PEMBAHASAN
1. Pengertian Nilai
Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk
memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang
atau kelompok. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan
(motivator) sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem merupakan salah satu
wujud kebudayaan di samping sistem sosial dan karya.
Pandangan para ahli tentang nilai-nilai yang terdapat dalam masyarakat :
A. Alport mengidentifikasikan nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan masyarakat dalam
enam macam, yaitu :
a. Nilai teori
b. Nilai ekonomi
c. Nilai estetika
d. Nilai sosial
e. Nilai politik dan
f. Nilai religi
a. Nilai material
b. Nilai vital
c. Nilai kerokhanian
Nilai berperan sebagai pedoman menentukan kehidupan setiap manusia. Nilai manusia
berada dalam hati nurani, kata hati dan pikiran sebagai suatu keyakinan dan kepercayaan
yang bersumber pada berbagai sistem nilai.
2. Pengertian Norma
Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya, moral, religi, dan
sosial. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai
untuk dipatuhi. Oleh karena itu norma dalam perwujudannya norma agama, norma filsafat,
norma kesusilaan, norma hukum dan norma sosial. Norma memiliki kekuatan untuk dipatuhi
karena adanya sanksi.
Jenis Norma
a. Berdasarkan tingkat sanksi atau kekuatan mengikatnya
1) Tata cara atau usage
merupakan norma dengan sanksi yang sangat ringat terhadap pelanggarnya. Contoh: Tidak
boleh berbicara ketika sedang makan, aturan memegang garpu atau sendok ketika makan,
cara memegang gelas ketika minum. Pelanggaran atas norma ini hanya dinyatakan tidak
sopan.
1. Suruhan (gebod),
2. Larangan (verbod),
3. Kebolehan (mogen).
Sifat norma hukum seperti yang dikemukakan oleh, A. Hamid S. Attamimi, yaitu:
1. Perintah (gebod),
2. Larangan (verbod),
3. Pengizinan (toestemmming), dan,
4. Pembebasan (vrijstelling).
3) Norma kesopanan
Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal yang berkenaan
dengan bagaimana seseorang harus bertingkah laku yang wajar dalam kehidupan
bermasyarakat.
Contoh:
- Tidak meludah di sembarang tempat,
- memberi atau menerima sesuatu dengan tangan kanan,
- tidak kencing di sembarang tempat.
- “Berilah tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam kereta api, bus dan lain-
lain, terutama wanita yang tua, hamil atau membawa bayi”
- “Jangan makan sambil berbicara”.
- “Janganlah meludah di lantai atau di sembarang tempat” dan.
- “Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua”.
4) Norma kebiasaan
Norma kebiasaan adalah sekumpulan peraturan sosial yang berisi petunjuk atau peraturan
yang dibuat secara sadar atau tidak tentang perilaku yang diulang-ulang sehingga perilaku
tersebut menjadi kebiasaan individu. Pelanggaran terhadap norma ini berakibat celaan, kritik,
sampai pengucilan secara batin.
Contoh: Membawa oleh-oleh apabila pulang dari suatu tempat, Bersalaman ketika bertemu.
Fungsi Norma
Fungsi norma sosial antara lain :
a. Sebagai pedoman atau patokan perilaku dalam bermasyarakat
b. Merupakan wujud konkret dari nilai-nilai yang ada dalam masyarakat
c. Suatu standar skala dari berbagai kategori tingkah laku suatu mayarakat
Menurut Hanneman Samuel (Nilai dan Norma; 2004) fungsi norma sosial merupakan
kelengkapan kehidupan berama dalam mayarakat.
3. Pengertian Moral
Pengertian moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim dengan kesusilaan,
kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah
laku dan perbuatan manusia.
Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan dan atau prinsip-prinsip yang
benar, baik terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan
norma yang mengikat kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam pelaksanaannya harus utuh dan bulat dan bulat, agar kita yakin bahwa apa yang
kita lakukan sehari-hari adalah benar menurut hukum negara, maka kita harus berpedoman
pada aturan konstitusional yang berlaku mulai yang tertinggi sampai yang terendah.
Pancasila memiliki beberapa pengertian:
a. Dasar Negara RI yang merupakan sumber dari segala sumber hukum yang berlaku.
b. Pandangan hidup bangsa yang mempersatukan serta memberi petunjuk dalam mencapai
kesejahteraan.
c. Jiwa dan kepribadian bangsa, yang dapat membedakan Bangsa Indonesia dengan bangsa
lain.
d. Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa.
e. Perjanjian luhur bangsa
Moral Terbagi Menjadi 2 yakni :
1. Nilai-nilai individual
a. Kejujuran
b. Disiplin
c. Hati nurani
2. Nilai-nilai sosial
a. Empati
b. Menghormati orang lain
c. Kontrol diri
d. Keadilan
Aliran Moral
beberapa sistem filsafat moral Berbagai aliran untuk menentukan ukuran baik
HEDONISME, EUDEMONISME, UTILITARISME, DEONTOLOGI
1.HEDONISME
HEDONISME Yunani “ Hedone” = baik apa yg memuaskan keinginan kita, apa yg
meningkatkan kuantitas kesenangan atau kenikmatan dlm diri kita Dalam hedonisme
terkandung kebenaran yang mendalam ; manusia menurut kodratnya mencari kesenangan &
berupaya menghindari ketidaksenangan Sebagai ukuran tindakan baik adalah hedone ;
kenikmatan & kepuasan rasa “Tingkah laku atau perbuatan yang melahirkan kebahagiaan
dan kenikmatan/kelezatan”.
2. EUDEMONISME (eudaimonia = kebahagiaan)
EUDEMONISME Yunani “ dalam setiap kegiatan manusia mengejar suatu tujuan
Impliksinya : tindakan dikatakan baik apabila bertujuan untuk kebaikan /mempunyai tujuan
yang baik . Ajarannya : yang baik bagi manusia adalah yang mmebuat dia bahagia
Jalan pikirannya : manusia dalam bertindak ada dua tujuan :
Ajarannya : yang baik adalah yang membawa manfaat bagi orang banyak
Keterkaitan nilai, normadan moral merupakan suatu keyataan yang seharusnya tetap
terpelihara di setiap waktu pada hidup dan kehidupan manusia. Keterkaitan itu mutlak
digarisbawahi bila seorang individu, masyarakat, bangsa dan Negara menghendaki
fondasi yang kuat tumbuh dan berkembang.
Sebagaimana tersebut diatas maka nilai akan berguna menuntun sikap dan tingkah
laku manusia bila dikonkritkan dan diformulakan menjadi lebih obyektif sehingga
memudahkan manusia untuk menjabarkannya dalam aktivitas sehari-hari. dalam
kaitannya dengan moral maka aktivitas turunan dari nilai dan norma akan
memperoleh integritas dan martabat manusia. Derajat kepribadian itu amat ditentukan
oleh moralitas yang mengawalnya. Sementara itu hubungan antara moral dan etika
seringkali disejajarkan arti dan maknanya. Namun demikian, etika dalam
pengertiannya tidak berwenang menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan
seseorang. Wewenang itu dipandang berada di tangan pihak yang memberikan ajaran
moral.
KATAPENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah swt. atas limpahan rahmat,
hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini tanpa suatu halangan yang berarti. Tidak lupa sholawat
serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad
SAW. Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul manusia
dan keadilan ini adalah sebagai pemenuhan tugas yang diberikan demi
tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Tidak lupa
ucapan terimakasih kami tujukan kepada pihak-pihak yang turut
mendukung terselesaikannya makalah ini, Kami menyadari dalam
p e n y u s u n a n m a k a l a h i n i m a s i h b a n y a k k e k u r a n g a n d a n jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami h a r a p k a n
demi terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga
dengan hadirnya makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca
sekalian
. Hormat kami,
Penyusun
BAB 1
PEDAHULUAN
Norma mempunyai tujuan yang baik untuk setiap anggotanya. Tujuan norma
yaitu menjadi pedoman, arahan, dasar, dan tata tertib bagi anggota masyarakat agar
tercipta masyarakat yang teratur dan tenteram, sekaligus untuk mengatur tingkah laku
masyarakat serta membedakan mana yang benar dan mana yang salah.