0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan16 halaman
Perusahaan memproduksi item dengan probabilitas diterima 1/2 dan rusak 1/2. Biaya produksi $150/item, biaya set-up $300, dan denda $1200 jika gagal memenuhi pesanan hingga siklus ketiga. Tujuannya menentukan ukuran lot optimal untuk meminimalkan biaya total.
Perusahaan memproduksi item dengan probabilitas diterima 1/2 dan rusak 1/2. Biaya produksi $150/item, biaya set-up $300, dan denda $1200 jika gagal memenuhi pesanan hingga siklus ketiga. Tujuannya menentukan ukuran lot optimal untuk meminimalkan biaya total.
Perusahaan memproduksi item dengan probabilitas diterima 1/2 dan rusak 1/2. Biaya produksi $150/item, biaya set-up $300, dan denda $1200 jika gagal memenuhi pesanan hingga siklus ketiga. Tujuannya menentukan ukuran lot optimal untuk meminimalkan biaya total.
tidak dapat seluruhnya ditentukan oleh state dan keputusan pada stage saat ini. Terdapat peluang mengenai apa yang akan terjadi. S = banyaknya state yang mungkin pada stage (n+1) pi = probabilitas dari terjadinya suatu state berdasarkan state (sn) dan keputusan (xn) pada stage n ci = kontribusi dari stage n terhadap fungsi tujuan, jika state berubah menjadi state i Dengan i = 1, 2, …, S Sebuah perusahaan mendapat order untuk menyuplai suatu item tipe tertentu. Karena langganan menginginkan kualitas yang tinggi, maka perusahaan tersebut harus memproduksi lebih dari satu item untuk memperoleh item yang dapat diterima. Perusahaan ini memperkirakan bahwa setiap item yang diproduksi itu akan diterima dengan probabilitas ½ dan akan rusak (tanpa kemungkinan untuk diperbaiki) dengan probabilitas ½. Dengan demikian, maka banyaknya item yang dapat diterima dari suatu lot yang berukuran L akan mempunyai distribusi binomial, artinya probabilitas bahwa tidak ada item yang diterima dari lot tersebut adalah (1/2)x. Ongkos produksi marginal untuk produk ini ditaksir sebesar $100 per item (walaupun rusak) dan kelebihan item dianggap tidak berharga. Sebagai tambahan, jika proses produksi untuk produk ini di-set up, maka harus disediakan ongkos set-up sebesar $300. Jika pemeriksaan menyatakan bahwa seluruh lot yang dihasilkan tidak ada yang dapat diterima, maka proses produksinya harus di-set up dengan tambahan ongkos sebesar $300. Perusahaan ini hanya mempunyai waktu untuk membuat tidak lebih dari 3 siklus produksi. Jika suatu item yang dapat diterima belum dihasilkan pada akhir siklus produksi yang ketiga, maka kerugian karena hilangnya penerimaan dari penjualan ini ditambah dengan denda yang harus dibayar adalah $1600. Tujuan persoalan ini adalah untuk menentukan ukuran lot pada siklus produksi yang diperlukan sehingga diperoleh ekspektasi ongkos pembiayan yang minimum. Identifikasi masalah Biaya produksi satuan: $100 Kelebihan item = tak bernilai Biaya set-up = $300 per siklus produksi Siklus produksi berikutnya dilakukan apabila belum dapat diperoleh item yang diterima Perusahaan mempunyai kesempatan untuk membuat item hingga 3 kali siklus produksi Jika pada akhir siklus produksi belum diperoleh item yang dapat diterima maka perusahaan akan kehilangan pendapatan dan dikenakan biaya penalty sebesar $1600 Tujuan Menentukan kebijakan perusahaan optimal perusahaan terhadap ukuran lot dalam siklus produksi yang diperlukan untuk dapat meminimasi ekspektasi biaya total perusahaan.
Perumusan pemograman dinamis
Stage n = siklus produksi (n=1,2,3) State sn = jumlah item acceptable yang masih dibutuhkan (0 atau 1) dari mulai tahap n Variabel keputusan xn = ukuran lot pada setiap tahap n Tahap 1 Status s1 = 1 (produksi awal) Jika sedikitnya ada satu item yang dapat diterima sudah dapat dihasilkan, maka status berubah menjadi sn = 0, dan tidak ada lagi biaya tambahan yang dikeluarkan. fn(sn, xn) = ekspektasi biaya total untuk tahap n, …, 3 jika sistem dimulai dari status n pada keputusan n. fn*(sn) = min fn(sn, xn) , xn = 0, 1, … dengan fn*(0) = 0 Dengan menggunakan $100 sebagai satuan uang, maka kontribusi biaya dari tahap n = K(xn) + 100, dengan: Untuk sn = 1, maka
Dengan f4*(1) = 16 (biaya akhir jika tidak ada item yang dapat diterima yang diperoleh setelah tahap ke-3) Hubungan timbal baliknya Tahap 3 f3(s, x3) = K(x3) + x3 + (½)x3 f4*
Butuh 1 produksi 0 maka denda yang ditanggung 16
Butuh 1 produksi 1 maka 3 (set-up) + 1*1 (biaya/unit) + 1/2 ^1*16 =12 Butuh 1 produksi 2 maka 3 (set-up) + 2*1 (biaya/unit) + 1/2 ^2*16 =9 Butuh 1 produksi 3 maka 3 (set-up) + 3*1 (biaya/unit) + 1/2 ^3*16 =8 Butuh 1 produksi 4 maka 3 (set-up) + 4*1 (biaya/unit) + 1/2 ^4*16 =8 Tahap 2 f2(s, x2) = K(x2) + x2 + (½)x2 f3*
Butuh 1 produksi 0 maka denda yang ditanggung 8
Butuh 1 produksi 1 maka 3 (set-up) + 1*1 (biaya/unit) + 1/2 ^1*8 =8 Butuh 1 produksi 2 maka 3 (set-up) + 2*1 (biaya/unit) + 1/2 ^2*8 =7 Butuh 1 produksi 3 maka 3 (set-up) + 3*1 (biaya/unit) + 1/2 ^3*8 =7 Butuh 1 produksi 4 maka 3 (set-up) + 4*1 (biaya/unit) + 1/2 ^4*8 =7 Tahap 1 f1(s, x1) = K(x1) + x1 + (½)x1 f2*
Butuh 1 produksi 0 maka denda yang ditanggung 7
Butuh 1 produksi 1 maka 3 (set-up) + 1*1 (biaya/unit) + 1/2 ^1*7 =7,5 Butuh 1 produksi 2 maka 3 (set-up) + 2*1 (biaya/unit) + 1/2 ^2*7 =6,75 Butuh 1 produksi 3 maka 3 (set-up) + 3*1 (biaya/unit) + 1/2 ^3*7 =6,875 Butuh 1 produksi 4 maka 3 (set-up) + 4*1 (biaya/unit) + 1/2 ^4*7 =7,4375 Kebijakan optimum Memproduksi 2 item pada siklus produksi pertama Jika tidak ada yang dapat diterima maka membuat 2 atau 3 item pada siklus produksi kedua Jika tidak ada yang dapat diterima maka membuat 3 atau 4 item pada siklus produksi ketiga. Ekspektasi ongkos total untuk kebijakan adalah 6,75*100 = $675 Sebuah perusahaan mendapat order untuk menyuplai suatu item tipe tertentu. Karena langganan menginginkan kualitas yang tinggi, maka perusahaan tersebut harus memproduksi lebih dari satu item untuk memperoleh item yang dapat diterima. Perusahaan ini memperkirakan bahwa setiap item yang diproduksi itu akan diterima dengan probabilitas ½ dan akan rusak (tanpa kemungkinan untuk diperbaiki) dengan probabilitas ½. Dengan demikian, maka banyaknya item yang dapat diterima dari suatu lot yang berukuran L akan mempunyai distribusi binomial, artinya probabilitas bahwa tidak ada item yang diterima dari lot tersebut adalah (1/2)x. Ongkos produksi marginal untuk produk ini ditaksir sebesar $150 per item (walaupun rusak) dan kelebihan item dianggap tidak berharga. Sebagai tambahan, jika proses produksi untuk produk ini di-set up, maka harus disediakan ongkos set-up sebesar $300. Jika pemeriksaan menyatakan bahwa seluruh lot yang dihasilkan tidak ada yang dapat diterima, maka proses produksinya harus di-set up dengan tambahan ongkos sebesar $300. Perusahaan ini hanya mempunyai waktu untuk membuat tidak lebih dari 3 siklus produksi. Jika suatu item yang dapat diterima belum dihasilkan pada akhir siklus produksi yang ketiga, maka kerugian karena hilangnya penerimaan dari penjualan ini ditambah dengan denda yang harus dibayar adalah $1200. Tujuan persoalan ini adalah untuk menentukan ukuran lot pada siklus produksi yang diperlukan sehingga diperoleh ekspektasi ongkos pembiayan yang minimum. Bagian produksi menginginkan keandalan mesin yang tinggi. Salah satu cara yang ditempuh dengan menambah jumlah montir yang memahami mesin-mesin tersebut. Dengan adanya penambahan montir, diharapkan kemungkinan mesin- mesin tersebut berada dalam kondisi baik akan lebih besar. Jumlah mesin yang ada 3 buah, sedangkan montir yang akan ditambahkan 2 orang. Kemungkinan mesin tersebut beroperasi baik akibat adanya penambahan montir dapat dilihat pada tabel berikut:
Jumlah Kemungkinan Kondisi Mesin Baik
Montir Mesin 1 Mesin 2 Mesin 3 0 0,3 0,6 0,7 1 0,5 0,7 0,8 2 0,6 0,8 0,9
Bagaimana alokasi montir yang terbaik sehingga memaksimumkan kemungkinan