Anda di halaman 1dari 3

1. Fahey, T.D., Insel, P.M., Roth, WT., Insel, C.E.A., 2017.

Fit & well: core


concepts and labs in physical fitness and wellness, 12th Ed. New York: McGraw-
Hill.
2. Manandhar MC. Functional and nutritionalstatus of free-living elderly people.
Nutrition Society 1995;54:677-91.
3. Setiowati, A. 2014. Hubungan Indeks Massa Tubuh, Persen Lemak Tubuh, Asupan
Zat Gizi Dengan Kekuatan Otot. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia, Vol.4,
No.1.
4. Rolland, Y., Vellas, B. 2010. Sarcopenia,Brocklehurst’s Textbook of
Geriatric.Philadelphia: Elsevier.587-593
5. Roberts H, Denison H, Martin H, Patel H, Syddall H, Cooper C dkk. A
review of the measurement of grip strength in clinical and epidemiological
studies: towards a standardised approach. Age and Ageing. 2011;40(4):423-429.
6. Putrawan IBP, Kuswardhany RAT. Faktor-Faktor yang Menentukan Kekuatan
Genggaman Tangan pada Pasien Lanjut Usia di Panti Wredha Tangtu dan Poliklinik
Geriatri Rsup Sanglah Denpasar. J peny dalam 2011; 12(2): 87-91
7. Ezema C, Iwelu E, Abaraogu U, Olawale O. Handgrip Strength in
Individuals with Long- Standing Type 2 Diabetes Mellitus: A preliminary
report. African Journal of Physiotherapy and Rehabilitation Sciences.
2012;4(1-2):67-71.
8. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Apa Definisi Aktivitas Fisik. Tersedia di
: http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/apa-definisi-aktivitas-fisik
9. Ryoto, V. 2012. Hubungan Antara Kekuatan Otot Genggam dengan Umur,
Tingkat Kemandirian dan Aktivitas Fisik pada Lansia Wanita Klub Geriatri
Terpilih.Jakarta Utara: Universitas Indonesia
10. Yuniar Rosmalina,dkk. Faktor-faktor yang mempengaruhi muscle strength pada laki-
laki lanjut usia. Buletin Penelitian Kesehatan. Jakarta: Depkes RI; 2001; 29(4):184-
94.
11. Chattalia VN, Juhanna IV, Nugraha MHS, Wahyuni N. Hubungan Aktivitas Fisik
Terhadap Kekuatan Genggaman dan Kecepatan Berjalan pada Lansia di Kelurahan
Panjer. Sport and Fitness Journal 2020; 8(3): 205-211
12. Haider S, Luger E, Kapan A, Titze S, et al. Associations Between Daily Physical
Activity, Handgrip Strength, Muscle Mass, Physical Performance and Quality Of Life
In Prefrail and Frail Community-Dwelling Older Adults. Qual Life Res 2016; 25:
3129-3138
13. Sagala NFA, Ardiani F, Lubis Z. Gambaran Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat
Saji (Fast Food), Aktivitas Fisik Dan Status Gizi Pada Remaja Di Sma Negeri 1
Padangsidimpuan. Jurnal Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi. 2017; 1(1):
1-6
14. WHO. (2007). “a Guide for Population Based Approaches to Increasing Levels of
Physical Activity : Implementation of the WHO Strategy on Diet, Physical Activity
and Health”: 24. —. . (2017). “Physical activity”.
15. Center for Disease Control and Prevention (CDC):Physical Activity.2014
http://www.cdc.gov/physical activity.html.
16. Hardinge, M.G., & Shryock, H. (2001). Kiat keluarga sehat mencapai hidup prima
dan bugar. (Terjemahan: Ruben Supit). Bandung: Indonesia Publishing House
17. Andriyani, F.D., & Wibowo, Y.A. (2015). Pengembangan ekstrakulikuler
olahraga sekolah. Yogyakarta: UNY Press.
18. Erwinanto, D. (2017). Hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan kebugaran
jasmani siswa kelas x tahun ajaran 2016/2017 di SMK Muhammadiyah 1 Wates
Kabupaten Kulon Progo DIY. Skripsi, sarjana tidak diterbitkan. Universitas
Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
19. Nurmalina R. (2011). Pencegahan dan management obesitas. Jakarta: PT.
Gramedia.
20. Bouchard, C., Blair, S. N., & Haskell, W. L. (2007). Physical activity and
health.United States: Human Kinetics.
21. Lutan, R. (2002). Menuju sehat dan bugar. Jakarta: Depdiknas.
22. Sri, A. (2019). Hubungan antara aktivitas fisik dengan dysmenorrheaprimer pada atlet
dan non atlet renang remaja putri usia 12 -16 tahun di club orca gajahyana kota
Malang. Jurnal Siklus, Vol 8, No.2.

23. Kusriyanti & Sukoco, P. (2020). Pengembangan model aktivitas jasmani berbasis
alam sekitar untuk meningkatkan kecerdasan naturalis siswa. Jurnal Pendidikan
Jasmani Indonesia, Vol 16 (1), 65-77.
24. Winarni, S. (2004). Perlukah pendidikan jasmani di perguruan tinggi? (sebuah
strategi adopsi & kesetiaan beraktivitas jasmani dan olahraga). Jurnal
Pendidikan Jasmani Indonesia, Vol 1, No 1.
25. U.S. Department of Health and Human Services. (2008). Physical activity
and health: A Report of the Surgeon General. Volume 7-8.
26. Thomas, J. R., Nelson, J. K., & Silverman, S. J. (2005). Reseach methods in physical
activity. United States of America: Human Kinetics.
27. Begona & Elena. (2006). Physical activity and health in children and adolescents.
Madrid, Spain. Ministerio De Sanidad Y Consumo.
28. Miles, L. (2007). Physical activity and health. London: British Nutrition Foundation
Bulletin.
29. Baumgartner, T.A., Jackson, A.S., & Mahar, M.T. (2007). Measurement for
evaluation in physical education and exercise science. New York: McGraw Hill.
30. FAO. (2001). Human energy requirements. Rome
31. Pieterse S, Manandhar M, Ismail S. The association between nutritional status and
handgrip strength in older Rwandan refugees. European Journal of Clinical Nutrition
2002 October;56(10):933-9.
32. Rolland Y, Lauwers-Cances V, Pahor M, Fillaux J, Grandjean H, Vellas B. Muscle
strength in obese elderly women: effect of recreational physical activity in a cross-
sectional study. American Journal of Clinical Nutrition 2004;79 (4):552-7.
33. Purwanti & Safitri, R. (2019). Hubungan antara aktivitas fisik dengan dysmenorrhea
primer pada atlet dan non atlet renang remaja putri usia 12 - 16 tahun di Club Orca
Gajahyana Kota Malang. Jurnal SIKLUS, Volume 08 Nomor 02.
34. Fatmah, DR, S.K.M.,M.Sc. (2010). Gizi Usia Lanjut. Erlangga. Jakarta.
35. Djaja, Andika Dwiputra. (2010). Perubahan Kekuatan Otot pada Peserta Latihan
Jasmani di Klinik Exercise UI Tahun 2007-2009. Universitas Indonesia. Jakarta.
36. Sudijono, A. (2015). Pengantar statistik pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Jurnal Media Ilmu Keolahragaan IndonesiaVolume 4. Nomor 1. Edisi Juli 2014. Hubungan
Indeks Massa
Tubuh, Persen Lemak Tubuh, Asupan Zat Gizi Dengan Kekuatan Otot Anies Setiowati*

Anda mungkin juga menyukai