Konsep Numerasi
Numerasi termasuk dalam kompetensi yang paling mendasar yang ingin dievaluasi dalam Asesmen
Kompetensi Minimum. Sebelum membahas lebih jauh mengenai asesmen numerasi dalam AKM, Bapak dan
Ibu perlu meninjau kembali apa yang dimaksud dengan numerasi.
Numerasi merupakan suatu kompetensi yang mencakup pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan disposisi
yang dibutuhkan siswa untuk menggunakan matematika dalam cakupan dan situasi yang lebih luas.
Numerasi menuntut siswa untuk mengenali dan memahami peran matematika di dunia, memiliki disposisi
dan kapasitas untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan matematika untuk memecahkan
masalah dalam kehidupan nyata.
Secara umum kompetensi numerasi ditandai dengan kemampuan seseorang untuk; bernalar, mengambil
keputusan yang tepat, dan memecahkan masalah. Kemampuan ini dalam penerapannya terkait dengan
mata pelajaran lain yang siswa pelajari.
Untuk lebih jelas mempelajari bagaimana kompetensi numerasi dievaluasi dalam asesmen kompetensi
minimum, Anda dapat melanjutkan pada aktivitas selanjutnya.
Pada topik sebelumnya Bapak dan Ibu telah mempelajari Butir Soal Asesmen Literasi tingkat SMA. Pada
topik ini, Bapak dan Ibu guru akan mempelajari lebih jauh mengenai Asesmen Numerasi untuk tingkat SMA.
Dalam penilaiannya asesmen literasi membaca tidak hanya mengukur topik atau konten tertentu tetapi
berbagai konten, berbagai konteks dan pada beberapa tingkat proses kognitif.
Pada Numerasi, konten dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu Bilangan, Pengukuran dan Geometri,
Data dan Ketidakpastian, serta Aljabar. Kemudian, tingkat proses kognitif menunjukkan proses berpikir
yang dituntut atau diperlukan untuk dapat menyelesaikan masalah atau soal. Pada Numerasi, ketiga level
tersebut adalah pemahaman, penerapan, dan penalaran. Sedangkan konteks menunjukkan aspek
kehidupan atau situasi untuk konten yang digunakan. Konteks pada AKM dibedakan menjadi tiga, yaitu
personal, sosial budaya, dan saintifik.
Untuk mempermudah Bapak dan Ibu memahami penilaian asesmen literasi membaca silakan cek infografis
berikut:
Menganalisis Tahap Asesmen Numerasi
Tingkat SMA
Pada aktivitas sebelumnya Bapak dan Ibu telah belajar menganalisis tahap asesmen numerasi tingkat SMA.
Pada topik ini, Bapak dan Ibu akan mengenal contoh-contoh butir asesmen numerasi tingkat SMA.
Pada tingkat SMA terdapat 1 level pembelajaran. Pada level pembelajarannya terdapat 3 konten yang
dipelajari yakni, geometri dan pengukuran, aljabar, serta data dan ketidakpastian.
Pada level pembelajaran 1 untuk kelas 10, siswa akan belajar geometri dengan memahami dan
menggunakan perbandingan trigonometri serta ,menghitung volume dan luas permukaan. Selain itu siswa
juga akan mempelajari persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan fungsi bilangan, termasuk pola bilangan.
Dan akan mempelajari data dan representasi juga ketidakpastian dan peluang. Bapak dan Ibu juga dapat
melihat penjelasan yang lebih lengkap melalui link Level Pembelajaran 1 Numerasi.
Anda dapat melanjutkan ke aktivitas berikutnya. Jangan lupa tandai selesai dan lanjutkan.
1. Badan Geologi, Kementerian ESDM dan Mitigasi Bencana Geologi Sumatera Utara sedang mengamati
ketinggian letusan awan panas gunung Sinabung pada hari tersebut. Puncak gunung terlihat pada sudut
elevasi 30° sedangkan puncak letusan awan panas terlihat pada sudut elevasi 60°.
Diketahui tinggi gunung Sinabung adalah 2.460 meter dan terjadi kesalahan dalam mengukur sudut elevasi.
Besar sudut elevasi untuk melihat tinggi erupsi seharusnya adalah 50o. Akibat kesalahan ini, maka tinggi
erupsi gunung sebenarnya lebih tinggi atau rendahkah bila dibandingkan dengan tinggi erupsi yang
didapatkan dari sudut elevasi semula? Beri alasannya!
Jawaban:
30 derajat dengan tinggi 2460 meter, yang seharusnya adalah 50 derajat. Besar sudut sebanding dengan
tinggi dengan aturan trigonometri — x = t / sin y dengan x jarak pengamat dengan kaki gunung.
Kompetensi: Menghitung volume dan luas permukaan limas segi-n, kerucut, dan bola.
HEMAT AIR BUAT KEHIDUPAN MASA DEPAN
2. Air adalah sumber daya alam yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Sebagai manusia
yang akan selalu menggantungkan diri pada air kita memang sudah seharusnya untuk menjaganya.
Meskipun air ini adalah sumber daya yang terbarukan, namun untuk air bersih ternyata sumber daya ini
tidak bisa diperbarui. Keberadaan air bersih yang terus menyusut tiap tahunnya ini akhirnya harus membuat
kita ekstra waspada akan stok atau persediaannya. Untuk menjaga stok atau persediaan air bersih ini
dengan baik Anda mau tak mau memang harus melakukan penghematan.
A 2 buah
B 3 buah
C 5 buah
D 10 buah
E 12 buah
Kompetensi: Menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, sistem persamaan linear dua atau
tiga variabel
3. Bu Siti mendapat tugas dari sekolah untuk menyiapkan paket hadiah untuk siswanya yang berprestasi di
sekolahnya. Bu Siti ingin membeli alat-alat tulis sebagai hadiahnya. Alat-alat tulis yang ingin dibeli berupa
buku tulis, bolpoin, dan penghapus. Pada setiap pembelian alat tulis, pembeli dikenakan pajak sebesar 10%.
Berkaitan dengan tugas tersebut, bu Siti melihat beberapa paket alat tulis yang dijual di toko Rejeki dan
toko Makmur seperti pada gambar berikut.
Berdasarkan harga tiap paket yang tersedia di toko Rejeki dan toko Makmur carilah masing-masing harga
dari setiap alat tulis baik penghapus, buku tulis maupun bolpoin, bu Siti menarik kesimpulan bahwa …
A Harga sebuah buku tulis di toko Rejeki lebih mahal dari toko Makmur.
B Harga sebuah buku tulis di toko Rejeki lebih murah dari toko Makmur.
D Harga sebuah penghapus di toko Rejeki lebih murah dari toko Makmur.
E Harga sebuah bolpoin di toko Rejeki lebih murah dari toko Makmur.
A 2006
B 2007
C 2008
D 2009
E 2010
Berikut ini disajikan grafik harga emas ANTAM pada bulan Mei 2019.
Laju kenaikan harga emas mulai tanggal 28 Mei hingga 31 Mei adalah positif. ✔
Laju kenaikan harga emas mulai tanggal 28 Mei hingga 31 Mei adalah yang tertinggi selama bulan Mei 2019. ✔
Berdasarkan data historis yang dikumpulkan Andi selama ini, maka 90% prakiraan cuaca yang diberikan
oleh BMKG sesuai dengan kondisi yang sebenarnya terjadi kemudian.
Pada hari itu Andi tidak membawa payung, dan karena jarak rumah dan sekolahnya cukup jauh, Andi tidak
pernah menunggu hujan reda agar cepat sampai di rumah. Bila ia pergi ke sekolah pada dini hari dan
pulang pada siang hari, maka peluang Andi basah terkena air hujan pada saat perjalanan pergi atau pulang
sekolah adalah …
A 7%
B 19%
C 81%
D 93%
E 99%
Anda telah mengenali level-level perkembangan kompetensi numerasi siswa SMA. Pada aktivitas ini, Bapak
dan Ibu akan berlatih membuat butir soal numerasi yang akan membantu siswa Anda untuk berlatih
menggunakan kompetensi numerasi untuk bernalar dalam pembelajaran di kelas. Bagaimana langkahnya?
Mari kita berlatih.
1. Pertama, pahami kompetensi numerasi siswa yang Anda ampu. Dari situ Anda dapat memilih kasus
yang sesuai. Misalnya, dari kedua gambar berikut ini manakah yang paling sesuai dengan level yang anda
ampu, Apakah gambar 1, atau gambar 2? Jelaskan.
2. Kedua, setelah memilih kasus sesuai dengan level kompetensi siswa yang Anda ampu, pilihlah
salah satu kompetensi yang ingin Anda kembangkan dan evaluasi.
3. Ketiga, dari kompetensi numerasi tersebut, cobalah membuat 3 buah soal dengan bentuk yang
berbeda-beda berdasarkan gambar yang Anda pilih tadi.
Pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan atas dasar kompetensi, bukan hafalan materi semata,
memberikan kesempatan pada siswa untuk terus mengembangkan kemampuan dasar numerasinya dalam
penalaran.