AMIRA FATINAH
J1A018007
Latar Belakang
Lemak menjadi salah satu kelompok yang termasuk golongan lipid. Salah
satusifat yang khas dangolongan lipid adalah daya larutnya dalam pelarut
organik misalnya eter atau sebaliknya, ketidak larutannya dalam pelarut air.
Lemak dan minyak secara kimiawi adalah trigliserida yang merupakan bagian
terbesar kelompok lipid. Secara umum lemak diartikan sebagai trigliserida yang
dalam suhu ruang berbentuk cair. Lemak dalam makanan berfungsi sebagai
sumber energi dan secara biologis mempunyai arti sebagai penyimpanan zat-zat
cadangan. Jika mengkonsumsi makanan melebihi kebutuhan, maka
kelebihannya akan diubah menjadi lemak.
Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan
kandungan yang berbeda-beda. Lemak dan minyak seringkali ditambahkan
dengan sengaja ke dalam makanan dengan berbagai tujuan. Pengolahn bahan
pangan, minyak dan lemak akan berfungsi sebagai media penghantar panas
seperti minyak goreng, shortening (mentega putih), lemak, mentega dan
margarin. Penentuan lemak juga dimaksudkan utuk menambah kalori serta
memperbaiki tekstur dan cita rasa bahan pangan seperti pada kembang gula.
Penggunaan lemak berlebih dapat merugikan kesehatan karena dapat
meningkatkan kolesterol yang menyebabkan penyakit jantung korena (Winarno,
2001).
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk Mengetahui prinsip dasar
analisis lemak menggunakan metode soxhlet.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Alat-alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
batang pengaduk, gelas beaker 250ml, kondensor, pemberat soxhlet,
penangas air dan oven.
b. Bahan-bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
abu lemak, batu didih, kertas saring, kapas, heksana dan susu bubuk.
Prosedur Kerja
Hasil Pengamatan
W0 = 156,0658 gr
W1 = 2 gr
W2 = 156,1084 gr
, ,
= x 100%
,
= x 100%
= 0,0213 x 100%
= 2,13 %
Analisis Data
BAB V
PEMBAHASA
N
Whole milk atau Susu Segar, Susu jenis ini tidak melalui proses
pengolahan apapun di dalamnya dan mengandung lemak setidaknya 3,25
persen. Whole milk yang mengalami pasteurisasi disebut sebagai full cream,
karena lemaknya tidak disingkirkan, tetapi kandungan airnya dikurangi, sehingga
teksturnya menjadi lebih kental. Low fat milk atau susu rendah lemak, susu jenis
ini hanya mengandung lemak sekitar 0,5 – 2 persen saja. Tetapi, low fat milk
yang banyak dijual di pasaran, biasanya mengandung lemak lebih tinggi, yakni
sekitar 1 – 2 persen lemak. Skim milk atau susu bebas lemak , meskipun disebut
dengan susu bebas lemak, faktanya skim milk masih mengandung lemak sekitar
0,5 persen. Namun umumnya, susu jenis ini yang dijual di pasaran mengandung
0,1 persen lemak. Berdasarkan hasil pengamatan didapati kadar lemak sebesar
2,13%. Susu bubuk yang digunakan pada praktikum ini merupakan susu bubuk
kurang lemak sesuai dengan SNI. Menurut SNI susu bubuk berlemak minimal
26%, susu bubuk kurang lemak lebih dari 1,5% -kurang dari 26%, dan susu
bubuk bebas lemak maksimal 1,5%.
Angelia, I. O., 2016. Analisis Kadar Lemak pada Tepung Ampas Kelapa. Jurnal
Tech. 4 (1): 19-23.
Gilvery, Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi 3.
Airlangga University press : Surabaya
Harper, et al.1980. Biokimia(Review of Physiological Chemistry). Edisi 17. EGC :
Jakarta.
Riawan. 1990. Kimia Organik. Jakarta : Bina Rupa Aksara.