SEMINAR ISI
21 JANUARI 2021
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PENELITIAN
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
KESIMPULAN DAN SARAN
PENDAHULUAN
LATAR Jumlah tenaga kerja konstruksi mencapai 8,3 juta orang,
sedangkan tenaga kerja yang bersertifikat hanya sekitar
BELAKANG 7,4% saja. (BPS, 2018)
TINJAUAN PUSTAKA
UMUM
Tenaga Terampil Konstruksi Indonesia yang selanjutnya disebut Tenaga Terampil adalah
tenaga dengan sertifikat keterampilan berdasarkan klasifikasi dan kualifikasi yang
ditetapkan seusai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang jasa
konstruksi
Sertifikat Keterampilan Kerja yang selanjutnya disebut degan SKTK adalah Sertfikat yang
diterbitkan LPJK dan diberikan kepada tenaga terampil konstruksi yang telah memenuhi
persyaratan berdasarkan disiplin keilmuan, kefungsian dan/atau keterampilan tertentu.
Klasifikasi Kualifikasi
Arsitektural Elektrikal Kelas 1
Sipil Tata Lingkungan Kelas 2
Mekanikal Lain-lain Kelas 3
METODE PENELITIAN
DIAGRAM ALIR
(Sumber: UUJK Tahun 2017, Jelantik dkk. (2014), Fitri, E. W. (2014), Rivelino (2017))
1 2 3 4 5
1 = Strongly Disagree
UJI
2 = Disagree VALIDITAS DAN RELIABILITAS
3 = Neutral
4 = Agree
5 = Strongly Agree
PENGOLAHAN
DAN
ANALISIS DATA
KARAKTERISTIK UMUM
RESPONDEN
rtabel=0,312
KESIMPULAN
DAN
SARAN
KESIMPULAN
Penerapan syarat kepemilikan sertifikat bagi tenaga terampil masih belum
menghasilkan implementasi yang tepat pada proyek konstruksi berskala besar di Kota
Tangerang Selatan.
Implementasi ketentuan di dalam UUJK 2017 masih belum sepenuhnya tepat.
Sebaggian besar responden sudah memahami prosedur perolehan SKTK dan pernah
mengikuti pelatihan.
Hambatan utama bagi sebagian besar responden adalah biaya dan waktu.
Masa berlaku SKTK (3 tahun) dinilai terlalu singkat.
Ada manfaat yang didapat dengan memiliki SKTK.
TERIMA KASIH