Anda di halaman 1dari 19

SOAL AKM LITERASI

Perhatikan Teks Informasi berikut !


Aloe Vera Banjir Manfaat
Tanaman Lidah Buaya atau Aloe Vera memiliki
nama latin Aloe Barbadensis Millear adalah
jenis tanaman yang dapat ditemukan dengan
mudah dikawasan kering di Afrika. Tanaman
ini merupakan satu dari sepuluh tanaman terlaris
di dunia yang berpotensi untuk dikembangkan
sebagai tanaman obat dan bahan baku industri
dikarenakan Aloe Vera memiliki nilai jual yang
tinggi dan diminati.

Berdasarkan hasil penelitian, tanaman Aloe


Vera kaya akan kandungan zat-zat seperti
enzim, asam amino, mineral, vitamin,
polisakarida dan kompenen lain yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan. Selain
itu,menurut Wahyono E dan Kusnandar
(2002) AleoVera berkhasiat sebagai anti
inflamsi, anti jamur, anti bakteri dan
membantu proses regenerasi sel.

1. Setelah membaca dan mencermati “Aloevera Banjir Manfaat” , kalian akan mendapatkan
informasi. Berdasarkan informasi yang terdapat pada teks tersebut. Tentukan pernyataan
berikut Benar atau Salah
1) Tanaman Aloevera dapat bertahan hidup di gurun
(B/S)
2) Tanaman Aloevera dimanfaatkan sebaga bahan baku industri farmasi dan kosmetik, serta
sebagai bahan baku makanan dan minuman
(B/S)
3) Tanaman Aloevera dapat dijadikan sebagai obat bagi penderita wasir
(B/S)
4) Tanaman Aloevera kaya akan berbagai zat seperti enzim, asam amino, mineral kecuali
vitamin
(B/S)
Kompetensi yang diukur:
Menemukan informasi tersurat (siapa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana) pada teks sastra
atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjang
2. Setelah memperhatikan teks tersebut, berilah tanda ceklis jika menurutmu pernyataan berikut
sesuai dengan ciri-ciri tanaman Aloevera
1) Daunnya tebal, agak runcing seperti tombak ( )
2) Bagian tepi daunnya berduri ( )
3) Permukaan daunnya halus dan tidak memiliki bintik ( )
4) Batangnya berserat dan bagian dalamnya berlendir ( )
5) Tanaman aloevera tingginya mencapai 135 cm ( )
Kompetensi yang diukur:
Membandingkan hal-hal utama (misalnya perbedaan kejadian, prosedure, ciri-ciri benda) dalam
teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya
3. Berdasarkan teks terdapat pernyataan bahwa Aloevera mempunyai potensi sebagai bahan
baku industri dan memiliki nilai jual yang tinggi. Apakah pernyataan itu dapat dikatakan
akurat? Berikan penjelasanmu!
Kompetensi yang diukur:
Menilai akurasi pada informasi visual atau nonvisual dalam teks informasi yang terus meningkat
sesuai jenjangnya
Cermatilah teks berikut !
1. Setelah membaca dan mencermati “Cegah Covid,-19, Perlukah Pakai Masker sat Berada di
Rumah?” , kalian akan mendapatkan informasi. Berdasarkan informasi yang terdapat pada
teks tersebut. Tentukan pernyataan berikut Benar atau Salah
1) Pemakaian masker efektif untuk mencegah penuluran Covid-19
(B/S)
2) Menggunakan masker tidak perlu saat berada di rumah saat bersama kerabat yang
mampir bersilaturahmi
(B/S)
3) Banyak cara penularan Covid-19 yang terjadi di lingkungan rumah dan gejalanya sulit
untuk diidentifikasi
(B/S)
4) Resiko penularan Covid-19 berkurang sekitar 70 persen jika penumpang pesawat
menggunakan masker saat berada di dalam pesawat
(B/S)
Kompetensi yang diukur:
Menemukan informasi tersurat (siapa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana) pada teks sastra
atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjang
2. Kamu sedang menjalankan aktifitas sehari-hari. Menurutmu, aktifitas berikut ini harus
menggunakan masker dalam menjalankannya.
Berilah tanda ceklis pada aktifitas yang menurutmu harus menggunakan masker
1) Membantu ibu menyiapkan sarapan di dapur ( )
2) Menonton televisi dikamar bersama dengan adik dan kakak ( )
3) Membeli persediaan makanan untuk hewan peliharaan ( )
4) Berbincang dengan teman baik yang datang berkunjung ke rumah ( )
5) Mengantri saat melakukan penarikan uang tunai di ATM terdekat ( )
Kompetensi yang diukur:
Membandingkan hal-hal utama (misalnya perbedaan kejadian, prosedure, ciri-ciri benda) dalam
teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya
3. Sebuah informasi yang bias adalah informasi yang tidak didukung oleh data yang akurat atau
bertujuan untuk menguntungkan sebuah pihak. Setalah membaca teks mencermati “Cegah
Covid,-19, Perlukah Pakai Masker sat Berada di Rumah?” , apakah informasi yang terdapat
didalamnya bersifat bias ? Berikan penjelasanmu!
Kompetensi yang diukur:
Menilai dan mengidentifikasi bias pada penulisan teks informasi sesuai jenjangnya
REFLEKSI BUTIR SOAL AKM LITERASI

Literasi membaca merupakan salah satu kompetensi dasar yang dievaluasi dalam Asesmen
Kompetensi Minimum (AKM). Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk
membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk
menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan,
mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.
Literasi membaca terdiri dari 3 Kompenen yaitu:
1. Konten
Konten pada literasi membaca menunjukkan jenis teks yang digunakan, dalam hal ini teks
tersebut dibedakan menjadi dua yaitu Teks informasi dan Teks fiksi
2. Proses kognitif
Proses kognitif menunjukkan proses berfikir yang dituntut dan diperlukan untuk
menyelesaikan masalah atau soal. Proses kognitif ini dapat dibedakan menjadi tiga tingkat
yaitu
1) Menemukan informasi
Mencari, mengakses serta menemukan informasi tersurat dari wacana.
2) Interpretasi dan integrasi
Memahami informasi tersurat maupun tersirat, memadukan interpretasi antar bagian teks
untuk menghasilkan inferensi.
3) Evaluasi dan refleksi
Menilai kredibilitas, kesesuaian maupun keterpercayaan teks serta mampu mengaitkan isi
teks dengan hal lain di luar teks.
3. Konteks
Konteks menunjukkan aspek kehidupan atau situasi untuk konten yang digunakan. Konteks
dalam AKM dibedakan menjadi tiga bagian yaitu Personal, Sosial Budaya dan Saintifik
AKM Literasi pada tingkat SMA terbagi menjadi dua Level Pembelajaran, yaitu:
Level Pembelajaran 1
Siswa akan memahami teks secara literal dan menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi
baik teks tunggal maupun teks jamak. Siswa juga menilai format penyajian dalam teks dan
merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan, menetapkan pilihan, dan mengaitkan isi
teks terhadap pengalaman pribadi
Level Pembelajaran 2
Siswa akan memahami teks secara literal dan menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi
baik teks tunggal maupun teks jamak. Siswa juga menilai format penyajian dalam teks dan
merefleksi asumsi, ideologi, atau nilai yang terkandung dari teks sastra atau teks informasi untuk
memahami cara pandang penulis sesuai jenjangnya
Langkah menyusun Soal AKM Literasi yaitu:
1. Pahami dan pilihlah jenis teks yang akan digunakan dalam soal AKM Literasi
2. Pilihlah salah satu kompetensi yang ingin dikembangkan dan evaluasi berdasarkan tingkat
kognitif dalam komponen AKM literasi
3. Membuat soal dengan bentuk yang berbeda-beda berdasarkan teks yang dipilih

Iya, saya setuju bahwa kompetensi literasi tidak dapat dikembangkan hanya dengan melalui
latihan soal ujian saja karena dalam kompetensi literasi siswa diminta menuangkan argumentasi
tentang penyajian teks dan merefleksikannya untuk mengambil suatu keputusan bahkan
memahami cara pandang penulis dalam teks dan mengaitkan isi bacaan dalam teks dengan
pengalaman pribadi siswa. Oleh karena itu, siswa harus memiliki kemampuan bernalar kritis dan
kreatif serta pengetahuan luas untuk memberikan ulasan dalam menjawab bentuk soal AKM
Literasi tersebut
SOAL AKM NUMERASI

Perhatikan Gambar Harga Paket Alat Tulis !

1. Adnan dan Wulan


akan membeli alat-alat tulis untuk persiapan sekolah di tahun ajaran baru. Mereka pergi ke
toko alat tulis dan melihat-lihat alat tulis yang dijual di Toko Rejeki dan Toko Makmur.
Berdasarkan harga paket alat tulis yang tersedia dikedua toko tersebut, carilah harga satuan
setiap satuan alat tulis di masing-masing toko. Kemudian tentukan pernyataan berikut ini
Benar atau Salah
1) Jumlah harga yang dibayar untuk membeli 2 penghapus dan 3 buku tulis di Toko Rejeki
sama dengan jumlah yang dibayar untuk membeli 2 pensil dan 2 buku di Toko Makmur
(B / S)
2) Untuk menghemat pengeluaran, Adnan dan Wulan harus membeli buku di Toko Makmur
dan membeli pensil di Toko Rejeki
(B / S)
3) Jika Adnan membawa uang sejumlah Rp .50.000 dan pergi membeli 6 buku di Toko
Rejeki dan membeli 2 penghapus serta 3 pensil di Toko Makmur, Ia akan membawa uang
kembalian hasil belanjanya sebesar Rp .5.500
(B / S)
2. Jika Wulan membawa uang sebesar Rp .100.000 untuk membeli alat tulis dan tersedia dua
pilihan paket alat tulis baru yang dikeluarkan oleh masing-masing toko yaitu
1) Paket WOW MERIAH di Toko Rejeki
6 Buku Tulis + 5 Penghapus + 8 Pensil
2) Paket WOW SUPER di Toko Makmur
8 Buku Tulis + 3 Penghapus + 8 Pensil
Paket alat tulisdi toko manakah yang harus dipilih Wulan untuk menghemat pengeluarannya?
Jelaskan alasanmu !
3. Diminggu berikutnya, Wulan menemani Adnan yang akan membeli perlengkapan alat tulis
yang kurang, ternyata dikedua toko alat tulis tersebut sedang mengadakan potongan hargadi
masing-masing paket alat tulis baru yang dijualnya, dengan keterangan sebagai berikut
1) Paket WOW MERIAH di Toko Rejeki (DISCOUNT 5%)
Buku Tulis + 5 Penghapus + 8 Pensil
2) Paket WOW SUPER di Toko Makmur (DISCOUNT 15%)
Buku Tulis + 3 Penghapus + 8 Pensil
Saat melihat potongan harga yang ditawarkan paket alat tulis baru oleh masing-masing toko,
Wulan menyarankan Adnan untuk membeli Paket WOW SUPER di Toko Makmur karena
potongan harganya lebih besar dan akan lebih hemat jika berbelanja di toko tersebut. Pilihlah
sikap yang harus diambil Adnan terhadap saran yang diberikan Wulan
Ceklislah pilihanmu dan berikan alasannya!
( ) SETUJU
( ) TIDAK SETUJU
Alasannya:
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..
Kompetensi yang diukur:
Menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, sistem persamaan linear dua atau tiga
variabel

REFLEKSI BUTIR SOAL AKM NUMERASI

Numerasi juga merupakan salah satu kompetensi dasar yang dievaluasi dalam Asesmen
Kompetensi Minimum (AKM). Numerasi merupakan suatu kompetensi yang mencakup
pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan disposisi yang dibutuhkan siswa untuk menggunakan
matematika dalam cakupan dan situasi yang lebih luas, secara umum kompetensi numerasi
ditandai dengan kemampuan seseorang untuk bernalar, mengambil keputusan yang tepat, dan
memecahkan masalah

Numerasi terdiri dari 3 Kompenen yaitu:


1. Konten
Konten pada numerasi dibagi menjadi empat kelompok yaitu Bilangan, Pengukuran dan
Geometri, Data dan Ketidakpastian serta Aljabar
2. Proses kognitif
Proses kognitif menunjukkan proses berfikir yang dituntut dan diperlukan untuk
menyelesaikan masalah atau soal. Proses kognitif dalam numerasi ini dapat dibedakan
menjadi tiga tingkat yaitu
1) Pemahaman
Memahami fakta prosedur serta alat matematika
2) Penerapan
Mampu menerapkan konsep matematika dalam situasi nyata yang bersifat rutin
3) Penalaran
Bernalar dengan konsep matematika untuk menyelesaikan masalah yang bersifat nonrutin
3. Konteks
Konteks menunjukkan aspek kehidupan atau situasi untuk konten yang digunakan. Konteks
dalam AKM dibedakan menjadi tiga bagian yaitu Personal, Sosial Budaya dan Saintifik
AKM Numerasi pada tingkat SMA hanya terdiri dari satu Level Pembelajaran
Pembelajaran Numerasi Level 1
siswa akan belajar geometri dengan memahami dan menggunakan perbandingan trigonometri
serta ,menghitung volume dan luas permukaan. Selain itu siswa juga akan mempelajari
persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan fungsi bilangan, termasuk pola bilangan. Dan akan
mempelajari data dan representasi juga ketidakpastian dan

Langkah menyusun Soal AKM Numerasi yaitu:


1. Pahami dan pilihlah jenis kompetensi dan konten pembelajaran AKM numerasi yang akan di
ujikan
2. Pilihlah salah satu kompetensi yang ingin dikembangkan dan evaluasi berdasarkan tingkat
kognitif dalam komponen AKM numerasi
3. Membuat soal dengan bentuk yang berbeda-beda berdasarkan teks yang dipilih

Iya, Saya setuju bahwa kompetensi numerasi cukup dikembangkan hanya dengan melalui latihan
soal matematika saja karena dalam kompetensi numerasi siswa harus mampu menguasai ranah
kognitif mulai dari pemahaman, penerapan dan penalaran untuk menjawab soal AKM Numerasi
yang diberikan. Siswa juga harus mampu mengaitkan beberapa konsep matematika yang telah
dipelajari secara rutin maupun nonrutin untuk menyelesaikan satu persoala. Oleh karena itu,
siswa harus memiliki kemampuan bernalar kritis dan kreatif untuk menyelesaikan suatu
persoalan, hal tersebut dapat didukung jika siswa sering mengerjakan latihan soal matematika
mulai dari soal yang rutin sampai soal yang nonrutin
REFLEKSI TINDAK LANJUT HASIL AKM

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dirancang untuk memberikan informasi mengenai


tingkat kompetensi dasar siswa, berupa kompetensi literasi membaca dan numerasi yang hasilnya
dilaporkan dalam empat kelompok yang menggambarkan tingkat kompetensi, yaitu:

Tingkat Kompetensi Literasi


1. Perlu Intervensi Khusus, Siswa belum mampu menemukan dan mengambil informasi
eksplisit yang ada dalam teks ataupun membuat interpretasi sederhana
2. Dasar, Siswa mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam teks
serta membuat interpretasi sederhana
3. Cakap,   Siswa mampu membuat interpretasi dari informasi implisit yang ada dalam teks,
mampu membuat simpulan dari hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu teks
4. Mahir  Siswa mampu mengintegrasikan beberapa informasi lintas teks; mengevaluasi isi,
kualitas, cara penulisan suatu teks, dan bersikap reflektif terhadap isi teks
Tingkat Kompetensi Numerasi
1. Perlu Intervensi Khusus, Siswa hanya memiliki pengetahuan matematika yang terbatas.
Siswa menunjukkan penguasaan konsep yang parsial dan keterampilan komputasi yang
terbatas.
2. Dasar,  Siswa memiliki keterampilan dasar matematika: komputasi dasar dalam bentuk
persamaan langsung, konsep dasar terkait geometri dan statistika, serta menyelesaikan
masalah matematika sederhana yang rutin.
3. Cakap, Siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan matematika yang dimiliki dalam
konteks yang lebih beragam.
4. Mahir, Siswa mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah kompleks serta nonrutin
berdasarkan konsep matematika yang dimilikinya.
Tingkat kompetensi tersebut dapat dimanfaatkan oleh guru berbagai mata pelajaran untuk
menyusun strategi pembelajaran yang efektif. Pelaporan hasil AKM dapat dimanfaatkan untuk
perbaikan proses pembelajaran pada berbagai mata pelajaran Tentunya dengan didasarkan pada
analisis hasil laporan Asesmen Kompetensi Minimum
Membedakan Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Pembelajaran Berbasis Konten
Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Pembelajarannya berpusat pada kebutuhan, belajar untuk pemahaman konsep dan keterampilan,
menunjukkan kinerja dengan menerapkan konsep, pembelajaran terkait dengan konteks
kehidupan nyata siswa dan berorientas pada proses penguasaan kompetensi
Tantangan pembelajaran berbasis kompetensi bagi guru antara lain adalah, kemampuan untuk
mengidentifikasi tahapan kompetensi dasar siswa termasuk literasi dan numerasi

Pembelajaran Berbasis Konten


Pembelajaran berpusat pada materi pembelajaran, belajar untuk mencakup materi, menjawab
serangkaian pertanyaan teks berdasarkan topik, pembelajaran kurang/tidak terkait dengan
konteks kehidupan nyata siswa dan berorientasi pada nilai akhir

Istilah SEGITIGA BELAJAR dalam AN merupakan cara memahami keterkaitan antara


Kurikulum, Pembelajaran dan Asesmen untuk menghindari pernyataan bahwa Asesmen dan
kurikulum berdiri sendiri
Dalam segitiga belajar, maka makna masing-masing segi, yaitu:
Kurikulum
Seperangkat kompetensi yang penting dikuasai siswa dengan menggunakan cara belajar dan
asesmen tertentu. Pengembangan kurikulum, selain mengacu pada tantangan dunia nyata,
hendaknya mengacu pada hasil asesmen dan refleksi praktik pembelajaran.
Pembelajaran
Pembelajaran memadukan informasi dari asesmen dengan informasi dari kurikulum.
Keseimbangan antara paduan tersebut yang akan menghasilkan pembelajaran yang optimal.
Asesmen
Proses mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan sejumlah informasi yang terkait
pencapaian kondisi siswa dan penguasaan suatu kompetensi tertentu.
Asesmen diagnosis, asesmen di awal untuk merancang strategi pembelajaran.
Asesmen formatif, asesmen sepanjang proses belajar untuk melakukan perbaikan dan
penyesuaian pembelajaran.
Asesmen sumatif, asesmen di akhir untuk menentukan level penguasaan kompetensi oleh siswa.
Setelah mendapatkan analisis hasil laporan AKM, saya akan memanfaatkan hasil analisis
tersebut untuk perbaikan proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika sesuai dengan
tingkat capaian kompetensi yang diperoleh siswa untuk menyusun strategi pembelajaran efektif

Siswa di tingkat Perlu Intervensi Khusus


Siswa hanya memiliki pengetahuan matematika yang terbatas dan menunjukkan penguasaan
konsep yang parsial dan keterampilan komputasi yang terbatas
Guru akan memfasilitasi siswa untuk menemukan konsep matematis dan memahaminya dengan
menggunakan media atau alat peraga matematika

Siswa di tingkat Dasar


Siswa memiliki keterampilan dasar matematika, komputasi dasar dalam bentuk persamaan
langsung, konsep dasar terkait geometri dan statistika, serta menyelesaikan masalah matematika
sederhana yang rutin.
Guru akan membimbing siswa dengan memberikan arahan-arahan kepada siswa untuk
menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan materi yang dipelajari, sehingga siswa mampu
menyelesaikan soal yang berkaitan dengan materi tersebut secara rutin

Siswa di tingkat Cakap


Siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan matematika yang dimiliki dalam konteks yang lebih
beragam
Guru akan memberikan ilustrasi kegiatan sehari-hari yang harus diselesaikan berkaitan dengan
materi yang dipelajari dan membimbing serta mengarahkan siswa untuk berfikir, Bagaimana cara
menyelsaikan persoalan tersebut

Siswa di tingkat Mahir


Siswa mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah kompleks serta nonrutin berdasarkan
konsep matematika yang dimilikinya
Guru akan memberikan beberapa ilustrasi kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan materi
yang sedang dipelajari dan materi yang sudah dipelajari sebelumnya dalam satu persolan
matematika yang kompleks dan rutin, kemudian siswa akan melakukan aktivitas untuk
menemukan penyelesaian dari soal tersebut dengan menggunakan beberapa konsep matematika
yang sudah dipahaminya dengan berdiskusi dengan teman sebaya dan lain sebagainya

REFLEKSI ORIENTASI

Asesmen Nasional (AN) bertujuan untuk Meningkatkan mutu pendidikan dan Meningkatkan
sistem evaluasi pendidikan di Indonesia. Asesmen Nasional (AN) diterapkan tahun 2021 sebagai
pengganti Ujian Nasional (UN) yang bertujuan untuk mengubah paradigma bahwa Pencapaian
keberhasilan siswa dalam menguasi pembelajaran tidak dinilai dari hasil Ujian Akhir, akan tetapi
pencapaian keberhasilan siswa akan difokuskan pada beberapa pencapaian kompetensi
diantaranya kompetensi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap. Oleh karena itu, Asesmen
Nasional (AN) dijadikan sebagai alat ukur tercapainya kompetensi yang harus dikuasi siswa.
Asesmen Nasional (AN) terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
AKM untuk mengukur pencapaian siswa dari hasil belajar kognitif berupa Literasi dan
Numerasi. AKM merupakan syarat siswa untuk berkontribusi pada masyarakat
2. Survey Karakter
Survey karakter untuk mengukur pencapaian siswa dari hasil belajar sosial emosional yang
merupakan pilar karakter yang berguna untuk mencetak profile Pelajar Pancasila
Pelajar Pancasila terdiri dari enam Indikator Utama yaitu:
1) Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia
2) Kebhinekaan Global
3) Kemandirian
4) Gotong Royong
5) Bernalar Kritis dan
6) Kreatifitas
3. Survey Lingkungan Belajar
Servey lingkungan belajar untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas
pembelajaran yang ada di lingkungan sekolah.
Asesmen Nasional (AN) juga sudah mencakup kecakapan dan kemampuan yang harus dimiliki
siswa di Abad-21 diantaranya:
1) Memiliki kecakapan belajar dan berinovasi
2) Memiliki kecakapan teknologi informasi
3) Memiliki kecakapan hidup untuk bekerja dan berkontribusi pada masyarakat
Oleh karena itu, Asesmen Nasional (AN) dinilai mampu meningkatkan mutu pendidikan dan
meningkatkan sistem evaluasi pendidikan di Indonesia.
REFLEKSI KONSEP ASESMEN NASIONAL

Asesmen Nasional (AN) diterapkan pada tahun 2021 sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).
Namun memiliki tujuan, manfaat dan cara pelaksanaan yang berbeda.

Asesmen Nasional (AN) bertujuan untuk mengevaluasi sistem pendidikan yakni


mengembangkan kompetensi dan karakter siswa dan Asesmen Nasional (AN) bermanfaat untuk
Melihat potret kualitas pembelajaran di sekolah/daerah, Umpan balik peningkatan kualitas
pembelajaran sekolah/daerah, Dasar untuk menyusun program peningkatan kualitas
pembelajaran sekolah/daerah
Sedangkan Ujian Nasional (UN) bertujuan untuk mengevaluasi pencapaian hasil belajar murid
secara individu yang berorientasi pada ujian.

Asesmen Nasional (AN) diberlakukan untuk semua jenjang pendidikan dasar, pendidikan
menengah pertama dan pendidikan menengah atas, AN dilaksanakan pada pertengahan jenjang
yaitu pada kelas V, VIII dan XI dan siswa yang mengikuti AN adalah siswa sampel yang dipilih
secara acak, dengan model soal yang lebih bervariasi seperti PG, PGK, Menjodohkan, Isian
Singkat dan Uraian. Hasil AN tidak memiliki konsekuensi pada kelulusan siswa dan hasil AN
tidak relevan untuk seleksi memasuki jenjang sekolah yang lebih tinggi. AN memiliki sasaran
penilaian kompetensi literasi, numerasi dan karakter serta kualitas dan iklim satuan pendidikan
yang mendukung pembelajaran dengan metode penilaian Computerized MultiStage Adaptive
Testing (MSAT)
Sedangkan Ujian Nasional (UN) diberlakukan hanya untuk jenjang pendidikan menengah
pertama dan pendidikan menengah atas, UN dilaksanakan pada akhir jenjang yang diikuti oleh
semua siswa dengan model soal PG dan Isian Singkat. Hasil UN memiliki konsekuensi pada
kelulusan siswa. UN memiliki sasaran penilaian penguasaan terhadap mata pelajaran dengan
metode penilaian Computer Based Test (CBT) dan Paper Based Test (PBT)
Jadi, berdasarkan uraian tentang tujuan, manfaat dan pelaksanaan AN dan UN berbeda sehingga
tidak tepat menyebut AN sebagai pengganti UN

REFLEKSI TEKNIS PELAKSANAAN ASESMEN NASIONAL

Asesmen Nasional (AN) dilaksanakan oleh seluruh satuan pendidikan dan kesetaraannya mulai
dari pendidikan sekolah dasar, pendidikan sekolah menengah pertama dan pendidikan sekolah
menengah atas. AN diikuti oleh Kepala Sekolah, Guru dan Siswa. AN tidak diikuti oleh semua
siswa, tetapi hanya siswa yang dipilih secara acak oleh Pemerintah yang diambil dari tengah
jenjang pendidikan yaitu kelas 5 (dipilih maksimal 30 siswa), 8 dan 11 (dipilih maksimal 45
siswa) dengan tujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk memperbaiki capaian
kompetensinya.

Asesmen Nasional (AN) dilaksanakan berdasarkan 3 instrumen:


1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
AKM untuk mengukur kemampuan
1) Literasi mencakup Memahami, Menggunakan, Mengevaluasi dan Merefleksi
2) Numerasi mencakup Memahami, Mengaplikasi dan Bernalar
AKM hanya diikuti oleh siswa sampel yang terpilih dan AKM dilaksanakan secara adiktif,
sehingga setiap siswa akan menempuh soal yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa itu
sendiri.
Bentuk soal AKM terdiri dari soal Pilihan Ganda, Pilihan Ganda Kompleks, Menjodohkan, Isian
Singkat dan Uraian yang disusun berdasarkan indikator kompetensi yang membentuk lintas
kompetensi.
Jumlah soal AKM untuk jenjang pendidikan kelas 5 berjumlah 30 untuk masing-masing
kompetensi literasi dan numerasi. Sedangkan Jumlah soal AKM untuk jenjang pendidikan kelas
8 dan 11 berjumlah 36 untuk masing-masing kompetensi literasi dan numerasi.
2. Survey Karakter untuk membentuk Profile Pelajar Pancasila
Survey Karakter hanya diikuti oleh siswa sampel yang terpilih
3. Survey Lingkungan Belajar untuk mengukur aspek pendukung kualitas pembelajaran di
sekolah
Survey Lingkungan Belajar diikuti oleh siswa sampel, guru dan kepala sekolah

Pelaksanaan AN dijadwalkan dalam 2 hari pelaksanaan


1. Hari pertama
SD/MI dan Paket A/ULA
Tes literasi 75 menit dan survey karakter 20 menit
SMP/MTs dan Paket B/Wustha dan
SMA/SMK/MA dan Paket C/Ulya
Tes literasi 90 menit dan survey karakter 30 menit
2. Hari Kedua
SD/MI dan Paket A/ULA
Tes numerasi 75 menit dan survey lingkungan belajar 20 menit
SMP/MTs dan Paket B/Wustha dan
SMA/SMK/MA dan Paket C/Ulya
Tes numerasi 90 menit dan survey lingkungan 30 menit

Hasil AN tidak ditujukan untuk individual murid tetapi ditujukan untuk laporan Pada level
sekolah dan daerah untuk perbaikan pembelajaran di sekolah

Oleh karena itu, Asesmen Nasional (AN) penting dilaksanakan untuk menghasilkan informasi
untuk dapat memperbaiki kualitas belajar mengajar sehingga terjadinya peningkatan belajar
murid
Deskripsi Soal : Ditampilkan Tabel Waktu tentang Waktu Dekomposisi Sampah Organik ( Kulit
Pisang = 6 Minggu, Kulit Jeruk = 5 Bulan, Kantong Kertas = 8 Minggu, Sisa Apel = 2 Bulan,
Kertas Tisu = 5 Minggu ) dan Diagram Batang tentang Dekomposisi Sampah Anorganik ( Plastik
= 400 Tahun, Baja = 100 Tahun, Kaleng Alumunium = 250 Tahun, Kulit Sintesis = 500 Tahun )

1. Berdasarkan Tabel Waktu dan Diagram tentang Dekomposisi Sampah Organik dan
Anorganik, Berilah tanda Centrang untuk pernyataan yang benar!
1) Kantong Kertas membutuhkan waktu lebih lama untuk terurai dari pada Sisa Apel
( )
2) Kulit Pisang dan Kertas Tisu memiliki waktu dekomposisi yang sama untuk terurai sempurna
( )
3) Kulit Sintesis merupakan sampah anorganik yang paling sulit terurai
( )
4) Plastik dan Kulit Sintesis memiliki perbedaan 100 Tahun untuk terurai sempurna, dimana
Plastiklh yang lebih dahulu terurai
( )

2. Sampah anorganik lebih lama terurai dibandingkan dengan sampah organik. Waktu
dekomposisi popok sekali pakai lebih lama dari plastik, namun kurang dari kulit sintetis. Berapa
waktu dekomposisi yang mungkin dari popok sekali pakai?
A. 100 tahun
B. 250 tahun
C. 375 tahun
D. 475 tahun
E. 575 tahun
3. Menurutmu, apakah semua sampah Organik yang ada pada Tabel Waktu Dekomposisi
Sampah dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi pupuk ? Berikan Penjelasanmu !

Anda mungkin juga menyukai