Anda di halaman 1dari 75

P O L I T I K B I S N I S R A T U A T U T H A L A M A N 116

EDISI 14-20 OKTOBER 2013

MAJALAH BERITA MINGGUAN


ISSN: 0126 - 4273
RP 35.000
WWW.TEMPO.CO
00033

9 770126 427302

e d i s i k h u s u s

rahasia-rahasia
ali moertopo
DAFTAR ISI

4233/14-20 OKTOBER 2013

NASIONAL 116
DINASTI POLITIK
RATU ATUT
SELAMA dua periode pemerintahan,
Gubernur Banten Ratu Atut
Chosiyah terus memperluas
kekuasaannya di Banten melalui
pemilihan kepala daerah. Hingga
saat ini, tinggal Lebak, Kota
Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kulit muka:
dan Cilegon yang belum dikuasai. Djunaedi
Semakin kuat cengkeraman dinasti
keluarga Haji Chasan di Banten,
semakin sulit warga melakukan
perlawanan terhadap praktek korupsi
keluarga Atut dan kroni-kroninya.
Tertangkapnya adik Atut, Tubagus
Chaeri Wardana, oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi menjadi
pintu masuk untuk membongkar
semua praktek korupsi di Banten.

HUKUM 138
DISKON BESAR
UNTUK POLLY
MAHKAMAH Agung mendiskon
hukuman penjara Pollycarpus
Budihari Priyanto dengan
mengabulkan gugatan
peninjauan kembali
yang diajukan terpidana
pembunuhan aktivis
hak asasi manusia Munir
Said Thalib itu. Hukuman
Polly pun dipangkas dari
20 tahun menjadi 14 tahun
penjara. Tapi putusan itu tidak bulat.
Dua hakim agung berbeda pendapat.
Mengapa bisa begitu?

Prelude Gaya Hidup


Album 10 Kesehatan 124
Angka 12 Sport 134
Etalase 14
Inovasi 16 Internasional
Kartun 20 Internasional
Seribu Kata 22 154
Surat 6 Momen 160
Tempo Doeloe
18 Seni
Seni 126, 128
Opini Sinema 130
Bahasa 122
Catatan Pinggir Ekonomi
170 Ekonomi 144
Opini 29 Momen 152
TEMPO/AMSTON PROBEL

Politik Tokoh
Ringkasan 26 Tokoh 168
Wawancara 162
Sains
Ilmu & Teknologi
132

4| | 20 OKTOBER 2013
OpiniTEMPO, 14-20 OKTOBER 2013

JEJAK PANJANG SEORANG LOYALIS

K
ETIKA negara dikendali- ngunan Nasional, rezim yang bertumpu
kan operasi intelijen, dan ke- pada figur Sukarno itu telah menyeleweng
putusan-keputusan penting dari cita-cita kemerdekaan dan gagal
diambil menyusul sejumlah menjamin rasa aman. Ali Moertopo bah-
laporan dinas rahasia, ne- kan menuding perselingkuhan Sukarno,
gara pun menjadi monster yang siap me- lewat ideologi Nasakom, dengan kekuatan
nelan siapa saja yang berbeda. Tiada yang Partai Komunis Indonesia sebagai pemicu
menyangkal kuatnya negara manakala Ali lahirnya tragedi 1965. Dalam latar sejarah
Moertopo, asisten pribadi Presiden Soe- itulah Ali Moertopo kemudian menawar-
harto bidang sosial dan politik, lantas Ke- kan pemaknaan ulang ideologi Pancasila
pala Operasi Khusus atawa Opsus, berha- dalam praktek bernegara.
sil memastikan kemenangan Golongan Ironis sekali, Orde Baru yang semula
Karya pada Pemilihan Umum 1971. mendudukkan dirinya sebagai antitesis
Teror ditebar: tak mendukung Golkar Orde Lama, lantas Soeharto sebagai ko-
berarti tak mendukung militer dan ber- reksi terhadap Bung Karno, akhirnya me-
simpati kepada Partai Komunis Indone- nelurkan pemerintahan yang semakin
sia. Partai-partai politik diinfiltrasi: tokoh- monolitik dan otoriter. Orde Baru terbukti
tokoh di luar Golkar, yang tidak sependiri- mengucapkan selamat tinggal kepada mo-
an dengan pemerintah Orde Baru, dising- del pemerintahan yang gemar menguta-
kirkan. rakan slogan-slogan, sibuk berseru ”ga-
Depolitisasi dan deideologisasi merupa- nyang Malaysia”, dan membiarkan ekono-
kan strategi tangguh waktu itu. Demi kemenangan Golkar, pen- mi negeri ini tercampak dengan inflasi sampai 600 persen. Pe-
datang baru dalam politik elektoral, Ali Moertopo pun mengga- merintah berubah, tapi tidak dalam hal kekuasaan. Kenyataan-
gas ”massa mengambang” untuk menceraikan partai dari pen- nya, sementara Sukarno menjalankan Demokrasi Terpimpin se-
dukungnya dan mendekatkan para calon pemilih dengan Gol- lama enam tahun, pemerintah Soeharto yang otoriter berteng-
kar. Semua ini dilakukan dengan tujuan tunggal: melestarikan ger pada pucuk kekuasaan sepanjang tiga dasawarsa.
kekuasaan Soeharto. Dalam perpolitikan kita, ”Revolusi Indonesia”, mantra yang
Pada Pemilu 1971, Golkar menang telak dengan meraup 34,3 demikian nyaring diucapkan di masa pemerintahan Bung Kar-
juta suara—atau 63 persen dari total pemilih. Golkar memperoleh no, seakan-akan tenggelam ditelan bumi dan digantikan mantra
236 dari total 360 kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Gol- khas milik Orde Baru: ”Pancasila” dan ”Pembangunan”. Dan ini
kar terus menjadi pemenang pemilu hingga 1998, ketika kekua- punya konsekuensi yang panjang. Dulu orang merasa terancam
saan Soeharto berakhir. apabila predikat kontra-revolusioner direkatkan kepadanya, se-
Memang, di antara politik yang formal, konferensi pers yang dangkan sekarang nyali langsung menciut apabila kata anti-pem-
mengungkapkan satu hal tapi menyembunyikan yang lain, bangunan dan anti-Pancasila ditujukan kepadanya. Ya, Orde
mungkin harus ada orang yang melakukan dirty job seperti Ali Baru tidak berhenti dengan keberhasilan pembangunan, tapi
Moertopo. Namun, ketika peran dan pengaruh Ali Moertopo se- berlanjut pada berbagai macam sensor dan teror di tahun-tahun
makin meraksasa, pemilihan ketua dewan mahasiswa pun di- berikutnya.
recoki, kelompok-kelompok ekstrem dibangkitkan kembali un- Sepuluh tahun ”berkuasa” (1971-1982) dan dekat dengan Soehar-
tuk sekadar memancing sekaligus melumpuhkan mereka, dari to, Ali Moertopo, yang selalu menunjukkan loyalitas tak terbatas
hari ke hari tampaklah negara semakin kuat. Bukan karena so- kepada sang Presiden, akhirnya tersingkir dari lingkaran kekuasa-
lidnya dukungan rakyat, melainkan karena aktifnya intelijen da- an. Dan tampaklah bahwa kesetiaan yang ditujukan kepada orang
lam mengkonsolidasi kekuasaan Soeharto dan Golkar. Yang ter- atau rezim tak terbukti membuat posisinya ”aman”. Jejak Ali Moer-
jadi hanya pengawasan, kontrol, lalu rasa takut. topo ada di mana-mana: Peristiwa Malari, Komando Jihad, keru-
Misteri, kasak-kusuk, kecurigaan siapa kawan siapa lawan, ten- suhan Lapangan Banteng, pembajakan pesawat Woyla, dan sete-
tu saja mewarnai suasana yang ditimbulkan rezim yang didomi- rusnya. Tak banyak orang yang dapat melakukan dirty job untuk
nasi badan intelijen itu. Di mata Ali Moertopo, semua ini hanya Soeharto seperti Ali Moertopo.
antitesis terhadap Orde Lama. Dalam bukunya, Strategi Pemba- ● BERITA TERKAIT DI HALAMAN 32

20 OKTOBER 2013 | | 29
Opini

POLITIK DINASTI RATU ATUT


Undang-undang pemilihan kepala daerah perlu segera direvisi.
Membajak demokrasi menuju politik oligarki.

I beberapa wilayah, pemilihan kepala daerah telah ber-

D
sus yang ditemukan Badan Pemeriksa Keuangan.
ubah menjadi ”arisan” keluarga. Suami-istri bergiliran Dari kasus korupsi di Banten tersebut tampak jelas betapa ber-
menjadi bupati, mertua-menantu bertukar tempat se- bahayanya bila kekuasaan terakumulasi pada sebuah keluarga.
bagai wali kota dan wakilnya, adik-kakak serta anak tak Dari satu daerah saja, negara dirugikan hingga ratusan miliar rupi-
ketinggalan memimpin daerah tetangga. Di Banten, kekerabatan ah. Berapa puluh dan bahkan berapa ratus triliun uang yang ludes
politik bahkan mengular hingga ke jabatan legislatif dan yudikatif. untuk memperkaya 57 dinasti. Praktek penyalahgunaan kekuasa-
Praktis, di wilayah mana pun di Banten mudah ditemukan pejabat an yang berpokok pada kekerabatan ini jelas harus diakhiri. Politik
yang berasal dari keluarga sang Gubernur: Ratu Atut Chosiyah. dinasti yang menjadi penyebab utama maraknya korupsi, kolusi,
Konstitusi tentu tak melarang sama sekali setiap orang dari trah dan nepotisme di masa Orde Baru tak boleh kembali.
mana pun mencalonkan diri. Undang-Undang Dasar 1945 men- Pemerintah sebenarnya sudah mengajukan revisi Rancangan Un-
jamin setiap warga negara memiliki hak sama dalam berpolitik. dang-Undang Pemilihan Kepala Daerah, yang layak diapresiasi. Da-
Tapi, harus diakui, merebaknya dinasti politik di banyak daerah lam revisi, pasal 70 (p) rancangan undang-undang ini menyebutkan
sudah sangat mencemaskan. Kementerian Dalam Negeri mencatat warga negara yang dapat ditetapkan jadi calon bupati/wali kota ada-
ada 57 kepala daerah yang membangun dinasti politik. lah yang tidak punya ikatan perkawinan atau garis keturunan lurus
Kecemasan muncul bukan hanya karena politik dinasti akan ke atas, ke bawah, dan ke samping dengan gubernur atau bupati/
membelokkan demokrasi ke arah oligarki. Menguatnya nepotisme wali kota kecuali ada selang waktu minimal satu masa jabatan. Pasal
politik juga akan menggerus sumber daya ekonomi daerah, dari 12 (p) mengatur hal yang sama untuk calon gubernur.
yang semula dihajatkan untuk kesejahteraan rakyat menjadi ke- Dalam rancangan ini jelas kerabat dekat bupati/wali kota dan gu-
pentingan privat. Korupsi jelas akan merajalela, kebocoran sum- bernur tak diperbolehkan maju dalam pemilihan kepala daerah di
ber pendapatan daerah kian menjadi, Anggaran Pendapatan dan kabupaten/kota dan provinsi yang sama. Namun mereka tetap bisa
Belanja Daerah serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara mencalonkan diri di daerah atau provinsi lain. Pemerintah hanya
pun dengan mudah diselewengkan. mengusulkan adanya jeda pencalonan bagi keluarga kepala daerah.
Contoh aktual tentang praktek korupsi ini terjadi pada Tuba- Jalan lain yang bisa ditempuh adalah menyelenggarakan pemi-
gus Chaeri Wardana alias Wawan, adik Atut dan suami Wali Kota lu serentak. Bila pemilu legislatif dan eksekutif dilaksanakan ber-
Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. Wawan ditangkap Komi- samaan, siapa pun, termasuk inkumben dan keluarganya, memi-
si Pemberantasan Korupsi dengan dugaan menyuap Ketua Mah- liki peluang terbatas ketika mencalonkan diri. Mereka harus me-
kamah Konstitusi Akil Mochtar untuk mengatur putusan sengke- milih salah satu jabatan: anggota legislatif atau jabatan eksekutif.
ta pemilihan Bupati Lebak. Dalam kasus ini, Atut juga dicegah ke Dengan dua cara ini, para kepala daerah berikut anak, istri, sua-
luar negeri. Diduga kasus korupsi yang dilakukan dinasti ini teren- mi, saudara, mertua, dan menantunya tak lagi leluasa menggang-
tang dari penggunaan anggaran hibah untuk bantuan sosial hing- sir sumber daya daerah dan membajak demokrasi untuk kepen-
ga proyek infrastruktur. Nilai penyimpangan anggaran hibah saja tingan diri sendiri.
ditaksir mencapai Rp 380 miliar. Ini belum termasuk beberapa ka- ● BERITA TERKAIT DI HALAMAN 116

MEREKA BUKAN SEMBILAN DEWA


Skandal Akil Mochtar merontokkan kepercayaan publik terhadap
Mahkamah Konstitusi. Presiden perlu segera bertindak.

K
EHORMATAN Mahkamah Konstitusi telah runtuh. Ke- an Rakyat itu tertangkap tangan KPK saat akan menerima duit Rp
percayaan publik terhadap lembaga negara yang bertugas 3 miliar yang diduga berkaitan dengan sengketa pemilihan kepa-
menguji undang-undang serta memutus sengketa antar- la daerah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Wajar jika
lembaga negara dan sengketa pemilihan kepala daerah ini publik geram, marah, dan mencaci Akil atau Mahkamah Konstitu-
sudah anjlok ke titik nadir. Karena itu, setelah Ketua Mahkamah Kon- si. Lembaga penjaga pilar konstitusi ternyata dipimpin koruptor.
stitusi Akil Mochtar ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi seba- Skandal Akil jelas akan merembet ke mana-mana. Apalagi keja-
gai tersangka skandal suap, mungkin juga pencucian uang, masih la- hatan semacam ini biasanya dilakukan berkomplot. Ketua KPK Ab-
yakkah delapan hakim konstitusi lainnya bercokol di sana? raham Samad pun sudah memberi isyarat. Komisi antirasuah me-
Terungkapnya Akil Mochtar memperjualbelikan perkara seng- nengarai bukan hanya Akil yang bermain—dan memainkan—seng-
keta pemilihan kepala daerah jelas menampar kita. Bekas politi- keta pemilihan kepala daerah. Terungkapnya lalu lintas uang ke
kus Golkar yang masuk Mahkamah lewat jalur Dewan Perwakil- rekening yang diduga milik Akil, yang angkanya fantastis, menca-

30 | | 20 OKTOBER 2013
pai Rp 100 miliar, memberi indikasi dahsyatnya nilai ”perputaran berapa waktu lalu, sejumlah aktivis antikorupsi langsung mem-
uang” dalam perkara tersebut. protes. Demikian juga dipilihnya Akil Mochtar. Publik tak dilibat-
Mungkin tak semua dari delapan hakim konstitusi yang kini ma- kan dan tak diberi kesempatan menunjukkan layak atau tidak me-
sih bertugas di Mahkamah itu kotor. Rasanya masih ada figur yang reka menyandang jabatan hakim.
bersih. Tapi, dengan legitimasi yang sudah keropos, ambruk di mata Perpu itu juga perlu mengatur persyaratan bagi politikus yang
masyarakat, apa gunanya bertahan? Apalagi putusan yang mereka hendak menjadi hakim. Mereka, misalnya, sudah berhenti atau ti-
tangani ditetapkan secara kolektif. Karena itu, delapan hakim terse- dak aktif di partai minimal sepuluh tahun. Seleksi juga mesti mela-
but lebih baik mundur. Hal ini akan membuat mereka lebih berfokus lui satu pintu, Komisi Yudisial. Dengan cara ini, DPR hanya diberi
menghadapi pemeriksaan Komisi Kode Etik atau KPK kelak. kesempatan memilih yang terbaik. Tertutup semua lubang untuk
Dengan mempertimbangkan situasi inilah Presiden tak perlu kongkalikong.
ragu menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-un- Hakim konstitusi juga bukan ”sembilan dewa” lagi yang tak bisa
dang (perpu) demi menyelamatkan Mahkamah. Selain untuk me- diperiksa sewaktu-waktu. Sistem pengawasan ketat harus diben-
nyeleksi hakim konstitusi baru, perpu itu mesti menutup semua tuk. Komisi Yudisial mesti diberi kewenangan kembali untuk me-
celah yang selama ini jadi sumber borok lembaga tersebut, teruta- manggil dan memeriksa hakim konstitusi yang dinilai melanggar
ma menyangkut perekrutan dan pengawasan hakim. kode etik. Karena itulah, bersama DPR, pemerintah secepatnya
Sistem kuota hakim yang selama ini masuk lewat tiga jalur, yakni merevisi Undang-Undang Komisi Yudisial.
DPR, pemerintah, dan Mahkamah Agung, harus dihentikan. Kita Kepercayaan publik kepada Mahkamah Konstitusi memang ha-
tahu selama ini tak ada transparansi dalam rekrutmen hakim. Saat rus dikembalikan. Kini satu-satunya cara adalah merombak ”isi-
Patrialis Akbar, bekas anggota DPR serta Menteri Hukum dan Hak nya” dan memasukkan hakim-hakim baru yang integritasnya su-
Asasi Manusia, terpilih menjadi hakim Mahkamah Konstitusi be- dah teruji. ● BERITA TERKAIT DI HALAMAN 110

MENGAPA HANYA MENGURUS POLLYCARPUS


Mahkamah Agung mengurangi hukuman Pollycarpus. Kemunduran besar
yang membuat pembunuhan aktivis Munir semakin gelap.

K
EPUTUSAN Mahkamah Agung mengabulkan penin- karta Pusat.
jauan kembali yang diajukan Pollycarpus Budihari Pri- Pengurangan hukuman terhadap Pollycarpus, apa pun perso-
yanto atas peninjauan kembali oleh Kejaksaan Agung alan teknis hukumnya, tentu sangat mengecewakan. Kita tadinya
mengguncang rasa keadilan kita. Dengan putusan itu, berharap ada terobosan hukum sejak Presiden Susilo Bambang
misteri pembunuhan aktivis hak asasi manusia Munir terkubur se- Yudhoyono membentuk tim pencari fakta kasus kematian Munir.
makin dalam. Komplotan yang bekerja dengan sangat terencana di Apalagi, menurut catatan, Pollycarpus begitu kerap mendapat re-
balik pembunuhan ini agaknya tak akan pernah tersentuh hukum. misi sehingga hukuman 14 tahun itu berkali-kali dikurangi.
Jelas ini merupakan kemunduran besar peradilan di Indonesia. Aspek penting yang seolah-olah dilupakan, kasus pembunuhan
Munir tewas di atas pesawat Garuda dalam penerbangan Jakar- ini tampak terlalu ”dibebankan” pada Pollycarpus seorang. Pada-
ta-Amsterdam sembilan tahun lalu. Dari hasil otopsi, ditemukan hal di persidangan jelas tergambar bahwa dia sekadar pion dari pe-
senyawa arsenik di dalam tubuh Munir. Pengadilan Negeri Jakarta ristiwa besar ini.
Pusat memutus hukuman 14 tahun penjara untuk Pollycarpus. Dia Jaksa misalnya tidak mempersoalkan vonis bebas atas mantan
terbukti melakukan pembunuhan berencana. Deputi V Badan Intelijen Negara Mayor Jenderal Purnawirawan
Pollycarpus mengajukan perlawanan hukum. Dalam putusan Muchdi Pr. Padahal, dalam putusannya, Pengadilan Negeri Jakarta
kasasi, Mahkamah Agung menyatakan Pollycarpus hanya terbuk- Pusat sudah menyebutkan pembunuhan terhadap Munir tidak di-
ti bersalah menggunakan dokumen palsu dan divonis dua tahun lakukan sendirian, tapi merupakan tindakan komplotan. Bukti be-
penjara. Pada 2007, Kejaksaan Agung mengajukan permohonan rupa 41 kali telepon Pollycarpus kepada Muchdi Pr., meski disang-
peninjauan kembali (PK) atas kasasi itu. Setahun kemudian, Mah- kal Muchdi, menunjukkan masih banyak hal yang perlu digali le-
kamah Agung mengabulkan permohonan tersebut dan menghu- bih jauh. Terlalu banyak kejanggalan di sekitar peradilan Muchdi
kum Pollycarpus 20 tahun penjara. yang tidak dikejar hingga titik penghabisan.
Hukuman inilah yang kemudian dipersoalkan Pollycarpus de- Sangat disesalkan, Presiden Yudhoyono, yang sudah mengga-
ngan mengajukan permohonan PK atas PK tersebut. gas pembentukan tim pencari fakta kasus pembunuhan Munir, ti-
Meskipun tidak lazim, hakim majelis PK punya alasan menga- dak berhasil mendorong tim ini membongkar habis kematian akti-
bulkan permohonan PK Pollycarpus: putusan 20 tahun penjara itu vis hak asasi manusia itu. Memang masih ada waktu tersisa untuk
menyalahi hukum acara. Hukum acara itu diatur Pasal 266 ayat 3 menunjukkan keseriusan pemerintah menuntaskan kasus ini, tapi
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana: pidana yang dijatuh- kami ragu Yudhoyono mampu dan mau melakukannya.
kan dalam putusan peninjauan kembali tidak boleh melebihi pida- Pengungkapan kasus Munir merupakan ujian bagi sejarah kita,
na yang telah dijatuhkan dalam putusan semula. Karena itu, Mah- menurut Yudhoyono. Apa boleh buat, harus dikatakan, pemerin-
kamah Agung menurunkan hukuman Pollycarpus dari 20 tahun tah Yudhoyono gagal menjawab ujian sejarah itu.
menjadi 14 tahun penjara, seperti putusan Pengadilan Negeri Ja- ● BERITA TERKAIT DI HALAMAN 140

20 OKTOBER 2013 | | 31
Ali Moertopo saat menjadi Komandan Batalion 431
CBN IV Res Int XII di Tegal, 1957.
DOK. KELUARGA

34 | | 20 OKTOBER 2013
A l i M o e r t o p o

D
ALAM sejarah politik Indone-
sia, nama Ali Moertopo musta-
hil luput dari perhatian. Dia
dikenal bukan semata karena
kedudukannya sebagai salah
seorang asisten pribadi Presi-
den Soeharto, Kepala Opera-
si Khusus, atau sekurang-ku-
rangnya Menteri Penerangan periode 1978-1983. Lebih
dari itu, dia juga tokoh yang sanggup masuk ke berba-
gai kelompok kepentingan serta lihai menggalang dan
”mengkapitalisasi” orang-orang yang—baik langsung
maupun tak langsung—mendukung tujuan-tujuannya.
Jejak Ali nyaris ada di mana-mana. Di masa Orde
Baru, sebagai intel, dia terlibat dalam operasi-ope-
rasi intelijen yang bertujuan memberangus lawan-
lawan politik pemerintahan Soeharto. Dia mengga-
gas peleburan partai-partai politik menjadi bebera-
pa partai saja agar lebih mudah dikendalikan; gagas-
an ini terwujud pada 1973, ketika semua partai mele-
bur menjadi hanya Golkar, Partai Persatuan Pemba-
ngunan (penggabungan partai-partai berbasis Islam),
dan Partai Demokrasi Indonesia (penggabungan par-
tai-partai berbasis nasionalis).
Dialah, bersama Soedjono Hoemardani, karibnya
dan sesama asisten pribadi Soeharto, yang merintis
pendirian Centre for Strategic and International Stu-
dies (CSIS). Lembaga penelitian kebijakan pemerin-
tahan ini merupakan think tank yang, melalui Ali, ikut
memberi masukan strategi dan kebijakan kepada Soe-
harto. Ali juga menggalang pengikut di kalangan inte-
lektual muda, menggerakkan diskusi dan demonstra-
si, ”membidani” kelahiran sejumlah organisasi kepe-
mudaan dan profesi, serta menyusupi dan ”mengga-
rap” kelompok-kelompok Islam radikal.
Melihat peran dan pengaruhnya, orang bisa tergo-
da untuk menyimpulkan dialah perancang utama ta-
tanan sosial-politik Orde Baru. Melalui Dasar-dasar
Pemikiran tentang Akselerasi Modernisasi Pembangun-
an 25 Tahun, buku terbitan 1972 yang kemudian diteri-
ma Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagai strategi
pembangunan jangka panjang, dia bahkan secara tak
langsung mengisyaratkan dirinya sebagai bagian dari
pemimpin Indonesia yang memiliki cita-cita sebagai-
mana tercantum dalam buku itu.
Kesan dan klaim itu bisa jadi berlebihan. Walau de-
mikian, fakta bahwa Ali telah menatahkan begitu ba-
nyak faset dalam kehidupan politik di Indonesia tetap
tak terbantahkan. Dia menjalankan—dengan cara apa
pun—apa yang dia pikirkan. Sebagian dari yang Ali la-
kukan itu, berkat kepintarannya memanfaatkan kede-

20 OKTOBER 2013 | | 35
katan dengan Soeharto, juga kece- dan wawancara yang mesti dila- Awak Tempo dan Busyro Muqoddas—kami men-
katannya berpikir taktis dan strate- kukan, di bidang-bidang kehidup- berdiskusi dengan dapatkan informasi berlimpah.
gis, masih membekas pengaruhnya an politik yang begitu beragam, Jusuf Wanandi Banyak cerita menarik di situ. Di-
dan ”hidup” hingga sekarang. untuk menyusun gambaran utuh (berbatik ungu), tambah bahan riset, dan memba-
Ketika majalah ini memutus- mengenai Ali. Hal itu tak terelak- Harry Tjan ca kembali sejumlah buku serta
(berbatik cokelat),
kan memilih Ali sebagai topik edi- kan mengingat, sejauh ini, sebagi- memoar, wawancara dengan ber-
dan Sofjan
si khusus, yang diterbitkan sehu- an besar kepingan cerita tentang Wanandi (berbatik bagai sumber lalu dilakukan un-
bungan dengan ulang tahun Ten- Ali tersimpan di memori orang- oranye) di Centre tuk memastikan kebenaran dan
tara Nasional Indonesia pada 5 Ok- orang yang pernah dekat atau ber- for Strategic and melengkapi informasi yang sudah
tober lalu, ”portofolio” sepak ter- singgungan dengannya. Kalaupun International dicatat lebih dulu itu. Sejumlah pe-
jangnya sudah berbicara dengan mereka mau berbicara, kendala Studies, Jakarta, nulis dan editor mengeroyok pe-
sendirinya: aktivitas berderet-de- dalam situasi semacam itu jelas: 26 Agustus lalu. ngerjaan akhirnya.
ret dan jejaring yang luas itu men- ingatan selalu ada batasnya. TEMPO/ NITA DIAN
Sebagai ikhtiar untuk merekon-
jadikannya tokoh yang penting, Kerja ekstra bukan dalam urus- struksi satu fragmen sejarah, me-
dengan kehidupan yang penuh an liputan saja. Saat baru menyu- lalui penceritaan kehidupan pe-
warna: intrik, kasak-kusuk, adu sun bab dan bagian-bagiannya Busyro lakunya, liputan ini bukan upa-
domba, kontroversi. Tapi yang le- pun, di luar topik mengenai ke- Muqoddas dan ya untuk mengagung-agungkan
bih penting untuk diungkap, sebe- hidupan pribadi Ali, tim redak- Rahman Tolleng atau mencaci-maki. Sama halnya
narnya, adalah mengapa dan ba- si mesti menyeleksi dengan ke- (kanan atas dan dengan yang sudah-sudah, mela-
gaimana dia menjalankan semua- tat mana kegiatan atau ”episode” bawah). lui edisi khusus ini kami menco-
nya, dalam konteks sejarah. yang mesti berdiri sendiri, mana TEMPO/ NITA DIAN ba menampilkan fakta sejarah de-
Di situlah, seperti edisi-edisi yang kecil saja porsinya, dan mana ngan sedapat mungkin menghin-
khusus lain sebelumnya, majalah yang cukup menjadi bahan di ba- dari pandangan-pandangan su-
ini berusaha membidikkan per- gian lain. Ini sedikit pelik, karena byektif yang memuja dan mengu-
hatian. Beberapa bagian kegiatan hampir selalu ada irisan di antara tuk. Kami tak menambahi atau me-
Ali, karena menyangkut operasi bagian-bagian yang ada. ngurangi. Dan, seperti bisa dibaca
intelijen, tak jelas benar asal-usul Dari diskusi pengumpulan ba- pada tulisan-tulisan yang ada, me-
dan alasannya. Karena itu, sejum- han awal dengan sejumlah nara- mang tergambar betapa Ali terlalu
lah hal mesti dibuat terang. sumber—di antaranya Rahman penting untuk dilupakan jika kita
Sejak awal, kami sudah meng- Tolleng, Jusuf Wanandi, Harry hendak mengambil pelajaran dari
antisipasi banyak tugas reportase Tjan Silalahi, Aloysius Sugiyanto, masa lalu. ●

TIM EDISI KHUSUS ALI MOERTOPO


Penanggung Jawab: Purwanto Setiadi, Budi Setyarso Kepala Proyek: Widiarsi Agustina, Jajang Jamaluddin, Dwi Wiyana, Purwani Diyah Prabandari
Penulis: Purwanto Setiadi, Widiarsi Agustina, Jajang Jamaluddin, Dwi Wiyana, Philipus Parera, Purwani Diyah Prabandari, Agung Sedayu, Maria Rita Ida Hasugian, Riky Ferdianto,
Rusman Paraqbueq, Febriyan, Akbar Tri Kurniawan, Agoeng Wijaya, Anton Septian, Sandy Indra Pratama, Yuliawati, Mustafa Silalahi, Amandra Mustika, Isma Savitri
Penyumbang Bahan: Widiarsi Agustina, Dwi Wiyana, Purwani Diyah Prabandari, Mustafa Silalahi, Agung Sedayu, Ahmad Fikri (Bandung), Sujatmiko (Blora)
Penyunting: Arif Zulkifli, Purwanto Setiadi, Budi Setyarso, Hermien Y. Kleden, Idrus F. Shahab, Yosrizal Suriaji, Nugroho Dewanto, Bina Bektiati, Yosep Suprayogi, L.R. Baskoro,
Seno Joko Suyono, Leila S. Chudori, Jajang Jamaluddin, Setri Yasra, Sapto Yunus, Y. Tomi Aryanto, Widiarsi Agustina, Purwani Diyah Prabandari, Philipus Parera
Periset Foto: Nita Dian, Ijar Karim Bahasa: Uu Suhardi, Sapto Nugroho, Iyan Bastian Desain: Djunaedi (koordinator), Agus Darmawan Setiadi, Ajibon,
Eko Punto Pambudi, Kendra H. Paramita, Rizal Zulfadli, Tri Watno Widodo Pengolah Foto: Wahyu Risyanto

36 | | 20 OKTOBER 2013
Ali Moertopo, Soeharto, dan Siti Hartinah
di kediaman Soeharto, Cendana, Jakarta.
DOK. KELUARGA
e d i s i k h u s u s

a l i da n o r d e ba r u

jejak
cengkeraman
sang arsitek
A L I MOERT O P O BER PER A N MEMBU AT K A N J A L A N B A G I K EK U A S A A N
S O EH A RT O, MER A NC A NG B A NGUN A N P O L I T IK O R D E B A RU, D A N MENGU AT K A N
CENGK ER A M A NN YA . DI DA L A M NEGERI, N YA RIS TA K A D A A REN A POLITIK
YA NG L EPA S D A RI J A NGK AU A N TA NG A N A L I. D I L UA R NEGER I, I A P UN B A N YA K
MENINGG A L K A N JE J A K . T ERSINGK IR DI B A B A K A K HIR.
Munas I Golkar di Surabaya,
September 1973.
DOK. KELUARGA

40 | | 20 OKTOBER 2013
A l i M o e r t o p o

20 OKTOBER 2013 | | 41
PERINTIS JALAN
POLITIK SOEHARTO
ALI MOERTOPO MELAPANGKAN JALUR SOEHARTO MERAIH KURSI PRESIDEN.
BEKERJA DI BALIK LAYAR UNTUK MEMPERSENJATAI MAHASISWA HINGGA
MENYINGKIRKAN PENDUKUNG SUKARNO DI PARLEMEN.

L
ETNAN Kolonel Ali Partai Komunis Indonesia sebagai Soeharto
Moertopo paham gaya pelaku pembunuhan. (berkacamata)
dan keinginan Soehar- Perbincangan di halaman mar- pada pemakaman
to. Panglima Koman- kas Kostrad, Jalan Medan Merdeka jenazah perwira
do Cadangan Strate- Timur, Jakarta, menggambarkan tinggi TNI Angkatan
Darat yang gugur
gis Angkatan Darat (Kostrad) itu suasana sehari setelah pembu-
dalam peristiwa
akan menolak jika ditawari menja- nuhan. Ali Moertopo, Asisten Inte- September 1965,
di presiden, tapi menerima jika di- lijen Komando Tempur II Kostrad, di Taman Makam
sodori kesempatan. Karena itu, Ali berbicara dengan Kepala Intelijen Pahlawan Kalibata,
memutuskan menghubungi akti- Kostrad Kolonel Yoga Soegomo. Jakarta.
vis penentang Partai Komunis In- ”Pak Yoga jangan tergesa-gesa.
ARSIP NASIONAL
donesia. Nanti bisa keliru,” kata Ali Moer-
Kepada Ali Moersalam, adiknya, topo.
Ali Moertopo suatu ketika menu- ”Tidak. Ini mesti perbuatan PKI.
turkan pada 1965 berkali-kali me- Kita tinggal mencari bukti-bukti-
minta kesediaan Soeharto meng- nya,” Yoga menjawab tegas.
gantikan Presiden Sukarno. Alih- ”Waduh, kok PKI. Kalau salah,
alih menjawab, Soeharto meminta bagaimana?”
Ali menemui Menteri Pertahanan ”Sudahlah. Siapkan semua pen-
Abdul Haris Nasution untuk mena- jagaan, senjata, bongkar gudang.
nyakan kesediaan menjadi presi- PKI memberontak.”
den. Jawaban Nasution, menurut Pagi itu, Yoga datang paling
Ali kepada adiknya, ”Sukarno tak awal ke markas Kostrad. Ali Moer-
tergantikan.” topo dan Kapten Aloysius Sugiyan-
Nasution pun menyarankan Ali to, orang kepercayaannya, datang
menemui mantan wakil presiden menyusul. Sekitar pukul 07.20,
Mohammad Hatta. Sebagai prok- demikian tercatat dalam buku Me-
lamator, Hatta dianggap lebih pan- mori Jenderal Yoga, mereka men- annya, sebagai perwira berhaluan
tas menggantikan Sukarno. Tapi dengarkan siaran Radio Republik kiri. Dalam rapat singkat hari itu,
jawaban Hatta kurang-lebih sama, Indonesia. Yoga pun meyakinkan Panglima
bahwa Sukarno sulit digantikan. Siaran itu mengumumkan ter- Kostrad Mayor Jenderal Soeharto
Hatta juga mengaku terlalu tua jadinya ”Gerakan 30 September” bahwa penculikan para jenderal
dan ”hanya negara totaliter yang yang dipimpin Letnan Kolonel Un- didalangi PKI.
suka mempertahankan kepemim- tung, Komandan Batalion I Resi- Dewan Revolusi yang diumum-
pinan orang tua”. Setelah mende- men Tjakrabirawa, pasukan peng- kan Untung hanya bertahan dalam
ngar laporan Ali, Soeharto berko- awal Presiden Sukarno. Gerakan hitungan jam. Soeharto mengge-
mentar, ”Betul, kan, Sukarno sulit itu pun mengumumkan pemben- rakkan TNI Angkatan Darat dan se-
dicari gantinya.” tukan Dewan Revolusi untuk men- gera menguasai kembali Ibu Kota,
Suasana pada saat itu sangat gen- jalankan pemerintahan. termasuk mengusir pasukan Un-
ting. Pembunuhan enam jenderal Nama Untung meyakinkan Yoga tung dari Radio Republik Indonesia.
pada 1 Oktober 1965 dinihari mem- bahwa PKI berada di balik Gerak- Beberapa hari berselang, meski
buat tentara menerapkan jam ma- an 30 September. Yoga menyata- dalang kerusuhan belum jelas, ge-
lam di Ibu Kota. Petinggi militer kan sudah lama mencurigai Un- rakan pengganyangan PKI segera
segera menunjukkan tudingan ke tung, yang pernah menjadi bawah- merebak. Tuntutan agar PKI dibu-

42 | | 20 OKTOBER 2013
A l i M o e r t o p o

barkan kian nyaring. Presiden Su- pus Universitas Indonesia menja- membantu mereka memperoleh
karno bergeming. Sebaliknya, ge- di sasaran barisan pendukung Su- senjata api. Belakangan, para akti-
rakan mendukung Soeharto agar karno, Ali memberi tempat kepa- vis tahu bahwa senjata itu tak ber-
mengambil alih kekuasaan mun- da kelompok itu untuk bermar- fungsi. ”Waktu dicoba, pelurunya
cul. Soeharto mengambil sikap kas di Komando Tempur. Sofjan hanya terlontar beberapa meter,”
berhati-hati. Wanandi dan sejumlah pentolan ujar Jusuf Wanandi, aktivis Angkat-
Ali Moertopo segera menyo- Kesatuan Aksi Mahasiswa Indo- an 1966, yang pernah dibekali pis-
kong dan melindungi gerakan ma- nesia sering menginap di ”rumah tol FN selama berbulan-bulan.
hasiswa serta kelompok lain yang aman” Ali. Di kantor Ali Moertopo
menginginkan kejatuhan Sukarno. pula mereka untuk pertama kali- ●●●
Misalnya, ketika intel Tjakrabira- nya mendengar kabar bahwa Pre- SETELAH menerima Superse-
wa memburu para aktivis, Ali me- siden Sukarno mengeluarkan Su- mar, Soeharto membubarkan PKI.
nyembunyikan mereka di kantor- rat Perintah Sebelas Maret atawa Ia juga merombak kabinet. Mente-
nya, markas Komando Tempur II Supersemar. ri yang dianggap ”pro-komunis” di-
Kostrad, Jalan Kebon Sirih, Jakarta. Ali Moertopo tak hanya menye- singkirkan. Toh, pendukung Soe-
Ketika sekretariat Kesatuan diakan tempat bersembunyi. Agar harto tetap khawatir Sukarno men-
Aksi Mahasiswa Indonesia di kam- para aktivis merasa lebih aman, Ali cabut Supersemar sewaktu-waktu.

20 OKTOBER 2013 | | 43
Mereka berusaha menyingkirkan
sekitar 90 anggota parlemen pro-
Sukarno. Ali meminta Jusuf Wa-
nandi dan kawan-kawan mencari
kelompok yang pro-kepemimpin-
an baru. ”Itu pekerjaan pertama
dari Pak Ali setelah PKI dibubar-
kan,” kata Jusuf Wanandi.
Tak mudah mencari orang seba-
nyak itu dalam waktu singkat. Ju-
suf menyodorkan daftar yang ter-
diri atas 90 nama. Soeharto mang-
gut-manggut tanda setuju.
Lalu keluarlah Keputusan Pre-
siden Nomor 7 Tahun 1967 yang
mengatur penambahan anggota
DPR-GR. Masuklah 45 orang dari
kalangan partai dan 63 orang dari
Golkar. ”Proses pengangkatan
anggota baru DPR dengan keppres
ditandatangani Jenderal Soehar-
to…,” ujar Nasution dalam sebuah
wawancara.
Karena itu, mereka mendesak Ma- pembelaan tambahan berjudul Soeharto (kiri) Dengan memasukkan orang
jelis Permusyawaratan Rakyat Se- ”Pel. Nawaksara” (Pelengkap Na- bersalaman baru, jaringan pendukung Soe-
mentara (MPRS) mengukuhkan Su- waksara). Tapi penjelasan khusus dengan A.H. harto semestinya bisa menguasai
persemar menjadi ketetapan. tentang Gerakan 30 September itu Nasution setelah penuh forum sidang MPRS. Tapi,
Pada akhir Juni sampai awal Juli pun ditolak. dilantik sebagai menjelang sidang MPRS 1968, gan-
Penjabat Presiden
1966, MPRS yang dipimpin Na- Jalan bagi Soeharto makin la- jalan datang dari kubu Nasution.
RI, 12 Maret 1967.
sution menggelar sidang. Perwa- pang saja, walau dia belum tegas Pimpinan MPRS rupanya tak mau
kilan TNI Angkatan Laut, di ba- menyatakan kesediaan. Difasilitasi PERPUSTAKAAN NASIONAL memberi cek kosong bagi Soehar-
wah pimpinan Laksamana Mulya- Ali Moertopo, para aktivis Angkat- to. Mereka menginginkan MPRS
di dan Jenderal Maritim Hartono, an 1966 menemui Soeharto di ru- efektif mengontrol kekuasaan
melawan setiap serangan kepada mahnya, Jalan Agus Salim, Jakar- Pejabat Presiden. Nasution pun
Sukarno. Tapi upaya mereka sia- ta. Mereka meminta kesediaan Soe- ingin pimpinan dan Badan Pekerja
sia. Pidato pertanggungjawaban harto menjadi presiden. Tapi Soe- MPRS aktif sepanjang periode, ter-
Sukarno berjudul ”Nawaksara” di- harto mengaku tak bisa menggan- masuk meminta laporan tahunan
tolak MPRS. tikan Sukarno. Kalaupun diberi ke- dari Pejabat Presiden.
Setelah bersidang selama 14 hari, percayaan, dia hanya mau menjadi Beberapa pekan sebelum si-
MPRS menghasilkan 24 ketetapan. ”pelaksana tugas kepresidenan”. dang, Badan Pekerja MPRS yang di-
Salah satunya Ketetapan Nomor IX Dalam memoar politiknya, pimpin Nasution, bersama wakil-
Tahun 1966 tentang Kelanjutan dan Shades of Grey, Jusuf Wanandi me- nya, Subchan Z.E., sudah menyi-
Perluasan Penggunaan Superse- nerangkan, sebenarnya hanya ter- apkan rancangan amendemen Un-
mar. Isinya mengulangi persis kata- jadi perbedaan interpretasi atas dang-Undang Dasar 1945 dan Ga-
kata dalam Supersemar, minus ke- huruf-huruf. Ketika ditawari status ris-garis Besar Haluan Negara. Me-
wajiban melindungi Pemimpin Be- ”Pd. Presiden”, Soeharto menyata- nurut kubu pendukung Soeharto,
sar Revolusi. kan bersedia bila singkatan ”Pd” di- rancangan GBHN yang sangat rin-
Posisi Soeharto sebagai pene- artikan sebagai ”Pemangku Djabat- ci itu sulit dilaksanakan dalam wak-
rima Supersemar semakin kuat. an”, bukan ”Pedjabat” Presiden. tu singkat oleh presiden mana pun.
Mandat untuk dia datang dari Beberapa jam kemudian, Soehar- Misalnya soal anggaran pendidik-
MPRS, bukan hanya dari Sukarno. to pun diangkat sebagai ”Pd. Presi- an sebesar 20 persen. ”Itu uangnya
Sebagai mandataris MPRS, Sukar- den”. Adapun Sukarno tetap seba- dari mana,” kata Harry Tjan Silala-
no tak bisa lagi menarik atau me- gai presiden, tapi kekuasaan ekse- hi, aktivis gerakan Front Pancasi-
lakukan tindakan apa pun atas pe- kutifnya dijalankan Soeharto. la dan pendiri Centre for Strategic
megang Supersemar. Untuk mengurangi ganggu- and International Studies.
Pada Februari 1967, MPRS kem- an terhadap Pejabat Presiden, Ali Malam hari sebelum sidang
bali menggelar sidang. Kali ini, Moertopo dan kelompoknya terus MPRS digelar, Ali Moertopo dan
Presiden Sukarno menyampaikan ”melapangkan” jalan di Senayan. kelompoknya, antara lain Jusuf

44 | | 20 OKTOBER 2013
A l i M o e r t o p o

Wanandi, kembali mendatangi ta kabinet dipilih presiden dengan agenda utama: membuang gagas-
rumah Soeharto. Mereka membe- meminta pertimbangan parle- an Nasution cs dan memantapkan
ritahukan bahwa rancangan kon- men. Padahal, menurut pandang- posisi Soeharto. Perdebatan di par-
stitusi dan GBHN yang disusun Na- an Ali dan kawan-kawan, Indone- lemen pun berlangsung panas. Ke-
sution penuh jebakan. ”Bapak tak sia menganut sistem presidensial, lompok pro-Soeharto habis-habis-
bisa menerima rancangan yang bukan parlementer. an menolak argumen kubu Nasu-
disusun Nasution bersama militer Pendek kata, menurut Ali dan ka- tion. ”Yang tua-tua itu kami sikat,”
yang sangat kanan itu,” ujar Ali. wan-kawan, barisan Nasution me- ujar Harry Tjan. Akhirnya, semua
Ali juga menjelaskan, rancangan nuntut terlalu banyak dari Soehar- draf yang dibuat Nasution cs dito-
itu ”ditumpangi agenda kelompok to. ”Kalaupun punya lampu Ala- lak sidang. Pada 8 Maret 1968, Soe-
yang ingin menghidupkan syariat din, Bapak tak bakal bisa melaksa- harto diangkat sebagai presiden
Islam”. Ali mencontohkan larang- nakannya,” kata salah satu dari me- penuh.
an berganti agama dalam rancang- reka. ”Semua itu dirancang agar Ali dan kawan-kawan sukses
an amendemen konstitusi. Ran- Bapak tak bisa dipilih lagi pada menaikkan Soeharto sebagai pre-
cangan seperti itu, menurut Ali, 1971,” ujar Ali menguatkan. siden. Hingga dasawarsa pertama
juga bertentangan dengan Dekla- Soeharto kali ini lebih mudah kekuasaan Orde Baru, Ali Moer-
rasi Universal Hak Asasi Manusia. diyakinkan Ali dan pendukung- topo terus melakukan berbagai
Ali pun mengingatkan Soehar- nya. ”Oke, bereskan semua itu,” ”operasi”. Itu semua, menurut Ali
to bahwa jebakan ada dalam ran- kata Soeharto. dan kawan-kawan, untuk mendu-
cangan konstitusi tentang penyu- Besoknya, pendukung Soehar- kung ”Pak Harto” menyukseskan
sunan kabinet. Nasution memin- to datang ke sidang MPRS dengan ”tugas-tugas konstitusionalnya”. ●

rumah Jerry Albert Sumendap, pengusaha asal Manado, Su-


TIGA LEMBAR lawesi Utara, di Jalan Lombok, Menteng, Jakarta Pusat. Jerry,

POLAROID yang belakangan mendirikan Bouraq Airlines, dikenal Sugiyan-


to bisa diandalkan dalam situasi darurat. Sering ke luar negeri,

SUPERSEMAR Jerry punya banyak peralatan canggih pada masa itu. ”Berun-
tung, Sumendap ada di rumah malam itu,” kata Sugiyanto.
Di ruang tamu rumah pengusaha perkapalan itu, Sugiyan-
ETNAN Kolonel Ali Moertopo menyorongkan dua

L
to menempelkan dua lembar surat ke dinding. Mereka be-
lembar surat kepada orang kepercayaannya, Ma- rembuk cara menggandakan dokumen dalam waktu cepat.
yor Aloysius Sugiyanto. ”Tolong cepat gandakan,” Semula dokumen akan difoto dengan kamera biasa. Tapi Su-
kata Sugiyanto, kini 85 tahun, menirukan perintah giyanto menolak karena butuh waktu untuk cuci-cetak film.
Ali yang disampaikan di tengah rapat 11 Maret 1965 malam Adapun perintah Ali Moertopo, ia harus pulang segera.
di Markas Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat itu, ”Sumendap berpikir menggunakan kamera Polaroid mi-
tiga pekan lalu. liknya,” ujar Sugiyanto lagi. Pengusaha perkapalan yang di-
Rapat dipimpin Panglima Kostrad Mayor Jenderal Soehar- kenal sebagai aktivis Permesta itu memiliki kamera Polaroid
to. Menurut Sugiyanto, Ali lalu meneruskan perintahnya, kecil. Lima kali jepretan, tiga di antaranya berhasil bagus. Su-
”Segera kembali!” giyanto mencopot surat dari dinding. Ia memasukkan surat
Sugiyanto mengingat, surat itu baru beberapa jam sebelum- asli dan fotonya ke dalam satu map.
nya diterima Soeharto dari tiga jenderal yang baru pulang dari Di ruang rapat Kostrad, Sugiyanto mengantarkan map itu
Istana Bogor, yaitu Brigadir Jenderal Muhammad Yusuf, Mayor ke Brigadir Jenderal Soetjipto, Ketua G-V Koti atau Koman-
Jenderal Basuki Rachmat, dan Brigadir Jenderal Amir Mach- do Operasi Tertinggi. Di ruang rapat itu masih ada Soeharto.
mud. Mereka baru saja menghadap Presiden Sukarno. Sugiyanto melapor ke Ali Moertopo. ”Setelah itu, saya tidak
Menerima surat—belakangan dikenal sebagai Supersemar— tahu di mana Supersemar,” kata Sugiyanto.
Soeharto mengumpulkan tokoh-tokoh politik di Markas Kos- Setelah 39 tahun, dalam satu seminar di Hotel Ambhara, Ja-
trad. Ia mengenakan seragam loreng dan syal kuning di leher- karta, Sugiyanto baru tahu pada malam itu Soetjipto menele-
nya. Suaranya serak, menjelaskan isi surat, termasuk renca- pon Letnan Kolonel Sudharmono. Ia minta disiapkan rancang-
nanya membubarkan Partai Komunis Indonesia. an surat keputusan pembubaran PKI. Sudharmono memerin-
Dikawal polisi militer, Sugiyanto berkeliling Jakarta meng- tahkan Letnan Satu Moerdiono membuat konsep surat itu.
gunakan jip, mencari studio foto yang masih buka. Tugas su- Moerdiono, dalam seminar itu, menuturkan sempat me-
lit, karena malam telah larut dan di Ibu Kota diberlakukan megang Supersemar asli hanya satu jam. Dokumen itu diba-
jam malam. ”Zaman itu belum ada mesin fotokopi. Adanya wa Boediono, ajudan Soetjipto, untuk dijadikan dasar konsep.
stensilan atau foto,” ujar Sugiyanto, yang pensiun dengan ”Setelah itu, surat aslinya di bawa ke Kostrad,” ujar Moerdiono.
pangkat terakhir kolonel. Ia memastikan Supersemar asli terdiri atas dua lembar.
Perwira intelijen Kostrad itu pun memutuskan menggedor ●

20 OKTOBER 2013 | | 45
SETELAH ALI MENYIKUT
SUMISKUN
ALI MOERTOPO MENGUBAH GOLKAR DARI ORGANISASI YANG CAIR MENJADI KEKUATAN Golkar, selanjutnya menjadi Gol-
kar, dianggap belum kuat menja-
POLITIK TERBESAR DI INDONESIA. MELANGGENGKAN KEKUASAAN SOEHARTO.
di mesin politik Soeharto. ”Kami
khawatir nasib Soeharto akan se-

P
UKUL delapan Tolleng, Jusuf Wanandi, Harry Ali Moertopo perti Sukarno,” kata Harry Tjan
malam, 31 Desem- Tjan Silalahi, Soelistio, Medan Si- berorasi dalam Silalahi, 76 tahun. Menurut Harry,
ber 1969. Suasana rait, dan aktivis lain dipanggil ke kampanye Golkar Sukarno tumbang karena Presi-
di Tugu Monas me- Istana. Ali, Asisten Pribadi Presi- di Sumatera Barat, den Indonesia pertama itu tak me-
riah. Sebagian war- den Bidang Sosial dan Politik, ikut 1971. miliki mesin politik yang kuat un-
ga Ibu Kota bersiap merayakan ta- mendampingi. ”Kami pikir akan tuk menopang kekuasaannya.
DOK. TEMPO/ BUR RASUANTO
hun baru. Tapi, di Istana Negara, diajak pesta tahun baru, ternyata Soeharto menolak usul para ak-
beberapa ratus meter dari Monas, dicaci-maki,” kata Jusuf, 76 tahun, tivis. Menurut dia, pemilu tak bisa
justru sebaliknya. Wajah Presiden September lalu. diundur karena bisa menimbul-
Soeharto memerah. Dengan nada Soeharto geram terhadap ulah kan gejolak politik. ”Bila menuruti
tinggi ia berkata kepada tamu-ta- mereka yang mengkampanyekan kemauan kalian, sampai tuek tak
munya, ”Kalau rakyat marah dan penundaan pemilihan umum. Se- bakal ada pemilu,” kata Soeharto
menggantung saya, kalian senang, jak awal, Soeharto memang ingin menghardik. ”Sekarang saya in-
lantas tepuk tangan dan tertawa- pemilu dilaksanakan menurut struksikan untuk melaksanakan
kan saya?” Di hadapan Presiden, jadwal, pada 1971. Namun Ali dan pemilu menurut rencana.”
Ali Moertopo dan sejumlah aktivis Kelompok Tanah Abang berpen- Mendengar itu, para pemuda
muda yang dikenal sebagai Kelom- dapat sebaliknya. Menurut mere- terdiam kecut. Diam-diam Ali me-
pok Tanah Abang duduk dengan ka, pemilu belum bisa dilaksana- nyikut Sumiskun sambil berbisik,
jantung berdebar. kan selama struktur politik belum ”Ayo, lawan, lawan....” Tak satu
Malam itu Sumiskun, Rahman tertata baik. Sekretariat Bersama pun aktivis muda itu yang berani

46 | | 20 OKTOBER 2013
A l i M o e r t o p o

berbicara lagi.
Seusai pertemuan, Ali dan
Sumiskun cs berkumpul di Tanah
Abang. ”Keputusannya sudah be-
gitu, pemilu mesti dilanjutkan,”
kata Ali. ”Sekarang mari perku-
at posisi dan cari cara memenangi
pemilu.”
Waktu itu Soeharto memang
belum memiliki kendaraan po-
litik. Sejak 1968, Ali menyaran-
kan dia membentuk partai poli-
tik baru untuk menopang kekua-
saannya. Soeharto menolak. Alas-
annya, pembentukan partai baru
terlalu sensitif dan berpotensi me-
micu gejolak di tentara. Soeharto
lantas meminta Ali dan Kelompok
Tanah Abang menggunakan Sek-
ber Golkar sebagai kendaraan.
Tapi ini bukan pekerjaan gam- Dari kiri: Sofjan mempromosikan diri. Pengurus- umum menggantikan Djarnawi Ha-
pang. Organ yang didirikan pada Wanandi, Ali nya mendatangi setiap rumah, dikusumo. Namun, karena peme-
1964 oleh Angkatan Darat itu di- Moertopo, Jusuf menyebarkan propaganda bahwa rintah tidak merestui Roem, pim-
buat untuk merangkul masyara- Wanandi, dan hanya Golkar yang mampu men- pinan Parmusi kembali diambil alih
kat anti-Partai Komunis Indone- Soehadi di Badan jamin stabilitas dan kemajuan Djarnawi. Begitu pula saat kongres
Pemenangan Pemilu
sia. Lembaga tempat berhimpun pembangunan. Ancaman juga di- 1970. Manuver Djaelani Naro, yang
Golkar, Jakarta,
lebih dari 250 organisasi kema- 1971. tebar: jika tak mendukung Golkar dikenal dekat dengan Ali Moertopo,
syarakatan ini sangat cair. Sekber akan dicap tak mendukung mili- membuat H.M.S. Mintaredja yang
Golkar juga tidak memiliki struk- DOK. KELUARGA
ter atau dianggap bersimpati pada propemerintah terpilih. Ali juga
tur kelembagaan yang jelas. Ken- PKI. Dalam kampanye, artis-artis memanfaatkan Mintaredja mem-
dala lain, menurut Jusuf, Sekber Ibu Kota diboyong untuk mena- bendung masuknya orang-orang
Golkar terkenal dengan reputa- rik massa. Dana kampanye dipe- Masyumi antipemerintah mengen-
sinya yang buruk di mata masya- roleh dari pengusaha yang ingin dalikan Parmusi.
rakat. Sebagian pemimpinnya mendapat perlindungan dan ke- Tidak cukup di situ. Kelompok
korup dan suka main perempu- mudahan. Ali juga mengagas konsep massa
an. ”Itu salah satu alasan meng- Di tempat lain, diam-diam Ali mengambang atau floating mass
apa kami memaksa supaya pemi- menggelar operasi berbeda. Par- untuk memperkukuh Golkar. Me-
lu 1971 diundur,” kata Jusuf. tai Nasional Indonesia (PNI), pesa- nurut Rahman Tolleng, salah satu
Tak banyak pilihan, Ali meng- ing terbesar saat itu, menjadi tar- pencetus massa mengambang, ga-
ambil langkah menguasai Golkar. get utama penggembosan. Kere- gasan itu sebenarnya antitesis kon-
Ia, misalnya, mengeluarkan se- takan partai dimanfaatkan. Se- sep politik Orde Lama yang mem-
jumlah pengurus yang dianggap jumlah sumber menyebutkan, bolehkan partai membangun or-
bermasalah. Badan Pemenang- terpilihnya Hadisubeno sebagai gan atau sayap di masyarakat. ”Itu
an Pemilu (Bappilu) Golkar dikua- Ketua Umum PNI dalam kongres menyebabkan masyarakat tidak
sai. Wewenang memilih kandidat pada 1970 di Semarang tak lepas independen dalam memilih dan
yang akan mewakili Golkar di par- dari peran Ali. Hadisubeno yang bersikap,” kata Rahman, 75 tahun.
lemen mereka rebut. Untuk biaya propemerintah dimanfaatkan un- Konsep itu juga melarang adanya
awal Bappilu, Ali menyuntikkan tuk mendepak Hardi, ketua umum kepengurusan partai politik di
dana Rp 50 juta. ”Ia juga memberi lama, yang dianggap menentang tingkat desa. Massa yang ”lepas”
Rp 50 juta lagi untuk mendirikan dwifungsi ABRI. dari partai politik itulah yang dise-
koran Suara Karya,” kata Jusuf. Partai-partai Islam bernasib but sebagai massa mengambang.
Tim Ali bergerak cepat. Jusuf sama. Misalnya Partai Muslimin Tokoh Nahdlatul Ulama,
Wanandi dalam Shades of Grey: A Indonesia (Parmusi) yang didiri- Subchan Z.E., sempat memprotes
Political Memoir of Modern Indone- kan sejumlah tokoh Masyumi pada keras gagasan itu. Ia menuding
sia 1965-1998 menulis bahwa Gol- 1968. Dalam kongres pertama Par- floating mass bersumber dari teori
kar juga memanfaatkan organisa- musi di Malang, Mohamad Roem diktator proletariat. ”Bisa menghi-
si-organisasi binaan militer untuk sebenarnya terpilih sebagai ketua langkan sistem cek dan kontrol,”

20 OKTOBER 2013 | | 47
ujarnya di majalah Tempo edisi 17 kar belum membangun organ po- sional Pemuda Indonesia (KNPI).
Juli 1971. Protes Subchan sesung- litik. Struktur Golkar belum men- Siasat ini terbukti manjur. Pada
guhnya bersumber dari hilangnya jangkau desa-desa. Justru, dalam Pemilu 1971, Golkar menang te-
massa pendukung NU di pedesa- perkembangannya, Ali mengga- lak dengan meraup 34,3 juta sua-
an. Juga dukungan dari onderbouw lang massa mengambang dalam or- ra atau 63 persen dari total pemi-
partai, yang sebelumnya menjadi ganisasi-organisasi profesi yang di- lih. Golkar memperoleh 236 kur-
penyumbang suara. Hal serupa di- kendalikan Golkar. Organisasi ha- si dari total 360 kursi anggota De-
alami partai politik lain. sil penggalangan Ali antara lain Fe- wan Perwakilan Rakyat. Golkar
Sebaliknya, bagi Golkar, floating derasi Buruh Seluruh Indonesia terus menjadi pemenang pemilu
mass sama sekali tidak menggang- (FBSI), Himpunan Kerukunan Tani hingga 1998, saat kekuasaan Soe-
gu. Sebagai organisasi baru, Gol- Indonesia (HKTI), dan Komite Na- harto berakhir. ●

untuk menghilangkan opini atau sikap media. Namun itu di-


KORAN 50 JUTA tolak juga."

RUPIAH Lalu Suara Karya, harian yang menjadi corong Golkar, di-
dirikan. Menurut Jusuf Wanandi, yang ikut hadir dalam per-
temuan itu, Ali Moertopo memberikan uang Rp 50 juta seba-
EBUAH pertemuan digelar di Tanah Abang, Ja-

S
gai biaya.
karta Pusat, awal 1971. Ali Moertopo bersama se- Sumiskun dipilih sebagai pemimpin umum sekaligus pe-
jumlah aktivis muda berkumpul membicarakan nanggung jawab. Posisi pemimpin redaksi dipercayakan ke-
strategi memenangkan Golkar pada pemilu yang pada Djamal Ali, mantan Pemimpin Redaksi Pikiran Rakyat.
akan digelar Juli tahun itu. Menjadikan Golkar pemenang je- Adapun Rahman Tolleng menjadi wakil pemimpin redaksi.
las bukan perkara gampang. Sebagai partai baru, Golkar ha- Di jajaran redaksi ada sejumlah tokoh, seperti Syamsul Bisri,
rus bersaing dengan partai lama, termasuk Partai Nasional Sayuti Melik, David Napitupulu, dan Cosmas Batubara.
Indonesia, yang menjadi penyokong utama Presiden Sukar- Mereka bergerak cepat. Hanya dalam tiga hari, persiapan
no. Untuk mempercepat penguatan partai, Ali mengusulkan rampung. Suara Karya terbit perdana pada 11 Maret 1971, ber-
Golkar memiliki koran sendiri. samaan dengan peringatan Supersemar.
Rizal Mallarangeng, dalam Pers Orde Baru: Tinjauan Isi
Kompas dan Suara Karya, mengatakan Suara Karya memang
sejak awal didirikan sebagai media partisan Golkar. Koran itu
dirancang untuk memobilisasi opini buat mendukung Orde
Baru. ”Ironis sebab koran semacam ini menjadi ciri pers Orde
Lama—orde yang justru ingin diperangi," tulis Rizal.
Suara Karya edisi perdana dengan gamblang menggambar-
kan keberpihakan media itu terhadap Golkar dan Soeharto.
Seperempat halaman pertama berisi ucapan selamat atas ter-
bitnya koran itu dari Presiden Soeharto. Edisi itu menurun-
kan berita utama berisi dukungan atas keabsahan Superse-
mar yang memberi mandat bagi Soeharto untuk melakukan
pembaruan pasca-Orde Lama. Tajuk rencana edisi perdana
berjudul ”Misi Suara Karya”. Editorial ini berisi penjabaran
Rahman Tolleng di Jakarta, 1971.
misi koran sekaligus pernyataan dukungan terhadap Golkar.
DOK. TEMPO/ ED ZOELVERDI Jusuf Wanandi bercerita, edisi-edisi awal Suara Karya diju-
al Rp 10 per eksemplar. Namun koran itu jarang pembelinya.
Rahman Tolleng, salah seorang aktivis yang hadir dalam ”Bagaimana bisa laku? Semua orang tahu itu koran Golkar bi-
pertemuan itu, awalnya menolak. Menurut dia, partai politik kinan Soeharto," kata Jusuf. Kondisi ini membuat Ali Moerto-
membuat media sendiri untuk kepentingan politiknya meru- po resah dan mengumpulkan awak redaksi Suara Karya. Dia
pakan gaya Orde Lama—orde yang mereka gulingkan. Rah- meminta pendapat bagaimana agar koran itu dibaca banyak
man, yang pernah mendirikan tabloid Mahasiswa Indonesia, orang dalam waktu singkat.
justru berharap Orde Baru mampu membangun pers yang in- Jusuf mengusulkan Ali agar membuat surat bagi para men-
dependen. ”Kalau ada koran partai, berarti tidak ada pemba- teri supaya mewajibkan semua instansi pemerintah berlang-
ruan di Orde Baru,” ujar Rahman, 75 tahun. ganan. Cara itu terbukti manjur. Oplah Suara Karya langsung
Ali berkukuh meminta Golkar memiliki media. ”Pemilu su- melonjak menjadi 25 ribu eksemplar. Satu tahun kemudian,
dah dekat dan partai butuh koran sendiri," kata Ali. Keputus- oplahnya naik dua kali lipat menjadi 54 ribu eksemplar. Suara
an sudah final. Rahman melunak, tapi ia mengajukan syarat: Karya kemudian menjadi salah satu koran dengan angka sir-
koran itu tidak boleh memiliki rubrik editorial. "Tujuan saya kulasi terbesar saat itu. ●

48 | | 20 OKTOBER 2013
Ali Moertopo tercatat sebagai

PASANG-SURUT DI salah satu pendiri dan anggota de-


wan kehormatan lembaga terse-
but. Ramly, mantan perwira Ope-

LEMBAGA PEMIKIR rasi Khusus, pernah menjadi ba-


wahan Ali. Banyak menjalankan
misi di luar negeri, Ramly antara
lain terlibat dalam operasi meng-
ALI MOERTOPO TURUT MENGGAGAS PENDIRIAN LEMBAGA PEMIKIR CENTRE FOR akhiri konfrontasi Indonesia-Ma-
laysia. Dia pun pernah menjadi de-
STRATEGIC AND INTERNATIONAL STUDIES. PENGARUHNYA TERHADAP ORDE BARU puti kepala perwakilan diplomasi
MEMUDAR SEIRING DENGAN RENGGANGNYA HUBUNGAN ALI DAN SOEHARTO. Indonesia di Singapura.
Gagasan mendirikan CSIS mun-
cul setelah Jusuf Wanandi dan ka-

A
BDUL Rachman Malam itu, mereka berkumpul Abdul Rachman wan-kawan bertemu dengan Soe-
Ramly menyapu se- untuk merayakan hari jadi Cen- Ramly (kanan) harto, tak lama sesudah pelantik-
ratusan tamu yang tre for Strategic and International pada hari jadi annya sebagai Presiden RI kedua
duduk di hadapan- Studies (CSIS) yang ke-42. Acara Centre for Strategic pada 1968. Saat itu, Jusuf dikenal
nya dengan mata- itu sekaligus merupakan syukur- and International sebagai tokoh aktivis anti-Partai
Studies ke-42, 2
nya. Dari atas podium, dia melon- an atas gedung baru CSIS di Jalan Komunis Indonesia.
September lalu.
tarkan senyum. Sebagian hadirin Tanah Abang III, Jakarta Pusat. Se- Jusuf menawari Soeharto mem-
sudah dia kenal lebih dari empat jumlah tokoh nasional, seperti Try TEMPO/SETO WARDHANA bentuk think thank—lembaga pe-
dekade. ”Kita semua berkumpul Sutrisno, Jusuf Kalla, Akbar Tan- mikir—untuk membantu dia men-
di sini untuk mengenang Pak Ali,” djung, dan Wiranto, hadir. ”Tugas jalankan pemerintahan baru. Soe-
kata Ramly pada malam itu, Senin, utama CSIS adalah menyampai- harto menyambut gagasan itu—
2 September lalu. Keheningan me- kan pikiran-pikiran Pak Ali demi bahkan mengusulkan lembaga itu
nyaput ruang pertemuan itu sela- negara,” ujar Ramly melanjutkan masuk struktur pemerintahan.
ma beberapa jenak. sambutannya. Jusuf dan kawan-kawan memilih

50 | | 20 OKTOBER 2013
A l i M o e r t o p o

mendirikan lembaga ”indepen-


den” di luar pemerintah. ”Agar
bebas meneliti dan menyampai-
kan pendapat,” kata Jusuf kepada
Tempo, September lalu.
Turut berperan menaikkan
Soeharto ke kursi presiden, Jusuf
dan kawan-kawan toh menyadari
tak selalu mudah bagi orang sipil
untuk menyumbangkan gagasan
kepada Soeharto, yang kental de-
ngan watak militer. Mereka pun
menggandeng dua asisten pribadi
Soeharto, Ali Moertopo dan Soe-
djono Hoemardani, sewaktu men-
dirikan CSIS pada 1 September
1971. ”Kami think-nya, Pak Ali dan
Pak Djono sebagai thank-nya,”
ujar Jusuf sembari tertawa.
Pilihan itu ternyata jitu. Ali ti-
dak hanya menjadi pelindung bagi
lembaga kajian itu. Dia juga mem-
berikan banyak ”kemudahan” agar
CSIS bisa berkembang. Di masa-
masa awal, Ali kerap membantu
mencari dana untuk menutupi bia- Ali Moertopo (kiri) ”memo” berupa analisis atas ber- misalnya, CSIS dilarang mengha-
ya operasional dan kegiatan pene- dan Soedjono bagai perkembangan politik lang- diri pembukaan pertemuan pun-
litian. Caranya kadang tidak lang- Hoemardani sung ke ruang kerja Soeharto. Ali cak Gerakan Nonblok. Mereka
sung. Ali cukup meminta tolong meletakkan batu juga aktif menimba dan menyum- juga dilarang menghadiri perte-
kalangan pengusaha yang dekat pertama perluasan bangkan gagasan dalam berbagai muan pemimpin negara anggota
gedung CSIS di
dengan pemerintah. ”Tolong di- pertemuan di CSIS. Asia-Pacific Economic Coopera-
Tanah Abang III,
bantu,” itulah kata-kata sakti Ali ke- September 1982. Salah satu pendiri lembaga itu, tion atau APEC pada 1994.
tika meminta bantuan pengusaha. Daoed Joesoef, menyebut Ali so- Dalam memoar politiknya,
Ali juga sempat mengizinkan ru- BUKU ALI MOERTOPO 1924-1984
sok yang gemar belajar. Dia amat Shades of Grey, Jusuf menuturkan,
mahnya di Jalan Kesehatan III, Ja- agresif mengajukan pertanyaan para menteri diminta tak berhu-
karta Pusat, menjadi kantor per- dan kerap mengajak para peneli- bungan dengan mereka. Para jen-
tama CSIS. Tiga tahun kemudian, ti berdebat. Biasanya, Ali suka da- deral yang pernah dekat dengan
CSIS baru bisa berkantor di Jalan tang pada akhir pekan dan baru CSIS pun mulai menjaga jarak. Di
Tanah Abang III. Sebelum menjadi pulang setelah larut malam. Bila masa-masa sulit itu, muncul desas-
kantor CSIS, rumah nomor 27 di Ja- sudah berdiskusi, menurut Dao- desus bahwa CSIS akan segera mati
lan Tanah Abang III itu sering men- ed, Ali seperti dialiri energi baru. karena kehilangan pelindung. Fak-
jadi pusat kegiatan berbagai lem- Untuk menghindari perdebatan tanya, hingga kini CSIS terus berta-
baga yang terkait dengan Golkar. dengan Ali, Daoed kadang sampai han. ”Kami tak bergantung pada in-
Misalnya Badan Pemenangan mengunci dan mematikan lampu dividu tertentu. Lembaga ini didiri-
Pemilu Golkar dan Komite Nasio- ruang kerjanya. ”Saya tahu banyak kan bukan untuk mengidolakan to-
nal Pemuda Indonesia. Kebetulan, teman juga bersembunyi di per- koh tertentu,” ujar Daoed.
pendiri CSIS pun banyak yang aktif pustakaan untuk mengelak dari Toh, nama Ali Moertopo akhir-
di Golkar. ”Banyak orang terkecoh ’gangguan’ Pak Ali,” tutur Daoed nya diabadikan sebagai nama satu
dalam memahami hubungan CSIS kepada Tempo dalam memoarnya. ruangan di lantai dua gedung baru
dan Golkar,” kata salah satu pendi- Memasuki 1980-an, hubungan CSIS. Ruangan Ali bersanding de-
ri CSIS, Harry Tjan Silalahi. Ali dan Soeharto merenggang. Ini ngan ruangan Soeharto dan Soe-
Dengan Ali sebagai penghu- setali tiga uang dengan hubungan djono Hoemardani. ”Kami tetap
bung, berbagai gagasan dan ha- CSIS dan pemerintah Orde Baru: ingin mengenang jasa mereka di
sil analisis peneliti CSIS, terutama kian berjarak. Pada titik terburuk, sini,” kata Harry Tjan Silalahi. Har-
di bidang politik, relatif mudah Ali dan CSIS pernah dituduh ber- ry seolah-olah bernostalgia saat
dicantolkan ke dalam kebijakan komplot menjatuhkan Soeharto. mengajak wartawan Tempo berke-
Orde Baru. Diminta atau tidak, Ju- Setelah Ali meninggal, ”pengucil- liling menengok ruangan-ruangan
suf Wanandi rutin mengirimkan an” atas CSIS berlanjut. Pada 1992, itu pada awal September lalu. ●

20 OKTOBER 2013 | | 51
cakup juga pemikiran filsafati yang terkait dengan kajian on-
MY COUNTRY, tologi (hakikat keberadaan manusia) dan kajian eksistensial-

MY PRESIDENT isme (relasi subyek di hadapan obyek).


Pembahasan tentang Pancasila pun tidak berhenti pada
pendekatan ilmiah. Pada bagian-bagian akhir, perspektif ide-
LI Moertopo banyak memberikan masukan bagi

A
ologis itu ia hadirkan kembali untuk mendelegitimasi sisa-
arah kebijakan politik Presiden Soeharto. Pandai sisa kekuatan Orde Lama dan menggalang dukungan aksi
membaca situasi, jernih menganalisis persoal- tumpas kelor kekuatan PKI. Sejarah mencatat, gerakan ini
an, dan jitu merancang taktik untuk kepentingan mendapat dukungan luas dari masyarakat dan berakhir de-
sang Presiden. Itulah kelebihan Ali di mata teman-teman de- ngan diterbitkannya Ketetapan MPRS tentang Ketertiban dan
katnya. Keamanan Masyarakat, yang jadi dasar untuk mengikis habis
Jejak pemikiran Ali itu bisa dilacak pada buku Strategi Pem- kekuatan PKI.
bangunan Nasional. Buku ini ibarat pintu gerbang bagi siapa Pada titik itulah Ali mulai memperkenalkan konsep peran
pun yang ingin memahami landasan dan orientasi kebijakan ganda ABRI. Tugas ABRI dalam menjamin stabilitas perta-
pemerintahan Orde Baru. Gagasan pemikiran di dalamnya hanan dan keamanan sejak itu bermain di dua kaki: sebagai
membentang luas, dari persoalan ideologi berbangsa, anali- aparatur pemerintah dan wakil di parlemen. Rekayasa pem-
sis kondisi masyarakat, sampai strategi kebudayaan. Konsep bangunan itu juga ditopang oleh perombakan struktur keta-
yang lebih praktis, seperti peleburan partai politik, tata hu- tanegaraan, dengan menjadikan Golkar sebagai lokomotif
kum, dan fungsi ganda Angkatan Bersenjata Republik Indo- pembangunan. Itulah, kata Ali, prasyarat akselerasi, perce-
patan proses modernisasi.
Sekalipun demikian, Ali meyakini proses modernisasi ti-
dak cukup diselesaikan lewat revitalisasi ideologi dan kelem-
bagaan negara. Kebijakan pemerintah tetaplah perlu mem-
pertimbangkan kondisi-kondisi obyektif yang berkembang
dalam masyarakat. Potensi sumber kekayaan alam, karena
itu, perlu diinventarisasi. Begitu pula dengan kondisi demo-
grafi, struktur perekonomian, serta faktor-faktor strategis
yang terjadi di dalam dan luar negeri.
Khazanah pemikiran buku ini pernah dijadikan kertas ker-
ja Presiden Soeharto saat menghadiri rapat paripurna di ha-
dapan Majelis Permusyawaratan Rakyat pada 1973. Sejak itu,
buku ini dijadikan cetak biru sebagai model Strategi Pemba-
ngunan Jangka Panjang.
Buku yang terbit pada 1972 ini mengalami revisi besar-be-
saran pada 1981. Bagian awal buku ini tetap dipertahankan.
Pada edisi revisi, Ali memperlebar topik bahasannya yang
meliputi problem strategi pembangunan nasional, lembaga
negara dalam Orde Baru, Pemilihan Umum 1971, pembina-
Harry Tjan Silalahi. an kehidupan politik, strategi kebudayaan, dwifungsi ABRI,
TEMPO/ NITA DIAN pembinaan hukum, dan kerja sama internasional.
Tentu banyak yang ragu jika buku dengan bobot akademis
nesia, dikupas dalam buku ini. ini dibuat oleh tentara yang hanya lulus bangku sekolah da-
Semua gagasan itu merupakan antitesis terhadap Orde sar. Ide penulisan buku ini sejatinya merupakan sari pati pe-
Lama. Rezim yang bertumpu pada figur Sukarno itu diang- mikiran Ali yang tertuang dalam berbagai ceramah, diskusi,
gap menyeleweng dari cita-cita kemerdekaan dan gagal men- dan wawancara. Semua bahan tersebut lantas dikembang-
jamin rasa aman. Ali bahkan menuding perselingkuhan Su- kan oleh sejumlah ilmuwan yang tergabung dalam Centre for
karno, lewat ideologi Nasakom, dengan kekuatan Partai Ko- Strategic and International Studies.
munis Indonesia sebagai pemicu lahirnya tragedi 1965. Da- Pendiri CSIS, Harry Tjan Silalahi, mengakui kajian buku
lam latar sejarah itulah Ali menawarkan pemaknaan ulang ini tidak bisa dikerjakan Ali seorang diri. Sebagai orang yang
ideologi Pancasila dalam praktek bernegara. pragmatis, Ali memerlukan dukungan para cendekiawan un-
Gerakan untuk mengamalkan Undang-Undang Dasar 1945 tuk bekerja sama dan bertukar pikiran.
dan Pancasila secara murni dan konsekuen—frasa yang per- Bila dalam politik praktis sepak terjang Ali kadang me-
nah sangat populer di sepanjang masa Orde Baru—dalam nyimpang dari konsep ideal yang dirancangnya, itu bisa jadi
uraian buku ini punya pijakan cukup dalam. Ali tidak sema- tak terlepas dari sikap pragmatisnya. “Pak Ali itu penganut
ta memaknainya sebagai norma fundamental dan sistem ni- paham politik right or wrong is my country,” kata Harry. “Bagi
lai dalam bernegara. Pancasila, sebagai basis ideologi, men- dia, my country sama dengan my president.” ●

52 | | 20 OKTOBER 2013
mando Cadangan Strategis Angkat-

TUGAS RAHASIA an Darat Prabowo Subianto ini lang-


sung menyanggupi. Misinya berha-
sil, Ali sangat lega ketika itu.

SANG ASISTEN Menurut Sugiyanto, operasi di


Negeri Gajah Putih itu merupakan

PRESIDEN
tugas khusus dari Soeharto yang
menjadi penjabat presiden. Se-
bagai staf pribadi, Ali dinilai bisa
merayu Sumitro pulang. ”Dan tu-
MENJADI STAF PRIBADI, ALI MOERTOPO DILIBATKAN DALAM BERBAGAI OPERASI gas itu bisa dilaksanakan dengan
baik,” katanya.
SENYAP. BERPERAN MEMBUJUK SUMITRO DJOJOHADIKUSUMO PULANG.
Kepada Tempo pada April 1999,
Sumitro membenarkan pertemu-
annya dengan Ali. Dia mengaku su-

P
ERTEMUAN raha- Aloysius Sugiyanto, tangan ka- Ali Moertopo dah lama mendengar kabar bah-
sia itu terjadi di sa- nan Ali di Operasi Khusus, yang (kiri) saat menjadi wa Soeharto mengutus Ali untuk
lah satu sudut Kota hadir di sana, mengingat dengan asisten pribadi mendekatinya. Sang Presiden ingin
Bangkok, Thailand, jelas peristiwa itu. Ali mengajak Soeharto. menjadikannya juru damai sengke-
pada Maret 1967. Ali bertemu untuk makan siang ber- ta Indonesia dengan Malaysia.
DOK. KELUARGA
Moertopo mendapat tugas maha- sama. Perbincangan mereka di- Semula Sumitro mencoba berke-
penting: membujuk Sumitro Djo- mulai dengan beragam topik ten- lit dari tawaran itu, sampai akhir-
johadikusumo kembali ke Tanah tang kondisi Indonesia. nya Ali datang ke Bangkok dan
Air. Pakar ekonomi pembangun- Menjelang pertemuan itu usai, membujuknya pulang. Dia me-
an ini meninggalkan Indonesia ka- Ali melontarkan sebuah pertanya- nyebut tiga tokoh PRRI lain yang
rena ikut mendukung Pemerin- an yang sudah disiapkan dari Ja- berperan sebagai mediator, yai-
tah Revolusioner Republik Indo- karta: ”Apakah Pak Mitro bersedia tu Henk Tombokan, Jerry Sumen-
nesia (PRRI) di Padang, 15 Februa- kembali ke Tanah Air?” Berpikir se- dap, dan Frans Saerang.
ri 1958. jenak, ayah mantan Panglima Ko- Empat bulan setelah pertemuan

54 | | 20 OKTOBER 2013
A l i M o e r t o p o

itu, Ali mengutus Sugiyanto men-


jemput Sumitro. Operasi ini be-
nar-benar senyap karena hanya
diketahui dua orang: Ali dan Soe-
harto. Menurut Sugiyanto, hampir
selama tiga bulan dia menyembu-
nyikan Sumitro dengan cara ber-
pindah-pindah tempat tinggal.
Pertama kali, Sumitro diinap-
kan di Hotel Indonesia selama dua
pekan. Pekan ketiga, ia menum-
pang di rumah teman Sugiyanto
di daerah Tebet, Jakarta Selatan.
Selanjutnya, mereka mengontrak
rumah di sekitar kawasan Keba-
yoran Baru. ”Tujuannya agar ti-
dak mudah ditemukan orang-
orang Presiden Sukarno,” kata-
nya. ”Ini perintah Pak Ali.”
Keputusan pulang ke Tanah Air
berbuah manis buat Sumitro. Te-
pat di hari ulang tahunnya pada 29
Mei 1968, Soeharto mengangkat
dia sebagai Menteri Perdagangan.
Jabatan itu ditawarkan saat Sumit- Basoeki Abdullah giyanto. ”Sebagai intelijen, tugas- terpisah karena dituduh korupsi,”
ro ditemani Ali dan Soedjono Hoe- (tengah) dan Aloysius nya macam-macam.” ujarnya.
mardani bertandang ke kediaman Sugiyanto setelah Cerita lain, Ali pernah diminta Ketiga anak emas itu kembali di-
Presiden. Saat itu, mereka bertiga pelantikan Soeharto Soeharto mencari seorang pelu- satukan Soeharto saat memimpin
dijamu Soeharto. (kanan) sebagai kis. Saat itu 12 Maret 1967, Soehar- Cadangan Utama Angkatan Darat,
presiden di Jakarta,
Seusai perjamuan di rumah Pre- to baru saja dilantik sebagai presi- yang menjadi cikal-bakal Koman-
12 Maret 1967.
siden, Ali mengakhiri operasi raha- den oleh Majelis Permusyawarat- do Cadangan Strategis Angkatan
sia menyembunyikan Sumitro. Su- an Rakyat Sementara. Dari sejum- Darat, hingga terjadi peristiwa Ge-
DOK. ALOYSIUS SUGIYANTO
giyanto diperintahkan mengun- lah kandidat pelukis, Ali memilih rakan 30 September 1965. Awal-
dang wartawan ke Gedung Press Basoeki Abdullah. awal menjadi penjabat presiden,
Club, Wisma Berita, Jakarta Pu- Sepekan kemudian, Sugiyan- Soeharto menghimpun mereka
sat. Pertemuan di gedung yang se- to ditugasi menjemput Basoeki dalam lembaga staf pribadi.
karang menjadi tempat berdiri- di Bangkok. Nama Basoeki bukan Alamsyah Ratu Perwiranegara
nya Hotel Grand Hyatt itu bertuju- muncul dari Soeharto. ”Kami men- ditunjuk sebagai koordinator.
an membuka jejak sang Menteri ke cari pelukis tanpa perlu menunggu Anggotanya antara lain Soedjono
media. Saat tampil membacakan perintah Presiden,” katanya. Hoemardani, yang membawah-
pernyataan, Sumitro didampingi Jusuf Wanandi, pengurus Cen- kan bidang ekonomi, Yoga Soego-
Sudharmono dan Widjojo Nitisas- tre for Strategic and International mo (bidang intelijen luar negeri),
tro. Studies, mengatakan Soeharto su- dan Ali Moertopo (bidang intelijen
Sebagai staf pribadi dan pemim- dah sedemikian percaya kepada dalam negeri).
pin Operasi Khusus, kata Sugiyan- Ali sejak Ali menjadi anak buah- Dua tahun berjalan, lemba-
to, tugas Ali beraneka ragam. Ti- nya di Teritorium IV Divisi Dipo- ga staf pribadi ini dibubarkan ka-
dak hanya menyiapkan keperluan negoro. Selain Ali, dua anggota Di- rena menuai sorotan. Tapi, pada
administrasi, ia aktif dalam me- visi Diponegoro yang dipilih men- Juli 1968, Soeharto membentuk
lancarkan operasi intelijen. ”Ali jadi staf pribadi Presiden adalah lagi lembaga baru dengan nama
juga menjadi penghubung Soe- Yoga Soegomo dan Soedjono Hoe- asisten pribadi (aspri). Di sana ha-
harto dengan pihak lain,” ujar Su- mardani. ”Cuma, mereka sempat nya ada tiga orang anggota, yaitu
Ali, Soedjono, dan Soerjo Wirjo-
hadipoetro. Ali dipercaya mengu-
SOEHARTO SUDAH SEDEMIKIAN PERCAYA KEPADA ALI rus bidang politik dan keaman-
an, Soedjono bidang ekonomi, se-
SEJAK ALI MENJADI ANAK BUAHNYA DI TERITORIUM IV dangkan Soerjo sebagai bendaha-
DIVISI DIPONEGORO. ra operasi Penentuan Pendapat
Rakyat (Pepera).

20 OKTOBER 2013 | | 55
Di lembaga baru itu, peran duet mengambil sebuah keputusan, niornya di militer. Salah satunya
Ali dan Soedjono tetap dominan. Soeharto pasti meminta pendapat Jenderal Soemitro, Panglima Ko-
Mereka diberi keleluasaan datang Ali. Selanjutnya, Ali meminta ”pe- mando Operasi Pemulihan Ke-
bertemu dengan Soeharto di Cen- nerawangan” Soedjono sebelum amanan dan Ketertiban (Kopkam-
dana tanpa melalui protokoler. memberikan jawaban. ”Soedjono tib). Perseteruan mengemuka saat
”Kalau Ali datang, Soeharto pasti memang dikenal jago soal kebatin- terjadi Malapetaka 15 Januari (Ma-
menerimanya,” kata Sugiyanto. an,” ujarnya. lari) 1974. Ali tersingkir sebagai
Jusuf memiliki cerita lain ten- Dominasi kedua aspri itu me- asisten pribadi dan Soemitro ter-
tang peran dua orang itu. Sebelum mantik ketidaksenangan para se- pental dari Kopkamtib. ●

saya menikah, Pak Soedjono yang menghitung tanggal baik,


TULANG BABI syaratnya apa saja.”

DI RUMAH NOMOR 18 Mereka sudah bersahabat sejak sama-sama bertugas di Di-


visi Diponegoro, Semarang, pada akhir 1950-an. Soeharto,
yang masih berpangkat kolonel, menja-
LI Moersalam masih meng-

A
bat panglima divisi itu. Soedjono sudah
ingat satu kejadian pada 1970- bertugas di sana sejak awal kemerdeka-
an. Di rumah Ali Moertopo di an dan menjabat Kepala Urusan Keuang-
Jalan Matraman Raya Nomor an Teritorial IV pada 1958. Sedangkan
18, Jakarta Timur, Soedjono Hoemarda- Ali baru pindah ke Semarang pada akhir
ni menegur sedikit keras sahabatnya itu 1958, setelah menumpas pemberontak-
soal sebongkah tulang babi yang tergan- an Pemerintah Revolusioner Republik
tung di salah satu sudut rumah. Si empu- Indonesia (PRRI) di Sumatera Barat. Ali,
nya rumah percaya tulang babi bisa men- yang berpangkat kapten, menyandang
jauhkannya dari bahaya. jabatan Deputi Asisten V Divisi Dipone-
Soedjono, yang dikenal sebagai peng- goro. Keahlian Ali dalam bidang opera-
anut aliran kebatinan dan penghayat spi- si dan intelijen serta keahlian Soedjono
ritual, pun menganggap tulang babi tak dalam mengurus bisnis dan keuangan
baik bagi Ali Moertopo. ”Copot itu. Itu membuat mereka menjadi orang keper-
tidak hanya menjauhkan mara bahaya, cayaan Soeharto.
tapi malaikat juga tidak mau masuk ke Namun, ketika Soeharto ditarik ke Ja-
rumah kamu,” ujar Ali Moersalam meni- karta pada 1959, hanya Ali yang dibawa.
rukan ucapan Soedjono kepada kakak- Di Jakarta, Kepala Staf Angkatan Darat
nya, dua pekan lalu. Ali Moertopo meng- Jenderal TNI Abdul Haris Nasution me-
Soedjono Hoemardani di DPR, Jakarta,
ikuti nasihat Soedjono dengan membu- nugasi mereka membentuk Korps Ten-
1979.
ang tulang babi itu. tara Ke I/Cadangan Umum Angkatan Da-
Ali Moertopo dan Soedjono selama ini DOK. TEMPO/BUDIMAN S HARTOYO rat (Korra-I/Caduad), yang kemudian di-
dikenal sebagai dua orang kepercaya- kenal sebagai Komando Cadangan Stra-
an Soeharto ketika membangun Orde Baru. Tapi tak banyak tegis Angkatan Darat (Kostrad). Soedjono baru menyusul se-
orang yang mengetahui kedekatan mereka di luar urusan pe- tahun kemudian, setelah Nasution mengangkatnya sebagai
kerjaan. Menurut Moersalam, Soedjono dan Ali memiliki hu- Asisten Deputi Keuangan Kepala Staf Angkatan Darat.
bungan khusus. ”Keluarganya juga dekat. Mereka sudah se- Menurut Moersalam, hubungan sepasang sahabat ini pun
perti saudara,” ujar pria 81 tahun itu kepada Tempo. makin erat, terutama setelah mereka diangkat sebagai staf pri-
Lucky Ali Moerfiqin, anak kedua Ali Moertopo, menutur- badi Soeharto pada pertengahan 1966. Jabatan itu kemudian
kan hubungan ayahnya dan Soedjono seperti kakak-adik. berubah menjadi asisten pribadi pada 1968. Soedjono menjadi
Soedjono beserta istri dan 12 anaknya kerap bertandang ke asisten bidang ekonomi, sedangkan Ali bidang politik.
rumahnya untuk berdiskusi tentang pelbagai hal. Mereka Keduanya juga dikenal sebagai pendiri Centre for Strategic
berbincang berdua dan membiarkan anak-anak bermain. Is- and International Studies (CSIS), yang menjadi lembaga think
tri mereka kerap pergi bersama karena sama-sama aktif di thank Orde Baru. Moersalam mengatakan keberhasilan Soe-
Yayasan Ria Pembangunan—yayasan istri pejabat Orde Baru djono mendatangkan pengusaha Jepang berinvestasi di Indo-
yang dibentuk Tien Soeharto. ”Saya dulu sunatannya bareng nesia tak lepas dari peran Ali Moertopo, yang bergabung da-
sama anak Pak Soedjono, Mas Tony,” katanya. lam Indonesia Lobby. Tim ini bertemu dengan Soedjono dan
Ali juga kerap meminta nasihat Soedjono jika hendak Menteri Luar Negeri Adam Malik pada 1966 di Jepang. Salah
menggelar hajatan penting, seperti pernikahan atau sunat- satu anggota tim lobi adalah Nakajima Shinzaburo, pengusa-
an. Menurut Lucky, ayahnya sering meminta Soedjono meng- ha yang pernah mendukung pemberontakan PRRI di Suma-
hitung tanggal baik untuk hajatan. ”Sewaktu saya dan kakak tera Barat yang ditumpas Ali. ●

56 | | 20 OKTOBER 2013
mereka membubarkan pengunjuk

INTEL DIPLOMAT rasa tanpa kekerasan.


Pasukan keamanan Inggris akhir-
nya hanya membuat koridor agar

MODAL SEMANGAT rombongan Indonesia bisa me-


ninggalkan ruang seminar. Ali, Ben-
ny, dan Halim masuk ke taksi perta-
ma yang dapat membawa mereka
ALI MOERTOPO TURUT AKTIF MEMBENTUK ASEAN DAN MEMPROMOSIKAN KERJA SAMA DI keluar dari tempat itu. Tapi peng-
unjuk rasa berupaya menahan tak-
KAWASAN ASIA-PASIFIK. SELALU ANTUSIAS, MESKI KERAP TAK DISAMBUT POSITIF. si itu. Mereka memekik-mekik, me-
nanyakan Ali Moertopo.
Duduk di samping Ali, Benny
memberikan isyarat bahwa Ali
ada di mobil belakang. ”Kami lolos
dari kepungan massa. Rombong-
an Sofjan yang kena,” kata Halim
kepada Tempo mengenang peris-
tiwa pada akhir 1970-an itu. Kini
berusia 86 tahun, Halim di masa
itu juga salah satu perwira Opera-
si Khusus kepercayaan Ali Moer-
topo.

●●●
DI awal masa Orde Baru, Soe-
harto memerlukan juru bicara
yang bisa menjelaskan ke dunia
luar bahwa dia tidak pernah me-
ngudeta Sukarno. Tapi Soeharto
belum sepenuhnya mempercayai
pegawai di Kementerian Luar Ne-
geri. Dia menganggap kementeri-
an itu belum steril dari para peng-
ikut tokoh PKI, Soebandrio. Soe-
harto pun meminta bantuan Ali
mencari orang-orang yang bisa

S
EMINAR di London beberapa pendiri Centre for Stra- Dari kiri: A.R. menjalankan tugas tersebut.
School of Economics tegic and International Studies, se- Soehoed, Benny Ali sendiri tak pernah menda-
itu baru separuh ja- perti Jusuf Panglaykim, Jusuf Wa- Moerdani, Jusuf pat tugas resmi sebagai pejabat hu-
lan ketika tiba-tiba nandi, dan Sofjan Wanandi. Panglaykim, Ali bungan luar negeri. Namun, seba-
kegaduhan pecah Tak puas berorasi di luar ru- Alatas, Jusuf gai tentara intelijen dan asisten pri-
Wanandi, J.
di depan ruangan. Ratusan peng- angan, pengunjuk rasa menco- badi Soeharto, tanggung jawab Ali
Halim, Subono,
unjuk rasa meminta diskusi itu di- ba menerobos ke ruang seminar. dan Ali Moertopo kerap melampaui batas-batas teri-
hentikan. Mereka menuntut dele- Petugas keamanan bergerak ce- pada seminar di torial Indonesia. Sewaktu meng-
gasi pemerintah Indonesia—yang pat mencegah mereka—dan sege- London School of awali misi-misi penting, Ali biasa
hadir dalam seminar itu—menun- ra mengunci pintu dari dalam. Bu- Economics, akhir menunjuk orang-orang yang dia
taskan berbagai kasus pelanggar- kannya mundur, para pendemo 1970-an. percayai. Tapi, pada tahap terten-
an hak asasi manusia di negerinya. ”menyandera” peserta seminar. tu, dia kerap ”turun gunung” ber-
DOK. KELUARGA
Mereka menyasar ketua delega- Sejumlah perwakilan pemerintah sama timnya.
si Indonesia, Ali Moertopo—yang Inggris ikut tertahan. Misi diplomatik penting yang
sedianya akan berbicara seputar Di tengah kepungan demon- dia emban antara lain ketika Indo-
perkembangan politik dan strategi stran, Benny menghubungi kenal- nesia berupaya mengakhiri kon-
pembangunan Orde Baru. annya di dinas intelijen Inggris. Pi- frontasi dengan Malaysia, mem-
Waktu itu, Ali didampingi Ben- hak keamanan Inggris lantas me- bebaskan Irian Barat, dan menya-
ny Moerdani, A.R. Soehoed (Men- nawarkan petugas khusus mere- tukan Timor Timur. Tugas diplo-
teri Perindustrian), serta Joseph ka untuk memecahkan kerumun- masi Ali belum berakhir bahkan
Halim (dokter militer). Hadir juga an massa. Tapi Ali menyarankan ketika konfrontasi dengan Malay-

58 | | 20 OKTOBER 2013
A l i M o e r t o p o

sia selesai. Masih ada kecurigaan hubungan kerja sama ASEAN,


dari pihak Malaysia bahwa Indo- Australia, dan Jepang. Menurut
nesia bisa saja melanggar perjan- Ali, sebagai negara yang pernah
jian. Untuk menunjukkan iktikad terisolasi dan perlu menjalin kon-
baik, sekaligus mengajak negara tak dengan Asia, Australia mesti
lain menjaga stabilitas di kawasan menjalin hubungan baik dengan
Asia Tenggara, Indonesia meng- Indonesia dan ASEAN. Untuk ber-
gagas pendirian Association of hubungan dengan negara-negara
Southeast Asian Nations (ASEAN). Asia Tenggara, Jepang pun menja-
Selama persiapan deklarasi lin hubungan lebih dekat dengan
ASEAN, Ali menunjuk orang-orang Indonesia.
yang dia percayai. Salah satunya Leifer menduga gagasan itu me-
Ventje Sumual, perwira yang per- rupakan upaya Ali mengantisipa-
nah menjadi tahanan politik kare- si kebangkitan dan ancaman do-
na terlibat pemberontakan PRRI/ minasi Cina di Asia. Dalam sebuah
Permesta. Ali meminta Ventje me- kesempatan, Ali pernah mengung-
nemani delegasi Indonesia ke kapkan, ASEAN dan Cina akan sa-
Bangkok pada Agustus 1967. Ventje ling melihat sebagai lawan. Kedua-
berangkat bersama Benny Moer- nya akan bersaing dalam menarik
dani dan Yoga Soegomo. investasi dan modal asing, meng-
Bukan anggota tim resmi di Ali Moertopo impor teknologi, serta mengeks-
meja perundingan, tugas Ventje bersama sejumlah por komoditas ke negara maju. Ka-
adalah melobi di balik layar agar pejabat tinggi rena itu, Ali menekankan, ASEAN
usul pembentukan ASEAN bisa Indonesia mendarat harus segera menyiapkan infra-
gol. Pada malam terakhir menje- di Dandara Subang, struktur Segitiga Asia-Pasifik.
Malaysia, pada
lang penandatanganan Deklarasi Baik Australia maupun Jepang
Mei, 1966 untuk
Bangkok, Benny membangunkan membicarakan tak antusias menyambut gagasan
Ventje. Malam itu, perundingan penyelesaian tersebut. Pada awal 1970-an, Aus-
semestinya sudah selesai dan de- konfrontasi tralia justru mempromosikan hu-
legasi dari lima negara menanda- Indonesia-Malaysia. bungan lebih luas dengan nega-
tangani deklarasi. Entah kenapa, ra Asia, termasuk Cina. Hal itu tak
BUKU ALI MOERTOPO 1924-1984
delegasi Filipina tak mau membe- mengurangi semangat Ali men-
rikan tanda tangan. ”Kalau Filipi- dengungkan berbagai ide tentang
na enggak mau teken, perunding- hubungan antarnegara.
an bisa gagal,” kata Benny. Ventje C. Sumual Sampailah pada suatu wak-
Ventje lantas teringat pada ke- (kanan). tu, Ali diundang berpidato di ha-
nalan lama dia, Jenderal Var- dapan National Security Council
BUKU 30 TAHUN INDONESIA
gas dari Filipina. Waktu itu Var- MERDEKA Thailand. Seperti biasa, dia hanya
gas menjabat Sekretaris Jenderal mengungkapkan garis besar ren-
Southeast Asia Treaty Organiza- cana pidatonya. Teks pidato ber-
tion. Bekas panglima di Filipina ■■■ bahasa Inggris selanjutnya disiap-
ini juga salah satu penasihat presi- PROFESOR hubungan interna- kan Soedjati Djiwandono, ahli hu-
den negara itu. sional di London School of Eco- bungan internasional yang turut
Malam itu Ventje menelepon nomics, Michael Leifer, menye- mendirikan Centre for Strategic
Vargas dan berbicara panjang-le- but Ali Moertopo sebagai tokoh vi- and International Studies.
bar. Dia menanyakan alasan Fili- sioner sekaligus pragmatis dalam Pagi hari sebelum Ali naik podi-
pina tak bersedia meneken per- melakukan tugas diplomatik. ”Dia um, Halim menyerahkan naskah
janjian. ”Saya mengatakan ke Var- penganjur perubahan pola diplo- itu. Rupanya, Ali tak sempat me-
gas, ’You do something’,” ujar Ven- masi sentimental dan emosional meriksa lagi naskah tersebut. Di
tje dalam satu wawancaranya de- menuju (diplomasi) rasional dan podium, ia tiba-tiba menghenti-
ngan Tempo. Setengah jam setelah obyektif,” kata Leifer dalam buku kan pidatonya. Di depan mikrofon
perbincangan telepon tersebut, Sekar Semerbak. Buku itu dibuat yang masih menyala, Ali pun ber-
Vargas memastikan Menteri Luar untuk mengenang satu tahun wa- gumam. ”Edan iki, kurang siji. (gila
Negeri Filipina Carlos Romulo tak fatnya Ali Moertopo. ini, kurang satu).” Ali langsung
akan hadir dalam deklarasi, tapi Fi- Leifer antara lain mencatat upa- menutup pidatonya, ”I hope you
lipina akan diwakili sekretaris jen- ya Ali mempromosikan gagas- understand what I mean.” Meski pi-
deral kementerian luar negerinya. an Segitiga Asia-Pasifik pada awal dato itu tanpa kesimpulan, Hadi-
Keesokan paginya, lahirlah ASEAN. 1970-an. Gagasan itu melibatkan rin tetap bertepuk tangan. ●

20 OKTOBER 2013 | | 59
PENUMPANG
GELAP MALARI
ALI MOERTOPO DITUDING MEREKAYASA PERISTIWA MALARI UNTUK
MENJEBLOSKAN KELOMPOK YANG KRITIS TERHADAP PEMERINTAH.
DIWARNAI PERSAINGAN DENGAN SOEMITRO DAN PEMBELOTAN
ANAK DIDIKNYA SENDIRI.

S
AMBIL menenteng Jakarta, sekelompok orang mem-
pistol, Mayor Jende- bakar dan menjarah toko milik
ral Ali Moertopo ber- warga keturunan Cina serta me-
siap menemui mas- rusak pabrik Coca-Cola dan dealer
sa mahasiswa. Mere- mobil Toyota. Peristiwa ini kemu-
ka berteriak-teriak dengan nada dian dikenal sebagai Malapetaka
mengejek di depan kantor Centre 15 Januari atau disingkat Malari.
for Strategic and International Stu- Dalam buku Hariman dan Mala-
dies (CSIS) di Tanah Abang III, Ja- ri: Gelombang Aksi Mahasiswa Me-
karta Pusat, pada 15 Januari 1974. nentang Modal Asing, disebutkan
Kepala Operasi Khusus yang juga bahwa sepanjang 1970-1974 ham-
asisten pribadi Presiden Soehar- pir tidak pernah sepi dari aksi un-
to itu ngotot ingin menjumpai Ha- juk rasa. Berbagai demonstrasi itu
riman Siregar, Ketua Dewan Ma- dilatari ketidakpuasan yang bera-
hasiswa Universitas Indonesia, pe- gam. Arief Budiman pada Agustus
mimpin demonstran. ”Memang- 1970 mendirikan Komite Anti Ko-
nya saya takut?” katanya. rupsi. Ada juga gerakan untuk ti-
Para mahasiswa itu menuding dak ikut memilih menjelang Pemi-
Ali dan asisten presiden lainnya lihan Umum 1971, yang dikenal se-
sebagai antek Jepang. CSIS men- bagai Golongan Putih alias Golput.
jadi sasaran karena lembaga pe- Selanjutnya, pada 1972, bebe- Hariman Siregar membesar. Melalui Operasi Khu-
mikir yang didirikan Ali Moerto- rapa aktivis mengusung tema me- (kanan) bersama sus (Opsus), Ali giat menjalankan
po dan Mayor Jenderal Soedjono nentang pembangunan Taman mahasiswa politik wadah tunggal bagi kalang-
Hoemardani pada 1971 itu dise- Mini Indonesia Indah (TMII) senilai berdialog dengan an terdidik. Mereka menyasar ke-
but-sebut sebagai otak dan pelobi Rp 10,5 miliar. Proyek yang digagas Presiden Soeharto lompok mahasiswa, wartawan,
di Gedung Bina
utama di balik kebijakan ekonomi Ibu Negara Tien Soeharto ini diten- pegawai negeri, hingga istri pega-
Graha, Jakarta, 11
Soeharto, yang cenderung lunak tang karena pemerintah sedang di- Januari 1974. wai negeri dan militer.
terhadap korporasi asing. lilit utang. Ali dan Soedjono pasang Operasi itu dimulai dengan men-
Ali marah mendengar ejekan badan membela Tien. Adapun Jen- dirikan Komite Nasional Pemuda
DOK. TEMPO/SYAHRIR WAHAB
itu. Jusuf Wanandi, yang bekerja di deral Soemitro, Panglima Koman- Indonesia (KNPI). Tujuannya me-
CSIS, berusaha menyabarkannya. do Operasi Pemulihan Keamanan ngendalikan Angkatan 1966, yang
”Bukan begitu, Pak. Saya dulu per- dan Ketertiban (Kopkamtib), meni- banyak berasal dari Kesatuan Aksi
nah di posisi mereka, dan mereka lai proyek ini tidak tepat, tapi tidak Mahasiswa Indonesia (KAMI). Ali
sangat kuat. Kita bisa digilas,” ujar- melakukan protes secara terbuka. juga mendorong berdirinya Natio-
nya. Peristiwa itu diceritakan Jusuf Pada akhir 1973, demonstra- nal Union Student (NUS), yang di-
kepada Tempo pada Oktober 2010, si anti-TMII meredup. Gelombang harapkan menyedot dewan ma-
dan diulang pada September lalu. protes bergeser ke isu penolakan hasiswa dari semua kampus. Ha-
Unjuk rasa itu memanfaatkan Rancangan Undang-Undang Per- riman Siregar digadang-gadang
momen kunjungan Perdana Men- kawinan, yang dimotori organi- menjadi pemimpin NUS. Masih
teri Jepang Kakuei Tanaka. Seba- sasi Islam, dan anti-modal asing, dalam buku Hariman dan Malari,
gian besar protes mahasiswa me- yang diusung komite mahasiswa. menurut Gurmilang Kartasasmi-
nyuarakan anti-modal asing. Pada Soeharto dan Ali tahu betul po- ta, temannya di Fakultas Kedok-
hari yang sama, di beberapa sudut tensi kelompok protes itu bisa teran UI itu terlihat makin lengket

60 | | 20 OKTOBER 2013
A l i M o e r t o p o

tarkan Hariman menjadi Ketua De- Upaya Soemitro menjaga ke-


wan Mahasiswa, mengalahkan Is- amanan jebol juga. Demonstrasi
meth Abdullah, calon HMI. mahasiswa 15 Januari 1974 ditung-
Tapi, setelah terpilih sebagai ke- gangi kelompok penyusup yang
dengan kelompok Ali dan CSIS. Peristiwa Malari tua, Hariman mulai menunjuk- melakukan kerusuhan. Belakang-
Pembentukan NUS tidak mulus di Jakarta, kan gelagat membandel dengan an penumpang gelap itu diketahui
karena ditentang Himpunan Ma- 15 Januari 1974. memilih Judilherry sebagai Sekre- dari kelompok preman hingga ak-
hasiswa Islam (HMI), yang memi- taris Jenderal Dewan Mahasiswa tivis Darul Islam/Tentara Islam In-
DOK. TEMPO
liki banyak kader di dewan ma- UI. Hariman melawan keinginan donesia (DI/TII) yang didrop pada
hasiswa. Ali mengubah taktik de- Ali, yang hendak menyingkirkan sore hari dari luar Jakarta.
ngan sasaran menguasai organi- Panglima Komando HMI. Di bawah Hariman, Dewan Dalam buku Hariman dan Mala-
sasi mahasiswa berlatar profesi. Operasi Pemulihan Mahasiswa UI makin keras meng- ri, yang memuat kesaksian Soemit-
Sebagai proyek percontohan, Ha- Keamanan dan usung isu anti-modal asing. Hari- ro, aksi penunggangan didalangi ja-
riman diusung menjadi pemim- Ketertiban man makin sulit dikendalikan se- ringan intelijen lepas Opsus, CSIS
pin lewat Kongres Ikatan Mahasis- Jenderal Soemitro telah terang-terangan menyerang yang berjaringan Opsus, dan bebe-
dan Brigadir
wa Kedokteran Indonesia (IMKI) Ali, Soedjono, asisten pribadi pre- rapa tokoh Gabungan Usaha Pem-
Jenderal Herman
di Makassar. Sarens Sudiro siden, dan CSIS. baruan Pendidikan Islam (GUPPI).
Pola baru itu sukses. Hariman menenangkan Kolonel Aloysius Sugiyanto, Komando operasi pembakaran di-
terpilih sebagai Sekretaris Jende- massa dalam anak buah Ali, membenarkan ada- sebut-sebut dipimpin Bambang
ral IMKI. Judilherry Justam, aktivis Peristiwa Malari di nya pembelotan Hariman. ”Dia Trisulo, anggota Opsus.
HMI sekaligus teman Hariman di Jalan M.H. Thamrin, mbalelo, malah mendemo Ali di Ta- Setelah pecah Malari, Soehar-
Kedokteran UI, membenarkan ada Jakarta, 1974. nah Abang,” ujarnya kepada Tem- to melalui kaki tangan perwira-
peran Ali dalam Kongres. Menurut po, September lalu. Menurut Heru nya punya seribu alasan melaku-
Judilherry, posisinya sebagai pesa- DOK.TEMPO/ SYAHRIR WAHAB Cahyono, Opsus kemudian meng- kan penangkapan. Anehnya, mere-
ing kuat Hariman dalam pemilihan gerakkan Kelompok 10 untuk me- ka yang ditangkap tidak mesti ber-
itu pun hasil rekayasa Ali. Kendati nyebarkan mosi tidak percaya atas hubungan dengan Malari. Mere-
mengubah sasaran, Gurmilang me- kepemimpinan Hariman. ka yang giat memprotes pemerin-
lanjutkan, Opsus tetap berencana Akhir 1973, suhu politik mema- tah sejak 1970 hingga 1974 juga di-
merebut UI dari dominasi HMI. nas. Soemitro mulai berkeliling jaring. Kelompok Partai Sosialis In-
Pada 1973, salah satu agenda kampus-kampus, kecuali UI—ka- donesia dan pendukung Sukarno,
penting mahasiswa UI adalah pe- rena tahu betul kampus jaket ku- bahkan mereka yang mendukung
milihan Ketua Dewan Mahasiswa. ning itu sedang digarap Opsus. Soeharto pada 1966, ikut dibabat.
Dalam buku Peranan Ulama dalam Soemitro makin waspada setelah Proses penangkapan terpecah
Golkar 1971-1980: Dari Pemilu sam- muncul desas-desus bakal terja- antara Soemitro dan Ali, yang su-
pai Malari, yang ditulis Heru Cah- di kerusuhan yang digalang di- dah lama berseberangan. Kubu
yono, disebutkan ada peran Ke- rinya. Dalam buku biografinya Soemitro berusaha menangkapi
lompok 10 di situ. Anggotanya an- yang ditulis Ramadhan K.H., Soe- pendukung Ali, begitu pula seba-
tara lain Aulia Rahman, Posdam mitro merasakan kejanggalan de- liknya. Untuk keperluan pemerik-
Hutasoit, Freddy Latumahina, dan ngan kehadiran Ali dan Soedjono saan, tahanan Malari dibagi dalam
Leo Tomasoa. Nama-nama itu di- di kantornya menjelang Peristiwa tiga kelompok dengan kode sandi
kenal sebagai ”binaan” Ali Moerto- Malari. ”Bahkan Soedjono meng- masing-masing. Kelompok maha-
po. Kelompok 10 sukses mengan- inap bersama saya,” katanya. siswa dan sosialis dimasukkan ke

20 OKTOBER 2013 | | 61
Grup Kelinci, kelompok Sukarno- Panglima Kopkamtib dilucuti. Ma- Di kubu Ali, Soeharto hanya
is ke dalam Grup Geladak, dan ke- yor Jenderal Sutopo Juwono, Kepa- membubarkan institusi asisten pri-
lompok Islam dimasukkan ke Grup la Badan Koordinasi Intelijen Ne- badi. Ali sendiri naik pangkat men-
Kembang Sepatu. ”Saya lihat dan gara (Bakin), juga dilengserkan. jadi letnan jenderal dan diberi ja-
bertemu dengan mereka. Alasan Kedua jenderal ini disebut-sebut batan Wakil Kepala Bakin. Pasca-
penangkapannya aneh-aneh,” ujar satu kubu melawan Ali. Soetopo Malari, gelombang protes berhen-
Hariman dua pekan lalu. ”dilempar” menjadi duta besar di ti bak ditelan bumi. Peristiwa Mala-
Dampak Malari menjalar juga Belanda. Adapun Soemitro meno- ri dimanfaatkan dengan sukses un-
di tubuh militer. Soemitro men- lak tawaran sebagai duta besar di tuk menyikat kelompok yang ber-
jadi korban. Jabatannya sebagai Amerika Serikat. potensi merongrong kekuasaan. ●

TOM DAN JERRY


DI TUBUH MILITER
EDATANGAN Jenderal Soemitro, Panglima Ko-

K mando Operasi Pemulihan Keamanan dan Keter-


tiban, dari Konferensi Tingkat Tinggi Nonblok di
Aljazair disambut laporan rencana kerusuhan da-
lam waktu dekat. Saat itu September 1973. Tapi informasi dari
Mayor Jenderal Soedjono Hoemardani, orang kedua di tim
Operasi Khusus (Opsus), itu tidak terlalu dihiraukan.
Setelah laporan Soedjono dibenarkan Mayor Jenderal Su-
topo Juwono, Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara (Ba- Soemitro (kiri) dan Ali Moertopo menghadiri Konferensi Bilateral
kin), Soemitro baru percaya. Dia tersentak karena laporan Indonesia-Jepang Pertama di gedung CSIS, Desember 1973.
berupa dokumen itu menyebut dalang kerusuhan adalah di-
BUKU: ALI MOERTOPO 1924-1984
rinya sendiri. Tujuannya melengserkan Soeharto.
Dalam biografi yang ditulis Ramadhan K.H., Soemitro ber- bahwa bekas aktivis DI/TII berhubungan erat dengan Ali.
tanya kepada Sutopo apakah Soeharto mengetahui dokumen GUPPI dimanfaatkan untuk menggalang massa demon-
itu. Koleganya ini menjawab bahwa Presiden tidak percaya stran. Penggalangan itu berjalan tertutup dan hanya dike-
begitu saja. Mendengar itu, Soemitro merasa tenang. tahui segelintir elite organisasi. Dalam wawancara Heru Ca-
Laporan yang menyudutkan Soemitro itu dikenal sebagai hyono dengan Maizir Achmaddyns, politikus Masyumi yang
”Dokumen Ramadi”. Ramadi adalah anggota Majelis Permu- ikut rapat kelompok Ramadi di GUPPI, disebutkan dokumen
syawaratan Rakyat dari Golongan Karya pada 1971. Pria kela- itu bukan ditulis oleh Ramadi. ”Ada intelijen tak dikenal yang
hiran 12 Maret 1912 itu juga penasihat Gabungan Usaha Pem- mengantarkan ke kantor GUPPI,” katanya. Dokumen diteri-
baruan Pendidikan Islam (GUPPI), organisasi yang dimanfa- ma Ramadi, lalu diserahkan kepada Soedjono Hoemardani.
atkan Ali Moertopo, Kepala Opsus, untuk menarik kelompok Kendati Soemitro sudah diberi tahu, kerusuhan meletus
Islam ke dalam Golkar. Di GUPPI, Soedjono aktif sebagai pe- juga. Pembakaran pabrik dan pasar menyertai demonstrasi
lindung organisasi. mahasiswa pada 15 Januari 1974, yang dikenal dengan Mala-
Soemitro, menurut biografi itu, baru mengetahui rincian petaka 15 Januari (Malari). Pasca-Malari, Soeharto memang-
”Dokumen Ramadi” setelah pensiun. Menurut dia, Ramadi gil Soemitro dan mengungkap kembali dokumen panas itu.
menyebutkan bakal ada revolusi sosial pada 4 April dan 6 Juni Jabatan Soemitro dilucuti. Sedangkan Ali naik pangkat men-
1974. ”Revolusi sosial mesti meletus dan Pak Harto mesti ja- jadi Wakil Kepala Bakin.
tuh dan akan diganti oleh seseorang yang bernama ’S’, mak- Soemitro curiga pencopotannya bagian dari skenario Ali
sudnya Soemitro.” Moertopo. Dalam buku biografinya, Soemitro mengatakan ta-
Dalam buku Peranan Ulama dalam Golkar 1971-1980: Dari waran Soeharto kepadanya menjadi duta besar di Amerika telah
Pemilu sampai Malari, yang ditulis Heru Cahyono, ”Dokumen didengarnya tiga hari sebelumnya dari Kepala Kepolisian Jakar-
Ramadi” disebut merupakan salah satu bukti yang meng- ta Widodo Budidarmo. Menurut Widodo, kabar itu disampaikan
gambarkan persaingan Soemitro dan Ali. Dokumen itu dise- Bambang Trisulo, anak buah Ali Moertopo di Opsus. Anehnya,
but-sebut dibuat Opsus untuk menggasak Soemitro. kedua anak Soemitro, Mely dan Nieke, juga mengetahuinya.
Benang merah ”Dokumen Ramadi” dengan Ali terlihat dari Ketika tawaran itu disodorkan, Soeharto menyangkal te-
kesibukan rahasia yang meningkat di kantor GUPPI. Terja- lah membicarakannya dengan orang lain. Soemitro pun ke-
di penggalangan aktivis Darul Islam/Tentara Islam Indone- sal. ”Aneh ya, Pak. Saya ini bintang empat, kok, nasib saya di-
sia (DI/TII), yang tidak ada hubungannya dengan aktivitas tentukan orang di tepi jalan.” Ujung rivalitas itu pada akhir-
GUPPI sebelumnya. Bukan rahasia di kalangan elite militer nya ditentukan Soeharto, yang memilih Ali. ●

62 | | 20 OKTOBER 2013
JURU TERANG,
TEROR, LALU
TERBUANG
ALI MOERTOPO TAK HANYA MENGAYOMI, TAPI JUGA MENYEBAR TEROR
KEPADA INDUSTRI FILM DAN PERS. DI UJUNG KARIER DAN HIDUPNYA,
DIA TERPENTAL DARI LINGKARAN KEKUASAAN ORDE BARU.

A
LI Moertopo menge- di lingkungan barunya itu. Ali Moertopo (FFI), membiayai tugas Kelompok
luh ketika membuka Sebelum Ali berpindah ke kan- (kiri bawah), Kerja Tetap Promosi dan Pemasa-
sidang Majelis Mu- tor Departemen Penerangan di Ja- Titiek Puspa, ran Luar Negeri yang dipimpin Ro-
syawarah Perfilman lan Medan Merdeka Barat, Jakar- dan Benyamin sihan Anwar, serta membuat film
Indonesia (MMPI) di ta Pusat—kini kantor Kementeri- S. hadir dalam percontohan, seperti Halimun dan
Festival Film
Gedung Dewan Pers, 10 September an Komunikasi dan Informatika— Titian Serambut Dibelah Tujuh.
Indonesia di
1982. Tien Soeharto menegurnya film nasional sedang gencar-gen- Semarang, Jawa Walhasil, sejak saat itu, FFI di-
tentang film Sundel Bolong. Menu- carnya digarap. Tercatat 135 judul Tengah, 1980. gelar megah secara bergantian di
rut Ibu Negara, film horor yang di- film lahir pada 1977—tertinggi da- kota-kota besar Indonesia. Keti-
DOK. TEMPO/
bintangi Suzanna itu jorok, tak la- lam sejarah. Penyebabnya Mashu- SJAFRIAL ARIFIN ka FFI digelar di Semarang pada
yak beredar di masyarakat. Penje- ri Saleh, Menteri Penerangan se- 1980, dia menyewa gerbong ke-
lasan Ali kepada Ibu Negara, bah- belum Ali, mewajibkan importir reta. Setahun kemudian, di Sura-
wa film itu diangkat dari legenda film membuat satu judul untuk se- baya, semua peserta diangkut de-
Indonesia, tidak mempan. tiap lima judul film yang didatang- ngan Boeing 747. ”Pesawat itu di-
Akibat teguran itu, Ali mengha- kan dari luar negeri. Itu pun ma- paksakan parkir di salah satu lan-
dapi situasi yang dilematis. Sundel sih ditambah dengan aturan wa- dasan karena bandaranya belum
Bolong telanjur beredar dan, seba- jib edar dan wajib putar film na- bisa melayani pesawat sebesar
gai Menteri Penerangan, dia ingin sional. Gara-gara itu, banyak film itu,” kata Ilham, yang ikut dalam
menegur Dewan Film Nasional. dibuat asal jadi untuk memenuhi rombongan.
”Tapi saya sendiri ketuanya,” kata syarat impor. Pada masa itu juga Ali memben-
Ali, seperti ditirukan Ilham Bin- Ali merespons dengan mengha- tuk tiga asosiasi importir film un-
tang, yang kini menjadi bos tabloid pus kewajiban produksi bagi im- tuk menggantikan empat konsor-
Cek & Ricek. Kala itu Ilham menja- portir film. Produksi film pun jeb- sium perusahaan importir film.
di wartawan harian Angkatan Ber- lok. Pada tahun kedua Ali menja- Kuota film impor berkurang dras-
senjata sekaligus pengurus Persa- bat, film lokal kurang dari seperti- tis dari 360-an judul menjadi ha-
tuan Wartawan Indonesia (PWI) ga rekor 1977. Untuk memperbaiki nya 250 judul. Namun besarnya
Jaya seksi film. kualitas perfilman, Ali memben- pengaruh Departemen Penerang-
Setelah Ali dilantik menjadi tuk Dewan Film Nasional (DFN) an terhadap bisnis mereka mem-
Menteri Penerangan pada Ma- gaya baru dengan melibatkan para buat asosiasi-asosiasi tersebut ikut
ret 1978, hari-hari yang dilalui- pakar perfilman dan budayawan. menyumbang dana untuk wilayah
nya mulai berubah. Ali, yang se- Ali sebagai ketua umum ex-officio, tugas Kementerian Penerangan di
belumnya berada di ”dunia ba- sedangkan ketua hariannya Asrul luar industri perfilman, termasuk
wah tanah” sebagai Wakil Kepa- Sani. dunia pers.
la Badan Koordinasi Intelijen Ne- Lewat DFN, Ali mewajibkan im- Asosiasi importir film Amerika
gara (Bakin), kini beralih ke ling- portir menyetor dana sertifikat Serikat menyumbang dana untuk
kungan selebritas. Dia menye- produksi Rp 3 juta untuk setiap ju- revitalisasi Museum Pers Nasio-
butnya masyarakat seluloid alias dul film impor. Menurut Narto Era- nal di Solo. Adapun importir film
pita—kini jarang dipakai lagi kare- wan, mantan Direktur Film Depar- Mandarin mendanai pembangun-
na tergerus teknologi digital. Toh, temen Kebudayaan dan Pariwisa- an Gedung Dewan Pers di Jalan Ke-
tak butuh waktu lama bagi Ali un- ta, dana itu dipakai untuk penye- bon Sirih, Jakarta Pusat yang saat
tuk menancapkan pengaruhnya lenggaraan Festifal Film Indonesia itu merupakan kompleks peru-

64 | | 20 OKTOBER 2013
A l i M o e r t o p o

mu dengan Soeharto.
Halim, dokter militer Angkat-
an Darat, pernah mendengar ceri-
ta dari Kepala Bakin Yoga Soegomo
soal kegundahan Ali. Menurut dia,
Ali merasa ganjil karena tidak lagi
diminta Soeharto datang ke Cenda-
na, tapi ke Bina Graha.
Diselimuti tanya, Ali tetap datang
ke Bina Graha. Ketika itu, Soeharto
sedang membaca koran di ruang
kerja. Sang tuan rumah memper-
silakan Ali duduk hanya dengan
mengacungkan telunjuk ke arah
kursi sambil tetap membisu.
Tak tahan berdiam diri, Ali me-
nanyakan alasan diminta meng-
mahan Departemen Penerangan. Serah-terima rangan mencabut surat izin terbit hadap. ”Saya sedang ada rapat di
”Rumah-rumah dibongkar dan di- Menteri majalah Tempo setelah pemberi- Bakin,” ujarnya. Soeharto menja-
pindah ke Jalan Radio Dalam, Ja- Penerangan taan huru-hara kampanye Partai wab dengan enteng, ”Rapat diting-
karta Selatan,” kata Narto. dari Ali Moertopo Golkar di Lapangan Banteng, Ja- gal saja.”
Sekilas pengaruh Menteri Ali kepada Harmoko karta. Fikri Jufri, saat itu redak- Jawaban ketus itu membuat Ali
di Departemen
tampak positif bagi perkembang- tur pelaksana Tempo, masih ingat semakin gundah. Kepada Yoga,
Penerangan,
an industri perfilman serta me- Jakarta, 21 Maret ketika dia pergi ke Hotel Sanur dia menanyakan perubahan sikap
dia massa. Namun, seperti hal- 1983. Beach, Bali, menemui Menteri Ali Soeharto. ”Aku ki salah opo? Kok,
nya aparatur Orde Baru lainnya, dan mempertanyakan pencabut- begini,” katanya.
PERPUSTAKAAN NASIONA
Departemen Penerangan sedari an izin tersebut. “Saya tahu Ali se- Pada pengujung karier dan hi-
awal adalah alat kontrol pemerin- dang di Bali dari Soedjono Hoe- dupnya yang mulai sakit-sakit-
tahan Soeharto. Lewat Badan Sen- mardani,” kata Fikri. an, Ali tampak semakin tersing-
sor Film, banyak adegan film yang Dalam pertemuan itu, Ali me- kir dari lingkaran kekuasaan Orde
dianggap berpotensi menyebar- nyebut banyak orang ingin ”mem- Baru. Pada awal 1983, namanya
kan kebencian terhadap pemerin- bunuh” Tempo. Tapi dia menja- memang disebut-sebut menjadi
tah harus digunting jika ingin te- min Fikri dan kawan-kawan bisa wakil presiden mendampingi Soe-
tap beredar. terbit lagi, paling lambat dua bu- harto. Ali menolak dengan alasan
Film Yang Muda Yang Bercinta lan ke depan. Janji itu dipenuhi- usia. ”Tak ada ambisi saya untuk
karya Sjumandjaja, misalnya, ha- nya pada awal Juni dengan meng- ke sana,” katanya dalam rapat ker-
rus digunting karena ada adegan umumkan pencairan izin Tempo ja dengan Komisi I DPR.
W.S. Rendra (pemeran utama) lewat pemberitaan TVRI. Alih-alih menjadikan Ali seba-
membacakan puisi-puisi tentang Agaknya pidato Ali setelah di- gai wakilnya, Soeharto mengang-
para cukong. Sedangkan film Ko- lantik pada April 1978 bisa menja- kat dia menjadi Wakil Ketua De-
ruptor-Koruptor karya Arifin C. wab alasan di balik berbagai tin- wan Pertimbangan Agung (DPA).
Noer tak hanya dipangkas isinya, dakannya yang dinilai represif ter- Meski dalam pidato pertanggung-
tapi juga diganti judulnya menjadi hadap industri film dan pers. ”De- jawaban Soeharto memuji peran
Petualang-Petualang. partemen Penerangan adalah pe- DPA, kala itu banyak yang menju-
Begitu pula terhadap pers. rangkat negara yang harus melin- luki lembaga tersebut sebagai tem-
Pada pertengahan Juli 1980, mi- dungi kepentingan negara,” kata pat penampungan bagi mereka
salnya, Departemen Penerang- Ali. ”Sudah menjadi tugas kami yang tersisih.
an tak memperpanjang izin war- untuk membela apa pun tindakan Kepada Halim, Yoga Soegomo
tawan Australian Broadcasting yang diambil pemerintah.” pernah bercerita tentang kekha-
Commission (ABC), Warwick Namun komitmen Ali terhadap watiran Soeharto mengenai Ali
Beutler. ”Berita-beritanya, selain pemerintahan Soeharto tak ber- yang semakin hari semakin popu-
mengacaukan bangsa Indonesia, balas. Hubungan Ali dan Soeharto ler. Pada masa itu Ali bahkan mu-
mendiskreditkan bangsa Indone- mulai terusik ketika Sudharmono, lai berani mengkritik kegiatan bis-
sia dalam kehidupan internasio- Sekretaris Negara, membuat pro- nis anak-anak Soeharto.
nal,” kata Menteri Ali kepada Ko- sedur tetap cara bertemu dengan ”Setelah dipindah ke DPA, Pak
misi I Dewan Perwakilan Rakyat. presiden. Menurut Ali Moersa- Ali betul-betul merasa Pak Harto
Dua tahun kemudian, tepatnya lam, adik Ali, sang kakak pernah menghukumnya.”
12 April 1982, Departemen Pene- mengeluhkan soal sulitnya berte- ●

20 OKTOBER 2013 | | 65
Ali Moertopo di Manokwari,
Irian Barat (sekarang Papua),
pertengahan 1969.
DOK. KELUARGA/ M. NURDIN
e d i s i k h u s u s

o pe ras i kh usus

komando seribu
mata-mata
DI A DIK EN A L SEBAG A I TA NG A N K A N A N SOEH A RTO SE JA K DA RI KODA M DIPONEGORO.
BER T EMU L A G I D I KO S T R A D, MEMIMPIN SE J UML A H O PER A SI IN TEL I JEN. MENGG A L A NG
BA N YA K OR A NG DA N MEN J A DIK A N MEREK A HIDUP DA L A M DUNI A M ATA-M ATA .
JE J A K N YA A D A D I IRI A N J AYA , M A L AY SI A , HINGG A T IMOR T IMUR . SEPER T I PIS A U
BERM ATA DU A , OPER A SI IS T IME WA N YA MEMBERI WA RN A SEK A L IGUS PR A H A R A .
Ali tiba di Merauke, Irian Barat
(sekarang Papua), pertengahan 1969.
DOK. KELUARGA/ M. NURDIN
yang menargetkan sebelum 1963

INTEL pasukan sudah bisa menyerang


Kota Biak, yang jadi sasaran uta-
ma. Setelah operasi militer, fase

17 JUTA ketiga dilaksanakan, yaitu meng-


konsolidasi kekuatan Indonesia di
seluruh Irian Barat.

DOLAR Soeharto menempatkan Ali


Moertopo sebagai perwira yang
bertugas menyiapkan penyusup-
an. Ali memang spesialis intelijen.
ALI MOERTOPO MELAKSANAKAN Sebelum operasi Mandala, di Tja-
OPERASI KHUSUS DI PAPUA dangan Umum Angkatan Darat—
TANPA DANA PEMERINTAH. kemudian menjadi Komando Ca-
UANG DARI PENYELUNDUPAN. dangan Strategis Angkatan Darat—
Ali menjabat Asisten Intel Koman-
do Tempur II.

K
OMANDO mere- Aloysius Sugiyanto, kelak men-
but Irian Barat dari jadi asisten Ali semasa Operasi
tangan Belanda di- Khusus dan di Departemen Pene-
ucapkan Presiden rangan, juga diberi tugas meretas
Sukarno di bawah jalan ke Irian. Menurut Sugiyanto,
guyuran hujan deras. Di hadap- dalam operasi Mandala, Ali men-
an taruna Akademi Militer Nasio- diami pos di sebuah pulau tengga-
nal pada 19 Desember 1961 di Alun- ra Maluku. ”Pulau yang mengha-
alun Utara Yogyakarta itu, Bung dap Kaimana,” Sugiyanto meng-
Karno memaklumatkan Tri Ko- ingat-ingat. Ali, kata Sugiyanto,
mando Rakyat alias Trikora. merekrut dan melatih pemuda se- cang. Salah satunya menyiapkan
Pertama, kata Bung Karno, ”Ga- tempat untuk dikirimkan ke Irian. Operasi Naga, yang dipimpin Kap-
galkan pendirian negara Papua ”Dilempar ke garis depan.” ten L.B. Moerdani. Operasi dilan-
itu.” Kedua, ”Kibarkan Sang Saka Menurut Sugiyanto, pada saat carkan pada 24 Juni 1962 diniha-
Merah Putih di Irian Barat.” Ter- itu belum ada Operasi Khusus— ri. Benny dan puluhan tentara dari
akhir, ”Mobilisasi umum yang me- operasi intelijen untuk tugas khu- Resimen Para Komando Angkatan
ngenai seluruh rakyat Indonesia sus. Komando Mandala sepenuh- Darat terjun dari lambung Hercu-
membebaskan Irian Barat sama se- nya di bawah Kostrad. Operasi les di Merauke.
kali daripada cengkeraman imperi- Khusus baru dibentuk pada 1964, Aloysius Setelah pengiriman 10 kompi
alisme Belanda.” Bung Karno me- ketika Indonesia berkonfrontasi Sugiyanto dan tim Benny diterjunkan, Ko-
nambahkan, ”Jalankan komando dengan Malaysia. Ali Moertopo mantan asisten mando Mandala menyiapkan Ope-
saya ini!” memimpin Operasi Khusus sam- Ali. rasi Jayawijaya. Pasukan gabung-
Pada 2 Januari 1962, Bung Karno pai pertengahan 1970-an, ketika TEMPO/ NITA DIAN an—brigade parasut 7.000 orang,
menerbitkan Keputusan Presiden lembaga tersebut dileburkan ke Ba- brigade angkatan laut 4.500
Nomor 1 Tahun 1962. Keppres itu dan Koordinasi Intelijen Negara. orang, dan empat brigade infante-
menjadi dasar pembentukan Ko- Di Irian, bulan-bulan pertama ri 13 ribu orang—bersiap memukul
mando Mandala Pembebasan Iri- infiltrasi hasilnya mengecewakan. Belanda di jantungnya, di Biak.
an Barat. Komando militer ini ber- Jumlah pasukan yang diterjun- Menjelang penyerbuan pada
tugas melaksanakan operasi di Iri- kan pesawat C-47 Dakota terlam- 14 Agustus 1962, tiba-tiba Soehar-
an. Mayor Jenderal Soeharto, De- pau sedikit. Mereka seolah-olah to mendapat kabar bahwa di New
puti I Kepala Staf Angkatan Darat raib di daratan Irian yang luas. Me- York, Amerika Serikat, pemerin-
dan komandan pasukan Tjadang- nyusup lewat laut, pasukan ha- tah Indonesia dan Belanda mem-
an Umum Angkatan Darat, ditun- nya mengandalkan sampan kayu. buhul kesepakatan. Irian Barat di-
juk sebagai Panglima Mandala. Upaya ini pun kerap dihadang cua- serahkan Belanda kepada Indone-
Markasnya di Makassar. ca buruk. sia melalui Perserikatan Bangsa-
Panglima Mandala lalu menyi- Mengevaluasi kegagalan terse- Bangsa per 1 Oktober 1962.
apkan tiga tahap operasi. Perta- but, Mayor Jenderal Ahmad Yani, Perjanjian New York itu menye-
ma, fase infiltrasi sampai akhir Kepala Staf Komando Operasi Ter- butkan Belanda harus angkat kaki
1962 untuk menerjunkan sekitar tinggi, meminta infiltrasi dilaku- paling lambat 1 Mei 1963. Pada hari
10 kompi pasukan—sekitar 2.000 kan oleh pasukan yang cukup be- itu pula Indonesia menerima Iri-
tentara. Kedua, fase eksploitasi, sar. Pada Mei 1962, rencana diran- an Barat dari Perserikatan Bang-

70 | | 20 OKTOBER 2013
A l i M o e r t o p o

membuka kursus kebidanan dan yangnya, ketika itu Indonesia tak


perawatan. punya uang. Menurut Jusuf, Ali ke-
Ketika Soeharto menjadi penja- mudian putar otak mencari ang-
bat presiden pada 1967, Ali Moer- garan. Dia bekerja sama dengan
topo sempat diperbantukan pada sebuah perusahaan pengapal-
Ketua Presidium Kabinet RI bagi- an untuk menyelundupkan karet
an intelijen luar negeri. Di sini Ali dan produk-produk lain ke luar In-
banyak memberi masukan kepa- donesia. Aloysius Sugiyanto me-
da Duta Besar RI untuk PBB, Roes- nyebut pengusaha pengapalan ini
lan Abdulgani, perihal Irian Ba- bernama Jerry Sumendap.
rat. Sejak 1964, Ali ditunjuk Soe- Menurut Jusuf, dari usaha itu,
harto sebagai Komandan Operasi terkumpul dana hingga US$ 17 juta,
sa-Bangsa. Namun Irian Barat tak Ali (depan) Khusus, yang tugasnya termasuk yang disimpan di bank di Singapu-
otomatis menjadi bagian dari In- di Wamena, membereskan masalah Irian. ra dan Malaysia. Seluruh uang itu
donesia. Kesepakatan New York Irian Barat Dalam buku Shade of Grey: A Po- di bawah kendali Ali Moertopo
mengamanatkan agar pemerin- (sekarang Papua), litical Memoir of Modern Indonesia atas seizin Soeharto. Dengan uang
tah menyelenggarakan Penentu- pertengahan 1969. 1965-1998, salah satu pendiri lem- itulah Ali mendanai Operasi Khu-
DOK. KELUARGA/ M. NURDIN
an Pendapat Rakyat (Pepera) Irian baga kajian Centre for Strategic In- sus serta membeli barang-barang
Barat paling lambat akhir 1969 de- ternational Studies, Jusuf Wanan- kebutuhan pokok untuk dikirim
ngan opsi: bergabung dengan RI Benny Moerdani di, mengisahkan tekad rezim Soe- ke Irian.
atau merdeka. (kiri, foto kanan) harto mempertahankan Irian. Ke- Barang yang dikirim ke Papua
Sebelum itu terjadi, Ali Moerto- mendapatkan pada Jusuf, Ali Moertopo menga- termasuk tembakau merek Van
po kembali beraksi. Menurut Jo- medali untuk takan, ”Bagaimana mungkin Iri- Nelle de Weduwe dan bir. Ini ke-
seph Halim, dokter sipil yang di- kesuksesan an yang direbut pada saat Soehar- sukaan orang Papua sejak zaman
operasi militer
rekrut dalam Komando Manda- to memimpin Komando Manda- Belanda. Barang-barang itu dibe-
merebut Irian
la, Ali menugasinya masuk ke Iri- Barat, di Jakarta, la Trikora lepas ketika Soeharto li dari Singapura, lalu dikirim ke
an dengan kedok sebagai wakil di- Juni 1964. menjabat presiden? Tidak mung- Papua dengan kapal-kapal besar.
rektur rumah sakit di Jayapura. Itu FOTO: ARSIP NASIONAL kin. Tidak akan terjadi.” Sugiyanto ingat salah seorang pe-
masih 1962, setelah Belanda me- Pada Mei 1967, Jusuf diutus Ali dagang di Singapura bernama Njo
nyerahkan Irian ke PBB. ”Kamu memantau kondisi Irian. Jusuf ke- Han Sang. Di Irian, barang-barang
masuk bersama PBB,” Halim me- mudian melapor kepada Ali, per- itu selanjutnya dibagikan kepada
nirukan instruksi Ali, ketika dite- ekonomian Irian betul-betul bu- para kepala suku dan wakil rakyat.
mui pada akhir September lalu. ruk. Penduduk kekurangan ma- Hari yang ditunggu-tunggu tiba
Halim masih ingat instruksi Ali. kanan. Barang-barang kebutuh- juga. Pada 1969, Pepera dilaksana-
”Anak-anak di sana sering mengi- an rumah tangga sudah lama raib kan oleh wakil-wakil penduduk Pa-
barkan bendera Bintang Kejora. dari toko dan gudang. Papua se- pua—yang kerap menerima bantu-
Kamu saya beri waktu tiga bulan. perti habis dijarah sepeninggal an. Ali Moertopo bertugas memas-
Kalau bendera masih dikibarkan, Belanda. ”Tak mengherankan tikan agar pemungutan suara diha-
kamu yang akan saya kerek,” kata bila mereka betul-betul memben- diri oleh orang Irian yang prointe-
Ali. Untuk menarik simpati pen- ci kita,” kata Jusuf. grasi. Hasilnya sudah diduga. Pada
duduk Irian, Halim mengubah Setelah Ali menerima laporan Agustus tahun itu, hasil Pepera me-
nama rumah sakit dengan nama Jusuf, ia meminta Soeharto me- nunjukkan penduduk Irian ingin
lokal, bukan nama Jawa. Ia juga mulihkan ekonomi Papua. Sa- bergabung dengan Indonesia. ●

20 OKTOBER 2013 | | 71
pada 1947. Des bahkan pernah me-

OPERASI GUNTING ngenalkan Soeharto dengan Ra-


zak saat keduanya ke Yogyakarta

TUAN SENDIRI
pada 1948. Kala itu, Soeharto ma-
sih mayor.
Setelah pertemuan, sore itu
juga Des mengontak tiga sahabat-
ALI MOERTOPO MENGENDALIKAN POROS BANGKOK-HONG KONG-JAKARTA nya itu. Abdul Rahman sudah jadi
UNTUK MENGGAGALKAN KONFRONTASI DENGAN MALAYSIA. BERBAGI TUGAS perdana menteri, Razak wakilnya,
dan Sri Ghazali Shafie menjabat
DENGAN SOEHARTO DAN YOGA.
kepala intelijen Malaysia. Kebetul-
an pula, sejak awal 1965, Des su-
Benny

P
ERSAMUHAN itu Menteri Malaysia,” ujar Ali. dah sering berbicara dengan Ab-
Moerdani
akhirnya berlang- Ali lalu memberikan gambaran dul Rahman soal upaya penghen-
(kiri), Des Alwi
sung di Hotel Ama- singkat rencana. Termasuk mem- tian konfrontasi itu.
(tengah), Ali
rin, Bangkok, Juli bocorkan penugasan Benny Moer- Moertopo, Ganyang Malaysia adalah garis
1965. Duduk di kursi, dani, wakil asisten intelijen ko- dan Perdana Presiden Sukarno terhadap Malay-
Letnan Kolonel Ali Moertopo me- mando tempur satu, sebagai awak Menteri sia saat itu. Dia menyerukannya
ngenalkan lelaki berwajah datar, Garuda bagian ticketing di Bang- Malaysia Tun saat apel besar sukarelawan di Ja-
Leonardus Benjamin Moerdani, kok. Mayor Benny sudah lama di Abdul Razak di karta, 3 Mei 1964. Komando yang
kepada Des Alwi. ”Ini Benny Moer- Bangkok, menyiapkan operasi. kediaman Duta disebutnya Dwi Komando Rakyat
dani, orang Garuda, orang kita,” Kisah ini diceritakan Des dalam Besar Malaysia (Dwikora) menetapkan: perhebat
kata Ali kepada Des. Seorang lagi memoarnya yang ditulis Tempo, 25 untuk Indonesia, ketahanan revolusi Indonesia dan
18 Desember
yang dikenalkan Ali adalah Ngae- November 2007. Des adalah anak bantu perjuangan revolusioner
1970.
ran, perwira operasi khusus yang angkat Sjahrir, perdana menteri rakyat Sarawak dengan mengga-
DOK. KELUARGA
ikut Ali dari Jakarta. pertama Indonesia. Lelaki Banda galkan pembentukan negara bo-
Singkat kata, Ali menyampai- Naira ini bermukim di Malaysia se- neka Malaysia.
kan tujuannya memburu Des Alwi telah terasing akibat tudingan pe- Sasaran utama Sukarno saat itu
hari itu di Bangkok. Mayor Jende- merintah Indonesia saat itu bahwa adalah penghapusan penjajahan—
ral Soeharto, Wakil Panglima Ko- dia terlibat PRRI/Permesta. yang masih mendera Malaysia—se-
mando Mandala Siaga, meminta- Soeharto sudah lama tahu Des kaligus menolak pendirian pang-
nya ikut tim operasi khusus peng- berkarib dengan sejumlah pejabat kalan militer asing di kawasan Asia
hentian konfrontasi Indonesia- di Malaysia. Dia kawan kuliah Tun Tenggara. Di balik itu, Sukarno tak
Malaysia. ”You disuruh jadi peng- Abdul Razak, Tunku Abdul Rah- nyaman dengan demonstrasi anti-
hubung. Pak Harto bilang you bisa man, dan Tan Sri Ghazali Shafie di Indonesia di Kuala Lumpur, seba-
langsung kontak Wakil Perdana Raffles College, London, Inggris, gai ekses atas penentangan Su-

72 | | 20 OKTOBER 2013
A l i M o e r t o p o

karno terhadap penyatuan Ma- Tapi justru akibat Gestapu itulah


laysia dengan wilayah Sabah dan tim Ali bergerak cepat. Benny dita-
Sarawak, yang masih dalam geng- rik pulang ke Jakarta untuk briefing.
gaman Inggris. Sebuah pertemuan, seperti ditu-
Sukarno serius dengan operasi turkan Ali dalam Memori Jenderal
ini. Pada Februari 1965, atau lima Yoga, digelar di kantor Menteri Per-
bulan setelah dibentuknya Ko- tahanan Sultan Hamengku Buwo-
mando Siaga dengan Omar Dha- no IX di Jalan Merdeka Selatan. Ali
ni sebagai panglimanya, Sukarno menyebutnya ”sidang cabinet nde-
menunjuk Soeharto sebagai wakil lik” atau ngumpet. Benny ikut ra-
panglima. Soeharto ditunjuk lan- pat yang dihadiri Soeharto, Sultan,
taran Sukarno ingin sukses opera- dan Menteri Luar Negeri Adam Ma-
si Irian Barat di bawah Soeharto lik itu. Ali mengaku diminta Soe-
terulang di Malaysia. harto memaparkan rencana opera-
Namun operasi Dwikora ini, me- si penghentian konfrontasi.
nurut Soeharto dalam buku Pikir- Pada November 1965, pertemu-
an, Ucapan, dan Tindakan Saya, sa- an perundingan digelar di Hotel
ngat berbeda dengan Trikora atau Irawan, Bangkok. Salah satu yang
Irian Barat. Pola infiltrasi ala Tri- memfasilitasi, menurut Des, ada-
kora tak bisa diterapkan menyu- lah Kepala Staf Angkatan Bersen-
sul jatuhnya pesawat Kapten Dja- jata Thailand Marshal Dawee. Per-
maluddin asal Gorontalo di Laut temuan berlangsung sukses. Tun
Cina Selatan. Sekitar 100 tentara Razak memuji Benny dan A.R.
khusus di pesawat yang akan diter- Ramly, utusan Ali.
junkan ke Malaysia itu tewas. ”Ka- Sejak itu, pertemuan susul-me-
rena itu, saya ubah dengan mem- nyusul digelar di Malaysia. Agar
bentuk kantong-kantong dengan operasi khusus berjalan sukses,
menghubungi orang Malaysia pro- tim Ali tak lagi menempuh rute
republik,” kata Soeharto dalam bu- Bangkok-Kuala Lumpur, tapi wajib
kunya. berbelok via Hong Kong. ”Ini su-
Salah satunya membangun pos Adam Malik Lumpur. Benny, Des, juga sejum- paya Benny tidak dikenal orang,”
komando gelap di Bangkok, de- (kanan) dan lah tokoh, seperti Jerry Sumendap, kata Sugiyanto, perwira Opsus
ngan jalur logistik lewat laut dan Perdana Menteri Welly Pesik, dan Daan Mogot, ikut yang jadi tangan kanan Ali, kepa-
udara Jakarta-Bangkok. Inilah Malaysia membantu. Sebagian lagi adalah da Tempo, akhir September lalu.
yang dilakukan Benny di Bang- Tun Abdul para perwira Operasi Khusus, se- Sugiyanto sendiri ditugasi me-
Razak setelah
kok. Semula tugasnya memoni- perti Ngaeran dan Aloysius Sugi- ngontak Jerry Sumendap, Daan
penandatanganan
tor agar bisa menginfiltrasi Malay- pemulihan yanto. Mogot, dan Welly Pesik yang wira-
sia melalui Thailand tapi berubah hubungan Sebelum tim Ali bergerak, Ke- wiri Jakarta-Hong Kong-Bangkok.
merintis. Indonesia- pala Stad AD Jenderal Ahmad Jerry Sumendap dan Daan Mogot
Ali, dalam pengantar Memori Jen- Malaysia, di Yani sebenarnya sudah merintis adalah tokoh Permesta yang ke-
deral Yoga, menyebut operasi khu- Jakarta, jalan damai. Ia mengirim tim khu- mudian menjadi usahawan. Mo-
sus ini bersifat rahasia. Hanya tiga 11 Agustus 1966. sus bertemu telik sandi Malaysia. got menikah dengan putri jende-
orang yang terlibat dalam penggo- DOK. TEMPO Tapi gerakan Yani bocor ke telinga ral Taiwan.
dokan ide dan strateginya: Soehar- Presiden Sukarno. Berpidato di Hong Kong tak hanya menjadi
to sebagai Wakil Panglima Koman- radio, Bung Karno marah dan me- tempat transit, tapi juga poros ber-
do Mandala Siaga, Yoga Soegomo nyebut ada jenderal dagang yang kumpulnya tim Ali. Pada 24 Mei
sebagai Asisten Intelijen Kostrad, mendekati Malaysia untuk meng- 1966, misalnya, Des menjemput Ali
dan Ali Moertopo, wakilnya. hentikan konfrontasi. dan Ramly yang sudah standby di
Mereka berbagi tugas. Sebagai Menurut Des, operasi Yani masih Hong Kong untuk masuk ke Kuala
panglima, Soeharto bergerilya ke penjajakan. Kesalahan Yani adalah Lumpur bersama Benny dan Daan
atas atau elite tentara dan kekua- ia melibatkan Soekendro, perwira Mogot. Hanya dalam beberapa jam
saan. Yoga bergerilya ke sebelah intelijen BPI di bawah Soebandrio. perundingan berhasil. Dua negara
atau sesama komandan tentara. Soebandrio mendukung habis ga- setuju rujuk. Ali kembali pulang ke
Ali kebagian tugas operasio- ris Sukarno untuk mengganyang Jakarta melalui Bangkok.
nal, yakni merekrut, menyamar, Malaysia. Belakangan, Yani tak jadi Di Hong Kong, Jerry Sumendap
dan menjalankan taktik negosia- bergerak karena keburu menjadi mengirim keberhasilan itu dalam
si di lapangan. Termasuk meran- korban Gestapu atau Gerakan 30 bentuk berita keluarga via RRI se-
cang aneka rupa gerakan di Kuala September. bagai kode misi telah berhasil. Isi-

20 OKTOBER 2013 | | 73
A l i M o e r t o p o

nya: Daan Mogot harus menunggu Kuala Lumpur. negara diteken. ”Soeharto berdiri
di lapangan terbang Mapanget un- Disambut Tun Abdul Razak dan di belakang menyaksikan penan-
tuk menyambut kedatangan kelu- Tan Sri Ghazali, inilah pertemuan datanganan itu,” kata Des.
arga dari Jakarta. resmi pertama sebagai hasil perte- Menurut Sugiyanto, demi me-
Tiga hari kemudian, 27 Mei 1966, muan-pertemuan rahasia itu. Ke- melihara perdamaian, Benny se-
Indonesia mengirim misi muhibah dua utusan sepakat maju ke meja lanjutnya ditunjuk sebagai perwa-
yang dipimpin Laksamana Muda perundingan. kilan Indonesia di Malaysia. Ada-
O.B. Syaaf, Kolonel Yoga Soegomo, Pada 1 1 Agustus, Tun Razak ber- pun A.R. Ramly menjadi perwakil-
Brigjen Kemal Idris, dan sejumlah temu dengan Soeharto di Bang- an di Singapura. Pada ulang tahun
petugas lain. Menumpang Hercules kok. Soeharto ditemani Menteri kemerdekaan, Tun Abdul Razak di-
milik Angkatan Udara Republik In- Luar Negeri Adam Malik, Dr J. Le- undang ke Istana Kenegaraan. Mes-
donesia, mereka mendarat di Ban- imena, dan Sultan Hamengku Bu- ki kikuk, Presiden Sukarno meneri-
dar Udara Internasional Subang, wono IX. Dokumen rujuk kedua manya sebagai tamu negara. ●

KORAN MALAYSIA nya Rp 30 juta uang lama. Selesai cetak, klise dan sisa koran
dibakar. Semua serba rahasia.
TERBITAN JAKARTA Koran itu diangkut enam tongkang ikan berisi lima ”nela-
yan”. Menyamar jadi nelayan, Herlina ikut sampai Pontian,
pelabuhan kecil di Perak, Malaysia. Di negeri jiran itu telah
EDAN, 1965. Jarum jam menunjuk pukul satu

M
siap ratusan kurir berbadan tegap menyebarkan koran terse-
malam ketika Herlina Kassim mengetuk pintu but. Koran palsu itu terbit sekali saja. Sebelum edisi kedua ter-
rumah Taguan Harjo di Jalan Ketam, Medan. bit, gerakan 30 September meletus. Operasi khusus mener-
Pelukis komik terkenal ini kaget melihat tamu- bitkan koran palsu pun dihentikan.
nya malam itu, Srikandi Trikora yang mendapat hadiah pen- Namun koran bukan satu-satunya alat propaganda men-
ding emas dari Presiden Sukarno. cegah ganyang Malaysia, operasi yang diingin-
Di tengah malam buta itu, anggota staf Pem- kan Presiden Sukarno waktu itu. Sebelumnya,
bangunan dan Penampungan Daerah Militer pertengahan 1964, ribuan selebaran dan pam-
II Bukit Barisan tersebut mengangguk meneri- flet ditebar dari pesawat ke Semenanjung Ma-
ma tugas Herlina: membuat koran palsu. Herli- laya. Isinya bertolak belakang dengan keingin-
na ditunjuk Ali Moertopo menjalankan opera- an sang proklamator kemerdekaan: mengga-
si khusus ini. Ia dipilih karena pernah mener- nyang Malaysia.
bitkan koran Cenderawasih dalam perjuangan Seluruh cerita itu sampai ke Sukarno. Presi-
merebut Irian Jaya pada 1961. Ali menjadi salah den, seperti dituturkan Oei Tjoe Tat dalam me-
satu asisten intelijen operasi pasukan. moarnya, meradang. Berkali-kali ia menggeb-
Koran yang diminta Herlina itu bernama Be- rak meja, menanyakan mengapa ada yang mau
rita Harian, yang terbit di Semenanjung Mala- menyabot perintah operasinya. ”Orang gob-
ya. Surat kabar itu sengaja dijiplak karena po- Oei Tjoe Tat, 1995. lok macam mana yang menyebarkan ini?” ka-
puler di Malaysia dan dicetak dengan huruf La- TEMPO/ RULLY KESUMA tanya.
tin, sehingga tidak sulit ditiru. Menurut Oei, Sukarno curiga ada upaya sistematis mela-
Koran palsu itu terbit pada akhir September 1965. Hampir wan perintahnya mengganyang Malaysia. Oei mendapat in-
seluruh isinya, propaganda antipembentukan Malaysia, di- struksi menyelidiki siapa yang menikam Sukarno dari bela-
drop dari ”kantor pusat” di Jakarta. ”Kami menyebarkan di kang, termasuk menghitung kekuatan musuh dan situasi di
Semenanjung Malaya dan kawasan lain,” kata Herlina Kas- perbatasan. Seluruh kegiatan Oei di bawah mentoring Soe-
sim dalam wawancara kepada Tempo, Agustus 1981. ”Koran bandrio dari Badan Pusat Intelijen.
dianggap alat propaganda yang paling baik.” Sukarno menebar jejaringnya untuk mengintip hasil ope-
Di koran itu, Taguan didapuk menjadi ”pemimpin redak- rasi Dwikora yang dipimpin Soeharto itu. Salah satunya me-
si”. Berbekal setumpuk koran Berita Harian asli yang diting- ngirim Soekendro, perwira intelijen dari Markas Besar Ang-
galkan Herlina, Taguan dan seorang temannya meramu be- katan Darat, untuk mengawasi tim Soeharto. ”Salah satu
rita. Bahasanya diganti bahasa Melayu koran asli. Klise iklan yang diawasi adalah perilaku kami,” ujar Aloysius Sugiyanto,
dan foto dijiplak bulat-bulat. Tanpa istirahat, selama 36 jam perwira pembantu Ali Moertopo di Operasi Khusus.
koran tersebut dipersiapkan dan dicetak. Aksi saling intip pun terjadi. Ke perbatasan Kalimantan,
Koran dicetak 5.000 eksemplar. Hanya 8 halaman, pada- Oei menyamar jadi pengusaha dan mengumpulkan informa-
hal aslinya 12. Semuanya dicetak secara rahasia di malam si soal operasi tim Ali. Soebandrio mengutus Soekendro me-
hari dengan penjagaan ketat. Sebuah percetakan kecil, Ima- nempel tim Ali. Namun saling intip itu pun buyar setelah pe-
lon di Medan, dipilih karena tidak mencolok. Ongkos cetak- ristiwa Gerakan 30 September meletus. ●

74 | | 20 OKTOBER 2013
OBSESI GAGAL
DI TIMOR TIMUR
OPERASI INTELIJEN DI TIMOR TIMUR BERTUJUAN MENGGALANG
KEKUATAN PENDUKUNG INTEGRASI DENGAN INDONESIA.
HARAPAN ALI PUPUS DENGAN ADANYA OPERASI SEROJA.

A
LOYSIUS Sugiyan- dan dua sepeda motor di kopera-
to, kini 85 tahun, si milik pegawai negeri di Timor Ti-
ingat betul perin- mur. Selanjutnya, Sugiyanto meng-
tah Ali Moertopo. gelar berbagai pelatihan dan perte-
”Gi, kamu pergi ke muan yang berkaitan dengan ren-
Timor Timur. Cari tahu bantuan cana menyatukan bekas jajahan
yang diperlukan.” Sebelumnya, Portugal itu dengan Indonesia.
Ali sudah menemui Jose Fernando Tapi diam-diam Sugiyanto juga
Osario Soares, Ketua Associacao bertemu dengan tokoh-tokoh poli-
Popular Democratica de Timor tik yang tidak segaris dengan Apo-
(Apodeti)—semula bernama Asso- deti. ”Siang saya bertemu mere-
ciacao Integraciacao de Timor In- ka, malam saya bertemu Apodeti.
donesia (AITI)—partai politik di Ti- Mereka tidak ada yang tahu,” ujar-
mor Timur yang menginginkan in- nya. Ia terus bergerak.
tegrasi dengan Indonesia. Menurut Jusuf Wanandi, salah
Berbekal tiket pesawat terbang, satu pendiri Centre for Strategic
akomodasi hotel, dan uang kontan and International Studies (CSIS)
untuk kebutuhan dalam opera- yang terlibat dalam Operasi Komo-
si intelijen tanpa nama, Sugiyanto do di Timor Timur, dalam Shade of
terbang ke Bacau melalui Darwin, Grey: A Political Memoir of Modern Aloysius yaitu Associacao Social Democra-
Australia. Dari Bacau, ia terbang Indonesia 1965-1998, Ali sebenar- Sugyianto tica de Timor (ASDT) yang kemu-
ke Dili, ibu kota Timor Timur. Me- nya sudah memantau Timor Ti- (tengah) dian menjadi Frente Revoluciona-
nyamar sebagai pedagang, Sugi- mur sejak awal 1970-an lewat Ko- berbincang ria de Timor Leste Independente
yanto menjalankan tugas yang di- lonel Muhammad, Louis Taolin, dengan Joao (Fretilin).
Carrascalao di
perintahkan Ali: menggalang war- pengacara Thung Kim Liang. Setelah Revolusi Bunga, partai
Bandara Dili,
ga Timor Timur untuk bergabung Namun, setelah pecah revolusi di Agustus 1975. memang bermunculan di Timor
dengan Indonesia. ”Saya orang Portugal yang dikenal dengan Re- DOK. ALOYSIUS SOEGIANTO
Timur. Selain Apodeti dan ASDT,
Indonesia pertama yang masuk volusi Bunga atau Revolusi Anyelir juga ada Uniao Democratica Ti-
Dili,” kata Sugiyanto. pada 25 April 1974, Ali, yang men- morense (UDT), yang pro-integra-
Berpakaian necis, berambut jabat Wakil Kepala Badan Koordi- si dengan Portugal, dan beberapa
gondrong, dan berkacamata ge- nasi Intelijen Negara, lebih memu- partai kecil lain.
lap, Sugiyanto tampil layaknya satkan perhatian. ”Ketakutan pada Ali kemudian menggelar Opera-
pengusaha. Sambil berdagang ba- waktu itu adalah menjalarnya ko- si Komodo. Dalam operasi yang di
han kebutuhan sehari-hari, Su- munisme,” kata Jusuf. belakangnya ada CSIS, Bakin, dan
giyanto aktif mengumpulkan in- Ketika itu terjadi pergeseran sig- Opsus tersebut, para agen tak lagi
formasi dan bertemu diam-diam nifikan di Lisabon. Kelompok per- sekadar mengumpulkan informa-
dengan tokoh-tokoh di Timor Ti- wira muda berhaluan kiri, Movi- si, tapi juga menyiapkan Timor Ti-
mur. Orang-orang yang ingin ber- mento das Forcas Armadas (MFA), mur agar bisa bergabung dengan
gabung dengan Indonesia, seperti dalam revolusi tak berdarah ber- Indonesia melalui jajak penda-
dari kelompok Apodeti, yang men- hasil menjatuhkan diktator Mar- pat damai. Menurut Jusuf, model-
jadi target utama Sugiyanto. celo Caetano. Semangat kiri itu nya seperti persiapan Penentuan
Selama di Dili, Sugiyanto me- menular hingga ke Timor Timur, Pendapat Rakyat (Pepera) di Pa-
nyaksikan minimnya perlengkap- wilayah jajahan Portugal. Salah pua yang dianggap sukses. ”Kami
an orang-orang yang dia galang. Ia satu partai baru yang besar di Ti- ingin mengulanginya di Timor Ti-
kemudian berbelanja mesin ketik mor Timur berhaluan Marxisme, mur,” tulis Jusuf.

76 | | 20 OKTOBER 2013
A l i M o e r t o p o

yang kiri memproklamasikan ke-


merdekaan Timor Timur. Orang-
orang UDT melarikan diri ke Indo-
nesia. Di daerah perbatasan, pu-
luhan ribu pengungsi menyela-
matkan diri.
Sebenarnya pada saat yang
sama, mulai awal 1975, L.B. Moer-
dani, yang menjabat Asisten I/In-
telijen Kementerian Pertahanan,
juga mulai terlibat lebih dalam ke
Timor Timur.
Dalam buku Benny Moerdani:
Profil Prajurit Negarawan, Benny
menyatakan Operasi Komodo ku-
rang memuaskan dan dia meng-
inginkan operasi militer segera di-
berlakukan. Ia awalnya mengge-
lar Operasi Flamboyan, yang ber-
tujuan mempersenjatai, melatih,
dan memobilisasi orang Timor di
perbatasan, tanpa perlu mener-
junkan pasukan.
Namun rupanya para petinggi
di Kementerian Pertahanan dan
Markas ABRI di bawah Maraden
Panggabean menginginkan ope-
rasi militer besar-besaran. Ope-
rasi militer gabungan dilaksana-
kan dengan nama: Operasi Sero-
ja. Pada 7 Desember 1975, orang-
Sebenarnya, awalnya Presiden Louis Taulin Negeri Adam Malik bertemu de- orang UDT, Apodeti, Trabalista,
Soeharto belum begitu bersema- (memakai topi ngan Menteri Luar Negeri Portu- dan KOTA, bersama para sukare-
ngat dengan Timor Timur. Tapi dia dan berkacamata) gal Melo Antunes. lawan Indonesia dan tentara Indo-
berubah pikiran setelah ada per- bersama Lopes da Meski Portugal memberi angin nesia, menyerbu Dili, membera-
Cruz dari UDT (kiri)
ingatan dari Perdana Menteri Aus- positif, di lapangan fakta berbeda: ngus Fretilin.
dan Jose Martins
tralia Gough Whitlam mengenai tak ada tindakan untuk merealisa- Misi operasi Ali pun berakhir.
dari KOTA (kedua
dampak Revolusi Bunga ke Timor dari k iri), si kesepakatan Portugal mendu- Namun Indonesia sebenarnya
Timur. Dia tak ingin pengaruh Viet- 30 November kung keinginan Indonesia. Portu- juga tak siap untuk operasi militer
nam atau Cina yang komunis turun 1975. gal memang menyatakan sepakat besar tersebut. Sugiyanto menge-
ke Timor Timur, setelah wilayah DOK. ALOYSIUS SUGYIANTO adanya periode transisi selama nang, saat pasukan Operasi Sero-
itu lepas dari Portugal. enam, tujuh, atau delapan tahun, ja akan diterjunkan, mereka me-
Soeharto kemudian mengutus yang juga disetujui Indonesia, tapi ngira warna hijau di bawah ada-
Ali bicara dengan pemerintah Por- Foto atas: kenyataannya mereka bangkrut lah hutan, padahal sebenarnya
tugal. Ia terbang ke Lisabon pada Pemimpin dan tidak mungkin mengurus Ti- ilalang. ”Mereka cedera kaki dan
Oktober 1974. Namun sebulan se- Fretilin, Mario mor Timur selama itu. Pada dasar- punggung karena mendarat di
belumnya ia telah mengirim Ko- Ramos Horta nya Portugal ingin menyingkirkan batu,” ujarnya.
lonel Muhammad bergabung de- (kanan), dan Timor Timur secepat mungkin de- Benny juga tak menyembunyi-
Nicolau Lobata
ngan Duta Besar Indonesia di Bel- ngan menggunakan referendum kan kekecewaannya. ”Pasukan ti-
menerima
gia, Frans Seda, untuk bertemu kenang-kenangan untuk Timor Timur merdeka. dak disiplin, saling tembak. Wah,
dengan Deputi Menteri Luar Nege- dari Ali Moertopo Menurut Jusuf, Ali sampai kehi- pokoknya memalukan,” ujar Ben-
ri Jorge Campinos. di Jakarta. langan kesabaran terhadap Por- ny, seperti tertulis di buku Benny
Setelah itu beberapa pertemu- SUMBER: BUKU INTEGRASI tugal. Apalagi situasi di Timor Ti- Moerdani. Namun, setelah mela-
an masih digelar, yakni pada No- mur semakin buruk dengan pe- lui banyak pertumpahan darah,
vember di London, Inggris—Ali cahnya perseteruan berdarah pada 17 Juli 1976 Timor Timur res-
ikut serta. Kemudian pada Ma- UDT-Fretilin mulai Mei 1975. Bah- mi menjadi provinsi termuda In-
ret 1975, di Roma, Menteri Luar kan, pada 28 November, Fretilin donesia. ●

20 OKTOBER 2013 | | 77
KEBUN BINATANG
DI RADEN SALEH
OPERASI KHUSUS PIMPINAN ALI MOERTOPO BERGERAK BEBAS MENGATASNAMAKAN
SOEHARTO. MEMICU PERSAINGAN ANTAR-ORGAN INTELIJEN.

S
ETELAH pemilih- tingan antar-intel,” katanya, se- Yoga Soegomo
an umum, Juli 1971, perti termuat dalam memoarnya (berkacamata),
Jenderal Soemitro yang ditulis Ramadhan K.H., Dari saat menjabat
meminta waktu ber- Pangdam Mulawarman sampai Kepala Bakin,
temu dengan Pre- Pangkopkamtib. bertemu dengan
Soeharto di Bina
siden Soeharto. Ketika diterima Sayangnya, kali ini Soeharto
Graha, Jakarta.
di rumah pribadi Soeharto, Jalan menggeleng. Ia balik bertanya ke- PERPUSTAKAAN NASIONAL
Cendana, Jakarta Pusat, Pangli- pada Soemitro, ”Kalau Kopkam-
ma Komando Operasi Pemulihan tib dihapuskan, lalu pengendalian
Keamanan dan Ketertiban (Kop- keamanan bagaimana?” Menurut
kamtib) itu melaporkan situasi ke- Soemitro, pengendalian keaman-
amanan Tanah Air menjelang pe- an kembali pada institusi yang ada
nyusunan kabinet. sembari membentuk lembaga ko-
Rupanya Soemitro juga menyim- ordinasi, ketuanya Menteri Dalam
pan keinginan lain. Ia mengusul- Negeri. ”Anggotanya Pangab, Men- Aloysius Sugiyanto, tangan ka-
kan Brigadir Jenderal Ali Moerto- hankam, Menlu, Ketua Bakin, Jaksa nan Ali Moertopo, menyebut Op-
po diangkat menjadi Menteri Pe- Agung, dan Kepala Polri,” kata Soe- sus dominan menyokong Soehar-
nerangan. Menurut dia, Asisten mitro. Soeharto tetap menggeleng, to pada awal transisi pemerintah-
Pribadi Presiden itu luwes dan ca- ”Jangan dulu. Ini masih perlu.” an Orde Baru. Saat itu Soeharto tak
kap mengendalikan opini media Pamor Opsus ketika itu sangat punya siapa pun yang bisa diperca-
untuk mendukung pemerintahan tinggi. Dikomandani Ali Moerto- ya untuk mengatasi keadaan. Ali di-
Orde Baru. Soeharto mengangguk po, Opsus lebih prestisius ketim- pilih karena Soeharto sudah me-
setuju. bang Bakin. Urusannya dari masa- ngenalnya sebagai anak buah sejak
Wakil Panglima ABRI ini juga lah domestik seperti kelahiran me- di Kodam Diponegoro. ”Dalam si-
menyarankan Soeharto membu- sin politik Golongan Karya, opera- tuasi seperti itu, siapa yang bisa di-
barkan Kopkamtib serta Operasi si Pepera Irian Barat 1969, sampai andalkan Soeharto bergerak cepat?
Khusus atau Opsus yang dikoman- masalah Indocina. Ya, anak buah dan teman-teman-
dani Ali Moertopo. Alasannya, dua Dibentuk pada 1961 untuk ope- nya sendiri,” kata Sugiyanto kepa-
organ itu diciptakan untuk kondisi rasi pembebasan Irian Barat, Op- da Tempo, tiga pekan lalu.
yang tidak normal. Adapun situa- sus berlanjut buat menyelesaikan Lembaga intelijen saat itu, BPI,
si politik setelah Pemilu 1971 yang konfrontasi dengan Malaysia. Ke- pimpinan Soebandrio, didomi-
memenangkan Golkar dianggap dua misi itu dipimpin Ali Moer- nasi unsur komunis. Lembaga ini
sudah stabil. topo atas perintah Soeharto. Ali, membawahkan kesatuan intel di
Soemitro juga menganggap, ka- yang waktu itu Wakil Asisten In- tiga angkatan: kepolisian negara,
lau Ali tak lagi memimpin Opsus, telijen Soeharto di Kostrad, diso- kejaksaan, dan intelijen hankam.
Badan Koordinasi Intelijen Nega- kong komandannya, Yoga Soe- ”Waktu itu sering terjadi gunting-
ra bisa berfungsi normal. ”Opsus gomo, yang belakangan ditunjuk mengunting antar-intel,” ujar Su-
bisa memunculkan konflik kepen- Soeharto memimpin Bakin. giyanto. Misalnya, setiap kali ada

A LI DIBERI K EBEBA S A N BERTINDA K CEPAT. I A BIS A PERGI K E SEMUA PE JA BAT


TINGGI K ARENA MENGATASNAMAK AN SOEHARTO. ”OR ANG-OR ANG MENYEBUTNYA
‘ O R A N G K U AT R A D E N S A L E H ’.”

78 | | 20 OKTOBER 2013
A l i M o e r t o p o

ranolo dan Ali Moertopo. Keanggotaan Opsus terbagi dua:


Tak sampai setahun, lemba- organik dan jejaring. Di kelompok
ga ini berganti nama menjadi Ba- organik umumnya perwira aktif.
kin. Semula Mayor Jenderal Su- Anggota jejaring biasanya direkrut
dirgo ditempatkan sebagai Kepa- dari aneka kelompok. Bisa aktivis,
la Bakin. Namun, karena dicurigai mahasiswa, tokoh agama. Mereka
simpati pada PKI, ia dicopot. Soe- bergabung karena misi atau ope-
harto menunjuk lagi Yoga Soego- rasi khusus. ”Setelah operasi sele-
mo, yang waktu itu wakil Sudirgo, sai, bubar,” kata Sugiyanto.
untuk menggantikannya. Lulus- Menurut Jusuf Wanandi dari
an sekolah dinas rahasia Inggris, CSIS, karena begitu banyak orang
MI-6, itu mulai bekerja. Organisasi yang terlibat dalam opsus, karak-
intelijen dibenahi. Ditulangpung- ter yang ditemukan bisa beda-
gungi badan intel G-1 Hankam, sa- beda. Karena itu, tak aneh ada
tuan intel bahu-membahu meng- yang bagus, ada juga yang melen-
amankan Orde Baru. Pada masa ceng. Ali bahkan pernah menye-
itu, satuan intel menjadi pelaksa- but Opsus seperti kebun binatang.
na operasi pokok di dalam negeri. ”Ada ularnya, ada juga kambing
Akibat laporan kebocoran doku- dan singanya.” ujarnya.
men di pesawat, Yoga dihukum. Ia Menurut Soemitro, Ali sering tak
digeser menjadi Wakil Kepala Per- berkoordinasi dengan Sutopo Ju-
wakilan RI di PBB, New York, Ame- wono. Padahal, sebagai salah satu
rika Serikat. Soeharto menunjuk deputi, seharusnya Ali Moertopo
Mayor Jenderal Sutopo Juwono se- melaporkan operasi kepada bo-
bagai Kepala Bakin. Pada tahun itu, snya di Bakin itu. Akibatnya, menu-
terjadi reorganisasi Bakin dengan rut Soemitro, Sutopo memimpin
tambahan satu Deputi Pos Opsus Bakin dengan kikuk.
atau penggalangan yang dipimpin Situasi ini niscaya menyulut per-
Ali Moertopo. tentangan yang amat tajam di da-
Meski menjadi bagian dari Ba- lam tubuh Bakin. Salah satu yang
kin, Opsus bermarkas terpisah di disoal, tugas Ali sebagai Deputi
Jalan Raden Saleh 52, Jakarta Pu- Penggalangan Bakin sering tak di-
sat. Operasi intelijen yang dilaku- ajak bicara ketika menggalang ak-
kannya pun, menurut Sugianto, tivis DI/TII. Sutopo sempat mela-
berbeda dengan Bakin yang struk- rang, tapi Ali tetap melakukannya.
tural. Opsus memiliki kekhusus- Akibatnya, Bakin juga kena soro-
an, bukan operasi di medan pe- tan ketika Ali diserang lawan-la-
rang, melainkan pada pengum- wan politiknya.
pulan beragam informasi, menyu- Meski memilih diam, belakang-
sunnya, dan memberikan masuk- an Sutopo akhirnya terganggu juga
an untuk Soeharto, termasuk me- dengan manuver Ali. Dalam wa-
nyelesaikan dan menjalankan pe- wancaranya dengan majalah Jakar-
rintah Soeharto. ta-Jakarta, Juni 1993, Sutopo sem-
Ali diberi kebebasan bertindak pat mengeluh. ”Ada kesan pada ka-
laporan tentang ulah PKI, lapor- Ketua Bakin cepat. Ia bisa pergi ke semua peja- wan-kawan di Bakin, kalau salah,
an itu tiba-tiba menguap, ”Kalau Sutopo Juwono bat tinggi karena mengatasnama- Bakin yang salah. Tapi, kalau ber-
tidak, pasti ada laporan lain yang di Departemen kan Soeharto. ”Orang-orang me- hasil, Aspri yang berjasa,” katanya.
melemahkan,” kata Sugiyanto. Penerangan, nyebutnya ’orang kuat Raden Sa- Benturan kepentingan ini su-
Walhasil, intel hankam juga kesu- Jakarta, 13 Mei leh’,” kata Sugiyanto. dah diprediksi Soemitro. Apalagi
1972.
supan agen BPI. Di Opsus, Ali Moertopo memi- Ali hampir tak pernah aktif dalam
PERPUSTAKAAN NASIONAL
Begitu Supersemar terbit dan liki beberapa tim. Bidang operasi komunitas intelijen yang dibidani
PKI dibubarkan pada 12 Maret ditangani Kolonel Sumardan. Pitut Soemitro sebagai Panglima Kop-
1966, BPI dibekukan. Sebagai gan- Soeharto ditunjuk menjadi pengga- kamtib. Puncaknya adalah peristi-
tinya, Soeharto membentuk Ko- langan politik Islam, yang bertugas wa Malari. Peristiwa itu dianggap
mando Intelijen Negara (KIN). menggarap Partai Persatuan Pem- sebagai ekses persaingan antara Ali
Soeharto menugasi Yoga Soego- bangunan, Nahdlatul Ulama, dan dan Soemitro serta Sutopo Juwo-
mo untuk membenahi. Ia dibantu bekas aktivis Darul Islam. Kolonel no. Walhasil, Soemitro dan Sutopo
beberapa orang seperti Tjokrop- Ngaeran mengurusi keuangan. terdepak dari jabatan. ●

20 OKTOBER 2013 | | 79
Pada 1966-1967, Soeharto meminta
Ali mendirikan Opsus dan membu-
at sejumlah program. Namun dana
operasional tidak ada. ”Pak Ali ke-
bingungan, dan itu diungkapkan
kepada saya,” kata Probosutedjo.
Setelah berbicara dengan Ali,
Probosutedjo pun ke Bank Indone-
sia. BI bersedia menyerahkan ga-
ransi bank asalkan ada pejabat yang
bisa menjadi penjamin. Probo me-
nyebut Ali Moertopo. BI setuju. Ke-
duanya diminta menghubungi De-
partemen Luar Negeri sebagai pe-
megang kuasa pencairan. Oemar-
yadi, Sekretaris Jenderal Departe-
men Luar Negeri saat itu, membu-
atkan surat kuasa. Ali dan Probo di-
tunjuk sebagai penanggung jawab.
Berbekal surat kuasa itu, kedua-
nya ke Bank Indonesia menjem-
put dokumen. Saat diserahkan, Ali

KANAN-KIRI dan Probo terkesiap. Ada empat


peti besar berisi dokumen garansi
bank. Satu peti bobotnya 30 kilo-

DANA OPERASI gram. Berkilo-kilo dokumen itu di-


angkut dengan truk ke kantor Op-
sus di Cikini, Jakarta Pusat.
Probo mendapat saran dari
OPERASI KHUSUS DIBIAYAI PELBAGAI SUMBER: FEE TAGIHAN KOMODITAS EKSPOR, Chan Ho Shui: ada baiknya sortir
SUMBANGAN PENGUSAHA, DAN JUDI. SEMPAT BIKIN USAHA TAPI GAGAL. dilakukan di Hong Kong bersama
perwakilan dari Malaysia. Sebagi-
an lagi di Singapura. Ali setuju, lalu

T
AMU Ali Moertopo lum dibayar Malaysia dan Singa- Ali (kanan) dan membentuk dua tim. Satu tim ber-
itu membuat Leonar- pura. Ada banyak pembayaran be- Jerry Sumendap ada di Jakarta dan diketuai Probo-
dus Benjamin Moer- rupa garansi bank yang belum di- di depan Stardust sutedjo. Satu tim lagi berangkat ke
dani menggerutu. cairkan oleh pemerintah Indone- Casino, Las Singapura dan Hong Kong. Ketua
Vegas.
Sang tamu begitu be- sia sebagai akibat konfrontasi de- tim Outstanding Barter Balance
DOK. KELUARGA
bas keluar-masuk markas Opera- ngan Malaysia. adalah Bambang Trisulo, ketika
si Khusus di Jalan Raden Saleh 52, Suatu hari Probosutedjo dikon- itu Jaksa Agung.
Jakarta Pusat, termasuk ke ruang tak Chan Ho Shui, pengusaha asal Tiap tim bergerak terpisah. Bam-
kerja Ali Moertopo. Benny, yang Malaysia. Ho Shui meminta Probo bang Trisulo dan Joseph Halim, per-
juga berkantor di situ, merasa ter- mendorong sejumlah pihak di Ja- wira kesehatan yang menjadi wakil
ganggu. ”Itu siapa, sih? Blasak-blu- karta agar segera mencairkan garan- ketua tim, berangkat ke Singapura.
suk ke ruang Pak Ali enggak izin!” si bank yang dikeluarkan Bank Indo- Dari Singapura, Bambang bergeser
kata Benny kepada stafnya. nesia supaya transaksi bisnis Indo- ke Hong Kong dan bertemu dengan
Pria berpantalon rapi yang selo- nesia-Malaysia bisa kembali lancar. Probosutedjo di sana. Perintah Ali
nong boy di kantor Opsus itu akhir- Kepada Soeharto, Probo melapor- Moertopo saat itu: Tuntut balik se-
nya dikenalkan Ali ke Benny. Dia kan soal dana milik negara yang ter- mua uang berikut bunganya sela-
Probosutedjo, kerabat Panglima perangkap berikut bunganya. ma tiga tahun.
Komando Cadangan Strategis Ang- Soeharto, seperti ditulis Probo- Operasi penagihan berjalan suk-
katan Darat (Kostrad) Mayor Jen- sutedjo dalam memoarnya, Saya ses. Tak kurang dari Sin$ 350 juta
deral Soeharto, yang sebentar lagi dan Mas Harto, mengizinkan adik- mengalir ke kocek pemerintah. Se-
menjabat presiden. Adik tiri Soe- nya ikut mengurus asalkan sesuai luruh dana masuk ke rekening Op-
harto ini mondar-mandir ke kan- dengan prosedur. Untuk urusan sus di Bank Indonesia sebelum di-
tor Opsus, membantu Ali mengu- ini, Probo harus berhubungan de- transfer ke kas negara. Sisanya
rus tagihan komoditas ekspor In- ngan Ali Moertopo—saat itu asis- yang tertinggal adalah bunga dan
donesia, terutama karet, yang be- ten Soeharto bidang operasional. fee dari pengembalian itu senilai

80 | | 20 OKTOBER 2013
A l i M o e r t o p o

10 persen atau Sin$ 35 juta. Rawa Gede. ristiwa penggerebekan itu. Sugi-
Penagihan itu bukan satu-satu- Pada 1960-an, Lukas dikenal se- yanto bercerita tentang duit judi
nya yang dilakukan Opsus. Ali per- bagai ”Godfather” Jakarta. Tiap yang dipakai menambal ongkos
nah meminta bantuan Des Alwi, malam di rumah Jalan Sumatera operasi. Soeharto diam lalu me-
putra Banda Naira yang bermu- itu sering digelar judi dan rolet. minta anak buahnya mengambil
kim di Kuala Lumpur karena kasus Ketika itu, rumah judi tersebut ha- kartu anggota yang disita polisi.
PRRI/Permesta. Des diminta mela- nya satu-satunya di Jakarta. Sugi- Setelah Soeharto menjadi pre-
cak dana revolusi yang dibawa lari yanto, yang berasal dari RPKAD— siden, Operasi Khusus menjadi le-
ke luar negeri. Salah satunya US$ belakangan menjadi Komando Pa- bih terstruktur. Dana operasi se-
100 ribu dari Bank Arab di Paris. sukan Khusus (Kopassus)—dijadi- bagian didapat dari berbagai sum-
Namun pelacakan pada 1973 itu kan centeng. ”Karena saya tinggal bangan, antara lain dari Pertami-
gagal. Pemimpin bank tersebut, di situ dan topi saya baret merah, na ketika dipimpin Ibnu Sutowo.
Belgas, melarikan uang bank yang makanya dianggap aman,” kata- Richard Robinson, ilmuwan po-
dipimpinnya ke sebuah negara nya. Acara judi dan rolet itu bia- litik asal Australia, dalam diserta-
di Amerika Latin. Ia meninggal sanya baru akan digelar jika Sugi- sinya pernah meneliti soal dana
di sana. Bank ini pun jarang dise- yanto sudah datang. yang dipakai Ali Moertopo un-
but orang karena sudah bangkrut. Setiap kali ada teman yang tuk melancarkan Operasi Khusus.
”Uang itu hangus dibawa mati,” mampir menengoknya di Jalan Su- Ali dan tim Opsus disebut pernah
kata Des Alwi. matera, Sugiyanto selalu memba- mencoba mendirikan perusahaan
Fee penagihan menjadi salah gikan amplop tebal berisi uang. untuk mengongkosi operasi. Salah
satu sumber dana terbesar bagi Duit itu bisa menjadi ongkos ope- satunya PT Anem Kosong Anem,
Opsus, meski bukan satu-satunya.
Aloysius Sugiyanto, 85 tahun, asis-
ten Ali semasa Opsus, menyebut-
kan pada awal 1960-an mereka ke-
rap harus putar otak mencari ang-
garan. Saat itu Indonesia sedang
tak punya uang. Operasi Khusus
Penentuan Pendapat Rakyat (Pe-
pera) di Irian Barat pada 1967, mi-
salnya, dibiayai oleh proyek kerja
sama dengan sebuah perusahaan
ekspedisi laut: menyelundupkan
karet dan produk lain ke luar In-
donesia. Ali (kanan) dan
Hasil selundupan itu meng- Jerry Sumendap
hasilkan US$ 17 juta, yang disim- di Amerika
pan di Bank Singapura dan Malay- DOK. KELUARGA

sia. ”Beruntung waktu itu ada Jer-


ry Sumendap,” kata Sugiyanto. Jer- rasional Opsus, termasuk untuk yang belakangan menjadi perusa-
ry adalah pengusaha Manado yang membangun makam Wakil Kepa- haan penerbit Suara Karya, koran
sering wira-wiri Singapura-Hong la Staf Angkatan Darat Gatot Soe- milik Golkar. Pemegang saham
Kong. Jerry belakangan mendiri- broto di Ungaran, Jawa Tengah. perusahaan itu adalah Bambang
kan Bouraq Airlines dan pernah ak- Belakangan, permainan itu di- Trisulo dan Hamonangan Pasari-
tif di gerakan PRRI/Permesta. Sugi- gelar berpindah-pindah. Sugiyan- bu—keduanya kawan Ali Moerto-
yanto menyebutkan ada juga ope- to selalu dilapori setiap perpin- po. Perusahaan lainnya, kata Ro-
rasi yang dibiayai pemerintah mes- dahan. Suatu ketika acara judi itu binson, bergerak di dua bidang
ki terbatas. Salah satunya operasi diselenggarakan di depan kantor usaha: bisnis unggas dan perakit-
pembebasan Irian Barat pada 1961. polisi di Salemba, Jakarta Pusat. an peralatan elektronik.
Sumber dana operasi lainnya Malam itu polisi menggerebek. Sugiyanto menyangkal jika per-
adalah judi. Pada awal 1960-an, Sugiyanto ikut diciduk. Polisi be- usahaan itu disebut menyumbang
Sugiyanto tinggal di Jalan Sumate- lakangan membebaskan Sugiyan- Opsus. Suara Karya, misalnya, ti-
ra 19, Jakarta Pusat, agar tidak bo- to namun kartu anggota Kostrad dak cukup memberi keuntungan.
lak-balik ke Bandung, kediaman- miliknya ditahan. Petinggi polisi Oplahnya berasal dari pelanggan
nya. Rumah itu milik Kapten Lu- lalu melapor kepada Soeharto. instansi pemerintah yang diwajib-
kas Kustaryo, mantan komandan Paginya, saat akan apel di Mar- kan pemerintah Orde Baru. ”Saya
kompi Divisi Siliwangi yang be- kas Kostrad, Sugiyanto dipanggil mendengar ada sebagian aset per-
lakangan terkenal karena kasus Soeharto. Dia ditanya tentang pe- usahaan yang dijual,” ujarnya. ●

20 OKTOBER 2013 | | 81
pada Tempo.
Ali dan Benny dipertemukan
dalam operasi Trikora, pembebas-
an Irian Barat dari Belanda pada
1962. Saat itu, Ali perwira yang di-
tugasi sebagai komandan kesatu-
an intelijen dengan tugas meng-
atur penyusupan untuk menda-
rat di Irian oleh Soeharto, Pangli-
ma Mandala ketika itu. Sebelum
operasi Trikora, Ali Asisten Intel
Komando Tempur II Tjadangan
Umum Angkatan Darat, cikal-ba-
kal Komando Cadangan Strategis
Angkatan Darat (Kostrad).
Benny waktu itu masih berga-
bung dengan Resimen Para Ko-
mando Angkatan Darat (RPKAD)
dan memimpin Operasi Naga me-
nyerbu Merauke. Dalam aksi ini,
ia terjun bersama 215 gerilyawan
dekat Merauke. Seluruh operasi
Benny saat itu dalam pantauan Ali

CARA ALI
Moertopo. Benny sukses dan men-
dapat anugerah bintang sakti dari
Presiden Sukarno di Istana Merde-

MEMBESARKAN
ka, Februari 1963.
Mereka bertemu lagi di Kostrad
pada awal 1965 ketika Benny ter-

BENNY lempar dari RPKAD setelah gagal


menjadi panglima pasukan baret
merah itu. Benny dirotasi ke Kos-
trad sebagai perwira yang diper-
ALI MOERTOPO DIPERCAYA SEBAGAI TOKOH YANG BERJASA MEMBUKA JALAN bantukan pada biro operasi dan la-
UNTUK KARIER BENNY MOERDANI. AKHIRNYA TERLEMPAR DARI PUSAT KEKUASAAN. tihan. ”Saat itu, Benny kerjaannya
hanya luntang-lantung di Kostrad,”
kata Aloysius Sugiyanto, mantan

K
OLOM tempat dan ny mengaku sengaja memilih put- Benny Moerdani perwira intelijen Kostrad. Sugiyan-
tanggal lahir dalam rinya yang dia ingat demi meleng- (tengah) saat to kemudian dikenal sebagai ta-
formulir pembuat- kapi dokumen Ali Moertopo. pembajakan ngan kanan Ali Moertopo di Opsus.
an paspor itu sengaja Menurut Jusuf, hal itu dilaku- pesawat Woyla Saat itu, Ali sedang bersiap atas
di Bandara Dong
dilewati Mayor Leo- kan karena Benny kepepet sewak- tugas baru dari Soeharto: menor-
Muang, Thailand,
nardus Benjamin Moerdani. Sete- tu mengurus paspor kepergian malisasi konfrontasi dengan Malay-
1981.
lah seluruh dokumen atas nama Ali Moertopo ke luar negeri pada DOK. TEMPO/ ED ZOELVERDI
sia. Wakil asisten intelijen Kostrad
Letnan Kolonel Ali Moertopo itu 1965. Sedangkan Ali selalu menja- ini mendengar Benny ada di Kos-
penuh, Benny Moerdani mulai wab tidak pernah tahu tanggal la- trad dan nganggur. Sadar betul ke-
kembali ke kolom yang ditinggal- hir persis kecuali tahun dan tem- mampuan Benny, Ali memasukkan
kan tersebut. Tanpa ragu-ragu, ia pat kelahirannya di Blora, Jawa Te- namanya ke tim operasi khusus un-
menulis tanggal kelahiran Koman- ngah. ”Akhirnya diambillah jalan tuk menyusup ke Malaysia.
dan Operasi Khusus itu: Blora, 23 pintas itu,” kata Jusuf kepada Tem- Singkatnya, sejak operasi khu-
September 1924. po, September lalu. sus menormalkan konfrontasi In-
Sesungguhnya itu bukan tang- Sejak itulah tanggal lahir Ali 23 donesia-Malaysia itulah karier
gal lahir Ali Moertopo, melainkan September 1924. Putri Benny, Ria Benny terentang. Ia diangkat seba-
Ria Moerdani, putri tunggal Ben- Moerdani, tak pernah mendapat gai Asisten I Kopur II Kostrad di ba-
ny Moerdani. Kepada Jusuf Wa- kisah ini dari bapaknya. Namun ia wah pantauan Soeharto.
nandi, pendiri Centre for Strate- membenarkan itu memang tang- Mungkin karena pengalaman
gic International Studies—lembaga gal kelahirannya. ”Bapak tak per- berurusan dengan Malaysia itu,
yang dibidani Ali Moertopo—Ben- nah bercerita soal ini,” kata Ria ke- Benny mendapat jabatan diplo-

82 | | 20 OKTOBER 2013
A l i M o e r t o p o

matik sebagai kepala perwakilan,


lalu minister counselor di Keduta-
an Besar Republik Indonesia Kua-
la Lumpur. Benny kemudian men-
jadi konsul jenderal di Seoul, Ko-
rea Selatan (1971-1974).
Diplomat Benny sesungguhnya
kerap menerima perintah lang-
sung dari Ali, yang jelas-jelas bu-
kan atasan struktural. Saat itu, Ali
ditugasi Soeharto sebagai pelak-
sana aneka operasi khusus. Ben-
ny ditugasi mempelajari kondisi
keamanan di Kamboja, Vietnam,
dan negara anggota ASEAN keti-
ka itu. ”Benny selalu menjadi an-
dalan Pak Ali setiap ada penuga-
san operasi ke luar negeri,” kata
Joseph Halim, dokter tentara yang
juga perwira Opsus.
Menurut Halim, sejak awal Ali
Moertopo terlihat menyiapkan
Benny Moerdani. Dari pilihan tu-
gas yang diberikan, Benny sela- Ali (kanan), Negara (Bakin). Di situ sudah ada menurut Harry, adalah dua orang
lu menjadi prioritas bahkan lakon Benny Moerdani, Yoga Soegomo, yang ditarik pu- yang berbeda tapi saling meleng-
utama. Cerita serupa disampaikan Roeslan lang dari New York, Amerika Se- kapi. ”Mereka dekat sekali dan sa-
Agum Gumelar, ajudan Ali Moerto- Abdulgani (ketiga rikat, sebagai Kepala Bakin. Ali ling menghormati,”
po semasa menjadi asisten priba- dari kiri), dan Moertopo sendiri menjadi Wakil Karier Benny yang meroket ber-
Tan Sri Ghazali
di Soeharto dan Komandan Opsus. Kepala Bakin. banding terbalik dengan Ali, yang
Shafie (kiri) di
Benny termasuk yang paling sering Sejak itu, karier Benny kian me- kian jauh dari kekuasaan. Ali, yang
kediaman Roeslan
dikontak Ali Moertopo jika ada tu- di Jakarta. lesat. Ia tak hanya menjadi pelaku, di akhir masanya menjabat Men-
gas penting di luar negeri. ”Kalau DOK. KELUARGA tapi juga sutradara sejumlah ope- teri Penerangan dan Wakil Ketua
keduanya bertemu, itu bisa ber- rasi intelijen. Salah satunya pem- Dewan Pertimbangan Agung, me-
jam-jam,” Agum mengenang. bebasan pesawat Woyla di Ban- rasa ditinggalkan. Kepada Halim,
Boleh jadi karena itu, ketika dar Udara Dong Muang, Bangkok. Ali mengungkapkan rindu disku-
peta politik di Indonesia berubah Ia juga mereorganisasi badan inte- si dengan Benny. ”Mau dibilang
dan posisi Ali Moertopo tersing- lijen dengan mengubah G-1 Han- apa lagi, Benny saat itu ada di pu-
kir pascaperistiwa Malari pada kam menjadi Badan Intelijen Stra- sat kekuasaan dan sibuk sekali,”
15 Januari 1974, Ali menyodorkan tegis atau Bais. kata Halim.
nama Benny ke Presiden Soehar- Agaknya catatan prestasi pan- Ali mulai tak nyaman terhadap
to untuk menangani intelijen. Ali jang itulah yang mengantarkan perilaku dan bisnis anak-anak
menelepon Benny di Korea Sela- Benny menjadi Panglima dan Soeharto. Karena itu, suatu ketika
tan agar segera pulang. Ali Moer- Panglima Kopkamtib pada 1983. kepada Jusuf Wanandi, Ali memin-
topo pula yang mengantar Ben- Padahal ia tak pernah menjadi ta Benny menyampaikan kritik-
ny menghadap langsung Soehar- komandan komando resor mili- nya terhadap bisnis keluarga dan
to. Benny diserahi jabatan seba- ter dan panglima komando dae- anak-anak Presiden Soeharto yang
gai Komandan Satuan Tugas Intel rah militer, jenjang normal dalam bisa merusak kepemimpinan sang
Komando Operasi Pemulihan Ke- struktur kepemimpinan Angkat- Presiden. ”Kritik itu saya sampai-
amanan dan Ketertiban (Kopkam- an Bersenjata Republik Indonesia. kan kepada Benny,” kata Jusuf.
tib) merangkap Asisten Intelijen Menurut Harry Tjan, karib Ben- Dua hari setelah itu, Ali Moertopo
Pertahanan dan Keamanan meng- ny, keberhasilan Benny lebih ka- terkena serangan jantung dan me-
gantikan Mayor Jenderal Kharis rena kemampuan pribadinya dan ninggal.
Suhud enam bulan kemudian. Ar- bukan faktor Ali Moertopo. Meski Jusuf menyampaikan pesan ter-
tinya, Benny bertugas mengenda- Ali kerap mengajaknya berdisku- sebut ke Benny, yang kemudian
likan seluruh aparat intelijen Ang- si, itu lebih bersifat memotivasi. meneruskannya kepada Soeharto
katan Darat dan Kepolisian RI. ”Benny sesungguhnya orang luar saat itu. Setelah itu, Benny terde-
Selain itu, Benny ditugasi mem- biasa dengan talenta dan kecer- pak dari kumparan kekuasaan.
bantu Badan Koordinasi Intelijen dasannya,” ujar Harry. Mereka, ●

20 OKTOBER 2013 | | 83
ALI MOERTOPO,
SI DALANG
T EMPAT D A N TA NGG A L L A HIR: BL O R A , J AWA T ENG A H, 2 3 SEP T EMBER 192 4
MENINGG A L: JA K A RTA , 15 MEI 198 4

Ali hampir tidak perna


h
melepas kacamata
gelapnya,
meski di dalam ruang
an. Selain
pertimbangan gaya,
kacamata
hitam itu melindung
i ma
yang sensitif terhada ta Ali
p sinar.

1 kali, operasi bypass jantung.

1 1 kali, operasi mata.


1 tahun, Ketua Dewan Pertimbangan Agung 1983.
1 buku, Akselerasi Modernisasi Pembangunan 25 Tahun. 2 2 anak, Harris Ali Moerfi
dan Lucky Ali Moerfiqin.
4
84 | | 1 APRIL 2012
A l i M o e r t o p o

Perokok berat. alah


ad
Kegemarannya ng Garam
ko k kr etek Gu da
ro
Da lam sehari bisa
Merah. pat
n em
menghabiska
bungku s.

Selain gila kerja, tampaknya


Ali mengidap insomnia atau
sulit tidur. Ia biasa tidur di
atas pukul 02.00.

Pecandu kopi. Di ka
ntor
CSIS, ia punya racika
n kopi
khusus yang dibeli di
salah
satu toko kopi di Pasa
r Baru,
Jakarta. Kopi itu ma
sih
dipakai hingga kini—
disebut
kopi CSIS.

8 tahun, Sekretaris dan


4 kali, terkena serangan
jantung. Pertama pada 1978
di Malaysia.
5 5 tahun, Menteri Penerangan
1978-1983.
8 Asisten Pribadi Presiden
Bidang Sosial dan Politik
1966-1974.

1 APRIL 2012 | | 85
PEMILIHAN Umum 1971 sangat penting bagi Orde Baru. Golongan
Karya harus menang agar rezim yang baru terbentuk itu langgeng.
Tugas pemenangan pemilu dibebankan kepada Ali Moertopo, yang
kemudian membentuk Badan Pemenangan Pemilihan Umum. Soeharto
memerintahkan Ali melakukan penggalangan: memereteli kekuatan politik
di luar Golkar sekaligus masuk dan mengkooptasi berbagai organisasi
kemasyarakatan. Ali Moertopo memang bukan satu-satunya faktor yang
membuat organisasi-organisasi itu “beralih tujuan”; ada pula konflik
internal dan pragmatisme satu-dua pemimpin. Tapi Operasi Khusus Ali
adalah tungku yang mematangkan problem internal itu.
Setidaknya 200-an organisasi menjadi
target penggalangan Ali bersama kelompok
Opsusnya.
Federasi Buruh Seluruh n Tani
Kerukuna
Indonesia (FBSI) Himpunan KTI)
(H
Pada Mei 1972, Majelis Indonesia rganisasi di
o
Permusyawaratan Buruh Organisasi- ni Indonesia
s a n Ta
Indonesia, yang beranggotakan lua r B a ri ksi Tani
n tu k Kesatuan A a
25 organisasi buruh, sepakat membe p a d
ati), yang
menyederhanakan struktur Indonesia (K angkan menjadi
b
gerakan buruh. Pendirian FBSI 1969 dikem Sama Antara
K e rja
akhirnya dideklarasikan pada Ba d an at (BKS
as Tani Pus
Februari 1973. Ormas-orm 973, BKS Tani
1
Tani). Pada KTI.
ir k a n H
melah

blik
Guru Repu
Persatuan
(PGRI)
Indonesia an organisasi profesi
da de ng dibentuk
Berbe
si guru yang
lain, organisa tidak dibuatkan
ini
pada 1945 au melalui proses
at
wadah baru eri PGRI
ab un ga n. Ali memb rta
pengg ng, Jaka
nah Aba
gedung di Ta kongres ke -13 pada
Pusat. Dalam egaskan diri
men
1973, PGRI sasi profesi secara
ga i or ga ni
seba
lebih efektif.

Himpunan Nelayan
Seluruh
Indonesia (HNSI)
Organisasi Nelayan Go
lkar,
Gerakan Nelayan Ma
rhaenis,
Karyawan Nelayan Pa
ncasila,
DPP Gensi, PP Serne
mi, dan PB Indonesia
SNII mengeluarkan pe
rny Kongres Wanita
bersama tentang Catur ataan (Kowani)
Krida Ali sebagai alat
HNSI pada 1973. Me
reka Kowani dijadikan
bersatu dan bergabu ggalang organisasi-
ng dengan untuk men
pu an.
HNSI. organisasi perem
Gabungan Usaha Pe
mb
ndukung Pendidikan Islam (G aruan
Partai Ikatan Pe nesia Ali menunjuk Syarifud
UPPI)
ka an In do din
Kemerde Amin, Direktur Pendidi Moh.
(IPKI) kan Agama
pada Mei Kementerian Agama,
Kongres partai ini s sehingga menghidupkan kemb
untuk
su
1970 disusupi Op ng Komando Jihad Dia juga meminta Syari
ali GUPPI.
n ya
memilih pimpina Ini merupakan kelom
pok eks DI/ memasukkan semua
fuddin
em er intah. as meng garap guru agama ke
prop TII. Yang diberi tug GUPPI dan, bagi yang
po k ini ad ala h Pit ut Soeharto. diangkat menjadi pega
mau, langsung
kelom
me rek a menjadi wa
Organisasi ini akhirnya i negeri.
Tujuannya agar
de rat da n ma u menjadi dihidupkan
lebih mo kembali dalam musya
warah nasional
r. Pitut mulai
pendukung Golka di Jakarta, Januari 19
ek ati ke lom po k ini pada 1969 musyawarah nasiona
71. Dalam
mend
in Ko ma ndo Jihad l itu, Syarifuddin
melalui pemimp ad
ditunjuk sebagai ketua
dan Soedjono
Ba rat , Da nu Mu ha mm Hoemardani penasih
Jawa ail at.
ing an Ha ji Ism
Hasan, dan jar
to alias His pra n di Jawa Timur.
Prano

Partai Nasional Indonesia (PNI) Organisasi-organisa


si Sarjana
Dalam Kongres PNI pada Profesi
April 1970, di Semarang, Bukan hanya organisa
si
Opsus berhasil menaikkan mahasiswa, yang bia politik
sa disebut
Hadisubeno sebagai ketua partai, organisasi ekstrakam
pu
menyingkirkan Hardi, yang dikenal kelompok mahasiswa s,
int
sebagai penentang dwifungsi juga digalang Ali deng rakampus
an mendorong
ABRI. Dalam kongres itu pula terbentuknya berba
gai organisasi
PNI menetapkan dwifungsi ABRI profesi sarjana di tin
sebagai kenyataan sejarah yang Lembaga Bantuan Hukum Sebanyak 25 dari 28
gkat jurusan.
org
perlu dimanfaatkan.
(LBH) profesi sarjana/cend anisasi
Ikut menjadi sponsor di Indonesia berada
ekiawan
pendirian LBH pada 1970, di ba
koordinasi cendekiaw wah
Ali antara lain menyumbang an Golkar.
a
sepeda motor untuk lembag
al Pemuda baru ini.
Komite Nasion
PI)
Indonesia (KN asi politik
-o rgan is
Organisasi kat
asis wa ya ng sebelumnya de
mah rta i politik
dengan pa Centre for Strategic
atau berafiliasi . Wad ah ba ru itu
KN PI and International
digiring masuk M,
muda Ansor, GP Studies (CSIS)
menampung Pe Gamki, Pemuda
in ,
Pemuda Muslim uhammadiyah, Dewan Film Na enjadi
sional Lembaga think tank
aM ini mulanya dikenal
Katolik, Pemud te la h m
, PMKRI, GMKI, Setahun se
GPI, HMI, GMNI a- Mahasiswa Men teri Pene ra ng an, Ali sebagai kelompok Tanah
ud
Koordinasi Pem i memberi mereka memprak ar sa i pe mbentukan Abang. Ali dan Soedjono
ar, da n PM II. Al on al. Hoemardani menjadi
Golk ang. Dewan Film Nasi g, dari
na h Ab penasihatnya.
kantor di Ta Anggotan ya 50 or an
t perfilman,
unsur masyaraka masyarakat,
n, to ko h
budayawa
departemen.
dan wakil-wakil
, Pi ala Citra pun
Pada 1979
i.
disahkan oleh Al

tawan
Persatuan War Kesatuan Aksi Mahasis
do nesia (PW I) wa
In
da 22 Oktober Indonesia (KAMI)
Kongres PWI pa a
na munculnya du Ali banyak membantu aks
1970 ricuh kare i dan Opsus ketika dia menjabat salah
i KAMI
. Al
badan eksekutif , satu
gin agar PW I di pimpin B.M. Diah SUMBER: SOEHARTO SEBUAH Panglima Komando Tem
pur
in m emilih BIOGRAFI POLITIK (R.E. ELSON,
res Kostrad. Ia aktif memberi
tapi peserta kong erintah
2005), SOEMITRO DARI PANGDAM
MULAWARMAN SAMPAI
Pem pengarahan tentang strate
Rosihan Anwar.
PANGKOPKAMTIB (RAMADHAN
gi
apkan B.M. Diah
K.H., 1994)
aksi, juga mengirim think
kemudian menet ILUSTRASI: KENDRA PARAMITA
sa h PWI. tank melindungi Universit
sebagai wakil Indonesia.
as
Anggota DI/TII ditangkap dalam operasi
pembersihan di Merapi-Merbabu, Jawa Tengah.
FOTO: IPPHOS
e d i s i k h u s u s

a l i da n i s l a m

dikumpulkan
lalu
dilumpuhkan
L E WAT O PER A SI K HU S U S D A N B A D A N KOO R D IN A SI IN T EL I JEN NEG A R A ,
A L I MOERTOPO MEMBIN A SE JUML A H TOKOH NEG A R A ISL A M INDONESI A
DEMI K EPENTING A N ORDE BA RU. DI A MENER A PK A N POL A ”PA NCING DA N
J A RING”, YA NG T ERBUK T I EFEK T IF.
Penandatanganan Ikrar Setia
11 eks pemimpin DI/TII yang
kembali ke masyarakat pada
1 Agustus 1962.
REPRO (TEMPO) ADITYA HERLAMBANG/MUSEUM
SILIWANGI
Siti Aminah, 89 tahun, istri Danu.

DIGARAP Rumah itu ditempati Danu sejak


1965 dan sampai sekarang bentuk-
nya tak berubah, tetap asli seper-

DI TANAH ABANG III ti semula. ”Tidak boleh diutak-atik


sama Ibu,” ujar Dedeh.
Di pekarangan dan rumah ini-
ALI MOERTOPO MENGGUNAKAN ”ORANG DALAM” UNTUK MENJINAKKAN PENGUSUNG lah, pada 21 April 1971, Danu me-
ngumpulkan sekitar 3.000 pe-
NEGARA ISLAM INDONESIA (DARUL ISLAM/TENTARA ISLAM INDONESIA). MEREKA mimpin dan anggota NII atau yang
DIJANJIKAN PULA MENJADI ANGGOTA DPR DAN DPRD. kerap disebut juga dengan Darul
Islam. Acara kumpul-kumpul ber-
langsung tiga hari dan digelar men-

R
UMAH di Jalan Situ luas yang hampir sama. Dinding- Pos TNI di hutan, jelang Pemilihan Umum 1971. Me-
Aksan 240, Bandung, nya bercat putih. Juga seperti ru- “pagar betis” nurut warga sekitar rumah Danu
itu terlihat sangat se- mah sebelahnya, terlihat mulai menghadapi yang ditemui Tempo, saat itu area
derhana. Bangunan kusam. DI/TII. di sekitar rumah Danu masih ada
REPRO MUSEUM SILIWANGI
bertiang kayu dan ”Ini rumah Danu Muhammad, tanah lapang. Selain masih ada hu-
berdinding gedek itu luasnya seki- ayah saya,” kata Dedeh Kurnia- tan, di situ terdapat danau.
tar 40 meter persegi. Cat putihnya sih, anak ketiga Danu Muhammad Kepada Tempo yang mewawan-
sudah terlihat kusam dan di sana- Hasan, salah satu tokoh Negara Is- carainya pada Desember 1983, di
sini mengelupas. lam Indonesia (NII) bentukan Se- sela-sela persidangan dirinya di
Rumah itu makin terasa sem- karmadji Maridjan Kartosoewir- Pengadilan Negeri Bandung, Danu
pit karena ruang bagian depan- jo. Saat ditemui Tempo pada akhir menyebut pertemuan itu untuk
nya dijadikan warung kelontong. September lalu, perempuan 61 ta- membendung bahaya komunis-
Di sisi kanan warung, dipisahkan hun ini tengah menjaga warung me. Acara itu, kata dia, diadakan
halaman selebar sekitar lima me- kelontongnya. Di rumah itu, se- atas permintaan Badan Koordina-
ter, berdiri rumah tembok dengan lain dengan suaminya, tinggal si Intelijen Negara (Bakin) dan Ko-

92 | | 20 OKTOBER 2013
A l i M o e r t o p o

resmi, NII didirikan pada 7 Agus- an pada Pemilu 1971 dan lima pe-
tus 1949. Saat itu, Kartosoewirjo milu berikutnya, ”Tak ada satu
memiliki pasukan Tentara Islam pun dari mereka yang menjadi
Indonesia (TII) yang beranggota- anggota parlemen,” kata Yusuf Su-
kan sekitar 4.000 orang. Mere- pendi, salah satu deklarator Par-
ka terdiri atas pasukan Hizbullah tai Keadilan—kini menjadi Partai
dan Sabilillah. Keadilan Sejahtera—yang intensif
Perlawanan Kartosoewirjo ber- meneliti soal NII, termasuk peri-
akhir setelah dia ditangkap pa- hal Danu.
sukan Indonesia di wilayah Gu- Menurut Aloysius Sugiyanto, ta-
nung Rakutak, Jawa Barat, pada 4 ngan kanan Ali Moertopo di Ope-
Juni 1962. Pada 16 Agustus, ia divo- rasi Khusus, pembinaan tokoh-to-
nis hukuman mati oleh pengadil- koh Islam, termasuk DI/TII, dila-
an militer. Pada September 1962, kukan di paviliun di sebuah ru-
pria kelahiran Cepu, Jawa Tengah, mah di Jalan Tanah Abang III/19,
7 Januari 1905, itu dieksekusi dan Jakarta Pusat. Di sinilah Pitut seba-
jasadnya dimakamkan di Pulau gai orang kepercayaan Ali ”meng-
Ubi, Kepulauan Seribu. garap” mereka. Selain ”jalan-ja-
Berbeda dengan pemimpin me- lan” ke pusat-pusat kegiatan umat
reka yang dihukum mati, ribuan Islam, Pitut memanggil para to-
pengikut Kartosoewirjo menda- koh umat yang dinilai masih ”liar”
pat amnesti dari pemerintah, ter- ke Tanah Abang III. ”Dibina, kami
masuk 32 petinggi dari sayap mi- arahkan ke nasionalisme,” kata
liter. Jumlah ini belum termasuk Sugiyanto saat ditemui pada akhir
Haji Ismail Pranoto dan anak bu- September lalu.
ahnya, yang baru turun gunung Kini, setelah 42 tahun berlalu,
dan menyerah kepada pasukan rumah dan paviliun yang disebut
Ali Moertopo pada 1974. Mereka Sugiyanto sudah tak ada bekas-
yang menyerah, pada 1 Agustus nya, berganti menjadi kompleks
1962, menyatakan ikrar kesetia- toko dan perkantoran. ”Ali ahli da-
dam VI Siliwangi (Tempo, 24 De- Danu an. Isinya, antara lain, ”Demi Al- lam masalah penggalangan. Salah
sember 1983). Untuk melawan Muhammad, lah, akan setia kepada pemerin- satu kerjanya, penggalangan ke-
komunisme, dalam hajatan itu, gembong DI/TII, tah RI dan tunduk kepada UUD lompok Islam DI/TII,” kata Rah-
Danu dan kawan-kawan menyata- saat disidang 1945....” man Tolleng, mantan Wakil Pe-
kan dukungannya kepada Golkar. di Pengadilan mimpin Redaksi Suara Karya, ko-
Negeri Bandung,
Pitut Soeharto, tangan kanan ●●● ran corong Golkar yang pernah
Desember 1983.
Ali Moertopo yang juga menjabat DOK. TEMPO/ ARIS AMIRIS
PERTEMUAN Situ Aksan me- berkantor di Tanah Abang III/17,
Deputi Kepala Bakin, terlihat ha- rupakan salah satu bukti sukses saat awal koran ini terbit pada Ma-
dir dalam hajatan akbar tersebut. Ali Moertopo dalam ”menjinak- ret 1971.
Meski begitu, Pitut membantah kan” pengusung DI/TII sekaligus Soemitro, mantan Panglima Ko-
menjadi penyandang dana aca- mengukuhkan rezim Orde Baru. mando Operasi Pemulihan Ke-
ra tersebut. Dia mengatakan saat Tentu dukungan Danu dan ka- amanan dan Ketertiban (Kopkam-
itu hadir karena kegiatan tersebut wan-kawan itu tidak gratis. Bakin tib), yang memilih pensiun dini
merupakan pertemuan terbesar memberinya modal untuk berda- setelah meletus Malapetaka Lima
setelah Kartosoewirjo dihukum gang. Namun Danu, yang lama Belas Januari (Malari) 1974, meng-
mati pada 1962. Danu merupakan bergerilya di hutan, tampaknya akui Ali Moertopo adalah tokoh
tokoh DI/TII yang bisa ”digarap” tidak lihai memutar uang. Wal- yang berperan amat penting da-
Bakin. Selain Danu, tokoh di ling- hasil, usahanya bangkrut. Ada- lam kemenangan Golkar pada Pe-
karan terdekat yang dapat ”ditak- pun Ateng sukses menjadi penya- milu 1971. Sukses itu, seperti ditulis
lukkan” Bakin adalah Ateng Jaela- lur minyak tanah untuk seluruh Heru Cahyono dalam buku Pang-
ni dan Dodo Muhammad Darda, Jawa Barat di bawah bendera PT kopkamtib Jenderal Soemitro dan
anak Kartosoewirjo. Taman Sebelas. Peristiwa 15 Januari 1974 (Pustaka
Kartosoewirjo adalah pendiri Iming-iming lain untuk para eks Sinar Harapan, 1998), membuat
NII. Dia memulai gerakan politik DI/TII ini adalah tawaran menja- pamor Ali Moertopo naik di mata
untuk lepas dari Republik Indone- di legislator di DPR atau DPRD jika Presiden Soeharto. Meski peman-
sia di Desa Cisampah, Kecamatan Golkar menang. Belakangan janji faatan orang-orang DI/TII sempat
Ciawiligar, Kawedanan Cisayong, ini ternyata hanya di ujung lidah. dilarang oleh Kepala Bakin Sutopo
Tasikmalaya, Jawa Barat. Secara Meski Golkar meraih kemenang- Juwono, Ali jalan terus. ”Lho, saya

20 OKTOBER 2013 | | 93
tidak di bawah Pak Topo saja, kok. kerusuhan politik sehingga me- Komando Jihad menyeret Danu
Saya juga di bawah Pak Harto lang- ngesankan bahwa umat Islam se- Muhammad dan Haji Ismail Pra-
sung. Saya bertanggung jawab ke- lalu berhadapan dengan tentara, noto—keduanya orang terdekat
pada Pak Harto,” begitu kata Ali, se- selalu memberontak supaya tim- Kartosoewirjo—ke pengadilan de-
perti diungkapkan Soemitro. bul rasa alergi terhadap Islam. Pe- ngan dakwaan akan mendirikan
Pemanfaatan bekas anggota ristiwa Malari, Komando Jihad— NII Gaya Baru. Meski Danu mem-
DI/TII, Soemitro menambahkan, yang antara lain membuat Danu bantah tudingan itu, bahkan me-
agaknya dianggap menguntung- dipenjara—kerusuhan Lapang- nyebut dirinya justru sebagai pem-
kan. Melalui pola ”pancing dan ja- an Banteng, dan pembajakan pe- bantu Bakin di persidangan, vonis
ring”, mereka dikumpulkan, lalu sawat Woyla, kata Soemitro, pada bersalah—melakukan makar ter-
dikorbankan dan dilumpuhkan. dasarnya merupakan produk re- hadap negara—tetap ditimpakan
Melalui rekayasa, diciptakanlah kayasa intelijen. kepada dirinya. ●

DANU MUHAMMAD, itu menegaskan soal dirinya, ”Saya bukan pedagang atau pe-
tani, saya pembantu Bakin.”
SANG PEMBANTU Di luar sidang, Danu bercerita bahwa dia dibina Bakin sejak
1962. Ia bahkan menegaskan masih menjadi anggota Bakin.
BAKIN ”Kalau tidak percaya, tanya ke Bakin,” katanya kepada Tem-
po (Tempo, 24 Desember 1983).

O
PERASI Khusus membawa Aloysius Sugiyanto Di Bakin, Danu dibina oleh Kolonel Pitut Soeharto. Bahkan
mengenal tokoh Darul Islam/Tentara Islam In- Pitut—ia meninggal pada November 2011—menyatakan Danu
donesia (DI/TII), Danu Muhammad Hasan. De- mendapat gaji dari Bakin.
ngan kepiawaiannya sebagai intelijen, Sugiyanto Hilmi Aminuddin, anak kedua Danu yang kini menjadi Ke-
berhasil merekrut Danu. ”Tahun 1956, Danu sudah bersama tua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera, membantah per-
saya. Dia sering kontak, meski tidak terus-terusan,” ujar Sugi- nyataan Pitut. Menurut Hilmi, ayahnya mendapat tunjangan
yanto, akhir September lalu. dan beras dari Komando Daerah
Sugiyanto dekat dengan Ali Militer Jawa Barat sebagai eks peju-
Moertopo. Dia adalah asisten in- ang 1945. ”Saya yang ambil amplop
telijen Markas Besar Angkatan dan berasnya,” kata Hilmi kepada
Darat. Pada 1950, bersama pasuk- Tempo (Tempo, 22 Agustus 2010).
an tentara Indonesia, ia mengha- Keberadaan Danu di Bakin ini
dapi pasukan Negara Islam Indo- pula yang disebut-sebut membu-
nesia (NII), yang juga kerap dise- at Hilmi bisa melanjutkan pendi-
but pasukan Darul Islam. Sugi- dikan ke Fakultas Syariah Univer-
yanto dan kawan-kawan mengha- sitas Islam di Madinah, Arab Sau-
dapi tentara Kartosoewirjo—Ten- di. Danu sendiri yang mengakui
tara Islam Indonesia (TII)—setelah soal ini. Dalam berkas pemeriksa-
menumpas Angkatan Perang Ratu an Danu sebagai saksi untuk Haji Is-
Adil pimpinan Kapten Raymond Hilmi Aminuddin mail Pranoto, terdakwa NII Gaya
Westerling di Bandung pada tahun TEMPO/RAMDANI Baru, Juli 1977, Danu menyatakan
yang sama. Hilmi bersekolah di Madinah de-
Penanganan DI/TII di Jawa Barat inilah yang membuka ja- ngan mendapat bantuan dari Jenderal Ali Moertopo.
lan Sugiyanto bertemu dengan Danu. Pria kelahiran Tasik- Hilmi belum bisa dimintai konfirmasi perihal bantuan Ali
malaya, 29 Agustus 1919, yang semula di pihak Kartosoewir- ini. Surat permohonan wawancara dan permintaan konfir-
jo, itu bersedia bekerja untuk tentara Indonesia. Tugasnya: masi yang dikirimkan ke rumahnya di Lembang, Bandung,
memasok informasi untuk Operasi Khusus jika ada gerakan 29 September lalu, tak berbalas. Demikian pula panggilan te-
DI/TII. Pada 1962, Sugiyanto mengenalkan Danu kepada Ali lepon atau pesan pendek (SMS) yang dikirim Tempo.
Moertopo, ”orang penting” di Operasi Khusus dan Badan Ko- Akhir hidup Danu tragis. Dia dihukum sepuluh tahun pen-
ordinasi Intelijen Negara (Bakin). jara. Ia meninggal beberapa jam setelah menghirup udara be-
Danu tak menyangkal jika dia disebut ”binaan” Bakin. Itu bas, keluar dari penjara Cirebon. ”Begitu dibebaskan, 10 jam
diakuinya saat menjalani persidangan di Pengadilan Nege- kemudian Bapak meninggal,” kata Dedeh Kurniasih, anak ke-
ri Bandung pada Desember 1983. Ketika itu, dia menjadi ter- tiga Danu.
dakwa kasus subversif, dituduh berniat mendirikan NII Gaya Perempuan 61 tahun itu tak merinci penyebab kematian
Baru. Di depan hakim, pria yang oleh jaksa disebut sebagai ayahnya. Penyebab kematian Danu masih misterius hingga
Panglima Komandemen Perang Wilayah Besar Jawa-Madura kini. ●

94 | | 20 OKTOBER 2013
Hispran telah menunggu Asse-
gaf dan Buyung di ruang intero-
gasi. Ketiganya duduk satu meja.
Di ruangan yang sempit tersebut,
mereka dikawal lima tentara yang
menenteng senjata api. Assegaf
membuka pembicaraan dengan
memperkenalkan diri dan tujuan
mereka datang, karena pengadil-
an meminta keduanya membe-
la Hispran. ”Saya katakan saat itu
agar dia terbuka. Agar kami tahu
bagaimana nanti membela dia,”
ucap Assegaf.
Pertanyaan itu ditanggapi di-
ngin. Tak terlihat antusiasme dari
Hispran. Ia malah balik mence-
ramahi kedua pengacara Lemba-
ga Bantuan Hukum Jakarta itu de-
ngan suara datar. ”Saya tidak per-
caya kepada pemerintah seka-
rang. Saya akan mendirikan nega-
ra Islam,” kata Assegaf menirukan
kalimat Hispran. Haji Ismail Pra-
noto bahkan menjelaskan bahwa

OPERASI ia telah menyiapkan banyak hal


demi perjuangannya, yakni me-
nyiapkan nama menteri dan me-

MENGGEMBOSI ngumpulkan senjata dari Libya.


Selama sekitar setengah jam, His-
pran panjang-lebar menjelaskan

PARTAI ISLAM cita-citanya.


Assegaf dan Buyung tercengang.
Tak butuh waktu panjang bagi ke-
duanya untuk memutuskan lang-
ALI MOERTOPO ”MENGHABISI” SUARA PARTAI ISLAM LEWAT OPERASI kah: tak mau membela Hispran
KHUSUS KOMANDO JIHAD. MEMBERI BISNIS—JUGA JANJI—KEPADA dan menyarankan agar ia didam-
PARA TOKOH EKS DI/TII YANG MAU BEKERJA SAMA. pingi pengacara dari LBH Suraba-
ya. Figur Hispran mereka anggap
aneh bin ajaib. Orang desa tapi fa-
sih bicara politik layaknya intelek-

M
OHAMMAD Pangdam an sudah berseragam tentara,” kata tual. Mereka tahu Hispran sebenar-
Assegaf dan Ad- VI Siliwangi Assegaf kepada Tempo. nya orang yang lugu dan tak pintar.
nan Buyung Na- Himawan Sutanto Masih terekam betul dalam Saat di Jakarta, keduanya sebenar-
sution berge- bersama anggota ingatan Assegaf peristiwa pada nya sudah diwanti-wanti sejumlah
gas melangkah gerakan Komando pertengahan 1977 itu. Ia dan Bu- orang bahwa Hispran adalah bina-
Jihad, Haji Ismail
ke ruang interogasi tahanan Peng- yung hendak bertemu dengan ta- an Kolonel Ali Moertopo. ”Hispran
Pranoto.
adilan Negeri Surabaya. Sejak tiba hanan yang dianggap tentara isti- cuma orang lugu yang dimanfaat-
DOK. TEMPO/ REPRO
di Surabaya, keduanya merasa ge- mewa: Haji Ismail Pranoto atau ak- kan Ali,” ujar Assegaf.
rak-gerik mereka selalu diawasi. Di rab dipanggil Hispran. Ia ditang- Panglima Komando Operasi Pe-
Pengadilan Negeri Surabaya, kedua kap pada 8 Januari 1977 di Desa mulihan Keamanan dan Ketertib-
pengacara itu baru mafhum. Para Bendoringgit, Blitar. Hispran di- an (Kopkamtib) kala itu, Laksama-
”pengawas” itu spion tentara yang tuduh melakukan makar dengan na Sudomo, pada 14 Februari 1977
ditugasi mengawasi mereka. Asse- mendirikan kembali negara Islam mengumumkan gerakan Koman-
gaf dan Buyung bertemu kembali era Darul Islam/Tentara Islam In- do Jihad sebagai musuh negara ka-
dengan para intel itu di depan ruang donesia pimpinan S.M. Kartosoe- rena ingin mendirikan negara Is-
tahanan pengadilan. ”Di sana mere- wirjo lewat gerakan Komando Ji- lam. Sebulan sebelumnya, dan se-
ka membawa senjata api dan sebagi- had. telah pengumuman dari Sudomo,

96 | | 20 OKTOBER 2013
A l i M o e r t o p o

total tak kurang dari 185 orang di- terangan, diperoleh alasan bah- dan membaiat serta melantik pa-
tangkap karena dituding terlibat wa Ali memimpin Operasi Khusus sukan selevel di bawah mereka di
gerakan ini, termasuk Hispran. untuk memberangus suara Partai sekitar Jawa Tengah dan Timur.
Suasana menjadi genting karena Persatuan Pembangunan, yang Lalu ada dua versi dalam ki-
beberapa pekan lagi akan digelar kala itu mengancam eksisten- sah ini. Kisah pertama, gerak-
pemilihan umum ketiga. Akibat si Golkar. Isu makar itu berhasil. an Hispran dan Danu sudah di
peristiwa ini, media ramai mem- Perolehan suara PPP jeblok. ”Ge- luar jangkauan Ali dan kelom-
beritakan kebrutalan kelompok rakan Komando Jihad ini rekayasa poknya. Ini terbukti dari berba-
Islam, dan memindahkan suara intel agar (perolehan) suara partai gai pertemuan rahasia mereka,
pemilih ke Golkar. Islam anjlok,” tutur Busyro. yang diam-diam masih punya ke-
Kartosoewirjo Ali, lewat Operasi Khusus, ke- inginan meneruskan perjuang-
●●● DOK. TEMPO mudian memanfaatkan jaringan an NII. Kedua, pemerintah lewat
PADA 1962, gerakan Darul Is- Danu dan Hispran. Keduanya ”di- Kopkamtib yang dipimpin Sudo-
lam/Tentara Islam Indonesia kompori” Ali dan Pitut bahwa per- mo memberangus Hispran cs le-
lumpuh setelah pemimpin mere- lu ada gerakan jihad mengingat ko- wat propaganda gerakan Koman-
ka, S.M. Kartosoewirjo, tertang- munis akan bangkit kembali. Alas- do Jihad yang didengungkan oleh
kap. Beberapa orang dekatnya ti- an Ali menggunakan DI/TII, kata Ali dan intel-intelnya. ”Hispran
dak ikut tertangkap dan bertahan Busyro, karena kelompok ini pa- dan Danu dihabisi setelah tu-
di dalam hutan, di antaranya His- ling potensial dan sudah dikenal gas mereka selesai,” ujar Busyro.
pran dan pasukannya. Pada 1962, sebagai pemberontak penguasa. Di pengujung suratnya, Sudomo
pasukan DI/TII tersebut turun gu- ”Kelompok lain, seperti Muham- justru secara halus membantah
nung dan berdamai dengan peme- madiyah, tidak bisa digunakan tudingan bahwa Komando Jihad
rintah. Mereka menandatangani karena labih rasional,” ucapnya. didalangi oleh Ali. Ia mengatakan,
perjanjian dan bersumpah setia Eks DI/TII membenci komunis, lewat Operasi Khusus, Ali dan Pi-
kepada Indonesia. Ali Moertopo, sementara kondisi luar negeri saat tut justru berupaya mencegah ke-
lewat anak buah kepercayaannya, itu sedang panas karena Amerika lompok radikal ini—atau kala itu
Letnan Kolonel Pitut Soeharto Serikat tengah berperang di Viet- disebut ”ekstrem kanan”—kemba-
dan Aloysius Sugiyanto, memim- nam, yang dianggap simbol ko- li hidup. Kepada Busyro, mantan
pin operasi pembaiatan ini. ”Saya munis baru. Sudomo, dalam wa- Kepala Badan Komando Intelijen
perwira penghubung Danu,” ucap wancara tertulis dengan Busyro Sutopo Juwono menyatakan dia
Sugiyanto. pada 6 Oktober 2009, mengakui sudah menasihati Ali agar tidak
Saat itu, Ali Moertopo menguasai gerakan Ali Moertopo pada perte- bermain-main dengan Komando
banyak kantong bisnis negara atas ngahan 1970-an berupaya meng- Jihad. ”Li, kalau kamu mau men-
nama Operasi Khusus. Para ”alum- hidupkan DI untuk menggembosi cari muka kepada Pak Harto, mbok
nus DI” tersebut kemudian dideka- suara PPP. ”Sejumlah tokoh DI me- ya jangan jadikan umat Islam kor-
ti dengan diberi berbagai proyek, respons gagasan Moertopo,” kata ban politik. Itu risiko sosial-poli-
seperti distribusi bahan bakar di Sudomo di dalam suratnya kepa- tiknya besar,” demikian menurut
desa serta membangun jalan pe- da Busyro. Sutopo seperti dikatakannya kem-
desaan dan pasar. Danu dan His- Dalam berita acara pemeriksa- bali kepada Busyro.
pran, kata Assegaf, turut keciprat- an Danu Muhammad Hasan pada Kalimat Sutopo itu belakangan
an bisnis ini. Mereka bahkan sudah Juli 1977, saat diperiksa atas ke- terbukti. Islam saat itu kemudian
dibaiat setia kepada Presiden Soe- terlibatan dengan DI/TII, ia tidak terpecah dengan timbulnya saling
harto dan lalu bergabung dengan menyebut ada perintah Ali dalam curiga antarkelompok. Keluarga
Golkar. Itu sebabnya, Komando Ji- membangun Komando Jihad. Di Hispran pun merasa jadi korban.
had dinilai hanya akal-akalan Ali dalam pemeriksaan yang diduga Slamet Dimyati, salah satu anak
Moertopo dan intel-intelnya. ”Ko- di bawah tekanan itu, Danu men- Hispran yang pernah ditemui Bu-
mando Jihad cuma gerakan jadi-ja- ceritakan, pada awal 1975, para se- syro, mengatakan Ali Moertopo
dian agar terkesan Islam itu berba- sepuh DI/TII berkumpul di Tasik- telah membohongi ayahnya. Dia
haya,” ujar Busyro Muqoddas, kini malaya, di rumah Adar Jaelani, mendengar langsung janji Ali ke-
Wakil Ketua Komisi Pemberantas- bekas sekretaris Kartosoewirjo. pada sang ayah saat berkunjung ke
an Korupsi. Di sana Adar membaiat His- rumah mereka di Brebes. ”Bapak
Busyro empat tahun lalu mene- pran, Danu, Ateng Jaelani, dan (Hispran) meminta Ali agar mem-
lusuri satu per satu mereka yang Zainal Abidin untuk menghidup- bantu suara Golkar di Jawa Tengah
dituduh anggota Komando Jihad. kan kembali Komandemen Wila- dan Timur. Diiming-imingi uang,”
Ia mengambil kisah gerakan Ko- yah Pertempuran Besar (KWPB). kata Slamet menceritakan janji Ali
mando Jihad sebagai penelitian Danu menjabat Panglima KWPB kepada ayahnya. Janji yang, menu-
untuk disertasinya di Universitas Jawa-Madura. Hispran menjabat rut anak-anak Hispran, hanya ma-
Islam Indonesia. Dari berbagai ke- wakil Danu. Tugasnya: merekrut nis di bibir. ●

20 OKTOBER 2013 | | 97
e d i s i k h u s u s

a l i da n k e lua r ga

petempur
dari blora
M A NGK Y O A L I MOERTOPO, BEGIT U DI A DIK EN A L OLEH K ELUA RG A N YA .
I A BERTEMPUR SE JA K MUDA . K EBER A NI A NN YA DI G A RIS DEPA N
B A N YA K T ER D ENG A R. S A AT A L I BER A D A D I P U S A R A N K U A S A P UN
PERT EMPUR A N SEOL A H- OL A H TA K HEN T I I A H A D A PI. B A N YA K OR A NG
MEMBENCIN YA , TA PI TA K SEDIK I T YA NG MEMU JA .
A L I K EMUD I A N BERGUL AT D ENG A N PEN YA K I T J A N T UNG. T I G A K A L I
DI A BERH A SIL MENG A L A HK A NN YA . N A MUN I A MEN Y ER A H PA D A
SER A NG A N K EEMPAT.
Bersama istrinya, Wastoeti, di Slawi, Tegal,
Jawa Tengah, 1956.
DOK. KELUARGA
Bersama anggota Banteng Raiders di Tegal,
24 Desember 1950.
DOK. KELUARGA
kakak tertua ibunya, Ali Rahman

DARI PEKALONGAN Sastrokoesoemo. Sewaktu Ali la-


hir, ibunya sakit-sakitan. Hampir
bersamaan dengan lahirnya Ali

MENUJU JAKARTA Moertopo, istri Ali Rahman juga


melahirkan. ”Namun bayi itu me-
ninggal,” kata Faturakhman, cucu
Ali Rahman. Bersama Ali, adik-
DIKENAL PUNYA BANYAK STRATEGI PERANG, ALI MOERTOPO BERTEMU DENGAN YOGA nya, Estri Utami (nomor enam),
ikut keluarga Ali Rahman. Adapun
SOEGOMO. BERSIASAT MENGANGKAT SOEHARTO. Moersalam serta dua kakaknya,
Ali Moerdijat (nomor empat) dan
Pranti Sayekti (nomor lima), ikut

R
UMAH berdinding min Moerdani, belakangan menja- Ali Moertopo pakde yang lain, yakni Ali Moerni
kayu jati itu berdi- di Panglima ABRI. merayakan Idul Partokoesoemo, di Desa Kraton,
ri kokoh di tepi Ja- Ali putra ketiga dari sembilan Fitri bersama Pekalongan.
lan RA Kartini, Kun- anak Raden Karto Prawiro dan Ra- keluarga besar Semasa kecil, Ali biasa dipanggil
den, Blora, Jawa Te- den Ng Soekati. Karto Prawiro ada- di Blora, Jawa Mangkyo oleh keluarganya. Nama
Tengah.
ngah. Pohon nangka dan mangga lah agen mesin jahit Singer sekali- panggilan ini, menurut Moersa-
TEMPO/REPRO/ WISNU
menaungi dua unit rumah punjer— gus penjahit. Adik Ali Moertopo, AGUNG PRASETYO lam saat ditemui medio Septem-
rumah berjejer milik keluarga be- Ali Moersalam, mengatakan ayah ber lalu, diambil dari lagu yang di-
sar. Di rumah inilah Ali Moertopo mereka masih keturunan Pange- sumbangkan Sultan Surakarta Ha-
lahir pada 1924. Ali sebenarnya tak ran Diponegoro. Sedangkan kakek diningrat kepada Wilhelmina ke-
tahu persis kapan ia lahir. Tanggal Ali dari pihak ibu, Harun Parto- tika Ratu Belanda itu melahirkan
23 September yang tercantum se- koesoemo, tokoh masyarakat Blo- Putri Juliana. Dibesarkan oleh Ali
bagai tanggal lahirnya merupakan ra asal Solo. Rahman, Ali Moertopo tumbuh
tanggal rekaan Leonardus Benja- Sejak bayi, Ali Moertopo diasuh di kalangan pedagang keturunan

102 | | 20 OKTOBER 2013


A l i M o e r t o p o

kabur.
Ali pernah bercerita kepada
Moersalam. Sekali waktu, ber-
sama tentara rekrutan Belanda
lainnya, ia diangkut truk. Perja-
lanan dilakukan malam hari tan-
pa menggunakan lampu untuk
menghindari serangan Jepang.
Setelah beberapa hari perjalan-
an, Ali loncat. ”Moer, saya lihat ka-
wan-kawan pada tidur. Pas jalan
naik, saya loncat dari truk.” Tak
tahu di mana posisinya, Ali bolak-
balik bertanya kepada orang di ja-
lan. ”Ke Pekalongan lewat pun-
di?” Sekitar sepekan kemudian, ia
sampai di Pekalongan. Pada 1942,
Ali kembali ke Bandung. Kali ini ia
belajar membuat keramik—bisnis
baru pakdenya.

●●●
JALAN hidup Ali berubah sete-
lah Kemerdekaan Indonesia. Ter-
Arab. Di rumah Ali Rahman, war- Gatot, keponakan Rahman memiliki beberapa ja- gerak untuk berjuang, ia berga-
ga biasa berkumpul untuk mem- Ali Moertopo, ran. Yang paling bagus bernama bung dengan Laskar Hizbullah di
batik. Kain batik yang terkumpul menunjukkan Gomar, kuda Arab berwarna hi- Pekalongan. Saat dibentuk pada
lalu dijual oleh Ali Rahman. rumah Ali Moertopo tam legam. Membawa pakdenya, 1947, laskar ini punya empat pele-
Ali Rahman adalah tokoh berpe- di Blora, Jawa Mangkyo sering menjadi kusir ke- ton pasukan. Ali salah satu koman-
Tengah.
ngaruh di Pekalongan. Dia mem- reta yang ditarik Gomar. dan peleton. Belakangan, ia berga-
TEMPO/ SUJATMIKO
bangun sekolah rakyat. ”Sekolah Menurut Estri, kakaknya rajin bung dengan Angkatan Muda Re-
itu diakui sebagai sekolah partike- mengaji. Sebelum azan magrib, publik Indonesia.
lir terbagus di Pekalongan,” ujar Ali sudah beriktikaf di masjid dan Ali tangguh di medan pertem-
Moersalam, yang menyusul ke Pe- baru pulang setelah isya. Keluar- puran. Sampai-sampai beredar
kalongan pada usia 7 tahun. Seko- ga Ali Rahman memiliki guru nga- gosip di kalangan anak buah bah-
lah yang terletak di tepi Jalan Ten- ji bernama Muhammad bin Saad. wa Ali sakti, kebal senjata, dan
tara Pejuang itu kini telah diam- ”Murid yang paling pintar, ya, Pak bisa menghilang. Namun, me-
bil alih oleh pemerintah. Di lokasi Ali Moertopo,” ucap Estri. nurut Moersalam, kakaknya ti-
lama sekolah itu kini berdiri Seko- Pada 1941, Ali sempat ke Ban- dak seperti itu. Ali menjelaskan
lah Dasar Negeri 1 Kandang Pan- dung, ikut pamannya dari pihak kemampuannya. ”Tembakan ke
jang, SD Negeri 2 Kandang Pan- ibu, Ali Imran Handojokoesoe- sana, saya di sini. Masak, saya bisa
jang, dan Sekolah Menengah Per- mo. Saat itu Ali, yang fasih berba- kena? Kamu harus tahu musuh di
tama 2 Pekalongan. hasa Belanda, meneruskan pen- mana,” ujar Moersalam meniru-
Ali Rahman pernah memban- didikan di Sekolah Perhubungan kan Ali. ”Aku ora iso ngilang, tapi
tu mengatasi kekacauan yang di- Radio. Saat Jepang datang, Belan- iso menghindari.”
timbulkan bromocorah sehingga da yang tersudut merekrut para Ada sebuah kisah tentang ”ilmu”
ia dibebaskan dari pajak, terma- pemuda Indonesia. Pada 1942, Ali Ali yang diceritakan Moersalam.
suk pajak kuda. ”Di Pekalongan, masuk dinas militer Belanda. Na- Suatu saat Ali terdampar di sekitar
saat itu yang naik kuda hanya Ali mun, saat Belanda kalah dan be- dataran tinggi Dieng di Wonoso-
Rahman,” kata Faturakhman. Ali rencana mundur ke Australia, Ali bo. Ia sudah berhari-hari berjalan

“TEMBA K A N K E SA N A , SAYA DI SINI. M A SA K , SAYA BISA K EN A? K A MU H A RUS TA HU


M U S U H D I M A N A ,” U J A R M O E R S A L A M M E N I R U K A N A L I . “A K U O R A I S O N G I L A N G ,
TA PI IS O M E N G H I N D A R I .”

20 OKTOBER 2013 | | 103


lima. ”Pak Yoga berusaha mem-
persiapkan situasi dan image yang
baik di Kodam ataupun Angkatan
Darat agar bisa menerima Pak Har-
to sebagai Panglima Diponegoro.”
Atas jasanya tersebut, Ali di-
angkat dari resimen II ke posisi
staf Asisten Teritorial. Sedangkan
Yoga menjadi Asisten Intelijen dan
Wakil Kepala Staf Harian. Bela-
kangan, Soedjono Hoemardani—
kelak menjadi Asisten Presiden Bi-
dang Ekonomi—juga ditarik seba-
gai Kepala Urusan Keuangan Teri-
torial IV.
Sudjono berperan dalam mem-
bentuk beberapa perusahaan
swasta dan yayasan atas nama
Panglima Divisi Diponegoro. Per-
usahaan dan yayasan ini dituding
menyelundupkan gula dan ka-
puk, yang melibatkan Liem Sioe
dan tak makan. Sampai ia melihat titular. Ali Moertopo Liong lewat perusahaan perkapal-
gubuk kecil dan seorang lelaki tua. Karier Ali di militer cepat me- (atas kanan an yang dikendalikan Bob Hasan.
Ali diberi makan. Bahkan ia kemu- nanjak. Ia sempat mengikuti pen- kedua) di Sekolah Abdul Harris Nasution kala itu sa-
dian diajari ”ilmu petak sayuta”. didikan sekolah persamaan untuk Persamaan, ngat marah sehingga mengusul-
”Kalau suatu ketika kamu akan di- SMP dan SMA serta ditugasi di Ko- Bandung, 1950. kan pemecatan Soeharto kepada
DOK. KELUARGA
bunuh musuh atau dalam keada- mando Daerah Militer Diponegoro Presiden Sukarno. Tapi Gatot Soe-
an terjepit, baca lafal ini dan kamu sebagai bagian dari pasukan Ban- broto membujuk Bung Karno un-
lihat orangnya, maka dia akan ja- teng Raiders, cikal-bakal Koman- Ali Moersalam tuk menolak permintaan itu. Ga-
tuh,” ujar Moersalam menirukan do Pasukan Khusus. Pasukan yang (bawah). tot adalah ayah angkat Bob Hasan.
Ali. Ali tak percaya. Namun, keti- berada di bawah komando Ahmad TEMPO/WISNU AGUNG
PRASETYO
Permohonan penolakan pemecat-
ka orang tua itu berwudu, Ali men- Yani ini merupakan pasukan spe- an itu kabarnya disampaikan Ga-
cobanya. Orang itu terjatuh. Ali di- sial yang dibentuk untuk menum- tot atas permintaan Siti Hartinah,
marahi. pas pemberontakan Darul Islam. istri Soeharto.
Ali memang sangat tertarik Kisah-kisah pertempuran Ali Tapi belakangan, 14 Oktober
pada urusan kemiliteran. ”Sejak belum berhenti. Di Cilacap, Ali 1959, Gatot Soebroto sendiri yang
masih prajurit, saya lebih senang yang memimpin Kompi Banteng memecat Soeharto. ”Ada yang
berkecimpung di medan pertem- Raiders V pernah membuat jebak- memfitnah Pak Harto. Otomatis
puran,” katanya kepada Tempo da- an dengan memperhatikan cua- Pak Yoga terbawa. Juga staf lain,
lam sebuah wawancara pada Ja- ca dan angin. Saat itu, kata Moer- termasuk saya. Pak Harto diang-
nuari 1984. Ali mengaku, selama salam, Ali mendesak orang-orang gap koruptor,” kata Ali dalam Me-
menjadi prajurit, ia tak suka po- Darul Islam untuk memasuki mori Jenderal Yoga.
litik. ”Kalau teman-teman bica- rawa. Dia memprediksi akan ada Soeharto, Ali, dan Yoga pun
ra politik, pistol yang saya cabut,” rob. Benar saja, ketika air laut pa- berpisah. Mereka berkumpul lagi
ujarnya. sang, rawa berlumpur hingga selu- setelah Soeharto diangkat men-
tut. Pemberontak pun tak bisa lari jadi Panglima Cadangan Umum
●●● lagi. Angkatan Darat (Caduad), cikal-
SAAT rasionalisasi Tentara Na- Tatkala menjadi komandan bakal Komando Cadangan Stra-
sional Indonesia, Ali berpangkat Banteng Raiders inilah Ali me- tegis Angkatan Darat (Kostrad).
sersan. Tatkala 500 ribu prajurit ngenal Yoga Soegomo dan Soe- Ali ditarik ke Jakarta menja-
kembali ke masyarakat, Ali me- harto. Dalam buku Memori Jen- di Asisten Kepala Staf Cadu-
wakili TNI dalam serah-terima ke- deral Yoga, yang ditulis B. Wi- ad. Yoga, yang sebelumnya
daulatan pada 1950. Ia dipercaya woho dan Banjar Chaeruddin, berdinas sebagai atase mili-
mengemban tugas itu karena bisa Ali mengungkapkan bahwa ter, diangkat sebagai Asisten
berbahasa Belanda. Namun pang- dia diminta membantu Yoga I Caduad. Ketiganya lalu ber-
katnya tak cukup. Walhasil, untuk dalam operasi intelijen meng- sama dalam pusaran kekuasa-
tugas itu, ia diberi pangkat mayor angkat Soeharto sebagai pang- an Jakarta. ●

104 | | 20 OKTOBER 2013


Harris Ali Moerfi lang ke Wastoeti, kamu itu cocok-
(kiri) dan Lucky nya jadi mbakyuku saja,” ujar Es-
Ali Moerfiqin tri, mengingat omongannya kepa-
dipangku da Wastoeti pada waktu itu.
kedua orang Wastoeti, yang pintar dan lu-
tua mereka di
wes, memang kemudian membe-
Jakarta, 1964.
DOK. KELUARGA
tot perhatian Ali. Apalagi perem-
puan keturunan Prabu Amang-
kurat I itu manis dan atletis. Mak-
lum, selain menjadi guru, Wastoe-
ti seorang atlet yang jago di atletik,
terutama lempar lembing. Ia dua
kali mewakili Jawa Tengah dalam
Pekan Olahraga Nasional I dan II
pada 1948 dan 1951.
Tak sampai enam bulan pende-
katan, keduanya menikah. Was-
toeti langsung diboyong ke Slawi,

KISAH CINTA DAN tempat Ali bertugas di Batalion


Banteng Raiders. Menurut Moer-
salam, Ali bukan tipe pria roman-

PERKELAHIAN ANAK tis. Bahkan saat apel ke rumah


Wastoeti pun Ali lebih sering dite-
mani Moersalam, Estri, dan Pran-
ti. ”Pacarannya biasa saja. Enggak
TERLIBAT TAWURAN GENG ANAK TENTARA, ANAK SULUNG ALI MOERTOPO PERNAH ada gandengan dan rangkulan,”
MENJADI TERSANGKA PENEMBAKAN. SANG BAPAK MARAH-MARAH. kata Moersalam.
Dalam buku Ali Moertopo 1924-
1984, Wastoeti mengatakan sejak

A
LI Moertopo rapi gagah. Dia sangat populer.” Saat awal memang sudah siap dengan
sore itu. Maklum, ia di Pekalongan, hati Ali tertam- konsekuensi menjadi istri tenta-
ngapel ke rumah pu- bat pada Sutriyah, putri tunggal ra. ”Ibu seperti perempuan Jawa
jaan hatinya, Was- pengusaha batik di sana. Sayang, pada umumnya yang nrimo dan
toeti, di Klirong, Ke- hubungan keduanya kandas lan- perhatian sekali pada kebutuhan-
bumen. Tak disangka, Ali malah taran ayah Sutriyah emoh putri- kebutuhan kecil suaminya,” ujar
ketiban malu. Saat di kakus, ia ke- nya dipersunting Ali yang tentara, Lucky saat ditemui pada Septem-
jebur ke tempat pembuangan. Tak yang bisa saja ditugasi ke berbagai ber lalu. Wastoeti selalu membu-
bisa menghilangkan bau tak se- daerah. atkan teh nasgitel (panas, legi, ken-
dap, ia pun pamit pulang. ”Ia min- Tak berhasil dengan Sutriyah, tel) atau kopi saat Ali yang suka
ta ini dirahasiakan. Ibu (Wastoe- Ali kembali tenggelam dalam tu- membaca ini menghabiskan wak-
ti) pun tidak tahu cerita ini,” kata gasnya sebagai kapten di Banteng tu di ruang kerjanya hingga larut.
adik Ali Moertopo, Ali Moersalam, Raiders di Slawi, Tegal. Sesekali, Juga makanan favorit Ali: ikan go-
September lalu. dengan mengendarai jip, ia ber- reng dan sambal terasi.
Namun kejadian itu tak menyu- tandang ke kos-kosan adik-adik- Ali pun bukan orang yang suka
rutkan langkah Ali meminang nya, Pranti Sayekti (anak kelima), bercanda. Meski demikian, oleh
Wastoeti, yang lahir pada 6 Juni Estri Utami (anak keenam), dan Ali keluarga, Ali dikenal sebagai sosok
1929. Keduanya menikah pada 25 Moersalam (anak ketujuh), di Jalan penyayang. Pernah setelah mem-
Mei 1956 di rumah kakak Wastoeti, Mahameru 8, Yogyakarta. Pranti, perbaiki sepeda yang rusak di
Karsono, di Jalan Jetis, Yogyakarta. Estri, dan Wastoeti, yang bersaha- Blora, Ali mengajak adik-adiknya
Dua anak lahir dari pasangan ini: bat, sama-sama mengajar di Seko- mencobanya dengan mengenda-
Harris Ali Moerfi (lahir pada 1959 lah Dasar Netral Yogyakarta. rai hingga Mantingan. Adik bung-
dan meninggal pada 2010, dua ta- Estri-lah yang punya ide men- sunya, Ali Slamet, duduk di setang
hun setelah Wastoeti) dan Lucky jodohkan Ali dengan Wastoeti. Ia sepeda yang diberi bantalan. Ali di
Ali Moerfiqin (lahir pada 1963). merayu sang kakak untuk memi- sadel serta adiknya yang lain, Ali
Wastoeti sebenarnya bukan pe- nang karibnya. Apalagi Wastoeti Wahono dan Moersalam, duduk
rempuan pertama di hati Ali. ”Mas yang anak keluarga berada dan lu- di boncengan. Kalau menanjak,
Mangkyo,” demikian Moersalam lusan HIS itu jago berbahasa Belan- Moersalam turun dan mendorong
menyebut abangnya, ”orangnya da. Wastoeti pun dibujuk. ”Saya bi- sepeda. Jarak 15 kilometer itu di-

106 | | 20 OKTOBER 2013


A l i M o e r t o p o

nya, Dody Aminos, dan ajudan, di-


cegat 10 anak Siliwangi Boys Club—
geng dari asrama Angkatan Darat
di Jalan Siliwangi. Sedangkan Har-
ris tinggal di Matraman, yang ter-
kenal dengan Geng Berlan. Kedua
geng ini memang kerap berseteru.
Saat itu, ajudan terdesak, se-
mentara Harris juga luka kuping-
nya akibat disabet botol pecah.
Harris mengambil pistol ajudan
dan menembak. Kembali dari luar
negeri dan mendengar insiden ini,
menurut Lucky, bapaknya lang-
sung menyambangi asrama Sil-
iwangi dan marah-marah. Menu-
rut Lucky, akhirnya Harris kena
hukuman percobaan.
Tapi menjadi putra Ali Moerto-
po, bagi Lucky, tak lantas mem-
buat dia dan Harris memperoleh
segepok kemudahan. Ketika tak
lolos masuk Universitas Indone-
sia, misalnya, Lucky tak berusa-
ha memanfaatkan bapaknya, dan
mendaftar ke Universitas Trisak-
tempuh selama empat jam, bolak- Saat menikahi dongeng kisah wayang, terutama ti. ”Bonus” menjadi anak Ali yang
balik. Bahkan ketika adik-adiknya Wastoeti soal Petruk dan Gareng. Dongeng dikenang Lucky adalah saat ia dan
sudah berkeluarga pun Ali masih di Yogyakarta, yang dituturkan Ali dalam bahasa Harris sunatan. ”Saat sunat, kakak
terus membantu. Estri-lah yang 25 Mei 1956. Jawa umumnya berujar soal ilmu. saya mendapat hadiah mobil dan
DOK. KELUARGA
biasanya bertugas sebagai peng- Kepada kedua putranya, Ali sela- saya mendapat motor Honda ke-
urus bantuan Ali untuk saudara- lu menekankan pentingnya pen- cil. Enggak tahu dari siapa.”
saudaranya. didikan. Satu pelajaran yang ditanam-
Lucky mengenang bagaima- kan betul oleh bapaknya, menu-
●●● na dia diomeli saat SMA karena rut Lucky, semuanya harus dilaku-
MENURUT sanak kerabatnya, berbisnis kecil-kecilan. ”Kata Ba- kan sendiri dan dari bawah. Ali tak
Ali selalu berusaha meluangkan pak, tugas seorang anak bukan- pernah memaksa Harris dan Lucky
waktu bersama famili. Makan ba- lah mencari duit, melainkan bela- mengikuti jejaknya di bidang poli-
reng kerap dilakukan ketika Ali jar. Ilmu itu lebih penting daripa- tik. ”Kamu boleh masuk organisasi
di rumah, terutama saat sarap- da materi,” ujar lulusan S-2 Seko- politik, tapi mesti dari bawah,” ujar
an. Acara makan ini pun menjadi lah Bisnis Prasetiya Mulya itu. Ali Ali seperti ditirukan Lucky.
ajang ngobrol. Anak-anak ditanya dipandang Lucky bukan ayah pe- Harris dan Lucky lalu aktif di
soal pelajaran, perlu atau tidak ngekang. Saat muda, Lucky tak Komite Nasional Pemuda Indo-
les, dan lain-lain. Selain itu, main mendapat masalah beberapa kali nesia di tingkat kecamatan. Har-
pingpong bareng anak-anak men- sepekan bersenang-senang di dis- ris kemudian menjadi anggota De-
jadi kebiasaan saat Ali di rumah. kotek terkenal pada masa itu, yang wan Perwakilan Rakyat selama
Ali juga sering memboyong kelu- berada di Hotel Sahid. Pulang pagi tiga periode. Sedangkan Lucky
arga kecilnya saat berdinas ke luar pun tak jadi masalah asalkan tak kini duduk di Departemen Hukum
kota ataupun luar negeri. Namun, melanggar aturan. dan Hak Asasi Manusia Partai Gol-
karena kesibukan, ia tak sempat Cobaan dialami saat Harris kar. Untuk Pemilihan Umum 2014,
menemani istri dan kedua putra- menjadi tersangka penembakan Komisaris Masima Corporation ini
nya jalan-jalan. Sebagai gantinya, Rudy Chaidir, 21 tahun, yang me- juga calon legislator untuk daerah
Ali biasanya meminta anak bu- nyebabkan kematiannya dalam pemilihan X Jawa Tengah, yakni
ahnya menemani istri dan kedua sebuah perkelahian, tak jauh dari Batang, Pemalang, serta Kabupa-
anaknya. ”Kami tinggal tunjuk ka- sekolah Harris di SMA Negeri 4, ten dan Kota Pekalongan. ”Bapak
lau pingin ini-itu,” ucap Lucky. Gambir. Menurut Lucky, siang itu kan pendirinya, maka saya meng-
Lucky ingat saat dia dan Harris Harris, yang sedang dalam perja- abdi di sini,” kata Lucky.
masih kecil. Sang ayah suka men- lanan pulang bersama sahabat- ●

20 OKTOBER 2013 | | 107


DICEGAT
SERANGAN
KEEMPAT
ALI PECANDU ROKOK DAN KOPI. IA JUGA PECANDU KERJA.
SAYANGNYA, SEMUA ITU TAK DIBARENGI DENGAN OLAHRAGA
TERATUR.

Selasa, 15 Mei 1984. Sore yang bat Wakil Ketua Dewan Pertim-
deras oleh hujan. bangan Agung (DPA), sebelumnya
telah mendapatkan tiga serangan.

L
UCKY Ali Moerfiqin, Serangan pertama terjadi pada
putra kedua Ali Moer- 1978 saat Ali sedang di Kuala Lum-
topo, ingat betul peris- pur, di masa pemilihan umum.
tiwa yang terjadi pada Menurut Jusuf Wanandi dalam
hari itu. Ia sedang ber- buku Shades of Grey, A Political
ada di rumah pacarnya di kawa- Memoir of Modern Indonesia 1965-
san Kebayoran. Dia ditelepon, di- 1998, pagi itu Ali direncanakan
beri tahu bahwa ayahnya terkena menemui para pendukung teman-
serangan jantung. ”Saya diminta nya, Menteri Dalam Negeri Malay-
segera ke kantornya,” kata Lucky sia Ghazali Shafie, di Pahang. Tapi,
mengenang kembali detik-detik sekitar pukul empat pagi, ia terke-
sore itu. na serangan jantung. dan Jawa. Tapi hanya beberapa
Ia pun segera melaju ke kantor Pada 1978 itu, Lucky masih du- yang ia ingat isinya, di antaranya
Dewan Pers di Jalan Kebon Sirih. duk di Sekolah Menengah Perta- mendoakan Ali segera sembuh se-
Banjir besar di Jalan Sabang mem- ma 1, Cikini, Jakarta. Dia dijem- hingga bisa segera pulang. Ali juga
buat Jalan Kebon Sirih ditutup. put dari sekolah ketika bapaknya diberi tahu bahwa di Jakarta se-
”Sedan sudah ketutup air tinggi,” terkena serangan jantung. Bersa- dang terjadi gegeran, jenderal-jen-
ujarnya. Tapi Lucky berkeras me- ma ibu dan kakaknya, Harris Ali deral sudah ikut-ikutan. Kalau ia
nerjang banjir. Begitu sampai di Moerfi, Lucky terbang ke Kuala tidak menengahi, bisa jadi mala-
gedung Dewan Pers, ia diberi tahu Lumpur dengan pesawat khusus. petaka.
bahwa bapaknya sudah diantar Anggota keluarga besar lainnya Begitu sembuh, Ali Moertopo
pulang. Lucky pun curiga. ”Orang menyusul. diingatkan dokter agar berhenti
sakit kenapa dibawa pulang, tidak Selama sekitar enam pekan Ali merokok. Ali memang dikenal se-
ke rumah sakit?” dirawat di Kuala Lumpur, banyak bagai perokok berat, selain pemi-
Setiba di rumahnya di Jalan Mat- orang dari Jakarta menengoknya. num kopi. Setiap hari, asbaknya
raman 18, kini menjadi restoran ”Ibu Tien (Siti Hartinah) datang, yang sebesar piring selalu penuh
Ampera dan Soto Sadi milik keluar- dikirim Pak Harto,” ucap Ali Moer- puntung rokok. Di meja kerja dan
ga Lucky, ia melihat mobil jenazah. salam, adik Ali Moertopo yang meja tamu di rumahnya memang
Bapaknya telah wafat. ”Kami tidak menjadi anggota Dewan Perwakil- selalu tersedia kaleng rokok yang
menyangka. Kan, sudah operasi by- an Rakyat dari Fraksi ABRI selama diberikan oleh orang secara rutin.
pass,” kata Lucky, yang saat itu ber- lima periode. ”Bapak merokok Gudang Garam,”
usia 20 tahun. Apalagi pagi itu ia Menurut Ali Moersalam, Siti ujar Lucky. Tapi, setelah menda-
masih mengantarkan sang bapak Hartinah membawa surat dari pat peringatan dokter, Ali berhen-
dengan mobil sambil berbincang. suaminya yang dimasukkan ke ti merokok.
Lucky tak melihat tanda-tanda pe- amplop tanpa alamat. ”Saya ditun- Menurut Joseph Halim, dok-
nyakit bapaknya kambuh. juki surat itu,” katanya. ter dari Operasi Khusus yang ke-
Serangan jantung pada sore itu Ali Moersalam ingat ada sejum- rap mengikuti Ali Moertopo bertu-
memang bukan yang pertama kali. lah poin isi surat yang mengguna- gas ke luar negeri, kalau Ali sedang
Ali Moertopo, yang saat itu menja- kan bahasa campuran Indonesia pergi, tasnya bukan penuh pakai-

108 | | 20 OKTOBER 2013


A l i M o e r t o p o

Tan Sri Ghazali Yang membuat kondisi Ali se- terjadi. Tak ada lagi negosiasi, Ali
Shafie memegang makin buruk, selain kecanduan harus dioperasi. Ia pun diterbang-
tangan Ali rokok dan kopi, ia tak lagi berolah- kan ke Houston, Texas. Ia kembali
disaksikan Aloysius raga. Padahal dia gila kerja. Jende- selamat setelah serangan jantung
Sugiyanto (kanan), ral TNI Purnawirawan Agum Gu- ketiga.
Mun’im Idries
melar, yang pernah menjadi aju- Meski demikian, rupanya kelu-
(kedua dari kanan),
dan keluarga dannya, mengisahkan, setiap ma- arga sudah ”dipersiapkan” untuk
setelah Ali dirawat lam, Ali selalu meletakkan setum- menghadapi kemungkinan terbu-
akibat serangan puk dokumen sekitar pukul de- ruk. Sebelum ke Amerika, keluar-
jantung pertama lapan. Pada pukul enam pagi, se- ga dikumpulkan dan membicara-
di rumah sakit di mua dokumen sudah penuh co- kan soal pengobatan yang meng-
Kuala Lumpur, retan dan disposisi. Padahal ham- andung risiko ini.
1978. pir setiap malam Ali bertemu de- Harris Ali Moerfi (almarhum),
ngan orang-orang. Kerap perte- dalam buku Ali Moertopo 1924-
DOK. ALOYSIUS SUGIYANTO
muan itu berakhir hingga pukul 1984, mengungkapkan pesan ba-
dua pagi. ”Gila, dia tidur jam bera- paknya pada suatu hari setelah se-
pa,” ucap Agum saat itu. rangan kedua, ”Ris, bagaimana-
Lucky pun mengaku tidak tahu pun, kamu anak sulung. Prepare
jam berapa bapaknya tidur. Setiap for the worst.”
malam, jika sedang di rumah, ba- Mungkin pesan untuk putranya
paknya yang gemar membaca itu itu sekaligus untuk dirinya sendi-
masuk ruang kerja. Selain meng- ri. Ali menyerah pada serangan
Pemakaman Ali urusi pekerjaan, ia selalu memba- keempat, yang terjadi pada 15 Mei
Moertopo di Taman ca buku. ”Kalau bahasa Inggris, 1978. Saat itu, ia sendirian di ruang
Makam Pahlawan dia membaca dengan dilafalkan,” kerjanya. ”Ketika jatuh sempat
Kalibata, Jakarta, kata Lucky. terbentur di meja ini, dan kemu-
Mei 1984. Dua tahun kemudian, 14 Juli dian ke sofa itu,” tutur Lucky sam-
1980, serangan kedua terjadi. Saat bil menunjuk meja dan sofa tanpa
DOK. TEMPO/ILHAM SOENHARJO
itu, ia terjatuh di atas tangga kan- sandaran yang berada di Ruang
tor Departemen Penerangan. Ali Moertopo di Centre for Strate-
Ali lantas dibujuk untuk ke Ame- gic and International Studies, pe-
rika Serikat buat melihat kemung- kan ketiga September lalu. Kali ini
kinan operasi bypass. Perjalanan Ali benar-benar pergi.
ini juga direncanakan untuk me- Seperti diberitakan Harian
ngecek matanya yang sensitif de- Merdeka pada 17 Mei 1984, anggo-
ngan sinar, yang membuatnya ke- ta DPA, Barlianta Harahap, me-
rap mengenakan kacamata gelap ngatakan Ali Moertopo masih ha-
bahkan di ruangan tertutup. dir pada rapat panitia kecil Ko-
Dalam bukunya, Jusuf mengi- misi Pertahanan dan Keamanan
sahkan, rombongan Ali Moerto- DPA, yang berakhir sekitar pukul
po mengunjungi Cleveland, Ohio, 12.30. Sebelum itu, Ali berbincang
untuk melakukan pengecekan dengannya tentang ceramah yang
jantung. Pada saat prosedur ope- akan diberikan kepada peserta pe-
rasi dijelaskan oleh tim dokter, Ali nataran Pedoman, Penghayatan,
an, melainkan rokok. Saat ber- bertanya, ”Setelah bypass, apa- dan Pengamalan Pancasila serta
tugas ke New York, ia memberi- kah saya bisa melakukan semua- kepemimpinan Pemuda Muslimin
kan tip rokok kepada pegawai ho- nya yang biasa saya lakukan sebe- Indonesia di Ciawi, Bogor. Ali di-
tel. Ali memang tak pernah mem- lumnya?” Dokter menjawab tegas: jadwalkan berbicara pada Rabu.
bawa uang. Halimlah yang sela- tidak. Tapi Ali Moertopo tak sempat
lu menyiapkannya. Mereka per- Ali pun mengatakan, ”Lalu ke- membacakan makalahnya. Ia di-
nah janjian sarapan bersama. ”Si- napa saya harus melakukan ini?” kubur di Taman Makam Pahlawan
alnya ada perubahan jam,” kata Ia kemudian menutup obrolan, Kalibata dengan upacara militer.
Halim. Ia pun datang terlambat ”Mari kita pulang.” Ia pergi seperti keinginannya. ”Ba-
dan Ali sudah makan. Saat meme- Jusuf Wanandi langsung pulang pak pernah bilang ingin mati se-
san makanan, Halim baru sadar ke Jakarta, sementara Ali dan ke- waktu bekerja, karena itu seperti
tak membawa uang. Gudang Ga- luarga meneruskan perjalanan ke tentara mati waktu perang,” kata
ram-lah penggantinya, tapi dito- New York dan Los Angeles. Saat ia Harris kepada wartawan tentang
lak oleh pegawai hotel. di Los Angeles, serangan ketiga kepergian bapaknya. ●

20 OKTOBER 2013 | | 109

Anda mungkin juga menyukai