Anda di halaman 1dari 1

BAB IV

KESIMPULAN

Kolelitiasis atau batu saluran empedu merupakan penyakit yang umumnya


lebih sering ditemukan di negara maju dan jarang ditemukan di negara-negara
berkembang. Namun, dengan membaiknya keadaan sosial ekonomi, perubahan
menu makanan ala barat serta perbaikan sarana diagnosis khususnya
ultrasonografi, prevalensi penyakit kolelitiasis di negara berkembang cenderung
mengalami peningkatan.1
Kolelitiasis merupakan salah satu masalah gastrointestinal yang paling
sering menyebabkan dilakukannya intervensi bedah. Tiap tahun, dilakukan sekitar
500.000 prosedur kolesistektomi di Amerika Serikat. Kolelitiasis terjadi pada
sekitar 10% populasi usia dewasa di Amerika Serikat, dimana batu empedu
kolesterol ditemukan pada 70% dari semua kasus dan 30% sisanya terdiri atas
batu pigmen dan jenis batu dari sejumlah komposisi lain.2 Angka kejadian batu
saluran empedu ini nampak semaking meningkat seiring bertambahnya usia.3
Penelitian menggunakan pemeriksaan ultrasonografi menunjukkan bahwa 60-80%
pasien dengan batu saluran empedu umumnya nampak asimtomatik.4,5,6
Faktor risiko untuk pembentukan batu empedu meliputi obesitas, diabetes
melitus, estrogen dan kehamilan, penyakit hemolitik, dan sirosis.3 Manifestasi
klinik dari batu empedu dapat berupa nyeri episodik (kolik bilier), inflamasi akut
di kandung empedu (kolesistitis akut) atau inflamasi di saluran empedu (kolangitis
akut), komplikasi- komplikasi akibat migrasi batu empedu ke dalam koledokus
seperti pankreatitis, obstruksi saluran empedu yang dapat mengganggu fungsi hati
yakni ikterus obstruktif sampai sirosis bilier.6
Kolesistitis didefinisikan sebagai inflamasi kandung empedu yang paling
sering disebabkan oleh obstruksi duktus sistikus akibat adanya koleitiasis.
Sembilan puluh persen kasus kolesistitis terjadi akibat adanya batu duktus sistikus
(kolesistitis kalkulosa), sementara 10% sisanya merupakan kasus kolesistitis
akalkulosa.7 Dari semua warga Amerika Serikat yang menderita kolelitiasis,
sekitar sepertiganya juga menderita kolesistitis akut.8

Anda mungkin juga menyukai