Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA MINGGU 5

PEMROGRAMAN DINAMIK STOKASTIK

Sebuah perusahaan mendapat order untuk menyuplai suatu item tipe tertentu. Pelanggan
menginginkan kualitas yang tinggi, maka perusahaan tersebut harus memproduksi lebih dari satu item
untuk memperoleh item yang dapat diterima.
Perusahaan ini memperkirakan bahwa setiap item yang diproduksinya itu akan diterima dengan peluang
0,7 dan akan rusak (tanpa peluang diperbaiki) dengan peluang 0,3.
Dengan demikian maka banyaknya item yang dapat diterima dari suatu lot yang berukuran L akan
mempunyai distribusi binomial, artinya peluang bahwa tidak ada item yang diterima dari lot tersebut
adalah (0,3)L.
Ongkos produksi marginal untuk produk ini ditaksir sebesar Rp 50 per item walaupun rusak, dan
kelebihan item dianggap tidak berharga. Sebagai tambahan, jika proses produksi ini di-set up, maka
harus disediakan ongkos set up sebesar Rp 200. Jika pemeriksaan menyatakan bahwa seluruh lot yang
dihasilkan tidak ada yang dapat diterima, maka proses produksinya harus di-set up dengan tambahan
ongkos sebesar Rp 200.
Perusahaan ini hanya mempunyai waktu untuk membuat tidak lebih dari 3 siklus produk (production
run) dimana dalam satu kali produksi, perusahaan dapat menghasilkan maksimum 3 item. Jika suatu
item yang dapat diterima belum dihasilkan pada akhir production run yang ketiga, maka kerugian karena
hilangnya penerimaan dari penjualan ini ditambah dengan penalti yang harus dibayar adalah sebesar
Rp 1800.
Bagaimana kebijakan produksi yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan?

Jawab:
(lengkapi informasi berikut)
Identifikasi masalah:
• Biaya produksi satuan = _______
• Kelebihan item = tak bernilai
• Biaya set up = _______ per production run
• Production run berikutnya dilakukan apabila belum dapat diperoleh item yang diterima
• Perusahaan mempunyai kesempatan untuk membuat item hingga _____ kali production run
• Jika pada akhir production run belum diperoleh item yang dapat diterima maka perusahaan akan
kehilangan pendapatan dan dikenakan biaya penalti sebesar _______.

Permasalahan:
• Menentukan kebijakan optimal terhadap ukuran lot (1+reject allowance) untuk production run
yang diperlukan yang meminimumkan ekspektasi biaya total bagi perusahaan.
Prosedur Rekursif Mundur

Definisi Masalah:
1. Tahap  n = production run
n = 1  production run pertama
n = 2  production run kedua
n = 3  production run ketiga
2. Status/kondisi tahap n  Sn = jumlah acceptable item yang masih dibutuhkan (0 atau 1)
pada tahap n
3. Keputusan pada tahap n  Xn = ukuran lot pada tahap n
4. Fungsi transisi  tidak ada fungsi transisi karena Sn ditetapkan bernilai 0 dan 1 di setiap
tahap
5. Fungsi kontribusi pada tahap n  gn = K(Xn) + 50
dengan K = 0 jika Xn = 0
K = 0 jika Xn = 200
6. Hubungan rekursif  fn*(sn) = min fn(sn,Xn)
dengan
fn (Sn,Xn) = K (Xn) + 50 Xn + (0,3)Xn (1800) ; n = 3
fn (Sn,Xn) = K (Xn) + 50 Xn + (0,3)Xn fn+1*( Sn+1) ; n = 1, 2

Ilustrasi Permasalahan:

Tahap 1:
Tahap 2:

Tahap 3:
(lengkapi tabel berikut)
Tahap 3:

x3 f3 (s) = 200 + 50 (x3) + (0,3)x3 (1800)


f3* x3*
S 0 1 2 3
0
1

Tahap 2:

x2 f2 (s) = 200 + 50 (x2) + (0,3)x2 f3*(1)


f2* x2*
S 0 1 2 3
0
1

Tahap 1:

x1 f1 (s) = 200 + 50 (x1) + (0,3)x1 f2*(1)


f1* x1*
S 0 1 2 3
0
1

(lengkapi informasi berikut)


f1 (S1)* = _______  nilai ini diperoleh dengan nilai S1 = _____ dan x1* = _____

Kesimpulan: Pada production run pertama, lakukan produksi sejumlah _____ lot. Jika belum terdapat
item yang dapat diterima, maka pada production run kedua, lakukan produksi sejumlah _____ lot. Jika
belum terdapat item yang dapat diterima, maka pada production run ketiga, lakukan produksi sejumlah
_____ lot. Ekspektasi total biaya untuk kebijakan ini adalah senilai Rp _______.

Anda mungkin juga menyukai