Anda di halaman 1dari 6

Asuhan Keperawatan klien dengan Ulkus Diabetikum (Lisye, Anastasius)

Ny. W 54 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri pada kaki sebelah kiri sejak 10 hari yang lalu. Nyeri
Nyeri dirasakan bila pasien berjalan, nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk jarum, nyeri hanya di area kaki
kiri, skala nyeri 6 dan nyeri dirasakan terus menerus.

Klien mengatakan sudah 5 tahun terkena diabetes, Klien biasanya berkonsultasi dan berobat ke dokter.
Sebelum terkena diabetes klien biasa minum kopi 5-10 gelas/ hari.

Pemeriksaan fisik didapatkan hasil, hasil TTV : TD : 130/90 mmHg, nadi 74 x/menit, pernapasan 20
x/menit, suhu: 36,8 OC.

Pada sistem kardiovaskuler tidak ada nyeri dada, saat di inspeksi kesadaran/GCS : composmentis/15,
bentuk dada normal, capillary refill normal. Saat di perkusi tidak ada pembesaran jantung dan
diauskultasi S1 normal dan S2 normal, tidak ada suara napas tambahan.

sistem respirasi, tidak ada keluhan. bentuk dada normal, jenis pernapasan normal, irama napas normal,
retraksi otot pernapasan tidak ada, tidak ada alat bantu pernapasan. Saat di perkusi tidak ada cairan,
tidak ada udara, tidak ada masa. Dan saat diauskultasi saat pasien inspirasi dan ekspirasi normal tidak ad
bunyi ronchi, tidak ada wheezing dan suara napas abnormal lainnya tidak ada. Clubbing finger normal.

sistem pencernaan tidak ada keluhan. Saat di inspeksi turgor kulit normal, keadaan bibir lembab,
keadaan rongga mulut : warna mukosa merah muda, tidak ada luka atau perdarahan, tidak adanya
tanda-tanda radang, keadaam gusi normal. Keadaan abdomen pasien, warna kulit sawo matang, tidak
ada luka, tidak ada pembesaran. Keadaan rektal pasien tidak ada luka, tidak ada perdarahan, tidak ada
hemoroid, tidak ada lecet/tumor / bengkak. Saat diauskultasi bising usus pasien 16 x/menit, saat
diperkusi cairan normal, udara normal, massa normal. Dan saat dipalpasi tonus otot normal, nyeri
normal, massa normal.

Pada sistem musculoskeletal pasien mengeluh pada punggung kaki kiri, kelainan kestremitas adanya
nyeri tekan, pada ekstremitas kiri adanya luka ulkus dengan diameter : ± 5 cm kedalam ± 1 cm adanya
nyeri otot pada kaki kiri, tidak ada nyeri sendi, refleksi sendi normal, kekuatan otot 5I5 bawah 5I4

sistem integumentari, tidak ada rash, adanya lesi pada pada punggung kaki kiri, turgor kulit normal,
warna kulit kehitaman pada punggung kaki kiri, kelembaban normal, tidak ada petechie

sistem perkemihan tidak ada gangguan , tidak ada menggunakan alat bantu, tidak pembesaran kandung
kemih, tidak ada nyeri tekan, produksi urine dalam sehari 5-6 x/hari, intake cairan oral 7-8 gelas perhari,
parenteral 500 cc/ hari, bantuk alat kelamin normal, uretra normal.

Hasil pemeriksaan Lab, didapatkan SGOT 21U/L (nilai normalnya 10-31 U/L), SGPT 25 I/L (nilai normalnya
9-36 U/L), UREUM 40 mg/dl (nilai normalnya 10-50 mg/dl), KREATININ 1,1 mg/dl (nilai normlanya 0,5-0,9
mg/dl), GDS 166 mg/dl (nilai normalnya 120 mg/dl), Natrium 138 (nilai normalnya 136-145 ), Kalium 4,23
(nilai normalnya 3,50- 5,30), CL 106,4 (nilai normalnya 97,0- 111,0), Ca 1,090 (nilai normalnya 1,120-
1,320).

Terapi infus NaCl 0,9% 500 cc , obat yang didapatkan pasien saat ini IVFD NaCl 500 cc, Keterolac 3x 30
mg, Ranitidin 2x1, Cefotaxime 2 x 1 gr, Antrain 3x 1, dan perawatan luka.
Asuhan Keperawatan klien dengan Diabetes Melitus (Eviana, Florentina)

Tn .W 52 tahun datang ke RS dengan keluhan badan lemas, pusing, gula darah tinggi dan juga ada luka di
kaki sebelah kiri,luka terasa nyeri

Pada saat pengkajian klien mengatakan badan klien terasa letih Dan lemah, dan sering merasa haus dan
lapar,klien mengatakan klien sering mual dan muntah, dan belum BAB sejak masuk rumah sakit, klien
mengatakan sering BAK yaitu sebanyak 10 x/perhari, klien mengatakan gula darah tinggi saat masuk
rumah sakit, karena klien jarang kontrol ke rumah sakit kadar gula darah klien yaitu: 284,klien
mengatakan ada luka dikaki sebelah kanan dan nyeri pada bagian luka,klien mengatakan tidak nyaman
dengan luka nya dikaki terdapat pus pada kaki yang luka, klien mengatkan susah saat beraktivitas

Klien menderita penyakit Diabetes selama 14 tahun yang lalu ,pasien tidak pernah dirawat karna
penyakit Diabetes, klien hanya berobat kepukesmas , tapi jarang minum obat.

Klien dan keluarganya mengatakan ada anggota keluarganya yang menderita penyakit Diabetes, yaitu
ibu klien

Hasil Pemeriksaan

Tekanan darah 120/80 mmHg nadi 80x/menit pernafasan 20x/menit suhu 36,8oC

Sistem pernafasan simetris kiri dan kanan pergerakan dinding dada, tidak teraba nyeri tekan , tidak ada
pembengkakan, Terdengar bunyi sonor disemua lapang paru, Tidak ada suara nafas tambahan/ vesikuler

Sistem kardiovaskuler dada simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas luka, tidak ada pembesaran pada
jantung. tidak ada pembengkakan/benjolan tidak ada nyeri tekan. Bunyi suara jantung redup, bunyi
jantung I (lup) dan bunyi jantung II (dup), tidak ada bunyi tambahan, Teratur dan tidak ada bunyi
tambahan seperti mur-mur dan gallop

Sistem Pencernaan Simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas operasi, warna kulit sama, tidak ada
terdapat lesi, bising usus 12x/i di kuadran ke 3 kanan bawah abdomen, tidak ada nyeri tekan pada
abdomen, terdengar bunyi timpani

Sistem muskuloskletal kaki simetris kakan dan bawah, pada bagian bawah sebelah kiri terdapat luka,
terdapat edema pad kaki sebelah kiri 5I5 4I5. Kulit tampak tidak bersih,ada bekas luka dikulit, kering,
luka di bagian sela sela kaki,terdapat edema kaki sebelah kanan

HAsil Lab Hemoglobin 12,5 Mg/dL Eritrosit 3,79 M/uL GDS 529 Mg/dL leukosit 4000-10.000

Terapi Cl 0,9% 20 tpm IV Novorapid 3 x 12 ui SC Ceftriaxone 1 gram/12jam


Asuhan Keperawatan klien dengan Hipertiroidisme (Marzella, Merisa)

Tn. P 40 tahun datang ke RS dengan keluhan lemas dan sulit untuk berdiri atau bangun

Klien mengatakan mengeluh lemas, klien mengatakan yang memperberat keluhan ialah ketika klien
berjalan seperti ke kamar mandi atau beraktivitas yang lama, dan yang memperingan keluhan ialah
ketika klien beristirahat/berbaring. Klien mengatakan gejala yang dirasakan seperti terasa lumpuh tidak
kuat karna lemas, tetapi klien mengatakan dapat melakukan aktivitas seperti duduk di tempat tidur dan
pergi ke kamar mandi sendiri. Klien mengatakan terasa lemas di bagian kedua kakinya ketika berjalan.
Klien mengatakan lamanya keluhan hanya saat klien beraktiftas.

Riwayat penyakit dahulu klien pernah dirawat di RS selama > 2 bulan, dan selama itu klien tidak
dianjurkan untuk makan-makanan yang keras-keras (mis, nasi). Selama 2 bulan tersebut klien tidak
bernafsu untuk makan karena klien mual-muntah, bahkan ketika mencium wangi-wangian pun klien
merasa mual- muntah. Klien pun mengalami penurunan berat badan sebanyak 25 kg sejak 2 bulan yang
lalu

Hasil Pemeriksaan

Tekanan darah 130/90 mmHg Nadi 104x/menit suhu 36oC pernafasan 20x/menit BB 60 kg Tb 174 cm

Klien tampak sakit berat. Alasannya karena klien mengatakan klien sedang sakit gondok, klien juga
mengeluh lemas dan dada berdebar-debar, klien juga terpasang infus di tangan sebelah kanan. Klien
tampak sakit berat. Alasannya karena klien mengatakan klien sedang sakit gondok , klien juga mengeluh
lemas dan dada berdebar-debar, klien juga terpasang infus di tangan sebelah kanan. Klien pun terlihat
jarang berkedip dan klien tidak mampu menutup matanya secara sempurna. Warna membran mukosa
bibir klien merah kecoklatan, mukosa lembab. Tonsil T1, tidak mengalami pembengkakan maupun
peradangan. Klien tidak mengalami gangguan bicara, klien juga mengatakan tidak mengalami kesulitan
menelan dan menguyah. Klien juga mampu untuk membedakan rasa seperti rasa manis, asin, pahit,
asam. Letak ovula berada ditengah. Klien juga mampu untuk menjulurkan lidahnya ke depan dan
mendorong pipi kanan dan kiri. Saat dilakukanya pemeriksaaan leher, terlihat bullneck. Tidak terlihat
jelas pembesaran pada kelenjar tiroid, tidak terdapat lesi. Akral hangat

Bentuk dada barrel chest, simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi, warna kecoklatan. Frekuensi
pernapasan 20 kali/menit, iramanya teratur. Klien menggunakan pernapasan dada, S1 S2 normal.
Auskultasi Abdomen terdengar bising usus 15 kali/menit dan bising usus terdengar hiperaktif, bunyinya
keras dan panjang. Saat dilakukannya perkusi terdengar bunyi timpani

Klien mengatakan belum BAB selama 4 hari ini. Klien mengatakan BAK bisa 3-4 kali sehari. Saat sakit
klien tidak dapat tidur di malam hari. Saat dirumah klien mengatakan tidak dapat tidur karena klien
berkeringat terus menerus walaupun sudah menggunakan kipas angin. Klien mengatakan walaupun
tidur itu biasanya saat subuh dan tidurnya 2-3 jam saja

PEmeriksaan Lab

WBC 3.7 x 103 /ul RBC 5.05 x 106 /ul lk HGB 13.5 g/dl HCT 40.3 % MCV -79.8 fl MCH 26.7 g/dl PLT 127 x
103 /ul Kalium 3.28 mmol/l Natrium 128.1 mmol/l Klorida 99.9 mmol/l

FT 4> 25 ug/l (normal 4,5-11,7) TSH <0,05 mU/L (normal 0,3-5,0 mU/l)
15)

TErapi Ringe Laktat 20 tetes/menit Propanolol 3 x 10 mg Omeprazole 3 x 1 amp Antasida sirup PTU 3 x
200 mg Ondansetron 4 mg/8 jam Aspar K 2 x 1 tab Dexamethason 1 mg/12 jam

Asuhan Keperawatan klien dengan Hipotiroid (Gregorius, sarina)

Ny. S 30 tahun datang ke RS dngan keluhan sesak nafas, pasien mengatakan seperti terasa ada
pembengkakan dan nyeri pada leher. Sulit menelan sehingga tidak nafsu makan, suara parau, PAsien
mengatakan mudah Lelah, terlihat ada penebalan pada kuku, kulit kering, pecah-pecah

Saat ini klien mngeluh sesak nafas sejak 3 hari yang lalu, ada pembengkakakn dan nyeri pada leher. Klien
mengeluh sulit mnelan,sehingga nafsu makan juga menurun. Suara klien saat berbicara parau. Klien di
rumah tidak berani minum obat-obatan

Klien pernah dirawat 2 tahun yang lalu karena terdapat benjolan pada leher depan dan nyeri tekan pad
leher.

HAsil Pengkajian

Tekanan darah 100/80 mmHg, pernafasan 18x/menit, Nadi 60x/menit suhu 35,8oC BB sebelum sakit 65
kg BB saat ini 45 kg TB 155

Klien suka konsumsi makanan rendah garam, tidak suka makan asin dan nafsu makan menurun, Klien
sering tidur larut malam/lembur bekerja dan bangun subuh untuk kerja di pasar.

Kulit kering dan pecah-pecah, pertumbuhan kuku buruk, kuku menenbal, rambut kering, kasar, mudah
rontok dan patah. Pernafasan lambat, dan dalam,suara nafas vesikuler, tidak penggunaan otot bantu
pernafasan. Nadi bradikardi (60x/menit) irama jantung tidak beraturan, klien mengatakan mudah Lelah
dan terasa lemas saat beraktifitas. Klien mengatakan tidak kuat terhadap dingin. Klien sering mengalami
nyeri otot saat udara dingin dan saat akan beraktifitas cenderung lambat karena otot-otot terasa lemas
dan lemah. Semakin membesar lehernya klien merasa sulit saat berbicara dan cenderung lambat dan
sering terbata-bata saat berbicara dengan suami atau anaknya. Pasien mudah bingung dan gelisah.
Kadang terdapat nyeri telinga dan sering berdenging.

Terdapat distensi pada abdomen, klien mengatakn sudah 3 hari tidak BAB dan sering sekali BAB tidak
teratur/ obstipasi. NAfsu makan menurun dan sering mual dan tidak nafsu mkan karena tenggorokannya
bengkak dan sering merasa tidak lapar.

HAsil Lab

WBC 3.7 x 103 /ul RBC 5.05 x 106 /ul lk HGB 13.5 g/dl HCT 40.3 % MCV -79.8 fl MCH 26.7 g/dl PLT 127 x
103 /ul Kalium 3.28 mmol/l Natrium 128.1 mmol/l Klorida 99.9 mmol/l

FT 4 < 0,5 ug/l (normal 4,5-11,7) TSH > 10 mU/L (normal 0,3-5,0 mU/l)

Terapi

Ringe Laktat 20 tetes/menit Propanolol 3 x 10 mg Omeprazole 3 x 1 amp Antasida sirup PTU 3 x 200 mg
Ondansetron 4 mg/8 jam Aspar K 2 x 1 tab Dexamethason 1 mg/12 jam
Asuhan Keperawatan klien dengan Cushing Sindrom (Stefany)

Tn. B 23 tahun datang ke RS dengan keluhan bercak merah dengan sisik berwarna putih di atasnya
hampir di seluruh tubuh sejak 2 minggu. Awalnya bercak merah muncul di lengan dan tungkai, lalu
menyebar ke seluruh tubuh. Bercak tersebut semakin menebal disertai sisik di atasnya. Sesekali pasien
merasakan gatal.

Pasien juga mengeluhkan munculnya garis-garis kemerahan di bagian perut, lengan bagian dalam, dan
paha sejak 3 tahun lalu dan peningkatan nafsu makan. Sejak 7 bulan, pasien juga mengeluhkan
wajahnya semakin membulat, muncul tonjolan di punggungnya, nyeri pinggang serta lemah kedua
tungkai sehingga pasien tidak dapat berjalan. Kulit pasien juga dirasakan mudah memar sejak 4 bulan
yang lalu

Pasien mengeluhkan batuk berdahak sejak 4 bulan yang lalu. Demam, nyeri dada, atau sesak napas
disangkal oleh pasien. Pasien juga memiliki riwayat gigi berlubang. Tidak ada keluhan kaku dan nyeri
sendi atau nyeri saat buang air kecil.

Dari riwayat penyakit dahulu, pasien mengalami keluhan yang sama lebih dari dua kali sejak 4 tahun.
Pasien sering berobat ke beberapa dokter tetapi keluhannya tidak membaik. Sejak 8 bulan yang lalu,
pasien minum obat metilprednisolon 32 mg dua kali atau tiga kali sehari tergantung kondisinya. Riwayat
keluarga dengan keluhan yang sama disangkal. Pasien seorang perokok berat, namun telah berhenti
sejak 5 tahun yang lalu. Pasien mengaku tidak pernah minum alcohol

Pada pemeriksaan fisis umum, kesadaran pasien compos mentis. Tanda vital didapatkan tekanan darah
125/80 mmHg, denyut nadi 88 x/menit, laju pernafasan 22x/menit, suhu aksila 36,40C, berat badan 60
kg, moon face, buffalo hump, central adiposity, atrofi otot ekstremitas bawah, dan striae berwarna
keunguan pada abdomen. Pada pemeriksaan dermatologis didapatkan lesi pada > 90% total area tubuh
pasien berupa bercak eritema, batas tidak tegas, tepi tidak teratur tertutup skuama putih tipis di atasnya
dan plak eritema, berbatas tegas, bentuk tidak teratur tertutup skuama putih tebal dan kasar . Terdapat
tanda Auspitz dan fenomena tetesan lilin. Pada kuku jari kaki didapatkan gambaran beau’s line. Pada
lidah tampak plak keputihan, batas tegas, tepi tidak teratur. Pada pengecatan Gram tidak didapatkan
pseudohifa maupun budding yeast. Sediaan punch biopsi untuk pemeriksaan histopatologis diambil dari
lesi pada lengan kiri. Pada epidermis tampak hiperplasia psoriasiformis, fokus parakeratosis, dan
sekelompok neutrofil pada stratum korneum (abses Munro). Pada area tertentu terdapat
hipogranulosis. Dermis berisi pembuluh-pembuluh darah yang berdilatasi di sekitar papila dermis,
disertai infiltrat sel radang limfosit perivaskuler. Tampak pula fokus-fokus pigmen melanin pada dermis
superfisialis.

Pemeriksaan laboratorium darah didapatkan leukositosis 13.000 / μL, neutrofilia 85%, limfositopenia
6%, penurunan natrium 135 mmol / L (rasanya nilai sekian masih dalam kisaran normal (135-145),
peningkatan SGOT / SGPT 43/59 U / L, hipoalbumin 3,33 g / dL, dan penurunan ureum 11,7 mg / dL.
Hemoglobin, eritrosit, trombosit, laju endap darah, gula darah acak, kreatinin, BJ plasma, asam urat,
kolesterol total, trigliserida dalam batas normal. Pemeriksaan sel Sezary menunjukkan 6%, 3%, dan 4%
pada hari 1, 2, dan 3. Pemeriksaan urinalisis menunjukkan bakteriuria 263,9x103 / mL dengan nitrit
negatif. Pemeriksaan hormon kortisol menunjukkan hasil yang rendah (6,99 nmol / L).
Terapi

metotreksat 15 mg/minggu, loratadin 1x10 mg/hari bila gatal, asam folat 1x1 mg/hari, paracetamol
3x500 mg/hari bila demam, minyak zaitun topikal 2x/hari, prednison 5 mg pagi dan 0- 2,5 mg sore

Anda mungkin juga menyukai