Anda di halaman 1dari 7

Nama: khafifah adha yuni

Npm : 1902090117
Kelas : 3c pagi pgsd

Evaluasi .
1. Setelah kalian membaca materi pembelajaran 1,2, dan 3 yang sudah kalian download, apa
yang kalian pikirkan tentang pendidikan bahasa dan sastra indonesia di kelas rendah ?
Yang saya pikirkan tetang pendidikan bahasa dan sastra indonesia di kelas rendah
yaitu materi pendidikan bahasa dan sastra indonesia harus di sesuaikan dengan peserta
didik yang duduk di kelas rendah mulai dari bahasa yang di gunakan, perasaan dan
pemikiran yang khusus di tujukan untuk peserta didik di kelas rendah. Jenis bacaan yang
sering di gunakan yaitu cerita anak yang mengadung rekaan dan fantasi dalam alur cerita
yang berisi tentang kreasi imajinatif si penulis.

2. Apa yang harus kalian lakukan sebagai seorang guru di kelas rendah ?
Yang akan saya lakukan sebagai seorang guru di kelas rendah yaitu a). membimbing
mereka dalam belajar dan berakhlak, bersopan santun kepada siapapun karna yang pertama
di bina itu akhlak sesuai ketentuan kurikulum 13. b). Memotivasi mereka agar tetap
semangat dalam belajar dan selalu kompak di dalam kelas. C). Dan menyalurkan ilmu
pembelajaran ke pada para peserta didik agar mereka dapat mejadi anak yang cerdas, dan
aktif dalam belajar.

3. Bagaimana membangun jiwa mereka agar ingin belajar ?


Cara membangun jiwa peserta didik agar mau belajar yaitu dengan menggunakan
metode pembelajaran yang menarik dan asik sehingga dapat menarik perhatian para peserta
didik dan reaksi mereka maka akan timbul keaktipan dalam kelas dan terjadilah suatu proses
tanya jawab yang di lakukan oleh siswa dan guru yang dapat meningkatkan daya
pengetahuan mereka meningkat. Serta setiap pembelajaran di mulai jangan lupa untuk
memotivasi para siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran.

4. Ketika anda seorang guru, gaya belajar yang bagaimana yang harus kalian lakukan untuk
mengajari mereka ?
Gaya belajar yang akan saya gunakan untuk mengajar yaitu dengan menyeimbangkan
pembelajaran materi dan praktek sehingga pembelajaran tidak aan terasa bosan karena di
barengi dengan praktek, dan jika di siswa merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran saya
akan menyelingi dengan bermain games yang berkaitan dengan isi pembelajaran tersebut
atau dengan bernyanyi. Hal ini dapat menimbulkan fun dalam belajar, dan saya
menamakannya belajar sambil bermain.

5. Bagaimana membangun karaktek anak kelas rendah untuk meningkatkan minat belajar yang
menyenangkan dari seorang guru ?
MEMBANGUN KARAKTER ANAK KELAS RENDAH UNTUK
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR YANG MEYENANGKAN
DARI SEORANG GURU

KHAFIFA ADHA YUNI


UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SUMATERA UTARA

ABSTRACK
Penelitian ini berjudul “membangun karakter anak kelas rendah untuk
menigkatkan minat belajar yang menyenangkan dari seorang guru” SD Negeri
153009 BOTTOT 1. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
membangun karakter anak kelas rendah untuk meningkatkan minat belajar yag
menyenangkan dari seorang guru . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
cara membangun nak kelas rendah untuk meningkatkan minat belajar yang
menyenagkan dari seorang guru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian ada dua belas cara yang dilakukan oleh guru dalam
membangun karakter anak dan minat belajar. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa dari peran guru dapat menjadi contoh karakter dalam
meningkatkan minat belajar siswa di SDN 153009 BOTTOT 1, adalah 1)
Menggunakan metode yang bervariasi, 2) Menciptakan persaingan/kompetisi, 3)
Memberi evaluasi/ulangan, 4) Memberi nilai atau angka, 5) Memberitahukan hasil
belajar siswa, 6) Memberi hadiah kepada siswa, 7) Memberi pujian, 8) Memberi
hukuman jika tidak mengerjakan tugas.

Keywords: membangun karakter,minat belajar, guru ,siswa

A. PENDAHULUAN pendidikan adalah usaha sadar dan


Pendidikan merupakan proses terencana untuk mewujudkan suasana
pewarisan budaya, dan sekaligus belajar dan proses pembelajaran agar
mengembangkan budaya tersebut, proses peserta didik secara aktif mengembangkan
pendidikan dilakukan melalui tiga upaya potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
yang saling kait mengait, yaitu (1) spiritual keagamaan,pengendalian diri,
pembiasaan (2) proses pengajaran dan kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia,
pembelajaran dan (3) keteladanan. serta keterampilan yang diperlukan
Pentingnya pendidikan dalam dirinya,masyarakat, bangsa dan Negara.
mempersiapkan generasi bangsa yang Berdasarkan hasil observasi dan
berkualitas, yang memiliki perilaku moral wawancara yang telah dilakukan dengan
kebangsaan, cinta tanah air, sadar akan guru mata wali kelas VI yang telah
hak, kewajiban serta professional. Sebagai dilakukan terhadap pelaksanaan
mana yang ada dilam Undang- Undang pembelajaran di kelas tersebut, bahwa
Republik Indonesia tentang Sistem metode pembelajaran yang sering
Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 digunakan dalam pembelajaran adalah
pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa, ceramah diselingi tanya jawab, pemberian
tugas dan diskusi. Penempatan posisi dan sehingga guru dinilai sebagai sosok
pemilihan metode dalam pembelajaran berpendidikan yang diharapkan mampu
yang kurang tepat ini berpengaruh mendidik anak bangsa untuk masa depan.
terhadap iklim kelas. Seringnya Membentuk generasi penerus bangsa yang
menggunakan metode ceramah yang berkarakter Indonesia. Guru tidak sekedar
diselingi tanya jawab, pemberian tugas, mendidik dan memberikan materi
dan diskusi yang kurang terarah dalam akademik saja di sekolah, namun lebih dari
pembelajaran mengakibatkan siswa kurang itu. Guru diharapkan juga dapat
aktif. Kegiatan yang dilakukan siswa menanamkan nilai-nilai positif pada siswa,
hanya mendengar dan kadang-kadang karena guru merupakan role model bagi
mencatat, itupun hanya dilakukan oleh para siswanya. Untuk mendukung hal ini,
sebagian kecil siswa. Sementara, siswa para guru seyogyanya mengokohkan
yang lain lebih banyak berbicara dengan karakter dirinya dalam membangun
teman duduk sebangku. Pembelajaran satu karakter para siswanya. Ada beberapa hal
arah yang dikembangkan guru selain sederhana dapat dilakukan para guru
membosankan dan kurang efektif dalam dalam membangun karakter siswa.
mencapai tujuan pembelajaran juga 1. Menjadi contoh bagi siswa
berakibat pada aktivitas siswa dalam Guru dipandang sebagai orang tua yang
mengikuti pembelajaran. Akibat dari lebih dewasa oleh para siswanya. Hal itu
penerapan metode ceramah yang diselingi artinya, siswa menilai guru sebagai contoh
tanya jawab, pemberian tugas antara lain dalam bertindak dan berperilaku. Hal ini
siswa memiliki sikap negatif terhadap menuntut guru harus pandai dalam
pembelajaran, kurang berani menjaga sikap dan perilaku guna
mengemukakan pendapat dan mengambil memberikan contoh terbaik. Dengan
keputusan, malas bertanya dan menjawab mengingat diri sendiri sebagai contoh,
pertanyaan, kurang serius dalam mengikuti maka guru akan lebih berhati-hati dalam
pelajaran, kurang aktif dan tidak bersikap, sehingga lebih bijak dari setiap
termotivasi dalam belajar, serta kurang tindakan yang akan diambil. Dari
menghargai dan bekerjasama sesama memberikan contoh, diharapkan murid
siswa.. Permasalahan sebagaimana bisa mengikuti sisi positif yang dimiliki
tersebut di atas harus segera diatasi atau guru.
diteliti sehingga akan meningkatkan
kompetensi siswa antara lain keberanian
mengemukakan pendapat, keberanian 2. Menjadi apresiator
mengambil keputusan dengan Sebagai guru hendaknya tidak hanya
pertimbangan moral, keberanian bertanya sekedar mementingkan nilai akademis,
dan menjawab, kemampuan bekerjasama tetapi juga mengapresiasi usaha siswanya.
dan menghargai orang lain yang akhirnya Sebagai pengajar, menilai siswa dari segi
akan meningkatkan hasil dan mutu akademis memang penting, namun juga
pembelajaran. perlu diingat bahwa menghargai kebaikan
yang dilakukan siswa juga sangat perlu.
B. KAJIAN PUSTAKA Cara sederhana yang dapat dilakukan
1. Hal yang dapat di lakukan oleh guru adalah dengan mengapresiasi usaha siswa
dalam membangun karakter siswa tanpa selalu membandingkan dengan nilai
Guru adalah orangtua kedua bagi para yang didapatkan. Misalnya dengan
siswa, setelah kedua orangtuanya di memberikan pujian bagi siswa datang
rumah. Maka sewajarnya guru mempunyai awal, rajin mengerjakan tugas, atau
peranan besar dalam mentransfer ilmu dan bersikap baik selama di sekolah. Dengan
memberi bekal ilmu kepada para siswanya. membiasakan hal kecil seperti itu,
Betapa pentingnya peran yang dimiliki, siswapun akan dapat mengapresiasi diri
atas usaha yang telah dilakukannya. kesalahan dan berani bertanggung jawab
Sehingga, akan terbangun karakter yang atas kesalahan yang diperbuatnya.
terus mau belajar dan memperbaiki diri
untuk lebih baik.
5. Mengajarkan sopan santun
Hal yang sering luput diajarkan di sekolah
3. Mengajarkan nilai moral pada setiap adalah bagaimana cara bersikap sopan
pelajaran santun. Mungkin terdengar sederhana,
Kalau sekadar materi pelajaran, mungkin tetapi ini merupakan hal penting yang
semua bisa saja tahu karena tertulis dalam layak diajarkan kepada siswa untuk
buku pelajaran. Tetapi bagaimana dengan menjaga sikap dan mengetahui mana yang
nilai moral? Untuk itu ada baiknya dalam benar dan salah. Tidak jarang guru
setiap pelajaran, guru juga menanamkan menemui siswa yang bersikap tidak sopan
nilai moral yang bisa dijadikan bahan hanya karena mereka tidak tahu bagaimana
pelajaran hidup. Misalnya, cara bersikap yang baik dan benar. Atau
saat mengajarkan Matematika guru tidak malah selama ini mereka mencontoh sikap
hanya sekadar memberikan rumus dan cara negatif orang di sekitarnya. Sehingga
pengerjaan kepada siswa. Tetapi juga bisa mereka menganggap itu sebagai hal yang
mengajarkan nilai kehidupan seperti lumrah. Ada baiknya, ketika ada siswa
dengan mengerjakan soal Matematika kita bersikap kurang baik atau kurang sopan,
bisa belajar untuk bersabar dan berusaha guru berperan untuk mengoreksi sikap
untuk memecahkan suatu masalah dengan tersebut. Jangan memarahi, tetapi cukup
mengasah logika berpikir. Nah, dengan mengingatkan saja bahwa sikapnya itu
begitu, nantinya ketika siswa menghadapi kurang baik dan berikan alternatif tindakan
suatu masalah dalam hidupnya, dia bisa lain yang lebih positif. Gunakan
berpikir optimis bahwa setiap masalah ada pendekatan yang halus namun mengena.
jalan keluarnya selama berusaha.
6. Memberi kesempatan siswa belajar
4. Bersikap jujur dan terbuka pada menjadi pemimpin
kesalahan Saat ini, mempunyai karakter memimpin
Guru juga manusia, sehingga tidak luput merupakan hal yang krusial untuk dimiliki.
dari suatu kesalahan meski tidak pernah Menyadari hal ini, ada baiknya guru juga
berniat melakukan hal itu atau tanpa bisa membantu siswa untuk melatih jiwa
sengaja. Misalnya, suatu ketika guru kepemimpinan mereka. Cara
datang terlambat, salah dalam mengoreksi sederhananya, bisa dengan membuat tugas
jawaban siswa. Untuk memberikan contoh kelompok dan memastikan setiap anggota
yang baik, guru sebaiknya mau mengakui mempunyai kesempatan sebagai ketua
kesalahan yang dibuat sekecil apapun itu. kelompok. Jadi, tidak hanya siswa itu-itu
Sehingga hal itu akan teringat dalam diri saja yang jadi ketua kelompok, tetapi
siswa untuk bersikap yang sama ketika semua bisa belajar jadi pemimpin. Setelah
melakukan kesalahan meski tidak melakukan aktivitas ini, guru bisa
disengaja. Mungkin terkadang ada rasa mengevaluasi hal positif yang bisa jadi
gengsi, tetapi tetap harus dilakukan, karena pembelajaran siswa untuk memimpin lebih
itu bisa menjadi pelajaran yang baik pada baik lagi. Berilah masukan yang
siswa. Bahwa sebagai manusia kita harus memotivasi, jadi bagi siswa yang merasa
berani jujur sama diri sendiri dan mau kurang percaya diri bisa semangat untuk
mengakui kesalahan yang telah diperbuat. terus belajar lebih baik lagi.
Dari situlah para siswa bisa belajar
bagaimana cara untuk memperbaiki
7. Berbagi pengalaman inspiratif menginspirasi, sekecil apapun pengalaman
Tidak ada salahnya, sesekali menceritakan yang diceritakan tetap bisa menjadi
pengalaman personal yang dimiliki guru pembelajaran yang berguna untuk para
untuk dibagikan kepada para siswa. Tidak siswa.
harus cerita yang hebat untuk

2. Hal yang dapat menigkatkan minat menciptakan suasana bahwa mereka


belajar yang menyenagkan memang sedang belajar bersama guru,
bukan sekadar diajari atau digurui.
Belajar di kelas tentu telah menjadi menu
harian untuk Bapak/Ibu Guru dan para 2. Perbanyak interaksi dengan
murid di sekolah. Sebagai fasilitator utama memancing ide anak
di kelas, guru sangat berperan untuk
membuat menu harian ini selalu segar, Full attention atau perhatian penuh
menarik, dan tidak membosankan. Maka juga bisa didapatkan dari
dari itu, penyajian materi dengan cara- memancing pendapat, diskusi atau
cara yang baru dan menyenangkan dapat debat argumen antara murid dan
menjadi salah satu faktor untuk guru. Memang tidak semua anak
menentukan hasil dari proses belajar bisa dengan leluasa mengeluarkan
mengajar di kelas. Dengan suasana kelas ide mereka. Nah sebagai guru, di
yang menyenangkan, siswa akan sinilah peran Bapak/Ibu Guru
menikmati kegiatan belajar mereka tanpa untuk percaya pada kemampuan
adanya perasaan tertekan. Ada beberapa masing-masing anak dan pacu
hal yang dapat meningkatkan minat belajar mereka untuk berani berpendapat,
yang menyenangkan yaitu : serta menghargai apapun yang
mereka ungkapkan. Cara ini dapat
1. Buat suasana ruangan yang melatih anak untuk belajar
berbeda mendengarkan orang lain,
keberanian untuk berbicara dan
Posisi duduk siswa di sekolah lebih terbuka pada perbedaan
kebanyakan sama, yaitu guru di depan pendapat. Hal ini sangat penting
dan kursi siswa disusun berjajar untuk mereka karena akan menjadi
membentuk persegi. Metode ini dikaji bekal saat berinteraksi dengan
sebagai metode yang tidak efektif, orang lain, baik itu dengan teman,
karena proses belajar terjadi hanya satu guru, orang tua atau masyarakat
arah (guru menyampaikan dan murid pada umumnya.
mendengarkan). Agar suasana kelas
lebih menyenangkan, cobalah susun 3. Manfaatkan teknologi
ulang ruang kelas seperti posisi meja
dan kursi yang melingkar. Jadi posisi Hanya menjelaskan dengan
guru berada di tengah-tengah dan menulis di papan tulis bisa jadi
siswa dapat melihat guru dengan lebih sudah tidak zaman, lho.
baik. Bapak/Ibu Guru juga dapat Penggunaan teknologi dapat
mencoba metode mobile teaching. Saat membantu guru menciptakan
belajar matematika misalnya, guru bisa suasana aktif dan segar di dalam
benar-benar turun untuk membantu kelas. Gunakan laptop, internet dan
murid menjelaskan penggunaan rumus proyektor untuk mengubah materi
dan sebagainya. Hal ini dapat pelajaran text book ke dalam audio
membantu murid lebih relax dan visual. Jika ingin lebih mudah,
Bapak/Ibu Guru bisa langsung Terkadang guru akan lebih
memperlihatkan video yang ada cenderung memerhatikan murid
di ruangbelajar sesuai dengan
materi yang sedang disampaikan. yang pintar dan aktif di kelas. Anak
Dengan penyajian yang baik dan yang diam saja di kelas biasanya
menarik, fokus anak akan lebih akan kesulitan untuk mendapatkan
terarah pada materi yang kesempatan untuk menuangkan ide
disampaikan. ataupun mengaktualisasikan
dirinya di kelas. Maka sering
4. Miliki sifat humor dikatakan untuk menjadi anak yang
“paling” di kelas, baik itu paling
Untuk meningkatkan semangat pintar, paling suka telat, paling
mereka, penting untuk Bapak/Ibu cantik, paling nakal, dan
Guru memberikan humor segar di sebagainya. Karena dengan
tengah-tengah pengajaran yang menjadi yang “paling” barulah
sedang diberikan. Tidak hanya itu, anak akan diperhatikan oleh guru.
sifat humoris yang dimiliki oleh Sebagai seorang guru, sebenarnya
seorang guru juga dapat sudah menjadi tugasnya untuk
memberikan efek kedekatan antara menemukan benih-benih unggul
siswa dan guru, lho. Semakin yang ada di dalam diri masing-
murid merasa dekat dengan masing anak. Percayalah bahwa
gurunya, maka apa yang setiap anak mempunyai talenta dan
disampaikan oleh guru juga akan potensinya yang berbeda-beda.
lebih mudah diserap oleh mereka. Dengan begitu, setiap anak akan
merasa memiliki kesempatan untuk
5. Berikan perhatian yang sama membuktikan dirinya serta
pada semua anak membuat kelas menjadi lebih hidup
dan menyenangkan.

C. METODE PENELITIAN keputusan pada mata pelajaran PKn kelas


XI IPS 2 SMA Negeri 10 Banjarmasin.
1. Tempat penelitian 3. Instrumen
Pada penelitian ini, pengumpulan data
Penelitian tindakan kelas ini pelaksanaan dan hasil tindakan yang telah
dilaksanakan di SDN 153009 BOTTOT 1 . dilaksanakan akan menggunakanbeberapa
Tempat ini dipilih berdasarkan instrumen, yaitu:
pertimbangan bahwa disekolah tersebut a. Lembar Tes Tertulis
pada saat kegiatan belajar mengajar sedang b. Lembar Observasi
berlangsung, pemberian tugas, dan diskusi
yang kurang terarah dalam pembelajaran 4. Prosedur Penelitian
mengakibatkan siswa kurang aktif. Prosedur kerja dalam penelitian tindakan
Kegiatan yang dilakukan siswa hanya kelas ini dirancang dalam 2 siklus, setiap
mendengar dan kadang-kadang mencatat, siklus terdiri dari 4 tahapan yang harus
itupun hanya dilakukan oleh sebagian kecil dijalani, yaitu: perencanaan, tindakan,
siswa. observasi dan refleksi.

2. Variabel yang diteliti 5. Data dan Cara Pengumpulannya


Variable menjadi sasaran dalam rangka a. Sumber Data
PTK adalah meningkatkan keberanian Sumber data diambil dari guru dan siswa.
mengungkapkan pendapat dan mengambil Dari guru berupa tes awal dan dari siswa
berupa data hasil aktivitas dan partisipasi
siswa.
b. Teknik dan Alat Pengumpulan
Data Ada tiga macam tekhnik yang 2. Saran
digunakan untuk pengumpulan data dalam 1. Bagi Siswa
penelitian ini, yaitu : Hendaknya mengikuti pelaksanaan model
1) Observasi pembelajaran Moral Reasoning karena
2) Dokumentasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
3) Test belajar siswa.

6. Analisis dan Interpretasi Data 2. Bagi Guru


a. Analisis data hendaknya dapat menerapkan model Moral
1) Aktivitas guru dalam Reasoning sebagai alternatif pembelajaran
menerapkan model moral reasoning dapat agar tujuan pembelajaran dapat berjalan
dilihat melalui lembar observasi guru dengan optimal.
selama proses pembelajaran.
2) Aktivitas dan partisipasi siswa 3. Bagi SDN 153009 BOTTOT 1
dianalisis dengan lembar observasi siswa Banjarmasin, khususnya kepala sekolah
saat berlangsungnya proses pembelajaran. hendaknya mencari pengajar yang sesuai
dengan latar belakang pendidikannya
D. PENUTUP sehingga akan lebih memudahkan dalam
1. Kesimpulan penyampaian materi, menerapan langkah-
Berdasarkan hasil Dari penelitian maka langkah model pembelajaran
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
berikut:

1. Aktivitas guru dalam


Di SDN 153009 BOTTOT 1 belum
sepenuhnya baik karena langkah-langkah
dalam pelaksanaan model masih ada yang
tertinggal, bingung dan masih penyesuaian
dengan model. Guru masih asik sendiri
ketika menjelaskan, tidak tepat waktu
dalam penerapan model pembelajaran
Moral Reasoning.

2. Aktivitas siswa pada


pembelajaran PKn melalui penerapan
model pembelajaran Moral Proses
pembelajaran siswa terlihat lebih tertarik
mengikuti pembelajaran mampu
mengemukakan pendapat. Siswa terlihat
aktif dalam proses pembelajaran dan
berani menyampaikanpendapat dan
mengambil keputusan, memberikan solusi
terhadap permasalah yang didiskusikan,
bekerja sama secara baik dalam kelompok
sehingga melalui penerapan model
pembelajaran Moral Reasoning dapat
meningkatkan aktivitas siswa.

Anda mungkin juga menyukai