Anda di halaman 1dari 5

ANALISA TINDAKAN

RUANG KATINTING KELAS 2/3


DI RSP UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2019

Nama Mahasiswa : Yulianti Rizal

Nim : R014191035

CI LAHAN CI INSTITUSI

[ Ayu Virmayana, S.Kep., Ns ] [ Ilkafah, S.Kep., Ns., M.Kep]

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
NEBULIZER
(2 Agustus 2019)
A. Tindakan yang dikerjakan
Tindakan yang dikerjakan adalah terapi inhalasi nebulizer pada Ny. H yang berusia 41
tahun dengan diagnose medis susp efusi pleura, adenocarcinoma colli.

B. Justifikasi tindakan yang dilakukan


Terapi inhalasi nebulizer dapat dilakukan untuk mengencerkan lendir dan
merelaksasikan jalan napas dilakukan dengan memberikan obat secara langsung ke dalam
saluran nafas melalui penghisapan.

C. Teori singkat tindakan


Terapi nebulizer merupakan proses memencarkan obat cair menjadi partikel-partikel
mikroskopik (aerosol) dan memasukkannya ke dalam paru-paru ketika pasien melakukan
inspirasi (Jacob, Rekha & Tarachnand (2014). Nebulizer digunakan untuk memberikan
semprotan halus (kabut atau uap) obat kepada pasien dan dapat digunakan untuk terapi
jangka panjang, seperti prosedur trakeostomi balik (Kozier, Erb, Berman, & Snyder,
2010).
Pernberian obat secara inhalasi mempunyai beberapa keuntungan yaitu obat bekerja
langsung pada saluran nafas, onset kerjanya cepat, dosis obat yang digunakan kecil, serta
efek samping yang minimal karena konsentrasi obat di dalam darah sedikit atau rendah
(Supriyatno & Nataprawira, 2002)
Tujuan pemberian obat nebulizer yaitu sebagai berikut.
1. Untuk menghentikan serangan asma secepat mungkin serta mencegah serangan
berikutnya ataupun bila timbul serangan kembali diusahakan agar serangannya tidak
berat.
2. Untuk mengencerkan sputum
Indikasi Nebulizer
Untuk penderita asma, sesak napas kronik, batuk, pilek, dan gangguan
saluran pernapasan.
Kontraindikasi Nebulizer
Pada penderita trakeotomi, pada fraktur didaerah hidung
Cara Pemberian Nebulizer
Persiapan Alat
1. Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter, humidifier
2. Masker Nebulizer
3. Obat yang akan diberikan
4. Spuit 3 cc (sesuai dengan jumlah obat yang diberikan
Persiapan Pasien
1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Menyiapkan lingkungan yang aman untuk klien dan memasang sampiran
Langkah- Langkah
1. Memberi posisi yang nyaman pada klien
2. Mengontrol flowmeter dan humidifier
3. Mencuci tangan
4. Menyambungkan masker nebulizer dengan tabung oksigen dengan selang
penghubung
5. Mengontrol apakah selang dan masker berfungsi dengan baik
6. Menghisap obat sesuai instruksi medik dan memasukkannya ke dalam tabung masker
nebulizer
7. Memasang masker sesuai wajah klien
8. Mengalirkan oksigen sesuai indikasi medic
9. Setelah obat habis, bersihkan nebulizer cup dan masker dengan air, lalu keringkan
untuk digunakan pada pengobatan berikutnya.
10. Mengevaluasi respon klien (pola napas)
11. Merapikan pasien
12. Cuci tangan

D. Hasil tindakan
Tindakan Nebulizer telah dilakukan pada Ny. H selama dilaksanakan terapi
inhalasi melalui nebulizer tidak ada hambatan yang ditemukan.
E. Analisa tindakan
Dalam pemberian intervensi nebulizer, perawat telah melakukan sesuai dengan
teori yang dijelaskan. Cairan yang digunakan dalam terapi nebulizer adalah conbiven
sebanyak 3 mL. Sebelum memasang nebulizer, terlebih dahulu mengatur posisi pasien
senyaman mungkin. Pasien diberikan terapi nebulizer karena mengalami sesak dan
terkadang memiliki lendir. Pasien mengatakan bahwa lendir semakin berkurang setelah
beberapa kali diberikan terapi inhalasi

F. Hambatan
Dalam pelaksanaan tindakan pada Ny. S tidak ditemukan adanya hambatan.
G. Kesimpulan dan saran
Nebulizer merupakan salah satu terapi yang digunakan untuk mengencerkan lendir
atau sebagai bronkodilator. Salah satu hal yang penting dalam terapi nebulizer adalah
posisi masker yang digunakan dan melakukan pemantauan denyut jantung sebelum dan
sesudah dilakukannya tindakan terapi nebulizer. Perawat juga perlu memastikan bahwa
oksigen yang diberikan cukup.

Anda mungkin juga menyukai