Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Praktikum Fitokimia 20211

Skrining Fitokimia

Hari/Tanggal : Kamis, 15 oktober 2020

Lintang Qonita Fardliana

(182210101016)

BAGIAN BIOLOGI FARMASI FAKULTASI FARMASI

UNIVERSITAS JEMBER

2020
1

LATIHAN 1

Materi : Identifikasi senyawa golongan alkaloid

Tujuan : -Mahasiswa mengetahui cara identifikasi senyawa golongan alkaloid

Alat/Bahan :

1. Ekstrak simplisia “X” 7. NH4OH 28%


2. HCl 2 N 8. Kloroform bebas air
3. Penangas air 9. Lempeng KLT
4. Nacl 10. Eluen KLT (etil asetat-metanol-air) 9:2:2
5. Pereaksi mayer 11. Pereaksi dragendorf
6. Pereaksi wagner

Cara kerja :

A. Penyiapan sampel

Ekstrak sebanyak 0,3 gram kemudian ditambahkan 5 ml HCl 2N

Dipanaskan di atas penangas air selama 2-3 menit sambil diaduk

Setelah dingin, ditambahkan 0,3 gram Nacl, aduk rata, disaring

Filtrat yang diperoleh ditambah 5 ml HCl 2N dan dibagi menjadi 3 bagian (Larutan
1A, 1B, dan 1C

B. Reaksi pengendapan

Larutan IA ditambah 20 tetes pereaksi Mayer, larutan IB ditambah 25 tetes pereaksi


wagner, dan larutan IC dipakai sebagai blanko. Adanya endapan atau kekeruhan
menunjukkan adanya alkaloid
2

C. Kromatografi lapis tipis

Larutan IC ditambah NH4OH 28% sampai larutan menjadi basa

Diekstraksi dengan 5 mL kloroform bebas air, lalu disaring

Diperiksa dengan KLT

Fase diam : silica gel 60 F254

Fase gerak : Etil asetat-metanol-air (9:2:2)

Penampak noda: dragendorf

Jika timbul warna jingga menunjukkan adanya alkaloid


3

LATIHAN 2

Materi : Identifikasi glikosida saponin, triterpenoid, dan steroid

Tujuan : -Mahasiswa mengetahui cara identifikasi senyawa golongan glikosida saponin,


triterpenoid, dan steroid

Alat/Bahan : Ekstrak simplisia “X”

Cara kerja :

A. Uji buih

Ekstrak sebanyak 0,3 gram dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambah
air suling 10 mL, dikocok kuat kira-kira selama 30 detik

Tes buih positif mengandung saponin bila terjadi buih yang stabil selama lebih dari
30 menit dengan tinggi 3 cm di atas permukaan cairan

B. Reaksi warna

Blanko dibuat dengan cara 0,1 gram ekstrak dilarutkan dalam 5 mL etanol

1. Uji Liebermann-Burchard

0,1 gram ekstrak dilarutkan dalam 6 mL reagen Libermann-Burchard dan diamati


terjadinya perubahan warna

Terjadinya warna hijau biru menunjukkan adanya saponin steroid, warna merah
ungu menunjukkan adanya triterpen steroid dan warna kuning muda menunjukkan
adanya saponin jenuh

2. Uji Salkowski
0,1 gram ekstrak dilarutkan dalam 5 mL etanol, kemudian ditambah 1-2 mL H2SO4
pekat melalui dinding tabung reaksi.

Adanya steroid tak jenuh ditandai dengan timbulnya cincin berwarna merah
4

C. Identifikasi sapogenin steroid atau triterpenoid secara KLT

Ekstrak sebanyak 0,5 gram ditambah 5 mL HCL 2N, dididihkan dan tutup dengan
corong berisi kapas basah selama 2 jam untuk menghidrolisis saponin

Setelah dingin, netralkan dengan 20 tetes ammonia, kemudian ekstraksi dengan 3


ml n-heksana sebanyak 3 kali

Uapkan sampai tinggal 0,5 m, totolkan pada pelat KLT

Diperiksa dengan KLT

Fase diam : silica gel F254

Fase gerak : n-heksana: Etil asetat (4:1)

Penampak noda: Anisaldehida asam sulfat (dipanaskan 1050C 5-10 menit)

Adanya saponin ditunjukkan dengan warna :

1. Merah ungu untuk anisaldehida asam sulfat

2. merah muda untuk antimony klorida

D. Identifikasi terpenoid atau steroid bebas secara KLT

Sedikit ekstrak ditambah beberapa tetes etanol, diaduk sampai larut, totolkan pada
fase diam.

Diperiksa dengan KLT

Fase diam : silica gel F254

Fase gerak : n-heksana: Etil asetat (4:1)

Penampak noda: Anisaldehida asam sulfat (dipanaskan 1050C 5-10 menit)


5

Adanya terpenoid atau steroid ditunjukkan dengan terjadinya warna merah ungu
atau ungu
6

LATIHAN 3

Materi : Identifikasi senyawa golongan flavonoid

Tujuan : -Mahasiswa mengetahui cara identifikasi senyawa golongan flavonoid

Alat/Bahan : Ekstrak simplisia “X”

Cara kerja :

A. Reaksi Warna

0,3 gram ekstrak dikocok dengan 3 ml n-heksana berkali-kali (5 kali) sampai ekstrak
n-heksana tidak berwarna.

Residu dilarutkan dalam etanol dan dibagi menjadi 4 bagian sebagai larutan III A, III
B, III C, III D

1. Uji Bate-Smith dan Metcalf


Larutan III A sebagai blanko. Larutan III B ditambah 0,5 mL HCl pekat dan diamati
perubahan warna yang terjadi

Kemudian dipanaskan di atas penangas air dan diamati lagi perubahan warna yang
terjadi

Bila perlahan-lahan menjadi warna merah terang atau ungu menunjukkan adanya
senyawa leukoantosianin (dibandingkan dengan blanko)

2. Uji wilstater

Larutan III A sebagai blanko. Larutan III C ditambah 0,5 ml HCl pekat dan 4 potong
magnesium. Diamati warna yang terjadi.

Diencerkan dengan 1 ml air suling, kemudian ditambahkan 1 ml butanol. Diamati


warna yang terjadi di setiap lapisan.

Perubahan warna merah jingga menunjukkan adanya flavon, merah pucat


menunjukkan adanya flavonol, merah tua menunjukkan adanya flavonon
7

B. KLT

Larutan III D ditotolkan pada fase diam, Uji kromatografi lapis tipis

Diperiksa dengan KLT

Fase diam : lapisan tipis selulosa (diganti silica gel F254)

Fase gerak : butanol-asam asetat glasial-air (4:1:5)

Penampak noda: Pereaksi sitrat borat atau uap ammonia

Adanya flavonoid ditunjukkan dengan timbulnya noda berwarna kuning intensif


8

LATIHAN 4

Materi : Identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin

Tujuan : -Mahasiswa mengetahui cara identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin

Alat/Bahan : Ekstrak simplisia “X”

Cara kerja :

A. Reaksi warna

0,3 gram ekstrak ditambah 10 ml aquadest panas, diaduk, dan dibiarkan sampai
suhu kamar, lalu ditambahkan 3-4 tetes 10% NaCl, diaduk, disaring.

Filtrat dibagi menjadi tiga bagian masing-masing + 4 ml sebagai larutan IV A, IV B,


dan IV C

1. Uji ferriklorida

Larutan IV C diberi 1 tetes larutan FeCl3 5%, kemudian diamati terjadinya perubahan
warna

Jika terjadi warna hijau kehitaman menunjukkan adanya tannin

Jika pada penambahan gelatin dan NaCl tidak timbul endapan tetapi setelah
ditambahkan dengan larutan FeCl3 terjadi perubahan warna hijau biru hingga hitam,
menunjukkan adanya senyawa polifenol

FeCl3 positif, uji gelatin positif = tannin (+)


FeCl3 positif, uji gelatin negatif = polifenol (+)
FeCl3 negatif = polifenol (-), tannin (-)
9

2. Uji gelatin

Larutan IV A digunakan sebagai blanko. Larutan IV B ditambah dengan 3 tetes


larutan gelatin 1 % dan 10 tetes larutan NaCl 10 %. Jika terjadi endapan putih
menunjukkan adanya tanin

B. KLT

Sebagian larutan IV A digunakan untuk pemeriksaan KLT

Diperiksa dengan KLT

Fase diam : silica gel F254

Fase gerak : toluen-aseton-asam formiat (6:6:1)

Penampak noda: Pereaksi FeCl3

Jika timbul warna hitam menunjukkan adanya polifenol dalam sampel


10

LATIHAN 5

Materi : Identifikasi senyawa golongan antrakinon

Tujuan : -Mahasiswa mengetahui cara identifikasi senyawa golongan antrakinon

Alat/Bahan : Ekstrak simplisia “X”

Cara kerja :

A. Reaksi warna

0,3 gram ekstrak diekstraksi dengan 10 ml air suling, disaring, lalu filtrat diekstraksi
dengan 3 ml toluene dalam tabung reaksi dengan dikocok pelan. Ekstraksi dilakukan
sebanyak dua kali

Kemudian fase toluene dikumpulkan dan dibagi menjadi dua bagian menjadi larutan
V A dan V B. Larutan VA sebagai blanko. Larutan VB ditambah ammonia dan dikocok.

Warna merah menunjukkan adanya senyawa antrakinon

B. Uji Modifikasi Borntrager

Ekstrak sebanyak 0,3 gram ditambah dengan 1 ml KOH 5 N dan 1 ml H2SO4 10 N.

Dipanaskan dan disaring, filtrate ditambah 5-10 tetes asam asetat glasial, kemudian
diekstraksi dengan 2 ml toluene.

Fase toluene diambil dan dibagi menjadi dua sebagai larutan VI A dan VI B. Larutan
VI A sebagai blanko. Larutan VI B ditambah 20 tetes ammonia

Warna merah atau merah muda pada lapisan alkalis menunjukkan adanya
antrakinon
11

C. KLT

Sampel ditotolkan pada fase diam dengan kondisi sebagai berikut

Diperiksa dengan KLT

Fase diam : silica gel F254

Fase gerak : toluena-etil-asam asetat (75:24:1) sebanyak 10 mL

Penampak noda: larutan 10% KOH dalam metanol

Timbulnya noda kuning, kuning coklat, merah ungu atau hijau ungu menunjukkan
adanya senyawa antrakinon

Anda mungkin juga menyukai