Nomor : 029/HRD-CSCM/04/2021
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini : Benny Susilo, S.E dan Alam Rahardi Saputra, S.Psi
selaku HRD pusat PT. Cahaya Sakti Chandra Motor yang beralamat di Jl. Yos Sudarso
No. 280 Kratonan, Serengan, Surakarta.
Dalam hal ini bertindak untuk dan mewakili kepentingan Pemberi Kuasa dari PT.
Cahaya Sakti Chandra Motor selaku Tergugat berdasarkan Surat Kuasa Khusus No :
028/HRD-CSCM/04/2021 tertanggal 08 April 2021.
Dengan ini perkenankanlah Kami selaku Penerima Kuasa dari Tergugat mengajukan
Jawaban atas Gugatan Penggugat tertanggal 30 Maret 2021, sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI
1. Bahwa Tergugat menolak seluruh gugatan-gugatan yang diajukan oleh Penggugat,
kecuali yang diakui dan dinyatakan secara tegas dalam Jawaban ini.
2. Bahwa Penggugat tidak mempunyai hak untuk mengajukan gugatan. Hal ini karena
Penggugat tidak pernah di PHK oleh Tergugat.
3. Gugatan Penggugat tidak sesuai karena dasar peristiwa atau fakta gugatan tidak
jelas. Dasar yang dijadikan dalil dalam gugatan oleh Penggugat yaitu Surat
Keterangan Kerja Nomor: 027/CSM-STY/VII/2020 tertanggal 27 Juli 2020
yang di keluarkan oleh PT. Cahaya Sakti Chandra Motor Cabang Sutoyo dan
ditandatangani oleh Sdri. Riska Fitriani, S.M selaku Kepala Cabang Sutoyo dianggap
tidak sah dan tidak pernah ada karena tidak sesuai dengan SOP Management
dan dikarenakan bukan dari divisi HRD pusat yang mengeluarkan surat
tersebut.
1|Page
DALAM POKOK PERKARA
Tergugat memohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat agar hal-hal yang telah
diuraikan dalam EKSEPSI di atas dianggap merupakan bagian yang tidak terpisahkan
DALAM POKOK PERKARA ini.
Bahwa pada prinsipnya, Tergugat menolak secara tegas seluruh gugatan yang diajukan
oleh Penggugat, kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya oleh Tergugat.
1. Bahwa Tergugat mengakui sesuai dengan data karyawan di HRD pusat bahwa
Penggugat adalah benar karyawan di PT. Cahaya Sakti Chandra Motor dengan
posisi sebagai Admin Frontdesk, tanggal masuk 09 Mei 2014 dan ditempatkan di
cabang Sutoyo.
Selain cabang Sutoyo, terdapat beberapa cabang yang lain di antaranya sebagai
berikut:
a. Wilayah Karesidenan Solo terdapat 6 kantor cabang
b. Wilayah Yogyakarta ada 2 kantor cabang (termasuk cabang Sutoyo)
c. Wilayah Jawa Timur ada 1 kantor cabang
Adapun tugas dari cabang-cabang yaitu hanya sebatas melaksanakan
operasional H1, H2, dan H3 sesuai dengan kebijakan Main Dealer maupun dari
Management. Yang dimaksud dengan H1, H2, dan H3 adalah sebagai berikut:
a. H1, yang dimaksud adalah Penjualan unit motor
b. H2, yang dimaksud adalah Pemeliharaan/service motor
c. H3, yang dimaksud adalah Penjualan spare part/onderdil motor
Sedangkan untuk kantor pusat beralamatkan di Jl. Yos Sudarso 280
Kratonan, Serengan, Kota Surakarta yang terdiri dari divisi HRD, Accounting,
Audit, Finance (Keuangan), AHASS, dan IT.
2. Bahwa Tergugat menolak pernyataan pada gugatan point 4 oleh Penggugat yang
menyebutkan bahwa gaji terakhir yang diterima Penggugat adalah sebesar Rp
2.400.000,- (Dua Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) karena pada kenyataannya
Penggugat menerima gaji setiap bulannya sebesar Rp 2.004.000,- (Dua Juta
Empat Ribu Rupiah) sesuai dengan UMK Yogyakarta tahun 2020
2|Page
ada karena tidak sesuai SOP Management dan dikarenakan bukan dari divisi
HRD pusat yang mengeluarkan surat tersebut dan surat tersebut dikeluarkan
tidak sepengetahuan atau ijin dari divisi HRD pusat. Bahwa segala bentuk
aktivitas surat – menyurat tentang kepegawaian resmi oleh Tergugat adalah
terpusat dan hanya diterbitkan oleh HRD kantor pusat yang beralamatkan di
Jl. Yos Sudarso 280 Kratonan, Serengan, Kota Surakarta melalui divisi HRD dengan
kop surat dengan format nomor surat sebagai berikut:
(no.surat)/HRD-CSCM/(bulan surat)/(tahun surat). Setelah HRD pusat
mengkonfirmasi kepada Sdri. Riska Fitriani, S.M selaku kepala cabang, yang
bersangkutan memberikan keterangan bahwa memang benar telah memberikan
Surat Keterangan Kerja Nomor: 027/CSM-STY/VII/2020 tertanggal 27 Juli 2020
kepada Penggugat sesuai dengan permintaan Penggugat tanpa ijin dengan HRD
pusat dikarenakan maksud dan tujuan dari Sdri. Riska Fitriani, S.M selaku kepala
cabang Sutoyo adalah semata-mata hanya ingin membantu Penggugat yang
pada saat itu memberikan alasan bahwa membutuhkan Surat Keterangan Kerja
untuk mencari pekerjaan di tempat lain selama masa tunggu dirumahkan
sementara oleh perusahaan meskipun masih tercatan sebagai karyawan.
4. Bahwa Tergugat menolak gugatan pada point 7 yang menyebutkan bahwa dengan
dikeluarkannya Surat Keterangan Kerja Nomor: 027/CSM-STY/VII/2020
tertanggal 27 Juli 2020 dan ditandatangi oleh Sdri. Riska Fitriani, S.M berarti
Tergugat telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap
Penggugat. Hal ini sangat kontradiktif, karena sejak saya bergabung pada tanggal
01 Januari 2013 sebagai Manager HRD hingga sekarang Tergugat tidak pernah
melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan baik
karyawan di pusat maupun di seluruh cabang. Bahkan selama pandemi Covid-
19, Tergugat tetap berupaya mempertahankan kegiatan operasional di seluruh
cabang tanpa melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan satupun
yaitu dengan cara melalui sistem Libur Gilir karyawan yang dimulai pada 01 April
2020 dengan mengeluarkan Surat Pemberitahuan Libur Gilir Karyawan dari
HRD pusat dengan Nomor: 024/HRD-CSCM/03/2020 pada 31 Maret 2020 di
pusat dan semua cabang termasuk cabang Sutoyo begitu juga dengan Penggugat
yang berstatus sebagai karyawan cabang mengalami adanya sistem Libur Gilir
Karyawan. Karena kondisi pencapaian penjualan dan service yang belum membaik
maka langkah kedua yang terpaksa diambil oleh Tergugat adalah dengan
merumahkan sementara beberapa karyawan melalui Internal Memo kepada
Kepala Cabang dengan Nomor: 039/HRD-CSCM/04/2020 yang dikeluarkan
oleh HRD pusat pada 30 April 2020 dan karyawan yang dirumahkan sementara
3|Page
tersebut yang bersedia akan dipekerjakan kembali ketika keadaan operasional
mulai stabil. Dalam hal ini Penggugat merupakan salah satu karyawan yang
dirumahkan sementara pada tanggal 26 Juli 2020 karena dampak kondisi
perusahaan pada saat pandemi Covid-19.
Kondisi dari PT. Cahaya Sakti Chandra Motor Cabang Sutoyo menunjukkan
pencapaian H1 (penjualan unit motor) dan H2 (jasa service) selama kondisi
normal masih jauh di bawah target yang diberikan oleh perusahaan dan
Main Dealer. Bahkan sejak pertengahan bulan Maret 2020 dengan terjadinya
pandemi Covid-19 semakin berdampak pada penurunan penjualan unit dan jasa
service pada PT. Cahaya Sakti Chandra Motor cabang Sutoyo dan membuat
Perusahaan dalam kondisi yang berat. Berikut kami sajikan pencapaian penjualan
dan jasa service cabang Sutoyo:
PENCAPAIAN H1 (UNIT MOTOR TERJUAL)
Target Penjualan Target Penjualan/
Tahun Bulan Ket.
/ Bulan / Bulan / Hari Hari
2020 Januari 170 94 6 3 Normal
2020 Februari 170 81 6 2-3 Normal
2020 Maret 170 76 6 2-3 Awal Pandemi
2020 April 100 20 4 0-1 Pandemi
2020 Mei 100 20 4 0-1 Pandemi
2020 Juni 100 35 4 1-2 Pandemi
2020 Juli 100 46 4 1-2 Pandemi
2020 Agustus 100 65 4 2-3 Pandemi
2020 September 100 78 4 2-3 Pandemi
2020 Oktober 100 72 4 2-3 Pandemi
2020 November 120 81 4 2-3 Pandemi
2020 Desember 120 52 4 1-2 Pandemi
4|Page
Sebagai informasi tambahan, bahwa terdapat beberapa dealer resmi Honda area
Yogyakarta yang tutup selama masa pandemi Covid-19 diantaranya yaitu sebagai
berikut:
Ngabean Motor : Tutup pada pertengahan tahun 2020
Alamat : Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 87 Notoprajan, Ngampilan,
Yogyakarta
Mega Motor : Tutup pada akhir tahun 2020
Alamat : Jl. Brigjen Katamso No. 47-51 Prawirodirjan,
Gondomanan, Yogyakarta.
PT. Colombo Prima Artha Lestari : Tutup bulan Januari 2021.
Alamat : Jl. Menteri Supeno No. 52A Sorosutan, Umbulharjo,
Yogyakarta
Sedangkan Tergugat tetap berkomitmen dan beroperasional. Akan tetapi pada 01
April 2020 sebagai upaya mempertahankan kegiatan operasional, melalui Surat
Pemberitahuan Libur Gilir Karyawan yang dikeluarkan oleh HRD pusat pada
tanggal 31 Maret 2020 Nomor: 024/HRD-CSCM/03/2020 Perusahaan
mengambil langkah awal untuk mengadakan libur gilir karyawan cabang dan pusat
6|Page
kembali bahwa Tergugat tidak pernah melakukan Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK) terhadap Penggugat, maka Tergugat tidak berkewajiban
membayar uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja dengan
nominal yang disebutkan dalam gugatan pada point 15 sebesar Rp
24.000.000,- (Dua Puluh Empat Juta Rupiah). Akan tetapi Tergugat akan
memberikan Dana Tali Asih sebagai ucapan terimakasih sebesar Rp
6.012.000,- (Enam Juta Dua Belas Ribu Rupiah) kepada Penggugat.
Bahwa berdasarkan poin-poin jawaban tersebut diatas maka kami mohon kepada Yang
Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
Yogyakarta untuk memeriksa, mempertimbangkan, dan memberikan putusan dalam
perkara ini dengan seadil-adilnya.
Demikian Jawaban Tergugat atas Gugatan Perselisihan Hubungan Kerja Industrial ini
disampaikan. Atas perhatian dan dikabulkannya surat jawaban ini, kami ucapkan
terima kasih.
Hormat kami,
Penerima Kuasa Tergugat
7|Page