Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK TANI MAJU JAYA

(KTMJ)
NAGARI TIGO SUNGAI INDRAPURA
KECAMATAN PANCUNG SOAL.

KRONOLOGIS KEBUN ANGGOTA PLAMA SAWIT EK.PT. CCI ANGGOTA KUD


INDRAPURA KECAMATAN PANCUNG SOAL

Kami yang bertanda tangan di bawah ini adalah pengurus dan anggota kelompok Tani
Maju Jaya (KTMJ) menjelaskan atas terjadinya Untaian permasalahan yang menjadi keluhan
kami selaku petani plasma kebun kelapa sawit Ek PT CCI anggota KUD Indrapura sampai
saat ini belum selesai-selaesainya keluhan kami ini, kami hadapkan kepada pihak yang
berwenang mudah-mudahan dapat memberi dorongan serta solusi yang terbaik dalam
penyelesaiannya,keluhan kami sebagai berikut :

1. Pada tahun 1998 ada program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
masyarakat membuka kebun kelapa sawit dangan pola plasma melalui bapak angkat
dan lemaga berbadan hukum koperasi/perusahaan pengelola memakai dana BANK
pembiayaan.
2. Nagari indrapura memanfaatkan Program tersebut membuka lahan tanah Nagari dan
tanah bekas peladangan masyarakat di wilayah Nagari Tigo Sungai Indrapura
Kecamatan Pancung Soal di rencanakan semula seluas +1800 Ha,Pengelola KUD
Indrapura dan bapak angkat PT.CCI,ternyata mampu di olah seluas 500.Ha,karena
perusahaan pengelola bangkrut.
3. Ini lah kebun kelapa sawit Plasma Ek,PT CCI yang di kelola oleh KUD Indrapura
anggotanya sebanyak 500,(Lima ratus orang) terdiri dari masyarakat sanka
kemenakan Ninik mamak 20 Nagari Indrapura.
4. Pada tahun 2008 ada program pemerintah melalui badan pertahanan Nasional(BPN)
membantu masyarakat menerbitkan sertifikat tanah dengan program Redistribusi
tahun 2008 melalui hal ini maka terbitlah sertifikat Hak milik anggota 500 buah (lima
ratus bua) dengan ketentuan 10 tahun tidak boleh dipindah tangankan.
5. Pada tahun 1 Agustus 2007 tanpa setahu anggota pengurus KUD membuat perjanjian
kerja sama pengelolaan kebun dengan PT. Kebun Kelapa Sawit (KSI) dalam
kepengurusannya ketua II (dua) KUD sebagai Direktur II mulai dari ini anggota sudah
curiga, KUD tidak pernah RAT, pengelolaan kebun mulai amburadul,
6. Kemudian terungkap lagi pada tanggal 30 Oktober 2010 pengurua KUD Inderapura
memberi kuasa untuk menjual kebun anggota kepada pihak pembeli (Yayasan sumadi
PT. Incasi Raya), surat kuasanya terlampir.
7. Mendapat informasi bahwa pengurus KUD akan menjualkan kebun milik anggota.
Maka kami sebagian anggota membuat pernyataan baik lisan dan tulisan kepada
pengurus KUD bahwa kami tidak setuju / tidak mau menjual kebun kami tersebut.
8. Yang sangat kami kesalkan, dugaan kami lobi pengurus KUD terhadap pembeli
akhirnya dijual juga kebun tersebut kepada Yayasan Sumadi PT. Incasi Raya, dengan
harga Rp. 20.000.000 (dua puluh juta rupiah) perkapleng atau per satu sertifiat.
9. Aneh lagi pembuatan pengurus KUD harga jual 20.000.000 (dua puluh juta rupiah)
perkapleng, hanya dibayar pada anggota bervarisi, ada yang dua puluh juta, ada yang
menerima sepuluh juta, ada pula anggota yang menerima kurang dari sepuluh juta
perkaplengnya.
10. Anggota tidak menjual kebun mulanya 41 orang bobol 11 orang sekarang anggota
tetap bertahan tidak menjual kebunnya 30 orang dari tiga puluh orang tersebut 2 (dua)
orang anggota sertifikat aslinya belum diterima oleh pemiiknya, satu atas nama Rajis
yang satu lagi atas nama Yusrial Ys-jalinah, disebabkan pengakuan dari yang
bersangkutan dua sertifikat asli ini, di serahkan oleh pengurus KUD pada orang lain,
satu diserahkan kepada Noviarti yang satu lagi diserahkan kepada Nurhasmita Has
Anuddin, sekarang sertifikat asli dua ini sedang diproses di POLDA Padang atas
laporan pemiliknya.
11. Anggota yang tidak jual kebun ini menuntut pada Pengurus KUD Inderapura minta
setrifikat hak milik anggota penguru KUD tidak meresponnya akhirnya pada bulan
februari tahun 2011 anggota melaporkan kepada Polisi POLDA Padang bahwa
pengurus KUD menggelapkan sertifikat asli milik anggota, proses ini selama kurun
waktu lebih kurang enam tahun tujuh bulan baru ketok palu.
12. Proses ini di POLDA Padang sidang di pengadilan Negeri Painan akhirnya pada
tanggal 13 agustus 2017. Pengadilan Negeri Painan memutuskan/menetatpka bahwa
dalam perkara ini sertifikat milik anggota 28 buah ini di serahkan kepada pemiliknya,
kecuali 2 (dua) buah sertifikat atas nama Rajis dan Yusrial Ys, jalinah, sebab khasus
dua ini beda dari yang 28 buah. Perkara ini sempat sampai kasasi ke mahkamah
Agung jakarta Pusat, tetapi putusannya sama dengan pengadilan Negeri Painan.
13. Pada Tanggal 20 November 2019 bertempat di ruang rapat kantor Bupati Pesisir
Selatan di fasilitasi oleh asisten dua, pihak perusahaan, PT ICASI RAYA Yayasan
Sumadi, mengadakan rapat dengan anggota KUD yang tidak jual kebun kesepakatan
sebagai berikut :
a. Pihak perusahaan membetulkan luas lahan anggota yang tidak jual kebun, melalui
KPN, sesuai dengan tertera dala sertifikat.
b. Pihak perusahaan PT.INCASI RAYA YAYASAN SUMADI membuat parit
pembatas lahan anggota yang tidak jual kebun 28 kapleng.
c. Anggotaq 28 yang tidak jual kebun minta pihak perusahaan membuat pernyataan
secara tertulis bahwa lahan anggota tidak jual kebun 28 orang berada dalam
lingkungan lokasi perusahaan dan bebas akses jalan.
14. Dari kesepakatan a.b.c tersebut diatas pihak perusahaan tidak ada realisasinya.
15. Yang menjadi pertanyaan kami :
1. Keberadaan legalitas pabrik karena lahan kami berada dalam lingkungan pabrik
28 hektar tidak pernah ada koordinasi dengan kami, dugaan kami pabrik ini tidak
mempunyai legalitas.
2. Lahan anggota tidak jual sertifikat NO.1167 atas nama Rajis sebahagian lahan
tersebut telah dijadikan kolam/buangan limbah pabrik tampa pengetahuan pemilik
lahan.
3. Humas PT.INCASI RAYA pernah menyatakan pada kami sebagai berikut :
 Pada tanggal 2 Juli 2012,
 Pada tanggal 7 Maret 2017,
 Pada tanggal 14 November 2019,
(Humas PT.INCASI RAYA) menyatakan bahwa lahan EK PT CCI. Ini
sudah dibeli oleh PT.INCASI RAYA YAYASAB SUMADI.
4. Tau-tau terungkap dari karyawan lapangan PT.INCASI RAYA YAYASAN
SUMADI, bahwa lahan tersebut ganti rugi, bererti tidak jual beli. Bukti terlampir.
16. Dari sebahagian data/fakta kronologis ini terlampir untuk bahan pertimbangan oleh
pihak yang memerlukan.

Atas dasr ini kami memohon kepada lembaga L1-BAPAN (Lembaga badan
Investigasi advokasi penyelamat aset Negara) untuk mendampingi menyelesaikan
persoalan kami ini sebelumnya kami ucapkan terima kasih.

Demikianlah Kronologis ini kami buat dengan sebenarnya untuk dimaklumi


atas perhatian serta bantuan kami ucapkan terima kasih dan banyak maaf segala
kekurangan.

Nagari tigo sungai Inderapura


Tanggal 7 April 2021

a/n Kelompok tani tidak menjual kebun :

1. Buksarudin 1. ...........................

2. Anhar 2. . ...........................

3. M. Jamin 3. ...........................

4. Yeti Wani astati 4. ...........................

1. Arsip.............................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai