Anda di halaman 1dari 4

ANALISA TINDAKAN

Nama Mahasiswa : Fitria

Nim : R014201018

Judul tindakan : terapi oksigen

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
Kasus 2

seorang laki-laki, usia 69 tahun dirawat di ruang rawat interna dengan keluahan sesak napas,
batuk berlendir dan susah tidur. Hasil pengkajian: riwayat batuk berlendir sejak 2 tahun yang
lalu, riwayat ketidakpatuhan mengkonsumsi OAT. Hasil pemerikasaan: Nafas pendek, krekels
pada percabangan bronkus, TTV : TD 160/90 mmHg, suhu 37, 2Oc, napas: 28x/menit, N:
84x/menit.

Terapi Oksigen (Nasal Kanul)

A. Tindakan yang dikerjakan


Tindakan yang dikerjakan adalah terapi oksigen pada Tuan A yang berusia 69 tahun

B. Tujuan tindakan yang dilakukan


Terapi oksigen dilakukan untuk mengatasi hipoksia pasien yaitu dengan memberikan
oksigen tambahan pada pasien untuk memudahkan oksigenasi jaringan yang adekuat.
pemberian oksigen melalui nasal kanul dengan konsentrasi rendah (24 – 45 %) dan kecepatan
aliran 2 – 6 liter/menit.
C. Teori singkat tindakan
Pemberian oksigen menggunakan nasal kanul untuk mengalirkan oksigen dengan aliran
ringan / rendah, membutuhkan pernapasan hidung, tidak bias mengalirkan oksigen dengan
konsentrasi >40 %, biasanya 2 – 3 liter/menit
Cara Pemberian Terapi Oksigen

Persiapan Alat
1. Nasal kanul
2. Selang oksigen
3. Humidivier
4. Cairan steril
5. Sumber oksigen dengan flow meter
6. Plester
Langkah- Langkah

1. Mengecek program terapi medic


2. Megucapkan salam terapeytik
3. Melakukan evaluasi/validasi
4. Melakukan kontrak (waktu, tempat dan topic)
5. Menjelaskan langkah – langkah tindakan
6. Mencuci tangan
7. Mempersiapkan alat
8. Mengkaji adanya tanda dan gejala hipoksia dan secret pada jalan napas
9. Menentukan kebutuhan oksigen klien sesuai dengan program medis
10. Menentukan kebutuhan oksigen klien yang sudah dihunidifikasi
11. Memberikan oksigen dengan kecepatan aliran dan pastiksn berfungsi dengan baik
 selang tidak tertekuk
 ada gelembung udara pada humidifier
 terasa oksigen keluar dari kanula
12. Meletakkan ujung kanula pada lubang hidung klien
13. Mengatur pita elastis atau selang plastic ke kepala atau ke bawah dagu sampai kanula
pas dan nyaman
14. Memberi plaster pada kanul di kedua sisi wajah
15. Cek kanul setiap 8 jam
16. Mempertahankan level air pada botol humidifier setiap waktu
17. Mengecek jumlah kecepatan aliran oksigen dan program terapi setiap 8 jam
18. Mengkaji membrane mukosa hidung dari adanya iritasi dan memberi jelly untuk
melembabkan membrane mukosa jika diperlukan
19. Mencuci tangan
20. Mengevaluasi respon klien
21. Mendokumentasikan tindakan dan respon klien
D. Hasil tindakan
Tindakan terapi oksigen pada Tuan A telah dilakukan dengan menggunakan nasal
kanul.
E. Analisa tindakan
Dalam pemberian intervensi terapi oksigen, perawat telah melakukan sesuai dengan teori

yang dijelaskan. Sebelum memberikan intervensi terlebih dahulu melakukan informed

consent kepada pasien dan mejeleskan tujuan dari timdakan yang dilakukan.

F. Hambatan
Dalam pelaksanaan tindakan pada Tuan A tidak ditemukan adanya hambatan.
G. Kesimpulan dan saran
Dalam melakukan tindakan sangat perlu melakukan pengecekan identitas pasien

pada gelang pasien dan mengkonfirmasi kepada pasien. Tindakan terapi oksigen ini sudah

sesuai dengan teori, baik komunikasi terapeutik, peralatan yang digunakan, maupun

prosedur yang dilakukan sehingga ke depannya diharapkan prosedur tersebut tetap

dipertahankan dan dapat ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai