Anda di halaman 1dari 5

Nama Kelompok :

Ferry Putra A (60222062)


Kurniawati Khamalia (60222087)
Anggit Galuh Puji S (60222022)
M. Tobiq Khalimi (60222105)
Fina Febriana (60222205)
Alfina Damayanti (60222016)

Program Linier

Banyak keputusann utama yang dihadapi oleh seorang manajer perusahaan untuk tujuan
perusahaan dengan batasan situasi lingkungan operasi. Pembatasan meliiputi sumberdaya,
misalnya waktu, tenaga kerja, energi, bahan baku, dapat berupa bentuk batasan pedoman
misalnya resep untuk membuat. spesifikasi teknik. Secara umum, tujuan perusahaan yang paling
sering sedapat mungkin memaksimalkan laba.

Tujuan dari unit organisasi lain yang ian dari suatu organisasi biasanya berupa meminimalkan
biaya. Saat manajer. selesaikan masalah dengan mencari tujuan yang dibatasi oleh batasan isi
manajemen berupa program linear sering digunakan dalam penggunaan teknik program Linear.

Pertama, masalah harus di isikan sebagai sesuatu yang dapat diselesaikan dengan program linear,
peluang tidak terstruktur harus dapat dirumuskan dalam model matematika,

Kedua, struktur.

Ketiga, model harus diselesaikan dengan teknik matematika teknik program linear
menggambarkan bahwa hubungan fungsi linear dalam model matematika adalah linear dan
teknik pemecahan masalah terdiri dari langkah-langkah matematika yang telah ditetapkan
disebut program.

Dalam bab ini kita akan konsentrasi pada perumusan model matematika yang menggambarkan
masalah dan menyelesaikan masalah tersebut melalui suatu grafik.

Model program linear terdiri dari komponen dan karakteristik tertentu. Komponen model
termasuk variabel keputusan, fungsi tujuan, dan batasan model. Variabel keputusan
adalah simbol matematika yang menggambarkan tingkatan aktivitas perusahaan.
Menyambung formulasi model matematika, langkah berikut dalam penerapan program linear
untuk mengambil keputusan adalah menentukan pemecahan model yang paling umum adalah
menggunakan pendekatan aljabar, yaitu matematika yang membentuk model, sehingga
memperoleh nilai dari - variabel keputusan.

Akan tetapi, karena hubungannya linear, beberapa dapat diilustrasikan secara grafik dan terbatas
untuk model-model yang hanya mempunyai dua variabel, yang arnbarkan dalam dua
dimensi grafik. Model dengan tiga variable keputusan yang gambaran dalam tiga dimensi,
proses penggambarannya sangat sulit model j lebih bahkan tidak bisa dibuat grafik sama sekali,
hal ini sangat berguna memberi gambaran tentang proses pemecahan memberikan pengertian
yang jelas mengenai cara pendekatan komputer yang dibahas pada bab-bab berikutnya dan
karenanya juga memberikan lebih baikmengenai proses pemecahannya.

Terdapat 3 Tahap dalam penggunaan Teknik Program Linier :

pertama Masalah harus dapat diidentifikasi sebagai sesuatu yang dapat diselesaikan dengan
Program Linier.

Kedua Masalah yang Tidak terstruktur harus dapat diselesaikan dalam Model Matematika
sehingga menjadi terstruktur.

Ketiga Model harus diselesaikan dengan teknik matematika yang telah dibuat.

Linear Programing (Maksimasi & Minimalisasi) Pada Kasus Manajemen


Sains

Linear programming adalah salah satu model matematik yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah optimasi, yaitu memaksimalkan atau meminimumkan fungsi tujuan yang bergantung
pada variabel input. Hal terenting yang perlu kita lakukan adalah mencaritahu tujuan
penyelesaian masalah dan apa penyebab masalah tersebut.

Fungsi Linear Programming antara lain :

a. Fungsi tujuan, mengarahkan analisa untuk mendeteksi tujuan perumusan masalah.


b. Fungsi Kendala, untuk mengetahui sumberdaya yang tersedia & permintaan atas
Sumberdaya Tersebut.

Linear programming dalam manajemen sains dapat diselesaikan dengan berbagai cara. Berikut
Contoh Kasus/ Masalah Manajemen Sains dengan penyelesaiannya :

Maksimasi (Maximize)

Loris Bakery menghasilkan 2 macam roti, yaitu roti A dan Roti B. untuk membuat roti A
diperlukan bahan baku I 3Kg dan bahan baku II 2 Kg. sedangkan untuk membuat roti B
diperlukan bahan baku I 4Kg dan bahan baku II 5Kg. jumlah bahan baku I dan bahan baku II
yang di miliki Loris bakery sebanyak 80Kg dan 100Kg. Harga jual roti A Rp 6.000 dan roti B Rp
8.000. berapa hasil maksimal yang akan didapatkan perusahaan ?

Diketahui :

Bahan Baku I = X1, Bahan Baku II = X2

Zmaks = 6.000 (X1) + 8.000 (X2)

Kendala I = 3X1 + 4X2 = 80

Kendala II = 2X1 + 5X2 = 100

Penyelesaian :

Menyamakan ariabel tiap kasus :

3X1 + 4X2 = 80 (2) => 6X1 + 8X2 = 160

2X1 + 5X2 = 100 (3) => 6X1 + 15X2 = 300

___________________ -

-7X2 = -140

X2 = 20
Masukkan (subtitusi) ke fungsi kendala I :

3X1 + 4(20) = 80

3X1 + 80 = 80

3X1 = 80 – 80

X1 = 0 / 3

X1 = 0

Zmaks = 6.000 (X1) + 8.000 (X2)

= 6.000 (0) + 8.000 (20)

= 160.000

Jadi keuntungan maksimal Loris bakery adalah 160.000

Minimalisasi (Minimize)

Toko Laris Menyediakan 2 merk pupuk, Standard & Super. Tiap jenis mengandung campuran
bahan Nitrogen & Fosfat dalam jumlah tertentu. Seorang petani membutuhkan paling sedikit
16Kg & 24Kg Nitrogen Dan Fosfat lahannya. Harga pupuk Standard & Super 3000 & 6000.
Petani tersebut ingin mengetahui berapa sak masing - masing jenis pupuk yang harus dibeli agar
total harga pupuk mencapai nilai minimum (harga paling murah) agar kebutuhan pupuk lahannya
dapat terpenuhi.

Diketahui :

Kendala I = 2X1 + 4X2 = 16

Kendala II = 4X1 + 3X2 = 24

Zmin = 3000 (X1) + 6000 (X2)


Penyelesaian :

Menyetarakan Variabel tiap kasus

2X1 + 4X2 = 16 (2) => 4X1 + 8X2 = 32

4X1 + 3X2 = 24 (1) => 4X1 + 3X2 = 24

_______________ -

5X2 = 8

X2 = 8/5

X2 = 1,6

Masukkan (subtitusi) ke kendala I :

2X1 + 4 (1,6) = 16

2X1 + 6,4 = 16

2X1 = 16 – 6,4 

X1 = 9,6/2

X1 = 4,8

Zmin = 3000 (X1) + 6000 (X2)

= 3000 (4,8) + 6000 (1,6)

= 14.400 + 9600

= 24.000

Jadi, biaya minimal petani membeli pupuk untuk memenuhi kebutuhan pupuk lahannya adalah
24.000.

Anda mungkin juga menyukai