Anda di halaman 1dari 29

AKM Numerasi

Numerasi merupakan suatu kompetensi yang mencakup pengetahuan, keterampilan,


perilaku, dan disposisi yang dibutuhkan siswa untuk menggunakan matematika dalam
cakupan dan situasi yang lebih luas. Numerasi menuntut siswa untuk mengenali dan
memahami peran matematika di dunia, memiliki disposisi dan kapasitas untuk
menggunakan pengetahuan dan keterampilan matematika untuk memecahkan masalah
dalam kehidupan nyata.

Secara umum kompetensi numerasi ditandai dengan kemampuan seseorang untuk


bernalar, mengambil keputusan yang tepat, dan memecahkan masalah. Kemampuan ini
dalam penerapannya terkait dengan mata pelajaran lain yang siswa pelajari.

Dalam penilaiannya asesmen literasi membaca tidak hanya mengukur topik atau konten
tertentu tetapi berbagai konten, berbagai konteks dan pada beberapa tingkat proses
kognitif. 

Pada Numerasi,
a. konten dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu: Bilangan, Pengukuran dan
Geometri, Data dan Ketidakpastian, serta Aljabar.  Kemudian,
b. tingkat proses kognitif menunjukkan proses berpikir yang dituntut atau
diperlukan untuk dapat menyelesaikan masalah atau soal. Pada Numerasi, ketiga
level tersebut adalah pemahaman, penerapan, dan penalaran. 
c. Sedangkan konteks menunjukkan aspek kehidupan atau situasi untuk konten
yang digunakan. Konteks pada AKM dibedakan menjadi tiga, yaitu personal,
sosial budaya, dan saintifik. 

Untuk mempermudah Bapak dan Ibu memahami penilaian asesmen literasi membaca
silakan cek infografis berikut:
Pada jenjang SMP/MTS hanya terdapat 1 level pembelajaran, dengan mempelajari 4
konten pembelajaran yakni, bilangan, geometri dan pengukuran, aljabar dan data dan
ketidakpastian.
Selanjutnya Bapak dan Ibu akan berlatih menganalisis tahap asesmen pada jenjang
SMP/MI.

Pada jenjang SMP/MTS terdapat 1 level pembelajaran. Pada level pembelajarannya


terdapat 3 konten yang dipelajari yakni, bilangan, geometri dan pengukuran, aljabar,
serta data dan ketidakpastian.
 Pada level pembelajaran 1 untuk kelas 8, siswa akan belajar merepresentasikan bilangan
cacah. Siswa akan mengenal bangun geometri dan pengukurannya. Selain itu siswa juga
akan mempelajari persamaan dan pertidaksamaan bilangan, relasi dan fungsi bilangan,
serta rasio dan proporsi.

Catatan dari tayangan AKM numerasi, yang dimaksud 1 level adalah kelas, yakni hanya
untuk kelas 8 (?)

A. Bilangan
1. Representasi
 Memahami bilangan cacah (maks. enam angka)
 
B. Geometri dan Pengukuran
1. Bangun Geometri
 Memahami sifat-sifat bangun datar dan hubungan antara bangun datar serta
serta dapat  menggunakan  Teorema Pythagoras (11 Soal)
 Menghitung volume bangun ruang dan luas permukaan(balok, kubus, prisma
segitiga, tabung, dan bentuk kompositnya). (10 Soal)
 
C. Aljabar
1. Persamaan dan Pertaksamaan
 Menyelesaikan pertaksamaan linier 1 variabel atau sistem persamaan linear 2
variabel. (5 Soal)
2. Relasi dan Fungsi (termasuk Pola Bilangan)
 Memahami pola pada barisan bilangan dan konfigurasi obyek (5 Soal)
 Memahami fungsi linier dan grafiknya, serta sifat-sifatnya. (6 Soal)
3. Rasio dan Proporsi
 Memecahkan masalah aritmetika sosial yang terkait dengan rasio/persentase. (12
Soal)
 
D. Data dan Ketidakpastian
1. Data dan Representasinya
 Menentukan dan menggunakan mean, median, dan modus. (11 Soal)
2. Ketidakpastian dan Peluang
 Menghitung peluang kejadian sederhana. (7 Soal)
Level Pembelajaran 1 Numerasi untuk kelas 8.
Kompetensi: Memahami bilangan cacah (maks. enam angka)

1. Memahami sifat-sifat bangun datar dan hubungan antara bangun datar


serta serta dapat  menggunakan  Teorema Pythagoras
RUMAH IDEAL

Menentukan ukuran rumah yang ideal memang susah-susah gampang. Pada dasarnya,
ukuran sebuah rumah harus disesuaikan dengan jumlah orang yang nanti akan tinggal di
dalamnya. Berdasarkan berbagai pertimbangan tertentu seperti ruang gerak, furnitur,
dan lain sebagainya, maka ukuran minimal masing-masing ruangan yang ideal bagi
keluarga tersebut adalah sebagai berikut:

Ruangan Panjang(m) Lebar(m)

Kamar tidur utama 4 3

Kamar tidur anak 3 3

Kamar tidur tamu 3 3

Kamar tidur asisten rumah tangga 3 2

Ruang tamu 5 3

Ruang makan 3 3

Dapur 3 3

Garasi mobil 5 3

Kamar mandi 2,5 1,5

Gudang 3 2
Meski tidak harus sama persis, karena berkaitan dengan kondisi lahan yang dimiliki,
contoh di atas setidaknya bisa menjadi gambaran bagi Anda saat merencanakan atau
memutuskan untuk membangun rumah dengan ukuran ideal yang bisa dihuni oleh 2
hingga 5 orang.

Pak Ali berencana akan membangun sebuah rumah yang akan dihuni bersama isteri dan
satu anak. Kriteria rumah yang ingin dibangun pak Ali adalah sebagai berikut:
1. Pak Ali tidak memiliki asisten rumah tangga sehingga tidak membuat kamar
asisten rumah tangga.
2. Pak Ali tidak membuat kamar khusus tamu.
3. Pak Ali ingin membuat dua buah kamar mandi
Pak Ali membeli sebidang tanah yang luasnya 1 are. Pak Ali mengalokasikan 15 m2 dari
tanah tersebut untuk dibuat halaman rumah. Apakah Pak Ali bisa membangun rumah
yang ideal? 

A Ya, karena cukup membutuhkan lahan 82,5 m2.

B Ya, lahan Pak Ali masih tersisa 10 m2.

C Tidak, karena rumah ideal Pak Ali memerlukan luas minimal 90 m2.

D Tidak, lahan Pak Ali masih kurang 7,5 m2.

RUMAH IDEAL
Menentukan ukuran rumah yang ideal memang susah-susah gampang. Pada dasarnya, ukuran
sebuah rumah harus disesuaikan dengan jumlah orang yang nanti akan tinggal di dalamnya.
Berdasarkan berbagai pertimbangan tertentu seperti ruang gerak, furnitur, dan lain
sebagainya, maka ukuran minimal masing-masing ruangan yang ideal bagi keluarga tersebut
adalah sebagai berikut: 

Panjang Lebar
Ruangan
(m) (m)

Kamar tidur utama 4 3

Kamar tidur anak 3 3

Kamar tidur tamu 3 3

Kamar tidur asisten rumah tangga 3 2

Ruang tamu 5 3

Ruang makan 3 3

Dapur 3 3

Garasi mobil 5 3

Kamar mandi 2,5 1,5

Gudang 3 2
Meski tidak harus sama persis, karena berkaitan dengan kondisi lahan yang dimiliki, contoh
di atas setidaknya bisa menjadi gambaran bagi Anda saat merencanakan atau memutuskan
untuk membangun rumah dengan ukuran ideal yang bisa dihuni oleh 2 hingga 5 orang.
Setujukah anda dengan pernyataan berikut?
“Cukup dengan lahan 9 m2, anda akan mendapatkan sebuah dapur yang ideal”
Jelaskan jawabanmu!

Hapus Jawa ban

Kunci Jawaban/ Pembahasan


Ideal karena dengan lahan 9m2 kita bisa buat dapur ukuran 3 x 3 yang mana masuk dalam ukuran ideal

Gambar berikut merupakan desain/template yang belum lengkap untuk membuat limas


segiempat dari kertas dan menggunakan lem pada beberapa bagian sisinya.

Bagian sisi untuk tempat lem yang tepat ditempatkan pada sisi bernomor ….
 
A 1 dan 6

B 2 dan 4

C 3 dan 4

D 4 dan 6

Kunci Jawaban/ Pembahasan

2. Menghitung volume bangun ruang dan luas permukaan.


CARA AKURAT DAN MUDAH UNTUK MENGHITUNG KEBUTUHAN AIR UNTUK TUBUH
KITA
Jumlah air yang kita minum per harinya bervariasi, berbeda setiap individu. Nah, ini salah
satu cara untuk menghitung kebutuhan air tubuh kita bersumber dari India Times. 
Langkah 1: Ukur berat badan Anda dalam kilogram
Langkah 2: Bagilah dengan angka 30
Langkah 3: Tambahkan lebih banyak air untuk aktivitas fisik
Jika berolahraga, Anda mungkin kehilangan banyak air melalui keringat. Tambahkan 0,35
liter (350 ml) setiap setengah jam setelah latihan.
Jadi, jika berolahraga selama satu jam setiap hari, tambahkan 0,7 liter (700 ml) air ke
dalam kebutuhan harian Anda.
Santi ingin mengetahui kebutuhan airnya dalam satu hari. Santi kemudian mengukur
berat badannya dan didapat hasil sebagai berikut:
Jika hari itu Santi berolahraga selama 60 menit, jumlah air yang dibutuhkan Santi saat itu
adalah ….

A 1,8 liter

B 2,1 liter

C 2,3 liter

D 2,5 liter

Kompetensi yang diukur


3. Menyelesaikan pertidaksamaan linier 1 variabel atau sistem persamaan linear 2
variabel.
Masyarakat sudah dimudahkan dengan tersedianya berbagai layanan angkutan seperti
KRL (Kereta Rel Listrik), MRT Jakarta (Moda Raya Terpadu Jakarta), maupun
transportasi online. Biaya yang ditarifkan menyesuaikan dengan jarak yang ditempuh
pengguna layanan. Melalui mesin pencarian maps,  seseorang dapat melihat berbagai
pilihan untuk menuju suatu tempat. Seperti tabel di bawah ini.
Jika memperhitungkan waktu, berapakah waktu paling sedikit yang diperlukan Adi untuk
tiba di Fatmawati dari Rawa Buntu?

Jawab: 60 menit dengan menggunakan kereta ke kebayoran terlebih dahulu kemudian


naik ojek online.

full kereta dari pukul 11.39 – 12.55 = 76 menit


ojek online = 22 km * 3 menit = 66 menit
kebayoran (kereta) 21 menit – kebayoran (online) (13 km * 3 = 39 menit) = 21 + 39
menit = 60 menit
tanah abang (kereta) 11.39-12.12 = 33 menit – fatmawati (online)15 km * 3 = 45) menit
= 33+45 = 78 menit
Maka yang paling singkat waktunya adalah 60 menit.

4. Memahami pola pada barisan bilangan dan konfigurasi objek

Gedung Pertunjukan
Dalam suatu gedung pertunjukan terdapat 9 baris kursi. Pada baris pertama terdapat 8
kursi, baris kedua 12 kursi, baris ketiga 11 kursi, baris keempat 15 kursi, baris kelima 14
kursi, dan seterusnya mengikuti pola yang sama.

5. Memahami fungsi linier dan grafiknya, serta sifat-sifatnya.

Ani sedang mengisi daya ponsel miliknya. Berikut merupakan grafik kapasitas baterai
(persen) vs waktu (menit) dari pengisian ponsel milik Ani.

Berapa persentase kapasitas ponsel yang tersisa saat pengisian dimulai? 0,4

6. Memecahkan masalah aritmetika sosial yang terkait dengan rasio/persentase.

Halaman belakang sebuah rumah akan dibuat taman. Pengerjaan taman tersebut
memerlukan waktu 12 hari dengan 4 orang pekerja. Agar pekerjaan taman dapat
diselesaikan selama 8 hari, berapa orang tambahan pekerja yang diperlukan?

Jawab: 2 orang, perbandingan berbalik nilai. 12 hari dikerjakan 4 orang, maka untuk 8
hari —– 12 : 8 = x : 4 —— x = 6. Sehingga membutuhkan tambahan 2 orang.

7. Menentukan dan menggunakan mean, median, dan modus.

COVID-19 MERAMBAH ASEAN 


Sejak Januari 2020, sejenis virus menimbulkan kegaduhan di Provinsi Wuhan Cina.
Kemudian menyebar ke banyak negara. Diagram berikut merupakan data penderita yang
sembuh dari wabah Covid-19 di beberapa negara ASEAN. Urutan negara-negara
tersebut berdasarkan banyak penderita yang sembuh dilanjutkan dengan abjad nama
negara secara meningkat adalah …. 

8. Menghitung peluang kejadian sederhana

 Gambar berikut merupakan sebuah roda putar yang dibagi menjadi 24 bagian.
Pada sebuah acara, seorang tamu memutar panah yang dapat berhenti di sembarang

bagian roda.  Apabila terdapat       bagian berwarna biru,     bagian ungu,     bagian
kuning, dan sisanya berwarna  merah, 

maka peluang yang paling kecil yang ditunjukkan warna panah adalah …. 

Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh soal kompetensi 3 level 1
Dari penjelasan pada aktivitas-aktivitas sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa butir-
butir soal asesmen numerasi AKM melibatkan proses penalaran yang tidak dapat
dipersiapkan melalui program bimbingan belajar intensif yang berfokus pada latihan-
latihan soal saja. Proses penalaran siswa justru perlu lebih banyak dikembangkan dan
dipupuk melalui strategi pembelajaran di kelas. 

Anda telah mengenali level-level perkembangan kompetensi numerasi siswa SMP/MTS.


Pada aktivitas ini Bapak dan Ibu akan berlatih membuat butir soal numerasi yang akan
membantu siswa Anda untuk berlatih menggunakan kompetensi numerasi untuk
bernalar dalam pembelajaran di kelas. Bagaimana langkahnya? Mari kita berlatih.

1. Pertama, pahami kompetensi numerasi siswa yang Anda ampu. Dari situ Anda
dapat memilih kasus yang sesuai. Misalnya, dari kedua gambar berikut ini manakah yang
paling sesuai dengan level yang anda ampu, Apakah gambar 1, atau gambar 2? Jelaskan.


2. Kedua, setelah memilih kasus sesuai dengan level kompetensi siswa yang Anda
ampu, pilihlah salah satu kompetensi yang ingin Anda kembangkan dan evaluasi. 
3. Ketiga, dari kompetensi numerasi tersebut, cobalah membuat 3 buah soal dengan
bentuk yang berbeda-beda berdasarkan gambar yang Anda pilih tadi. 
Pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan atas dasar kompetensi, bukan hafalan
materi semata, memberikan kesempatan pada siswa untuk terus mengembangkan
kemampuan dasar numerasinya dalam penalaran. 

Soal hasil sendiri

Kompetensi memahami bilangan cacah.

Banyak orang tua ingin membuat ruang-ruang berukuran ideal di dalam rumahnya , dari hasil
penelurusan informasi, diketahui bahwa ukuran ideal untuk:

- garasi mobil adalah 5 x 3 m

- gudang berukuran 3 x 2 m.

- dapur, 3 x 3 m

- kamar tidur utama, 4 x 3 m

- kamar tidur anak, 3 x 3 m

- ruang tamu, 5 x 3 m

- ruang makan, 3 x 3 m

- kamar mandi, 2,5 x 1,5 m

jika di rumah kita memiliki lahan berukuran 10 x 8 m, dan ingin memiliki ruang-ruang ideal, apakah
dapat dibuatkan kamar utama, kamar anak, kamar mandi, dapur, ruang tamu dan ruang makan ?

Refleksi Topik 4: Asesmen Numerasi


latihan soal saja tidak cukup, tetapi harus juga merangkul pemahanan, penerapan dan penalaran,
yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa (sesuai konteks).

Laporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum yang menunjukan kategori kompetensi


dasar sekolah, perlu ditindaklanjuti dengan perubahan strategi pembelajaran. Sejalan
dengan tujuan Asesmen Nasional untuk mencapai kompetensi siswa dan peningkatan
mutu pendidikan, maka praktik pembelajaran pun sedikit demi demi sedikit perlu
berubah dari pembelajaran yang berbasis konten menuju pembelajaran yang berbasis
kompetensi. 
Kompetensi diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik,
misalnya mampu melakukan tugas atau pekerjaan secara efektif. Kompetensi juga
mencakup pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal,
atau bahkan keterampilan yang jauh lebih besar dan lebih beragam. Misalnya memimpin
organisasi.

Pada pembelajaran berbasis kompetensi, siswa diharapkan mampu mendemonstrasikan


pengetahuan, penguasaan konsep, dan keterampilan dalam dan sebagai proses
pembelajaran. Karakteristik utama dari pembelajaran berbasis kompetensi adalah
fokusnya pada tingkat penguasaan. Dalam sistem pembelajaran berbasis kompetensi,
siswa melakukan pembelajaran sesuai dengan tahapan penguasaan kompetensinya
hingga tuntas sebelum akhirnya mampu melanjutkan pada tahap penguasaan
kompetensi berikutnya. Sebagai sebuah proses, pembelajaran berbasis kompetensi ini
membutuhkan waktu sehingga sedikit demi sedikit siswa menunjukan penguasaan
pengetahuan, konsep dan keterampilan untuk memecahkan masalah. Termasuk
menunjukan karakter yang ingin dicapai. Bukan sekedar menguasai konten materi
pembelajaran semata.
Kekuatan pembelajaran berbasis kompetensi terletak pada fleksibilitasnya karena siswa
dapat bergerak dengan kecepatan belajar mereka sendiri. Ini mendukung siswa dengan
latar belakang pengetahuan yang beragam, tingkat literasi yang berbeda dan bakat
terkait lainnya. Tantangan pembelajaran berbasis kompetensi bagi guru antara lain
adalah, kemampuan untuk mengidentifikasi tahapan kompetensi dasar siswa termasuk
literasi dan numerasi. Namun laporan hasil AKM dapat membantu memetakan tahapan
kompetensi siswa. 
Dengan penjelasan dan ilustrasi yang diberikan diharapkan guru dan pemangku
kepentingan pendidikan lainnya dapat memperoleh gambaran AKM secara
komprehensif. Seperti telah disampaikan dan ditunjukkan, meskipun AKM tidak
mengukur secara spesifik capaian belajar pada mata pelajaran, namun pelaporan hasil
AKM dapat dimanfaatkan untuk perbaikan proses pembelajaran pada berbagai mata
pelajaran. Tentunya dengan didasarkan pada analisis hasil laporan Asesmen Kompetensi
Minimum.

Implikasi tingkat kompetensi pada pembelajaran dapat dilihat melalui contoh mata
pelajaran IPS berikut ini. Disajikan bacaan berisi materi baru mengenai koperasi:
menjelaskan definisi, fungsi, manfaat dan beragam contoh baik. Guru diharapkan
menyesuaikan pembelajarannya sesuai tingkat kompetensi murid. Misalnya:

1. Murid di tingkat Perlu Intervensi Khusus belum mampu memahami isi bacaan,
murid hanya mampu membuat interpretasi sederhana. Guru IPS tidak cukup bertumpu
pada materi bacaan tersebut. Murid perlu diberi bahan belajar lain secara audio, visual
dan pendampingan khusus. 
2. Murid di tingkat Dasar telah mampu mengambil informasi dari teks, namun tidak
memahami secara utuh isi topik koperasi. Murid dapat diberi sumber belajar
pendamping dalam bentuk catatan singkat atau simpulan untuk pemahaman yang utuh.
3. Murid di tingkat Cakap mampu memahami dengan baik isi teks mengenai
koperasi, namun belum mampu merefleksi. Murid dapat diberi pembelajaran identifikasi
kondisi lingkungan murid, mengaitkan dengan fungsi dan manfaat koperasi. 
4. Murid di tingkat Mahir mampu memahami isi bacaan dan merefleksi kegunaan
koperasi dari teks yang diberikan oleh guru. Guru dapat melakukan pembelajaran
berupa menyusun beragam strategi pemanfaatan koperasi.
Untuk melihat contoh-contoh ragam strategi pembelajaran berdasarkan kategori tingkat
penguasaan kompetensi, Anda dapat membaca lebih jauh pada tautan berikut ini AKM
dan Implikasinya pada Pembelajaran
Surat Kabar Guru Belajar 021- Literasi Untuk
Belajar
Kampus Guru Cikal & Komunitas Guru BelajarMei 2019

Kampus Guru Cikal

43

Tambahkan ke Wishlist

Contoh gratisBeli Rp 11.000,00

Literasi untuk apa?

Banyak guru, sekolah dan penggiat pendidikan mengadakan kegiatan literasi di berbagai konteks.
Pertanyaan reflektif di Surat Kabar Guru Belajar ini adalah buat apa literasi?
Dalam sebuah Temu Pendidik Mingguan, saya terlibat percakapan dengan seorang guru yang bingung
merancang pengajaran literasi. Selidik punya selidik, kebingungan tersebut berakar pada asumsi kegiatan
literasi diadakan sebatas pada 15 menit membaca sebelum pelajaran dimulai. Asumsi yang memisahkan
antara pengajaran literasi dengan “pengajaran biasanya”.
Pengajaran literasi dipisahkan dari pengajaran yang dilakukan setiap harinya. Bukan hanya pemisahan cara
pengajaran, pengajaran literasi pun dipisahkan tujuannya. Pengajaran literasi mengejar suatu tujuan
tertentu, pengajaran biasa mengejar tujuan yang lain. Ketika tujuan berbeda, penilaian keberhasilannya pun
berbeda. Pada ujungnya, pengajaran literasi justru menjadi beban bagi guru, tanpa paham sebenarnya
pengajaran literasi untuk apa.
Diskusi tersebut menarik perhatian tim Surat Kabar Guru Belajar sehingga lahirlah usulan untuk
memaparkan keterkaitan antara pengajaran literasi dengan “pengajaran biasanya”. Kami berharap paparan
tersebut dapat menyebarkan pesan bahwa pengajaran literasi adalah pondasi dari keseluruhan pengajaran
dan pendidikan yang kita lakukan. Pengajaran literasi bukan sekedar mematuhi kebijakan dan aturan yang
ditetapkan oleh pusat. Pengajaran literasi hendaknya menunjang tujuan yang akan dicapai dalam
pengajaran dan pendidikan.
Pengajaran literasi akan membantu murid dalam mencari, mendapatkan, mengolah dan menggunakan
informasi untuk mencapai suatu tujuan atau untuk menyelesaikan masalah. Kompetensi literasi yang
berkembang akan membuat murid lebih lancar dalam mencapai tujuan pengajaran. Lebih mudah
memahami tujuan pengajaran, lebih mandiri dalam mencari dan mengolah informasi, lebih tangguh dalam
menghadapi kesulitan dalam penggunaan informasi dan tentu saja, lebih mudah melakukan refleksi proses
dan hasil belajar pada suatu mata pelajaran. Lebih jauh lagi, murid dengan kemampuan literasi pun lebih
mampu menghadapi tantangan dan menyelesaikan persoalan hidupnya.
Jadi buat apa pengajaran literasi? Untuk membantu murid lebih merdeka belajar dan menjalani hidup
sebagai pelajar merdeka. Pelajar sepanjang hayat.
Bila kita bersepakat bahwa tujuan pengajaran literasi menunjang tujuan pengajaran dan pendidikan secara
menyeluruh, maka konsekuensinya semua pelajaran adalah pelajaran literasi, semua media belajar adalah
media literasi dan pada akhirnya, semua guru adalah guru literasi. Semua pihak di sekolah mempunyai
tanggung jawab dalam mengembangkan kemampuan literasi murid. Bukan untuk menjalankan aturan,
namun kesadaran bahwa pengajaran literasi pada dasarnya membantu guru mencapai tujuan pengajaran
dan membantu murid mencapai tujuan pelajaran. Pengajaran literasi menunjang tujuan kita semua, tujuan
pendidikan.
Pernyataan tersebut bukan pernyataan omong kosong. Silahkan Anda baca Surat Kabar Guru Belajar Edisi
ke-21 ini. Anda akan mendapatkan bagaimana pengajaran literasi bisa terintegrasi dengan berbagai macam
pengajaran. Pengajaran literasi bukan monopoli pengajaran bahasa, juga pengajaran kewarganegaraan,
pendidikan inklusi, pengajaran matematika, pengajaran budaya dan semua pengajaran yang lain.
Inilah seruan yang diusung Komunitas Guru Belajar, pahami esensinya, pahami tujuannya, sehingga kita
bisa mendapatkan beragam cara yang mungkin untuk mencapai tujuan pengajaran dan pendidikan.
Mari kita renungkan kembali, apa tujuan pengajaran literasi. Dan temukan cara pengajaran yang relevan
dan bermakna, bagi murid maupun bagi guru. Selamat melakukan pengajaran literasi dengan cara berbeda!

CIUTKAN

TENTANG PENGARANG
Panji Irfan SMP Tunas Argo Seruyan Kalteng IG :@panji26irfan FB : Panji Irfan
Iwan Apriana KGB Bandung SMPN 1 Nagreg FB : Iwan Apriana
M. Rizky Satria KGB Tangerang Selatan Sekolah Cikal Serpong FB : Rizky Satria IG : @rizkysatria87
Puti Almirsha Hamid Sekolah Cikal Serpong IG : @almirshalitteacher
Suhud Rois KGB Cimahi SD Peradaban Insan Mulia Cimahi IG :@suhudrois FB : Suhud Rois
Asesmen seringkali dipersepsikan sebagai upaya menentukan nilai murid. Tidak heran
apabila banyak dari kita yang berusaha keras melakukan upaya agar nilai murid kita
setinggi mungkin. Nilai murid menjadi sasaran kinerja. Padahal peran asesmen yang
pertama dan utama bukan lah menentukan nilai murid.

Peran pertama dan utama asesmen harus dilihat sebagai bagian dari proses
pembelajaran yang utuh. Kerangka yang sering digunakan adalah segitiga belajar yang
mengkaitkan antara asesmen, kurikulum dan pembelajaran. Segitiga belajar membantu
kita tidak melihat asesmen, kurikulum dan pembelajaran sebagai aspek yang berdiri
sendiri. Guru dan pemimpin sekolah dapat melakukan penyelarasan antar 3 aspek yang
menentukan pengalaman belajar murid.

Dalam segitiga belajar, maka makna masing-masing segi adalah sebagai berikut:

Kurikulum: Seperangkat kompetensi yang penting dikuasai murid dengan


menggunakan cara belajar dan asesmen tertentu. Pengembangan kurikulum, selain
mengacu pada tantangan dunia nyata, hendaknya mengacu pada hasil asesmen dan
refleksi praktik pembelajaran.
Pembelajaran: Serangkaian aktivitas yang dirancang dan dilakukan di ruang kelas
berdasarkan kompetensi awal murid yang diketahui dari hasil asesmen dan untuk
mencapai sasaran kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. Pembelajaran
memadukan informasi dari asesmen dengan informasi dari kurikulum. Keseimbangan
antara paduan tersebut yang akan menghasilkan pembelajaran yang optimal.
Asesmen: Proses mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan sejumlah informasi
yang terkait pencapaian kondisi murid dan penguasaan suatu kompetensi tertentu.
Asesmen diagnosis: asesmen di awal untuk merancang strategi pembelajaran. Asesmen
formatif: asesmen sepanjang proses belajar untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian
pembelajaran. Asesmen sumatif: asesmen di akhir untuk menentukan level penguasaan
kompetensi oleh murid.
Pemahaman terhadap segitiga belajar akan membawa kita pada kebutuhan membaca
laporan Asesmen Kompetensi Minimum dan menggunakannya untuk perbaikan kualitas
pembelajaran.

1. Pelaporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum dirancang untuk memberikan


informasi mengenai tingkat kompetensi siswa pada kompetensi dasar literasi membaca
dan numerasi pada satuan pendidikan.

o Benar

o Salah
Benar
Benar.
Sesuai dengan tujuannya, Asesmen Kompetensi Minimum dirancang untuk memberikan
informasi mengenai tingkat kompetensi dasar siswa, berupa kompetensi literasi
membaca dan numerasi. 
Dari laporan hasil Asesmen Kompetensi tersebut, satuan pendidikan dapat melihat
tingkat penguasaan kompetensi siswanya.

2. Pembelajaran yang dirancang dengan memperhatikan tingkat kompetensi siswa


akan memudahkan siswa menguasai konsep, keterampilan dan konten yang diharapkan
pada suatu mata pelajaran. 

o Benar

o Salah
Benar
Benar.
Pembelajaran yang dirancang dengan memperhatikan tingkat kompetensi siswa akan
memudahkan siswa menguasai konsep, keterampilan dan konten yang diharapkan pada
suatu mata pelajaran.

3. Pada pembelajaran berbasis kompetensi, siswa diharapkan mampu


mendemonstrasikan penguasaan konsep, keterampilan dan pengetahuan sebagai proses
pembelajaran.

o Benar

o Salah
Benar
Benar.
Pada pembelajaran berbasis kompetensi, siswa diharapkan mampu mendemonstrasikan
pengetahuan, penguasaan konsep, dan keterampilan dalam dan sebagai proses
pembelajaran.

4. Karakteristik utama dari pembelajaran berbasis kompetensi adalah fokusnya pada


capaian hasil akhir berupa nilai.

o Benar

o Salah
Benar
Salah.
Karakteristik utama dari pembelajaran berbasis kompetensi adalah fokusnya pada
tingkat penguasaan.
5. Tantangan pembelajaran berbasis kompetensi bagi guru semua mata pelajaran
antara lain adalah, kemampuan untuk mengidentifikasi tahapan kompetensi dasar
siswanya termasuk literasi dan numerasi.

o Benar

o Salah
Benar
Benar.
Tantangan pembelajaran berbasis kompetensi bagi guru antara lain adalah, kemampuan
untuk mengidentifikasi tahapan kompetensi dasar siswa termasuk literasi dan numerasi
karena kemampuan siswa yang beragam. Namun laporan hasil AKM dapat membantu
memetakan tahapan kompetensi siswa.

6. Pembelajaran berbasis konten belajar untuk cakupan materi. Pembelajaran


berbasis kompetensi belajar untuk pemahaman konsep dan menerapkan keterampilan.

o Benar

o Salah
Benar
Benar.
Pembelajaran berbasis konten belajar untuk cakupan materi karena berpusat pada
materi pelajaran. Pembelajaran berbasis kompetensi belajar untuk pemahaman konsep
dan menerapkan keterampilan karena berpusat pada kebutuhan siswa.

7. Laporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum dapat menjadi rekomendasi bagi


guru-guru dari setiap mata pelajaran untuk memperbaiki atau menyesuaikan strategi
pembelajaran yang lebih sesuai dengan tingkat kompetensi yang aktual.

o Benar

o Salah
Benar
Benar.
Laporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum dapat menjadi rekomendasi bagi guru-
guru dari setiap mata pelajaran untuk memperbaiki atau menyesuaikan strategi
pembelajaran yang lebih sesuai dengan tingkat kompetensi yang aktual siswa.

8. Kompetensi diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan suatu kinerja dengan


baik, misalnya mampu melakukan tugas atau pekerjaan secara efektif.

o Benar
o Salah
Benar
Benar.
Kompetensi diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik,
misalnya mampu melakukan tugas atau pekerjaan secara efektif. Kompetensi juga
mencakup pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal,
atau bahkan keterampilan yang jauh lebih besar dan lebih beragam. Misalnya memimpin
organisasi.

9. Kekuatan pembelajaran berbasis kompetensi terletak pada materi yang telah


disediakan.

o Benar

o Salah
Benar
Salah.
Kekuatan pembelajaran berbasis kompetensi terletak pada fleksibilitasnya karena siswa
dapat bergerak dengan kecepatan belajar mereka sendiri.

10. Sebaiknya semua siswa mencapai level mahir dalam waktu yang bersamaan.

o Benar

o Salah
Benar
Salah.
Tidak semua siswa akan mencapai level mahir dalam waktu yang bersamaan. Akan tetapi
setiap usaha dan proses yang dilakukan siswa untuk mencapai level yang lebih tinggi,
tentu akan menunjukan peningkatan kinerja siswa. Keterampilan mengacu pada
kemampuan untuk beradaptasi dan bereaksi terhadap situasi baru untuk “bergerak
dengan cepat” berdasarkan informasi baru.
Refleksi TOPIK 5

1. Membuat atau mencari soal AKM yang bersesuaian dengan lingkungan siswa

2. soal dibuat beragam sesuai dengan levelnya (pemahaman, penerapan dan penalaran

3. menemukan tingkat kompetensi siswa (perlu intervensi khusus, Dasar, Cakap dan Mahir)

4. menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan tingkat kompetensi siswa

5. mengelompokkan siswa sesuai tingkat kompetensi dan melaksanakan rencana pembelajaran


(strategi disesuaikan)

6. melakukan evaluasi baru dan mengetahui efektifitas strategi baru diatas.


7. mengarsipkan semua kegiatan yang telah berhasil meningkatkan kompetensi siswa.

8. melanjutkan pembelajaran sesuai tingkat kompetensi baru

9. bagi sejumlah siswa yang tidak mengalali kemajuan, dibuatkan perbaikan pembelajaran (strategi
lain), sehingga diharapkan terjadi peningkatan kompetensinya.
Apa Itu
Asesmen Kompetensi Minimum ?
 

Lembar Tanya Jawab AKM (pdf)

Tanya jawab seputar Asesmen Kompetensi Minimum.

AKM dan Implikasinya dalam Pembelajaran (pdf)

AKM dalam pembelajaran

Numerasi
Bilangan, Geometri dan Pengukuran, Aljabar, Data dan Ketidakpastian

Literasi Teks Fiksi


Menemukan Informasi, Memahami, Mengevaluasi dan merefleksi

Literasi Teks Informasi


Menemukan Informasi, Memahami, Mengevaluasi dan merefleksi

Level Pembelajaran
Level 1 (Kelas 1 & 2)
Numerasi (Kelas 2) 31 Soal
Literasi Teks Fiksi 21 Soal
Literasi Teks Informasi 29 Soal
 

Level 2 (Kelas 3 & 4)


Numerasi (Kelas 4) 48 Soal
Literasi Teks Fiksi 24 Soal
Literasi Teks Informasi 21 Soal
 

Level 3 (Kelas 5 & 6)


Numerasi (Kelas 6) 47 Soal
Literasi Teks Fiksi 24 Soal
Literasi Teks Informasi 35 Soal
 

Level 4 (Kelas 7 & 8)


Numerasi (Kelas 8) 67 Soal
Literasi Teks Fiksi 7 Soal
Literasi Teks Informasi 29 Soal
 

Level 5 (Kelas 9 & 10)


Numerasi (Kelas 10) 60 Soal
Literasi Teks Fiksi 28 Soal
Literasi Teks Informasi 40 Soal
 

Level 6 (Kelas 11 & 12)


Literasi Teks Fiksi 11 Soal
Literasi Teks Informasi 39 Soal

Anda mungkin juga menyukai