Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Analisis ini dengan tema pembahasan
mengenai kontrak kerja konstruksi.

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Savitri Prasanda Mulyani, ST. MT selaku dosen
pembimbing mata kuliah Aspek hokum & administrasi kontrak yang telah membantu
kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat
waktu.

Kami menyadari, bahwa analisis kontrak kerja yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga dalam analisis kontrak kerja ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Makassar, 22 oktober 2020

Faisal
DOKUMEN
ANALISIS
KONTRAK
DOKUMEN
KERJA
ANALISIS DOKUMEN

Dalam surat perjanjian pelaksanaan pekerjaan atau kontrak kerja yang telah
dilampirkan sebelumnya tampak pada halaman pertama terdapat informasi umum seperti
judul dokumen dan pihak-pihak yang melakukan kontrak kerja dalam kontrak tersebut, tertera
pula jenis pekerjaan dan nilai kontrak. pada halaman selanjutnya terdapat pihak pertama dan
kedua yang telah sepakat untuk melakukan kontrak kerja Bersama dengan ketentuan dan
beberapa persyaratan dan yang tercantum dalam beberapa pasal.
Pasal 1 berisi tentang tugas pekerjaan di mana pihak pertama memberikan tugas kepada
pihak kedua. Tercantum pula beberapa pelaksanaan pekerjaan seperti, pekerjaan
pendahuluan, pekerjaan struktur,pekerjaan arsitektur, pekerjaan mekanikal, pekerjaan
plumbing, serta pekerjaan prasarana lingkungan.
Pasal 2 berisi tentang dasar perjanjian pelaksanaan pekerjaan seperti kelengkapan dokumen-
dokumen yang diperlukan sebelum pelaksanaan pekerjaan, serta dokumen ketentuan umum
yang tercantum dalam dokumen lelang.
Pasal 3 yaitu tentang pengawasan pekerjaan dimana pihak-pihak menyetujui bahwa pihak
pertama yang akan menunjuk konsultan pengawas, namun jika konsultan pengawas
berhalangan maka pihak kedua berhak memilih konsultan pengawas.
Pasal 4 berisi tentang bahan dan alat, dalam hal ini kedua belah pihak sepakat bahwa bahan-
bahan dan segala peralatan yang diperlukan merupakan tanggung jawab pihak kedua
termasuk fasilitas seperti tempat atau Gudang yang baik.
Pasal 5 berisi tentang tenaga kerja dan upah dimana pihak kedua bertanggung jawab penuh
atas tenaga kerja yang dipekerjakan, namun pihak pertama berhak mempekerjakan tenaga
kerja jika menilai pilihan pihak kedua kurang tepat dengan kesepakatan upah tetap menjadi
tanggung jawab pihak kedua.
Pasal 6 yaitu pelaksana pihak kedua dimana pihak kedua akan memilih atau mengajukan
pemimpin pelaksana pekerjaan yang bertindak sebagai wakil ke pihak pertama, dan pihak
pertama berhak menolak pemimpin pelaksana tersebut.
Pasal 7 berisi tentang jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dimana kedua pihak sepakat
pelaksanaan pekerjaan akan diselesaikan dalam waktu 365 hari, namun jangka waktu dapat di
perpanjang jika terjadi beberapa hal-hal yang tidak direncanakan.
Pasal 8 mengenai keadaan memaksa dimana kedua belah pihak tidak dapat dituntut jika
terjadi keadaan memaksa seperti bencana alam dan lain-lain.
Pasal 9 mengenai masa pemeliharan, dimana masa pemeliharaan ditetapkan selama 180 hari
terhitung mulai sejak pekerjaan selesai 100% dan seluruh biaya ditanggung oleh pihak kedua.
Pasal 10 yaitu jaminan pelaksanaan dan jaminan pemeliharan dimana pihak kedua wajib
menyerahkan jaminan bank sebesar Rp. 233.905.500 atau minimal sebesar 5% dari dari harga
nilai kontrak.
Pasal 11 yaitu harga nilai kontrak dan jenis kontrak dimana total harga nilai kontrak
pekerjaan sebesar Rp. 4.678.110.000 termasuk PPN 10% dan pajak-pajak yang berlaku sesuai
pemerintah.
Pasal 12 mengenai cara pembayaran dimana kedua pihak sepakat pembayaran dilakukan
dengan system dengan cara sisstem sertifikat bulanan, dan pembayaran dapat dilakukan
setiap buln atau triwulan sesuai tingkat kemajuan pekerjaan.
Pasal 13 yaitu tentang kenaikan harga dimana jika terjadi kenaikan harga bahan-bahan, alat-
alat, upah/gaji menjadi resiko pihak kedua.
Pasal 14 mengenai pekerjaan tambah dimana penambahan pekerjaan tersebut merupakan
usulan dari pihak pertama dan penambahan pekerjaan tidak melepaskan kewajiban pihak
kedua untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
Pasal 15 mengenai tempat kerja dan tenaga kerja dimana pihak kedua yang bertanggung
jawab penuh mengenai kejadian di lapangan.
Pasal 16 yaitu pelaporan dimana pihak kedua wajib membuat laporan harian, mingguan dan
bulanan mengenai perkembangan pekerjaan.
Pasal 17 mengenai sanksi dan denda dimana pihak kedua akan mendapatkan denda jika
pihak kedua tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
Pasal 18 yaitu risiko dimana jika hasil pekerjaan musnah akibat kelalaian pihak kedua maka
menjadi tanggung jawab pihak kedua namun jika pekerjaan musnah disebabkan oleh keadaan
memaksa dan pekerjaan belum diserahterimakan ke pihak pertama maka akan ditanggung
Bersama.
Pasal 19 yaitu penyelesaian perselisihan dimana jika sewaktu-waktu terjadi kedua belah
pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah dan mufakat.
Pasal 20 yaitu asuransi dimana pihak kedua bertanggung jawab penuh mengenai asuransi
tersebut.
Pasal 21 mengenai penyerahan pekerjaan dimana pihak kedua menyerahkan pekerjaan ke
pihak pertama tanpa adanya sama sekali beban pekerjaan.
Pasal 22 mengenai kontrak kritis dimana pihak pertama dapat memututskan kontrak secara
sepihak apabila penyedia jasa tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai kesepakatan
pada periode I dan periode ke II.
Pasal 23 mengenai pemutusan perjanjian dimana pihak pertama berhak memutuskan
perjanjian ini secara sepihak setelah melakukan peringatan tertulis 3 kali berturut-turut
kepada pihak kedua.
Pasal 24 mengenai bea materai dan pajak dimana bea materai dari surat perjanjian ini sebesar
Rp. 6000 dibebankan ke pihak kedua.

Pasal 25 mengenai tempat dan kedudukan dimana pihak pertama dan pihak kedua sepakat
memilih tempat kedudukan domisili yaitu kantor pengadilan negeri Makassar.
Pasal 26 mengenai pengalihan perjanjian dimana pihak kedua tidak dapat mengalihkan
pekerjaan ke pihak ketiga, jika hal tersebut terjadi makan pihak pertama berhak memututskan
kontrak dengan pihak kedua.
Pasal 27 mengenai hal lain-lain dimana pihak pertama dan pihak kedua sepakat
menambahkan aturan-aturan tambahan yang sekiranya perlu ada di dalam surat perjanjian ini.
Pasal 28 penutup dimana surat perjanjian ini berlaku efektif sejak ditandatangani oleh pihak-
pihak yang bersangkutan.

Setelah menganalisa surat perjanjian tersebut dapat disimpulkan bahwa surat


perjanjian tersebut sangat detail dalam hal-hal kecil yang diprediksi akan terjadi selama
proses pekerjaan dan dalam setiap pasal tidak menguntungkan atau merugikan salah satu
pihak yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai