Anda di halaman 1dari 23

5.

INSTRUMEN PENUNJUK ARUS SEARAH


4. lnstrumen Penuniuk Arus Searah
4.1 Galvanometer suspensi
4.1 Galvanometer suspensi (2)
4.2 TORSI DAN DEFLEKSI GALVANOMETER
4-2-1 Defleksi dalam keadaan mantap (steady state deflection)
4-2-1 Defleksi dalam keadaan mantap
(steady state deflection) (2)

GAMBAR 4-2 Konstruksi terperinci dari gerakan PMMC maknit luar


(seijin Weston Instruments, Inc.)
4-2-1 Defleksi dalam keadaan mantap
(steady state deflection) (2)
Persamaan (4-1) menunjukkan bahwa torsi yang dibangkitkan
berbanding langsung lengan kerapatan fluksi medan di dalam mana
kumparan berputar, arus dalam kumparan dan konstanta-konstanta
kumparan (luas dan junrlah lilitan). Karena kerapatan fluksi dan luas
kumparan merupakan parameter-parameter yang tetap bagi sebuah
instrumen, maka torsi yang dibangkitkan merupakan indikasi langsung
dari arus di dalam kumparan. Torsi ini menyebabkan defleksi
(penyimpangan) jarum ke keadaan mantap steady-state) di mana dia
diimbangi oleh torsi pegas pengontrol.
Persamaan (4-1) juga menunjukkan bahwa perencana hanya dapat
mengubah nilai torsi pengatur dan jumlah lilitan kumparan guna
mengukur suatu arus skala penuh. Umumnya luas kumparan praktis
adalatr antaru 0,5 sampai 2,5 cm2, sedang kerapatan fluksi pada
instrumen-instrumen modern (baru) berkisar antara 1500 - 5000 gauss
(0,15 - 0,5 Wb/m2). Jadi, tersedia pilihan mekanisme yang banyak bagi
perencana yang memenuhi terhadap banyak pemakaian dalam
pengukuran.
4-2-2 Sifat dinamik (dynamic behavior) (1)
4-2-2 Sifat dinamik (dynamic behavior) (1)
4-2-3 Mekanisme redaman (1)
Redaman galvanometer terjadi dalam dua mekanisme, yaitu
mekanis dan elektromaknetik.
Redaman mekanis terutama disebabkan oleh :
• Perputaran kumparan terhadap udara sekelilingnya, dia
tidak bergantung pada arus listrik melalui kumparan.
• Gesekan gerakan di dalam bantalan-bantalannya dan
pembengkokan pegas-pegas gantungan yang disebabkan
oleh kumparan berputar juga berkontribusi terhadap efek
redaman mekanis.
Redaman elektromaknetik disebabkan oleh :
• Efek induksi di dalam kumparan putar bila dia berputar di
dalam medan maknit, dengan syarat bahwa kumparan
tersebut merupakan bagian dari sebuah rangkaian listrik
tertutup
4-2-3 Mekanisme redaman (1)
Sebuah galvanometer dapat juga diredam dengan
menghubungkan sebuah tahanan ke kumparan. Bila kumparan
berputar di dalam medan maknit, tegangan dibangkitkandi
dalam kumparan yang mengedarkan (mensirkulasikan) suatu
arus melalui kumparan dan tahanan luar. Ini menghasilkan
sebuatr torsi lawan yang meredam gerakan kumparan.
Bagi setiap galvanometer, nilai tahanan luar yang dihubungkan
tersebut adalatr tahanan yang menghasilkan redaman kritis.
Tahanan ini disebut CDRX (Critical damping Resistance External)
yang merupakan suatu konstanta penting bagi galvanometer.
Torsi redaman dinamik yang dihasilkan oleh CDRX bergantung
pada tahanan total rangkaian; tahanan total rangkaian yang
makin kecil menghasilkan torsi redaman yang makin besar.
4.3 Mekanisme kumparan putar maknit permanen (1)
4-3-1 Gerak d'Arsonval (D'Arsonval movement)
Gerakan dasar kumparan putar maknit permanen
(permanent magnet moving coil, PMMC) yang ditunjukkan
pada Gambar 4-2 sering disebut gerak d‘arsonval
Pengamatan terhadap Gambar 4-4 menunjukkan
sebuatr maknit permanen berbentuk sepatu kuda dengan
potongan-potongan kutub besi lunak yang menempel
kepadanya. Antara potongan-potongan tersebut terdapat
sebuatr silinder besi lunak yang berfungsi untuk menghasilkan
medan maknit yang serba sama (homogen) di dalam senjang
udara antara kutub-kutub dan silinder. Kumparan dililitkan
pada sebuahkerangka logam ringan dan dipasang sedemikian
hingga dapat berputar secara bebas di dalam senjang udara.
Jarum penuniuk yang dipasang di bagian atas kumparan
bergerak sepanjang skala yang telah terbagibagi dan
menunjukkan defleksi sudut kumparan dan berarti
menunjukkan arus melalui kumparan tersebut.
)

GAMBAR 4.4 Gambar maya mekanisme kumparan putar luar yang


menunjukkan perincian konstuksi kumparan maknit luar berbentuk
sepatu kuda dan jarum penunjuk (seijin Weston Instruments, [nc.).
4-3-2 Konstruksi maknit inti (core-magnet construction) (1)
Dalam tahun-tahun belakangan ini, dengan perkembangan Alnico dan
bahan-bahan maknetik yang disempurnakan lainnya, telah menjadi laik untuk
merancang sebuah sistem maknetik di dalam mana maknitnya sendiri
berfungsi sebagai inti (core). Maknit-maknit ini memiliki keuntungan yang
nyata yaitu relatif tidak terpengaruh oleh medan-medan maknit luar,
meniadakan efek shunt maknetik dalam konstruksi panel baja dimana
beberapa alat ukur yang bekerja berdekatan dapat saling mempengaruhi
pembacaan masing-masing. Kebutuhan akan pelindung maknetik (shielding)
dalam bentuk selubung-selubung besi, juga ditiadakan pada konstruksimaknit
inti. Perincian dari alat ukur maknit inti dengan pelindung sendiri ditunjukkan
pada Gambar 4-7.
Pelindung yang dimiliki sendiri menjadikan mekanisme maknit inti
sangat bermanfaat terutama dalam pemakaian pesawat udara dan ruang
angkasa, di mana sejumlah instrumen harus dipasang saling berdekatan satu
sama lain. Sebuah contoh cara pemasangan ini ditemukan pada indikator silang
(cross printer), di mana sebanyak lima nekanisme berada di dalam satu
selubung untuk membentuk satu kesatuan peragaan. Jelas peniadaan
selubung-selubung besi dan penurunan beban yang sesuai merupakan
keuntungan besar bagi instrumen-instrumen pesawat udara dan ruang
angkasa.
4-3-2 Konstruksi maknit inti (core-magnet construction) (2)

GAMBAR 4-7 Detail konstruksi dari mekanisme kumparan putar maknit-inti.


(a) Maknit dengan sepatu kutubnya dikelilingi oleh yoke, yang bertindak
sebagai sebuah pelindung maknetik;(b) gerak yang telah dirakit; (c) pandangan
potongan yoke, inti dan sepatu kutub (seijin Weston Instruments, Inc.)
4-3-3 Suspensi "taut-band" (taut-band suspension)(1)
Mekanisme galvanometer jenis suspensi telah dikenal selama
beberapa tahun. Sampai belakangan ini alat tersebut hanya digunakan di
dalam laboratorium di mana diinginkan sensitivitas tinggi dan torsi yang
sangat rendah (sebab arus yang kecil). Juga dalam instrumen seperti ini,
diinginkan untuk meniadakan gesekan rendah yang dihasilkan oleh titik putar
(pivot) dan jewel.
Instrumen ban kencang (tout band)pada Gambar 4-8 mempunyai
keuntungan meniadakan gesekan suspensi titik putar-jewel. Kumparan yang
berputar digantung dengan menggunakan dua pita torsi (torsion ribbons).
Kedua pita ini dipasang dengan regangan (tensi) yang cukup kuat untuk
menghilangkan pelengkungan seperti halnya pada galvanometer
Suspensi di Gambar 4-1.
Secara umum dapat dikatakan, instrumen-instrumen suspensi ban
kencang dapat dibuat dengan sensitivitas yang lebih tinggi dari yang
menggunakan titik putar (pivot) dan jewel, dan mereka dapat digunakan
dalam hampir semua pemakaian yang dapat dilakukan oleh instrumen-
instrumen bertitik putar. Selanjutnya, instrumen-instrumen ban kencang
relatif tidak sensitif terhadap goncangan dan temperatur dan mampu
menahan kelebihan beban yang lebih besar dari jenis lainnya.
4-3-3 Suspensi "taut-band" (taut-band suspension)(2)

GAMBAR 4-8 Suspensi ban kencang meniadakan gesekan suspensi tipe pivot-
jewel yang biasa.Gambar menunjukkan sebagian perincian konstruksi,
khususnya pita torsi beserta mekanisme pegas tarikan (seijin Weston
Instruments, Inc.).
4-3-4 Kompensasi temperatur (temperature compensation)(1)
Gerak dasar PMMC bukannya memiliki sifat bawaan yang tidak
sensitif terhadap temperatur, tetapi temperaturnya bisa
dikompensir dengan menggunakan tahanan shunt dan tahanan
seri yang sesuai dari bahan tembaga dan manganin. Kedunya,
kuat medan maknit dan regangan pegas berkurang terhadap
kenaikan temperatur. Perubahan-perubahanini cenderung
membuat jarum membaca rendah pada suatu arus yang
diberikan berkenan dengan kuat medan maknit dan tahanan
kumparan. Sebaliknya, perubahan pegas cenderung membuat
jarum membaca tinggi dengan suatu kenaikan temperatur.
Tetapi efeknya tidak identik; sehingga alat ukur yang tidak
terkompensir cenderung renghasilkan pembacaan rendah
sebesar sekitar 0,2 persen setiap kenaikan temperatur dalam
⁰C. Untuk pencirian instrumen, gerak dianggap terkompensasi
bila perubahan kelelitian karena perubatran temperatur
sebesar 10⁰C tidak melebihi seperempat kesalahan total yang
diijinkan.
4-3-4 Kompensasi temperatur (temperature compensation)(1)
Kompensasi dapat dilakukan dengan menggunakan tahanan yang
dilengkapi dengan koreksi suhu (swamping resistors) dihubungkan
seri dengan kumparan putar seperti ditnjukkan pada Gambar 4-9(a).
Tahanan ini terbuat dari manganin (yang memiliki koefisien
temperatur yang praktis nol) digabungkan dengan tembaga dalam
perbandingan 20/1 sampai 30/1. Suatu cara yanglebih lengkap
untuk menghilangkan efek temperatur adalah dengan susunan
Gambar 4-9(b). Di sini tahanan rangkaian total bertambah sedikit
terhadap kenaikan temperatur karena kehadiran kumparan
tembaga dan tahanan shunt tembaga. Dengan demikian untuk
tegangan masuk tertentu, arus total berkurang sedikit terhadap
kenaikan temperatur. Tahanan-tahanan shunt tembaga bertambah
lebih besar dari gabungan seri kumparan dan tahanan manganin;
sehingga sebagian besar arus total dilewatkan melalui rangkaian
kumparan. Dengan perbandingan jumlah tembaga dan manganin
yang sesuai di dalam rangkaian, efek temperatur dapat dihilangkan
secara sempurna. Satu kerugian dari pemakaian tahanan-tahanan
yang dilengkapi dengan koreksi iemperatur adalah penurunan
sensitivitas skala penuh alat ukur, sebab diperlukan tegangan masuk
yang lebih tinggi untuk mempertahankan arus skala penuh.
4-3-4 Kompensasi temperatur (temperature compensation)(1)

GAMBAR 4-9 Penambahan tahanan koreksi suhu untuk


kompensasi suhu sebuah alat ukur.
4.4 Sensitivitas galvanometer (1)
4.4 Sensitivitas galvanometer (2)
4.4 Sensitivitas galvanometer (3)
Soal 4.1

Sebuah galvanometer diuji dalam rangkaian Gambar 4-10, di


mana : E= 1.5 V; R1 = 1.0Ω; R 2 = 2500 Ω ; R 3 adalah variabel

.
4.4 Sensitivitas galvanometer (4)

Anda mungkin juga menyukai