Nama :
Kelas :
Waktu : 10 menit
A. Petunjuk belajar
1. Bacalah dengan cermat informasi pada LKPD.
2. Bila mengalami kesulitan dalam memahami soal tanyakan kepada guru.
3. Dikerjakan dengan jujur.
B. Informasi pendukung
Pembuatan Koloid
1) Cara Kondensasi
Dengan cara kondensasi, partikel larutan sejati (molekul atau ion)
bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan dengan reaksi-
reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau
dengan pergantian pelarut.
Reaksi Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi.
Contoh:
Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S) dengan
belerang dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S ke dalam
larutan SO2.
2H2S(g) + SO2(aq) 2H2O(l) + 3S (koloid)
Hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air.
Contoh:
Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. Apabila ke dalam air
mendidih ditambahkan larutan FeCl3, maka akan terbentuk sol Fe(OH)3.
FeCl3(aq) + 3H2O (l) Fe(OH)3 (koloid) + 3HCl (aq)
Dekomposisi Rangkap
Contoh:
Sol As2S3 dapat dibuat dari reaksi antara larutan H3AsO3 dengan larutan
H2S.
2H3AsO3(aq) + 3H2S (aq) 2S3 (koloid) + 6H2O (l)
2) Cara Dispersi
Dengan cara dispersi, partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara
dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi, atau dengan loncatan bunga
listrik (cara busur Bredig).
Cara Mekanik
Menurut cara ini, butir-butir kasar digerus dengan lumping atau
penggiling koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian
diaduk dengan medium dispersi.
Contoh: Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang
bersamasama dengan suatu zat inert (seperti gula pasir), kemudian
mencampur serbuk halus itu dengan air.
Cara Peptisasi
Peptisasi adalah cara pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari
suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zat
pemeptisasi memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid.
Peran Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari
Sistem koloid banyak kita dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti
dialam (tanah, air, dan udara), industri, kedoktoran, sistem hidup, dan
pertanian.Diindustri sendiri, aplikasi koloid untuk diproduksi cukup luas. Hal ini
disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan untuk
mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan
bersifat stabil untuk produksi skala besar.
Berikut contoh sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari:
a. Industri kosmetik : susu pembersih muka, parfum, krim, pasta gigi, sabun.
b. Industri makanan : sirup, keju, mentega, susu, saus
c. Industri pertanian : peptisida (obat-obat semprot serangga) dan pupuk.
d. Industri farmasi : obat-obatan, penisilan untuk suntikan.
e. Industri lainnya : cat, keramik, plastik, kertas, lem, tinta, semen, dan
lainlainnya.
a. Elektroforesis d. Dialisis
b. Absorbsi e. Elektrolisis
c. Adsorpsi
11. Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi koloid bisa dihilangkan dengan
cara ...
a. Elektrolisis d. Dekantasi
b. Dialisis e. Prepitasi
c. Elektroforesis
13. Alat pengendap cottrel yang dipasang pada cerobong asap dan knalpot
mobil merupakan pemanfaatan dari proses ...
a. Dialisis d. Elektroforesis
c. Kondensasi
c. Pembuatan eskrim
15. Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi koloid bisa dihilangkan dengan
cara ...
a. Elektolisis d. Dekantasi
b. Dialisis e. Peptisasi
c. Elektroforesis
16. Pada pembuatan es krim, cat atau tinta, koloid yang membentuk lapisan
disekeliling partikel koloid yang lain disebut ...
b. Aerosol e. Buih
c. Gel
b. Elektrolisis e. Adsorpsi
c. Efek tydall
a. Kristalisasi d. Destilasi
b. Ultramikroskop c. Dialisis
e. Penguapan
19. Sol As2S3 merupakan koloid yang bermuatan negatif. Larutan yang paling
baik untuk mengkoagulasikan koloid ini adalah ...
5) Penjernihan air
a. 1) d. 4)
b. 2) e. 5)
c. 3)