Penggunaan pegas mesin sering dijumpai pada suatu konstruksi, termasuk pada
mesin. Pegas mesin merupakan elemen yang digunakan untuk menghubungkan suatu
elemen dengan elemen lainnya secara fleksibel / elastis. Pegas menerima tenaga (kerja)
dari luar dan pada saat tertentu tenaga tersebut ditranformasikan menjadi kerja
deformasi elastis. Setelah tenaga yang dikandung pegas ditransformasikan menjadi kerja
deformasi elastis, pegas tidak akan mengalami perubahan bentuk karena sifat elastis
yang dimiliki pegas tersebut cukup besar.
1
Pegas tekan
Tr F
Tegangan geser pada pegas (τmax) max (a)
J A
dengan T = torsi yang timbul pada pegas T = F (D/2),
r = jari-jari kawat pegas r = d/2,
2
J = momen inersia polar J = (/32) d4,
A = luas penampang kawat A = (/4) d2.
Tanda + untuk bagian dalam dari kawat pegas
Tanda – untuk bagian luar dari kawat pegas
Rumus (a) di atas dapat dituliskan menjadi
8F D 4F D
, Ambil C
d3 d2 d
Dengan memasukkan harga C = D/d akan diperoleh
8 F D 0,5
1
d3 C
0,5 8F D
Jika diambil Ks = 1 maka persamaan di atas berubah menjadi Ks
C d3
Persamaan di atas ini sering dituliskan dalam bentuk lebih umum, yaitu
8F D 4C 1 0,615
K dengan K (b)
d 3
4C 4 C
dengan K = faktor koreksi Wahl
8 F D3 N
Simpangan (defleksi) yang timbul pada pegas adalah (c)
d4 G
dengan N = jumlah lilitan efektif pegas. Gambar 4 menunjukkan harga K dan Ks sebagai
fungsi C.
Contoh soal 1
Sebuah pegas tarik dengan lilitan efektif = 12, diameter kawat pegas = 2,5 mm dan
diameter kumparan D = 25 mm. Bahan pegas terbuat dari baja dengan modulus geser
pegas G = 8,1 x 105 kg/cm2. Pegas mendapat beban tarik F = 15 kg. Tentukan simpangan
dan tegangan yang timbul pada pegas tersebut.
Penyelesaian: N = 12; d = 2,5 mm; D = 25 mm; G = 8,1 x 105 kg/cm2; beban F = 15 kg.
3
8 F D3 N 8 x15 2,53 12
Simpangan pegas = = 7,111 cm.
d4 G 0,254 8,1105
4C 1 0,615 4 10 1 0,615
C = D/d = 25/2,5 = 10 K = = 1,1448.
4C 4 C 4 10 4 10
8F D 815 2,5
Tegangan pada pegas K = 1,1448 = 28000,2 kg/cm2.
d 3
0,253
Contoh soal 2
Dua buah pegas tekan A dan B mendapat pembebanan seperti diperlihatkan pada
Gambar 5. Data tiap pegas adalah sbb:
Pegas A: Pegas B:
Lilitan efektif = 10 Lilitan efektif = 14
Diameter kawat = 3 mm Diameter kawat = 2,5 mm
Diameter kumparan = 12 mm Diameter kumparan = 12 mm.
Modulus geser masing-masing pegas = 8 x 105 kg/cm2. Saat tanpa beban: pegas B lebih
tinggi 5 mm dari pegas A. Saat berbeban: pegas A sama tinggi dengan pegas B. Tentukan
beban tiap pegas, jarak X (lihat Gambar 5: pegas sama tinggi) dan tegangan geser yang
timbul pada tiap pegas.
4
FA dan FB merupakan gaya tekan yang bekerja pada pegas A dan pegas B dengan
FA + FB = 10 kg dan B = A + 5 mm (lihat gambar di atas)
5
d1 d 2
(a)
2
dengan d1 = diameter kawat pada posisi paling luar sedang d2 = diameter kawat pegas
paling dalam. Ada 3 kondisi yang harus dipenuhi agar pegas dobel ini dapat bekerja sama
dengan baik.
Kondisi 1. Tegangan kerja pada kedua pegas harus sama. Jika kedua pegas terbuat dari
bahan yang sama maka
F1 D1 F2 D2
1 2 3
= 3
(b)
d1 d2
Kondisi 2. Simpangan (defleksi) kedua pegas harus sama. Jika kedua pegas terbuat dari
bahan yang sama maka
F1 D13 N1 F2 D23 N 2
1 = 2 (c)
d14 d 24
Kondisi 3. Tinggi kedua pegas sama saat dipadatkan / dimampatkan. Bila kedua pegas
dipadatkan sampai rapat maka
H = d1 N1 = d2 N2. (d)
Jika persamaan (c) dibagi dengan persamaan (b) maka diperoleh
D12 N1 D22 N 2
(e)
d1 d2
Pembagian antara persamaan (d) dan (c) memberikan hasil
D12 D22
2
2 atau C12 C22 dan selanjutnya C1 = C2 = C. (f)
d1 d2
d1 d 2 1
Berdasarkan Gambar 6, sudut = (g)
D1 D2 C
Sudut dapat juga dinyatakan sebagai fungsi tinggi pegas mampat (H) dan simpangaan
H
dengan persamaan tan = 2 x 10-3 s (h)
K
dengan K = suatu konstanta dan s = tegangan geser diijinkan dalam kg/cm2.
6
F1 d12
Persamaan (b) dan (f) akan memberikan (i)
F2 d 22
( D D2 ) (d1 d 2 )
Berdasarkan Gambar 6 dapat juga ditulis bahwa 1 (j)
2
D1 D2
Persamaan (a) dan (j) memberikan hasil d1 (k)
2
Penggabungan persamaan-persamaan di atas akan memberi hasil bahwa
d1 C
(l)
d2 C 2
Contoh soal 3
Sebuah pegas dobel menahan beban total sebesar F = 600 kg dengan defleksi total = 40
mm. Tinggi pegas mampat H = 50 mm dan tegangan geser diijinkan s = 85 kg/mm2.
Tentukan beban dan diameter tiap pegas. Ambil harga konstanta K = 1,2.
Penyelesaian: F = 600 kg, = 40 mm, H = 50 mm, s = 85 kg/mm2 = 8500 kg/cm2 dan
K = 1,2
H 50
tan = 2 x 10-3 s = 2 x 10-3 8500 = 0,1882
K 1,2 40
tan = 1/C C = 1/tan = 1/0,1882 = 5,3135.
2 2
F1 d12 C 5,3135
Persamaan (i) 2 = = = 2,5715
F2 d 2 C 2 5,3135 2
F1 = 2,5715 F2.
F1 + F2 = 600 2,5715 F2 + F2 = 600 F2 = 167,9966 168 kg.
F1 = 600 – 168 = 432 kg.
Tegangan pada pegas
8 F1 D1 8 F1 Cd 1 8 F1 C
1 K = K = K atau
d13
d13
d 12
8 F1 C 8 432 5,3135
d12 K = 1,2 = 82,5633 d1 = 9,0864 mm.
s 85
8 F2 C 8168 5,3135
d 22 K = 1,2 = 32,1080 d2 = 5,6664 mm.
s 85
4. Pegas Daun (Leaf Spring)
Pegas daun merupakan kumpulan dari beberapa pelat yang tidak sama panjangnya
dan disusun serta diikat sedemikan untuk dapat menahan beban secara elastik.
Konstruksi pegas daun dirancang dalam bentuk cantilever, semi elliptic atau elliptic.
Pegas ini pada dasarnya mendapat beban lengkung (bending stress) saat beroperasi.
Pegas daun biasanya dibuat dari baja paduan mangan (manganese steel) atau dari baja
paduan silikon-mangan. Untuk mengurangi tegangan yang timbul, kontruksi pegas
dibuat dalam bentuk curvilinear. Gambar 7 menunjukkan konstruksi pegas daun yang
lazim digunakan di lapangan.
7
b) semi elliptic
a) cantilever spring spring
c) elliptic spring
Gambar 7. Macam-macam pegas daun
Pegas cantilever pada Gambar 7 di atas terdiri dari tiga pelat: satu pelat paling atas
(paling panjang dengan panjang L) disebut dengan extra full-length leaves dan dua pelat
di bawahnya yang memiliki panjang lebih kecil dari L disebut dengan graduated leaves.
Extra full-length leaves bisa lebih dari satu pelat, demikian juga dengan graduated leaves
bisa lebih dari satu pelat. Pegas daun cantilever dan pegas semi-elliptic di atas tidak
memiliki tegangan awal (intial stress), tetapi pegas elliptic sudah memiliki tegangan awal
sebelum diberi beban.
6 FL
dengan
n b t2
F = beban pada ujung pegas
Gambar 8. Cantilever spring L = panjang pegas, b = lebar pelat
n = jumlah pelat t = tebal tiap pelat.
FL3 6 F L3
Simpangan (defleksi) pada ujung pegas adalah =
2 E I E b nt3
dengan E = modulus elastis bahan pegas dan I = momen isersia penampang.
F Besarnya tegangan lengkung (σ) pada pegas
L
daun seperti tertera pada Gambar 9 adalah
12 FL
dengan
b t (3 ne 2 ng )
2
12 FL3
Simpangan (defleksi) pada ujung pegas adalah
b t 2 E (3 ne 2 ng )
Gambar 9 di atas memperlihatkan bahwa bahwa jumlah pelat extra full-length ne = 2 dan
pelat graduated length ng = 3.
8
Catatan: Perhitungan pada pegas semi-elliptic sama dengan perhitungan pada pegas
cantilever dengan catatan bahwa tinjauan diambil hanya pada setengah dari pegas semi-
elliptic sehingga rumus-rumus pegas cantilever dapat digunakan.
Contoh soal 4
Sebuah pegas cantilever dengan panjang 90 cm, lebar 4,5 cm terdiri dari satu pelat extra
full-length dan 7 pelat graduated length. Beban sebesar 227 kg bekerja pada ujung pegas.
Simpangan maksimum 7,6 cm. Tentukan tebal tiap pelat dan tegangan yang timbul.
Modulus elastis pegas 2,1 x 106 kg/cm2.
Penyelesaian: L = 90 cm; b = 4,5 cm, ne = 1 dan ng = 7; F = 227 kg; = 7,6 cm.
h/t = 1,5
9
E t2
K
b2
dengan K = konstanta yang tergantung harga b/a, h/t dan /t.
E = modulus elastis pegas
t = tebal pegas dan b = radius luar pegas.
Tabel 2 menginformasikan harga K sebagai fungsi b/a saat h/t = /t = 1,5.
Contoh soal 5.
Sebuah pegas Belleville dengan radius paling luar b, tebal t dan h/t = 1,5 mendapat
beban 450 kg dengan tegangan kompresi 14000 kg/cm2. Modulus elastis = 2,1 x 106
kg/cm2 dan b/a = 1,75. Tentukan radius b dan tebal pegas t.
Penyelasaian: F = 450 kg = 991,2 lb dan σ = 14000 kg/cm2 = 198948 lb/in2.,
E = 2,1 x 106 kg/cm2 = 29,8 x 106 lb/in2.
b
Nilai b/a = 1,75 memberikan K = - 5,63 dan = - 19050 (lihat Tabel 2)
F
F 991,2
b = - 19050 = – 19050 x = 3,015 in = 76,581 mm.
198948
a = b/1,75 = 3,015/1,75 = 1,7229 in = 43,762 mm
E t2 b2 3,015 2 (198948 )
K 2 t 2 = = = 0,0108 in2.
b KE 5,63 29,8 10 6
t = 0,1038 in (= 2,64 mm) dan h = 1,5 t = 1,5 x 0,1038 = 0,1557 in = 3,955 mm.
Soal-soal QUIZ
1. Sebuah pegas helical silindris dengan diameter kawat pegas 1,6 mm dengan indeks
pegas (spring index) = 6. Tegangan diijinkan 35 kg/mm2. Konstanta pegas (spring rate)
= F/ = 1,8 kg/cm. Tentukan jumlah lilitan efektif pegas dan beban yang bekerja pada
pegas tersebut.
2. Pegas tekan dan tarik seperti gambar berikut
Kedua pegas memiliki modulus geser sama yaitu 8,12 x 105 kg/cm2. Saat beban F ( =
75 kg) bekerja, batang A berada pada posisi horizontal. Pada kondisi ini, simpangan
pegas tarik sama dengan dua kali simpangan pegas tekan.
10
Pegas tekan:
lilitan efektif = 13
diameter kawat = 3,5 mm
diameter kumparan = 30 mm
tinggi bebas = 80 mm
Pegas tarik
lilitan efektif = 12
diameter kawat = ? mm
diameter kumparan = 39 mm
tinggi bebas = 87 mm
Tentukan diameter kawat pegas tarik dan tegangan yang timbul untuk masing-masing
pegas.
3. Pegas dobel mendapat beban total 20 kg dengan data sbb:
Pegas terbuat dari bahan baja dengan modulus geser 8,2 x 103 kg/mm2.
Tentukan a. Beban tiap pegas
b. Simpangan yang timbul pada tiap pegas
c. Tegangan yang timbul pada tiap pegas
4. Sebuah pegas semi-elliptic seperti tertera pada Gambar 7 b) dengan panjang L = 75
cm, lebar 6 cm. Beban F = 100 kg bekerja pada ujung pegas. Simpangan maksimum
pada ujung pegas adalah 7 cm. Modulus elastis pegas 2,1 x 10 6 kg/cm2. Tentukan
tebal tiap pelat dan tegangan yang timbul.
Gambar Soal 5
5. Sebuah pegas tekan ditempatkan pada ujung pegas daun cantilever seperti tertera
pada Gambar di bawah ini. Panjang pegas cantilever L = 750 mm dan beban F bekerja
pada pegas tekan. Diameter kumparan pegas tekan 100 mm, diameter kawat 12,5 mm
dengan jumlah lilitan efektif 10. Lebar tiap pelat pegas daun adalah 95 mm, tebal 6,5
mm dan simpangan pada ujung pegas cantilever adalah 25 mm. Pegas tekan dan
cantilever dibuat dari bahan baja dengan modulue elastis E = 2,1 x 10 6 kg/cm2 dan
modulus geser G = 8,1 x 105 kg/cm2.
Tentukan a. Besar beban F pada pegas tekan
11
b. Simpangan pegas tekan
c. Tegangan geser yang timbul pada pegas tekan.
Daftar Pustaka
Black, P.H., Adams, O.E., 1968, Machine Design, International Student Edition, McGraw-
Hill Kogakusha, Ltd, Tokyo.
Hall, A.S., Hallowenko, A.R., Laughlin, H.G., 1991, Schaum’s Outline Series of Machine
Design, McGraw-Hill, Inc. USA.
Malau, V., 2018, Diktat Elemen Mesin 1 dan 2, Departemen Teknik Mesin dan Industri
UGM
Malev, V.L., Machine Design, Third Edition, International Textbook Company,
Pennsylvania, USA.
Shigley, J.E., 1977, Mechanical Engineering Design, Third Edition, McGraw Hill
Kogakusha, Tokyo.
Spotts, M.F., 1978, Design of Machine Elements, Prentice-Hall of India Private Limited,
New Delhi.
Sularso, Suga, K., 1979, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Cetakan
kedua, PT. Pradnya Paramita Jakarta.
12