Anda di halaman 1dari 7

Input adalah bahan mentah yang dimasukkan ke dalam trasformasi atau segala sesuatu yang harus ada

dan tersedia karena yang dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu proses. Segala sesuatu yang dimaksud
adalah berupa sumberdaya, perangkat-perangkat, serta harapan-harapan sebagai alat lunak dan
membantu bagi berlangsungnya proses.

Dalilnya terdapat pada Qs. Al baqarah 151

-Proses adalah kegiatan mobilisasi dan pengelolaan segenap komponen pendidikan oleh pendidik
terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan atau pengambilan keputusan, proses kelembagaan,
proses pengambilan program, proses belajar mengajar, dan proses pemantauan dan evaluasi, dengan
catatan bahwa proses belajar mengajar memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dibandingkan dengan
proses-proses yang lain.

Dalilnya terdapat pada QS. Al baqarah 151

-Output adalah kinerja sekolah. Sedangkan kinerja sekolah itu sendiri adalah prestasi sekolah yang
dihasilkan dari proses atau perilaku sekolah. Kinerja sekolah dapat diukur dari kualitasnya,
efektivitasnya, produktifitasnya, efesiensinya, inovasinya, kualitas kehidupan pekerjaan, dan pekerjaan
moral.

-Feedback merupakan peningkatan pembelajaran yang mendasarkan penilaian salah satunya tergantung
pada ketentuan efektivitas umpan balik (feedback). Umpan balik adalah koreksi terhadap jawaban-
jawaban atas respon peserta didik dalam mengerjakan tes atau latihan sehingga peserta bisa lebih
menguasai dan memahami materi.

-Impact yaitu berdampak pada siwa yang nantinya si siswa akan mendapatkan pengetahuan dan ilmu
baru yang akan berdampak untuk masa depannya.

-Benefit adalah manfaat atau kegunaan suatu keluaran yang dirasakan langsung oleh masyarakat, dapat
berupa tersedianya jasa atau fasilitas yang dapat diakses oleh publik.

2. Untuk memper mudah dalam memahami hakikat manusia terlebih dahulu saya akan menuliskan
oengeetian manusia itu sendiri. Arti manusia dalam alquran banyak sekali dijelaskan dalam berbagai
bentuk kata atau kalimat yang pertama adalah kalimat bani adam, Kalimat ini mengandung arti
cenderung ke Aspek sejarah penciptaan bahwa sesungguhnya manusia itu berasal dari keturunan yang
sama yaitu nabi adam as.

Yang kedua yaitu menggunakan sebutan basyar yang cenderung mengartikan kepada aspek biologis
Yaitu bahwa manusia satu dengan yang lainnya itu sama baik dari segi bentuk ataupun yang lainnya.

Yang ketiga dengan sebutan insan yang cenderung mengartikan manusia Adalah makhluk yang Terbaik
dan diberi akal untuk bisa menyerap ilmu.
Yang selanjut ya manusia di sebut dengan naas yang cenderung mengartikan bahwa manusia Adalah
makhluk yang suka berkelompok.

Kemudian dari aspek wujud manusia sebut dengan ins yang menurut quraisy shihab berarti bahwa
manusia adalah makhluk yang berwujud atau makhluk yang nyata.

Kemudian manusia dalan arti kata abdun yang berarti adalah hamba. Hamba disni bukan berarti tunduk
patuh hanya melaksanakan ritual saja akan tetapi harus seimbang antara hablu minallah dan hablu
minannas. Lebih jauh lagi para filosof muslim berpendapat bahwa hakikat manusia terdiri dari dua unsur
yaitu unsur jasad dan rohani. Dari beberapa penjelasan di atas mungkin tersirat beberapa makna
mengenai hakikat manusia.

Pendidikan Islam senantiasa bertujuan menimbulkan pertumbuhanyang seimbang dari kepribadian total
manusia melalui latihan spiritual, intelek, rasional diri, perasaan, dan kepekaan tubuh manusia. Oleh
karenanya, pendidikan Islam selalu berusaha menyediakan jalan bagi pertumbuhan manusia dalam
segala aspeknya: spiritual, intelektual,imjinasi, fisik, ilmiah, linguistic baik secara individual maupun
secara kolektif, danmemotivasi semua aspek ini untuk mencapai kebaikan dan kesempurnaan hidup
manusia.Secara sederhana, tujuan pendidikan islam dalam hubungannya dengan Penciptaan manusia,

adalah : (1) bertujuan agar manusia menjalankan fungsinya sebagai Khalifah, (2) bertujuan agar
manusiasenantiasa mengabdi kepada Allah.

Upaya yang harus di lakukan manusia agar sesuai dengan tujuan penciptaannya. Manusia di ciptakan
salah satunya adalah agar senan tiasa beribadah sesuai dengan surat adzariat ayat 56. Kemudian dalam
surat albaqarah allah menyebut bahwa manusia di utus ke muka bumi itu untuk menjadi khalifah fil
ardhi, maka sari itu upaya agar sesuai dengan tujuan di ciptakannya manusia salah satunya adalah
dengan belajar atau berpendidikan. Alasannya adalah jika kita mau melakukan tujuan penciptaan
manusia poin pertama yaitu untuk beribadah maka yang harus kita persiapkan ilmunya dan ilmu nya itu
di dapat jika kita belajar maka dari itu salah satu upaya agar sesuai dengan tujuan diciptakannya
manusia adalah dengan belajar.

Dan point terakhir mengenai upaya agara manusia selaramg dengan tujuan penciptaannya. Sebenarnya
sudah saya singgung sedikit mengenai upaya yaitu karna tujuan di ciptakannya manusia adalah untuk
beribadah kepada allah maka diantaranya upayanya adalah dengan menuntuk ilmu, baik kepada sesama
manusia, berkelakuan baik bagi seluruh semesta alam karna hal yang saya paparkan tadi merupakan
salah satu dari aspek ibadah.

3. Latarbelakang evaluasi. Jadi secara umum evaluasi ini sebenarnya untuk mengetahui perkembangan
dari waktu ke waktu atau kemajuan dari yang sebelumnya. Dan untuk mengetahui suatu kualitas dari
tujuan yang ditentukan itu dari suatu yang namanya evaluasi. Karena tanpa adanya evaluasi maka tidak
akan ada yang namanya perubahan yang menjadi lebih baik dari sebelumnya.

fungsi evaluasi adalah:


5. Mengetahui tercapai tidaknya tujuan.

6. Memberi umpan balik bagi guru dalam melakukan proses pembelajaran.

7. Untuk menentukan kemajuan belajar.

8. Untuk mengenal peserta didik yang mengalami kesulitan.

9. Untuk menempatkan murid dalam situasi belajar yang tepat.

10. Bagi pendidik, untuk mengatur proses pembelajaran. Bagi peserta didik untuk mengetahui
kemampuan yang telah dicapai, bagi masyarakat untuk mengetahui berhasil tidaknya pelaksanaan
program.

Selain itu, ada beberapa fungsi lain yang bisa disebut, yaitu: fungsi seleksi, fungsi penempatan, fungsi
pengukur keberhasilan dan fungsi diagnosis.

tujuan evaluasi adalah, pertama, untuk mencari informasi atau bukti-bukti tentang sejauhmana
kegiatan-kegiatan yang dilakukan telah mencapai tujuan, atau sejauhmana batas kemampuan yang telah
dicapai oleh seseorang atau sebuah lembaga. Kedua, untuk mengetahui sejauhmana efektifitas cara dan
proses yang ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut

Jenis-jenis evaluasi yang dapat diterapkandalam pendidikan Islam ada beberapa macam yaitu :

1).Evaluasi formatif :Evaluasi ini digunakan untuk mengetahuihasil belajar yang dicapai anak didik
setelah iamenyelesaikan program dalam satuan bahanpelajaran pada suatu bidang studi
tertentu.Evaluasi ini dipandang sebagai “ulangan” yangdilakukan pada setiap akhir penyajian
satuanpelajaran atau modul. Tujuannya adalah untukmemperoleh umpan balik yang mirip
denganevaluasi diagnostik (penjelasannya akan dijelaskanselanjutnya) yakni mendiagnosis
(mengetahuipenyakit/kesulitan) belajar siswa. Hasil diagnosiskesulitan belajar tersebut digunakan
sebagaibahan pertimbangan rekayasa pengajaran remidial(perbaikan). Asumsiyang mendasari evaluasi
ini adalah bahwa manusiadalam hal ini peserta didik mempunyai banyakkelemahan (QS.4: 28) yang
artinya : Diciptakan manusia dalam keadaan lemah.”

Danpada mulanya tidak mengetahui apa-apa (QS. 16 :78) yang artinya “ Dan Allah mengeluarkan kamu
dari perut ibu-ibukamu sedangkan kamu tidak mengetahui apa-apa.”

2). Evaluasi Sumatif. Yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap hasilbelajar peserta didik setelah mengikuti
pelajarandalam satu catur wulan, satu semester atau akhirtahun untuk menentukan jenjang
pendidikanberikutnya. Evaluasi sumatif ini dapat dianggapsebagai “ ulangan umum” yang dilakukan
untukmengukur kinerja akademik atau prestasi belajarsiswa pada akhir periode pelaksanaan
programpengajaran. Evaluasi ini lazim dilakukan padasetiap akhir semester atau akhir tahun
ajaran.Hasilnya dijadikan bahan laporan resmi mengenaikinerja akademik siswa dan bahan penentu
naiktidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi. Asumsi evaluasiini adalah bahwa segala sesuatu termasuk
pesertadidik diciptakan mengikuti hukum bertahap. Setiaptahap memiliki satu tujuan dan
karakteristiktertentu.(Ramayulis, 2003 : 242). Satu tahapanyang harus diselesaikan terlebih dahulu
untukkemudian beralih ke tahapan yang lebih baik. (QS.84 : 19) yang artinya :“Sesungguhnya kamu akan
melalui tingkat (tahap)demi tahap dalam kehidupan"

3). Evaluasi penempatan (placement), yaituevaluasi yang dilakukan sebelum peserta didikmengikuti
proses belajar mengajar untukkepentingan penempatan pada jurusan ataufakultas yang diingini. Asumsi
yang mendasarievaluasi ini bahwa setiap manusia dalam hal inipeserta didik memiliki perbedaan-
perbedaan danpotensi khusus. Perbedaan ini kadang-kadangmerupakan kelebihan atau kelemahan.
Masing-masing perbedaan harus ditempatkansebagaimana seharusnya, sehingga kelebihanindividu
dapat berkembang dan kelemahannyadapat diperbaiki. Firman Allah dalam surat al-Isra ayat 84 yang
artinya : “ Tiap-tiap orang berbuat berbuat menurut keadaannya masing-masing.”

4). Evaluasi diagnostik, yaitu evaluasi yangdilakukan terhadap hasil penganalisaan tentangkeadaan
belajar peserta didik, meliputi kesulitan-kesulitan atau hambatan yang ditemui dalamsituasi belajar
mengajar. Asumsi yang mendasarievaluasi ini adalah bahwa pengalaman pahit masalalu dapat dijadikan
guru untuk memperbaiki masadepan. Dalam Islam, banyak Firman Allah yangmengisyaratkan asumsi ini,
seperti peringatanAllah dalam kisah-kisah kaum terdahulu yanghancur dikarenakan membuat kesulitan
dan tidakmampu menyelesaikan kesulitannya (QS. Al-Hasyr :18)“ Dan hendaknya setiap diri
memperhatikan(mengevaluasi) apa yang telah diperbuat untuk hari esok.

4. Yang pertama yaitu nativisme, Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan manusia itu telah di
tentukan oleh faktor-faktor yang di bawa manusia sejak lahir,pembawaan yang telah terdapat pada
waktu lahir itulah yang menentukan hasil perkembangannya. Menurut aliran nativisme, pendidikan tidak
dapat mengubah sifat-sifat pembawaan. Tokoh aliran Nativisme adalah Schopenhauer

Kemudian empirisme, empirisme menganggap setiap anak lahir seperti tabula rasa, dalam keadaan
kosong dan tak punya kemapuan apa-apa.Aliran empirisme berpendapat berlawanan dengan aliran
nativisme karena berpendapat bahwa dalam perkembangan anak menjadi manusia dewasa itu sama
sekali di tentukan oleh lingkungannya atau oleh pendidikan dan pengalaman yang di terimanya sejak
kecil. Tokoh aliran Empirisme adalah John Lock

Yang terakhir adalah aliran konvergensi, Aliran Konvergensi merupakan kompromi atau kombinasi dari
aliran Nativisme dan Empirisme. Aliran ini berpendapat bahwa anak lahir di dunia ini telah memiliki
bakat baik dan buruk, sedangkan perkembangan anak selanjutnya akan dipengaruhi oleh lingkungan.
Jadi, faktor pembawaan dan lingkungan sama-sama berperan penting.

Anak yang mempunyai pembawaan baik dan didukung oleh lingkungan pendidikan yang baik akan
menjadi semakin baik. Sedangkan bakat yang dibawa sejak lahir tidak akan berkembang dengan baik
tanpa dukungan lingkungan yang sesuai bagi perkembangan bakat itu sendiri. Sebaliknya, lingkungan
yang baik tidak dapat menghasilkan perkembangan anak secara optimal jika tidak didukung oleh bakat
baik yang dibawa anak. Dengan demikian, aliran Konvergensi menganggap bahwa pendidikan sangat
bergantung pada faktor pembawaan atau bakat dan lingkungan. Hanya saja, William Stem tidak
menerangkan seberapa besar perbandingan pengaruh kedua faktor tersebut. Sampai sekarang
pengaruh dari kedua faktor tersebut belum bisa ditetapkan. Tokoh aliran ini adalah william stren.

Secara sederhana lewat beberapa paparan diatas aliran yang cocok bagi ilmu pendidikan islam adalah
aliran konvergensi yang jika dalam ilmu kalam adalah aliran asy-'ariyah. Mengapa demikian? Karna aliran
konvergensi tidak ekstrim kiri atau ekstrim kanan yang berarti moderat, hal itu di dasarkan karna aliran
ini tadi sudahkan bahwa pendidikan tidak hanya bergantung pada bawaan baik buruk dari lahir atau
pada lingkungan tapi keduanya mempunyai andil dalam diri seseorang.

5.

Q.S al-'ala 1-5

َ ُّ‫ ۡٱق َر ۡأ َو َرب‬٢ ‫ق‬


. ٥ ۡ‫ عَلَّ َم ٱإۡل ِ ن ٰ َسنَ َما لَمۡ يَ ۡعلَم‬٤ ‫ ٱلَّ ِذي عَلَّ َم بِ ۡٱلقَلَ ِم‬٣ ‫ك ٱأۡل َ ۡك َر ُم‬ ٍ َ‫ق ٱإۡل ِ ن ٰ َسنَ ِم ۡن َعل‬ ۡ ِ‫ۡٱق َر ۡأ ب‬
َ َ‫ٱس ِم َربِّكَ ٱلَّ ِذي َخل‬
َ َ‫ َخل‬١ ‫ق‬

Artinya:" 1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan 2) Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah 3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah 4) Yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam 5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."

2. QS Surat Al-Mujadalah ayat 11

ٖ ۚ ‫وا ۡٱل ِع ۡل َم َد َر ٰ َج‬


‫ت‬ ْ ُ‫وا ِمن ُكمۡ َوٱلَّ ِذينَ أُوت‬
ْ ُ‫يَ ۡرفَ ِع ٱهَّلل ُ ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬

Artinya: "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat."

3. Surat Shad ayat 29

ِ َ‫وا ٱأۡل َ ۡل ٰب‬


‫ب‬ َ ‫ِك ٰتَبٌ أَن َز ۡل ٰنَهُ إِلَ ۡي‬
ْ ُ‫ك لِّيَ َّدبَّر ُٓو ْا َءا ٰيَتِ ِهۦ َولِيَتَ َذ َّك َر أُوْ ل‬ٞ ‫ك ُم ٰبَ َر‬
Artinya: "Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka
memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran."

4. QS. Thaha ayat 114

‫َو قُلْ رَّبِّ ِز ۡدنِي ِع ۡل ٗما‬

Artinya: "dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."

5. QS At-Thqubah 122

َ‫ُوا قَ ۡو َمهُمۡ ِإ َذا َر َجع ُٓو ْا ِإلَ ۡي ِهمۡ لَ َعلَّهُمۡ يَ ۡح َذرُون‬ ْ ‫ة لِّيَتَفَقَّه‬ٞ َ‫ُوا كَٓافَّ ٗۚة فَلَ ۡواَل نَفَ َر ِمن ُك ِّل فِ ۡرقَ ٖة ِّم ۡنهُمۡ طَٓائِف‬
ْ ‫ُوا فِي ٱلدِّي ِن َولِيُن ِذر‬ ْ ‫َكانَ ۡٱل ُم ۡؤ ِمنُونَ لِيَنفِر‬

Artinya: "Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi
dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka
tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya."

Hadist tentang pendidikan

1.

َ ‫طَلَبُ ْال ِع ْل ِم فَ ِر‬


‫يضةٌ َعلَى ُكلِّ ُم ْسلِ ٍم‬

"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim." (HR. Ibnu Majah)

2.

‫ك طَ ِر ْيقًا يَ ْلتَ ِمسُ فِ ْي ِه ِع ْل ًما َسهَّ َل هللاُ بِ ِه طَ ِر ْيقًا إِلَى ْال َجنَّ ِة‬
َ َ‫َم ْن َسل‬

"Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah Swt akan memudahkan
baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

3.

‫ َو َم ْن أَ َرا َدهُ َما فَ َعلَ ْي ِه باِ ِلع ْل ِم‬،‫ َو َم ْن أَ َرا َد اآل ِخ َرهَ فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم‬،‫َم ْن أَ َرا َد ال ُّد ْنيَا فَ َعلَ ْي ِه بِاْل ِع ْل ِم‬

"Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa
menginginkan akhirat, hendaklah ia menguasai ilmu. Dan barang siapa yang menginginkan keduanya
(dunia dan akhirat), hendaklah ia menguasai ilmu." (HR. Ahmad)
4.

ٍ ‫ض َل ِم ْن أَ َد‬
‫ب َح َس ٍن‬ َ ‫َما نَ َح َل َوالِ ٌد َولَدًا ِم ْن نَحْ ٍل أَ ْف‬

"Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik.
(HR. Al-Hakim)

5.

ِ َ‫َار ْال ِع ْل ِم قَ ْب َل ِكب‬


‫ار ِه‬ ِ ‫صغ‬ َ َّ‫ُكوْ نـُـوْ ا َربَّانِيِّـْينَ ُحلَ َما َء فُقَهَا َء ُعلَ َما َء َويُقَا ُل اَل َّربَّانِ ُّي الَّ ِذى يُــ َربِــّى الن‬
ِ ِ‫اس ب‬

"Jadilah pendidik yang penyantun, ahli fikih, dan ulama. Disebut pendidik apabila seseorang mendidik
manudia dengan memberikan ilmu sedikit-sedikit yang lama-lama menjadi banyak." (HR. Bukhari)

Anda mungkin juga menyukai