Anda di halaman 1dari 6

Commit To Quit (Start Today!

)
Pandemi COVID-19 telah memicu jutaan perokok untuk berhenti merokok. WHO merilis
laporan ilmiah yang menunjukkan bahwa perokok berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah dan
kematian akibat COVID-19. Tembakau juga merupakan faktor risiko utama penyakit tidak menular
seperti penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit pernapasan, dan diabetes. Meskipun begitu,
kebanyakan perokok selalu gagal untuk menghentikan kebiasaannya. Memang tidak mudah namun
ada banyak alasan dan cara untuk berhenti.
Why should quit?

1. Smokers are more likely to experience infertility


o Perokok lebih mungkin mengalami kemandulan, melahirkan bayi prematur, bayi
dengan berat badan lahir rendah hingga keguguran.
2. Tobacco costs more than you think
o biaya rata-rata sebungkus rokok adalah Rp 17.368, yang berarti anda menghabiskan
uang sekitar Rp 538.408/bulan atau Rp 6.339.320/tahun. Uang sebesar itu tentu bisa
digunakan untuk hal-hal yang lebih penting
3. Affects your looks almost immediately
o Selain meninggalkan bau di tubuh dan seluruh ruangan, tembakau juga menyebabkan
kulit keriput, gigi menguning, bau mulut dan plak gigi berlebih.
4. Risk factors for various diseases
o merokok menyebabkan terjadinya penyakit sistemik seperti kanker paru dan penyakit
kardiovaskuler, serta efek lokal pada rongga mulut seperti radang gusi, penyakit
periodontal, karies akar, alveolar bone loss, tooth loss.
5. Threatens the health of your friends and family
o Lebih dari 1 juta orang meninggal setiap tahun karena terpapar asap rokok orang lain.
Anak-anak perokok mengalami penurunan fungsi paru-paru, yang terus
mempengaruhi mereka dalam bentuk gangguan pernapasan kronis saat dewasa.
Wanita yang terpapar asap rokok selama kehamilan mengalami peningkatan risiko
keguguran.
How to quit?

1. Try to hold back


a. Tahan keinginan untuk merokok selama mungkin sebelum akhirnya menyerah.
2. Occupy your free time with your hobby to distract yourself
a. Lakukan olahraga, Membaca, jalan-jalan, atau dengarkan musik agar pikiran anda
teralihkan!
3. Occupy your free time
a. Lakukan olahraga, Membaca buku, jalan-jalan, atau dengarkan musik agar pikiran
anda teralihkan.
4. Observe those around you that have recently quit
a. Amati dan pelajari bagaimana orang lain dapat berhenti merokok. Mintalah saran dan
tips kepada mereka.
5. D eep breathing
a. Ambil 10 tarikan napas dalam untuk merilekskan diri Anda sampai dorongan itu
hilang.
6. Avoid all smoking related things
a. hindari berkumpul dengan teman yang sedang merokok dan semua hal yang terkait
rokok seperti sponsor, iklan, poster, rokok gratis
7. You can divert it with drinking water
a. Jika anda merasa ingin menempelkan rokok di mulut Anda, alihkan dengan
meminum air secara perlahan
For more information, visit https://www.who.int/tobacco/wntd/previous/en/
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[World No Tobacco Day- Commit to Quit]
[31 Mei 2021]
Hari Tanpa Tembakau Sedunia diperingati dengan menyerukan para perokok agar "berpuasa"
tidak merokok selama 24 jam serentak di seluruh dunia. WHO meluncurkan kampanye “Quit
Challenge" di WhatsApp dan publikasi “More than 100 reasons to quit tobacco" untuk menandai
dimulainya kampanye. Kampanye ini akan mendukung setidaknya 100 juta orang saat mereka
mencoba berhenti merokok melalui komunitas berhenti merokok.
“Merokok membunuh 8 juta orang setahun, tetapi jika perokok membutuhkan lebih banyak
motivasi untuk menghentikan kebiasaan tersebut, pandemi memberikan insentif yang tepat,” kata
Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.
#WorldNoTobaccoDay2021
#WNTDIndonesia
#CommitToQuitAndLiveWhileWereYoung
#Committoquit
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pandemi COVID-19 telah memicu jutaan perokok untuk berhenti merokok. WHO merilis
laporan ilmiah yang menunjukkan bahwa perokok berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah dan
kematian akibat COVID-19. Tembakau juga merupakan faktor risiko utama penyakit tidak menular
seperti penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit pernapasan, dan diabetes. Meskipun begitu,
kebanyakan perokok selalu gagal untuk menghentikan kebiasaannya. Memang tidak mudah namun
ada banyak alasan dan cara untuk berhenti!
Tembakau menyebabkan 8 juta kematian setiap tahun. Data bahwa perokok lebih berpotensi
terkena COVID-19 dibandingkan non-perokok memicu jutaan perokok untuk berhenti. Meskipun
begitu, kebanyakan perokok selalu gagal untuk menghentikan kebiasaannya. Meskipun tidak mudah
namun ada banyak alasan dan cara untuk berhenti!
WHO merilis laporan ilmiah yang menunjukkan bahwa perokok berisiko lebih tinggi terkena
penyakit parah dan kematian akibat COVID-19. Tembakau juga merupakan faktor risiko utama
penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit pernapasan, dan diabetes.
Hal ini telah memicu setidaknya 780 juta orang di seluruh dunia untuk berhenti merokok, tetapi hanya
30% dari mereka yang berhasil karena memiliki panduan yang membantu mereka melakukannya.
Berikut beberapa alasan dan cara untuk berhenti merokok.
a. Obey (MEMATUHI), obey your own rule : buat aturan untuk memperjelas batas
b. Observe (Mengamati), observe how others learn : mengamati dan mempelajari
bagaimana orang lain dapat berhenti, observe the negative effect of tobacco : amati
dan pelajari bahaya merokok
c. Occupy (Mengisi/Menyibukkan) : occupy your free time with your hobby
d. Obliterate (Menghapuskan),
e. Obtain (Memperoleh),
f. Obviated (Menyingkirkan),

1. Mahasiswa kedokteran gigi Indonesia dapat mengedukasi masyarakat mengenai akibat


penggunaan rokok
2. Meningkatkan kepedulian mahasiswa kedokteran gigi di Indonesia mengenai hari tanpa
tembakau
3. Meningkatkan sinergitas antar fakultas kedokteran gigi di Indonesia dalam merayakan hari
tanpa tembakau
Quick tips to curb your cravings:

 Delay: Delay as long as you can before giving in to your urge.


 Deep breathing: Take 10 deep breaths to relax yourself from within until the urge passes.
 Drink water: Drinking water is a healthy alternative to sticking a cigarette in your mouth.
 Do something else to distract yourself: Take a shower, read, go for a walk, listen to music!
 hindari berkumpul dengan teman yang sedang merokok
 hindari semua hal yang terkait rokok seperti sponsor, iklan, poster, rokok gratis
 yakinlah bahwa rokok bukan satu satunya sarana pergaulan
 perbanyak mencari informasi tentang bahaya rokok
 lakukan hal-hal positif yang lain seperti olahraga, membaca/obi lain yang menyehatkan
 jangan malu mengatakan bahwa kamu bukan perokok

Rongga mulut merupakan jalan atau tempat kontak pertama dari asap hasil pembakaran rokok,
sehingga dengan mudah terpapar efek rokok karena merupakan tempat penyerapan zat hasil
pembakaran rokok yang utama (Dokja, 2012). Setiap menghisap asap rokok, sama halnya mengisap
lebih dari 4.000 macam unsur kima. Bahan yang diperkirakan membahayakan kesehatan yaitu tar,
nikotin, karbon monoksida, hidrogen sianida, bensopiren, dimetilnitrosamin, dan lain-lainnya.
(Subiyantoro, 2002).
Smokers have a greater risk of developing a severe case and dying from COVID-19.
Tobacco affects your looks almost immediately
2. Everything stinks! From your skin, to your whole house, your clothes, and your fingers and
breath.
3. Tobacco causes teeth to yellow and creates excess dental plaque.
4. Smoking tobacco and the use of smokeless tobacco cause bad breath.
5. Tobacco makes your skin wrinkly, making you look older faster.
It threatens the health of your friends and family – not just you.
8. Over 1 million people die every year from exposure to second-hand smoke.
9. Non-smokers exposed to second-hand smoke are at risk of developing lung cancer.
Smoking or using e-cigarettes around children compromises their health and safety
14. Smokers’ children suffer reduced lung function, which continues to affect them in the form of
chronic respiratory disorders in adulthood.
It’s expensive - you could be spending your money on more important things
Smoking reduces your fertility
28. Smokers are more likely to experience infertility. Quitting smoking reduces difficulty getting
pregnant, having premature births, babies with low birth weights and miscarriage.erectile dysfunction
E-cigarettes are harmful to health and not safe
43. Children and adolescents who use e-cigarettes at least double their chance of smoking
cigarettes later in life.
44. E-cigarette use increases your risk of heart disease and lung disorders.
45. Nicotine in e-cigarettes is a highly addictive drug that can damage children’s developing
brains.
46. Tobacco use is responsible for 25% of all cancer deaths globally.
47. Smokers are up to 22 times more likely to develop lung cancer in their lifetime than non-
smokers. Tobacco smoking is the primary cause of lung cancer, causing over two thirds of lung
cancer deaths globally.
84. Women who smoke or are exposed to second-hand smoke during pregnancy are at an
increased risk of miscarriage.
REMEMBER
20. You want to be a good example for your kids, friends, and loved ones.
21. Tobacco use can affect social interactions and relationships negatively.
22. Quitting means there are no restrictions on where you can go – you can mingle socially,
without feeling isolated or having to go outside to smoke.
23. Quitting can make you more productive – you won’t have to stop what you are doing to have
a smoke all the time
Meskipun tahu betapa bahayanya rokok bagi diri sendiri maupun orang lain, para perokok
selalu gagal untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Memang tidak mudah namun selain tekanan sosial dan ekonomi tambahan yang datang
sebagai akibat dari pandemi, tetapi ada banyak alasan untuk berhenti.

 Selain dapat menyebabkan terjadinya penyakit sistemik seperti kanker paru, penyakit
kardiovaskuler, risiko terjadinya neoplasma larynx, esophagus, merokok
 Efek lokal merokok terhadap gigi dan rongga mulut antara lain menyebabkan terjadinya
radang gusi, penyakit periodontal, karies akar, alveolar bone loss, tooth loss, serta
berhubungan dengan munculnya lesi-lesi khas pada jaringan lunak rongga mulut.
 Kondisi patologis dalam rongga mulut yang juga sering ditemukan pada perokok adalah
karies akar, halitosis, periimplantitis, penurunan fungsi pengecapan, staining pada gigi atau
restorasi, serta penyakit periodontal. Penyakit periodontal termasuk akumulasi plak dan
kalkulus, saku periodontal, inflamasi gingiva, resesi gingiva, serta kehilangan tulang alveolar.
 merokok memiliki pengaruh negatif terhadap kondisi sistemik, maupun lingkungan lokal
rongga mulut. Kanker paru, penyakitkardiovaskuler, neoplasma larynx dan esophagus,
merupakan penyakit sitemik yang berhubungan dengan kebiasaan merokok. Efek lokal
merokok terhadap gigi dan rongga mulut antara lain menyebabkan terjadinya radang gusi,
penyakit periodontal, karies akar, kehilangan tulang alveolar, keilangan gigi, serta
berhubungan dengan munculnya lesi-lesi khas pada jaringan lunak rongga mulut.
 Hasil pembakaran rokok mengandung berbagai jenis toksin dan agen karsinogen yang dapat
membahayakan, tidak hanya pada orang yang merokok (perokok aktif), tetapi juga pada orang
disekitar perokok (perokok pasif).
 SUMBER
 Kusuma, A. R. P. (2021). Pengaruh merokok terhadap kesehatan gigi dan rongga
mulut. Majalah Ilmiah Sultan Agung, 49(124), 12-19.
 Sumerti, N. N. (2016). Merokok dan efeknya terhadap kesehatan gigi dan rongga
mulut. Jurnal Kesehatan Gigi (Dental Health Journal), 4(2), 49-58.
Why should quit?

1. Tobacco costs more than you think!


o Harga rokok mahal
o Anda bisa menghabiskan uang Anda untuk hal-hal yang lebih penting
o Sebuah penelitian menemukan bahwa perokok menghabiskan rata-rata $ 1,4 juta
dalam biaya pribadi, termasuk pengeluaran untuk rokok, biaya medis dan upah yang
lebih rendah yang disebabkan oleh merokok dan paparan asap rokok orang lain.
o Penggunaan tembakau berkontribusi pada kemiskinan dengan mengalihkan
pengeluaran rumah tangga dari kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal
ke tembakau.

2. Oral health is also affected (Mengancam kesehatan diri)


perokok berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah dan kematian akibat COVID-19.
o
Tembakau juga merupakan faktor risiko utama penyakit tidak menular seperti
penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit pernapasan, dan diabetes. Selain itu, orang
yang hidup dengan kondisi ini lebih rentan terhadap COVID-19 yang parah.
o Selain dapat menyebabkan terjadinya penyakit sistemik seperti kanker paru dan
penyakit kardiovaskuler, merokok menyebabkan terjadinya efek lokal pada gigi dan
rongga mulut seperti radang gusi, penyakit periodontal, karies akar, alveolar bone
loss, tooth loss, serta lesi-lesi khas pada jaringan lunak rongga mulut.
3. Memperburuk penampilan Anda
o Selain meninggalkan bau di tubuh dan seluruh ruangan, tembakau juga menyebabkan
kulit keriput, gigi menguning, bau mulut dan plak gigi berlebih.
4. Merokok mengurangi kesuburan Anda
o Perokok lebih mungkin mengalami kemandulan, melahirkan bayi prematur, bayi
dengan berat badan lahir rendah hingga keguguran.
5. Mengancam kesehatan teman dan keluarga Anda
o Lebih dari 1 juta orang meninggal setiap tahun karena terpapar asap rokok orang lain.
Anak-anak perokok mengalami penurunan fungsi paru-paru, yang terus
mempengaruhi mereka dalam bentuk gangguan pernapasan kronis di masa dewasa.
Wanita yang terpapar asap rokok selama kehamilan mengalami peningkatan risiko
keguguran.
6. Mempengaruhi interaksi dan hubungan sosial
o Anda memberikan pengaruh yang buruk bagi anak, teman, dan orang yang Anda
cintai.
o Kegiatan yang anda lakukan selalu terhenti karna keinginan merokok, menjadi kurang
produktif
o Daripada terlihat keren, orang lain kerap merasa tidak nyaman jika anda merokok
didepan mereka
7. Perokok hingga 22 kali lebih mungkin untuk mengembangkan kanker paru-paru dalam hidup
mereka dibandingkan non-perokok. Merokok tembakau adalah penyebab utama kanker paru-
paru, menyebabkan lebih dari dua pertiga kematian akibat kanker paru-paru secara global.
INGAT
Pandemi COVID-19 telah memicu jutaan perokok untuk berhenti. WHO merilis laporan
ilmiah yang menunjukkan bahwa perokok berisiko lebih tinggi terkena penyakit pernapasan, kanker,
diabetes maupun kematian akibat COVID-19. Meski banyak perokok gagal menghentikan
kebiasaannya, selama Anda tetap berkomitmen pada tujuan, Anda pasti dapat berhenti,!
Pandemi COVID-19 telah memicu jutaan perokok untuk berhenti. WHO merilis laporan
ilmiah yang menunjukkan bahwa perokok berisiko lebih tinggi terkena penyakit pernapasan, kanker,
diabetes maupun kematian akibat COVID-19. Meski mengetahui dampak tersebut, nyatanya untuk
bisa berhenti merokok bukanlah hal yang mudah dilakukan. Dibutuhkan komitmen dan rencana yang
tepat untuk mencapai tujuan tersebut!
Pandemi COVID-19 telah memicu jutaan perokok untuk berhenti. WHO merilis laporan
ilmiah yang menunjukkan bahwa perokok berisiko lebih tinggi terkena penyakit pernapasan, kanker,
diabetes maupun kematian akibat COVID-19. Meski banyak perokok gagal menghentikan
kebiasaannya, dengan kemauan yang kuat dan strategi yang benar, tidak ada yang tidak bisa
dilakukan, termasuk berhenti merokok.
Jika saja berhenti merokok semudah mengatakannya, pasti sudah banyak yang berhenti
merokok. Meski sadar rokok itu berbahaya, tapi perokok selalu kembali lagi pada kebiasaan
buruknya. Oleh karena itu dibutuhkan komitmen dan rencana yang tepat untuk menghentikannya!

Anda mungkin juga menyukai