Anda di halaman 1dari 8

6.

HUBUNGAN KUMPARAN TRANSFORMATOR


3 PHASA

A. TUJUAN PERCOBAAN.
Setelah selesai melakukan percobaan para praktikan diharapkan :
 Mengidentifikasi terminal kumparan transformator tiga fasa sesuai dengan
rekomendasi IEC.
 Menentukan simbol hubungan dari suatu rangkaian transformator tiga fasa dengan
benar.
 Menggambarkan diagram vektor tegangan transformator tiga fasa sesuai dengan
macam hubungannya.
 Menghitung besarnya perbandingan transformasi antara kumparan primer dan
sekunder transformator tiga fasa.

B. TEORI DASAR.
Sebelum memulai merangkai kumparan transformator tiga fasa, perlu diadakan
pengetesan atau pengujian polaritas terminalnya. Hal ini dilakukan agar didapatkan hasil
rangkaian sesuai yang diinginkan. Identifikasi teminal transformator tiga fasa yang sesuai
dengan rekomendasi IEC adalah sebagai berikut :
a. Terminal Tegangan Tinggi (HV)
 Untuk polaritas rendah adalah A1 , B1 , dan C1.
 Untuk polaritas tinggi adalah A2 , B2 , dan C2.
 Untuk netral adalah N.
b. Terminal Tegangan Rendah (LV)
 Untuk polaritas rendah adalah a1 , b1 , dan c1.
 Untuk polaritas tinggi adalah a2 , b2 , dan c2.
 Untuk netral adalah n.
Jenis hubungan kumparan transformator tiga fasa, baik primer maupun sekunder
adalah terdapat tiga macam yaitu hubungan bintang (star = Y), segitiga (delta = D), dan
zig-zag (Z). Kumparan sekunder dan primer dapat dirangkai dengan hubungan yang
berbeda, ini berarti akan terdapat selisih fasa antara kedua kumparan tersebut. Untuk
memudahkan dalam mengingatnya, digunakan sistem jam untuk menyatakan selisih fasa
antara sisi primer dan sisi sekunder pada suatu fasanya. Jarum jam panjang menyatakan
arah vektor tegangan sisi primer (selalu menunjukkan angaka 12) dan jarum pendek menit
menyatakan vektor tegangan sekunder. Selisih fasanya adalah besarnya sudut yang
dibentuk kedua jarum tersebut. Suatu transformator yang hendak diparalelkan dengan
yang lain hendaknya mempunyai pergeseran fasa yang sama. Itulah sebabnya mengapa
pergeseran fasa ini selalu dicantumkan pada papan nama sebuah transformator tiga fasa
dalam bentuk simbol hubungan, misalnya Yyo, Yd5 dan sebagainya. Sebagai contoh,
misalkan Yd5 artinya kumparan tegangan tingginya dalam hubungan bintang (Y), dan
kumparan sisi tegangan rendahnya dalam hubungan delta (d) dan selisih fasanya sebesar
sudut yang dibentuk oleh jarum panjang dan jarum pendek pada saat pukul lima (5). Pada
gambar 1 dibawah ini diperlihatkan gambar diagram fasa tegangan sisi primer dan sisi
sekundernya.
12 12
11 A 1 11 c 1

10 2 10 2

9 3 9b 3

8 8
C B 4 4

a
7 5 7 5
6 6

Gambar 1 . Gambar diagram fasa tegangan transformator hubungan Yd5.

Perbandingan tegangan jala-jala (line) suatu transformator tiga fasa dapat dihitung
dengan rumus :

a  V LP ............................................................( 1)
V LS

Dengan : a’ = Perbandingan tegangan jala-jala.


VLP = Tegangan jala-jala kumparan primer.
VLP = Tegangan jala-jala kumparan sekunder
Vektor tegangan sisi primer dan sekunder dapat dibuat searah atau berlawanan arah
dengan mengubah cara melilit kumparan. Untuk transformator tiga fasa, arah tegangan
akan menimbulkan perbedaan fasa. Arah dan besar perbedaan fasa ini mengakibatkan
adanya berbagai kelompok hubungan pada transformator.
Dalam menentukan kelompok hubungan diambil suatu patokan sebagai berikut :
a. Notasi hubungan delta, bintang atau zig-zag masing-masing adalah D, Y dan Z untuk
sisi tegangan tinggi dan d,y dan z untuk sisi tegangan rendah.
b. Untuk ukuran fasa, dipakai notasi A, B, C untuk tegangan tinggi dan a,b,c untuk sisi
tegangan rendah.
c. Tegangan tinggi dianggap sebagai sisi primer dan tegangan rendah dianggap sebagai
sisi sekunder (untuk transformator step-down atau penurun tegangan.
d. Angka jam menyatakan bagaimana letak sisi kumparan tegangan tinggi terhadap sisi
tegangan rendah.
Jarum jam yang panjang dibuat selalu menunjuk angka 12 dan dibuat berimpit
tergantung dari perbedaan fasanya, vektor fasa tegangan rendah (a, b, dan c) dapat
diluaskan. Letak vektor fasa V2 tegangan rendah jala-jala menunjukkan arah jarum jam
pendek. Sudut antara jarum jam panjang dan pendek adalah pergeseran antara fasa A dan
a. Sebagai contoh diperlihatkan hubungan transformator tiga fasa pada gambar 2. dengan
melihat contoh gambar tersebut memperlihatkan patokan yang telah diberikan maka dapat
diketahui bahwa perbedaan fasa pada transformator mempunyai kelompok hubungan
Dy11.
12 A B C
11
A 1

10 2
a

b
9 3

a b
c c
B
8 4
C

7 5
6

Gambar 2. Transformator mempunyai kelompok hubungan Dy11.


C. PERALATAN YANG DIBUTUHKAN.
a. Transformator satu fasa 220 / 48, 5 A (3 buah)
b. Sumber daya AC tiga fasa 0 – 220 dan 380 V (1 buah)
c. Voltmeter AC (1 buah)
d. Kabel penghubung (15 buah)

D. RANGKAIAN PERCOBAAN.
a. Gambar percobaan 1 :
A a
A2 a2

A1 a1

B b
B2 b2

B1 b1

C c
C2 c2

C1 c1
N n
Y y

b. Gambar percobaan 2 :

A
A2 a2

A1 a1
a
B
B2 b2

B1 b1
b
C
C2 c2

C1 c1
N c
Y d
c. Gambar percobaan 3 :
A a
A2 a2

A1 a1

B b
B2 b2

B1 b1

C c
C2 c2

C1 c1
N
Y d

d. Gambar percobaan 4 :
A
A2 a2

A1 a1
a
B
B2 b2

B1 b1
b
C
C2 c2

C1 c1
c
D d

e. Gambar percobaan 5 :
A a
A2 a2

A1 a1

B b
B2 b2

B1 b1

C c
C2 c2

C1 c1
n
D y
E. PROSEDUR PERCOBAAN, TUGAS DAN PERTANYAAN.
a. Tandai terminal – terminal transformator sesuai dengan rekomendasi IEC dari
pengujian polaritas.
b. Buat rangkaian seperti pada gambar percobaan 1.
c. Hunbungkan primer dari transformator tiga fasa yang telah dirangkai dengan sumber
tegangan AC tiga fasa 380/220 Volt (A pada L1, B pada L2, C pada L3 N pada n).
Catat tegangan pengukuran pada tabel 1.
d. Untuk mengetahui tipe hubungannya atau kelompok jamnya, hubungkan terminal A
dan a. Kemudian catat tegangan antara terminal C dan c, B dan c, C dan b serta A dan
B, gunakan tabel 2.
e. Ulangi langkah c dan d untuk rangkaian percobaan 2,3,4,5,dan catat data pengukuran
pada tabel masing-masing.
f. Sebagai catatan, pada sisi primer dengan hubungan bintang (Y) menggunakan sumber
tegangan tiga fasa 380/220 Volt. Untuk hubungan delta sisi primer menggunakan
sumber tegangan tiga fasa 220/127 Volt.
g. Dari hasil percobaan 1 hingga 5, buatlah :
 Gambar diagram vektor tegangannya.
 Sebutkan simbol hubungannya.
 Hitunglah sudut beda fasa antara primer dan sekunder.
 Hitunglah secara vektoris sudut beda fasa tersebut dengan data tegangan yang
telah diperoleh pada tabel 2.
h. Sebutkan syarat-syarat transformator satu fasa yang akan dirangkaikan menjadi
transformator tiga fasa.
i. Gambarkan rangkaian transformator tiga fasa dengan simbol Dz10.
j. Buatlah kesimpulan dari percobaan yang anda lakukan.
F. TABEL EVALUASI.
a. Tabel 1.
TEGANGAN PERCOBAAN
(Volt) 1 2 3 4 5 KETERANGAN
AB
BC
CA
AN
BN
CN
ab
bc
ca
an
bn
cn

b. Tabel 2.

TEGANGAN PERCOBAAN
(Volt) 1 2 3 4 5 KETERANGAN
Cc
Bc
Cb
AB
c. Tabel 3.
KELOMPOK
HUBUNGAN TEGANGAN
JAM
0 Cc < Bc = Cb > Cc < AB
1 Cc < Bc > Cb = Cc < AB
2 Cc < Bc > Cb < Cc < AB
3 Cc < Bc > Cb < Cc  AB
4 Cc < Bc > Cb < Cc > AB
5 Cc = Bc > Cb < Cc > AB
6 Cc > Bc < Cb < Cc > AB
7 Cc > Bc < Cb = Cc > AB
8 Cc > Bc < Cb > Cc  AB
9 Cc > Bc < Cb > Cc < AB
10 Cc > Bc < Cb > Cc < AB
11 Cc = Bc < Cb > Cc < AB

Anda mungkin juga menyukai