Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

Produksi dalam sebuah perusahaan keramik di lokasi yang berbeda akan


menghasilkan jumlah produksi yang berbeda pula bergantung pada kondisi
lingkungan. Dalam meningkatkan jumlah produksi di setiap lokasi agar produksi
tersebut naik diperlukan suatu model. Model pada pemrograman dinamis
mewakili hubungan rekursif yang tujuannya menentukan kombinasi keputusan
optimal secara bertahap mengenai jumlah dan waktu produksi. Model dalam
permasalahan ini disusun berdasarkan karakteristik kondisi operasional secara
normal pada sebuah perusahaan, dengan memperhitungkan jumlah tim yang akan
dialokasikan dan jumlah produksi maksimum pada suatu lokasi. Fungsi rekursif
yang dibentuk berdasarkan pada tujuan perusahaan adalah banyaknya jumlah tim
yang dialokasikan dan jumlah produksi maksimum pada setiap lokasi. Pengerjaan
model dengan pendekatan pemrograman dinamis ini dilakukan untuk memperoleh
jumlah tim produksi pada masing-masing lokasi sebaiknya dioperasikan agar
didapatkan produksi keramik setiap bulannya maksimum dan banyaknya jumlah
produksi.
Program dinamis adalah suatu teknik matematis yang biasanya digunakan
untuk membuat suatu keputusan dari serangkaian keputusan yang saling
berkaitan. Dalam hal ini program dinamis menyediakan prosedur sistematis untuk
menentukan kombinasi keputusan yang optimal. Tujuan utama model ini ialah
untuk mempermudah penyelesaian persoalan optimasi yang mempunyai
karakteristik tertentu. Tidak seperti pemrograman linier, tidak ada bentuk
matematis standar untuk perumusan pemrograman dinamis. Akan tetapi,
pemrograman dinamis adalah pendekatan umum untuk pemecahan masalah dan
persamaan tertentu yang digunakan di dalamnya harus dibentuk sesuai dengan
situasi masalah yang dihadapi.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Program Dinamis


Program dinamis adalah suatu teknik matematis yang biasanya digunakan
untuk membuat suatu keputusan dari serangkaian keputusan yang saling
berkaitan. Dalam hal ini program dinamis menyediakan prosedur sistematis untuk
menentukan kombinasi keputusan yang optimal. Tujuan utama model ini ialah
untuk mempermudah penyelesaian persoalan optimasi yang mempunyai
karakteristik tertentu.
Tidak seperti pemrograman linier, tidak ada bentuk matematis standar
untuk perumusan pemrograman dinamis. Akan tetapi, pemrograman dinamis
adalah pendekatan umum untuk pemecahan masalah dan persamaan tertentu yang
digunakan di dalamnya harus dibentuk sesuai dengan situasi masalah yang
dihadapi.
Program dinamis deterministik sendiri dicirikan dimana, keadaan pada
tahap berikutnya ditentukan sepenuhnya oleh keadaan dan keputusan pada tahap
sekarang. Masalah deterministik dapat dibedakan antara kasus maksimum dan
minimum.

2.2 Istilah yang Digunakan dalam Program Dinamis Deterministik


Istilah yang biasa digunakan antara lain:
a. Stage (tahap) adalah bagian persoalan yang mengandung decision variable.
b. Alternatif,  pada setiap stage terdapat decision variable dan fungsi tujuan
yang menentukan besarnya nilai setiap alternative.
c. State, state menunjukkan kaitan satu stage dengan stage lainnya,
sedemikian serupa sehingga setiap stage dapat dioptimisasikan secara
terpisah sehingga hasil optimasi layak untuk seluruh persoalan.

2
2.3 Model Optimasi Dinamik Deterministik
Istiarto 1992, dalam perkembangannya program dinamik dapat
dikategorikan sebagai program dinamik deterministic dan program dinamik
stokastik. Program dinamik deterministic memperlakukan fenomena yang terjadi
sebagai suatu yang bersifat pasti. Sedangkan program dinamis stokastik
memperhitungkan sifat ketidak pastian ke dalam masukan utamanya yang berupa
aliran.

2.4 Permasalahan pada Program Dinamis


Permasalahan dapat dibagi dalam tahap-tahap dengan suatu keputusan
kebijakan (policy decision) diperlukan di setiap tahap
a. Setiap tahap memiliki sejumlah keadaan (state) yang bersesuaian
b. Pengaruh keputusan pada setiap tahap adalah untuk merubah keadaan
sekarang menjadi keadaan yang berkaitan dengan tahap berikutnya
c. Prosedur penyelesaian dirancang untuk menemukan kebijakan optimal
keseluruhan masalah, melalui keputusan optimal pada setiap tahap
d. Bila diketahui keadaan sekarang optimal, untuk tahap yang tersisa adalah
bebas terhadap kebijakan yang dipakai pada tahap- tahap sebelumnya
e. Prosedur penyelesaian dimulai dengan menentukan kebijakan optimal
untuk tahap terakhir
f. Tersedia hubungan rekursif yang menyediakan kebijakan optimal pada
tahap n, bila diketahui kebijakan optimal untuk tahap.

3
2.5 Struktur Dasar
Pada Programa Deterministik:
a. State pada stage berikunya sepenuhnya ditentukan oleh state dan
keputusan pada stage saat ini.
Stage
Stage +1
n

State: Sn+
Sn
Kontribusi dari xn 1

fn(Sn,xn) f* n+1 (Sn+1)


b. Pada stage n, prosesnya akan berada pada state Sn.
c. Pada state ini dibuat keputusan xn.
d. Kemudian proses bergerak ke state Sn+1 pada stage (n+1), dari titik ini
bergerak ke depan.
e. Pada setiap state, nilai fungsi tujuan untuk keputusan optimumnya
telah terlebih dahulu dihitung sebelum bergerak ke state selanjutnya,
yaitu: f* n+1 (Sn+1)
f. Keputusan memilih xn juga memberikan kontribusi terhadap fungsi
tujuan. Dengan menggabungkan kedua besaran ini akan diperoleh
nilai fungsi tujuan fn*(Sn,xn)
g. Pengambilan keputusan secara keseluruhan diawali dari perhitungan
yang terakhir.

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Soal Program Dinamis Deterministik


Institusi Irigasi bermaksud akan menyempurnakan pelayanan irigasi di
daerah-daerah yang sedang berkembang pertaniannya. Saat ini Institusi Irigasi
mempunyai 5 team penyuluh irigasi yang harus ditempatkan di tiga kota untuk
menyempuranakan pelayanan irigasi, pendampingan petugas pengatur air dan
program latihan. Dengan demikian maka Institusi harus menentukan berapa team
yang harus ditempatkan di tiap-tiap kota sehingga keefektifan total dari kelima
team itu dapat dimaksimumkan. Sebagai ukuran dari keefektifan ini ialah
pertambahan produktifitas hasil panen padi (yaitu berapa ton gabah akan
bertambah dengan adanya team tersebut). Tabel berikut adalah taksiran
pertambahan gabah (ton) untuk tiap kota dan tiap alokasi team yang mungkin
dilakukan.

Jumlah team yang Pertambahan gabah (ton)


dialokasikan
Kota 1 Kota 2 Kota 3
Xi = S

0 0 0 0

1 45 20 50

2 70 45 70

3 90 75 80

4 105 110 100

5 120 150 130

5
3.2 Pembahasan Soal Program Dinamis Deterministik
– Langkah:
1. Stage (xn): kota , n= 1,2,3
kota 1 = x1
kota 2 = x2
kota 3 = x3
2. Ukuran keefektifan: pertambahan gabah (Pi)
kota 1 = P1 (Si)
kota 2 = P2 (Si)
kota 3 = P3 (Si)
3. Fungsi tujuan: Maksimumkan ∑ Pi (xi)
4. Syarat batas: 1.

2. xi = integer non negatif

- Persamaan fungsi tujuan:


1. Fn(S, xn) = Pn (xn) + maksimum
Sehingga:
2. fn* (S) = Maksimum fn (S, xn)
Xn = 0,1,…,S
Jadi, dapat diperoleh persamaan sebagai berikut:
Fn (S,xn) = Pn (xn) + f* n+1(S-xn) dimana f4*=0

6
- Hubungan ini dapat digambarkan:

= Pn (xn)+f*n+1(S-xn)
Sehingga:
1. fn* (S) = maksimum { Pn(xn) + f*n +1 (S-xn) }
untuk n= 1,2 dan xn = 0,1,2,3,4,5
2. Untuk stage terakhir (n=3) maka:
f3* (S) = maksimum P3(x3), x3= 0,1,2,3,4,5
- n=3

S F3*(S) X3*

0 0 0

1 50 1

2 70 2

3 80 3

4 100 4

5 130 5

7
- n=2
S\ F2 (S,x2) = P2 (x2) + f3* (S-x2) F2*(S X2*
X2 )
0 1 2 3 4 5

0 0+0=0 20+≠=≠ 45+≠=≠ 75+≠=≠ 110+≠=≠ 150+≠=≠ 0 0

1 0+50=50 20+0=20 45+≠=≠ 75+≠=≠ 110+≠=≠ 150+≠=≠ 50 0

2 0+70=70 20+50=70 45+0=45 75+≠=≠ 110+≠=≠ 150+≠=≠ 70 0/1

3 0+80=80 20+70=90 45+50=95 75+0=75 110+≠=≠ 150+≠=≠ 95 2

4 0+100=100 20+80=100 45+70=115 75+50=125 110+0=110 150+≠=≠ 125 3

5 0+130=130 20+100=120 45+80=125 75+70=145 110+50=160 150+0=150 160 4

- n=1
S \ X1 F1 (S,x1) = P1 (x1) + f2* (S-x1) F1*(S) X1*

0 1 2 3 4 5

0 0+0=0 45+≠=≠ 70+≠=≠ 90+≠=≠ 105+≠=≠ 120+≠=≠ 0 0

1 0+50=50 45+0=45 70+≠=≠ 90+≠=≠ 105+≠=≠ 120+≠=≠ 50 0

2 0+70=70 45+50=95 70+0=70 90+≠=≠ 105+≠=≠ 120+≠=≠ 95 1

3 0+95=95 45+70=115 70+50=120 90+0=90 105+≠=≠ 120+≠=≠ 120 2

4 0+125=125 45+95=140 70+70=140 90+50=140 105+0=105 120+≠=≠ 140 1/2/3

5 0+160=160 45+125=170 70+95=165 90+70=160 105+50=155 120+0=120 170 1

- .
- Jadi langkah optimumnya:
1-3-1 dengan total pertambahan gabah sebesar 170 ton

8
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut.
1. Program dinamis adalah suatu teknik matematis yang biasanya digunakan
untuk membuat suatu keputusan dari serangkaian keputusan yang saling
berkaitan.
2. Program dinamis dibedakan menjadi program dinamis deterministik dan
probabilistik.
3. Program dinamik deterministik memperlakukan fenomena yang terjadi
sebagai suatu yang bersifat pasti.
4. Tujuan utama model deterministik ialah untuk mempermudah
penyelesaian persoalan optimasi yang mempunyai karakteristik tertentu.
5. Langkah optimum dalam membagi tim penyuluh dari kota 1 sampai kota 3
ialah 1-3-1 dengan total pertambahan gabah sebesar 170 ton

9
DAFTAR PUSTAKA

Pangestu S., Marwan A, T. Hani Handoko. 2000. Dasar-Dasar Operations


Research. BPFE Yogyakarta: Yogyakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai