Draft Ppab MTM Itb 2019
Draft Ppab MTM Itb 2019
TAHUN 2019
Oleh:
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendefinisian
1.2 Organogram
3.2 Tujuan
BAB IV
PROFIL
4.1 Profil
Panitia mendefinisikan profil sebagai nilai. Menurut KBBI, nilai
adalah sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya.
berdasarkan draft PSDA BP MTM ITB 2019/2020, terdapat 9 profil yang
yang harus dipenuhi oleh peserta agar bisa dilantik menjadi anggota biasa
MTM ITB, yaitu :
1. Mengetahui asas MTM ITB
2. Mengetahui tujuan MTM ITB
3. Mengetahui visi misi BP MTM ITB 2019/2020
‘NIRFANA’
4. Mengenal anggota muda MTM ITB 2018
5. Mengenal anggota biasa MTM ITB
6. Dapat memberi solusi terhadap permasalahan angkatan
7. Mengetahui hak dan kewajiban anggota MTM ITB
8. Dapat berkarya
9. Budaya mengapresiasi
Menimbang bahwa profil yang diberikan oleh PSDA masih belum
cukup, maka pihak panitia menambahkan beberapa profil, yaitu :
1. Mengetahui sifat MTM ITB
2. Mengenal Badan Perlengkapan MTM ITB
3. Berkomitmen dalam berhimpun
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa peserta PPAB MTM ITB
2019 harus mencapai kedua belas profil tersebut.
4.2 Analisis Profil
4.2.1 Profil 1 : Mengetahui Asas MTM ITB
Mengetahui disini dimaksudkan agar peserta mengerti dan
hafal asas MTM ITB.
Profil ini ada untuk memberikan pandangan kepada peserta
mengenai landasan dari MTM ITB. Peserta dituntut untuk mengerti
agar peserta dapat menyesuaikan diri dengan landasan MTM ITB.
Peserta juga dituntut untuk menghafal tanpa ada kesalahan satupun
karena asas MTM ITB seperti yang tercantum dalam AD/ART
MTM ITB.
4.2.2 Profil 2 : Mengetahui tujuan MTM ITB
Mengetahui disini dimaksudkan agar peserta mengerti dan
hafal tujuan MTM ITB.
Profil ini ada untuk memberikan pandangan kepada peserta
mengenai landasan dari MTM ITB. Peserta dituntut untuk mengerti
agar peserta dapat menyesuaikan diri dengan landasan MTM ITB.
Peserta juga dituntut untuk menghafal tanpa ada kesalahan satupun
karena tujuan MTM ITB tercantum dalam AD/ART MTM ITB.
4.2.3 Profil 3 : Mengetahui visi misi BP MTM ITB 2019/2020
‘NIRFANA’
Mengetahui disini dimaksudkan agar peserta mengerti dan
hafal visi misi BP MTM ITB 2019/2020 ‘NIRFANA’.
Profil ini ada untuk memberikan pandangan kepada peserta
mengenai visi misi BP MTM ITB 2019/2020 ‘NIRFANA’, dan
tidak boleh disalah ucapkan agar tidak terjadi kesalah pahaman dan
peserta mampu mempersiapkan hal-hal yang ingin dicapai dalam
kepengurusan BP MTM ITB 2019/2020 ‘NIRFANA’ satu periode
kedepan.
4.2.4 Profil 4 : Mengenal anggota muda MTM ITB 2018
Anggota muda menurut AD/ART MTM ITB adalah seluruh
mahasiswa Teknik Material yang terdaftar pada Biro Administrasi
Akademik ITB.
Anggota muda MTM ITB 2018 yang dimaksudkan dalam
profil ini adalah anggota muda MTM ITB menurut AD/ART MTM
ITB yang menandatangani kontrak belajar PPAB MTM ITB 2019.
Peserta diwajibkan mengetahui kondisi pribadi teman
seangkatannya, dengan batasan-batasan tertentu, yaitu :
● Nama panggilan, mempertimbangkan ketercapaian peserta
● NIM, karena NIM merupakan identitas selain nama yang
membedakan satu peserta dengan peserta lain
● Wajah, satu kesatuan dengan nama dan NIM sebagai
identitas
4.2.5 Profil 5 : Mengenal anggota biasa MTM ITB
Pada profil ini, peserta diwajibkan untuk mengetahui
minimal nama, angkatan dan wajah dari anggota biasa MTM ITB.
Anggota biasa MTM ITB minimal yang wajib dikenal oleh
peserta yaitu :
● Anggota biasa MTM ITB 2017 (Panitia)
● Anggota biasa MTM ITB 2016 (Stake holder)
● Anggota biasa MTM ITB 2015, 2014 (Swasta)
Profil ini ditujukan agar peserta mengenal orang-orang
yang berada dalam lingkungan yang akan mereka masuki.
4.2.6 Profil 6 : Dapat memberi solusi terhadap permasalahan
angkatan
Masalah menurut KBBI adalah sesuatu yang harus
diselesaikan (dipecahkan); soal; persoalan. Berdasarkan definisi
tersebut, panitia menyimpulkan bahwa permasalahan angkatan
yang dimaksud adalah segala sesuatu yang harus diselesaikan oleh
angkatan baik dari dalam maupun luar.
Menurut KBBI, solusi adalah penyelesaian; pemecahan
(masalah dan sebagainya); jalan keluar. Dari definisi tersebut,
memberi solusi berarti mencari jalan keluar dengan
mengoptimalkan keterlibatan individu dalam pemberian gagasan,
eksekusi hingga terpecahkannya masalah. Keterlibatan individu
dapat berupa pemberian pendapat di depan forum, berempati dan
berpikir Creative Problem Solving (CPS).
Dapat dikatakan permasalahan angkatan apabila satu
angkatan menyatakan sesuatu tersebut adalah masalah, dan
masalah tersebut dilaporkan kepada panitia dan disetujui oleh
kedua belah pihak. Penyelesaian masalah angkatan ditentukan
diawal dan disetujui oleh kedua belah pihak. Maka permasalahan
angkatan tersebut dapat dikatakan selesai apabila telah mencapai
titik penyelesaian masalah yang telah disetujui.
4.2.7 Profil 7 : Mengetahui hak dan kewajiban anggota MTM
ITB
Peserta dituntut untuk menghafalkan hak dan kewajiban
anggota muda MTM ITB sesuai AD/ART MTM ITB pada periode
OS. Pada periode selanjutnya, peserta diharuskan untuk
menghafalkan hak dan kewajiban anggota biasa MTM ITB sesuai
AD/ART MTM ITB.
Peserta diwajibkan menghafalkan hak dan kewajiban
tersebut agar peserta dapat memahami dan mengaplikasikannya
setelah menjadi anggota biasa.
4.2.8 Profil 8 : Dapat berkarya
Karya menurut KBBI adalah hasil perbuatan, buatan,
ciptaan (terutama hasil karangan).
Dapat berkarya pada profil ini diharapkan agar dapat
meningkatkan kepercayaan diri peserta terhadap keilmuan teknik
material.
Batasan karya pada profil ini ada pada batasan
keilmuannya, yakni pada titik dimana peserta dapat menjelaskan
tentang keilmuan teknik material.
Pengenalan tentang keilmuan teknik material (koordinasi
dengan departemen keprofesian)
4.2.9 Profil 9 : Budaya mengapresiasi
Budaya menurut KBBI adalah sesuatu yang sudah menjadi
kebiasaan dan sukar diubah. Budaya dalam profil ini dimaksudkan
agar peserta terbiasa mengapresiasi diri sendiri maupun orang lain.
4.2.10 Profil 10 : Mengetahui sifat MTM ITB
Mengetahui disini dimaksudkan agar peserta mengerti dan
hafal sifat MTM ITB.
Profil ini ada untuk memberikan pandangan kepada peserta
mengenai landasan dari MTM ITB. Peserta dituntut untuk mengerti
agar peserta dapat menyesuaikan diri dengan landasan MTM ITB.
Peserta juga dituntut untuk menghafal tanpa ada kesalahan satupun
karena sifat MTM ITB tercantum dalam AD/ART MTM ITB.
4.2.11 Profil 11 : Mengenal Badan Perlengkapan MTM ITB
Peserta diwajibkan untuk mengetahui fungsi dan dapat
membedakan Badan Perlengkapan antara satu dengan yang
lainnya, karena seharusnya peserta tahu mengenai elemen-elemen
yang ada di dalam MTM ITB. Berdasarkan AD/ART MTM ITB,
Badan Perlengkapan yang dimaksud yaitu :
1. Rapat Anggota merupakan badan perlengkapan tertinggi
dalam MTM ITB.
2. Dewan Perwakilan Anggota yang disingkat DPA MTM ITB
merupakan lembaga yang mewakili suara anggota MTM
ITB.
3. Sidang DPA merupakan alat untuk mengambil keputusan
oleh DPA.
4. Badan Pengurus yang disingkat BP MTM ITB merupakan
lembaga eksekutif MTM ITB.
5. Perwakilan MTM ITB di kemahasiswaan terpusat
merupakan jembatan aspirasi warga MTM ITB dalam
kemahasiswaan terpusat Institut Teknologi Bandung.
4.2.12 Profil 12 : Berkomitmen dalam berhimpun
Definisi komitmen menurut KBBI : perjanjian
(keterikatan) untuk melakukan sesuatu; kontrak: tanggung jawab.
Panitia mendefinisikan berkomitmen sebagai perjanjian
yang dibuat terhadap diri peserta sendiri dan diikuti tanggung
jawab untuk melaksanakannya.
Berkomitmen dalam berhimpun berarti peserta membuat
komitmen dengan sifat-sifat berikut :
1. Tidak dipaksakan
2. Dapat dipertanggung jawabkan
3. Dibuat untuk MTM ITB
Batasan pertanggung jawaban jangka pendek dalam periode
hingga rangkaian acara PPAB selesai. Untuk komitmen jangka
panjang diserahkan kepada BP MTM ITB.
BAB V
MATERI
Berdasarkan analisis profil, terdapat dua belas profil yang harus dipenuhi
peserta PPAB MTM ITB 2019 sebagaimana telah disebutkan pada Bab Profil.
Dari profil-profil tersebut, terdapat materi yang harus disampaikan dalam
pelaksanaan PPAB MTM ITB 2019 dan dirumuskan sebagai berikut.
Untuk profil ini, tidak ada materi yang akan diajarkan dan
disampaikan kepada peserta, namun akan difokuskan pada metode.
No Simpati Empati
2. Berpendapat
Pendapat menurut KBBI adalah pikiran; anggapan; buah
pemikiran atau perkiraan tentang suatu hal (seperti orang,
peristiwa). Henrika Dewi Anindawati mengungkapkan bahwa
kemampuan mengemukakan pendapat adalah kemampuan
menyampaikan gagasan atau pikiran secara lisan yang logis,
tanpa memaksakan kehendak sendiri serta menggunakan
bahasa yang baik.( Henrika Dewi Anindawati. (2013). Teknik
Permainan untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan
Pedapat Siswa. Skripsi, diterbitkan. Universitas Negeri
Semarang)
Berdasarkan sebuah survey yang dilakukan kepada 20
orang mahasiswa, dapat diambil kesimpulan bahwa tidak
berani berpendapat terjadi karena orang-orang takut untuk
mencoba dan telah mengalami trauma. Maka dari itu, berani
berpendapat dapat ditumbuhkan dengan berbagai cara sebagai
berikut.
● Banyak membaca
Banyak membaca akan menambah kepercayaan diri
seseorang karena semakin banyak membaca, maka semakin
banyak pengetahuan yang didapat.
● Bersosialisasi
Banyaklah berkenalan dengan orang lain dan dengarkan
pendapat mereka. Lalu jangan lupa untuk menyampaikan
pendapat diri sendiri. Perlahan-lahan kepercayaan diri akan
tumbuh dan mulai berani untuk mengeluarkan pendapat.
● Berlatih menggunakan cermin
Sering berlatih berbicara didepan cermin dan memperhatikan
wajah, ekspresi, mimik, dan gerakan tubuh. Coba sampaikan
pendapat kepada cermin itu, bayangkan seakan-akan pantulan
cermin itu adalah orang lain.
● Berlatih menggunakan gerakan tangan dan ekspresi wajah
Coba saksikan narator-narator yang menggunakan gerakan
tangan dan ekspresi wajah.
● Ikhlas dalam menyampaikan.
Ikhlas dalam menyampaikan apa yang ingin disampaikan.
Karena yang sering membuat diri takut adalah keinginan
untuk menyaingi pendapat orang lain.
Pada saat mentoring, akan diadakan FGD dimana peserta
dapat berdiskusi mengenai masalah angkatan mereka. Mentor
akan memberikan masalah, lalu peserta diminta untuk
memberikan pendapatnya masing-masing mengenai masalah
tersebut dan diminta untuk menyelesaikan masalah dengan
metode CPS. Adapun permasalahan yang diberikan adalah:
1. Teman susah dihubungi atau hilang
2. Teman yang merasa tidak punya teman
3. Teman tapi mesra
4. Teman apatis
5. Beban angkatan
6. Adanya kelompok-kelompok kecil di angkatan yang tidak
mau bersinergi (kubu)
3. Creative Problem Solving
Creative Problem Solving (CPS) by Jeffrey Baumgartner
(Originally formalised by Alex Osborn)
Ide kreatif timbul bukan secara spontan melainkan hasil
dari usaha pemecahan masalah yang spesifik atau untuk
mencapai tujuan tertentu. Sebagai contoh:
● Teori relativitas Einstein dirumuskan untuk menutup
kesenjangan antara hukum fisika klasik dengan hukum
elektromagnetik
● Kalkulus dikembangkan oleh Isaac Newton untuk
memahami dan merumuskan kinetika benda di alam.
Langkah CPS
1. Identifikasi masalah
a. Five whys:
Tanyakan pertanyaan mengenai masalah atau tujuan: “why is
this a problem?” atau “why do I wish to achieve this goal?”.
Setelah pertanyaan tersebut tanyakan lagi “why else?”
sebanyak empat kali untuk memperjelas permasalahan atau
tujuan yang dihadapi.
b. Pertanyaan tambahan:
“Apa yang menghalangi saya mencapai tujuan/menyelesaikan
masalah ini?”
Sebagai analisis tantangan dan ancaman yang dihadapi.
1. Komitmen
1. Tidak dipaksakan
2. Dapat dipertanggungjawabkan
Goals must achievable. The best goals require you to stretch a bit
to achieve them but they are not impossible to achieve.
R = Realistic: Is your goal realistic and within your reach? Are you
willing to commit to your goal?
Your goal must be consistent with other goals established and fits
with your immediate and long-term plans?
2. Esensi Berhimpun
ANALISIS KONDISI
6.2 Analisa
BAB VII
METODE
7.1 Pemilihan Metode
8.2 Rundown