005 Pkpu Tentang Mekanisme Pemilihan

KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU)
KELUARGA MAHASISWA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
Sekretariat: Kampus STIKES Sukabumi, Jl. Karamat No.36 43122
Telp. (0266) 210215, Email: kpu.stikes.sukabumi@gmail.com
PERATURAN
KOMISI PEMILIHAN UMUM
NOMOR : 005/PKPU/KEMA-STIKESMI/XI/2020
TENTANG
MEKANISME PEMILIHAN
KELUARGA MAHASISWA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KOMISI PEMILIHAN UMUM
KELUARGA MAHASISWA
Menimbang:
a. Bahwa perlu diselenggarakan Pemilu Raya 2020;
b. Bahwa diperlukan Peraturan Komisi Pemilihan
Umum (PKPU);
c. Bahwa diperlukan Mekanisme Pemilihan;
d. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, b dan huruf c, perlu membentuk
Peraturan tentang Mekanisme Pemilihan.
Mengingat:
a. Tata Tertib PEMIRA 2020 Keluarga Mahasiswa
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi;
b. Mekanisme Pemilihan;
KELUARGA MAHASISWA
c. Peraturan Komisi Pemiliha Umum (PKPU) KEMA

STIKESMI.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan:
PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM (PKPU)
KELUARGA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN SUKABUMI TENTANG MEKANISME
PEMILIHAN.
KELUARGA MAHASISWA
BAB I
PENGAMBILAN SUARA
Pasal 1
Pemungutan suara dilakukan di tempat/media pemungutan suara
yang telah ditentukan oleh KPU KEMA STIKESMI.
Pasal 2
Pemberian hak pilih tidak boleh diwakilkan kepada orang lain.
Pasal 3
Pemilih masuk bilik suara untuk mecoblos, apabila bilik suara
masih penuh maka mengantri terlebih dahulu ditempat yang
disediakan oleh KPU.
Pasal 4
Pemilih menentukan pilihan dengan cara mencoblos salah satu
calon sesuai aturan pencoblosan yang berlaku.
Pasal 5
Pihak yang boleh berada di TPS hanya KPU KEMA STIKESMI
dan Pemilih yang akan mencoblos.
Pasal 6
Untuk keperluan pemungutan suara dalam Pemilu Raya semua
disediakan oleh KPU KEMA STIKESMI.
KELUARGA MAHASISWA
Pasal 7
E-Voting adalah sistem pemungutan suara yang berupa aplikasi
yang disediakan oleh KPU KEMA STIKESMI.
Pasal 8
Pemungutan suara dilakukan secara terjadwal dan terpisah pada
masing – masing E-TPS di setiap Program studi masing-masing.
Pasal 9
Pemungutan suara dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pemilih wajib mengisi daftar hadir yang disediakan oleh KPU
KEMA STIKESMI.
2. Pemilihan dapat dilakukan dengan cara melakukan vote pada
bagian informasi calon yang diinginkan menggunakan E-
Voting yang telah ditetapkan oleh KPU KEMA STIKESMI.
BAB II
PENGHITUNGAN SUARA
Pasal 10
Surat suara dikatakan sah sesuai yang tertera pada BAB I pasal 4
Pasal 11
Jika terdapat kecacatan pada surat suara maka surat suara
dikatakan tidak sah
Pasal 12
Sistem yang dipakai oleh KPU yaitu Sistem Demokrasi
KELUARGA MAHASISWA
Pasal 13
Penghitungan surat suara dilakukan oleh KPU KEMA STIKESMI
dengan cara menghitung di masing-masing E-TPS secara otomatis
kumulatif dengan dihadiri saksi dan bersifat terbuka.
Pasal 14
Apabila terdapat lebih dari satu Calon yang mendapat suara
terbanyak dan sama, maka dilakukan pemilihan umum putaran
selanjutnya bagi pihak terkait.
Pasal 15
Saksi merupakan orang yang ditunjuk oleh masing-masing Calon
yang kemudian disahkan oleh KPU KEMA STIKESMI.
Pasal 16
Jumlah saksi ditentukan oleh KPU KEMA STIKESMI
Pasal 17
1. Surat suara dianggap tidak sah, jika :
a. Pemegang hak suara melakukan voting lebih dari satu
calon yang terdapat pada surat suara.
b. Melakukan pemilihan dengan diwakilkan oleh orang lain
menggunakan E-Voting yang disediakan KPU.
2. Surat suara tidak dihitung atau Golput, jika:
a. Tidak memberikan Surat suara kepada calon
Pasal 18
Penetapan adalah tahapan menetapkan yang memperoleh suara
terbanyak dari penghitungan suara, sebagai calon terpilih.
KELUARGA MAHASISWA
Pasal 19
Hasil penghitungan surat suara ditetapkan oleh KPU dengan berita
acara yang ditandatangani oleh semua saksi, Koordinator wilayah
pemilihan dan diketahui oleh ketua KPU KEMA STIKESMI.
BAB III
MASA BANDING
Pasal 20
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Pemilu Raya adalah Pemilihan Umum Calon Pimpinan baru
KEMA STIKESMI
2. KPU adalah Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara
Pemilu raya 2020.
3. Calon adalah Calon Pimpinan baru KEMA STIKESMI
sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan KPU Nomor 002
Tahun 2020 tanggal 04 November 2020 BAB III Tentang
Penetapan dan Pengumuman Calon.
Pasal 21
Para pihak dalam perselisihan atau keberatan atas penetapan hasil
Pemilu adalah:
a. Pasangan Calon sebagai Pemohon.
b. KPU sebagai Termohon.
Pasal 22
(1) Materi keberatan adalah penetapan hasil Pemilu yang
diumumkan oleh KPU.
(2) Materi keberatan tersebut dalam ayat (1) hanya terhadap hasil
penghitungan suara yang mempengaruhi:
KELUARGA MAHASISWA
a. Penentuan Pasangan Calon yang masuk pada putaran kedua

Pemilu, atau
b. Terpilihnya calon sebagai pemenang pemilu dengan selisih
suara 2:1.
Pasal 23
Tenggat waktu untuk mengajukan keberatan atas penetapan Hasil
Pemilu paling lambat 1x24 (satu kali dua puluh empat) jam setelah
penetapan hasil Pemilu yang diumumkan oleh KPU.
Pasal 24
(1) Pengajuan keberatan dilakukan dalam bentuk Permohonan
kepada KPU.
(2) Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia
yang ditandatangani oleh Calon.
(3) Permohonan sekurang-kurangnya memuat:
a. Identitas lengkap Pemohon yang dilampiri fotokopi KTM
dan bukti sebagai peserta Pemilu;
b. Uraian yang jelas mengenai:
1) Kesalahan hasil penghitungan suara yang diumumkan
oleh KPU dan hasil penghitungan yang benar menurut
Pemohon;
2) Permintaan untuk membatalkan hasil penghitungan
suara yang diumumkan oleh KPU dan menetapkan hasil
penghitungan suara yang benar menurut Pemohon.
(4) Permohonan diajukan disertai dengan alat bukti yang
mendukung.
Pasal 25
(1) KPU memeriksa persyaratan dan kelengkapan Permohonan.
KELUARGA MAHASISWA
(2) KPU mencatat permohonan yang sudah lengkap dan memenuhi

syarat.
(3) KPU memberikan kesempatan kepada Pemohon untuk
melakukan perbaikan permohonan yang kurang lengkap dan
kurang memenuhi syarat sepanjang dalam tenggat waktu
sebagaimana tersebut pada Pasal 23.
(4) Pemberitahuan sidang dilakukan melalui KPU dengan surat
dan/atau telepon setelah permohonan diregistrasi.
Pasal 26
(1) Pemohon dapat mengajukan alat bukti berupa surat atau tulisan,
keterangan saksi, dan alat bukti lainnya.
(2) Alat bukti surat atau tulisan yang dapat diajukan adalah
fotokopi atau salinan berita acara dan rekapitulasi hasil
perhitungan suara pada jenjang yang diperselisihkan, dan
pernyataan keberatan saksi peserta Pemilu pada jenjang yang
diperselisihkan, yang ditetapkan oleh KPU yang berwenang di
setiap jenjang dan disertai materai 6000.
(3) Saksi dan Pemantau Pemilu memberikan keterangan dalam
persidangan di bawah sumpah/janji.
Pasal 27
(1) Keterangan KPU berupa keterangan tertulis dan/atau lisan di
persidangan.
(2) Keterangan KPU dilengkapi dengan bukti-bukti formal berita
acara beserta rekapitulasi hasil penghitungan suara, serta
keterangan saksi dari seluruh jajaran KPU.
KELUARGA MAHASISWA
Pasal 28
Alat bukti surat yang diajukan oleh Pemohon dan KPU diserahkan
kepada Dewan Perwakilan Mahasiswa dalam setelah dibubuhi
materai.
Pasal 29
(1) Rapat Permusyawaratan KPU dan Dewan Perwakilan
Mahasiswa diselenggarakan untuk mengambil putusan setelah
pemeriksaan persidangan dipandang cukup.
(2) Rapat Permusyawaratan dilakukan secara tertutup oleh KPU
dan Dewan Perwakilan Mahasiswa.
(3) Pengambilan keputusan dalam Rapat Permusyawaratan
dilakukan secara musyawarah untuk mufakat.
(4) Dalam hal musyawarah sebagaimana dimaksud ayat (3) tidak
tercapai mufakat bulat, pengambilan keputusan dilakukan
berdasarkan suara terbanyak.
Pasal 31
(1) Putusan yang telah diambil dalam Rapat Permusyawaratan
dibacakan dalam Sidang pleno yang terbuka untuk umum.
(2) Putusan dapat menyatakan:
a. Permohonan tidak dapat diterima, apabila Pemohon
dan/atau permohonan tidak memenuhi syarat yang
ditentukan dalam Pasal 23, Pasal 24, dan Pasal 25 ayat (1);
b. Permohonan dikabulkan, apabila permohonan terbukti
beralasan dan selanjutnya KPU membatalkan hasil
penghitungan suara yang diumumkan oleh KPU serta
menetapkan hasil penghitungan suara yang benar;
c. Permohonan ditolak, apabila permohonan tidak terbukti
beralasan.
KELUARGA MAHASISWA
(3) Putusan KPU disampaikan kepada Ketua DPM dan Calon.
BAB IV
PENUTUP
Pasal 32
Segala sesuatu yang belum diatur dalam petunjuk teknis akan
diatur kemudian hari sesuai dengan kebutuhan KPU KEMA
STIKESMI.
Pasal 33
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
KELUARGA MAHASISWA
Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Keluarga Mahasiswa
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi
Sukabumi, 13 November 2020

Diajukan Oleh,
Ketua Pelaksana, Sekretaris,
Wulanda Ayuni Azhar Nur Aulia

NIM. 32722001D18122 NIM.C1AA19012
Disahkan Oleh,
Ketua
Dewan Perwakilan Mahasiswa
Neng Mita Susanti

NIM. C1AA17099

005 Pkpu Tentang Mekanisme Pemilihan

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

005 Pkpu Tentang Mekanisme Pemilihan

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

c. Peraturan Komisi Pemiliha Umum (PKPU) KEMA

a. Penentuan Pasangan Calon yang masuk pada putaran kedua

(2) KPU mencatat permohonan yang sudah lengkap dan memenuhi

(3) Putusan KPU disampaikan kepada Ketua DPM dan Calon.

Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Sukabumi, 13 November 2020

Wulanda Ayuni Azhar Nur Aulia

Neng Mita Susanti

Anda mungkin juga menyukai