Anda di halaman 1dari 4

PDCA PELAYANAN IMUNISASI PUSKESMAS WARU TAHUN 2017

1. PLAN
Langkah 1: Identifikasi hasil dan pelayanan kesehatan sesuai harapan pasien
Masalah:
1. Cakupan imunisasi rendah
2. IDL desa rendah
3. Tidak ada ruangan khusus imunisasi
Penilaian masalah:

Pendapat Petugas Kesehatan


Masalah Jumlah
Fatim Sugiati
Cakupan imunisasi rendah 8 8 16
IDL desa rendah 7 8 15
Tidak ada ruangan khusus
8 9 17
imunisasi

Langkah 2: deskripsi proses pelayanan imunisasi saat ini

Pasien

R.KIA/IMUNIS
Pendaftaran Farmasi Pulang
ASI

Langkah 2: Data dan Analisis


Prioritas masalah: Tidak ada ruangan khusus imunisasi
Pada tahun 2017, bulan Januari didapatkan hasil cakupan imunisasi sebesar 39%,
bulan Februari 39%, dan bulan Maret 37%.

Cakupan Imunisasi
40%

39%

39%

38%

38%

37%

37%

36%
Januari Februari Maret

Langkah 4: Fokus peluang peningkatan mutu


Petugas memilih masalah prioritas untuk diperbaiki sebagai upaya peningkatan mutu,
yaitu tidak adanya ruang khusus pelayanan imunisasi di UPT Puskesmas Waru.
Langkah 5: Identifikasi akar penyebab masalah
Penyebab masalah berdasarkan diagram Ishikawa sebagai berikut:

MANUSIA METODE

Tidak adanya SOP


pelayanan
imunisasi

Tidak adanya alur


pelayanan Informasi/ petunjuk
Imunisasi Tidak ada
pelayanan
ruangan
imunisasisanitakura
khusus
imunisasi

Tidak adanya ruang


pelayanan imunisasi

SARANA DANA LINGKUNGAN


Langkah 6: Rencana penyelesaian masalah
Masalah: Tidak ada ruangan khusus imunisasi
Klasifikasi
Penyebab Masalah Rencana Perbaikan
penyebab
Manusia - -
Metode a. Tidak adanya alur a. Membuat alur
pelayanan imunisasi pelayanan imunisasi
b. Tidak adanya SOP b. Membuat SOP
pelayanan imunisasi pelayanan imunisasi
c. Informasi/ petunjuk c. Menambah informasi/
pelayanan imunisasi petunjuk pelayanan
kurang jelas imunisasi
Sarana Tidak adanya ruang Membuat ruang pelayanan
pelayanan imunisasi imunisasi
Dana - -
Lingkungan - -

2. DO
Langkah 7: Pilot project (uji coba)
Rencana Penanggung
Waktu & Tempat Biaya
Perbaikan Jawab
Membuat SOP 1 Juni 2017 di Rp. 0 Nor Fatimah
pelayanan Puskesmas
imunisasi
Membuat alur 2 Juni 2017 di Rp. 500.000 Nor Fatimah
pelayanan Puskesmas
imunisasi
Membuat informasi/ 3 Juni 2017 di Rp. 250.000 Nor Fatimah
petunjuk pelayanan Puskesmas
imunisasi
Membuat ruang 2019 Rp. 10.000.000 Sarwo Edy
pelayanan Wibowo
imunisasi

Langkah 8: Implementasi pilot project


Pelaksanaan kegiatan pilot project dilakukan kurang lebih 3 bulan di bulan Juni-
Agustus 2017. Dalam pembuatan SOP pelayanan imunisasi, alur pelayanan
imunisasi dan informasi/ petunjuk pelayanan imunisasi tidak ada hambatan yang
dialami oleh tim, hanya koordinasi dan komunikasi ke pelayanan terkait diperlukan
mengingat pelayanan imunisasi tidak berjalan sendiri.
Rencana perbaikan dengan mengusulkan pembuatan ruang pelayanan imunisasi di
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) tahun 2019 dapat terealisasi dengan
dimasukkannya anggaran pembuatan ruang pelayanan Imunisasi di RUK tahun
2019.

Langkah 9: Evaluasi hasil


Berdasarkan hasil pengamatan pada saat implementasi perbaikan masalah, kegiatan
berjalan sesuai dengan harapan. Terdapat peningkatan cakupan imunisasi pada
bulan Juni-Agustus 2017 meskipun tidak signifikan. Berikut hasil evaluasi perbaikan
permasalahan pelayanan imunisasi:
1. Adanya SOP pelayanan imunisasi yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
2. Adanya alur pelayanan imunisasi
3. Adanya informasi/petunjuk adanya pelayanan imunisasi UPT Puskesmas Waru
4. Pembuatan ruang pelayanan imunisasi akan dianggarkan tahun 2019

Cakupan Imunisasi
41%
40%
Sesudah
40%
39%
39%
38%
38%
37%
37%
36%
36%
Januari Februari Maret Juni Juli Agustus

Langkah 10: Kesimpulan


Berdasarkan analisis masalah di UPT Puskesmas Waru tahun 2017 diketahui faktor
penyebab masalah kegiatan adalah tidak adanya ruang pelayanan imunisasi dan
acuan/pedoman penerapan pelayanan imunisasi di puskesmas. Sehingga dengan
adanya SOP pelayanan imunisasi, alur pelayanan imuisasi dan informasi/ petunjuk
pelayanan imunisasi, dan adanya pembuatan ruang pelayanan khusus imunisasi
pada tahun 2019, kegiatan imunisasi dapat berjalan sesuai dengan target yang telah
ditetapkan.

ACT
LANGKAH 11: STANDARISASI PERUBAHAN
Implementasi yang telah diujicobakan dalam tahap sebelumnya memiliki hasil
evaluasi uji coba. Jika hasiluji coba dinilai baik maka implementasi tersebut dapat
digunakn dalam kegiatan puskesmas sehari-hari. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah
dokumen yang dilegalkan oleh pihak berwenang. Hasil implementasi yang ada dapat
diajukan untuk membuat SK Kepala Puskesmas sehingga menjadi landasan petugas
Puskesmas untuk berani mengambil tindakan terhadap pasien.

LANGKAH 12: MONITOR UNTUK MENCAPAI TUJUAN


Setelah konsep perubahan telah distandarisasi dalam bentuk kebijakan di tingkat
Puskesmas, maka hasil evaluasi pada tahap DO bahwa perubahan ini dapat
diaplikasikan di Puskesmas dalam waktu yang lebih lama untuk melihat perubahan.
Dapat dilakukan monitoring dan evaluasi setiap beberapa bulan sekali.

Anda mungkin juga menyukai