Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR PUSTAKA

1. Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2004.

2. World Health Organization. Obesity:preventing and managing the global


epidemic report of a WHO consultation (WHO Technical Report Series 894).
2002 ;894:8-9.

3. Fryar CD, Ogden CL. Prevalence of underweight among children and


adolescents aged 2-19 years: United States, 1963-1965 throught 2007-2010.
2012.

4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar nasional.


Jakarta: Depkes RI;2010:48-59.

5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar nasional.


Jakarta: Depkes RI;2013:219-21.

6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar provinsi Riau.


Jakarta: Depkes RI;2013.153-15.

7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil Pemantauan Status Gizi


(PSG) .Jakarta:Depkes RI : 2016 ; 64-5

8. Simanjuntak RH, Engka JNA, Marunduh SR. Pengaruh latihan fisik terhadap
saturasi oksigen pada pemain basket mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsrat.
Jurnal Biomedik. 2016 ;4(1):20-24.

9. Sundgot BJ, Torsveit MK. Aspects of disorders eating continuum in elite high-
intensity sports.Scand J Med Sci Sports.2010;20(2):112-21.

10. Wirianto G. Fisiologi dan olah raga.Yogyakarta: Graha Ilmu;2013

11. Hastjarjo D. Sekilas tentang kesadaran (Consiousness). Buletin psikologi. 2005;


13(2):81

12. Evendi R.Hubungan antara hardiness dengan intensi turnover pada karyawan PT
Sumber Alfaria Trijaya tbk di wilayah Gombong Kabupaten Kebumen.
[Skripsi]. Purwekerto: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Purwekerto ;2012.

13. Ajzen. Attitude,Personality and Behavior. Second Edition. 2005.

14. World Health Organization. Recognizing adolescene. 2014. Available from:


http://apps.who.int/adolescent/second-decade/section2/page1/recognizing-
adolescence.-html [Accessed 4 September 2018].
15. Batubara JRL.Adolescent Development (Perkembangan Remaja).Sari
Pediatri.2010.12(1) : 21-29.

16. Stang J, story M. Adolescent growth and development. Guidelines for adolescent
nutrition services. adolescene.book.shtm.2005:1-7.

17. Purnakarya I, Azrimaidaliza. Analisis Pemilihan Makanan pada Remaja di Kota


Padang Sumatera Barat.Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 201;6(1)17-21

18. Firi RP.Pengaruh teman sebaya,pengetahuan, media massa terhadap perilaku


diet mahasiswi Stikes Payung Negeri Pekanbaru. Jurnal Endurance.
2018;3(1):162-8.

19. Emilia E. Pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja dan implikasinya
pada sosialiasi perilaku hidup sehat.Media pendidikan gizi dan kuliner.
2009;11(1): 1-9.

20. Sebataraja LR, Oenzil F, Asterina.Hubungan status gizi dengan status sosial
ekonomi keluarga murid sekolah dasar di daerah pusat dan pinggiran kota
Padang. 2014;3(2):182-83.

21. Palupi MP. Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi kurang pada
siswi di 4 SMA/SMK terpilih di kota Depok Jawa Barat tahun 2011 [Skripsi].
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2012.

22. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.Hasil Pemantauan Status Gizi


(PSG). Jakarta: Depkes RI : 2017 : 62.

23. Budianto,AK. Dasar-dasar ilmu Gizi. Malang: Universitas Muhammadiyah


Malang; 2002.

24. Muna NF.Gambaran Citra Tubuh Remaja yang Mengalami Underweight di


SMA Futuhiyyah Mranggen Demak.[Skripsi].Semarang: Fakultas Keperawata
Universitas Diponegoro.

25. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar nasional.


Jakarta: Depkes RI;2010:82.

26. Mokoginta FS, Budiarso F, Manampiring AE. Gambaran pola asupan makanan
pada remaja di Kabupaten Bolang Mongondow Utara. Jurnal e-Biomedik.
2016;4(2).
27. Triyanti, Rezkina E.Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi kurang
pada siswi di 3 SMA Negeri di Kota Tegal Jawa Tengah tahun 2013. [Skripsi].
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 2013.

28. Uzogara SG. Underweight, the less discussed type of unhealthy weight and its
implications: a review. American Journal of Food Science and Nutrition
Research. 2016;3(5):127-36.

29. Kurniawan MY, Briawan D, Caraka RE. Persepsi Tubuh dan gangguan makan
pada remaja.Jurnal Gizi Klinik Indonesia.2015;3(11):105-14

30. Krisnani H, Santoso MB, Putri D. Gangguan makan anorexia nervosa dan
bulimia nervosa pada remaja. 2018;11-2.

31. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan RI


No 41 Tahun 2014 tentang pedoman gizi seimbang. Jakarta:Menkes RI;2014:17-
50.

32. Wardhani RR. Studi tentang Kesadaran Pekerja Terhadap Pelaporan Kecelakaan
Kerja di PT Astra Nissan Diesel Indonesia Periode Juni- Juli Tahun 2008.
[Skripsi].Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia;2008

33. UNICEF. The State of The World’s Children: Adolescence An Age of


Opportunity. 2011. Dikutip dari: https://www.unicef.org/sowc2011 [Diakses 18
January 2018].

34. Oktaviani T. Hubungan body image dengan pola makan remaja putri di SMA
Muhammadiyah 7 Yogyakarta.[Skripsi].Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Jenderal Achmad Yani; 2015.

35. Fathinita, AR. Pengaruh latihan anaerobik terhadap daya letak otot tungkai pada
anak usia 10-14 tahun. [Skripsi]. Semarang : Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro;2015.

36. Mackenzie B. Training Principles. 2000. Dikutip dari:


www.brianmac.co.uk/trnprin.htm [Diakses 1 November 2018].

37. Hukmu IA. Pengaruh senam sehat anak Indonesia terhadap indeks massa tubuh
pada anak dengan underweight.[Skripsi].Semarang: Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro;2017.

38. Hardjati H. Metode melatih anggar: Gorontalo: Grafika Utama Jakarta;2010.

39. Umasugi MT, Pattelongi I,Nawir N. Pengaruh Latihan Periode Persiapan Umum
Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Atlet Kontingen Bayangan PON XVIII
KONI Sulawesi Selatan. Seram Bagian Barat: Stikes Maluku Husada.2012:3-8.
40. Listyarini E. Latihan Senam Aerobik untuk meningkatkan kebugaran
jasmani.Journal Medikora. Universitas Negeri Yogyakarta.2012;8(2):1-10.

41. Haryani US. Pengaruh senam aerobik terhadap tingkat kebugaran jasmani siswi
putri Kelas VII SMP negeri 25 Bandar Lampung. [Skripsi]. Bandar Lampung :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.Universitas Lampung;2017

42. Sasangka P, Wahyu. Pengaruh latihan beban dengan metode pyramide system
terhadap massa otot dada member fitness “ Pesona Merpati Gym”.[Skripsi].
Yogyakarta : Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta;2015

43. Fajar I, Isnaeni DTN, Pudjirahayu A, Amin I, Sunindya BR, Aswin AAGA, et
al. Statistik untuk praktisi kesehatan. Yogyakarta:Graha Ilmu;2009.

44. Zahtamal, Restuastuti T, Restilla R. Pengaruh intervensi latihan beban pyramid


set dan konsumsi makanan tinggi protein terhadap IMT dan massa otot remaja
underweight. Universitas Riau.2018.

45. Natanael Y, Sufren. Belajar otodidak SPSS pasti bisa., Jakarta : Gramedia;2014:
56.

46. Hong SA, Peltzer K, Lwin KT, Aung LS. The prevalence of underweight
,overweight and obesity and their related sociodemograpic and lifestyle factors
among adult women in myanmmar 2015-2016. Available from:
https://doi.org/10.137/journal.pone.0194454. [Accessed 25 January 2020].
(tentang prevalensi remaja underweight).

47. Damayanti AE, Hubungan citra tubuh, aktivitas fisik, dan pengetahuan gizi
seimbang dengan status gizi remaja putri. [Skripsi]. Surabaya: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya ;2016.

48. Dwiningsih, Pramono A. Perbedaan asupan energi, protein, lemak, karbohidrat


dan status gizi pada remaja yang tinggal di wilayah perkotaan dan perdesaan.
Journal of Nutrition College. 2013;2(2):234-8.

49. Setyawati VA, Setyowati M. Karakteristik gizi remaja putri urban dan rural di
Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2015;11(1):46-50.

50. Chen H,Haichun S, Jun D. Peer support and adolescents physical activity: the
mediating roles of self-efficacy and enjoyment.Journal of Pediatric Psychology.
2017;42(5): 569-77

51. Andreanto A. Aplikasi perilaku terencana: Niat melakukan physical exercise


(latihan fisik) pada remaja di Surabaya. [Skripsi].Surabaya: Fakultas Psikologi
Universitas Surabaya.2013.
52. Merita,Aisah,Siti Aulia. Status gizi dan aktivitas fisik dengan status hidrasi pada
remaja di SMA Negeri 5 Kota Jambi. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
.2018;9(3):207-15.

53. Fitriah JN. Hubungan asupan zat gizi,aktivitas fisik,dengan status gizi pada
peserta senam aerobik. [Skripsi]. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro. 2007.

54. Suharjana. Latihan beban: sebuah metode latihan kekuatan.Jurnal


Medikora.2007;3(1):80-101.

55. Dambros DD, Luis FDL, Daniela LDS. Perceived barriers and physical activity
in adolescent students from a Southern Brazillian City. Rev Bras
Cineantroponom Desempho Hum.2011;13(6):422-28.

56. Hidayat F.Pengaruh latihan beban dengan menggunakan alat mekanis dan non
mekanis terhadap kekuatan otot dada mahasiswa FIK UNESA Surabaya.Jurnal
Kesehatan.2016;6(2).472-83.

57. Sepriadi, Sefri H, Hilmainur S. Perbedaan tingkat kesegaran jasmani


berdasarkan status gizi.Jurnal Media Ilmu Keolahragaan.2017;7(1):25-33.

Anda mungkin juga menyukai