Anda di halaman 1dari 3

Alfian Bayu Indrawan

Mata Kuliah Metodelogi penelitian


NIM: 132024153011

TUGAS : PARAFRASE ARTIKEL ILMIAH


A sigh of relief or a sigh to relieve: The psychological and physiological relief effect
of deep breaths
A. PARAPHRASE

Dengan adanya hubungan timbal balik antara pernapasan dan emosi, diadakan
studi untuk mempelajari hubungan antara emosi dan sistem pernapasan secara
signifikan untuk menambah pemahaman kita tentang psikofisiologi emosi. Peran
variabel waktu dan volume pernapasan telah terbukti penting terkait hubungan nafas
dengan emosi. Salah satu manuver pernapasan khusus yang secara populer dan
ilmiah terkait dengan emosi adalah menghela nafas. Helaan nafas berkaitan dengan
keadaan emosi baik positif maupun negative (Vlemincx et al., 2016)

B. KUTIPAN LANGSUNG

Hasil penelitian menunjukan bahwa perasaan lega yang dilaporkan oleh


responden secara mandiri setelah napas dalam yang diinstruksikan, lebih tinggi
dari sebelumnya. Ketegangan secara fisiologis menurun setelah helaan spontan
pada orang dengan ansietas tinggi dan setelah menahan napas spontan pada orang
dengan kecemasan renda.
1
Alfian Bayu Indrawan
Mata Kuliah Metodelogi penelitian
NIM: 132024153011

Hasil penelitian ini adalah yang pertama menunjukkan bahwa menarik napas
dalam-dalam meredakan dan, pada orang yang sensitif terhadap kecemasan,
mengurangi ketegangan fisiologis. Temuan ini mendukung hipotesis bahwa
desahan adalah penyetel ulang psikologis dan fisiologis.

C. RINGKASAN
Penelitian mengungkapkan hubungan penting antara helaan dan kelegaan.
Sebelumnya helaah dianggap sebagai penyetel ulang yang sementara menyebabkan
kelegaan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki efek kelegaan psikologis dan
fisiologis dari desahan dengan napas dalam yang diinstruksikan dan desahan
spontan dibandingkan dengan manuver pernapasan kontrol.
Resonden menyelesaikan tiga blok dari 40 percobaan di mana isyarat
ketidakpastian diikuti oleh isyarat keselamatan diikuti oleh gambar positif, atau
isyarat bahaya diikuti oleh gambar negatif. Satu blok disajikan tanpa instruksi
pernapasan, dua blok berikutnya dengan instruksi pernapasan. Selama presentasi
isyarat keselamatan dan bahaya, instruksi diberikan untuk 'mengambil napas
dalam-dalam' atau 'menunda inhalasi berikutnya selama 2 detik (tahan napas).
Secara terus menerus, peserta menilai kelegaan dan elektromiografi Frontalis
direkam. Sensitivitas sifat kecemasan dinilai dengan Anxiety Sensitivity Index.
Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh menghela nafas dan perasaan
lega saat merasa cemas terutama pada responden yang sensitive dengan
kecemasan.

2
Alfian Bayu Indrawan
Mata Kuliah Metodelogi penelitian
NIM: 132024153011

REFERENSI:
Vlemincx, E., Van Diest, I., & Van den Bergh, O. (2016). A sigh of relief or a sigh to relieve:
The psychological and physiological relief effect of deep breaths. Physiology and
Behavior, 165, 127–135. https://doi.org/10.1016/j.physbeh.2016.07.004

Anda mungkin juga menyukai