Anda di halaman 1dari 3

INTERNAL MEMO

NO : 0017/INT.MEMO/HRD/IV/2020
DATE : 22 APRIL 2020
TO : SELURUH PEKERJA PT. SUSHI TEI INDONESIA
FROM : HRD
SUBJECT : IM PENGUPAHAN & THR MEI 2020

Melanjutkan penjelasan dari Internal Memo (“IM”) Pemberhentian Operasional Sementara Nomor
13/INT.MEMO/HRD/III/2020 tertanggal 24 Maret 2020 terkait dengan perhitungan pengupahan
selama masa pemberhentian operasional sementara. Terbitnya IM Pengupahan & THR Mei 2020
Nomor 17/INT.MEMO/HRD/IV/2020 tertanggal 22 April 2020, menggantikan IM Pengupahan April
2020 Nomor 15/INT.MEMO/HRD/IV/2020 tertanggal 6 April 2020.

Dalam IM ini menjelaskan dua pokok pembahasan yaitu perhitungan pengupahan periode 21 April
2020 sampai dengan 20 Mei 2020 dan perhitungan Tunjangan Hari Raya (“THR”) tahun 2020.

A. PENGUPAHAN MEI 2020

1. Pengupahan Mei 2020 dibayarkan kepada seluruh Pekerja pada hari Rabu, 27 Mei 2020.

2. Upah dibayarkan secara proporsional sesuai jumlah Hari Kehadiran, yang ditentukan berdasarkan:
a) Data clocking setiap Pekerja yang dihasilkan dari finger print pada lokasi kerja;
b) Pekerja yang diperbolehkan untuk bekerja dan melakukan clocking pada finger print selama
masa pemberhentian operasional sementara adalah Pekerja yang mendapatkan instruksi dari
atasan langsung untuk melakukan kegiatan yang diperlukan.

3. Rumus perhitungan pengupahan adalah Hari Kehadiran / (Hari Kalender – Hari Libur)
a) Hari kalender dihitung mulai tanggal 21 April 2020 sampai dengan 20 Mei 2020, yaitu 30 hari
kalender.
b) Hari libur Pekerja lokasi outlet adalah 5 hari libur, yang terdiri dari 4 off dan 1 extra off.
c) Hari libur Pekerja lokasi selain outlet adalah 10 hari libur, yang terdiri dari 4 hari Sabtu, 4 hari
Minggu, dan 2 hari libur nasional (Hari Buruh Internasional dan Hari Waisak).

4. Beberapa komponen yang tidak diperhitungkan adalah:


a) Potongan Hutang Koperasi.
b) Potongan Kewajiban Kepada Perusahaan.
c) Catering (Diganti diperhitungkan sebagai Tunjangan Uang Makan).
d) Service Charge.
5. BPJS Ketenagakerjaan
a) Tidak ada pembayaran iuran dari Pekerja maupun Perusahaan atas program Jaminan Hari Tua
(“JHT”), Jaminan Pensiun (“JP”), Jaminan Kematian (“JKM”), dan Jaminan Kecelakaan Kerja
(“JKK”).
b) Prosedur pencairan JHT mengikuti ketentuan dari BPJS Ketenagakerjaan, yang dapat dibaca
penjelasannya pada IM Prosedur Pencairan JHT BPJS Ketenagakerjaan Nomor 16/INT.MEMO/
HRD/IV/2020 tertanggal 16 April 2020.
c) Manfaat JKM dan JKK tidak dapat digunakan sampai dengan waktu yang diperlukan.

6. BPJS Kesehatan
a) Pembayaran iuran dari Pekerja maupun Perusahaan atas program Jaminan Kesehatan
Nasional (“JKN”) tetap berlaku normal.
b) Manfaat JKN tetap dapat digunakan.

B. THR 2020

1. THR 2020 dibayarkan secara berkala kepada seluruh Pekerja mulai hari Jumat, 15 Mei 2020.

2. Ketentuan Pembagian THR, adalah:


a) Pekerja yang berhak atas THR adalah Pekerja dengan masa kerja minimum 1 bulan terus
menerus tanpa putus, terhitung sampai dengan tanggal 15 Mei 2020.
b) Pembayaran THR hanya dilakukan untuk Pekerja yang masih aktif pada saat tanggal
pembayaran.
c) Dalam hal berakhirnya hubungan kerja antara Perusahaan dengan Pekerja selama masa
pembayaran THR, maka Pekerja hanya berhak untuk mendapatkan pembayaran THR secara
proporsional yaitu sampai dengan pembayaran pada tanggal 15 bulan terakhir Pekerja efektif
bekerja, dengan mengacu pada Huruf B Nomor 4 IM ini.

3. Nominal THR ditetapkan sebagai berikut:


a) Pekerja yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih dan tanpa
putus mendapatkan 1 x Gaji Pokok.
b) Pekerja yang mempunyai masa kerja minimum 1 bulan secara terus menerus tanpa putus
tetapi kurang dari 12 bulan, diberikan secara proporsional dengan masa kerja (sampai dengan
tanggal pembagian THR) yakni dengan perhitungan masa kerja dalam jumlah hari / 365 x 1 x
Gaji Pokok.
c) Gaji Pokok yang dijadikan dasar perhitungan adalah Gaji Pokok sesuai pengupahan 27 April
2020.
4. Pembayaran THR 2020 sesuai nominal THR dibayarkan secara berkala sampai dengan Desember
2020, dengan jadwal pembayaran sebagai berikut:

Masa Kerja 15 Mei 20 15 Jul 20 15 Sep 20 15 Nov 20 15 Des 20 Total


1 – 2 Bulan 100% 100%
3 – 4 Bulan 50% 50% 100%
5 – 6 Bulan 33% 33% 34% 100%
7 – 9 Bulan 25% 25% 25% 25% 100%
≥ 10 Bulan 20% 20% 20% 20% 20% 100%

5. Pekerja diwajibkan untuk melapor kepada atasan langsung apabila mengundurkan diri secara
sukarela. Pengajuan pengunduran diri mulai 18 Maret 2020 tidak berhak atas uang jasa yang
merupakan kebijakan Perusahaan, tidak diperlukan masa pemberitahuan pengunduran diri, dan
tidak dibebankan uang penggantian training.

6. Pekerja yang dengan sengaja maupun tidak sengaja untuk tidak melaporkan pengunduran dirinya
akan dibebankan uang penggantian training, diwajibkan mengembalikan upah yang diterima, dan
dikenakan sanksi lainnya sesuai dengan Peraturan Perusahaan yang berlaku.

7. Dalam jangka waktu 7 hari kalender sejak terbitnya IM ini (“Masa Tunggu”), apabila:
a) Pekerja tidak sepakat terhadap salah satu atau beberapa ketentuan sebagaimana diatur
dalam IM ini, maka Pekerja dapat mengundurkan diri secara sukarela selama Masa Tunggu,
dan karenanya berlaku ketentuan sebagaimana diatur dalam Huruf B Nomor 5 IM ini; atau
b) Pekerja tidak memberikan tanggapan lewat dari Masa Tunggu, maka Pekerja dianggap
menyepakati segala ketentuan sebagaimana diatur dalam IM ini.

Management berharap informasi ini dapat diterima dengan baik dan dapat dimaklumi oleh seluruh
Pekerja. Demikian hal ini disampaikan. Atas perhatian Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih.

Dibuat oleh, Diperiksa oleh, Diketahui oleh,

~signed~ ~signed~ ~signed~

Indri Fitriasari Henky Sonny Kurniawan


Asst. GM People Management GM People & Inventory Direktur
Management

Anda mungkin juga menyukai