APOTEK “DEETE”
Jl. Tentara Pelajar No 39 Karanganyar
I. PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional
diarahkan untuk mencapai kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Pembangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut seluruh aspek baik fisik, mental,
maupun sosial ekonomi. Dalam perkembangannya, pembangunan kesehatan telah
mengalami perubahan orientasi sehingga mempengaruhi proses penyelenggaraannya
dimana perlu memperhatikan berbagai aspek termasuk jumlah penduduk di Indonesia
sebagai negara berkembang yang cukup besar.
Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang memegang peran penting untuk
meningkatkan derajat kesehatan secara optimal adalah apotek. Sesuai SK. Menkes
No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang perubahan atas Permenkes No.
922/Menkes/Per/X/1993 tentang ketentuan dan tata cara pemberian izin apotek
bahwa apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian
dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.
Apotek memiliki dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (non profit
oriented) dan sebagai institusi bisnis (profit oriented). Sebagai unit pelayanan
kesehatan, apotek memiliki tugas menyediakan sediaan farmasi serta perbekalan
kesehatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal. Sebagai institusi bisnis, apotek selayaknya mendapatkan keuntungan, dan
ini dapat dipahami mengingat investasi yang ditanam pada pendirian dan biaya
operasionalnya yang tidak sedikit.
Melalui apotek perbakalan farmasi seperti obat dapat disalurkan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat secara resmi.dewasa ini dengan berubahnya fungsi
apotek yang pada awalnya hanya tempat meracik obat menjadi pelayanan produk
kepada masyarakat.
B. Prospek
Page
1
Grafik.1
Bisnis apotek dapat dibandingkan dengan skala ritel umum atau franchise Mart
yang marak mengepung masyarakat. Secara teknis bisnis, apotek membutuhkan
manajemen khusus karena diferensiasi serta spesifikasi produk yang kuat pada
produknya, produk kesehatan, khususnya obat.
Apotek adalah bisnis,sedangkan profesi apoteker sebagai penanggungjawabnya
adalah bentuk pelayanan kesehatan. Untuk mewujudkan sinergi yang baik dari segi
bisnis dan pelayanan apotek harus menjadi tempat yang nyaman, leluasa, serta ramah
dengan pasien atau konsumen. Senyuman manis dan pelayanan ramah, serta
penjelasan yang mudah untuk dipahami oleh konsumen akan membuat konsumen
merasa “diterima” dengan baik, dan tentunya, dimanusiakan. Kemudian kepercayaan
“trust” antara apoteker dengan asisten kepada pengunjung dengan pelayanan yang
efektif dan tepat sasaran. Dengan begitu pengunjung- yang bisa saja bukan pasien
atau konsumen, melainkan pengantar atau keluarga- menjadi betah dan merasa
“diterima” dengan baik.
Dari grafik.1 dan grafik.2 terlihat bahwa tren obat ethical ( dengan resep
dokter) terus meningkat, berarti bahwa untuk apotek yang setara dengan bisnis skala
ritel, dimana volume akan bicara banyak, prospeknya akan sangat cerah. Jika ingin
memperbesar profit, maka apotek juga dapat melakukan diferensiasi dengan
peletakan obat OTC ( Over The Counter/ Obat Bebas) pada tempat yang bisa
dijangkau oleh konsumen, seperti layaknya swalayan, karena untuk OTC ini memang
sifatnya likuid.
Page
2
Grafik.2
III. TUJUAN
1. Memberikan obat yang bermutu guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
2. Memberikan informasi tentang kesehatan,khususnya tentang obat dan pengobatan
yang berorientasi pada costumer satisfaction.
3. Sebagai tempat pengabdian Apoteker.
4. Sebagai institusi bisnis yang mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat,
meningkatkan kesejahteraan seluruh SDM.
V. SLOGAN PELAYANAN
Slogan pelayanan yang sekaligus menjadi unggulan Apotek DEETE adalah
”Melayani dengan ramah ,cepat, tepat, lengkap dan ikhlas”.
Page
4
• Bertanggung jawab secara langsung dalam bidang pelayanan kefarmasian,
bidang adsministrasi dan umum.
• Bertanggung jawab dalam perencanaan, penyusunan, dan pelaksanan program
kerja di bidang pelayanan kefarmasian, bidang adsministrasi, dan umum.
2. Kasir (Penanggung Jawab Keuangan)
• Bertanggung jawab secara langsung kepada Apoteker Pengelola Apotek dalam
bidang Keuangan.
• Bertanggung jawab atas kebenaran laporan keuangan termasuk dalam
pelaksanaan teknisnya.
• Bertanggungjawab dalam pengembangan dan efisiensi di bidang keuangan
3. Manager Personalia dan DikLitBang (Apoteker Pendamping)
• Bertanggungjawab secara langsung kepada General Manager dalam bidang
keuangan.
• Bertanggungjawab atas kebenaran laporan keuangan termasuk dalam
pelaksanaan teknisnya.
• Bertanggungjawab dalam pengembangan dan efisiensi di bidang keuangan..
4. Reseptir
• Bertanggung jawab dalam membantu tugas apoteker dan apoteker pendamping
dalam menyiapkan dan meracik obat untuk resep sesuai Standard Operating
Procedure.
• Bertanggung jawab terhadap penataan dan kerapihan pengrasipan resep,
nota,serta gudang sesuai instruksi dan SOP-nya.
• Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan serta perawatan inventaris apotek
serta bertanggung jawab terhadap stock embalase.
5. Cleaning Servis
• Bertanggungjawab terhadap kebersihan, kerapihan, dan kenyamanan seluruh
ruangan apotek, serta halaman sekitar apotek.
• Bertanggung jawab terhadap penyediaaan logistic bagi seluruh SDM di
Apotek.
• Bertanggung jawab dalam pengadaan obat secara langsung baik ke supplier
maupun apotek rekanan (nempil).
Page
5
VII. STRATEGI PENGEMBANGAN APOTEK
1. Memberikan pelayanan kefarmasian kepada masyarakat yang ingin melakukan
self medication sesuai kerangka peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Fasilitas delivery service bagi para konsumen Apotek DEETE yang
menginginkan fasilitas ini.
3. Fasilitas free parking bagi para konsumen.
4. Membuat alat evaluasi pelayanan seperti Standar Operating Procedure (SOP)
serta questioner bagi pelanggan apotek.
5. Melakukan differensiasi produk yang memungkinkan dengan berdasarkan data
permintaan konsumen serta hasil survey terhadap lingkungan sekitar.
6. Merubah lay out sekaligus memperindah style Apotek DEETE sehingga
meningkatkan kenyamanan para Konsumen.
7. Membuka cabang Apotek DEETE ataupun unit bisnis lainnya tentunya dengan
tetap mempertimbangkan aspek etika, aspek sosial, maupun aspek bisnis.
Page
6
Status tempat praktek sementara masih mengontrak tetapi dalm tahap negosiasi
utuk dapat dibeli. Permodalan untuk pembelian obat dan cadangan modal pembelian
obat serta biaya operasional dengan modal sendiri.
Page
7
• Kasir mengkalkulasi dan menginformasikan harga obatnya kepada pasien,
jika pasien telah membayar, kasir memberikan copy nota pelunasannya
dengan disertai ucapan terima kasih yang tulus.
• Obat yang dikehendaki pasien dimasukkan ke dalam pengemas dan
diserahkan kepada pasien dengan disertai KIE serta ucapan terima kasih
yang tulus.
2. SOP Pelayanan OWA
• Ucapkan kata sambutan dan tersenyum tulus sebagai tanda penghormatan
kepada pasien.
• Apoteker melakukan wawancara dengan pasien.
• Apoteker melakukan assesement dan memberikan alternative pengobatan
dengan mempertimbangkan 4T 1W.
• Setelah disepakati, pasien dipersilahkan melakukan pembayaran di Kassa.
• Apoteker atau kasir melakukan kalkulasi harga, pasien melakukan
pembayaran obatnya.
• Kasir memberikan copy nota pelunasan kepada pasien disertai ucapan
terima kasih yang tulus kepada pasien.
• Apoteker menyerahkan obat kepada pasien dengan disertai KIE terkait
OWA yang diberikan.
• Apoteker melakukan dokumentasi.
3. SOP Pelayanan Resep Umum
• Resep diterima di bagian penerimaan resep, Apoteker melakukan screening
administrative, farmasetik, dan klinis.
• Apoteker melakukan penghargaan terhadap resep dan melakukan konfirmasi
persetujuan kepada pasien.
• Jika pasien sepakat dengan harganya, pasien dipersilahkan ke Kassa untuk
melakukan pembayaran, resep dicap dan ditanda tangani sebagai check
pertama.
• Resep disatukan dengan nota pembayaran yang telah dicap lunas.
• Lakukan penyiapan dan peracikan obat sesuai SOP-nya.
• Apoteker melakukan pemeriksaan kesesuaian obat dengan resep sebelum
Page
8
diserahkan.
• Apoteker menyerahkan obat dengan disertai informasi dan konseling yang
jelas kepada pasien.
• Tanyakan alamat serta nomor telephon pasien dengan dicatat pada bagian
belakang resep.
• Apoteker menandatangani resep yang telah diserahkan.
4. SOP Penyiapan dan Peracikan Obat
a. Penyiapan Obat
- Check ulang dan siapkanlah obat sesuai dengan resep, cocokkan dengan
yang tertera pada notanya.
- Jika terdapat bahan yang harus ditimbang, maka siapkanlah terlebih
dahulu.
- Buatlah instruksi meracik meliputi nomor resep, jumlah bungkus atau
kapsul, volume, dan cara mencampur.
- Siapkan etiket yang dilengkapi nomor resep, tanggal, nama pasien, nama
obat (kecuali racikan), aturan pakai, serta informasi lain yang diperlukan.
- Etiket dan obat yang telah disiapkan diletakkan dalam wadah beserta
instruksi peracikan untuk kemudian diracik.
b. Peracikan Obat
- Siapkan peralatan yang dibutuhkan dan pastikan meja racik serta peralatan
dalam kondisi bersih.
- Cucilah tangan sebelum dan sesudah meracik obat.
- Bila perlu gunakanlah sarung tangan serta masker demi keselamatan kerja
dan meminimalkan kontaminasi terhadap obat yang akan diracik.
- Bacalah instruksi meracik dengan seksama, lakukanlah dengan hati-hati
dan sesuai instruksi yang diberikan.
- Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksi dengan memeriksa kembali
baik jumlah bungkus atau kapsul, volume, maupun bentuk sediaan.
- Berilah etiket, masukkan kedalam wadah yang telah disediakan, dan
berikan kepada apoteker untuk diperiksa dan diserahkan.
- Bersihkan kembali peralatan yang digunakan beserta meja racik setelah
selesai.
Perhatian:
Page
9
- Jangan menggunakan tangan kosong untuk mengambil obat, gunakanlah
sudip, sendok plastic, ataupun kertas bersih.
- Jangan menggunakan peralatan meracik obat dalam untuk obat luar serta
sebaliknya.
- Tanyakan segala sesuatu yang belum jelas kepada Apoteker.
Page
11
• Kasir berhak melakukan pembayaran operasional tanpa harus dengan
persetujuan petugas keuangan atau APA selama ada bukti yang jelas dengan
nominal kurang dari Rp. 20.000 setiap shiftnya.
• Petugas keuangan melakukan pembayaran operasional atas persetujuan
APA dengan terlebih dahulu memberikan informasi serta data yang jelas.
• Petugas keuangan melakukan rekapitulasi pengeluaran biaya pada buku kas.
4. SOP peminjaman uang
• SDM yang hendak melakukan peminjaman uang mengajukan permohonan
kepada petugas keuangan.
• Petugas keuangan meminta persetujuan APA disertai dengan bukti kuitansi
piutang.
Page
12
• Resep yang telah diverifikasi dibendel urut tanggal dan nomor resep,
dilaksanakan setiap bulan.
• Resep umum non dibendel setiap hari urut nomor resep.
• Pisahkan resep yang mengandung psikotropik maupun narkotik dalam
bendelan tersendiri.
4. Ketentuan pengarsipan faktur barang datang
Salah satu copy faktur barang yang telah dicatat pada kartu stock diarsip
dengan ketentuan sebagai berikut:
• Kelompokkan faktur barang datang sesuai dengan nama supplier nya.
• Urutkan berdasarkan abjad supplier, dan urut tanggal faktur.
• Arsipkan setiap hari dan dibendel setiap bulannya.
Satu copy faktur diserahkan pada bagian keuangan untuk crosscheck saat titip
faktur. Faktur yang telah lunas diarsip dengan ketentuan sebagai berikut:
• Kelompokkan faktur sesuai nama supplier-nya.
• Urutkan berdasarkan abjad supplier dan urut tanggal faktur.
• Lakukan pengarsipan setiap selesai inkaso dan dibendel setiap bulannya
5. Ketentuan pencatatan kartu stock
• Petugas yang bertanggungjawab melakukan pencatatan barang masuk
dengan berdasarkan faktur barang yang diterima dan lakukan setiap hari.
• Petugas melakukan pencatatan barang keluar berdasarkan nota penjualan,
resep umum yang masuk dan dilakukan setiap hari
6. Ketentuan pencatatan OWA
Apoteker melakukan pencatatan OWA pada buku OWA berdasarkan nota
penjualan dan dilakukan setiap hari
7. Ketentuan penomoran dan pengarsipan surat keluar
• Surat keluar dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu:
L : Laporan
U : Undangan
P : Pengumuman/Pemberitahuan
• Ketentuan penomoran surat keluar adalah sebagai berikut:
No: …./APT. (Kategori surat)/Bulan/Tahun
Page
13
• Surat keluar dibendel dalam arsip tersendiri.
8. Ketentuan pengarsipan surat masuk
Surat masuk setelah dibaca oleh yang berwenang diarsip berdasarkan kategori
surat dan tanggal surat masuk.
- Papan Nama
Page
14
Papan nama berukuran minimal panjang 100 cm dan lebar 50cm dengan
tulisan hitam diatas dasar putih. Tinggi huruf minimal 5cm dengan tebal
5mm. Papan nama dibuat menarik dan terang pada malam hari.
B. Perlengkapan
1. Alat bantu pengolahan dan peracikan.
Timbangan milligram dan gram beserta alat timbangannya yang sudah
divalidasi, mortar, stamfer, gelas ukur, erlenmeyer, serta perlengkapan lainnya
sesuai kebutuhan.
2. Perlengkapan dan perbekalan pendukung.
Lemari dan rak (etalase) penyimpanan obat, lemari pendingin, lemari narkotika
dan bahan berbahaya lainnya, alat pemadam kebakaran, dan lain-lain.
3. Perlengkapan administrasi seperti etiket, kopi resep, dan buku-buku pencatatan
lainnya.
4. Buku standar yang diwajibkan dan kumpulan peraturan perundang-undangan
yang berhubungan dengan apotek seperti Farmakope Indonesia IV (asli), ISO,
MIMS, dan lain-lain.
5. Fasilitas ruang tunggu, ruang penyiapan obat, pesawat telephone, serta TV 21,
free drink.
C. Perbekalan Farmasi
Perbekalan farmasi meliputi obat, bahan obat dan alat-alat untuk pengelolaan
obat. Perbekalan farmasi sekurang-kurangnya terdiri dari obat generic sesuai dengan
Daftar Obat Essensial Nasional (DOEN).untuk RS tipe C atau D.
Page
15
4. Reseptir : 1 orang.
5. Cleaning service : 1 orang.
Masing-masing tenaga kerja mempunyai tugas, kewajiban, tanggung jawab,
dan wewenang sesuai perannya. Hal ini dapat diatur dengan menerapkan job
description dari masing-masing SDM agar mampu bekerjasama, memiliki kesamaan
visi serta misi demi tercapainya tujuan Apotek DEETE.
Page
16
GG 3x1 235 4.230
Efedrin 3x1 235 4.230
Vit C 3x1 235 4.230
7 HCT 3x1 235 7.050
Antalgin 3x1 235 21.150
Hipertensi 30
Clonidin 3x1 235 14.100
Captopril 3x1 235 14.100
8 Piroksikam 2x1 235 14.100
Rheumatik 3 Ibuprofen 3x1 235 21.150
Kalk 1x1 235 7.050
9 Antasida 4x1 235 5.640
Gastritis 6 Cimetidin 2x1 235 2.820
CPZ 3x1 235 4.230
10 CTM
3x1 235 2.115
Dexamethasone
3x1 235 2.115
Hidrocortison
Gatal-gatal 3 1x1 235 235
cream
4x1 235 2.820
Tetrasiklin
1x1 235 235
Salp 2-4
Page
17
3 Asam Mefenamat 4.230 280 308.00 1.302.840
4 Oralit 3.525 350 385.00 1.357.125
5 DMP 4.230 85 93.50 395.505
6 GG 4.230 35 38.50 162.855
7 Efedrin 4.230 45 49.50 209.385
8 Antalgin 21.150 120 132.00 2.791.800
9 Simetidin 2.820 210 231.00 651.420
10 CPZ 2.820 110 121.00 341.220
11 Hydrocortison Cream 235 2.830 3.113.00 731.555
12 Salp 2-4 235 810 891.00 209.385
13 Kalc 7.050 50 55.00 387.750
Jumlah 9.771.300
= Rp. 36.540.943,50
Page
18
3 Rak Obat 1.000.000
4 Papan Nama 200.000
5 Lemari 550.000
6 Buku Standart 500.000
7 Alat Racik 350.000
8 Lemari Pendingin 2.000.000
9 Timbangan 1.500.000
10 Perijinan 1.000.000
Sub Total 1 12.100.000
11 Obat Generik 34.014.000
12 Modal Obat Non Generik 10.000.000
13 OTC 10.000.000
14 Operasional Alkes 985.364
Sub Total 2 55.000.000
15 Sewa Bangunan 6.000.000
Sewa Sub Total 3 6.000.000
TOTAL = SUB .TOT. 1 + 2 + 3 73.100.000
B. Biaya Pengeluaran
Gaji/Bulan Total harga/Tahun
No Spesifikasi Satuan
(Rp.) (Rp.)
1 Gaji
Apoteker 1 1.300.000 15.600.000
Apoteker Pendamping 1 750.000 9.000.000
Karyawan 2 800.000 9.600.000
THR 1.000.000 12.000.000
Sub Total 1 46.200.000
2 Listrik, PAM ,Telpon, Internet 5.000.000
3 Administrasi 1.000.000
4 Embalase 750.000
5 Pemeliharaan Sarana 600.000
6 Lain lain 1.500.000
Sub Total 2 8.850.000
TOTAL = SUB.TOT. 1 + 2 55.050.000
C. Proyeksi Pendapatan
Satu tahun diperhitungkan ada 312 hari kerja, maka perkiraan pendapatan
penjualan obat sebagai berikut:
• Penjualan obat resep = 312 x Rp. 300.000 = Rp. 93.600.000
• Penjualan HV = 312 x Rp. 400.000 = Rp. 124.800.000
• OWA = 312 x Rp. 400.000 = Rp. 124.800.000 +
Total = Rp. 343.200.000
XV. PAJAK
Besarnya pajak dihitung dengan perhitungan Norma
a. Penghasilan 1 tahun = Rp. 343.200.000
b. Penghasilan Netto = 20% x Rp. 343.200.000 = Rp. 68.640.000
c. Total penghasilan = Rp. 68.640.000
d. PTKP
PTKP K2 = Wajib Pajak Kawin dengan dua anak
- Wajib Pajak = Rp. 12.000.000
- Suami = Rp. 1.200.000
- Anak = Rp. 2.400.000 +
= Rp. 15.600.000
e. PKP
Total penghasilan dikurangi dengan PTKP
PKP = Rp. 68.640.000 – Rp. 15.600.000
= Rp. 53.040.000
f. Pajak Terhutang
Pajak Terhutang = 5% x Rp. 25.000.000 = Rp. 1.250.000
= 10% x Rp. 3.080.000 = Rp. 308.000 +
= Rp. 1.558.000
XVI. EVALUASI
A. Laba Bersih
Laba bersih = Pendapatan – Biaya Rutin –Biaya Pengadaan – Pajak
= Rp. 343.200.000– 55.050.000 – 276.120.000 – 1.558.000
= Rp. 10.472.000
Page
20
B. BEP
BEP = 1 X Biaya Tetap
1 Biaya variabel
Pendapatan
= 1 X Rp. 55.050.000
1 Rp. 276.120.000
Rp. 343.200.000
= Rp. 281.585.678 / Tahun
= Rp. 23.465.473 / Bulan
= Rp. 782.182 / Hari
C. Pay Back Periode
Pay Back Periode = Modal Awal
Laba bersih
= Rp. 73.100.000
Rp. 10.472.000
= 6,98 Tahun
D. ROI (Return Of Investment)
R.O.I = Laba bersih x 100%
Modal
XVII. PENUTUP
Penyusunan proposal pengembangan Apotek DEETE telah mengkaji dari
berbagai aspek yang tentunya akan mempengaruhi tumbuh kembangnya. Dengan
mempertimbangkan aspek-aspek tersebut dapat terlihat bahwa Apotek DEETE
memliki prospek pasar yang bagus, dan diharapkan mampu mencapai tujuan, visi,
serta misinya. Amin.
Page
21
LAMPIRAN
Page
22
Keterangan:
a. = JL. Tentara Pelajar
b. = JL. Kartini
Page
23
C. Copy Resep
Page
24
D. Surat Pesanan Psikotropik
Page
25
E. Surat Pesanan
Page
26
F. Mohon Beli
Page
27
G. Nota
Page
28
H. Etiket
Page
29
TUGAS PROPOSAL
STUDI KELAYAKAN
APOTEK DEETE
Jl. Tentara Pelajar No 39 Karanganyar
Page
30
Oleh:
Wiwid Dite Diyah Trilaksminingtyas S.Farm.
0808020032
Page
31