Anda di halaman 1dari 4

Nama : Agung Ananta

NPM : 1111191024
Prodi : S1 Manajemen
Mata Kuliah : Teori Pengambilan Keputusan
Dosen : Eva Rachmawati, SE., MM.

1. Seorang produsen memiliki 2 macam bahan mentah katakana I dan II yang masing-masing
tersedia sebanyak 8 satuan dan 5 satuan (ton,kuintal,kg,liter,meter, yard dan lain sebagainya).
Dia bermaksud memproduksi dua macam produk, katakana A dan B. berdasarkan data teknis,
maka diketahui bahwa: Satu unit produk A memerlukan 2 unit bahan mentah pertama (I) dan
1 unit bahan kedua (II). Satu unit produk B memerlukan 3 unit bahan mentah I dan 2 unit
bahan mentah II. Dia yakin benar berdasarkan data hasil reset pemasaran, 1 unit produk A
laku Rp 15 ribu dan 1 unit produk B laku Rp 10 ribu kalua di jual di pasaran. Berapa produksi
barang A dan Barang B agar jumlah hasil penjulan maksimum, dengan memperhatikan
pembatasan bahwa bahan mentah yang di pergunakan dalam proses produksi tidak boleh
melebihi persediaan yang ada. Bahan mentah I tidak boleh lebih dari 8 unit dan yang II tidak
boleh dari 5 unit.
Jawab :
X1 = Jumlah produk A
X2 =Jumlah produk B
C1 =15.000
C2 = 10.000
Perumusan Modelnya :
Max Z = 15.000 X1 + 10.000 X2
Pembatas :
1.   2 X1 + 3 X2 ≤ 8  (Bahan Baku I)
2.      X1 + 2 X2 ≤ 5 (Bahan Baku II)
Dimana X1 ≥ 0; , X2 ≥ 0
Pemecahan Masalah :
Pembatas 1.
2 X1 + 3 X2 ≤ 8  ->  rubah menjadi persamaan : 2 X1 + 3 X2 = 8
Jika X2 = 0, maka 2 X1 + 3 (0) = 8
2 X1 = 8  ->  X1 = 8/2 = 4
Sehingga titik B berada pada ordinat (4,0) 
Jika X1 = 0, maka 2 (0) + 3 X2 = 8
3 X2 = 8  ->  X2 = 8/3 = 2 2/3
Sehingga titik A berada pada ordinat (0, 2 2/3)
Pembatas 2.
X1 + 2 X2 ≤ 5 à rubah menjadi persamaan, X1 + 2 X2 = 5
Jika X2 = 0, maka X1+ 2 (0) = 5
X1 = 5
Sehingga Titik D berada pada ordinat (5,0)
Jika X1 = 0, maka 2 X2 = 5
X2 = 5/2 = 2 ½
Sehingga Titik C berada ada ordinat (0, 2 ½)
Dari masing-masing titik ordinat (A,B,C dan D) dapat digambarkan dalam grafik sbb :
Titik E merupakan titik perpotongan dari fungsi pembatas 1 dan 2. Untuk itu harus dicari
terlebih dahulu ordinatnya, dengan melakukan substitusi sebagaI berikut :
2 X1 + 3 X2 = 8        x 1  = 2 X1 + 3 X2    = 8
 X1 + 2 X2 = 5        x 2  = 2 X1 + 4 X2   = 10  (-)

              -          X2 = - 2

X2 =   2                  
Substitusikan nilai X2 =2 tersebut ke dalam salah satu persamaan diatas (pembatas), sebagai
berikut :
X1 + 2 X2 = 5
X1 + 2 (2) = 5
X1 = 1
Dengan demikian, ordinat pada titik E adalah (1,2)
Optimal Solution Point-nya adalah sebagai berikut :
Pada Titik C (0, 2 ½)
Max Z = 15.000 (0 ) + 10.000 (2  ½)
Zc = 25.000
Pada Titik E (1 , 2)
Max Z = 15.000 (1) + 10.000 (2)Ze = 35.000
Pada Titik B (4,0)
Max Z = 15.000 (4 ) + 10.000 (0)
Zb = 60.000

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh informasi bahwa sebaiknya manajemen fokus dalam
memproduksi produk A saja sebesar 4 unit, karena akan memperoleh hasil penjualan
maksimal sebesar Rp. 60.000,-.
2. Sebutkan Empat Kategori prngambilan keputusan dan jelaskan!
Menurut Supranto (2009: 9-12), menjelaskan bahwa ada 4 kategori dalam
pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut:
1) Keputusan dalam keadaan ada kepastian (certainty)
Apabila semua informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan
lengkap, maka keputusan dikatakan dalam keadaan atau situasi ada kepastian.
Dengan perkataan lain dalam keadaan ada kepastian, kita dapat meramalkan
secara tepat dari setiap tindakan (action).
2) Keputusan dalam keadaan ada resiko (risk)
Risiko terjadi apabila hasil pengambilan keputusan walaupun tak dapat
diketahui dengan pasti akan tetapi diketahui nilai kemungkinan
(probabilitanya).
3) Keputusan dalam keadaan ketidakpastian (uncertainty)
Ketidakpastian akan kita hadapi sebagai pengambilan keputusan apabila hasil
keputusan sama sekali tidak tahu karena hal yang akan diputuskan belum
pernah terjadi sebelumnya.
4) Keputusan dalam keadaan ada konflik (conflict)
Situasi konflik terjadi apabila kepentingan dua pengambil keputusan atau
lebih saling bertentangan (ada konflik) dalam situasi kompetitif. Pengambil
keputusan bisa juga berarti pemain (player) dalam suatu permainan (game).

3. Dua perusahaan bersaing untuk mendapatkan keuntungan dari pangsa pasar yang ada, dengan
mengandalkan strategi yang dimiliki. A mengandalkan 2 strategi dan B menggunakan 3
strategi.

Jawab :
Langkah 1
Untuk pemain baris (perusahaan A), pilih nilai yang paling kecil untuk setiap baris
(Baris satu nilai terkecilnya 1 dan baris dua nilai terkecilnya 4). Selanjutnya dari dua
nilai terkecil tersebut, pilih nilai yang paling baik atau besar, yakni nilai 4.
Langkah 2
Untuk pemain kolom, (perusahaan B), pilih nilai yang paling besar untuk setiap
kolom (kolom satu nilai terbesarnya 8, kolom dua nilai terbesarnya 9, dan kolom tiga
nilai terbesarnya 4). Selanjutnya dari tiga nilai terbesar tersebut, pilih nilai yang
paling baik atau kecil bagi B, yakni nilai 4 (rugi yang paling kecil).

Langkah 3
Karena pilihan pemain baris-A dan pemain kolom-B sudah sama, yakni masing-masing
memilih nilai 4, maka permainan ini sudah dapat dikatakan optimal à sudah
ditemukan nilai permainan (sadle point) yang sama.
Hasil optimal di atas, dimana masing-masing pemain memilih nilai 4 mengandung
arti bahwa pemain A meskipun menginginkan keuntungan yang lebih besar, namun A
hanya akan mendapat keuntungan maksimal sebesar 4, bila ia menggunakan strategi
harga mahal (S2). Sedangkan pemain B, meskipun menginginkan kerugian yang
dideritanya adalah sekecil mungkin, namun kerugian yang paling baik bagi B adalah
sebesar 4, dan itu bisa diperoleh dengan merespon strategi yang digunakan A dengan
juga menerapkan strategi harga mahal (S3).
Penggunaan strategi selain yang direkomendasikan di atas akan berdampak pada
menurunnya keuntungan bagi A dan meningkatnya kerugian bagi B, atau tidak dapat
selesainya persaingan atau permainan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai