Anda di halaman 1dari 23

PERENCANAAN DINDING PENAHAN TANAH JENIS CORRUGATED

CONCRETE SHEET PILE (CCSP) PADA PEKERJAAN GALIAN


APARTEMEN BENGAWAN MALANG

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

oleh:

ARYO LAKSMANA ATIBRATA


D 100 160 190

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
i
ii
iii
PERENCANAAN DINDING PENAHAN TANAH JENIS CORRUGATED
CONCRETE SHEET PILE (CCSP) PADA PEKERJAAN GALIAN
APARTEMEN BENGAWAN MALANG

ABSTRAK
Semakin padatnya pemukiman membuat lahan konstruksi semakin sempit, menjadikan
pemaksimalan lahan dan konstruksi secara vertikal menjadi solusi. Seiring berjalannya masa,
moderenisasi sangat diutamakan dalam pembangunan konstruksi. Tersedianya program bantu
dalam membantu proses perencanaan menjadikan hasil yang didapatkan menjadi lebih
maksimal. Baik dalam bidang geoteknik, perencanaan tentang stabilitas tanah dan perencanaan
dinding penahan tanah semakin lebih efisien dalam perencanaannya. Penggunaan program
bantu Geo5 dalam hal ini menggunakan data tanah dari Proyek Apartemen Bengawan Malang,
Jl. Raya Tlogomas No.1, Tlogomas, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Perencanaan
ini adalah perencanaan dinding penahan tanah jenis Corrugated Concrete Sheet Pile atau bisa
disebut turap beton. Turap didesain menggunakan angkur pada kedalaman 2 m. Analisa
kestabilan tanah galian terhadap kelongsoran dan didukung perencanaan sheet pile dengan
kedalaman pemancangan yang aman menggunakan metode Rankine untuk mendukung galian
sedalam 10 meter. Menggunakan parameter tanah pada kedalaman 0,0-10,0 meter, berat
volume tanah (γ) 17,85 KN/m3; kohesi ( c) 11,77 KN/m2; Berat jenis (Gs) 2,66; sudut gesek
dalam (𝜑) 14 ͦ . Pada kedalaman 10,0 – 40,0 meter, berat volume tanah (γ) 18,24 KN/m3; kohesi
( c) 0 KN/m2; Berat jenis (Gs) 2,45; sudut gesek dalam (𝜑) 28 ͦ ; berat volume tanah jenuh (γsat)
20,74 KN/m2, dengan posisi muka air tanah pada kedalaman 12,7 meter. Metode perhitungan
yang dilakukan dengan mengecek stabilitas kelongsoran, dan menghitung kedalaman
pemancangan yang aman secara manual dan dengan program bantu Geo5. Perhitungan
menghasilkan faktor aman galian terhadap kelongsoran 0,628 < 1,5 (tidak aman), kedalaman
pemancangan secara manual 5,191 m, kedalaman pemancangan dengan Geo5 5,160 m, panjang
total turap secara manual 15,191, panjang total turap dengan Geo5 15,160 m. Turap didesain
dengan tebal 500 mm dengan bentuk persegi panjang pipih dengan mutu beton 30 MPa. Angkur
pada kedalaman 2 m panjang angkur 30 m menggunakan baja diameter 10 cm ditahan dengan
papan angkur setinggi 2,5 m dan tebal 5 cm. perbedaan selisih hasil perhitungan manual dan
hasil program Geo5, dikarenakan perbedaan persamaan dalam menghitung tekanan tanah
lateral. Rankine digunakan dalam perhitungan secara manual dan pada Geo5 menggunakan
modifikasi rumus Rankine yaitu The Mazindrani Theory.
Kata kunci : program Geo5, sheet pile, tekanan tanah lateral.

ABSTRACT
The denser settlements make the construction area narrower, making maximizing land
and vertical construction a solution. Over time, modernization is prioritized in construction.
The availability of assistive programs in assisting the planning process makes the results
obtained are maximized. In both the geotechnical field, soil stability planning and retaining
wall planning are increasingly efficient in planning. The use of the Geo5 program in this case
uses land data from the Bengawan Malang Apartment Project, Jl. Raya Tlogomas No.1,
Tlogomas, Kec. Lowokwaru, Malang City, East Java. This plan is a retaining wall plan with
the type of Corrugated Concrete Sheet Pile or can be called a concrete sheet pile. The sheet pile
is designed using an anchor at a depth of 2 m. Analysis of the stability of the excavated soil
against landslides and supported by sheet pile planning with a safe depth using the Rankine
method to support excavation as deep as 10 meters. Using soil parameters at a depth of 0.0-
10.0 meters, soil volume weight (γ) 17.85 KN / m3; cohesion (c) 11.77 KN / m2; Specific
gravity (Gs) 2.66; inner friction angle (φ) 14 ͦ. At a depth of 10.0 - 40.0 meters, the weight of
the soil volume (γ) 18.24 KN / m3; cohesion (c) 0 KN / m2; Specific gravity (Gs) 2.45; inner

1
friction angle (φ) 28 ͦ; saturated soil volume weight (γsat) 20.74 KN / m2, with groundwater
level at a depth of 12.7 meters. The method of calculation is done by checking the stability of
the landslide and calculating the safe mounting depth manually and with the Geo5 auxiliary
program. The calculation resulted in the excavation safety factor against landslides 0.628 <1.5
(unsafe), manual piling depth 5.160 m, depth of piling with Geo5 5.160 m, a total length of
sheet pile manually 15.191, total sheet length with Geo5 15.160 m. The sheet is designed with
a thickness of 500 mm with a flat rectangular shape with a concrete quality of 30 MPa. Anchor
at a depth of 2 m, the length of the anchor is 30 m using 10 cm diameter steel, supported by an
anchor board 2.5 m high and 5 cm thick. The difference is the difference between the results
of manual calculations and the results of the Geo5 program, due to differential equations in
calculating lateral ground pressure. Rankine is used in manual calculations and Geo5 uses a
modified Rankine formula, namely The Mazindrani Theory.
Keywords : Programs Geo5, Sheet Pile, Lateral Soil Pressure.

1. PENDAHULUAN
Kota Malang merupakan salah satu kota besar yang berada di provinsi Jawa Timur.
Kepadatan penduduk membuat semakin menyempitnya lahan kosong yang tersedia.
Pemanfaatan lahan dan konstruksi secara vertikal menjadi solusi alternatif untuk menunjang
pembangunan konstruksi sebagi peningkatan perekonomian daerah. Pekerjaan dalam
kawasan padat mempunyai resiko yang tinggi apa bila perencanaan yang kurang baik.
konstruksi secara vertikal mempunyai resiko keruntuhan tanah saangatlah besar. Perencanaan
penahan tanah yang baik sangatlah diperlukan. Turap adalah dinding vertikal relatif tipis
yang berfungsi selain untuk menahan tanah juga berfungsi untuk menahan masuknya air ke
dalam lubang galian (Hardiyatmo, 2002). Sama hal nya dengan dinding penahan tanah,
konstruksi dinding turap terdiri dari beberapa lembaran turap yang dipancangkan ke dalam
tanah, berguna sebagai penahan tibunan tanah atau tanah berlereng. Turap (sheet pile) beton
merupakan balok balok yang dicetak sebelum dipasang dengan bentuk tertentu. Balok-balok
turap dibuat saling mengait satu sama lain dengan ujung bawah dibuat meruncing agar
memudahkan pemancangan (Novika, dkk , 2015). Penggunaan turap diharapkan dapat
mengurangi resiko terjadinya bahaya seperti keruntuhanataukelongsoran pada galian atau
timbunan. Tipe turap beton (Corrugated Concrete Sheet Pile, CCSP), dipilih berdasarkan
kemudahan pekerjaan di lapangan dan kualitas bahan yang baik untuk menahan tanah dengan
berbagai kondisis tanah. Selain itu turap tipe ini memiliki nilai estetika yang lebih tinggi
disbanding turap jenis lainnya.
Program bantu (Software) bukan hal asing bagi seorang perencana konstruksi. Selain
penggunaan yang relatif mudah program bantu dapat memperingan ataupun mempermudah
dalam perencanaan suatu project. Bidang geoteknik menjadi salah satu bidang
ketekniksipilan yang mana para ahli bidang ini sudah banyak menggunakan program bantu
dalam membuat suatu perencanaan geoteknik. Geo5 keluaran dari perusahaan Fine Software
yang khusus

2
membuat program bantu pada bidang teknik sipil, merupakan salah satu software untuk
membantu perencanaan geoteknik. Program ini membantu dalam perencanaan dinding
penahan tanah, yang mana mampu memberikan informasi tetang stabilitas dinding penahan
tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pekerjaan tanah menjadi fokus dalam program
bantu ini, meskipun ada aspek lain yang dapat dianalisis dari program bantu ini.
Berdasaran latar belakang tersebut, pencapainan yang ditujukan dalam penelitian ini untuk
mengetahui stabilitas dan faktor keamanan turap. Selain itu, perenccanaan pemancangan turap
yang aman untuk menahan beban tanah dibelakangnya, dan sebagai pembanding perhitungan
manual yang dihitung dengan metode Rankine dengan hasil analisis yang didapatkan dari
program bantu Geo5. Aspek lain yang ingin dicapai adalah mengetahui jumlah tulangan yang
dibutuhkan dalam perencanan dinding penahan tanah tipe Carrugated Concrete Sheet Pile
(CCSP) ini.
Teori yang digunakan untuk menganaisis tekanan tanah lateral, diantaranya teoi Rankine
(1857). Dengan asumsi tanah dalam kedudukan plastis, tidak berkohesi ( c = 0), gesekan
dinding dan tanah licin sempurna ( δ = 0) (Hardiyatmo, H.C. 2002). Koefisien tekanan aktif,
persamaannya sebagai berikut :
𝜑
𝐾𝑎 = 𝑡𝑔2 (45° − 2 ) ............................................................................................. ( 1 )

Koefisien tekanan pasif :


1
𝐾𝑝 = .............................................................................................................. ( 2 )
𝐾𝑎

Setelah diketahu koefisien tekanan tanah, dihitung tekanan tanah aktif pada kedalaman z dari
permukaan tanah.
𝑃𝑎 = 𝑧 𝛾 𝐾𝑎 ........................................................................................................ ( 3 )
Tekanan tanah pasif.
Pp= z γ Kp .......................................................................................................... ( 4 )
Tekanan tanah pada tanah kohesif , tekanan aktif :
Pa= −2𝑐√𝐾𝑎 …….............................................................................................. ( 5 )
Tekanan tanah pasif pada tanah kohesif :
𝑃𝑝 = 2c√𝐾𝑝 ……............................................................................................... ( 6 )
Analisa kelongsoran dengan metode Fellenius, persamaannya :
𝐶 𝑥 𝛴𝐿+ 𝛴𝑊𝑡 cos ⍬ 𝑥 tan 𝜑
F= ….……....................................................................... ( 7 )
𝛴𝑊𝑡 sin ⍬

Perencanan blok angkur pada tanah kohesif ;


T ≤ L (Pp-Pa) + 2cH² ….……................................................................................ ( 8 )

3
Penulangan dinding penahan tanah turap sheet pile, menghitung momen perlu ;
1
Mu(-) = (2.qu.L2)/3 ….…….................................................................................... ( 9 )

Menghitung momen pikul pelat ;


𝑀𝑢
K = Ø.𝑏.𝑑² ….……................................................................................................ ( 10 )

Menghitung tingi blok tegangan beton tekan pesegi ekivalen :


2.𝐾
a = (1 − √0,85.𝑓′ 𝑐) 𝑑 .……............................................................................... ( 11 )

Luas tlangan tarik


0,85.𝑓′ 𝑐.𝑎.𝑏
As = .……........................................................................................... ( 12 )
𝑓𝑦

Jarak antar tulangan


1
.𝜋.𝐷 2 .𝑏
s = 4
.……................................................................................................ ( 13 )
𝐴𝑠,𝑢

2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kapaitas dukung dan faktor aman galian,
stabilitas turap, gaya lateral yang bekerja pada turap, dan kedalaman pemancangan dinding
penahan tanah pada pekerjaan galian Proyek Apartemen Bengawan Malang. Data yang
digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Proyek Apartemen Bengawan Malang, Jl.
Raya Tlogomas No.1, Tlogomas, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Diantaranya
berupa Gambar teknis, Data bore log, dan Data N-SPT.
Penelitian ini sepenuhnya berupa pengolahan data sekunder yang sudah disebutkan diatas.
Peralatan penunjang penelitian dan pengolahan data digunakan beberapa program bantu
(software), diantaranya; Microsoft office, Geo5 v. 16. , AutoCad 2015.
Metode penelitian yang dilakukan ada beberapa tahapan. Tahap pertama berupa
pengumpulan dan memahami beberapa artikel sebagai penunjang pengolahan data dan
pelengkap teori-teori yang digunakan dalam penelitian. Atau yang biasanya disebut dengan
Study Literature.
Tahap kedua, mengumpulkan data-data yang diperoleh dari lapangan, dan menganalisis
data yang didapatkan untuk mencani parameter awal sebagai dasar dalam perhitungan anaisis
dinding penahan tanah. parameter tersebut diantaranya, berat volume tanah (γ), Berat jenis
(Gs), kohesi ( c), sudut gesek dalam (𝜑), dan mencari posisi kedalaman muka air tanah.
Tahap ketiga menganalisis kestabilan galian terhadap kelongsoran dengan menggunakan
metode Fellenius, kestabilan ini sebagai pengecekan apakah galian tersebut aman terhadap

4
kelongsoran jika tanpa menggunakan penahan tanah. Analisis selanjutnya setelah mendapatkan
hasil analisa galian, dilakukan analisa dinding penahan tanah dengan perhitungan manual yang
dibandingkan dengan analisa dinding penahanan tanah dengan program bantu Geo5.
Dilanjutkan dengan perhitungan tulangan dinding penahan tanah.
Tahap keempat setelah mendapatkan hasil analisis, dilakukan pembuatan kesimpulan dari
semua hasil yang didapat dan saran untuk penelitian yang dilakukan dan untuk kebaikan
penelitian kedepannya.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Analisa Data Tanah
Analisa yang dilakukan menggunakan data hasil bore log dan N-SPT , hasil tersebut
menjadi parameter yang diperlukan dalam dasar perhitungan selanjutnya dalam analisis
dinding penahan tanah. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel.1.
Tabel 1. Data Tanah
Kedalaman Jenis Tanah Parameter Satuan Nilai
Kohesi ( c ) KN/m² 11,77
Sudut Gesek Dalam ( φ ) …ͦ 14
Lempung
0,0 m - 10,0 m Berat Volume Tanah (γ ) KN/m³ 17,85
Berlanau
Gs - 2,66
Kadar air % -
Kohesi ( c ) KN/m² 0
Sudut Gesek Dalam ( φ ) …ͦ 28
Pasir Berat Volume Tanah (γ ) KN/m³ 18,24
10,0 m - 40,0 m
Berlanau Berat Volume Jenuh (γsat ) KN/m³ 20,74
Gs - 2,45
Kadar air % 22,32

Gambar 1. Data Tanah

5
Data Beton
Berat volume (γc) = 2400 kg/cm3 = 24 kN/ m3
Tegangan tekan beton f’c = 30 Mpa
Tegangan tarik baja = 400 Mpa
3.2 Analisa Kelongsoran
Perhitungan stabiilitas lereng galian menggunakan metode Fellenius, untuk mengecek
stabilitas galian dari kelongsoran tanpa diperkuat dengan turap (Aji., 2018) . Angka
aman dari stabilitas lereng galian :
F < 1,5. Lereng tidak stabil.
F = 1,5. Lereng dalam keadaan kritis, artinya dengan sedikit tambahan momen penggerak
maka lereng menjadi tidak stabil.
F > 1,5. Lereng stabil.

Gambar 2. Perhitungan akibat berat sendiri

6
Tabel 2. Hasil perhitungan Trial Error akibat berat sendiri, R = 16,81 m
L Luas θ Sin ⍬ Cos ⍬ Wt
No W Sin ⍬ W Cos ⍬
(m) (m²) (ο) (ο) (ο) kN
1 1,01 7,5635 25 0,423 0,906 135,008 57,057 122,359
2 0,95 6,5373 29 0,485 0,875 116,691 56,573 102,060
3 1,09 6,7581 32 0,530 0,848 120,632 63,925 102,302
4 1,43 7,6318 37 0,602 0,799 136,228 81,984 108,796
5 1,39 6,0016 42 0,669 0,743 107,129 71,683 79,612
6 1,61 5,2157 47 0,731 0,682 93,100 68,089 63,494
7 1,59 3,4315 52 0,788 0,616 61,252 48,267 37,711
8 1,77 2,0194 58 0,848 0,530 36,046 30,569 19,102
9 1,55 0,4797 63 0,891 0,454 8,563 7,629 3,887
Σ 12,39 Σ 485,777 639,323
Perhitungan Faktor Keamanan :
𝐶 𝑥 𝛴𝐿+ 𝛴𝑊𝑡 cos ⍬ 𝑥 tan 𝜑
F= .……........................................................................ ( 14 )
𝛴𝑊𝑡 sin ⍬
11,77 𝑥 12,39+ 639,323 𝑥 tan 14
F= 485,777

F = 0,628 < 1,5 , maka lereng tidak stabil.


3.3 Analisis Turap
Metode yang digunakan dalam perhitungan manual dengan metode Rankine. Menentukan
tulangan yang dipakai untuk struktur turap sheet pile beton (Listyawan, Anto .B., dkk.
2017).. Direncanajan diatas lapisan tanah ada beban dengan q = 15 kN/m2

Gambar 3. Desain Penampang Galian


1) Perhitungan koefisien tekaan tanah
a. Nilai Ka dan Kp tanah lempung
𝜑
𝐾𝑎 = 𝑡𝑔2 (45° − 2 ) .…….......................................................................... ( 15 )

7
14
𝐾𝑎 = 𝑡𝑔2 (45° − ) = 0.61
2
1
𝐾𝑝 = .……............................................................................................ ( 16 )
𝐾𝑎
1
𝐾𝑝 = = 1,64
0.61

b. Nilai Ka dan Kp tanah pasir


𝜑
𝐾𝑎 = 𝑡𝑔2 (45° − 2 ) .……......................................................................... ( 17 )
28
𝐾𝑎 = 𝑡𝑔2 (45° − ) = 0,36
2
1
𝐾𝑝 = .……............................................................................................. ( 18 )
𝐾𝑎
1
𝐾𝑝 = = 2,77
0,36

K’ = (Kp-Ka) .…….................................................................................... ( 19 )
= (2,77 – 0,36) – 2,41

Gambar 4. Distribusi tekanan tanah pada turap

2) Menghitung tekanan di tiap titik


Pa1 = q. h1.Ka = 15x10x0,61 = 91,50 kN/m
1 1
Pa2 = 2γ1h12Ka = 2 x 17,85x102x0,61 = 544,425 kN /m

Pa3 = - 2c.√𝐾𝑎 h1 = 2x11,77x√0,61 x10 = - 183,853 kN /m


Σγh =q x γ1h1 = 15 + 17,85 . 10 = 193,5 KN/m3 .……....................................... ( 20 )
ΣγhxKa 1393,5𝑥0,36
y0 = = 18,24 𝑥 2,41 = 1,585 m .…….......................................................... ( 21 )
γ𝐾′
1
Pa4 = 2(q+γ1h1) Ka2 x yo .…….......................................................................... ( 22 )
1
= 2 (15+17,85.10) 0,36 . 1,585 = 55,206 kN /m

8
3) Mencari panjang lengan L terhadap titik 0
1 1
L1 = 2 x h1 + yo = 2 x 10 + 1,585 = 6,585 m
1 1
L2 = 3 x h1 + yo = 3 x 10 + 1,585 = 4,918 m
1 1
L3 = 2 x h1 + yo = 2 x 10 + 1,585 = 6,585 m
2 2
L4 = 3 x yo = 3 x 1,585 = 1,057 m

4) Mencari momen terhadap titik 0


Pa .y’ = ΣMomen .……..................................................................................... ( 23 )
ΣMomen’
y= ΣPa

Tabel 3. Hasil Perhitungan Momen Terhadap Titik 0


Tekanan Tekanan L Momen
Tanah kN/m m KN.m
Pa1 91,500 6,585 602,528
Pa2 544,425 4,918 2677,482
Pa3 -183,853 6,585 -1210,672
Pa4 55,206 1,057 58,353
ΣPa 507,278 ΣM 2127,690
ΣMomen 2127.690
y’ = = = 4.194 m .……............................................................ ( 24 )
ΣPa 507.278

ya = h2 + yo –y’ = 8 +1,585 – 4,194 = 5,391 m .……......................................... ( 25 )


Karena muka air tanah diantara diagram tekanan pasif maka :

Gambar 5. Distribusi tekanan tanah pasif pada turap


1 1
Pp1 = 2γ2 K’ X12 = 2 x18,24x2,41x1,1152 = 27,325 kN/m

Pp2 = γ2X1 K’ X22 = 18,24x1,115x2,41x X2 = 49,014 X2 kN/m


1 1
Pp3 = 2γ’ K’ X22 = 2 x10,74x2,41x X22 = 12,942 X22 kN/m

9
Panjang lengan tekanan pasif terhadap titik angkur
2 2
R1 = h2+yo+3x X1 = 8+1,585+3x1,115 = 10,328 m
1 1
R2 = h2+yo+X1+2x X2 = 8+1,585+1,115+2xX2 = 10,7+0,5 X2 m
2 2
R3 = h2+yo+X1+3x X2 = 8+1,585+1,115+3xX2 = 10,7+0,67 X2 m

5) Menghitung momen pada titik angkur


Pa.ya = ΣPp. R .……...................................................................................... ( 26 )
507,278 x 5,391 = (27,925x10,328)+(49,014 X2 x(10,7+0,5 X2)
+(19,942 X22 x(10,7+0,67 X2))
2734,736 = 282,213 + 524,450 X2 + 24,507 X22 + 138,479 X22
+ 8,671 X23
2734,736 = 282,213 +524, 524,450 X2 +162,986 X22 + 8,671 X23
Didapat
X2 = 2,491 m
Do = X1 + X2 = 2,491 + 1,115 = 3,606 m
D = Do + yo = 3,606 + 1,585 = 5,191 m
L = 10 + 5,191 m = 15,191 m
SF= D’ = 1,3 x D = 1,3 x 5,191 = 6,748 m
L’ = 10 + 6,748 = 16,748 m
6) Besar gaya yang bekerja pada angkur
Pa – Pp – Ta = 0 .…….................................................................................... ( 27 )
Ta = Pa – ΣPp
= 507.278 – (27,325+(49,014x2,4912)+(12,942x2,4913))
= 507.278 – 229,612 = 277,666 KN/m
7) Mencari momen maksimum pada titik C
a. Mencari hm
1
q.Ka.hm + γ1.Ka. hm2 - 2c.√𝐾𝑎 hm – Ta =0 .…….................................. ( 28 )
2
1
15.0,61. hm + 2 17,85.0,61. hm2 - 2.11,77.√0,61 hm – 277,666 = 0

Didapat :
hm = 8,039 m
ha + y’ + ya = 10 + yo .……........................................................................ ( 29 )
2 + 4,194 + 5.391 = 10 + 1,585
11,585 – 11,585 … Okay

10
ha = 10 + yo – y’ – ya
= 10 + 1,585 – 4.194 – 5.391
=2m
b. Momen Maksimum
1 1 1 1
Mmax = q.Ka.hm x (2 hm) + 2 γ1.Ka. hm2 x 3 hm - 2c.√𝐾𝑎 hm x 2 hm

– Ta x (hm – ha) = 0 .……............................................................. ( 30 )


1 1 1
Mmax = 15x0,61x8,039x(2x8,039) + 2x17,85x0,61x8,0392x3x8,039
1
- 2x11,77x√0,61 x8,039x(2x8,039) - 285,993x(8,039-2)

Mmax = 295,662 + 942,807 – 594,081 – 1676,825


Mmax = - 1032,437 KN.m
8) Perhitungan Penulangan turap
Mmax = -1032,437 KN.m (Dari hasil perhitungan)

Gambar 6. Profil Turap Sheet Pile


Hitung kebutuhan tulangan momen (dengan tulangan tunggal) (Asroni, A. 2014;150)
Direncanakan profil ½ m
f’c = 30 Mpa
fy = 400 Mpa
Mu = 516,218 KN.m
b = 500 mm
h = 500 mm
Sn = 50 mm
11
D = 28 mm
db = 10 mm
ds = (Sn+D) /2=(50+28/2) = 64 mm
d = h-ds = 500 – 64 = 436 mm
382,5.𝛽1.𝑓 ′ 𝑐.(600+𝑓𝑦−225.𝛽1)
Kmaks = (600−𝑓𝑦)2
.……...................................................... ( 31 )
382,5.0,85.30.(600+400−225.0,85)
= (600−400)2

= 7,888 Mpa
𝑀𝑢 516,216
K = Ø.𝑏.𝑑² = 0,8.500.436² = 6,789 Mpa .……................................................. ( 32 )

2.𝐾
a = (1 − √0,85.𝑓′ 𝑐) 𝑑 .……..................................................................... ( 33 )

2.6,789
= (1 − √0,85.30 ) 436

= 117,848 mm
0,85.𝑓 ′ 𝑐.𝑎.𝑏
As = .……................................................................................... ( 34 )
𝑓𝑦
0,85.30.117,848.500
= 400

= 3756,405 mm2
1,4 1,4
As,min = 𝑓𝑦 .b.d =400 . 500.436 = 763 mm2 .……....................................... ( 35 )

Dipilih nilai As yang terbesar, As,u = 3756,405 mm2


Jumlah tulangan (n)
𝐴𝑠,𝑢 3756,405
n =1 =1 = 6,101 .……........................................................ ( 36 )
.𝜋.𝐷 2 .𝑏 .𝜋.282 .500
4 4

Dipakai tulangan 6D28


Tulangan Geser
Vu = Pu = 507,278 kN
1
𝑉𝑐 = 6 . √𝑓′𝑐. 𝑏. 𝑑 .……........................................................................................ ( 37 )
1
= 6 . √30. 500.436 = 199005,863 𝑁 = 199,006 𝑘𝑁
(𝑉𝑢 −∅.𝑉𝑐 )
𝑉𝑠 = .…….............................................................................................. ( 38 )

(507,278−0,75.199,006)
= = 477,365 𝑘𝑁
0,75
2
𝑉𝑠 ≤ 3 . √𝑓 ′ 𝑐. 𝑏. 𝑑 (ok)

12
Perhitungan luas tulangan geser (Av,u) permeter panjang yang diperlukan:
𝑉 .𝑆 477,365.1000
𝐴𝑣,𝑢 = 𝑓𝑠 .𝑑 = = 2,37 𝑚𝑚2 .……..................................................... ( 39 )
𝑦 400.436

𝑏.𝑆 500.1000
𝐴𝑣,𝑢 = 3.𝑓 = = 416,667 𝑚𝑚2 .……..................................................... ( 40 )
𝑦 3.400

75.√𝑓′𝑐.𝑏.𝑆 75.√30.500.1000
𝐴𝑣,𝑢 = = = 427,908 𝑚𝑚2 .……................................. ( 41 )
1200.𝑓𝑦 1200.400

Diambil terbesar, Av,u = 427,908 mm2


Jarak tulangan (dipakai D10) :
1 1
𝑛. .𝜋.𝑑𝑝2 .𝑆 2. .𝜋.102 .1000
𝑆= 4
= 4
= 367,082 𝑚𝑚 .…….......................................... ( 42 )
𝐴𝑣,𝑢 427,908

𝑑 436
𝑆≤ = = 218 𝑚𝑚
2 2
𝑆 ≤ 600 𝑚𝑚
Diambil jarak terkecil S = 218 mm = 200 mm
Jadi dipakai tulangan geser Av = D10-200
Tabel 4. Hasil Perhitungan Penulangan Sheet Pile
Sn D ds h d K a As As,min n n
mm mm mm mm mm Mpa mm mm² mm² mm dipakai
50 28 64 500 436 6,789 117,848 3756,405 763 6,101 6

Tabel 4. Hasil Perhitungan Tulangan Geser Sheet Pile


Vu Vc Vs Av,u db s s
kN kN kN mm² mm mm dipakai
507,278 199,006 477,365 427,908 10 218 200

Gambar 7. Penulangan Turap

13
9) Perencanaan Angkur
a. Perencanaan diameter angkur
Jarak angkur = S = 1 m
T’ = T x S .…….......................................................................................... ( 43 )
T’ = 277,666 x 1
T’ = 277,666 KN/m
Diketahui Ϭangkur baja = 3900 kg/cm2
1
A (luas penampang) = 4πr2 .……................................................................. ( 44 )
𝑇
Ϭangkur =𝐴
𝑇 ′ 𝑥 1000
Ϭ = 0,25.𝜋.ز .……..................................................................................... ( 45 )

277,666 𝑥 1000
Ø=√ = 9,521 cm
0,25𝑥𝜋𝑥3900

Dipakai diameter = 10 cm
b. Perencanaan blok angkur
Diasumsikan bahwa h = 1 m dan H = 3 m

Gambar 8. Perencanaan Blok Angkur

Gambar 9. Detail Dimensi dan Gaya Blok Angkur

14
Direncanakan panjang angkur X= 30 m
Papan angkur yang digunakan adalah tipe menerus
Diasumsikan bahwa h = 0,5 m dan H = 3 m
Apabila h ≤ H/3 maka dianggap tinggi papan angkur = H , dan termsuk jenis blok
angkur memanjang dekat permukaan tanah.
h < H/3 = 1 ≤ 3/3 = 0,5 ≤ 1 ( OK )
maka H = 3
Angkur pada tanah kohesif (Hardiyatmo, Hary C., 2015).
T ≤ L (Pp-Pa) + 2cH² .……......................................................................... ( 46 )
1 1
Pp = 2x γ1xKpxH2 = 2x17,85x1,64x3² = 131,733 KN.m .…….................... ( 47 )
1 1
Pa = 2x γ1xKaxH2 = 2x17,85x0,61x3² = 48,988 KN.m .……....................... ( 48 )

Maka
277,666 ≤ L (131,733 – 48,988) + 2x11,77x3²
277,666 ≤ L.82,745 + 211,860
L ≥ 0,795
Dipakai H = 3 m sehingga tinggi blok angkur L = H-h = 3-0,5 = 2,5 m
L = 2,5 > 0,795 (OK)
c. Menentukan dimensi blok angkur

Gambar 10. Desain Blok Angkur


T = 277,666 KN/m f’c = 30 Mpa
h = 0,5 m L =H-h
H =3m = 3 – 0,5
S =1m = 2,5 m
Momen pada blok angkur

15
Gambar 11. Momen Blok Angkur
q = T = 277,666 KN/m
1
M = 12.q.S² (jepit-jepit) .……................................................................ ( 49 )
1
= 12 x 277,666 x 1²

= 23,139 KN.m
6.𝑀
b = √𝑓′ 𝑐 .𝐿 .……................................................................................... ( 50 )

6.23,139
b = √30 𝑥.2,5 𝑥 1000

b = 0,043 m
= 4,3 cm
Dipakai b = 5 cm
d. Gambar perencanaan angkur

Gambar 12. Potongan Melintang Turap Sheet Pile

Gambar 13. Potongan Memanjang Turap Sheet Pile

16
Gambar 14. Detail Sambungan Turap dengan Batang Angkur

Gambar 15. Detail Blok Angkur

3.4 Analisa Sheet Pile dengan Program Geo5


Analisis dinding penahan tanah jenis turap sheet pile ini bisa didapatkan kedalaman
pemancangan yang aman dan gaya yang bekerja pada angkur. Analisis ini juga bisa
mengetahui berapa momen maksimum yang diampu oleh turap. Untuk mengetahui
hasil analisis dengan, klik Analysis lalu pada Verification klik Analyze. Maka akan
muncul hasilnya. Untuk perancangan ujung bebas tekan pada Wall hinged at heel.

17
Gambar 16. Tampilan Layar Analysis.

Gambar 17. Hasil Analyze.

4. PENUTUP
Berdasarkan hasil analisa diatas dapat disimpulkan beberapa hal. Perencanaan turap sheet
pile direncanakan agar mampu untuk menahan galian tanah dan tahan terhadap kelongsoran.
Hasil analisis tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
1) Hasil analisis kelongsoran galian dengan perhitungan manual 0,628 < 1,5.
Tanah galian tidak aman terhadap kelongsoran jika tanpa perkuatan.
2) Hasil perhitungan manual perenncanaan kedalaman turap :
a. Kedalaman pemancangan D = 5,191 m
b. Panjang total turap L = 15,191 m
3) Hasil perhitungan program geo5 :
a. Kedalaman pemancangan D = 5,160 m
b. Panjang total turap L = 15,160 m
18
4) Struktur penulangan turap sheet pile
a. Tulangan pokok 6D28 mm2
b. Tulangan geser D10 – 200 mm2
5) Hasil perhitungan perencanaan angkur
a. Diameter angkur = 10 cm
b. Panjang angkur = 30 m
c. Tinggi blok angkur = 2,5 m
perbedaan selisih hasil perhitungan manual dan hasil program Geo5, dikarenakan
perbedaan persamaan dalam menghitung tekanan tanah lateral. Rankine digunakan dalam
perhitungan secara manual dan pada Geo5 menggunakan modifikasi rumus Rankine yaitu The
Mazindrani Theory.

DAFTAR PUSTAKA
Asroni, A. 2017 Balok Plat Betpn Bertulang Berdasarkan SNI 2847- 2013. Teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Listyawan, A.B., dkk. 2017. Mekanika Tanah dan Rekayasa Pondasi, Muhammadiyah
University Press, Surakarta.
Hardiyatmo, H.C. 2002. Teknik Fondasi II (edisi IV). Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Novika dan Surya Agustama. 2015. Perencanaan Pembangunan Dinding Penahan Tanah
Desa Kamal Kecamatan Pamulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir. Politeknik Negeri
Sriwijaya Palembang,
Hardiyatmo, Harry Christady. 2015. Analisis dan Perencanaan Fondasi II Edisi Ketiga.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Aji, Nanda M., 2018. Perencanaan Turap dengan Menggunakan Program Plaxis Di Piyungan
Yogyakarta, Surakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai