Anda di halaman 1dari 20

Tim Teaching Farmakognosi

1. Batang terdiri dari Ruas (internode) dan Buku-buku (nodus). Buku


merupakan tempat pelekatan daun, sedangkan ruas berada diantara dua buku.
Ruas pada batang dapat panjang atau pendek.
2. Pada umumnya berbentuk bulat panjang (silinder). Dapat pula berbentuk
segitiga atau segi empat, tetapi selalu bersifat Aktinomorf (simetris banyak).
3. Arah tumbuh menuju cahaya (Fototrop/Heliotrop).
4. Memiliki Tunas Aksilar (tunas ketiak) pada setiap ketiak daun tunas ini akan
tumbuh membentuk cabang. Pada Tumbuhan tak bercabang tunas aksilarnya
inaktif
Berdasarkan keadaan batang, batang tumbuhan tingkat tinggi terbagi atas:
a. Batang tumbuhan Herba
Biasanya lunak dan berwarna hijau (klorofil), memiliki stomata,
sedikit/tidak ada kambium (jaringan kayu), berukuran kecil dan usianya
relatif singkat.
Contoh: jagung, bayam, kangkung, bunga matahari
b. Batang tumbuhan berkayu
Batang keras dan berwarna coklat, memiliki kambium (jaringan kayu) dan
lentisel, ukurannya lebih besar karena terdapat aktivitas pertumbuhan
jaringan meristem kambium, usianya relatif panjang.
Jenis batang dengan keadaan lainny:
Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu, contohnya Nangka (Artocarpus integra
Merr.), Keluwih (Artocarpus comuninst Forst.)
Memperlihatkan banyak lentisel, contohnya Sengon (Albizzia stipulata Boiv.)
Lepasnya kerak, contohnya jambu buji (Psidium guajava L.) dan pohon kayu putih
(Melaleuca leucadendron L.)
Struktur Primer Batang

A. Struktur Primer Batang Tumbuhan Monokotil


Epidermis bagian luar, bagian dalam terdapat sklerenkima, parenkim korteks,
ikatan pembuluh dan parenkim empulur, ikatan pembuluh tersebar acak hingga
ke empulur, sehingga batas korteks dan empulur tidak nampak.
B. Struktur Primer Batang Tumbuhan Dikotil
1.Epidermis; terbentuk atas sel-sel pipih yang berfungsi melindungi jaringan di
dalamnya, umumnya satu lapis. Dinding sel tebal dan dilapisi kitin dan kutikula
2.Korteks: bagian di bawah epidermis yang tersusun atas sel-sel parenkim,
berfungsi menyimpan cadangan makanan. Pada beberapa tumbuhan sel
parenkimnya tebal membentuk kolenkima dan seklerenkima yang berfungsi
memperkuat batang.
3. Stele/Silinder Pusat: bagian terdalam batang dan tersusun atas xilem, floem
dan kambium vascular dan empulur.
a. Xilem primer: jaringan kompleks dan tersusun atas pembuluh xilem
(trakea) dan trakeid, terbentuk pada pembuluh primer.
b. Floem primer: jaringan korteks yang tersusun atas beberapa jenis sel yang
mampu mengangkut zat organik hasil fotosintesis dari daun ke tempat lain.
Misalnya floem dan serabut floem.
c. Kambium vasculer (kambium pembuluh); jaringan yang bersifat
meristematis dan terbentuk dari prokambium, terletak diantara xilem dan
floem. Pembelahan ke arah luar sel-sel kambium akan membentuk floem
sekunder, sedangkan ke arah dalam membentuk xilem sekunder
d. Empulur; bagian batang yang tersusun oleh sel parenkima dan berfungsi
sebagai tempat penyimpanan makanan.
Struktur Sekunder Batang
3. Gabus dan kambium gabus;
Gabus; jaringan yang dibentuk oleh kambium gabus (felogen) ke
arah luar. Sebaliknya ke arah dalam felogen akan membentuk
feloderma (parenkim gabus). Dinding selnya mengalami
penebalan oleh suberin dan bersifat impermeable. Pada jaringan
gabus di kulit batang terdapat lentisel.
Gambar 2. Struktur anatomi batang Dracaena sp. (tumbuhan monokotil) yang mengalami
pertumbuhan sekunder
Batang alfalfa
(Medicago sativa)

Batang jagung (Zea


myas)

Gambar 1. Struktur Batang Dikotil (A), dan Monokotil (B)


Gambar 1. Adanya Berkas Pengangkut pada empulur; Batang Dikotil Mirabilis (kiri), dan batang
Dikotil Amaranthus (kanan)

Anda mungkin juga menyukai