Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi

1.A.1 Rekayasa Lalu Lintas


Menurut Homburger dan Kell (1981), rekayasa lalu lintas adalah sesuatu
perencanaan, perencanaan geometrik dan operasi lalu lintas di jalan raa serta
jaringannya, termasuk di Terminal Blunden (1981) menambahkan bahwa rekaysa
lalu lintas merupakan penerapan ilmu pengetahuan tentang perencanaan ,
perancangan, dan operasi sistem lalu lintas untuk mencapat keselamatan
pergerakan orang dan barang serta efisien. Menurut Shanne (1990), teknik lalu
lintaas didefinisikan sebagai bagian dari ilmu tenik yang berkaitan dengan
pergerakan orang dan barang di jalan serta aman dan efisien. Rekayasa atau
teknik lalu lintas mencangkup aspek-aspek seperti.
1. Perencanaan fasilitaas jalan
2. Design geometrik fasilitas jalan
3. Pengoperasian dan pengaturan lalu lintas
4. Traffic safety
5. Pemeliharaan dan pengetahuan fasilitas dan alat pengatur lalu lintas.

1.A.2 Side Friction


Side Friction atan dalam bahasa indonesia hambatan samping adalah
pengaruh kegiatan di samping ruas jalan terhadap kinerja lalu lintas, misalnya
pejalan kaki (bobot = 0,5), penghentian kendaraan umum atau kendaraan lainnya
(bobot = 1), kendaraan masuk dan keluar lahan di samping jalan (bobot = 0,7)
dan kendaraan lambat (bobot = 0,4).

1.A.3 Hubungan Volume, Kecepatan & Kepadatan


a. Volume menyatakan jumlah kendaraan yang melalui suatu potongan
jalan dalam periode tertentu atau dapat dikatakan juga jumlah kendaraan per
satuan waktu.Volume dapat dinyatakan dalam kend/jam, kend/menit,
kend/hari.
b. Kecepatan atau kecepatan tempuh didefinisikan sebagai kecepatan
rata-rata ruang (space mean speed) dari kendaraan ringan sepanjang segmen
jalan. Ukuran utama kinerja segmen jalan adalah kecepatan tempuh, karena
mudah dipahami dan diukur, dan merupakan masukan yang penting bagi
biaya pemakai jalan dalam analisis ekonomi.
c. Kepadatan atau kerapatan menyatakan kondisi suatu ruas jalan, yang
diperoleh dari perbandingan antara jumlah kendaraan yang ada pada suatu
potongan jalan tersebut dengan ruang jalannya. Satuan dari kepadatan lalu
lintas dalam kend/jam atau smp/km.
Prinsip umum yang mendasari hubungan antara ketiganya yaitu analisis
bahwa kecepatan akan berkurang bila kerapatan arus bertambah.
Pengurangan kecepatan akibat penambahan kerapatan arus mendekati
konstan pada arus rendah dan menengah, tetapi menjadi lebih besar pada
kerapatan arus yang mendekati kapasitas. Pada kondisi kerapatan arus
mendekati kapasitas, sedikit peningkatan pada kerapatan arus akan
menghasilkan pengurangan yang besar pada kecepatan.

1.A.4 Kapasitas & Kinerja Ruas

a. Kapasitas
Kapasitas didefinisikan sebagai arus maksimum yang dapat
dipertahankan per satuan jam yang melewati suatu segmen jalan dalam
kondisi yang ada. Untuk jalan 2/2 TT, kapasitas didefinisikan untuk arus dua-
arah, tetapi untuk jalan dengan banyak lajur, arus dipisahkan per arah
perjalanan dan kapasitas didefinisikan per lajur. Nilai kapasitas telah diamati
melalui pengumpulan data lapangan. Karena kurangnya lokasi yang arusnya
mendekati kapasitas segmen jalan sendiri (sebagaimana ternyata dari
kapasitas simpang sepanjang jalan), kapasitas juga telah diperkirakan secara
teoritis dengan menganggap suatu hubungan matematik antara kerapatan,
kecepatan, dan arus. Persamaan umum untuk menentukan kapasitas adalah:

C = C0 .FCW .FCPA .FCHS.........................................2)

keterangan:
C = Kapasitas (skr/jam)
C0 = Kapasitas dasar (skr/jam)
FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan
FCPA = Faktor penyesuaian pemisahan arah (hanya untuk jalan
tak terbagi)
FCHS = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan.

b. Kinerja Lalu Lintas Jalan


Dalam US-HCM, kinerja jalan diwakili oleh tingkat pelayanan (Level
of Service, LoS), yaitu suatu ukuran kualitatif yang mencerminkan persepsi
pengemudi tentang kualitas berkendaraan. LoS berhubungan dengan suatu
ukuran pendekatan kuantitatif, seperti kerapatan atau persen tundaan. Konsep
tingkat pelayanan telah dikembangkan untuk penggunaannya di Amerika
Serikat dan definisi LoS tidak secara langsung berlaku di Indonesia. Dalam
pedoman ini kecepatan, derajat kejenuhan dan derajat iringan digunakan
sebagai indikator kinerja lalu lintas dan parameter yang sama telah digunakan
dalam pengembangan "petunjuk pelaksanaan berlalulintas" yang berdasar
"penghematan".

1.A.5 Simpang Bersinyal & Tak Bersinyal

a. Simpang bersinyal

Simpang bersinyal yaitu simpang sebidang yang dilengkapi


Alat Pemberi Isyarat Lalu lintas (APILL) untuk pengaturan lalu lintasnya.

b. Simpang tak bersinyal

Simpang tak bersinyal yaitu salah satu jenis persimpangan yang


merupakan pertemuan dua atau lebih ruas jalan sebidang yang tidak diatur
oleh Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)
B. Survei Lalu Lintas

1.B.1 Persiapan

Sebelum survei utama/pokok dilakukan, perlu diadakan survei


pendahuluan (pilot surveys) yang dimaksudkan untuk:

1. Memperkirakan ketepatan pengambilan sampel (termasuk homogenetisnya).

2. Ketepatan metode yang dipilih.

3. Ketepatan formulir yang dibuat.

4. Efisiensi pertanyaan dan informasi yang dibuat pada lembar formulir untuk
responden.

5. Perkiraan biaya dan waktu survei utama.

6. Efisiensi organisasi survei.

Agar survei dapat dilakukan dengan efisien berikut informasi yang


dibutuhkan sebelum pelakasaan survei:

1. Lokasi

Lokasi survei harus mempertimbangkan faktor kemudahan dan


kejelasan dalam pengambilan data, serta keselamatan surveyor.

2. Waktu dan durasi survei

Pelaksanaan survei dipengaruhi oleh tujuan dari survei itu sendiri


serta aktivitas masyarakat pengguna lalu lintas. dipertimbangkan dalam
penetap an waktu survei, adalah: liburan sekolah, libur musiman, hari
dalam minggu (waktu kerja dan waktu istirahat), kondisi iklim
(misalnya: musim hujan), pekerjaan-pekerjaan penanganan jalan, dan lain-
lainnya.

1.B.2. Peralatan Survei

Survei lalu lintas dapat dilakukan secara manual dengan peralatan


sederhana, atau dengan menggunakan peralatan teknologi tinggi
(camcorder,detector, dan lain-lainnya). Berkaitan dengan Mata Kuliah Tugas
Rekayasa Lalu Lintas ini, secara umum peralatan yang digunakan terdiri dari:
formulir survei (inventarisasi, kecepatan, volume lalu lintas), Clif Board,
Ballpoint, Counter Pensil, Penghapus, Meteran, Stop Watch, dan Kamera.
Selain peralatan teknis di atas, yang perlu dipersiapkan adalah peralatan
keselamatan, kesehatan, keamanan, dan identitas diri. Peralatan tersebut
adalah: masker, payung/topi, mantel (jika hujan), jaket, dan air minum
(putih).

1.B.3 Jenis Survei

Jenis survei yang dilakukan ada 4 yaitu:

1. Survei geometrik jalan. Survei ini bertujuan untuk menentukan


perbedaan pembebanan lalu lintas, lebar jalur lalu lintas yang dapat
mempengaruhi nilai kecepatan arus bebas dan kapasitas, kereb dan
bahu jalan yang berdampak pada hambatan samping di sisi jalan,
median yang mempengaruhi pada arah pergerakan lalu lintas, dan nilai
alinemen jalan tertentu yang dapat menurunkan kecepatan arus bebas.

2. Survei hambatan samping (side friction). yaitu survei untuk mengkaji


interaksi antara arus lalu lintas dan kegiatan samping jalan yang
menyebabkan menurunnya arus jenuh dalam pendekat yang
bersangkutan.

3. Survei waktu tempuh (travel time). yaitu survei untuk menentukan


waktu total (jam, menit, atau detik), yang diperlukan oleh suatu
kendaraan untuk melalui suatu panjang jalan tertentu, termasuk seluruh
waktu tundaan dan waktu berhenti

4. Survei perhitungan lalu lintas (traffic counting). yaitu survei untuk


menghitung volume lalu lintas harian rata-rata tahunan yang ditetapkan
dari survei perhitungan lalu lintas selama satu tahun penuh dibagi
jumlah hari dalam tahun tersebut, atau ditetapkan berdasarkan survei
perhitungan lalu lintas yang lebih pendek sesuai ketentuan yang
berlaku, dinyatakan dalam skr/hari.

1. B.4 Cara Survei


Cara survei Geometrik Jalan

1. Merencanakan Waktu yang aman dan sepi (malam hari)


2. Menyiapkan alat – alat pengambilan data
3. Melakukan pengukuran terhadap data yang ada dalam formulir
4. Merekap semua data menjadi satu kesatuan
5. Menggambar segala informasi dan lingkungan lokasi yang
telah ditentukan di formulir survey geometrik

Cara survei Hambatan Samping

1. Merencanakan waktu pengambilan data (saat peak hour, atau


off peak hour).
2. Menyiapkan tim pengambilan data (penyeberang jalan,
PKL, angkutan umum naik/turunkan penumpang, keluar
masuk area parkir, dan keluar masuk gang atau jalan
lainnya).
3. Menyiapkan formulir survei dan alat-alat yang dibutuhkan.
4. Menyiapkan lokasi pengambilan dan pemberian tanda batas
survei
5. Menempatkan seluruh surveyor sesuai dengan posnya 30
menit sebelum survei dilaksanakan.
6. Menyamakan setting waktu alat pengukur waktu.
7. Melakukan pencatatan aktifitas hambatan samping tiap
interval 5 menit selama survei
8. Merekap seluruh data yang diperoleh pada formulir survey.
Peta Situasi Pengambilan Data Side Friction (Hambatan
Samping)

Cara survei Travel Time

1. Merencanakan waktu pengambilan data (saat peak hour, atau


off peak hour).
2. Menyiapkan tim pengambilan data tiap arah pergerakan
(mencakup surveyor: sepeda motor, mobil, bis, truk,
sepeda, becak, dan lainnya sesuai klasifikasi yang
diinginkan).
3. Menyiapkan formulir survei dan alat-alat yang dibutuhkan.
4. Menyiapkan lokasi pengambilan dan pemberian tanda batas
survei pada malam (dini hari) sebelumnya. Jarak antar 2 garis
batas (L) disesuaikan dengan klasifikasi yang diinginkan
5. Menempatkan seluruh surveyor sesuai dengan posnya 30
menit sebelum survei dilaksanakan.
6. Menyamakan setting waktu alat pengukur waktu.
7. Melakukan pencatatan waktu tempuh tiap sampel tiap jenis
kendaraan yang lewat tiap interval 5 menit selama survey.
Sampel yang diambil harus mewakili populasi yang ada.

Cara survei Traffic Counting

1 .Merencanakan waktu pengambilan data (saat peak hour, atau


off peak hour).
2. Menyiapkan tim pengambilan data tiap arah pergerakan
(mencakup surveyor: sepeda motor, mobil, bis, truk, sepeda,
becak, dan lainnya sesuai klasifikasi yang diinginkan).
3. Menyiapkan formulir survei dan alat-alat yang dibutuhkan.
4. Menyiapkan lokasi pengambilan dan pemberian tanda batas
survei pada malam (dini hari) sebelumnya.
5. Menempatkan seluruh surveyor sesuai dengan posnya 30
menit sebelum survei dilaksanakan.
6. Menyamakan setting waktu alat pengukur waktu.
7. Melakukan pencatatan volume kendaraan yang lewat tiap
interval 5 menit selama survey.
8. Merekap seluruh data yang diperoleh pada formulir survey
C. RINGKASAN PELAKSANAAN SURVEY

1.C.1 Gambar Geometrik

Azam Ravanael Haikal

Survei geometrik jalan dilakukan pada hari senin, 30 september 2019


pukul 23.00 sampai selasa dini hari tanggal 1 oktober pukul 02.30. Survei
geometrik yang saya lakukan bertempat dijalan Ahmad Yani dari
simpang tiga UMS sampai gate siwal bagian timur. Ada beberapa hal
yang dilakukan saat survei goemetrik jalan untuk praktikm, yang pertama
yaitu menentukan jarak dari lampu lalu lintas sampai dengan kira-kira 90
meter jarak untuk pemberhentian. Setelah itu mengukur jarak per20
meter sampai dengan total jaraknya 200 meter. Kemudian pada salah satu
jarak per20 meter tersebut dicari yang mempunyai kemungkinan side
friction terkecil, tidak ada jalan in out, dan juga tidak terlalu dekat
dengan lampu merah. Setelah menemukan 20 meter yang memiliki side
friction terkecil dibuatlah jarak 10 meter untuk menghitung travel time.
Setelah itu mengkukur jelan tersebut untuk membuat penampang
melintang dan cross section pada aplikasi CAD. Keadaan jalan pada
malam hari tersebut masih tergolong ramai karna jalan tersebut
merupakan jalan provinsi.

Muhammad Fadillah Utomo

Survei ini di laksanakan pada hari Senin, 30 September 2019 pada


pukul 23.00-02.00 di Jl. Ahmad Yani 2. Ini adalah survei pertama yang
dilaksanakan. Survei geometrik ini bertujuan untuk mengetahui kondisi
geometrik suatu jaringan jalan, klasifikasi tipe ruas jalan, karakteristik
ruas jalan, serta tipe lingkungan. Survei dilaksanakan pada malam hari
sebab kita harus mengukur jaringan jalan, karena apabila dilakukan pada
siang hari maka akan mengganggu lalu lintas, selain itu malam hari
volume kendaraan yang melintas tidak ramai seperti pada siang hari.
Pada saat survei, kami semua bekerja sama saling membantu satu sama
lain tidak peduli dari kelompok mana saja. Kami saling membagi tugas,
ada yang mengukur, menandai jalan yang sudah diukur, dan memegang
light stick supaya kendaraan yang akan lewat menjaga jarak dari kami
yang berada di bahu jalan. Meskipun ada yang tertidur karena kelelahan
tetapi anggota yang bekerja sudah lebih dari cukup untuk mengerjakan
survei ini. Akhirnya survei ini selesai pada pukul 01.30, lebih cepat 1 jam
dari jadwal. Karena kerja sama kita semua survei ini bisa berjalan dengan
cepat.

Gambar. Jalan A Yani 2

1.C.2 Side Friction

Azam Ravanael Haikal

Survei ketiga yaitu menghitung Side Friction (SF) pada hari


rabu, 2 oktober 2019 pukul 15.00-17.00 di Jalan Ahmad Yani 2
bagian selatan di 140-160m. kendaraan yang melintas sore itu cukup
ramai namun survei yang dilakukan adalah side friction yaitu
menghitung kendaraan-kendaraan yang dianggap sebagai hambatan
pada arus lalu lintas tersebut. Hambatan yang terjadi pada bagian
yang saya survei tergolong tidak banyak karna tidak ada in out area,
bahu jalan yang sangat kecil sehingga kecil kemungkinan ada
kendaraan yang parkir, terdapat satu halte pemberhentian bus tetapi
tidak banyak orang yang hendak naik bus dari halte tersebut,
sehingga pada jalur tersebut tergolong lancar dan hanya ada sedikit
hambatan. Hambatan terbanyak yang tercatat hanya dari pejalan kaki
dan itu hanya terdapat 10 pejalan kaki,2 penyebrang jalan dan 8 yang
berjalan pd area yang saya amat. Dari hambatan yang lain seperti
keluar masuk area, parkir, pedagang / gerobak, dan pemberhentian
bus hanya tercatat 9. Jadi side friction yang tercatat selama 2 jam
hanya 19 hambatan.

Muhammad Fadillah Utomo

Survei terakhir dilaksanakan pada rabu pukul 15.00-17.00. Pada


survei ini saya menghitung Side Friction (SF) yaitu mencari faktor
hambatan samping dan menentukan kelas hambatan samping suatu
ruas tertentu. Di sini saya mendapatkan ruas 120-140 bagian Selatan
Jl. Ahmad Yani 2. Pada ruas ini saya mendapatkan data yang tidak
terlalu banyak di karenakan ruas yang saya dapatkan perhitungan
hambatan sampingnya hanya bergantung pada halte dan putaran pada
median jalan. Bahkan pada pukul 15.05-15.10, 15.35-15.40, 16.15-
16.20, 16.25-16.30, 16.40-16.50, dan 16.55-17.00 saya tidak
mendapatkan perhitungan hambatan samping. Saya mendapatkan
data lebih dari 10 pada pukul 15.45-15.40 dikarenakan terjadi
kejadian yang seharusnya tidak terjadi yaitu kecelakaan, disebabkan
karena pengemudi motor tidak segera memperlambat kendaraannya
saat ada mobil yang hendak memutar. Banyak orang yang membantu
pengemudi tersebut, oleh sebab itu saya mendapatkan data yang
cukup banyak. Lalu pada pukul 16.30-16.35 ada lebih dari 5
kendaraan roda 2 yang keluar jalur dari ruas saya karena ingin
berbelok ke RM Mang Engking. Setelah itu sampai pukul 17.00 saya
mendapatkan data rata-rata 1 saja.

Farah Nada Nurlya Ashilah

Pada hari Rabu, 2 Oktoer 2019 pukul 15.00-17.00 WIB saya


melakukan survey SF (Side Friction) di ruas jalan Ahmad Yani (2)
pendekat selatan (100-120). Berdasarkan pengamatan ketika survey
berlangsung, kebanyakan hambatan terjadi karena adanya kendaraan
yang keluar masuk area. Karena kebetulan pada jarak 100-120 di
ruas jalan Ahmadd Yani (2) ini berada di depan restoran. Cuaca pada
saat survey cukup cerah sehingga aktivitas tidak terhambat. Pada saat
survei side friction selain kendaraan yang keluar masuk area, ada
juga pedestrian yaitu tukang parkir yang membantu kendaraan
dalam proses menyebrang jalan. Selama 2 jam survei saya hanya
menemukan 1 bus yang berhenti dan parkir untuk menurunkan
penumpang. Ada beberapa pedestrian yaitu berupa pejalan kaki dan
penyebrang jalan serta saya tidak menemukan adanya vendor.
Kendaraan yang mendominasi pada survei SF ( Side Friction )
adalah mobil dan motor. Dari hasil survei, hambatan samping pada
jam tertentu cukup rendah, contoh : pada jam 15.15-15.20 hanya ada
1 roda dua yang keluar masuk area. Dan pada saat jam-jam tertentu
juga keadaan hambatan samping cukup tinggi yaitu pada jam 16.35-
16.50 jika di total ada puluhan kendaraan roda 2 yang keluar masuk
area.

1.C.3 Traffic Counting

Azam Ravanael Haikal

Survei kedua yang saya laksanakan yaitu menghitung TC


(Traffic Counting) pada hari rabu,2 oktober 2019 pukul 06.00-08.00,
tepatnya disimpang mendungan bagian barat. Pada survei traffic
counting, kendaraan yang saya hitung yaitu kendaraan ringan / LV
(Light Vehicles) yang melaju lurus dilajur dalam dan yang berbelok
kiri kearah mendungan jika ada . Keadaan kendaraan yang melintas
pada pagi itu sangat padat dan ramai, hal ini dikarenakan jam-jam
tersebut adalah jam orang-orang untuk memulai beraktifitas, baik
bersekolah, bekerja, berdagang dan sebagainya. Walaupum jalan
terhitung sangat ramai tetapi pelaksanaan survei tetap berjalan
lancar, tidak ada kendala juga karna yang saya hitung adalah
kendaraan-kendaraan seperti mobil pribadi, angkot, elf, dan
sebagainya yang tergolong mudah dihitung tidak seperti motor yang
satu lajur bisa mencapai 3 kendaraan lewat secara bersamaan.

Muhammad Fadillah Utomo

Survei kedua, yang dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Oktober


2019 pada pukul 06.00-08.00 di pendekat Barat pada Jl. Ahmad Yani
3 bagian dalam. Pada survey pagi hari ini, saya mendapatkan bagian
Pencacahan Arus Lalu Lintas (Traffic Counting) bagian ST* MC,
yaitu menghitung jumlah kendaraan bermotor yang melewati suatu
jaringan jalan bagian dalam dan menghitung jumlah kendaraan
bermotor yang berbelok dari bagian dalam jalan. Dari pukul 06.00-
06.20 rata-rata volume kendaraan bermotor yang lewat belum terlalu
banyak yaitu sebesar 45,8. Mulai pukul 06.25 volume kendaraan
bermotor semakin meningkat pesat yaitu diatas 100 kendaraan.
Volume semakin meningkat dari pukul 06.25- 06.45, mungkin
dikarenakan orang-orang mulai beraktivitas seperti berangkat ke
sekolah, kuliah, atau kerja. Dan terhitung jumlah terbesar kendaraan
bermotor yang melewati yaitu 158 kendaraan yaitu pada pukul
06.40-06.45. Setelah itu terjadi penurunan volume kendaraan pada
pukul 07.00 dikarenakan pada pukul tersebut, seseorang sudah
memulai kegiataanya di tempat mereka masing-masing. Hingga
pukul 08.00 rata-rata volume kendaraan bermotor yang melewati
jalan ini hanya sebesar 68,83. Dan terhitung jumlah volume tertinggi
sebesar 84 kendaraan pada pukul 07.30, lalu terendahnya hanya
sebesar 47 kendaraan pada pukul 07.55-08.00.

Farah Nada Nurlya Ashilah

Pada hari Rabu, 2 Oktober pukul 06.00-08.00 WIB saya


melakukan survei Traffic Counting (TC) di pertigaan mendungan sisi
pendekat utara. Saya mendapatkan bagian untuk menghitung
kendaraan jenis LV (Light Vehicles) atau kendaraan ringan dan HV
(Heavy Vehicles) atau kendaraan berat yang berbelok ke arah kiri
(LT). Cuaca pada saat survei cukup cerah sehingga aktivitas berjalan
seperti biasanya. Kendaraan yang melewati pertigaan mendungan ini
kebanyakan dari jenis MC (Motorcycle), hanya ada beberapa
kendaraan ringan (LV) dan pada saat survei saya tidak menemukan
ada satupun kendaraan berat (HV) yang keluar dari pertigaan
mendungan ke jalan raya Ahmad Yani. Keadaan pada jam-jam
tertentu cukup ramai karena banyaknya volume kendaraan yang
hendak berbelok ke arah kanan yang menyebabkan terhambatnya
lalu lintas di jalur utama yaitu jalan raya Ahmad Yani. Padatnya
volume kendaraan di jam-jam tertentu di sebabkan karena
masyarakat daerah tersebut baru memulai aktivitas di jalanan
berupa pergi ke kantor dan pergi ke sekolah.

1.C.4 Travel Time

Azam Ravanael Haikal

Survei pertama yang saya laksanakan yaitu, menghitung travel


time dihari selasa, 1 oktober 2019 pukul 15.00-17.00 di Jalan Ahmad
Yani 2. Untuk survei travel time, kendaraan yang saya hitung yaitu
MC (MotorCycle) di lajur dalam bagian jalur utara Jalan Ahmad
Yani 2. Keadaan kendaraan yang melintas pada sore itu tergolong
sangat ramai dan cepat, hal ini dikerenakan jalan tersebut merupakan
jalan provinsi dan juga jalan menuju kota solo, kemudian pada
daerah yang saya hitung saat survei dari arah barat terdapat
persimpangan dan lampu lalu lintas sehingga kendaraan yang
melintas dalam keadaan sangat cepat. Berhubung jalan tersebut
merupakan jalan provinsi jadi tidak hanya kendaraan bermotor saja
yang lewat tetapi banyak juga kendaraan-kendaraan berat. Selama
melakukan perhitungan travel time tidak ada kendala yang berarti,
hanya saja kebanyakan motorcycle (MC) yang saya hitung
melewatinya adalah lajur luar karna lajur dalam lebih didominasi
kendaraan-kendaraan LV (light vehicles) dan HV (heavy vehicles).

Muhammad Fadillah Utomo

Survei pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 1 Oktober 2019


pukul 15.00-17.00 di Jl. Ahmad Yani 2. Pada praktikum ini saya
mendapatkan bagian menghitung Time Travel (TT) kendaraan berat
atau Heavy Vehicle (HV) yaitu Bus Besar, Truk 2 As dan 3 As, Truk
Gandeng, dan Truk Semi Trailer dan Kendaraan Tak Bermotor (UM)
yaitu Sepeda, Becak, Kereta Dorong. Saya menghitung kendaraan di
lajur jalan bagian selatan atau kendaraan yang menuju ke arah barat.
Pada pukul 15.00-15.30 volume kendaraan berat yang melintas
masih ramai lancar. Namun setelah pukul 15.30 sampai seterusnya
jalanan mulai macet dikarenakan penumpukan kendaraan pada
persimpangan, karena hal tersebut saya tidak bisa menghitung Travel
Time kendaraan tersebut. Akhirnya, pukul 16.05 kami disuruh pindah
tempat yang sebelumnya berada di sebrang RS Yarsis menjadi depan
Mega Baja. Setelah pindah, saya dapat menghitung Travel Time
kendaraan tersebut karena kemacetannya tidak sampai ke depan
Mega Baja. Namun saat pukul 16.25 kemacetannya semakin panjang
dan mencapai depan Mega Baja, saya pun tidak dapat menghitung
Travel Time. Hingga waktu selesai, dalam waktu setiap 5 menit saya
hanya dapat menghitung tidak lebih dari 2 kendaraan berat, sisanya
kendaraan tak bermotor yang melintas.

Farah Nada Nurlya Ashilah

Pada hari selasa, 1 Oktober 2019 pukul 15.00-17.00 WIB saya


melaksanakan survei TT (Travel Time) di ruas Jalan A Yani 2
Selatan di jalur luar. Ruas Jalan A Yani 2 itu sendiri terletak setelah
simpang 3 UMS sepanjang 200 meter ke arah timur. Pada saat survei
Travel Time, saya menghitung LV atau lebih jelasnya menghitung
jenis kendaraan berupa : mobil pribadi/kendaraan pribadi, mobil pick
up, mobil box, angkot colt, bus kecil, elf dan kendaraan bermotor
roda 3. Untuk menghitung travel time pada kendaraan dilakukan
dengan menentukan jarak 10 meter yang dibuat di antara garis
SF(Side Friction) kemudian dengan menggunakan stopwatch kita
hitung waktu kendaraan tersebut ketika melewati garis yang telah
ditentukan. Ketika survei dilaksanakan, kebanyakan yang melintas di
Jalan A Yani 2 ini adalah kendaraan pribadi. Ada beberapa mobil
pick up, ada sedikit angkot colt dan bis kecil, serta saya hampir tidak
menemukan adanya kendaraan roda 3. Pada saat jam jam tertentu
saya hampir tidak bisa menghitung kecepatan kendaraan karena
kondisi jalanan yang terlalu padat dan menyebakan
kemacetan.Waktu tercepat kenndaraan yang saya hitung adalah 0, 45
detik. Sedangkan waktu terlama adalah 3 detik.

Anda mungkin juga menyukai

  • Potongan CC
    Potongan CC
    Dokumen1 halaman
    Potongan CC
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • Univer
    Univer
    Dokumen1 halaman
    Univer
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • BAB II - Azimuth Gabungan
    BAB II - Azimuth Gabungan
    Dokumen1 halaman
    BAB II - Azimuth Gabungan
    Sarwono Edhi
    Belum ada peringkat
  • Denah SKALA 1:100: Dapur 0.00 Teras - 0.05
    Denah SKALA 1:100: Dapur 0.00 Teras - 0.05
    Dokumen1 halaman
    Denah SKALA 1:100: Dapur 0.00 Teras - 0.05
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • BAB II - Azimuth Gabungan
    BAB II - Azimuth Gabungan
    Dokumen1 halaman
    BAB II - Azimuth Gabungan
    Sarwono Edhi
    Belum ada peringkat
  • Denah Pondasi SKALA 1:100: Dapur 0.00 Teras - 0.05
    Denah Pondasi SKALA 1:100: Dapur 0.00 Teras - 0.05
    Dokumen1 halaman
    Denah Pondasi SKALA 1:100: Dapur 0.00 Teras - 0.05
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii - 16
    Bab Iii - 16
    Dokumen10 halaman
    Bab Iii - 16
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • Potongan BB
    Potongan BB
    Dokumen1 halaman
    Potongan BB
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • Jalan A Yani 2 (A4)
    Jalan A Yani 2 (A4)
    Dokumen1 halaman
    Jalan A Yani 2 (A4)
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • Bab 1-1
    Bab 1-1
    Dokumen63 halaman
    Bab 1-1
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • Potongan Aa
    Potongan Aa
    Dokumen1 halaman
    Potongan Aa
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • Bab 6B
    Bab 6B
    Dokumen5 halaman
    Bab 6B
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • Jalan A Yani 2 (A3)
    Jalan A Yani 2 (A3)
    Dokumen1 halaman
    Jalan A Yani 2 (A3)
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • Ekstraksi Aspal
    Ekstraksi Aspal
    Dokumen3 halaman
    Ekstraksi Aspal
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • Banker 5
    Banker 5
    Dokumen18 halaman
    Banker 5
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv - 32
    Bab Iv - 32
    Dokumen15 halaman
    Bab Iv - 32
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii - 32
    Bab Iii - 32
    Dokumen10 halaman
    Bab Iii - 32
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv - 16
    Bab Iv - 16
    Dokumen6 halaman
    Bab Iv - 16
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Hasil Pengujian Agregat
    Bab Iv Hasil Pengujian Agregat
    Dokumen18 halaman
    Bab Iv Hasil Pengujian Agregat
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv - 16
    Bab Iv - 16
    Dokumen6 halaman
    Bab Iv - 16
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • Banker 2
    Banker 2
    Dokumen72 halaman
    Banker 2
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • Banker 1
    Banker 1
    Dokumen10 halaman
    Banker 1
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • Kemuhammadiyahan
    Kemuhammadiyahan
    Dokumen5 halaman
    Kemuhammadiyahan
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • Banker 5
    Banker 5
    Dokumen18 halaman
    Banker 5
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii - 16
    Bab Iii - 16
    Dokumen10 halaman
    Bab Iii - 16
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • Bab 6a
    Bab 6a
    Dokumen6 halaman
    Bab 6a
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Baru
    BAB IV Baru
    Dokumen8 halaman
    BAB IV Baru
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen8 halaman
    Bab 2
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen5 halaman
    Bab 5
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat
  • BAB 3 Baru
    BAB 3 Baru
    Dokumen10 halaman
    BAB 3 Baru
    fafa fadillah
    Belum ada peringkat