Anda di halaman 1dari 31

STUDI KELAYAKAN

APOTEK “DEETE”
Jl. Tentara Pelajar No 39 Karanganyar

I. PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional
diarahkan untuk mencapai kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Pembangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut seluruh aspek baik fisik, mental,
maupun sosial ekonomi. Dalam perkembangannya, pembangunan kesehatan telah
mengalami perubahan orientasi sehingga mempengaruhi proses penyelenggaraannya
dimana perlu memperhatikan berbagai aspek termasuk jumlah penduduk di Indonesia
sebagai negara berkembang yang cukup besar.
Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang memegang peran penting untuk
meningkatkan derajat kesehatan secara optimal adalah apotek. Sesuai SK. Menkes
No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang perubahan atas Permenkes No.
922/Menkes/Per/X/1993 tentang ketentuan dan tata cara pemberian izin apotek
bahwa apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian
dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.
Apotek memiliki dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (non profit
oriented) dan sebagai institusi bisnis (profit oriented). Sebagai unit pelayanan
kesehatan, apotek memiliki tugas menyediakan sediaan farmasi serta perbekalan
kesehatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal. Sebagai institusi bisnis, apotek selayaknya mendapatkan keuntungan, dan
ini dapat dipahami mengingat investasi yang ditanam pada pendirian dan biaya
operasionalnya yang tidak sedikit.
Melalui apotek perbakalan farmasi seperti obat dapat disalurkan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat secara resmi.dewasa ini dengan berubahnya fungsi
apotek yang pada awalnya hanya tempat meracik obat menjadi pelayanan produk
kepada masyarakat.

B. Prospek
Page
1
Grafik.1

Bisnis apotek dapat dibandingkan dengan skala ritel umum atau franchise Mart
yang marak mengepung masyarakat. Secara teknis bisnis, apotek membutuhkan
manajemen khusus karena diferensiasi serta spesifikasi produk yang kuat pada
produknya, produk kesehatan, khususnya obat.
Apotek adalah bisnis,sedangkan profesi apoteker sebagai penanggungjawabnya
adalah bentuk pelayanan kesehatan. Untuk mewujudkan sinergi yang baik dari segi
bisnis dan pelayanan apotek harus menjadi tempat yang nyaman, leluasa, serta ramah
dengan pasien atau konsumen. Senyuman manis dan pelayanan ramah, serta
penjelasan yang mudah untuk dipahami oleh konsumen akan membuat konsumen
merasa “diterima” dengan baik, dan tentunya, dimanusiakan. Kemudian kepercayaan
“trust” antara apoteker dengan asisten kepada pengunjung dengan pelayanan yang
efektif dan tepat sasaran. Dengan begitu pengunjung- yang bisa saja bukan pasien
atau konsumen, melainkan pengantar atau keluarga- menjadi betah dan merasa
“diterima” dengan baik.
Dari grafik.1 dan grafik.2 terlihat bahwa tren obat ethical ( dengan resep
dokter) terus meningkat, berarti bahwa untuk apotek yang setara dengan bisnis skala
ritel, dimana volume akan bicara banyak, prospeknya akan sangat cerah. Jika ingin
memperbesar profit, maka apotek juga dapat melakukan diferensiasi dengan
peletakan obat OTC ( Over The Counter/ Obat Bebas) pada tempat yang bisa
dijangkau oleh konsumen, seperti layaknya swalayan, karena untuk OTC ini memang
sifatnya likuid.

Page
2
Grafik.2

Dengan demikian peran Apoteker (APA) sangat penting untuk memberikan


informasi kepada masyarakat.Selain harus pandai sebagai penanggung jawab teknis
kefarmasian saja,melainkan juga dapat mengelola Apotek sesuai prinsip-prinsip
bisnis yang dapat memberikan keuntungan. Resep Apotek milik sendiri berarti
keuntungan bagi dirinya sendiri dan apabila milik pihak lain berarti keuntungan bagi
pihak lain tanpa harus menghilangkan fungsinya di masyarakat. Sehingga masyarkat
dan teman sejawat kesehatan lain dapat merasakan adanya keamanan,
ketepatan,kenyamanan dalam informasi yang benar dan akurat tentang obat . baik
melalui resep dokter maupun melalui swamedikasi.

II. VISI DAN MISI APOTEK


A. Visi
Mewujudkan pelayanan kefarmasian yang bermutu dengan menjadikan Apotek
DEETE sebagai sarana kesehatan yang berbasis “pharmaceutical care” dan
meningkatkan kesejahteraan Sumber Daya Manusia Apotek DEETE.
B. Misi
1. Memberikan pelayanan kefarmasian yang berorientasi pada “Customer
satisfaction” untuk memberikan kualitas hidup pasien menuju tercapainya
derajat kesehatan yang optimal.
2. Membentuk sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk mendukung
terlaksananya pelayanan kefarmasian yang optimal dan meningkatkan
kesejahteraannya.
Page
3
3. Menyediakan obat, alat kesehatan, dan perbekalan farmasi lainnya yang
berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.
4. Berperan aktif bersama-sama tenaga kesehatan lainnya dalam meningkatkan
kemajuan di bidang kesehatan umumnya dan bidang kefarmasian pada
khususnya.

III. TUJUAN
1. Memberikan obat yang bermutu guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
2. Memberikan informasi tentang kesehatan,khususnya tentang obat dan pengobatan
yang berorientasi pada costumer satisfaction.
3. Sebagai tempat pengabdian Apoteker.
4. Sebagai institusi bisnis yang mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat,
meningkatkan kesejahteraan seluruh SDM.

IV. NAMA APOTEK


Nama apotek yang didirikan adalah Apotek “DEETE” yang terletak di Jl.
Tentara Pelajar No.39 Karangayar - Kebumen, Jawa Tengah.
Apoteker Pengelola Apotek (APA), yang juga bertindak sebagai Pemilik
Sarana Apotek I (PSA I).
Nama : Wiwid Dite Diyah trilaksminingtyas. S.Farm., Apt.
Alamat : Jl. Tentara Pelajar No. 39 Karanganyar Kebumen

V. SLOGAN PELAYANAN
Slogan pelayanan yang sekaligus menjadi unggulan Apotek DEETE adalah
”Melayani dengan ramah ,cepat, tepat, lengkap dan ikhlas”.

VI. JOB DESCRIPTION


1. Apoteker Pengelola Apotek (APA)
• Bertanggung jawab dalam memimpin dan mengelola seluruh kegiatan apotek.

Page
4
• Bertanggung jawab secara langsung dalam bidang pelayanan kefarmasian,
bidang adsministrasi dan umum.
• Bertanggung jawab dalam perencanaan, penyusunan, dan pelaksanan program
kerja di bidang pelayanan kefarmasian, bidang adsministrasi, dan umum.
2. Kasir (Penanggung Jawab Keuangan)
• Bertanggung jawab secara langsung kepada Apoteker Pengelola Apotek dalam
bidang Keuangan.
• Bertanggung jawab atas kebenaran laporan keuangan termasuk dalam
pelaksanaan teknisnya.
• Bertanggungjawab dalam pengembangan dan efisiensi di bidang keuangan
3. Manager Personalia dan DikLitBang (Apoteker Pendamping)
• Bertanggungjawab secara langsung kepada General Manager dalam bidang
keuangan.
• Bertanggungjawab atas kebenaran laporan keuangan termasuk dalam
pelaksanaan teknisnya.
• Bertanggungjawab dalam pengembangan dan efisiensi di bidang keuangan..
4. Reseptir
• Bertanggung jawab dalam membantu tugas apoteker dan apoteker pendamping
dalam menyiapkan dan meracik obat untuk resep sesuai Standard Operating
Procedure.
• Bertanggung jawab terhadap penataan dan kerapihan pengrasipan resep,
nota,serta gudang sesuai instruksi dan SOP-nya.
• Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan serta perawatan inventaris apotek
serta bertanggung jawab terhadap stock embalase.
5. Cleaning Servis
• Bertanggungjawab terhadap kebersihan, kerapihan, dan kenyamanan seluruh
ruangan apotek, serta halaman sekitar apotek.
• Bertanggung jawab terhadap penyediaaan logistic bagi seluruh SDM di
Apotek.
• Bertanggung jawab dalam pengadaan obat secara langsung baik ke supplier
maupun apotek rekanan (nempil).

Page
5
VII. STRATEGI PENGEMBANGAN APOTEK
1. Memberikan pelayanan kefarmasian kepada masyarakat yang ingin melakukan
self medication sesuai kerangka peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Fasilitas delivery service bagi para konsumen Apotek DEETE yang
menginginkan fasilitas ini.
3. Fasilitas free parking bagi para konsumen.
4. Membuat alat evaluasi pelayanan seperti Standar Operating Procedure (SOP)
serta questioner bagi pelanggan apotek.
5. Melakukan differensiasi produk yang memungkinkan dengan berdasarkan data
permintaan konsumen serta hasil survey terhadap lingkungan sekitar.
6. Merubah lay out sekaligus memperindah style Apotek DEETE sehingga
meningkatkan kenyamanan para Konsumen.
7. Membuka cabang Apotek DEETE ataupun unit bisnis lainnya tentunya dengan
tetap mempertimbangkan aspek etika, aspek sosial, maupun aspek bisnis.

VIII. TINJAUAN ASPEK LOKASI


A. Latar Belakang Lokasi
Lokasi didekat pasar Karanganyar membuat lokasi Apotek diharpakan mudah
dikenali oleh masyarakat sekitar , dimana di Kecamatan Karanganyar hanya terdapat
satu pasar induk yang menjadi pusat ekonomi di desa- desa wilayah Karanganyar.
Lokasi strategis karena terletak di dekat jalan raya yang merupakan jalur pantura
yang sering dilewati, juga tidak jauh dari pusat pemerintahan kecamatan berjarak 100
meter . Hal ini sangat menguntungkan dan strategis karena pasar, pusat
pemerintahan, kecamatan akan banyak dikunjungi oleh masyarakat sekitar
karanganyar, sedangkan jalur pantura akan banyak dilewati oleh masyarakat yang
akan bepergian di jalur tersebut.
B. Latar Belakang Sosial
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui bidang pelayanan
kefarmasian, khususnya dikecamatan Karanganyar juga sebagai wahana tempat
pengabdian profesi farmasi dan juga sarana distribusi perbekalan farmasi kepada
masyarakat secara luas dan merata.
C. Latar Belakang Modal dan Fasilitas

Page
6
Status tempat praktek sementara masih mengontrak tetapi dalm tahap negosiasi
utuk dapat dibeli. Permodalan untuk pembelian obat dan cadangan modal pembelian
obat serta biaya operasional dengan modal sendiri.

IX. PENGELOLAAN DAN PELAYANAN APOTEK


Pengelolaan apotek merupakan segala kegiatan yang dilakukan oleh seorang
apoteker meliputi pengelolaan teknis kefarmasian serta pengelolaan non teknis
kefarmasian. Menurut PerMenKes RI No. 922/MenKes/Per/X/1993 tentang ketentuan
dan tata cara pemberian izin apotek, pekerjaan kefarmasian meliputi:
1. Pembuatan, pengolahan, peracikan,perubahan bentuk,pencampuran,
penyimpanan,dan penyerahan obat.
2. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan penyerahan perbekalan farmasi
lainnya.
3. Pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi meliputi:
a. Pelayanan informasi tentang obat dan perbekalan farmasi lainnya kepada
masyarakat.
b. Pengamanan dan pelaporan informasi mengenai khasiat khasiat, bahaya, atau
mutu perbekalan farmasi lainnya.
Sedangkan pengelolaan non teknis kefarmasian meliputi adsministrasi,
keuangan dan personalia.
Apotek DEETE memiliki Konsep Pharmaceutical care dan berorientasi pada
costumer satisfaction dengan slogan Melayani dengan ramah ,cepat, tepat, lengkap dan
iklasdalam memberikan pelayanan berpedoman pada Standard Operating Procedure
(SOP) serta alur yang disahkan .Berikut ini alur pelayanan yang diberikan Apotek
DEETE.
A. SOP bidang Pelayanan
1. SOP Pelayanan OTC
• Ucapkan kata sambutan dan tersenyum tulus sebagai tanda penghormatan
kepada pasien.
• Jika pasien membutuhkan obat yang belum dikenalnya, lakukan wawancara,
berikan informasi, serta alternative pilihan obatnya.
• Setelah disepakati bersama, pasien dipersilahkan melakukan pembayaran di
Kassa.

Page
7
• Kasir mengkalkulasi dan menginformasikan harga obatnya kepada pasien,
jika pasien telah membayar, kasir memberikan copy nota pelunasannya
dengan disertai ucapan terima kasih yang tulus.
• Obat yang dikehendaki pasien dimasukkan ke dalam pengemas dan
diserahkan kepada pasien dengan disertai KIE serta ucapan terima kasih
yang tulus.
2. SOP Pelayanan OWA
• Ucapkan kata sambutan dan tersenyum tulus sebagai tanda penghormatan
kepada pasien.
• Apoteker melakukan wawancara dengan pasien.
• Apoteker melakukan assesement dan memberikan alternative pengobatan
dengan mempertimbangkan 4T 1W.
• Setelah disepakati, pasien dipersilahkan melakukan pembayaran di Kassa.
• Apoteker atau kasir melakukan kalkulasi harga, pasien melakukan
pembayaran obatnya.
• Kasir memberikan copy nota pelunasan kepada pasien disertai ucapan
terima kasih yang tulus kepada pasien.
• Apoteker menyerahkan obat kepada pasien dengan disertai KIE terkait
OWA yang diberikan.
• Apoteker melakukan dokumentasi.
3. SOP Pelayanan Resep Umum
• Resep diterima di bagian penerimaan resep, Apoteker melakukan screening
administrative, farmasetik, dan klinis.
• Apoteker melakukan penghargaan terhadap resep dan melakukan konfirmasi
persetujuan kepada pasien.
• Jika pasien sepakat dengan harganya, pasien dipersilahkan ke Kassa untuk
melakukan pembayaran, resep dicap dan ditanda tangani sebagai check
pertama.
• Resep disatukan dengan nota pembayaran yang telah dicap lunas.
• Lakukan penyiapan dan peracikan obat sesuai SOP-nya.
• Apoteker melakukan pemeriksaan kesesuaian obat dengan resep sebelum

Page
8
diserahkan.
• Apoteker menyerahkan obat dengan disertai informasi dan konseling yang
jelas kepada pasien.
• Tanyakan alamat serta nomor telephon pasien dengan dicatat pada bagian
belakang resep.
• Apoteker menandatangani resep yang telah diserahkan.
4. SOP Penyiapan dan Peracikan Obat
a. Penyiapan Obat
- Check ulang dan siapkanlah obat sesuai dengan resep, cocokkan dengan
yang tertera pada notanya.
- Jika terdapat bahan yang harus ditimbang, maka siapkanlah terlebih
dahulu.
- Buatlah instruksi meracik meliputi nomor resep, jumlah bungkus atau
kapsul, volume, dan cara mencampur.
- Siapkan etiket yang dilengkapi nomor resep, tanggal, nama pasien, nama
obat (kecuali racikan), aturan pakai, serta informasi lain yang diperlukan.
- Etiket dan obat yang telah disiapkan diletakkan dalam wadah beserta
instruksi peracikan untuk kemudian diracik.
b. Peracikan Obat
- Siapkan peralatan yang dibutuhkan dan pastikan meja racik serta peralatan
dalam kondisi bersih.
- Cucilah tangan sebelum dan sesudah meracik obat.
- Bila perlu gunakanlah sarung tangan serta masker demi keselamatan kerja
dan meminimalkan kontaminasi terhadap obat yang akan diracik.
- Bacalah instruksi meracik dengan seksama, lakukanlah dengan hati-hati
dan sesuai instruksi yang diberikan.
- Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksi dengan memeriksa kembali
baik jumlah bungkus atau kapsul, volume, maupun bentuk sediaan.
- Berilah etiket, masukkan kedalam wadah yang telah disediakan, dan
berikan kepada apoteker untuk diperiksa dan diserahkan.
- Bersihkan kembali peralatan yang digunakan beserta meja racik setelah
selesai.
Perhatian:
Page
9
- Jangan menggunakan tangan kosong untuk mengambil obat, gunakanlah
sudip, sendok plastic, ataupun kertas bersih.
- Jangan menggunakan peralatan meracik obat dalam untuk obat luar serta
sebaliknya.
- Tanyakan segala sesuatu yang belum jelas kepada Apoteker.

5. SOP dan Syarat Retur Penjualan


Retur penjualan resep:
• Obat dapat diretur bila ada rekomendasi dari dokter.
• Suplemen atau vitamin dan produk costumer goods tidak dapat diretur
kecuali jika ada perjanjian sebelumnya.
• Batas waktu retur obat dengan resep maksimal adalah tiga hari, jika lebih
dari tiga hari maka tidak dapat dilayani.
• Pasien harus menunjukkan nota pembelian kepada petugas.
• Retur dihitung dengan harga netto dan tidak dalam bentuk uang tetapi
ditukar dengan barang.
• Petugas mengkonfirmasikan proses retur kepada kasir.

Retur penjualan OTC dan OWA:


• Obat dapat diretur jika pembelian masih dalam satu hari.
• Pasien harus menunjukkan nota pembelian kepada petugas.
• Retur dihitung dengan harga netto dan tidak dalam bentuk uang tetapi
ditukar dengan barang.
• Petugas mengkonfirmasikan proses retur kepada kasir.
6. SOP Penerimaan Barang
• Petugas melakukan check kesesuaian atas barang datang dengan Surat
Pesanan.
• Petugas melakukan check kesesuaian tujuan, nama, jumlah, serta ED.
(Catatan: Kecuali dinyatakan lain, barang yang diterima memiliki ED
minimal 1 tahun).
• Petugas meminta paraf kepada apoteker, maupun apoteker pendamping
yang memiliki SP atau SIK.
Page
10
• Petugas membubuhkan nomor pada faktur sesuai urutannya dan
menempatkan faktur pada tempatnya.

B. SOP bidang Keuangan


1. SOP uang masuk dari umum
• Kasir melakukan rekap kalkulasi pendapatan pada tiap shiftnya.
• Kasir menyerahkan pendapatan tiap shift kepada petugas keuangan dengan
menandatangani berita acara penyerahan bersama dengan petugas keuangan.
• Petugas keuangan melakukan pencatatan pada buku kas, untuk kemudian
melakukan penyimpanan uang pendapatan sesuai tanggung jawabnya.
2. SOP inkaso
• Collector atau salesman minimal seminggu sebelum jatuh tempo harus
sudah menitipkan faktur tagihannya kepada petugas keuangan.
• Petugas keuangan berdasarkan faktur tagihan yang sudah dititipkan
melakukan kalkulasi terhadap jumlah tagihan.
• Petugas keuangan melaporkan total tagihan maksimal sehari sebelum hari
inkaso kepada APA disertai informasi yang dibutuhkan.
• Petugas keuangan meminta persetujuan APA untuk melakukan penarikan
tabungan yang akan digunakan untuk inkaso.
• Petugas keuangan membayar tagihan inkaso setiap hari kamis kepada
supplier di tempatnya sesuai yang dilaporkan.
• Petugas keuangan membuat bukti pembayaran (kuitansi) yang
ditandatangani oleh collector atau salesman sebagai tanda LUNAS.
• Petugas keuangan melakukan rekap pelunasan tagihan dan melaporkannya
kepada APA.
Catatan:
Dalam keadaan tertentu dimana harus membayar tagihan diluar yang
dilaporkan, dapat dilakukan dengan persetujuan APA.
3. SOP uang keluar (Operasional)
• Petugas dapat menjamin kebenaran pengeluaran uang dengan adanya bukti
seperti nota, kuitansi, serta bukti lainnya.

Page
11
• Kasir berhak melakukan pembayaran operasional tanpa harus dengan
persetujuan petugas keuangan atau APA selama ada bukti yang jelas dengan
nominal kurang dari Rp. 20.000 setiap shiftnya.
• Petugas keuangan melakukan pembayaran operasional atas persetujuan
APA dengan terlebih dahulu memberikan informasi serta data yang jelas.
• Petugas keuangan melakukan rekapitulasi pengeluaran biaya pada buku kas.
4. SOP peminjaman uang
• SDM yang hendak melakukan peminjaman uang mengajukan permohonan
kepada petugas keuangan.
• Petugas keuangan meminta persetujuan APA disertai dengan bukti kuitansi
piutang.

C. SOP bidang Administrasi


1. SOP pelaporan Narkotika dan Psikotropika
• Apoteker melakukan pencatatan terhadap penerimaan narkotika dan
psikotropika pada kartu stock untuk kemudian memberi tanda NKT
(merah)/PSKT (biru) pada faktur.
• Apoteker memberikan tanda garis merah untuk resep Narkotika dan biru
untuk resep Psikotropika setiap hari dan melakukan pencatatan terhadap
pengeluaran obat-obat tersebut.
• Apoteker melakukan rekap dan membuat laporan bulanan sebelum tanggal 5
bulan berikutnya.
• Apoteker wajib melaporkannya kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten.

2. SOP pelaporan rugi laba dan neraca


• Petugas keuangan melaporkan laporan rugi laba dan neraca setiap bulan
kepada APA.
• Petugas keuangan meminta pengesahan laporan rugi laba dan neraca kepada
APA.
3. Ketentuan pengarsipan resep
Petugas yang bertanggungjawab melakukan pengarsipan resep dengan
ketentuan sebagai berikut:

Page
12
• Resep yang telah diverifikasi dibendel urut tanggal dan nomor resep,
dilaksanakan setiap bulan.
• Resep umum non dibendel setiap hari urut nomor resep.
• Pisahkan resep yang mengandung psikotropik maupun narkotik dalam
bendelan tersendiri.
4. Ketentuan pengarsipan faktur barang datang
Salah satu copy faktur barang yang telah dicatat pada kartu stock diarsip
dengan ketentuan sebagai berikut:
• Kelompokkan faktur barang datang sesuai dengan nama supplier nya.
• Urutkan berdasarkan abjad supplier, dan urut tanggal faktur.
• Arsipkan setiap hari dan dibendel setiap bulannya.
Satu copy faktur diserahkan pada bagian keuangan untuk crosscheck saat titip
faktur. Faktur yang telah lunas diarsip dengan ketentuan sebagai berikut:
• Kelompokkan faktur sesuai nama supplier-nya.
• Urutkan berdasarkan abjad supplier dan urut tanggal faktur.
• Lakukan pengarsipan setiap selesai inkaso dan dibendel setiap bulannya
5. Ketentuan pencatatan kartu stock
• Petugas yang bertanggungjawab melakukan pencatatan barang masuk
dengan berdasarkan faktur barang yang diterima dan lakukan setiap hari.
• Petugas melakukan pencatatan barang keluar berdasarkan nota penjualan,
resep umum yang masuk dan dilakukan setiap hari
6. Ketentuan pencatatan OWA
Apoteker melakukan pencatatan OWA pada buku OWA berdasarkan nota
penjualan dan dilakukan setiap hari
7. Ketentuan penomoran dan pengarsipan surat keluar
• Surat keluar dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu:
L : Laporan
U : Undangan
P : Pengumuman/Pemberitahuan
• Ketentuan penomoran surat keluar adalah sebagai berikut:
No: …./APT. (Kategori surat)/Bulan/Tahun

Page
13
• Surat keluar dibendel dalam arsip tersendiri.
8. Ketentuan pengarsipan surat masuk
Surat masuk setelah dibaca oleh yang berwenang diarsip berdasarkan kategori
surat dan tanggal surat masuk.

X. ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIBUTUHKAN


A. Bangunan
1. Bangunan apotek harus memiliki ruang untuk peracikan, penyerahan resep,
ruang administrasi, ruang tunggu, ruang kerja apoteker, tempat pencucian alat,
dan kamar mandi.
2. Keadaan ruangan
- Dinding
Dinding harus kuat, tahan air, permukaan sebelah dalam harus rata, tidak
mengelupas, dan mudah dibersihkan.
- Langit – langit
Langit-langit harus terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak, permukaan
sebelah dalam harus terang.
- Atap
Atap bangunan tidak bocor, terbuat dari genteng, sirap, atau bahan lain yang
memadai.
- Lantai
Lantai tidak boleh lembab, terbuat dari keramik, atau bahan lain yang
memadai.
- Sumber Air
Apotek harus mempunyai sumber air yang memenuhi persyaratan, ventilasi,
dan sanitasi yang baik, serta memenuhi persyaratan hygiene.
- Penerangan
Harus cukup terang sehingga dapat menjamin tugas dan fungsi apotek.

- Papan Nama

Page
14
Papan nama berukuran minimal panjang 100 cm dan lebar 50cm dengan
tulisan hitam diatas dasar putih. Tinggi huruf minimal 5cm dengan tebal
5mm. Papan nama dibuat menarik dan terang pada malam hari.

B. Perlengkapan
1. Alat bantu pengolahan dan peracikan.
Timbangan milligram dan gram beserta alat timbangannya yang sudah
divalidasi, mortar, stamfer, gelas ukur, erlenmeyer, serta perlengkapan lainnya
sesuai kebutuhan.
2. Perlengkapan dan perbekalan pendukung.
Lemari dan rak (etalase) penyimpanan obat, lemari pendingin, lemari narkotika
dan bahan berbahaya lainnya, alat pemadam kebakaran, dan lain-lain.
3. Perlengkapan administrasi seperti etiket, kopi resep, dan buku-buku pencatatan
lainnya.
4. Buku standar yang diwajibkan dan kumpulan peraturan perundang-undangan
yang berhubungan dengan apotek seperti Farmakope Indonesia IV (asli), ISO,
MIMS, dan lain-lain.
5. Fasilitas ruang tunggu, ruang penyiapan obat, pesawat telephone, serta TV 21,
free drink.
C. Perbekalan Farmasi
Perbekalan farmasi meliputi obat, bahan obat dan alat-alat untuk pengelolaan
obat. Perbekalan farmasi sekurang-kurangnya terdiri dari obat generic sesuai dengan
Daftar Obat Essensial Nasional (DOEN).untuk RS tipe C atau D.

XI. TENAGA KERJA


Dalam menentukan jumlah tenaga kerja harus mempertimbangkan beban kerja,
system pelayanan, jam buka apotek, job specification, job description, struktur
organisasi, serta modal yang tersedia. Apotek DEETE memberikan pelayanan
dengan system pelayanan penuh, dan buka mulai jam 08.00-21.00. Adapun tenaga
kerja yang menjadi SDM di Apotek DEETE adalah:
1. Apoteker Pengelola Apotek (General Manager) : 1 orang.
2. Apoteker Pendamping (M. P&D) : 1 orang.
3. Cashier : 1 orang.

Page
15
4. Reseptir : 1 orang.
5. Cleaning service : 1 orang.
Masing-masing tenaga kerja mempunyai tugas, kewajiban, tanggung jawab,
dan wewenang sesuai perannya. Hal ini dapat diatur dengan menerapkan job
description dari masing-masing SDM agar mampu bekerjasama, memiliki kesamaan
visi serta misi demi tercapainya tujuan Apotek DEETE.

XII. RENCANA PENGADAAN OBAT


Pengadaaan obat direncanakan berdasarkan 10 besar penyakit yang ada di
wilayah Karanganyar. 10 penyakit tersebut adalah influenza, diare, gastritis,
rheumatik, hipertensi, asma, demam thypoid, gatal-gatal, diabetes melitus atau sakit
gigi.
Jumlah penduduk di kecamatan Karanganyar sejumlah 47000 jiwa, angka
kesakitan 10% nya yaitu 4700 jiwa. Setiap item penyakit diderita oleh 1/10 angka
kesakitan yaitu 470 jiwa. Diperkirakan 50% pembeli obat di apotek yaitu 235 jiwa.
Jumlah Kebutuhan Obat 10 besar di wilayah Karanganyar dalam table berikut.
Perkiraan
Nama Waktu Aturan Kebutuhan
No Nama Obat Pembeli di
Penyakit (hari) Pakai Obat
Apotek
1 Aminophyllin 3x1 235 4.230
Salbutamol 3x1 235 4.230
Gliseril 3x1 235 4.230
Asma 6 Guaiacolat 3x1 235 4.230
OBH Syr 3x1 235 4.230
Prednison 3x1 235 4.230
Dexamethason 3x1 235 4.230
2 Glibenklamid 1x1 235 7.050
Diabetes Vit B1 3x1 235 21.150
30
Melitus Vit B2 3x1 235 21.150
Vit B12 3x1 235 21.150
3 Amoxycillin 3x1 235 4.230
Sakit gigi 6 Dexamethasone 3x1 235 4.230
Asam Mefenat 3x1 235 4.230
4 Kloramfenikol 4x1 235 5.640
Demam Kotrimoxazol 2x2 235 5.640
6
Thypoid Parasetamol 3x1 235 4.230
Vit B Complek 3x1 235 4.230
5 Metronidazole 3x1 235 3.525
Diare 5 Cotrimoxasol 2x2 235 4.700
Oralit 3x1 235 3.525
6 Influenza 6 Amoxycillin 3x1 235 4.230
Parasetamol 3x1 235 4.230
Dmp 3x1 235 4.230

Page
16
GG 3x1 235 4.230
Efedrin 3x1 235 4.230
Vit C 3x1 235 4.230
7 HCT 3x1 235 7.050
Antalgin 3x1 235 21.150
Hipertensi 30
Clonidin 3x1 235 14.100
Captopril 3x1 235 14.100
8 Piroksikam 2x1 235 14.100
Rheumatik 3 Ibuprofen 3x1 235 21.150
Kalk 1x1 235 7.050
9 Antasida 4x1 235 5.640
Gastritis 6 Cimetidin 2x1 235 2.820
CPZ 3x1 235 4.230
10 CTM
3x1 235 2.115
Dexamethasone
3x1 235 2.115
Hidrocortison
Gatal-gatal 3 1x1 235 235
cream
4x1 235 2.820
Tetrasiklin
1x1 235 235
Salp 2-4

XIII. ANGGARAN PENGADAAN OBAT


A. Anggaran Kebutuhan Obat Vital 18 Item (dikalikan 1,2)
Harga satuan Harga 1.2 Total harga
No Nama Obat Jumlah
(Rp) (Rp) (Rp)
1 Aminofilin 4.230 72 86.40 365.472
2 Salbutamol 4.230 120 144.00 609.120
3 Prednison 4.230 95 114.00 482.220
4 Dexamethasone 4.230 34 40.80 172.584
5 Glibenklamide 7.050 143 171.60 1.209.780
6 Kloramfenikol 5.640 190 228.00 1.285.920
7 Kotrimoxsazol 5.640 400 58.80 331.632
8 Amoxicillin 4.230 180 480.00 2.030.400
9 Metronidazole 3.525 22 151.80 535.095
10 HCT 7.050 226 271.20 1.911.960
11 Clonidin 14.700 194 232.80 3.422.160
12 Captopril 14.700 104 124.80 1.834.560
13 Antasida 5.640 50 60.00 338.400
14 CTM 2.115 8 9.60 20.304
15 Ampicilin 2.820 450 540.00 1.522.800
16 Tetrasiklin 2.820 250 300.40 847.128
17 Ibuprofen 21.150 180 216.00 4.568.400
18 Piroxicam 14.100 205 246.00 3.468.600
Jumlah 24.956.535

B. Anggaran Kebutuhan Obat Essential (dikalikan 1,1)


Harga
Harga 1.1 Total harga
No Nama Obat Jumlah satuan
(Rp) (Rp)
(Rp)
1 OBH Syr 235 3.500 3.850.00 904.750
2 Parasetamol 4.230 70 77.00 325.710

Page
17
3 Asam Mefenamat 4.230 280 308.00 1.302.840
4 Oralit 3.525 350 385.00 1.357.125
5 DMP 4.230 85 93.50 395.505
6 GG 4.230 35 38.50 162.855
7 Efedrin 4.230 45 49.50 209.385
8 Antalgin 21.150 120 132.00 2.791.800
9 Simetidin 2.820 210 231.00 651.420
10 CPZ 2.820 110 121.00 341.220
11 Hydrocortison Cream 235 2.830 3.113.00 731.555
12 Salp 2-4 235 810 891.00 209.385
13 Kalc 7.050 50 55.00 387.750
Jumlah 9.771.300

C. Anggaran Kebutuhan Obat Essential 5 Item (dikalikan 1,05)


Harga
Harga 1.05 Total harga
No Nama Obat Jumlah satuan
(Rp) (Rp)
(Rp)
1 Vitamin B1 21.150 20 21.00 444.150.0
2 Vitamin B6 21.150 20 21.00 444.150.0
3 Vitamin B Komplek 4.230 24 25.20 106.596.0
4 Vitamin C 4.230 20 21.00 88.830.0
5 Vitamin B12 22.050 33 34.65 729382.2
Jumlah 1.813.108.5

Jumlah anggaran Total Pengadaan Obat = Obat Vital + Obat Essensial

= 24.956.535 + (9.771.300 + 1.813.108.5)

= Rp. 36.540.943,50

XIV. RENCANA ANGGARAN PENDIRIAN TEMPAT PRAKTEK


A. Rincian Anggaran Modal Awal
Modal dalam pendirian Apotek DEETE dalam hal ini merupakan modal sendiri
dimana memungkinkan untuk mengadakan kerjasama usaha.
No Modal Perlengkapan Harga (Rp.)
M
O

1 Meja Kursi 1.500.000


2 Tetap Etalase 3.500.000

Page
18
3 Rak Obat 1.000.000
4 Papan Nama 200.000
5 Lemari 550.000
6 Buku Standart 500.000
7 Alat Racik 350.000
8 Lemari Pendingin 2.000.000
9 Timbangan 1.500.000
10 Perijinan 1.000.000
Sub Total 1 12.100.000
11 Obat Generik 34.014.000
12 Modal Obat Non Generik 10.000.000
13 OTC 10.000.000
14 Operasional Alkes 985.364
Sub Total 2 55.000.000
15 Sewa Bangunan 6.000.000
Sewa Sub Total 3 6.000.000
TOTAL = SUB .TOT. 1 + 2 + 3 73.100.000

B. Biaya Pengeluaran
Gaji/Bulan Total harga/Tahun
No Spesifikasi Satuan
(Rp.) (Rp.)
1 Gaji
Apoteker 1 1.300.000 15.600.000
Apoteker Pendamping 1 750.000 9.000.000
Karyawan 2 800.000 9.600.000
THR 1.000.000 12.000.000
Sub Total 1 46.200.000
2 Listrik, PAM ,Telpon, Internet 5.000.000
3 Administrasi 1.000.000
4 Embalase 750.000
5 Pemeliharaan Sarana 600.000
6 Lain lain 1.500.000
Sub Total 2 8.850.000
TOTAL = SUB.TOT. 1 + 2 55.050.000

C. Proyeksi Pendapatan
Satu tahun diperhitungkan ada 312 hari kerja, maka perkiraan pendapatan
penjualan obat sebagai berikut:
• Penjualan obat resep = 312 x Rp. 300.000 = Rp. 93.600.000
• Penjualan HV = 312 x Rp. 400.000 = Rp. 124.800.000
• OWA = 312 x Rp. 400.000 = Rp. 124.800.000 +
Total = Rp. 343.200.000

Laba kotor diperkirakan:


• Penjualan resep = 25% x Rp. 93.600.000 = Rp. 23.400.000
• Penjualan HV = 15% x Rp. 124.800.000 = Rp. 18.720.000
• Penjualan OWA = 20% x Rp. 124.800.000 = Rp. 24.960.000 +
Total = Rp. 67.080.000
Page
19
D. Biaya Pengadaan selama satu tahun
Biaya pengadaan obat selama diperhitungkan dengan mengurangkan
pendapatan dengan laba kotor.
Biaya pengadaan = Pendapatan – Laba kotor
= Rp. 343.200.000 – Rp. 67.080.000
= Rp. 276.120.000

XV. PAJAK
Besarnya pajak dihitung dengan perhitungan Norma
a. Penghasilan 1 tahun = Rp. 343.200.000
b. Penghasilan Netto = 20% x Rp. 343.200.000 = Rp. 68.640.000
c. Total penghasilan = Rp. 68.640.000
d. PTKP
PTKP K2 = Wajib Pajak Kawin dengan dua anak
- Wajib Pajak = Rp. 12.000.000
- Suami = Rp. 1.200.000
- Anak = Rp. 2.400.000 +
= Rp. 15.600.000

e. PKP
Total penghasilan dikurangi dengan PTKP
PKP = Rp. 68.640.000 – Rp. 15.600.000
= Rp. 53.040.000
f. Pajak Terhutang
Pajak Terhutang = 5% x Rp. 25.000.000 = Rp. 1.250.000
= 10% x Rp. 3.080.000 = Rp. 308.000 +
= Rp. 1.558.000
XVI. EVALUASI
A. Laba Bersih
Laba bersih = Pendapatan – Biaya Rutin –Biaya Pengadaan – Pajak
= Rp. 343.200.000– 55.050.000 – 276.120.000 – 1.558.000

= Rp. 10.472.000

Page
20
B. BEP
BEP = 1 X Biaya Tetap
1 Biaya variabel
Pendapatan
= 1 X Rp. 55.050.000
1 Rp. 276.120.000
Rp. 343.200.000
= Rp. 281.585.678 / Tahun
= Rp. 23.465.473 / Bulan
= Rp. 782.182 / Hari
C. Pay Back Periode
Pay Back Periode = Modal Awal
Laba bersih
= Rp. 73.100.000
Rp. 10.472.000
= 6,98 Tahun
D. ROI (Return Of Investment)
R.O.I = Laba bersih x 100%
Modal

= Rp. 10.472.000 x 100%


Rp. 73.100.000
= 14,32%

XVII. PENUTUP
Penyusunan proposal pengembangan Apotek DEETE telah mengkaji dari
berbagai aspek yang tentunya akan mempengaruhi tumbuh kembangnya. Dengan
mempertimbangkan aspek-aspek tersebut dapat terlihat bahwa Apotek DEETE
memliki prospek pasar yang bagus, dan diharapkan mampu mencapai tujuan, visi,
serta misinya. Amin.

Page
21
LAMPIRAN

A. LOKASI APOTEK “DEETE” Jl. Tentara Pelajar no.39 Karanganyar -


Kebumen.

Page
22
Keterangan:
a. = JL. Tentara Pelajar
b. = JL. Kartini

B. DENAH APOTEK “DEETE”

Page
23
C. Copy Resep

Page
24
D. Surat Pesanan Psikotropik

Page
25
E. Surat Pesanan

Page
26
F. Mohon Beli

Page
27
G. Nota

Page
28
H. Etiket

Page
29
TUGAS PROPOSAL
STUDI KELAYAKAN

APOTEK DEETE
Jl. Tentara Pelajar No 39 Karanganyar

Page
30
Oleh:
Wiwid Dite Diyah Trilaksminingtyas S.Farm.
0808020032

PROGRAM PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2009

Page
31

Anda mungkin juga menyukai