Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : MTs Nurul Khosyi’in


Matapelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pokok : Menelaah teks Piwulang Serat Wulangreh
Pupuh Pangkur.
Alokasi Waktu : 2 X pertemuan (4 jp)

A.Kompetensi Inti (KI)


1.Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2.Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli(toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait dengan fenomena dan
kejadian nyata.
4.Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai,merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B.Kompetensi Dasar dan Indikator

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR


1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang 1.1.1 Terbiasa berdoa kepada Tuhan Maha
Maha Esa berupa bahasa Jawa Esa sebelum peserta didik
sebagai bahasa Ibu untuk melaksanakan pembelajaran teks
mendukung bahasa Indonesia piwulang Serat Wulangreh pupuh
sebagai bahasa persatuan dan Pangkur
kesatuan bangsa. 1.1.2 Menghargai dan mensyukuri
1.2 Menerima anugerah Tuhan Yang keberadaan bahasa Jawa sebagai
Maha Esa berupa bahasa Jawa dan sarana mempelajari teks piwulang
memanfaatkannya sebagai sarana Serat Wulangreh pupuh Pangkur
komunikasi masyarakat Jawa
masyarakat Jawa.
2.1 Menghargai dan menghayati 2.1.1 Terbiasa membantu teman sejawat

64
perilaku jujur, disiplin, bertanggung dalam memecahkan masalah.
jawab, peduli (toleransi dan gotong 2.1.2 Terbiasa menyampaikan pendapat
royong), santun, percaya diri dalam dalam pemecahan masalahdengan
menyampaikan informasi atau santun
menanggapan berbagai 2.1.3 Terbiasa menggunakan kata-kata yang
hal/keperluan sesuai dengan tata tidak menyinggung perasaan orang
krama Jawa. lain.
2.2 Menunjukkan perilaku berbahasa 2.1.4 Mengikuti kegiatan diskusi dengan
yang santun yang ditunjukkan disiplin.
dengan ketepatan penggunaan ragam 2.1.5 Terbiasa bersikap jujur dalam
bahasa (unggah ungguh basa). berkarya.
2.3 Menunjukkan perilaku, tindakan,
dan perbuatan yang mencerminkan
kepribadian Jawa.
3.2 Menelaah teks Serat Piwulang 3.2.1 Mengartikan kata-kata yang
Wulangreh pupuh Pangkur. dianggap sulit yang terdapat dalam
teks piwulang serat Wulangreh
Pupuh Pangkur.
3.2.2 Mengajukan dan menjawab
pertanyaan tentang isi teks piwulang
serat Wulangreh Pupuh Pangkur.
3.2.3 Menuliskan isi teks piwulang serat
Wulangreh Pupuh Pangkur.
3.2.4 Menjelaskan nilai yang terkandung
dalam teks piwulang serat
Wulangreh Pupuh Pangkur.
4.2 Menanggapi isi teks piwulang serat 4.2.1 Menulis pokok- pokok isi teks
Wulangreh pupuh Pangkur. Piwulang Serat Wulangreh
Pupuh Pangkur
4.2.2 Menyampaikan pokok-
pokokisiteks Piwulang Serat
Wulangreh Pupuh Pangkur
4.2.3 Menanggapi isi teks Piwulang
65
Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

C.Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat :
1. Berdoa kepada Tuhan maha Esa sebelum peserta didik melaksanakan pembelajaran
materi teks piwulang serat Wulangreh Pupuh Pangkur.
2. Menggunakan bahasa Jawa di kelas saat pelajaran bahasa Jawa dengan baik.
3. Mengartikan kata-kata yang dianggap sulit yang terdapat dalam teks piwulang serat
Wulangreh Pupuh Pangkur.
4. Mengajukan dan menjawab pertanyaan tentang isi teks piwulang serat Wulangreh
Pupuh Pangkur.
Pertemuan 2
1. Berdoa kepada Tuhan maha Esa sebelum peserta didik melaksanakan pembelajaran
materi teks piwulang serat Wulangreh Pupuh Pangkur.
2. Menggunakan bahasa Jawa di kelas saat pelajaran bahasa Jawa dengan baik.
3. Menuliskan pokok-pokok isi teks piwulang serat Wulangreh Pupuh Pangkur (pada 1)
4. Menuliskan pokok-pokok isi teks piwulang serat Wulangreh Pupuh Pangkur (pada 2)
5. Menyampaikan pokok-pokok isi teks Piwulang Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

D.Materi Pembelajaran

Pertemuan 1
a. Teks Serat Wulangreh pupuh Pangkur anggitan Sri Susuhunan Pakubuwana IV
b. Kata-kata yang dianggap sukar dalam tembang Pangkur
winarna = wujude, dicritakake
lelabuhan = pangorbanan
prayoga = becike, apik, nenimbang bab-bab sing apik
kawruhana = ngertenana
adat waton = adat, kabiasan
dipunkadulu = dingerteni, digatekakae

66
miwah = karo, lan
den kaesthi = dieling-eling
siyang = awan
ratri = bengi

Pertemuan 2
Teks Serat Wulangreh pupuh Pangkur anggitan Sri Susuhunan Pakubuwana IV

E.Metode Pembelajaran
Pendekatan : saintifik
Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan

F.Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media : Teks Tembang Pangkur.
2. Sumber Belajar :
IwanMulyono.blogspot.com/2012/09/serat_Wulangreh_watak_Manusia
Pandhu Basa kelas 7

G.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan 1
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan 10 menit
 Peserta berdoa sebelum belajar
 Memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik
 Peserta didik diarahkan guru untuk membentuk kelompok dengan
anggota 4 orang
 Apersepsi: menunjukkan teks piwulangserat Wulangreh Pupuh
Pangkur.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti 60 menit
 Peserta didik membaca teks piwulang Serat Wulangreh pupuh Pangkur
 Peserta didik bertanya jawab tentang kata-kata yang dianggap sulit yang

67
terdapat dalam teks dengaran piwulang Serat Wulangreh pupuh
Pangkur.(pada 1 dan pada 2)
 Peserta didik berdiskusi tentang arti kata-kata yang dianggap sulit dalam
teks piwulang Serat Wulangreh pupuh Pangkur (pada 1dan pada 2)
 Peserta didik mengajukan dan menjawab pertanyaan tentang isi teks
piwulang Serat Wulangreh pupuh Pangkur
Penutup
 Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi PBM. 10 menit
 Guru bersama peserta didik melakukan refleksi tentang proses dan hasil
pembelajaran yang telah dicapai.
 Peserta didik menerima tugas dari guru mencari pokok-pokok isi teks
piwulang Serat Wulangreh pupuh Pangkur
Pertemuan 2
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan 10 menit
 Peserta berdoa sebelum
belajar
 Memeriksa kehadiran dan
kesiapan peserta didik
 Peserta didik diarahkan
guru untuk membentuk
kelompok dengan anggota
4 orang
 Apersepsi: Guru
menayakan isiteks
piwulangserat
WulangrehPupuh
Pangkur(pada 1)
 Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti 60 menit
 Peserta didik berdiskusi

68
tentang pokok-pokok isi
teks piwulang Serat
Wulangreh pupuh
Pangkur
 Peserta didik
menyampaikan hasil
diskusi tentang pokok-
pokok isi teks piwulang
Serat Wulangreh pupuh
Pangkur
 Peserta didik menanggapi
hasil diskusi kelompok
lain tentang isi teks
piwulang Serat Wulangreh
pupuh Pangku
Penutup 10 enit
 Peserta didik dan guru
menyimpulkan materi
yang dipelajari dengan
percaya diri.
 Peserta melakukan refleksi
terkait pembelajaran yang
baru berlangsung dengan
membuat catatan
penguasaan materi
 Peserta didik
menyampaikan rasa puas
atau tidaknya mengikuti
kegiatan pembelajaran.

69
H.PENILAIAN
1. Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : observasi
b. Bentuk Instrumen : lembar observasi
c. Kisi-kisi :
No. Sikap/nilai Butir Instrumen
1. Terbiasa berdoa kepada Tuhan Maha Esa o Terbiasa berdoa
sebelum peserta didik melaksanakan
pembelajaran teks piwulang Serat Wulangreh
pupuh Pangkur.
2. Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa o Terbiasa bersyukur
Jawa sebagai sarana menyajikan materi teks
piwulang Serat Wulangreh pupuh Pangkur.

Instrumen Penilaian Sikap Spiritual


Nama : _______________
Kelas : _______________
Skor
Sikap/nilai
1 2 3 4
a. Berdoa sebelum dan sesudah mempelajari teks
piwulang Serat Wulangreh pupuh Pangkur.

b. Mengucapkan rasa syukur setelah mengerjakan


tugas teks piwulang Serat Wulangreh pupuh
Pangkur.
Keterangan:
1 = tidak pernah 3 = sering
2 = kadang-kadang 4 = selalu

2. Penilaian Sikap Sosial


2.1.1.1.1 Teknik Penilaian : Pengamatan
2.1.1.1.2 Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
70
2.1.1.1.3 Kisi-kisi :
A. Penilaian sikap sosial untuk diskusi
No.
No. Nilai Deskripsi
Butir
1 Menghargai Menghargai pendapat orang lain 1
orang lain
2 Jujur Mengekspresikan gagasan dengan jujur 2
3 Disiplin Mengikuti kegiatan diskusi dengan disiplin 3
4 Kesantunan Menyampaikan pendapat dengan bahasa Jawa 4
yang santun

B. Penilaian sikap sosial dalam kegiatan menanggapi hasil karya teman dan
berkarya
Objek : Teks piwulang Serat Wulangreh pupuh Pangkur
No.
No. Nilai Deskriptor
Butir
1. Jujur Menunjukkan sikap jujur dalam menanggapi 1
karya teman
Menunjukkan sikap jujur dalam berkarya 2
2. Santun Bersikap santun dalam menanggapi karya teman 3
Bersikap santun dalam berkarya 4

Lembar Pengamatan Sikap Sosial untuk Kegiatan Menanggapi Karya dan Berkarya
Nama : ______________________________
Kelas : ______________________________
Petunjuk:
Berilah tanda silang (X) sesuai dengan kondisi peserta didik. (Diisi oleh guru)
Pilihan
No. Pernyataan
Ya Tidak
1. Menghargai orang lain dalam menanggapi karya teman
2. Menghargai orang lain dalam berkarya

71
3. Bersikap disiplin dalam menanggapi karya teman
4. Bersikap disiplin dalam mengungkapkan isi wacana
tentang peristiwa.

Pedoman Penskoran:
Pilihan “Ya” diberi skor 1, sedangkan pilihan “Tidak” diberi skor 0. Karena soal
berjumlah 4 butir, maka jumlah skor berkisar antara 0 sampai 4.

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP


No Nama Toleransi Jujur Disiplin Santun Ket
v v v v 4

3. Pengetahuan
1. Teknik Penilaian : Tes tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes pilihan ganda
3. Kisi-kisi :
No. Indikator No. Butir
1. Disajikan teks Piwulang Serat Wulangreh pupuh 1
Pangkur, siswa mengidentifikasi teks tersebut.
2. Menjelaskan arti kata degsura,kawruhana, 2
deduga,prayoga,wataralan reringa
3. Menjelaskan kembali isi teks piwulang Serat 3
Wulangreh pupuh Pangkur (pada 1)
4. Menjelaskan kembali isi teks piwulang Serat 4
Wulangreh pupuh Pangkur (pada 2)

72
Instrumen Penilaian Pengetahuan (K3)
Nama : _______________________ Kelas : ________________________
Soal :
Wangsulana pitakenan ing ngandhap punika kanthi maringi tandha ping ( X )!
1. Ingkang nganggit serat Wulangreh inggih punika
a. R. Ng. Ranggawarsita
b. Ki Hadiwijana Yasawidagda
c .Kanjeng Susuhunan Pakubuwana IV
d. Sultan Hamengkubuwana IV
2. Serat Wulangreh Pupuh pangkur dumadi saking ………… pada.
a. 15 b. 16 c. 17 d. 18
3. Saben sapada dumadi saking ………….. gatra.
a. 5 b. 6 c. 7 d. 8
4. Tiyang gesang punika kedah saged mbedaaken saha nyumerepi “awon “ tuwinsae
sarta tansah ngecaaken tatakrama. Isi serat punika dipuntedhahakenwonten ing
pada kapisan gatra ….
a. 1, 2, 3 b. 2, 3, 4 c. 4, 5, 6 d. 5, 6, 7
5. Tiyang ingkang boten mangertos tatakrama punika kawastanan………
a. digdaya b. prasaja c. pralaya d. degsura
6. Prabotipun tiyang gesang punika ingkang boten kenging dipuntilar inggihpunika :
a. deduga, durbala, digsura, lan reringa
b. deduga, prayoga, watara lan reringa
c. deduga, durbala, watara lan reringa
d. deduga, prayoga, digsura lan reringa
7. Prabotipun tiyang gesang ( 4 bab ) punika kaemot ing pupuh Pangkur pada :
a. kaping 1 b. kaping 2 c. kaping 3 d. kaping 4
8. Ala lan becik puniku, prayoga kawruhana. Tegesipun tembung “prayoga” ngemu
teges
a. mangertosi b. awon c. sae d. bingung
9. Dene tembung kawruhana tegesipun inggih punika :
a.dipunmangertosi c. dipunicali
b. dipuntambahi d. dipunsinaoni
10. “ Denkaesthi siyang ratri”. Tembung “siyang ratri” ngemu teges…
73
a. awan bengi b. esuk sore c. awan d. bengi
2. Nenimbang bab-bab ingkang sae tumrap sedaya ingkang badhe dipuntindaaken.
Ukara punika tegesipun tembung :
a.deduga b. prayoga c. watara d. reringa
3. Kedah ngatos-atos amargi ngadhepi sedaya babagan ingkang dereng mesthi.
Punika tegesipun tembung :
a.deduga b. prayoga c. watara d. reringa
4. Sekawan parabotipun tiyang gesang punika boten angsal tininggala ingsamubarang
damel.
Menika wosipun serat Wulangreh pupuh pangkur pada kaping :
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4
5. Kalamun wonten tiyang ingkang boten patut dipuntuladha, amargi ngumbar tindak
ingkang asor, sampun ngantos dipuncaketi. Wosipun pada….
a. 3 b. 4 c. 5 d. 6
6. Ingkang boten kalebet tindak asor inggih punika….
a. drengki, b. dora c. besiwit d. jujur

Kunci Jawaban :
1. c 6. b 11. b
2. c 7. b 12. d
3. c 8. c 13. b
4. a 9. a 14. b
5. d 10.a 15.d

4.Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Tes praktik
b. Bentuk Instrumen : Tes uji petik kerja dan produk
c. Kisi-kisi :
No. Indikator No. Butir
1 Menuliskan isi teks Piwulang Serat 1
Wulangreh pupuh Pangkur (pada 1)
2 Menuliskan isi teks Piwulang Serat 2
Wulangreh pupuh Pangkur (pada 2)
74
3 Menyampaikan isi teks Piwulang Serat 3
Wulangreh pupuh Pangkur.

Instrumen Penilaian Keterampilan (K4)


Nama : ______________________________
Kelas : ______________________________
Soal:
1. Tulisen isi teks Piwulang Serat Wulangreh pupuh Pangkur pada 1.
2. Tulisen isi teks Piwulang Serat Wulangreh pupuh Pangkur pada 1.
3.Critakna isi teks Piwulang Serat Wulangreh pupuh Pangkur ing ngarep kelas !
Kriteria
Aspek yang dinilai
No. 1 2 3 4
1 Pilihan kata
2 Ketepatan isi cerita.
3 Urutan cerita.
Keterangan:
4 = Sangat Baik 2 = Cukup
3 = Baik 1 = Kurang

Gabus, Juli 2017


Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran

Teguh Seti Sedayu, S.Pd.I Sinarti, S. Pd


NIP.---

75
Lampiran Materi:

TEKS SERAT PIWULANG WULANGREH PUPUH IV PANGKUR

01

Sekar pangkur kang winarna : Tembang pangkur sing dicritakke iki isine nasihat
lelabuhan kang kanggo wong ngaurip : yaiku pengorbanan kang migunani kanggo cekelan
wong urip
ala lan becik puniku: ala lan becik ing urip iki
prayoga kawruhana: perlu kok ngerteni
adat waton puniku dipunkadulu: aturan lan adat iku kudu dingerteni lan diupakara
miwah ingkang tata krama: lan tata krama iku
den kaesthi siyang ratri: ojo kok lalekke awan lan wengi

02

Deduga lawan prayoga : panimbang-nimbang ing kabecikan


myang watara reringa aywa lali: masalah pangira-ira, aja lali tansah ngati-ati
iku parabot satuhu: marga iku cara kang bener
tan kena tininggala: kang ora iso ditinggalno
tangi lungguh angadeg tuwin lumaku: becik kowe lagi tangi, lungguh, ngadeg, utawa mlaku
angucap meneng anendra: becik kowe lagi ngomong utawa meneng
duga-duga nora kari: panimbang-nimbang tansah ora keri.

03
Miwah ta sabarang karya, ing prakara kang gedhe lan kang cilik, papat iku aja kantun, kanggo
sadina-dina, rina wengi nagara miwah ing dhusun, kabeh kang padha ambegan, papat iku aja
lali.
Demikian pula pertimbangan empat perkara dalam segala hal baik yang besar maupun
yang kecil jangan kau lupakan, terapkan sehari-hari, siang atau malam, di kota maupun di
desa. (Hal ini berlaku) untuk semua makhluk yang bernapas.

04
Kalamun ana manusa, anyinggahi dugi lawan prayogi, iku watake tan patut, awor lawan wong
kathah, wong degsura ndaludur tan wruh ing edur, aja sira pedhak-pedhak, nora wurung
neniwasi.
Jika ada manusia yang melupakan pertimbangan nalar, itu tak patut berbaur dengan
orang banyak. Janganlah kau dekati orang yang tak tahu adat dan hanya menuruti
kemauannya sendiri, (orang seperto itu) akan membawa kehancuran.

76
05
Mapan watake manusa, pan ketemu ing laku lawan linggih, solah muna-muninipun, pan dadi
panengeran ingkang, kang apinter kang bodho miwah kang luhur, kang sugih lan kang
melarat, tanapi manusa singgih.
Ciri perilaku manusia itu tampak dari bagaimana varanya berjalan dan duduk, tindak-
tanduk dalam berbicara. Meskipun orang itu pandai atau bodoh, berderajat tinggi atau
hina, kaya atau miskin

06
Ulama miwah maksiyat, wong kang kendel tanapi wong kang jirih, durjana bebotoh kaum,
lanang wadon pan padha, panitike manusa wateke wewatekipun, apa dene wong kang nyata,
ing pangawruh kang wus pasthi.
Ulama atau penjahat, pemberani maupun penakut, pencuri maupun bebotoh, atau lelaki
maupun perempuan semua memiliki ciri-ciri yang sama.

07
Tinitik ing solah muna, lawan muni ing laku lawan linggih, iku panengeran agung, winawas
ginrahita, pramilane ing wong kuna-kuna iku, yen amawas ing sujanma, datan kongsi mindho
gaweni.
Terlihat dari tindak-tanduk, berbicara, berjalan, dan duduk, itu cirri utama yang mudah
diketahui dan dirasakan. Oleh karena itu, orang jaman duu tidak pernah salah dalam
menilai orang.

08
Ginulang sadina-dina,
Wiwekane mindeng basa basuki,
Ujubriya punkibiri,
Sumungah tan kanggonan,
Mung sumendhe ing ngarsanira hyang agung,
Ujar sirik kang rineksa,
Kautaman ulah wadi.
Semua itu dilakukan setiap hari agar berbicara baik setiap hari, tingkah lakunya baik,
yang jelek dijauhi. Semua itu senantiasa mendekat pada Gusti, agar manusia dapat
menjaga tingkah laku yang kurang baik dan yang dicari hanya kebaikan.

09
Masa mengko mapan arang, kang katemu ing basa kang basuki, ingkang lumrah wong
puniku, dhengki srei lan dora, iren meren dahwen pinasten kumingsun, opene nora prasaja,
jail mutakil bakiwit.
Masa sekarang, sangat sulit menemukan perilaku yang baik. Umumnya (manusia
sekarang) itu dengki, serakah, dan pembohong, malas, iri, senang encela, sombong, tidak
jujur, jahil, banyak curiga, dan curang
77
10
Alaning liyan den andhar, ing becike liyan dipunsimpeni, becike dhewe ginunggung, kinarya
pasamuan, nora ngrasa alane dhewe ngendhukur, wong mangkono wateknya, nora kena
denpedhaki.
Kejelekan orang lain disebarluaskan, sementara kebaikan (orang lain) disembunyikan,
kebaikannya sendiri disanjung-sanjung dan dibicarakan dalam pertemuan, tidak merasa
kejelekannya sendiri bertumpuk. Orang yang bertabiat seperti itu tidak layak kau dekati.

11
Iku wong durjana murka, nora nana mareme jroning ati, sabarang karepanipun, nadyan wusa
katekan, karepane nora mari saya banjur, luwamah lawan amarah, iku kang den tut wuri.
Orang seperti itu disebutpenjahat serakah, tidak pernah merasa puas meskipun semua
keinginannya telah terpenuhi, kemauannya tidak ernah berhenti, malah semakinmenjadi-
jadi, menurutkan hawa nafsu lawamah dan amarah.

12
Ing sabarang tingkah polah, ing pangucap tanapi lamun linggih, sungkan asor ambekipun, pan
lumuh kaungkulan, ing sujanma pangrasane dhewekipun, nora nana kang memadha, angrasa
luhur pribadi.
Segala tingkah laku, dalam berbicara maupun duduk, tabiatnya tidak mau dikalahkan oleh
orang lain, tidak mau ada yang menyamai, ia merasa dirinya paling tinggi.

13
Aja nedya katempelan, ing wewatek kang tan panates ing budhi, watek rusuh nora urus,
tunggal lawan manusa, dipun sami karya labuhan kang patut, darapon dadi tuladha, tinuta ing
wuri.
Jangan sampai kau dihinggapi tabiat yang tidak pantas karena perilaku jahat seperti itu
tidak patut disandang manusia. Seyognya berbuatlah kebajikan sehingga menjadi suri
teladan dan panutan di kemudian hari.

14
Aja lunyu lemer genjah, angrong pasanakan nyumur gumuling, ambubut arit puniku, watek
datan raharja, pan wong lunyu nora pantes dipunenut, monyar-manyir tan anteban, dela
lemeran puniku.
Janganlah bersikap lunyu lemer genjah, angrong pasanakan nyumur
gumuling, dan ambubut arit karena sifat itu tidak akan menyelamatkanmu, tidak patut kau
anut. Watak lunyu itu artinyakata-katanya tidak bisa dipegang, sedangkan sifat lemer

15
78
Para penginan tegesnya, genjah iku cak-cekan barang kardi, angrong pasanak liripun, remen
ulah miruda, mring rabine sadulur miwah ing batur, mring sanak myang prasanakan, sok
senenga den ramuhi.
Adalah mudah tergiur sesuatu. Genjah artinya senang berkata jorok, angrong pasanakan
artinya senang berselingkuh dengan istri orang, dan jika sudah mencintai istri sahabat
atau kerabat harus terlaksana.

16
Nyumur guling linira, ambeladhah nora duwe wewadi, nora kene rubung-rubung, wewadine
den umbar, mbuntut arit punika pracekanipun, ambener ing pangarepan, nanging nggarethel
ing wuri.
Nyumur gumuling artinya tidak dapat menyimpan rahasia, jika mendengar kabar
(meskipun sebagian) langsung disebarluaskan. Mbuntut arit artinya di awal terdengar baik
tapi menggerutu di belakang.

17
Sabarang kang dipun ucap, nora wurung amrih oleh pribadi, iku labuhan patut, aja na nedya
nulad, ing wateking nenem prakara punika, sayogyane ngupayaa, lir mas tumimbul ing warih.
Semua yang diucapkannya hanya untuk keuntungan diri sendiri. Hal itu bukan kebajikan
yang baik, dan jangan ada yang meniru keenam sifat di atas. Seyogyanya berlakulan
seperti emas yang tersembul di permukaan. (mas tumimbul merupakan isyarat pola
tembang berikutnya yaitu maskumambang).

79

Anda mungkin juga menyukai