Anda di halaman 1dari 2

KRONOLOGIS PENGELOLAAN KEBUN KELAPA SAWIT DI JORONG

PEMATANG PANJANG, NAGARI SITANANG KECAMATAN IV


NAGARI KABUPATEN AGAM

Pada awalnya Direktur PT Ide Muda Pratama (Hendra Firnandy) datang kerumah
saya, untuk melanjutkan pengelolaaan perkebunan di Sitanang. Setelah itu saya mensurvey
kebun tersebut ke Sitanang, nyatanya kebun itu sudah menjadi hutan, ada lebih kurang 2 HA
tidak berproduksi lagi karena tidak terawat dalam semak belukar (usianya sudah tua dan tidak
berproduksi lagi dan diganti tanaman yang baru), dengan arti kata PT Ide Muda Pratama
gagal pengelolaan kebun, Cuma ada surat penyerahan Ninik Mamak sebagai pegangannya.
Kemudian, saya ingin bertemu dan bermusyawarah dengan Ninik Mamak yang menyerahkan
kepada PT Ide Muda Pratama, tentang status tanah tersebut di Hotel Mustika Lubuk Basung
yang dihadiri Wali Nagari Sitanang Yulisman DT Majolelo dan Ninik Mamak lainnya.
Hasil rapat tersebut menyepakati, menyerahkan pengelolaannya kepada CV Karya
Agung (Syafrizal) oleh PT Ide Muda Pratama dengan catatan CV Karya Agung membayar
bunga siriah kepada Ninik Mamak 1 Juta per alas Hak (dua hektar) sebanyak seratus alas hak.
Makanya Ninik Mamak mendorong untuk menjadikan sertifikat seluruh tanah tersebut atas
nama anak kemenakannya yang disetujui oleh PT Ide Muda Pratama, karena hasilnya juga
yang akan dibagikan kepada pemilik sertifikat. Saya dari pihak CV Karya Agung menyetujui
asalkan dibuat perjanjian atau pernyataan sesuai dengan isi perjanjian antara CV Karya
Agung dengan PT Ide Muda Pratama.
Akhirnya Ninik Mamak membuatkan alas hak untuk kemenakannya sebanyak seratus
alas hak yang diurus oleh perwakilan dari CV Karya Agung (Humas Dodi) dan Perwakilan
dari Ninik Mamak (Hermansyah) ke BPN (Badan Pertanahan Nasional) di Lubuk Basung.
Sertifikat tersebut sekarang berada ditangan CV Karya Agung sebagai jaminan sesuai
pernyataan / perjanjian.
Tentang Pengelolaan Kebun

Setelah membuatkan perjanjian dengan PT Ide Muda Pratama (Hendra Firnandy)


dengan CV Karya Agung (Syafrizal) pada tanggal 18 Juni 2008.
CV Karya Agung tiga bulan lebih kurang setelah perjanjian diakta Notaris Lubuk Basung,
langsung membuatkan kem dan kantor untuk buruh dan karyawan dilokasi perkebunan,
setelah selesai langsung lein kleiring perkebunan pengelolaan kebun dan menentukan batas –
batasnya dengan PT Ide Muda Pratama dan Ninik Mamak yang mewakili Yusdarce.
Tahap pengerjaan oleh CV Karya Agung terdiri tiga tahap,
Tahap Pertama 30 HA
Tahap Kedua 30 HA
Tahap Ketiga 17 HA
Sebanyak 77 Hektar dan pengolahan lanjutannya ditegur oleh dinas Kehutanan
kabupaten agam karena hutan lindung . Sesuai perjanjian/pernyataan dengan anggota, Ninik
Mamak dan Wali Nagari menyepakati pembentukan kelompok tani, yang namanya kelompok
tani sakato yang diketuai oleh Hermansyah. Pada waktu itu kebun tahap pertama dan kedua
sudah berbuah pasir dan tahap ketiga sudah siap penanaman, semuanya dibiayai oleh CV
Karya Agung. Pada Tahun 2013 CV Karya Agung kewalahan dengan perawatan kebun
karena sangat membutuhkan perawatan yang maksimal, makanya CV Karya Agung
menawarkan kepada kelompok untuk meminjamkan uang kepada Bank BPD di Lubuk
Basung untuk perawatan perkebunan.
Bank BPD mensurvey kelapangan, hasilnya layak untuk dibantu, dan di keluarkan
kredit atas nama anggota untuk perawatan melalui kelompok dan diteruskan kepada CV
Karya Agung sebanyak lebih kurang 55 HA.
Secara bertahap permohonan perawatan dikeluarkan yang diawasi oleh Bank BPD
dan pengurus kelompok untuk perawatan perkebunan dengan 6 Tahap sebanyak lebih kurang
satu milyar rupiah dan bunga bank dan ansuran pokok tetap berjalan diansur atau dibayar
oleh CV Karya Agung. Walaupun hasil kebun mencukupi dibayar oleh CV Karya Agung
sampai pertengahan tahun 2016 karena anggota kelompok ribut-ribut dan menghalangi
pemanenan untuk menuntut penghasilan kebun, sedangkan dari penghasilan tidak mencukupi
perawatan karena dana perawatan bank sudah terputus. Maka diadakan rapat dengan anggota
dan Ninik Mamak dikantor Pemerintahan Nagari Sitanang yang dihadiri Kapolsek IV Nagari
ada mosi tidak percaya, maka CV Karya Agung menawarkan perwakilan dari PT Ide Muda
Pratama dan Ninik Mamak untuk megetahui penghasilan kebun dan biaya perawatan kebun
yang disetujui oleh hasil perapatan tersebut dua orang yang mewakili, hanya satu orang yang
masuk. Musyawarah tersebut tanggal 08 Februari 2017.
Tanggal 12 Februari 2017 anggota tersebut Yusdarce dan kawan – kawannya
memanen kebun tersebut dan menguasai sampai sekarang keseluruhan lahan tersebut.
Makanya CV Karya Agung mengalami kerugian, dari keseluruhan pembiayaan lebih kurang
tiga setengah milyar dari jumlah lahan 77 HA tersebut. (Data Teralmpir).

Terima Kasih

CV Karya Agung (Syafrizal)

Anda mungkin juga menyukai