1. Maryam, R. S. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.
2008. 2. Kemenkes RI. Data dan Informasi Kesehatan: Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI. 2013[Online] Diunduh di: http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan- indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2013.pdf 3. Utomo, B. Hubungan antara Kekuatan Otot dan Daya Tahan Otot Anggota Gerak Bawah dengan Kemampuan Fungsional Lanjut Usia. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. 2010. 4. El-Bendary, N., Tan, Q., Pivot, F. C., Lam, A. Fall Detection and Prevention for The Elderly: A Review of Trends and Challenges. International Jurnal on Smart Sensing and Intelligent Systems, 2013;1230-1266. 5. Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun2013.2014[Online]Diunduhdi:http://www.depkes.go.id/resources/download/pro fil/PROFIL_KES_PROVINSI_2013/17_Prov_Bali_2013.pdf 6. Rahayu, S., Purwanta, Harjanto, D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketidakaktifan Lanjut Usia ke Posyandu di Puskesmas Cebogan Salatiga. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan. 2010; 6(1) 7. Sari, Y. P. Hubungan Tingkat Kemandirian Aktivitas Sehari-Hari dengan Risiko Jatuh Pada Lansia di PSTW Unit Budhi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta. Yogyakarta: STIKES Aisyiyah. 2015 8. Henniwati. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Aceh Timur. Medan: Universitas Sumatera Utara. 2008 9. Freitas, R. S., Fernandes, M. H., Coqueiro, R. S., Junior, W. M. R., Rocha, S.V., Brito, T.A. Functional Capacity and Associated Factors in the Elderly: A Population Study. Acta Paul Enferm. 2012; 25(6), 933-9. 10. RahayuRahayu, P. Hubungan Fungsi Kognitif dengan Risiko Jatuh pada Lanjut Usia di PSTW Unit Budhi Luhur Yogyakarta. Yogyakarta: STIKES Aisyiyah. 2014. 11. SuprabaSupraba, N. P. Hubungan Aktivitas Sosial, Interaksi Sosial, dan Fungsi Keluarga dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas I Denpasar Utara Kota Denpasar. Denpasar; Universitas Udayana. 2015 12. Primadayanti, S. Perbedaan Tingkat Kemandirian Activity Of Daily Living (ADL) pada Lansia yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. Jember: Universitas Jember. 2011. 13. DsouzaDsouza, S. A., Rajashekar, B., Dsouza, H. S., Kumar, K. B. Falls in Indian older adults: a barrier to active ageing. Asian Journal of Gerontology & Geriatrics. 2014; 9(1), 33-40. 14. Nurkuncoro, I. D. Pengaruh Latihan Keseimbangan Terhadap Risiko Jatuh Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budhi Luhur Kasongan Bantul. Yogyakarta; STIKES AISYIYAH. 2015. 15. Mulyorini, N. I. Hubungan Aktifitas Fisik dengan Ririko Jatuh pada Lansia di Desa Margoagung Seyegan Sleman Yogyakarta. Yogyakarta; Universitas Gadjah Mada. 2014 16. Febriyanti, A., dan Fitriyani, P. Hubungan antara Keaktifan Mengikuti Senam Lansia dengan Keseimbangan Tubuh Lansia. Jakarta; Universitas Indonesia. 2013 17. Bandiyah. S, 2014. Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta : Nuha Medika. 18. Depkes RI, 2006. Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator 19. Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat. Jakarta 20. Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, 2015. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 21. Ekasari, 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika 22. Erfandi, 2008. Pengelolaan Posyandu Lansia. Diperoleh tanggal 02-05-2017 23. Erpandi, 2016. Posyandu Lansia. Jakarta : EGC. 24. Hanifah. A, 2015. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Posyandu Lansia di Pekon Sari Bumi Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu. Diperoleh tanggal 27-02-2017. 25. Iwan, 2015. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Keaktifan kunjungan Lansia ke Posyandu lansia Di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Diperoleh tanggal 27-03-2017. 26. Kaplan, 2012. Buku Ajar Psikiatri Klinis. Jakarta: EGC 27. Kemenkes RI, 2014. UU RI Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut usia. 28. Kresnawati, 2011. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Keaktifan Mengikuti Kegiatan 29. Posyandu Lansia di Desa Gonilan Kecamatan Kartasura. Diperoleh tanggal 13-03- 2017 30. Lilik, 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta : 2011. 31. MaharaMahara, D. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Lansia dalam Mengikuti Kegiatan Posyandu Lansia di Desa Kauman Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten. Diperoleh tanggal 07-04-2017. 32. Notoatmodjo. S, 2016. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 33. Nugroho, 2009. Keperawatan Gerontik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC 34. Purnawati N. 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia dalam kegiatan posyandu di Desa Plumbon Kecamatan Mojolaban Sukoharjo Surakarta. Diperoleh tanggal 10-042017 35. Puspitasari, Dian. 2014. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan Keaktifan Lansia dalam Mengikuti Kegiatan di Posyandu Lansia Desa Gajahan Kecamatan Colomadu. Diperoleh tanggal 20-04-2017. 36. Setiadi, 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha Ilmu. 37. Sudjana, 2005. Metoda Statistik. Bandung : Tarsito. 38. Sulistyo, 2012. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha Ilmu. 39. Sunaryo dkk, 2016. Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta : Andi Beard et al. (2012). Global Population Ageing: Peril or Promise. PGDA Working Paper No. 89. Diakses Dari http://www.hsph.harvard.edu/pgda/working.htm pada 22 Oktober 2015. 40. Chaichanawirote, U. (2011). Quality of life of older adults: the influence of internal and external factors. Case Western Reserve University. 41. Chu, T.B. (2007). Determinants of quality of life in Chinese elderly women living alone in Hong Kong. Proquest Journal.Hong Kong Baptist University. 42. HutapeaHutapea, R. (2005). Sehat dan ceria diusia senja. Jakarta : Rineke Cipta. 43. Johnston, J.H., Brosi, W.A., Hermann, J.R.,& Jaco, L. (2011). The impact of social support on perceived control among older adults: building blocks of empowerment. Journal of Extension. 49(5): 1-8 Article number: 5RIB4 44. Kahn, J.H., et al. (2003). Social support,health, and well-being among the elderly: what is the role of negative affectivity?, Personality and Individual Differences, 35(2003), 5-17 Komnas Lansia. (2010). Profil Penduduk Lanjut Usia 2009. 45. KuntjoroKuntjoro,Z.S.(2002).Dukungan Lansia.http://www.epsikologi.com/epsi/lanjutusia_detail.asp?id=183 diunduh 5 November 2015. 46. Okamoto,K., dan Harasawa, Y. (2009) Emotional support from family members and subjective health in caregivers of the frail elderly at home in Japan. 47. Archives of Gerontology and Geriatrics 49 138–141. Diunduh dari www.elsevier.com/locate/ archger pada 7 Juni 2015. 48. Sarafino, E.P. (2004). Health Psychology: Biopsychosocial Interaction. (2nd ed). 49. New York: John Wilky and Sons Inc. 50. AversAvers. (2007). What you need to know about balance and falls http://www.apta.org/AM/Template.cfm? Section=Search&template=/CM/HTMLDisplaycfmntentID=20396. Diakses tanggal 16 Mei 2017. 51. Corwin, Elizabeth, J. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC Khalid, M. (2012). Keperawatan Geriatrik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Miler. (2005). Nursing For Wellness In Older Adults: Theory & Practice. Philadepia: Lippincott 52. Nogroho, W. (2012). Keperawatan Gerontik & Geriatrik, edisi ke-3. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: EGC 53. Sutomo. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Risiko Jatuh Pada Lansia Di Panti Werdha Wisma Mulia Jakarta Barat. Universitas Esa Unggul. Skripsi. 54. Probosuseno. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik, Edisi 2. Jakarta: EGC 55. Siburian, Pirma. (2006). Bagaimana memberdayakan kemampuan fisik lansia.www.waspada.co.id/cetak/index.php?article_id=74423. Diakses tanggal 11 Mei 2017. 56. Stanley Mickey & Patricia Gautlett Bare. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik, (Edisi 2). Jakarta: EGC. 57. Badan Pusat Statistik Kota Surabaya. Surabaya dalam angka. Surabaya: BPS Kota Surabaya; 2015. hal.79-81. 58. Dubey A, Bashin S, Gupta N, Sharma N. A study of elderly living in old age home and within family set-up in jammu. Kamla Raj Enterprises J. 2011;5(2):93-8. 59. SabatiniSabatiniSabatiniSabatini S, Kusuma H, Tambunan L. Faktor eksternal risiko jatuh lansia: studi empiris. Temu Ilmiah IPLBI, Manado 30-31 Oct 2015. p.1-5. 60. Yasumura S, Hasegawa M. Incidence of falls among the elderly and preventive efforts in Japan. Japan Med Assoc J. 2009;52(4):231-6. 61. AsharAshar P, Khasanah U, Maftuhah. Gambaran persepsi risiko jatuh pada lansia di Panti Werdha Budi Mulia [Skripsi]. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarifah Hidayatullah; 2016.p.543. 62. Rubenstein L. Falls in older people: epidemiology, risk factors and strategies for prevention. Age Ageing. 2006;35(suppl 2):ii37-41. 63. DahlanDahlanDahlanDahlan S. Besar sampel dan cara pengambilan sampel dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. 3rd ed. Jakarta: Salemba Media; 2010. p.76-80. 64. WHO. WHO Global Report on Falls Prevention in Older Age. 1st ed. Geneva: World Health Organization; 2007. 65. Gupta S, Yadav R, Malhotra A. Assessment of physical disability using Barthel index among elderly of rural areas of district Jhansi (U.P), India J Family Med Prim Care. 2016;5(4):853-7. 66. Yokoya T, Demura S, Sato S. Relationships between physical activity, adl capability and fall risk in community-dwelling Japanese elderly population. Environ Health Prev Med. 2007;12(1):25-30. 67. NauliNauli F, Yuliatri E, Savita R. Hubungan tingkat depresi dengan tingkat kemandirian dalam aktifitas sehari-hari pada lansia di wilayah kerja puskesmas Tembilahan Hulu. J Keperawatan Soedirman. 2014;9(2):103-9. 68. Sampelan I, Kundre R, Lolong J. Hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari di Desa Batu Kecamatan Likupang Selatan Kabupaten Minahasa Utara. e-journal Keperawatan. 2015;3(2):2-6. 69. GrundstromGrundstrom A, Guse C, Layde P. Risk factors for falls and fall-related injuries in adults 85 years of age and older. Arch Gerontol Geriatr. 2013;54(3):421-8. 70. Ferreira J, Chaves S, Santana R, Domingos A, Pereira J, Rezende L. Postural balance in the elderly with mild cognitive impairment: relationship to accidental falls. J Ther Rehab. 2016;4(1):67-75. 71. Okamura T, Tanabe N, Shinoda K, Seki N, Konishi I, Takeshita A, et al. Evaluation of performance status of daily living activities and of the future risk of falls in the non-handicapped, community-dwelling elderly. Environ Health Prev Med. 2009;14(2):111-7. 72. Rahayu P, Asnindari L. Hubungan Fungsi Kognitif dengan Risiko Jatuh pada Usia Lanjut di PSTW Unit Budhi Luhur Yogyakarta [Skripsi]. Yogyakarta: STIKE Aisyah Yogyakarta; 2014. hal.1-10. 73. Bozo O, Guaranicca C. Activities of daily living, social support, and future health of older Americans. J Psychol. 2010;144(1):1-14. 74. Ruwer S, Rossi A, Simon L. Balance in the elderly. Braz J Otorhinolaryngol. 2005;71(3):298-303. 75. Firhati K, Setyoko, Tajally A. Hubungan antara aktivitas sehari-hari dengan risiko jatuh pada usia lanjut di paguyuban Wulandaru Wonodri Semarang [Skripsi]. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang; 2017. hal.1-11. 76. Ediawati E. Gambaran Tingkat Kemandirian dalam activity of daily living dan risiko jatuh pada usia lanjut di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Mulia 01 dan 03 Jakarta Timur [Skripsi]. Jakarta: Universitas Indonesia; 2012.