)
Pandemi COVID-19 telah memicu jutaan perokok untuk berhenti merokok. WHO merilis
laporan ilmiah yang menunjukkan bahwa perokok berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah dan
kematian akibat COVID-19. Tembakau juga merupakan faktor risiko utama penyakit tidak menular
seperti penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit pernapasan, dan diabetes. Meskipun begitu,
kebanyakan perokok selalu gagal untuk menghentikan kebiasaannya. Memang tidak mudah namun
ada banyak alasan dan cara untuk berhenti.
Why should quit?
Rongga mulut merupakan jalan atau tempat kontak pertama dari asap hasil pembakaran rokok,
sehingga dengan mudah terpapar efek rokok karena merupakan tempat penyerapan zat hasil
pembakaran rokok yang utama (Dokja, 2012). Setiap menghisap asap rokok, sama halnya mengisap
lebih dari 4.000 macam unsur kima. Bahan yang diperkirakan membahayakan kesehatan yaitu tar,
nikotin, karbon monoksida, hidrogen sianida, bensopiren, dimetilnitrosamin, dan lain-lainnya.
(Subiyantoro, 2002).
Smokers have a greater risk of developing a severe case and dying from COVID-19.
Tobacco affects your looks almost immediately
2. Everything stinks! From your skin, to your whole house, your clothes, and your fingers and
breath.
3. Tobacco causes teeth to yellow and creates excess dental plaque.
4. Smoking tobacco and the use of smokeless tobacco cause bad breath.
5. Tobacco makes your skin wrinkly, making you look older faster.
It threatens the health of your friends and family – not just you.
8. Over 1 million people die every year from exposure to second-hand smoke.
9. Non-smokers exposed to second-hand smoke are at risk of developing lung cancer.
Smoking or using e-cigarettes around children compromises their health and safety
14. Smokers’ children suffer reduced lung function, which continues to affect them in the form of
chronic respiratory disorders in adulthood.
It’s expensive - you could be spending your money on more important things
Smoking reduces your fertility
28. Smokers are more likely to experience infertility. Quitting smoking reduces difficulty getting
pregnant, having premature births, babies with low birth weights and miscarriage.erectile dysfunction
E-cigarettes are harmful to health and not safe
43. Children and adolescents who use e-cigarettes at least double their chance of smoking
cigarettes later in life.
44. E-cigarette use increases your risk of heart disease and lung disorders.
45. Nicotine in e-cigarettes is a highly addictive drug that can damage children’s developing
brains.
46. Tobacco use is responsible for 25% of all cancer deaths globally.
47. Smokers are up to 22 times more likely to develop lung cancer in their lifetime than non-
smokers. Tobacco smoking is the primary cause of lung cancer, causing over two thirds of lung
cancer deaths globally.
84. Women who smoke or are exposed to second-hand smoke during pregnancy are at an
increased risk of miscarriage.
REMEMBER
20. You want to be a good example for your kids, friends, and loved ones.
21. Tobacco use can affect social interactions and relationships negatively.
22. Quitting means there are no restrictions on where you can go – you can mingle socially,
without feeling isolated or having to go outside to smoke.
23. Quitting can make you more productive – you won’t have to stop what you are doing to have
a smoke all the time
Meskipun tahu betapa bahayanya rokok bagi diri sendiri maupun orang lain, para perokok
selalu gagal untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Memang tidak mudah namun selain tekanan sosial dan ekonomi tambahan yang datang
sebagai akibat dari pandemi, tetapi ada banyak alasan untuk berhenti.
Selain dapat menyebabkan terjadinya penyakit sistemik seperti kanker paru, penyakit
kardiovaskuler, risiko terjadinya neoplasma larynx, esophagus, merokok
Efek lokal merokok terhadap gigi dan rongga mulut antara lain menyebabkan terjadinya
radang gusi, penyakit periodontal, karies akar, alveolar bone loss, tooth loss, serta
berhubungan dengan munculnya lesi-lesi khas pada jaringan lunak rongga mulut.
Kondisi patologis dalam rongga mulut yang juga sering ditemukan pada perokok adalah
karies akar, halitosis, periimplantitis, penurunan fungsi pengecapan, staining pada gigi atau
restorasi, serta penyakit periodontal. Penyakit periodontal termasuk akumulasi plak dan
kalkulus, saku periodontal, inflamasi gingiva, resesi gingiva, serta kehilangan tulang alveolar.
merokok memiliki pengaruh negatif terhadap kondisi sistemik, maupun lingkungan lokal
rongga mulut. Kanker paru, penyakitkardiovaskuler, neoplasma larynx dan esophagus,
merupakan penyakit sitemik yang berhubungan dengan kebiasaan merokok. Efek lokal
merokok terhadap gigi dan rongga mulut antara lain menyebabkan terjadinya radang gusi,
penyakit periodontal, karies akar, kehilangan tulang alveolar, keilangan gigi, serta
berhubungan dengan munculnya lesi-lesi khas pada jaringan lunak rongga mulut.
Hasil pembakaran rokok mengandung berbagai jenis toksin dan agen karsinogen yang dapat
membahayakan, tidak hanya pada orang yang merokok (perokok aktif), tetapi juga pada orang
disekitar perokok (perokok pasif).
SUMBER
Kusuma, A. R. P. (2021). Pengaruh merokok terhadap kesehatan gigi dan rongga
mulut. Majalah Ilmiah Sultan Agung, 49(124), 12-19.
Sumerti, N. N. (2016). Merokok dan efeknya terhadap kesehatan gigi dan rongga
mulut. Jurnal Kesehatan Gigi (Dental Health Journal), 4(2), 49-58.
Why should quit?