Pembimbing Akademik:
Eka Mishbahatul M.Has, S.Kep., Ns., M.Kep.
Ilya Krisnanan, S.Kep., Ns., M.Kep
Pembimbing Klinik:
Kushartinah, S.Kep., Ns
Ertawati, S.Kep., Ns., MM
Suparmiasih, S,Kep., Ns
Disusun Oleh:
Kelompok D1-5
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat serta
hidayah-Nya kami selaku penulis dapat menyelesaikan proposal Roleplay yang
berjudul “Supervisi Keperawatan” dengan sebaik-baiknya. Proposal ini memuat
penjelasan mengenai bagaimana sistematika pelaksanaan kegiatan supervisi
keperawatan, termasuk peran-peran didalam pelaksanaannya. Terima kasih
penulis ucapkan kepada para pembimbing yang telah memberikan arahan selama
penyusunan proposal yaitu Ibu Eka Mishbahatul M.Has, S.Kep., Ns., M.Kep. dan
Ibu Ilya Krisnanan, S.Kep., Ns., M.Kep selaku pembimbing akademik dan Ibu
Kushartinah, S.Kep., Ns dam Ertawati, S.Kep., Ns., MM selaku dan Ibu
Suparmiasih, S,Kep., Ns selaku kepala ruangan Bona II.
Proses penyusunan proposal ini tidak dapat terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berpartisipasi didalamnya. Kritik dan saran sangat kami harapkan guna
mengembangkan sekaligus membenahi proposal ini agar lebih baik kedepannya.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................1
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................3
1.2 Tujuan................................................................................................................4
1.2.1 Tujuan Umum............................................................................................4
1.2.2 Tujuan Khusus............................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
TINJAUAN LITERATUR.................................................................................................5
2.1 Definisi Supervisi...............................................................................................5
2.2 Prinsip Supervisi................................................................................................6
2.3 Pelaksana Supervisi............................................................................................7
2.4 Sasaran Supervisi...............................................................................................7
2.5 Syarat Supervisi.................................................................................................8
2.6 Frekuensi Supervisi............................................................................................9
2.7 Tujuan Supervisi................................................................................................9
2.8 Teknik dan Kerjasama dalam Supervisi...........................................................10
2.9 Alur Supervisi..................................................................................................13
2.10 Langkah Supervisi.............................................................................................13
2.11 Manfaat Supervisi.............................................................................................14
2.12 Peran Supervisor dan Fungsi Supervisi Keperawatan.......................................15
BAB III...........................................................................................................................17
PERENCANAAN PELAKSANAAN KEGIATAN......................................................17
3.1 Rencana Pelaksanaan.......................................................................................17
3.2 Metode Pelaksanaan.........................................................................................17
3.3 Instrumen.........................................................................................................17
3.4 Struktur Pengorganisasian................................................................................17
3.5 Mekanisme Kegiatan Supervisi........................................................................18
1
3.6 Evaluasi............................................................................................................19
BAB IV............................................................................................................................20
PENUTUP.......................................................................................................................20
4.1 Simpulan..........................................................................................................20
4.2 Saran................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA]....................................................................................................21
LAMPIRAN...................................................................................................................22
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Bentuk dari kegiatan supervisi sangat beragam dan melihat dari aspek
kepentingan dalam melakukan supervisi. Misal, untuk menilai bagaimana
kemampuan target supervisi terhadap kompetensi pemberian injeksi intravena
dan melakukan perawatan luka. Kegiatan supervisi sekaligus mampu menjadi
kegiatan bimbingan klinik dengan satu tujuan, yaitu pemberian pelayanan yang
optimal. Semua tenaga keperawatan berhak untuk terlibat dalam kegiatan
supervisi, terutama bagi yang sudah berpengalaman sehingga mampu memberikan
feedback yang baik dan menjadi dasar dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Keberhasilan pemberian bantuan dalam upaya meningkatkan ketrampilan
bawahan di dalam supervisi perlu terjalin kerjasama antara supervisor dengan
yang disupervisi. Kerjasama tersebut akan terwujud bila ada komunikasi yang
baik, sehingga mereka yang disupervisi merasakan masalah yang dihadapi adalah
masalah mereka sendiri.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
4
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
5
Supervisi keperawatan sebagai suatu proses berkesinambungan yang
dilakukan oleh manajer keperawatan atau pemimpin untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan seseorang, sehingga hal ini dapat meningkatkan
kualitas kinerja melalui pengarahan, obsevasi, dan bimbingan yang pada akhirnya
dapat meningkatkan mutu pelayanan.
6
2.3 Pelaksana Supervisi
Menurut Suarli dan Bahtiar (2009) pelaksanaan dalam supervisi yaitu :
1. Sebaiknya pelaksanaan supervisi adalah atasan langsung dari yang
disupervisi;
2. Pelaksana supervisi harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
cukup untuk jenis pekerjaan yang akan disupervisi;
3. Pelaksana supervisi harus memiliki keterampilan melakukan supervisi
artinya memahami prinsip pokok dan teknik supervisi;
4. Pelaksana supervisi harus memiliki sifat edukatif dan suportif, bukan
otoriter; dan
5. Pelaksana supervisi harus memiliki waktu yang cukup, sabar, dan selalu
berupaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
bawahan yang disupervisi.
7
2.5 Syarat Supervisi
Untuk dapat melaksanakan supervisi dengan baik diperlukan beberapa sarat
atau karakteristik yang harus dimiliki oleh pelaksana supervisi atau supervisor
(Azwar, 1996) adalah sebagai berikut :
8
1. Tepat waktu, artinya untuk mempertahankan struktur kerja, tindakan
pengawasan harus dilakukan pada saat yang tepat.
2. Sederhana, artinya tindakan pengawasan harus sederhana, bila tidak
akan memerlukan waktu lama untuk menerapkan dan menghasilkan
efek yang diinginkan.
3. Minimal, artinya pengawasan harus disediakan sedikit mungkin, yakni
sedikit yang diperlukan untuk menjamin pekerjaan akan diselesaikan
dan standar dipertahankan.
4. Luwes, artinya pengawasan yang selalu kaku dapat menjadi seperti
senjata makan tuan, para pekerja akan mencoba menghindarinya.
1. Overcontrol.
Kontrol yang terlalu berlebihan akan merusak delegasi yang diberikan. Staf tidak
akan dapat memikul tanggung jawabnya.
2. Undercontrol.
Kontrol yang kurang juga akan berdampak buruk terhadap delegasi, dimana staf
akan tidak produktif melaksanakan tugas limpah dan berdampak secara signifikan
terhadap hasil yang diharapkan. Hal ini akan berdampak terhadap pemborosan
waktu dan anggaran yang sebenernya dapat dihindarkan dengan memberikan
kesempatan waktu yang cukup kepada staf untuk berpikir dan melaksanakan
tugasnya.
9
1. Menjamin bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan dalam tempo yang diberikan dengan menggunakan sumber daya
yang tersedia.
2. Memungkinakan pengawas menyadari kekurangan-kekurangan para petugas
kesehatan dalam hal kemampuan, pengetahuan, dan pemahaman serta
mengatur pelatihan yang sesuai.
3. Memungkinkan para pengawas mengenali dan memberikan penghargaan
atas pekerjaan yang baik.
4. Memungkinkan manajemen mengetahui bahwa sumber daya yang
disediakan telah cukup dan dapat dimanfaatkan dengan baik.
5. Memungkinkan manajemen mennetukan penyebab kekurangan pada kinerja
tersebut.
Sedangkan tujuan supervisi keperawatan adalah upaya pemenuhan serta
peningkatan pelayanan kepada klien dan kleuarga yang berfokus pada kebutuhan,
ketrampilan dan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas (Nursalam,
2011).Sukardjo (2010) menyebutkan bahwasanya tujuan supervisi adalah
mengoptimalkan kondisi kerja yang nyaman, mencakup lingkungan fisik dan
suasana kerja diantaranya tenaga keperawatan dan tenaga lainnya, serta meliputi
jumlah persediaan. Beberapa tujuan yang dikemukakan oleh Sukardjo (2010)
adalah :
1. Mengorganisasikan staf dan pelaksana keperawatan dalam menjalankan
tugasnya.
2. Melatih staf dan pelaksana keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada klien.
3. Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar menyadari dan
mengerti terhadap peran, fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan
keperawatan.
4. Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan.
10
masalah dan penyebab masalah menggunakan tehnik pengamatan langsung oleh
pelaksana supervisi terhadap sasaran supervisi, serta pelaksanaan jalan keluar.
Dalam mengatasi masalah tindakan dapat dilakukan oleh pelaksana supervisi,
bersama-sama dengan sasaran supervisi secara langsung di tempat. Dengan
perbedaan seperti ini, jelaslah bahwa untuk dapat melaksanakan supervisi yang
baik ada dua hal yang perlu diperhatikan (Bachtiar dan Suarli, 2009).
1. Pengamatan langsung
Pengamatan langsung harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Untuk itu ada
beberapa hal lain yang harus diperhatikan.
a. Sasaran pengamatan. Pengamatan langsung yang tidak jelas sasarannya
dapat menimbulkan kebingungan, karena pelaksana supervisi dapat
terperangkap pada sesuatu yang bersifat detail. Untuk mencegah keadaan
yang seperti ini, maka pada pengamatan langsung perlu ditetapkan sasaran
pengamatan, yakni hanya ditujukan pada sesuatu yang bersifat pokok dan
strategis saja (selective supervision).
b. Objektivitas pengamatan. Pengamatan langsung yang tidak
terstandardisasi dapat menggangu objektivitas. Untuk mencegah keadaan
yang seperti ini, maka pengamatan langsung perlu dibantu dengan dengan
suatu daftar isi yang telah dipersiapkan. Daftar tersebut dipersiapkan untuk
setiap pengamatan secara lengkap dan apa adanya.
c. Pendekatan pengamatan. Pengamatan langsung sering menimbulkan
berbagai dampak dan kesan negatif, misalnya rasa takut dan tidak senang,
atau kesan menggangagu kelancaran pekerjaan. Untuk mengecek keadaan
ini pengamatan langsung harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
berbagai dampak atau kesan negatif tersebut tidak sampai muncul. Sangat
dianjurkan pengamatan tersebut dapat dilakukan secara edukatif dan
suportif, bukan menunjukkan kekuasaan atau otoritas.
2. Kerja sama
Agar komunikasi yang baik dan rasa memiliki ini dapat muncul, pelaksana
supervisi dan yang disupervisi perlu bekerja sama dalam penyelesaian masalah,
sehingga prinsip-prinsip kerja sama kelompok dapat diterapkan. Masalah,
11
penyebab masalah serta upaya alternatif penyelesaian masalah harus dibahas
secara bersama-sama.Kemudian upaya penyelesaian masalah tersebut
dilaksanakan secara bersama-sama pula.Teknik supervisi dibedakan menjadi dua,
supervisi langsung dan tak langsung.
12
c. Supervisor menilai setiap dokumentasi sesuai standar dengan
asuhan keperawatan pakai yaitu menggunakan form A Depkes
2005.
d. Supervisor menjelaskan, mengarahkan dan membimbing perawat
yang disupervisi komponen pendokumentasian mulai dari
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi kepada perawat yang sedang menjalankan pencacatan
dokumentasi asuhan keperawatan sesuai form A dari Depkes.
e. Mencatat hasil supervisi dan menyimpan dalam dokumen
supervisi.
13
1. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi;
b. Pelaksanaan Supervisi
1. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau instrumen
yang telah disiapkan;
2. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan;
3. Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan
klarifikasi permasalahan;
4. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan memvalidasi data
sekunder.
a. Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada
c. Pascasupervisi – 3F
1. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F-Fair);
2. Supervisor memberikan feedback dan klasifikasi (sesuai hasil laporan
supervisi);
3. Supervisor memberikan reinforcement dan follow up perbaikan.
14
Supervisi mempunyai tiga kegunaan. Pertama, supervisi berguna untuk
meningkatkan kemampuan supervisor dalam memberikan layanan kepada para
pelaksana kegiatan (perawat). Kemantapan kemampuan akan dialami apabila
supervisor sering melakukan supervisi. Kedua, supervisi bermanfaat untuk
meningkatkan kemampuan para pelaksana kegiatan. Ketiga, hasil supervisi
berguna untuk menyusun pedoman atau petunjuk pelaksanaan layanan profesional
kepada pelaksana kegiatan. Proses memberikan layanan, format-format yang
digunakan, catatan dan laporan supervisi, serta interaksi melalui hubungan
kemanusiaan antara supervisor dan yang disupervisi merupakan informasi yang
bermanfaat untuk menyusun patokan-patokan supervisi berdasarkan pengalaman
lapangan. Dengan demikian, supervisi berguna untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap para pelaksana kegiatan agar program itu dapat
dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan.
15
2.12 Peran Supervisor dan Fungsi Supervisi Keperawatan
Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan
keseimbangan pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang tersedia.
1. Manajemen pelayanan keperawatan.
Tanggung jawab supervisor adalah sebagai berikut.
a. Menetapkan dan mempertahankan standar praktik keperawatan.
b. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan.
c. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan
keperawatan, kerja sama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait.
2. Manajemen anggaran.
Manajemen keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan dan
pengembangan. Supervisor berperan dalam hal berikut:
a. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana
tahunan yang tersedia dan mengembangkan tujuan unit yang dapat
dicapai sesuai tujuan RS.
b. Membantu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan
anggaran keperawatan.
c. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola.
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi begitu
saja, tetapi memerlukan praktik dan evaluasi penampilan agar dapat dijalankan
dengan tepat. Kegagalan supervisi dapat menimbulkan kesenjangan dalam
pelayanan keperawatan.
16
BAB III
3.3 Instrumen
1. Status pasien
2. Instrumen supervisi
Keterangan:
(*) : Supervisor
17
3.5 Mekanisme Kegiatan Supervisi
Tahap Kegiatan Kegiatan Waktu Tempat
Intra Pelaksana 1. Karu, PP, dan PA menuju bed 30 menit Nurse station
pasien untuk melaksanaka
supervisi.
4. Mendelegasikan kepada PA
untuk membantu pemberian
obat injeksi intravena
18
Fair : Penilaian yang diberikan
dari supervisor oleh PA adalah
cukup baik.
Follow up : PA sudah
melakukan sesuai SPO dan
komunikasi sudah baik namun
perawat tidak membawa bak
injeksi dan lupa menyalakan
infus klien
3.6 Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Persiapan dilaksanakan 2 hari sebelum acara dimulai dari pembuatan
proposal, undangan dan berlatih role play untuk perawat primer yang
akan dilakukan supervisi serta Kepala ruangan sebagai supervisor
dalam kegiatan supervisi.
2. Evaluasi proses
Evaluasi dilihat berdasar kelancaran proses sesuai dengan rencana dan
alur yang ada serta perawat yang bertugas sesuai perannya.
3. Evaluasi hasil
a. Perawat primer mampu melaksanakan kegiatan tindakan sesuai
dengan prosedur
b. Kepala ruang mampu melakukan kegiatan supervisi sesuai
dengan prosedur.
c. Acara berjalan sesuai dengan proposal rencana kegiatan.
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Supervisi keperawatan merupakan suatu proses pemberian sumber-sumber
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan.
Tujuan dari pelaksanaan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan
pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan
kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.
4.2 Saran
Guna pengembangan lebih lanjut, penulis ingin memberikan saran yang
sangat bermanfaat terkait pelaksanaan supervisi keperawatan. Kegiatan supervisi
lebih baik dilakukan secara formal dengan pendokumentasian yang lengkap.
Namun, yang menjadi kendala adalah beban kerja perawat dan perencanaan
kegiatan yang kurang tepat. Harapannya, supervisi menjadi langkah awal untuk
koreksi terhadap kualitas pemberian pelayanan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul. 1996. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan
Chaves LDP, Mininel VA, Silva JAM, Alves LR, Silva MF, Camelo SHH.
Nursing supervision for care comprehensiveness.Rev Bras Enferm
[Internet]. 2017; 70(5):1106-11. [Thematic Edition “Good practices and
fundamentals of Nursing work in the construction of a democratic society”]
DOI: http://dx.doi.org/10.1590/0034-7167-2016-0491
https://www.scribd.com/document/330519393/Supervisi-Blog-1
https://www.academia.edu/32814469/PROPOSAL_SUPERVISI_Manajemen_Ke
perawatan?auto=download
21
LAMPIRAN
Kepala Ruangan
PELAKSANAAN Menilai kinerja perawat: Supervisi
Responsibility-Accountability-
Authorithy (R-A-A) PP 1 PP 2
PA PA
Pembinaan (3-F)
Penyampaian penilaian (fair)
Feed back (umpan balik) Kinerja perawat dan
PASCA Follow up (tindak lanjut), kualitas pelayanan
pemecahan masalah dan reward
22
23