LP DPD - Fitria
LP DPD - Fitria
FITRIA
R014201018
MAHASISWA PRESEPTOR
Defisit Perawatan SP 1 SP 1
Diri a. Mengidentifikasi masalah: a. Mengidentifikasi masalah
- kebersihan diri dalam merawat pasien dengan
- Berdandan masalah:
- Makan - Kebersihan diri
- BAB/BAK - Berdandan
b. Menjelaskan pentingnya - Makan
kebersihan diri - BAB/BAK
c. Menjelaskan alat dan cara b. Menjelaskan defisit perawatan
kebersihan diri diri
d. Masukkan dalam jadwal c. Menjelaskan cara merawat
kegiatan pasien - Kebersihan diri
- Berdandan
SP 2 - Makan
a. Evaluasi kegiatan yang lalu - BAB/BAK
(Sp 1) d. Bermain peran cara merawat
b. Menjelaskan pentingnya e. RTL keluarga/jadwal u/
berdandan merawat
c. Menjelaskan cara dan alat
untuk berdandan SP 2
d. Melatih cara berdandan a. Evaluasi kemampuan Sp 1
e. Masukkan dalam jadual b. Latih keluaga merawat
kegiatan pasien langsung ke pasien : kebersihan
diri dan berdandan
SP 3 c. RTL keluarga/jadwal u/
a. Evaluasi kegiatan yang lalu merawat.
(Sp1 & 2)
b. Menjelaskan cara dan alat
makan yang benar
c. Melatih kegiatan makan SP 3
d. Masukkan dalam jadwal a. Evaluasi kemampuan Sp 1&2
pasien. b. Latih keluarga merawat
langsung ke pasien : cara makan
SP 4 c. RTL keluarga/jadwal u/
a. Evaluasi kemampuan pasien merawat.
yang lalu (Sp 1,2,3)
b. Melatih cara BAB dan BAK SP 4
yang baik a. Evaluasi kemampuan keluarga
c. Masukkan jadwal b. Evaluasi kemampuan pasien
c. RTL keluarga:
- Follow up
- Rujukan.
PERENCANAAN KEPERAWATAN
(NURSING CARE PLAN)
Hari/tanggal :
Diagnosa : Defisit Perawat Diri : Kebersihan diri dan berhias
Nama Klien :
Ruangan :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS:
Klien mengatakan mandi, sikat gigi bersama dengan pasien lainnya pada pagi hari
Klien mengatakan tidak pernah mengganti pakaiannya karena pakaian hanya satu
Klien mengeluh telapak tangan gatal-gatal
DO:
Pakaian klien tidak rapi
Pakaian klien tampak kotor dan bau
Klien tidak memakai alas kaki
Kaki klien tampak kotor
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Klien dapat menjelaskan masalah perawatan diri : kebersihan diri dan berdandan
Klien menyebutkan pentingnya kebersihan
Klien dapat menyebutkan cara dan alat kebersihan diri
Klien dapat berlatih cara menjaga kebersihan diri : mandi, sikat gigi, mencuci
rambut, potong kuku.
Klien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri.
4. Tindakan Keperawatan
Membina hubungan saling percaya dengan klien
Mengidentifikasi masalah perawatan diri : kebersihan diri, dan berdandan
Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
Menjelaskan cara dan alat kebersihan diri
Melatih cara menjaga kebersihan kebersihan diri: mandi, sikat gigi, mencuci
rambut, potong kuku.
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
Salam Terapeutik
“Selamat pagi, Pak!” Perkenalkan nama saaya fitria, saya mahasiswa
Keperawatan Unhas. Nama bapak siapa?
Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini?”
Kontrak
Topik
“Senang ya bisa berkenalan dengan bapak hari ini, bagaimana kalau kita
berbincang-bincang untuk lebih saling mengenal sekaligus agar berbicang-
bincang terkait dengan kebersihan diri.”
Waktu
“Berapa lama bapak punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya?
Bagaimana kalo 15 menit saja?”
Tempat
Di mana bapak mau berbincang-bincang dengan saya? Baiklah pak, kita
berbincang-bincang saja teras”.
2. Fase Kerja
“Bapak, sudah mandi dan sikat gigi?”
“Bapak tahu pentingnya kebersihan diri?”
“Baiklah bapak saya akan menjelaskan pentingnya kebersihan diri yah pak.
Jadi kebersihan itu penting, agar bapak bisa terbebas dari kuman sehingga
oenyakit tidak mudah masuk, bapak juga tampak rapid an bersih sehingga
orang-orang senang dekat dengan bapak. Bagaimana pak?”
“Baiklah, bapak tahu alat untuk kebersihan diri?”
“ Bagus pak, jadi alat kebersihan diri itu seperti sabun, shampo, pasta gigim
sikat gigi, dan pemotong kuku. Nah bapak tahu bagaimana cara membersihkan
diri yang baik dan benar?”
“Nah sekarang bapak berlatih cara menjaga kebersihan kebersihan diri: mandi,
sikat gigi, mencuci rambut.
“Pak bisa lihat kukunya?”
“Wah pak tampaknya harus di potong kukunya yah pak”
“Pakaian bapak kapan terakhir di ganti?”
“Kalau begitu gantu bajunya yah pak, supaya tampak rapi”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang dan bersih-
bersih? bapak sudah merasa lebih segar?”
Evaluasi objektif
“Bapak bisa ceritakan kembali apa pentingnya kebersihan? Alat dan cara
kebersihan diri?”
“Yah bagus pak”
“Tadi bapak tadi sudah berlatih membersihkan diri, saya harap besok bapak
bisa terapkan yah pak, bapak harus mengganti bajunya setiap hari yah pak
agar tampak rapi.”
b. Kontrak yang akan datang
Topik
“Baiklah... pertemuan kita cukup sampai disini. Besok saya akan
menanyakan kembali apa pentingnya kebersihan, alat dan cara kebersihan
diri, dan bapak sebaiknya melakukan kebersihan diri sebanyak dua kali
sehari yah pak!”
Waktu
“Besok saya akan menemui bapak sekitar pukul 08.00 yahh pak, saya minta
waktunya laggi besok yah pek, sekitar 15-30 menit. Bagaimana pak?
Tempat
“Dimana bapak mau berbincang-bincang dengan saya besok? Ya sudah...
bagaimana kalau besok kita melakukannya di tempat ini saja?...
“Baiklah, bapak bisa kembali untuk melanjutkan aktivitas. Sampai bertemu
besok yah pak”
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
diri
O:
Klien tampak tidak rapi, baju
belum diganti
A:
Defisit perawatan diri (-)
P:
- Mandi 2x/hari
- Sikat gigi 2x/hari
- Keramas 3x/Minggu
- Potong kuku 1x/Minggu
- Ganti baju tiap hari
DAFTAR PUSTAKA
DepKes, 2000. Standar Pedoman Perawatan Jiwa. Jakarta.
Fitria N, 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi penuliasn laporan pendahuluan dan strategi
pelaksanaan tindakan keperawatan (LP dan SP) untuk 7 diagnosa keperawatan jiwa
berat bagi program S1-Keperawatan. Salemba Medika, Jakarta.
Keliat BA, Akemat, 2012. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Keliat BA, Panjaitan RU, Helena N, 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 3,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.