Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Apendiktomi merupakan pengobatan penyakit apendisitis atau

penyingkiran/pengangkatan usus buntu yang terinfeksi melalui

prosedur tindakan operasi (Haryono, 2018)

Berdasarkan data setidaknya ada 11% dari beban penyakit di

dunia berasal dari penyakit atau keadaan yang sebenarnya bisa

ditanggulangi dengan prosedur operasi dan kasus operasi adalah

masalah kesehatan umum bagi masyarakat (WHO, 2015).

Pasien operasi dari tahun ke tahun jumlahnya mengalami

peningkatan, pada tahun 2015 terdapat 148 juta jiwa pasien diseluruh

Rumah Sakit di dunia yang mengalami tindakan operasi, sedangkan di

Indonesia sebanyak 1,2 juta jiwa pasien mengalami tindakan operasi

dan menempati urutan ke-11 dari 50 pola penyakit di indonesia,

dengan persentase 12,8% dan diperkirakan kurang dari setengah

presentase tersebut merupakan bedah Apendixtomi. (Kemenkes RI,

2018).

Respon yang paling umum dialami pasien pre operasi yaitu

respon psikologi yang berhubungan dengan kecemasan. Pasien yang

akan dilakukan pembedahan harus dipersiapkan secara mental karena

selalu ada rasa cemas dan takut. Kecemasan adalah suatu keadaan

yang membuat seseorang tidak nyaman dan terbagi dalam tingkatan


yaitu cemas ringan, sedang dan berat (Hartono, 2015).

Dampak dari kecemasan berat akibat pre operasi dapat

menyebabkan pasien tidak kooperatif dalam bertindak dan cenderung

menolak dilakukan tindakan dan hal ini tentu akan mempersulit tim

medis dalam menangani pasien juga membuat penyakit pasien

berangsur memburuk (Suprajitno, 2012).

Menurut Lewis tahun 2015 mengemukanan tentang kecemasan

pasien pre operasi yang dapat mempengaruhi pompa jantung dan

tekanan darah, hal ini juga berakibat buruk pada prosedur operasi,

sehingga operasi tidak dapat dilakulan karena pasien mengalami

hipertensi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian kecemasan pre

operasi adalah kurangnya pengetahuan tentang prosedur operasi yang

akan dilakukan, ketakutan akan kesalahan yang dilakukan oleh

petugas medis, dan ketakutan akan kemungkinan terjadi kecacatan.

Menurut studi penelitian yang dilakukan oleh herniayati 2017

di Siloam Hospital Kebon Jeruk menemukan bahwa dari 15 responden

yang akan dilakukan operasi apendixtomi 10 diantaranya mengalami

kecemasan dan kurang memiliki pengetahuan tentang operasi

apendixtomi.

Berdasarkan data diatas maka peneliti tertarik melakukan

penelitian tentang hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan

pasien pre operasi apendixtomi.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah

penelitian ini adalah kurangnya pengetahuan pasien tentang pre

operasi appendiktomi.

1.3. Pertanyaan penelitian

Berdasarkan masalah literature preview tersebut maka

pertanyaan penelitian yang dapat dirumuskan adalah Adakah

Hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi

apendiktomy ?

1.4. Tujuan Literature preview

1.4.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan pengetahuan dengan tingkat

kecemasan pasien pre operasi apendiktomy ?

1.4.2. Tujuan Khusus

1. Diketahui tingkat pengetahuan pasien pre operasi apendiktomi

2. Diketahui tingkat kecemasan pasien pre operasi apendiktomi

3. Diketahui Hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan

pasien pre operasi.

1.5. Manfaat Literature Preview

1.5.1. Pelayanan kesehatan

Untuk dapat menambah pengetahuan dari tenaga kesehatan

tentang hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan pasien pre

operasi apendiktomy ?

1.5.2. Profesi keperawatan

Pemberian Asuhan keperawatan pada pasien yang menjalani


Operasi apendiktomi serta menjadikan landasan profesi perawat

untuk memberikan edukasi bagi pasien pasca Operasi.

1.5.3. Bagi Peneliti Selanjutnya.

Sebagai bahan acuan atau referensi bagi peneliti selanjutnya

yang mengkaji Hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan

pasien pre operasi apendiktomy dengan variabel lain.

1.6. Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup literature preview ini yaitu semua jenis

penelitian yang membahas mengenai hubungan pengetahuan dengan

tingkat kecemasan pasien pre operasi apendiktomi ?

BAB II

METODE PENELITIAN

a. Desain dan Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif

yang bersifat analitik artinya suatu penelitian yang bertujuan untuk

melihat adanya pengaruh dengan menggunakan metode penelitian

“Paired Sample t-test” yaitu jenis variabel terikat (dependen )


maupun variabel bebas ( Independen ) diukur dalam waktu yang

bersamaan, (Notoatmodjo, 2015 ).

b. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data berisi: sumber data base

penelitian, strategi penelusuran publikasi di data base penelitian

a. Sumber data base penelitian

Penelusuran dilakukan menggunakan data base researchgate,

google cendekia, google Schollar,

b. Waktu publikasi

Peneliti menentukan kurun waktu publikasi sebagai referensi

penulisan yaitu 5 tahun terkahir.

c. Kriteria inklusi dan eksklusi

Peneliti menetapkan kriterian inklusi penelitian yaitu semua

penelitian, jurnal dan literatur yang berhubungan dengan

pengetahuan dan kecemasan pasien pre operasi apendiktomy.

1) Peneliti menetapkan kriterian eksklusi penelitian yaitu

semua penelitian, jurnal dan literatur yang tidak

berhubungan dengan pengetahuan dan tingkat

kecemasan pasien pre operasi apendiktomy

Tabel . Identifikasi Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria - Penelitian menggunakan besar sampel lebih dari 30


inklusi responden.
- Penelitian Pengaruh Pemberian pengetahuan dan
tingkat kecemasan pasien pre operasi apendiktomy
- Publikasi melalui jurnal ternama maupun prosiding
pertemuan ilmiah tingkat Nasional maupun
internasional
- Publikasi terbitan dari tahun 2015 s.d. 2020
Kriteria - Penelitian menggunakan besar sampel kurang dari 30
eksklusi - responden Penelitian bukan tentang pengetahuan
dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi
apendiktomy.
- laporan penelitian dalam bentuk monograf skripsi
- Publikasi terbitan lebih dari 5 tahun
Setelah dilakukan seleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi
selanjutnya diekstraksi dalam bentuk tabel seperti di bawah ini:

Gambar 1. Skema Pemilihan Artikel Berdasarkan Kriteria


Inklusi dan Ekslusi

d. Strategi penelusuran publikasi

Dalam penelusuran publikasi jurnal, desain

penelitian yang direview adalah semua jenis penelitian yang

relevan dengan pengetahuan dan tingkat kecemasan pasien

pre operasi apendiktomy.

Tabel Strategi Pencarian Pada Data Based

Strategi Pencarian Pada Data Based penelitian:

1. Membuka Google Scholar.


2. Melakukan pencarian dengan kata kunci Pemberian
Mobilisasi dini Terhadap Pemulihan Peristaltik Usus pada
pasien Pasca Operasi Laparatomi.
3. Mendownload artikel / Jurnal / Skripsi yang terkait judul
4. Menyusun Konsep pemikiran dalam penelitian dan
mengambil kesimpulan.

d. Merangkum dalam Tabel Ringkasan Pustaka

Artikel yang masuk dalam kriteria inklusi dianalisis dan

disintesis kemudian dirangkum dalam tabel ringkasan pustaka. Dari

tabel rangkuman hasil penelitian di atas diharapkan akan ditemukan

sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan dasar dalam melakukan

intervensi keperawatan di rumah sakit maupun tatanan komunitas.

Peneliti merupakan intisari yang diambil dari penelitian: judul

penelitian, nama peneliti, tahun dan tempat publikasi, besar sampel

dari kelompok intervensi maupun kelompok kontrol, metode

penelitian, alat yang digunakan selama penelitian, hasil dan

kesimpulan penelitian lengkap dengan nilai signifikansinya.

e. Analisis dan Sintesis

Penjelasan mengenai metode analisis dan sintesis publikasi jurnal.


BAB III
RINGKASAN PENELITIAN
No. Studi Penulis Tempat Jumlah Sampel Usia Metode Penelitian Outcome
Penelitian
Preoperative
1 Rumah Sakit 407 pasien yang > 18 Metodologi: Studi cross sectional Dalam penelitian ini
anxiety among
zona Yirgalem di dijadwalkan untuk tahun dilakukan menggunakan prevalensi kecemasan pra
adult patients
Ethiopia pada operasi elective pewawancara yang diberikan operasi tinggi (47,0%). Hal-
undergoing elective
November kuesioner hal yang paling dicemaskan
surgery: a
hingga 30 pasien saat operasi yaitu ;
prospective
Desember 2018 hasil operasi yang tidak
survey at a general diharapkan (P-Value 0,001),
hospital in Ethiopia ketakutan akan bahaya
kesalahan dokter atau perawat
(P-Value 0,003), kebutuhan
transfusi darah (P-Value
0,004), dan rasa takut tidak
dapat pulih (P-Value 0,002)
ditemukan secara statistik
signifikan untuk kecemasan
preoperatif.
Preoperative
2 399 pasien direkrut 18-70 Dari 399 pasien yang direkrut,
Anxiety in Adult Penelitian Metodologi: Studi cross sectional
untuk penelitian tahun, 58,1% mengalami kecemasan
Patients dilakukan di dilakukan menggunakan
setelah memperoleh pra operasi yang signifikan.
Undergoing sebuah perguruan pewawancara yang diberikan
persetujuan tertulis. Ketakutan akan jarum (P =
Day Care Surgery: tinggi medis kuesioner.
Kriteria inklusi adalah 0,002), takut bangun selama
Prevalence and dengan
sebagai berikut: (i) operasi (P <0,001), dan
Associated departemen
Factors orang dewasa dalam kebutuhan pasien akan
bedah tersier dan
kelompok usia 18-70 informasi tambahan mengenai
spesialis di
tahun, (ii) dengan atau anestesi dan pembedahan (P
Amerika
tanpa riwayat operasi <0,001) secara signifikan
sebelumnya terkait dengan kecemasan pra
operasi.
Preoperative
3 Rumah Sakit 353 Pasien yang 20-29 Metodologi: Studi cross sectional Faktor yang paling sering
anxiety and
rujukan Debre diijadwalkan operasi tahun dilakukan menggunakan dilaporkan bertanggung jawab
associated factors
Markos dan dengan teknik random pewawancara yang diberikan atas kecemasan pra operasi
among adult
Felege Hiwot, sampling kuesioner. adalah ketakutan akan
surgical patients in
Ethiopia Barat komplikasi (P-Value = 0,001),
Debre
Laut  kemudian jenis kelamin
Markos and Felege
Hiwot referral (P-Value = 0,005), penyediaan
hospitals, informasi sebelum operasi (P-
Value = 0,003), dan
Northwest Ethiopia pengalaman bedah
sebelumnya (P-Value =
0,002).
4 Hubungan Rumah Sakit Sampel penelitian >18 Metodologi: Studi cross sectional Hasil penelitian diketahui
pengetahuan PKU terdiri dari 40 pasien tahun dilakukan menggunakan pengetahuan dari 40 responden
operasi dengan Muhammadiyah menggunakan teknik pewawancara yang diberikan terdapat 29 responden (72,5%)
tingkat kecemasan yogyakarta kuesioner. yang berpengetahuan baik.
accidental sampling Tingkat kecemasan preoperasi
pre operasi pasien
dari 40 responden ada 20
dengan tindakan responden (50,0%). Hasil analisis
spinal anestesi di menunjukkan rho = 0,444 dan p
rumah sakit pku = 0,004(p<0,05) terdapat
muhammadiyah hubungan yang signifikan.
Yogyakarta Kesimpulan penelitian
menunjukkan terdapat hubungan
yang signifikan positif antara
pengetahuan operasi dengan
tingkat kecemasan preoperasi
pasien spinal anestesi
Faktor-faktor
5 Ruang Rawat pada saat penelitian 20-30 Metodologi: Studi cross sectional hasil yang didapatkan yaitu
yang ada hubungan antara faktor
mempengaruhi Inap Rumah dilakukan yang tahun dilakukan menggunakan
pengetahuan secara parsial
pewawancara yang diberikan
kecemasan pada Sakit Umum diperkiraan kuesioner. dengan kecemasan pada
pasien pre operasi Daerah Siti berjumlah 139 pasien pre operasi
appendisitis dengan ρ-value =
apendisitis di Aisyah Kota orang. 0,002. Tidak ada hubungan
ruang rawat inap Lubuklinggau antara faktor pendidikan
rumah sakit tahun 2017 secara parsial dengan
umum daerah siti kecemasan pada pasien pre
aisyah kota operasi appendisitis dengan
ρ-value = 0,543. Ada
lubuklinggau hubungan antara faktor umur
tahun 2017 secara p arsialdengan
kecemasan pada pasien pre
operasi appendisitis dengan
ρ-value = 0,046. Ada
hubungan antara faktor
ekonomi secara parsial
dengan kecemasan pada
pasien pre operasi
appendisitis dengan ρ-value =
0,030..
BAB IV

ANALISA DAN SINTESIS

4.1. Analisa Dan Sistesis

Berdasarkan data studi literature yang di dapat oleh peneliti dari

jurnal dan penelitian-penelitian terkait ada beberapa penelitian yang

menunjang konsep pemikiran yang di gagas oleh peneliti.

Menurut peneliti ada Hubungan pengetahuan dengan tingkat

kecemasan pasien pre operasi apendiktomy hal ini dibuktikan dengan

beberapa penelitian yang mendukung.

Menurut Taravella (2017) dalam penelitiannya yaitu hubungan

pengetahuan operasi dengan tingkat kecemasan pre operasi pasien dengan

tindakan spinal anestesi di rumah sakit pku muhammadiyah Yogyakarta

dengan jumlah sampel 40 orang dengan metode crossetional dengan

menyebarkan kuisioner di dapatkan hasil penelitian diketahui pengetahuan

dari 40 responden terdapat 29 responden (72,5%) yang berpengetahuan

baik. Tingkat kecemasan preoperasi dari 40 responden ada 20 responden

(50,0%). Hasil analisis menunjukkan rho = 0,444 dan p = 0,004(p<0,05)

terdapat hubungan yang signifikan. Kesimpulan penelitian menunjukkan

terdapat hubungan yang signifikan positif antara pengetahuan operasi

dengan tingkat kecemasan preoperasi pasien spinal anestesi.

Penelitian tersebut juga di dukung oleh penelitian yang dilakukan

oleh Soewito (2018) dalam penelitiannya yang berjudul Faktor-faktor yang

mempengaruhi kecemasan pada pasien pre operasi apendisitis di ruang


rawat inap rumah sakit umum daerah siti aisyah kota lubuklinggau tahun

2018 dengan jumlah sampel 139 orang dengan metode crossetional dengan

menyebarkan kuisioner di dapatkan hasil yang didapatkan yaitu ada

hubungan antara faktor pengetahuan secara parsial dengan kecemasan pada

pasien pre operasi appendisitis dengan ρ-value = 0,002. Tidak ada hubungan

antara faktor pendidikan secara parsial dengan kecemasan pada pasien pre

operasi appendisitis dengan ρ-value = 0,543. Ada hubungan antara faktor

umur secara p arsialdengan kecemasan pada pasien pre operasi appendisitis

dengan ρ-value = 0,046. Ada hubungan antara faktor ekonomi secara parsial

dengan kecemasan pada pasien pre operasi appendisitis dengan ρ-value =

0,003.

Mulugeta (2018), Mengemukanan beberapa faktor yang

mempengaruhi kecemasan pre-operasi dalam peneltiannya faktor yang

paling sering dilaporkan bertanggung jawab atas kecemasan pra operasi

dalam penelitiannya adalah ketakutan akan komplikasi (P-Value = 0,001),

kemudian jenis kelamin (P-Value = 0,005), penyediaan informasi sebelum

operasi (P-Value = 0,003), dan pengalaman bedah sebelumnya (P-Value =

0,002) dalam penelitian tersebut responden sebanyak 353 pasien dalam

peneltian yang berjudul preoperative anxiety and associated factorsamong

adult surgical patients in Debre Markos and Felege Hiwot referral

hospitals,Northwest Ethiopia.

Berbeda dengan pendapat Jiwanmal 2019 menurut penelitian yang

dalam penelitiannya Preoperative Anxiety in Adult Patients Undergoing

Day Care Surgery: Prevalence and Associated dengan metode penelitian


crossectional di dapatkan hasil Dari 399 pasien yang direkrut, 58,1%

mengalami kecemasan pra operasi yang signifikan. Ketakutan akan jarum

(P = 0,002), takut bangun selama operasi (P <0,001), dan kebutuhan pasien

akan informasi tambahan mengenai anestesi dan pembedahan (P <0,001)

secara signifikan terkait dengan kecemasan pra operasi.

Menurut Peneltian Bedaso (2019) dengan judul preoperative anxiety

among adult patientsundergoing elective surgery: a prospective dengan

desain crossectional dengan jumlah sample 407 pasien di dapatkan hasil

penelitian ini prevalensi kecemasan pra operasi tinggi (47,0%). Hal-hal yang

paling dicemaskan pasien saat operasi yaitu ; hasil operasi yang tidak

diharapkan (P-Value 0,001), ketakutan akan bahaya kesalahan dokter atau

perawat (P-Value 0,003), kebutuhan transfusi darah (P-Value 0,004), dan

rasa takut tidak dapat pulih (P-Value 0,002) ditemukan secara statistik

signifikan untuk kecemasan preoperatif.

Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut dihubungakan dengan

pendapat peneliti maka diambil kesimpulan bahwa ada hubungan

pengetahuan dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi apendiktomy.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan
Pada Bab IV telah dibahas tentang pentingnya pengetahuan pasien
tentang prosedur dan penyakitnya sangat membantu mengurangi
kecemasan pasien pre operasi apendiktomi.
b. Saran
1. Instansi Kesehatan

Diharapkan instansi kesehatan dapat menerapkan protokol


kesehatan penanganan khusus pasien post operasi apendiktomi
dengan menerapkan mobilisasi dini.

2. Instansi pendidikan

Diharapkan instansi pendidikan dapat menjadikan penelitian ini


sebagai dasar pedoman dalam memberikan pengetahuan pada
mahasiswa sehingga dapat diaplikasikan,

3. Peneliti Lain

Diharapkan peneliti lain dapat menjadikan penelitian ini sumber


referensi untuk mengembangkan penelitian tentang mobilisasi dini
dan peningkatan jumlah peristaltik dengan menambahkan variabel
lain.
DAFTAR PUSTAKA

Bedaso (2019) preoperative anxiety among adult patients undergoing


elective surgery: a prospective. Journal of Nursing : College of
medicine and health sciences
Depkes RI. (2016). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Departemen
Republik Indonesia.
Donsu, J. (2016). Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta:
Pustaka Baru
Donsu, Jenita D.T., Ida, M., Sari, C.D., Ana, R., Abdul, G., Yustiana, O.,
dkk. (2016). Buku Panduan Praktik Laboratorium Keperawatan
Kebutuhan Dasar Manusia. Edisi 3. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Erlin (2018). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan.
Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Hidayat, A. A. (2019). Kebutuhan Dasar Manusia Dasar dan Konsep
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Jiwanmal 2019 Preoperative Anxiety in Adult Patients Undergoing Day
Care Surgery: Prevalence and Associated. Indian Psychiatric Society
South Zonal Branch Vol.1
Morisawa (2015). The effect of a physiotherapy intervention on intestinal
motility. Jepang : Research Gate
Mario (2018). Pengaruh mobilisasi dini terhadap peristaltik usus pada
pasien pasca laparatomi di rsu gmim pancaran kasih manado.
Manado : Journal Keperawatan RSU. GMIM
Mulugeta (2018), preoperative anxiety and associated factorsamong adult
surgical patients in Debre Markos and Felege Hiwot referral
hospitals,Northwest Ethiopia. Department of Nursing, College of
Health Science : Debre Markos University
Soewito (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan pada pasien
Pre-operasi apendisitis di ruang rawat inap rumah sakit umum
daerah siti aisyah kota lubuklinggau. Jurnal Kesehatan : Universitas
muhammadiyah Yogyakarta STIKes Vol.3 no.6.
Taravella (2017). hubungan pengetahuan operasi dengan tingkat kecemasan
pre-operasi pasien dengan tindakan spinal anestesi di rumah sakit
PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Universitas
muhammadiyah Yogyakarta STIKes Vol.3 no.6.

Anda mungkin juga menyukai