3. Untuk merumuskan suatu masalah ke dalam bentuk model linear programming, harus
dipenuhi syarat-syarat berikut:
Tujuan masalah harus jelas.
Harus ada sesuatu atau beberapa alternatif yang ingin dibandingkan.
Adanya sumber daya yang terbatas.
Bisa dilakukan perumusan kuantitatif.
Adanya keterkaitan peubah (variabel).
Untuk penyelesaian soal diatas, masing-masing dibuat model matematikanya terlebih dahulu.
Model matematika merupakan pernyataan yang menggunakan peubah dan notasi matematika.
Tujuan model adalah memahami sesuatu fenomena dan memungkinkan untuk membuat
prakiraan tentang perilaku di masa depan. Model matematika juga termasuk dalam sistem
persamaan linear dua variabel (SPLDV) yaitu sistem/gabungan dari beberapa persamaan linear
dua variabel yang sama. Variabel yaitu suatu peubah / pemisal / keputusan dari nilai / angka
yang dilambangkan dengan menggunakan huruf atau simbol. Cara untuk menyelesaikan
sistem variabel linear, diantaranya:
Dimisalkan x adalah petak lahan jagung, dan y adalah petak lahan singkong, petani menanam
singkong dan jagung dengan lahan tidak lebih dari 50 petak, bentuk model matematikanya : x
+ y >= 50…(i).
Petani membutuhkan pupuk 40 kg per petak untuk memupuk jagung dan 68 kg untuk
memupuk singkong ,jumlah pupuk yang tersedia 2.400kg, model matematikanya : 40x +
68y >= 2.400 atau di sederhanakan dengan masing-masing variabel dibagi 40 menjadi x +
Keuntungan lahan jagung 4.000.000 per petak dan lahan singkong 5.000.000 per petak dalam
sekali tanam, model matematikanya : 4.000.000x + 5.000.000y = f(x)...(iii).
Sebelum mencari keuntungan maksimum dalam sekali panen, ditentukan dahulu lahan untuk
jagung ada berapa petak begitu juga dengan lahan untuk singkong, dengan cara eliminasi
persamaan (i) dan (ii) :
x + y >= 50
xx + 1,7y >= 60 _
------------------
-y = -10 ⇔ y = 10
x + y = 50
x + 10 = 50
x = 50 - 10 ⇔ x = 40
Sehingga dapat diketahui banyaknya lahan yang ditanami jagung adalah 40 petak dan lahan
yang ditanami singkong adalah 10 petak. Maka dapat dicari dalam sekali tanam keuntungan
maksimum petani tersebut dengan substitusi nilai x dan y ke dalam persamaan (iii):
= 4.000.000(40) + 5.000.000(10)
= 160.000.000 + 50.000.000
= 210.000.000
Maka dalam sekali tanam keuntungan maksimum petani tersebut adalah 210.000.000.
6.
Jawaban :
Tabel Optimasi
A B
Bahan I 2 3 8
Bahan II 1 2 5
Fungsi Tujuan
Maksimumkan harga pasar : Z = 15.000X1 + 10.000X2
Fungsi Dual
Minimumkan Y = 8Y1 + 5Y2
Batasan Batasan :
Metode Grafik
Bahan I Bahan II
2 X1 + 3X2 = 8 X1 + 2X2 = 5
3X2 = 8 2X2 = 5
2 X1 = 8 X1 = 5 (5,0)
X1 = 8/2 = 4 (4,0)
Diperoleh:
Titik A(0,0)
Titik C (4,0)
Titik E (0,2,5)
Titik D ?
Subtitusikan titik A, E, C, D Ke dalam fungsi tukuan Z = 15.000X1 10.000X2
KESIMPULAN
Titik C menghasilkan Penjualan maksimum sebesar Rp.60.000 jadi titik C adalah titik
optimal sehingga produk A dibuat 4 buah dan produk B 0 buah (4,0)
Metode Simpleks
Maksimumkan
Langkah pertama karena soalnya maksimumkan maka pilih kolom kunci dengan nilai
CJ- ZJ yang positif paling besar, pada table tersebut kolom X1 memiliki positif
terbesar maka kolom kuncinya adalah kolom X1 dimana nilai (CJ – ZJ) = 15.000
Karena yang menjadi kolom kunci adalah kolom X1 maka variable dasar S1 diganti X1,
dan baris Kunci diperoleh dengan cara S1 tabel lama dibagi nilai kunci, yaitu
pertemuan anatara baris dan kolom, yaitu 2
Variabel Tujuan CJ 15.000 10.000 0 0
Dasar
Q/K X1 X2 S1 S2
S2 0 1 0 1/2 1/2 1
CJ – ZJ 0 -12.500 -7.500 0
Karena nilai CJ – ZJ sudah £ 0 atau minus maka nilai optimalnya adalah X1 = 4 X = 0
dan penjualan maksimumnya dalah Rp. 60.000