Anda di halaman 1dari 15

SOSIALISASI PLP II DAN KKN 2020 BAGI GURU PAMONG

FKIP UNTAN PONTIANAK


A. Latar Belakang

Berdasarkan amanah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang


Guru dan Dosen maka penyiapan calon pendidik selanjutnya diatur di dalam
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti)
Nomor 55 tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru (SN Dikgu). Pendidikan
guru sebagaimana dijelaskan pada SN Dikgu meliputi Program Sarjana
Pendidikan dan Program Pendidikan Profesi Guru. Hal ini sesuai dengan SN
Dikgu Pasal 1 Ayat (4) Program Sarjana Pendidikan adalah program pendidikan
akademik untuk menghasilkan sarjana pendidikan yang diselenggarakan oleh
LPTK. Selanjutnya pasal 5 menyatakan bahwa Program Pendidikan Profesi Guru
yang selanjutnya disebut Program PPG adalah program pendidikan yang
diselenggarakan setelah program sarjana atau sarjana terapan untuk
mendapatkan sertifikat pendidik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar dan/atau menengah.
Implikasi dari berbagai peraturan perundangan yang terkait dengan guru
dan pendidikan, hal yang paling mendasar adalah perubahan, pengembangan,
dan penyesuaian adalah kurikulum untuk penyiapan guru profesional, khususnya
kurikulum pendidikan Program Sarjana Pendidikan. Kurikulum pendidikan
Program Sarjana Pendidikan yang bermutu, akan menghasilkan lulusan calon
pendidik yang bermutu. Calon pendidik yang bermutu akan dapat mengikuti
Program PPG dengan baik, dan akhirnya akan dihasilkan luaran sebagai guru
profesion
Keterkaitan mengajar dan belajar. Prinsip ini menunjukkan bahwa
bagaimana cara guru mengajar harus didasarkan pada pemahaman tentang
bagaimana peserta didik sebenarnya belajar dalam lingkungannya. Dengan
demikian penguasaan teori, metode, strategi pembelajaran yang mendidik dalam
perkuliahan di kelas harus dikaitkan dan dipadukan dengan bagaimana peserta
didik belajar di sekolah dengan segenap latar belakang sosial-kulturalnya. Oleh
karena itu, pada struktur kurikulum pendidikan akademik untuk calon guru
harus menempatkan pemajanan awal (early exposure), yaitu pemberian
pengalaman sedini mungkin kepada calon guru dengan Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP) serta Kuliah Kerja Nyata.
Dari kerangka pikir tersebut dapat dinyatakan bahwa penyiapan guru
profesional harus disiapkan mulai dari jenjang akademik baik pada tataran
akademik di kampus maupun pengenalan lapangan sedini mungkin pada seting
nyata (latar otentik) di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya. Hal ini
dimaksudkan agar sedini mungkin calon pendidik memahami, mengetahui,
menghayati, menjiwai, dan memiliki kemampuan kritis dan analitis terhadap
profesinya kelak. Untuk itulah, seluruh mahasiswa Program Sarjana Pendidikan
wajib mengikuti tahapan pemagangan penyiapan calon guru profesional melalui
PLP dan KKN.
B. Masalah dan Rumusan Masalah
1. Masalah
Adapun masalah dalam pembekalan ini yakni bagaimana bentuk prosedur
kegiatan PLP II dan KKN informasinya dapat diterima dengan jelas oleh
mahasiswa calon peserta PLP II dan KKN FKIP Untan 2020?
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas terkait kegiatan tersebut, maka rumusan
masalah yakni:
a. Bagaimana persiapan menuju pembekalan PLP II dan KKN 2020 FKIP
Untan?
b. Bagaimana pelaksanaan pembekalan PLP II dan KKN 2020 FKIP Untan?

C. Tujuan Kegiatan
Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan peserta pembekalan dapat:
a. Memperoleh informasi tentang persiapan menuju pembekalan PLP II dan
KKN 2020 FKIP Untan.
b. Memperoleh informasi dengan jelas tentang pelaksanaan menuju PLP II
dan KKN 2020 FKIP Untan.

D. Manfaat Lokakarya
Bagi mahasiswa peserta PLP II dan KKN 2020, sebagai perolehan
informasi dari sumber utama yakni unit pembelajaran, sebagai salah satu unit
yang menangani sebagian dari perkuliahan.

E. Kerangka Pemecahan Masalah


Persiapan
1. Membuat Proposal
2. Pembentukan kepanitian dan kesekretariatan.
3. Membuat Surat Undangan Kegiatan secara manual/digital yang ditujukan
pada Dekan, Wakil Dekan I, serta 1214 mahasiswa peserta.
Pelaksanaan
1. Mengontrol kehadiran peserta secara digital oleh admin dan
memonitoring kelancaran kegiatan.
2. Mengatur jalannya pelaksanaan pembekalan oleh HOST/ Moderator.
3. Narasumber menyampaikan materi pembekalan tentang PLP II dan KKN
2020 FKIP Untan.
4. Tanya jawab seputar PLP II dan KKN dipandu oleh Host

F. Khalayak Sasaran
Peserta dalam kegiatan pembekalan ini adalah mahasiswa aktif yang lulus
micro teaching.
G. Keterkaitan
Kegiatan pembekalan ini merupakan kegiatan yang membekali mahasiswa
terkait pelaksanaan PLP II dan KKN FKIP Untan agar jelas dalam pelaksanaan
dilapangan/sekolah mitra.

H. Metode Kegiatan
Kegitan ini akan menggunakan beberapa metode yaitu:
1. Metode webinar,
2. Tanya jawab,
3. Metode diskusi,

E. Komponen Dana yang Perlukan

Berdasarkan kegiatan di atas, maka komponen dana sebagai berikut:

Komponen Tupoksi Penanggung Jawab

1. Admin Koordinasi Undangan digital, Rafif


Peserta hadir
2. Host Kelancaran kegiatan, mediator Agus
Peserta dan Nara Sumber
3. Moderator Pengendali acara Devi
4. Nara Sumber Penyampai informasi utama Bistari
Selama 2 jam
5. Pelaporan Dokumentasi, pembuatan laporan Eny

DAFTAR RUJUKAN

Direktorat Pembelajaran Dirjenbelmawa. (2017). Panduan Program:


Pengenalan Lapangan Persekolahan Program Sarjana Pendidikan.
Jakarta: Kemenristek Dikti.
Koesoemo Ratih, dkk. (2018). Buku Panduan Program Pengenalan
Lapangan Persekolahan II. Surakarta: Muhammadiyah University
Press
Lippincott, Kristen (2009), Jendela IPTEK, Diterjemahkan oleh : Pusat
penerjemah FSUI, Jakarta: PT Balai Pustaka
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44
tahun 2015 tentang Standar Nasional PendidikanTinggi.
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 55
Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru.
SOSIALISASI PLP II DAN KKN 2020 BAGI GURU PAMONG
FKIP UNTAN PONTIANAK

PROPOSAL

OLEH:

UNIT PEMBELAJARAN FKIP UNTAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TANJUNGPURA KERJASAMA
PONTIANAK
2020
PROPOSAL SOSIALISASI PLP II DAN KKN
TAHUN 2020

1. JUDUL : Proposal Sosialisasi PLP II dan KKN 2020 Bagi Guru Pamong
FKIP Untan
2. Ketua Pelaksana:

a. Nama Lengkap dan gelar : Dr. Bistari, M.Pd


b. NIP : 196613031991021001
c. Pangkat/ golongan : Pembina, IVa
d. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
e. Sedang melakukan PKM : Tidak
f. Fakultas : KIP
g. Jurusan : P. MIPA
h. Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika

3. Personalia:

a. Jumlah anggota pelaksana : 5 (lima) orang

b. Jumlah pembantu palaksana: 2 (dua belas) orang

1. Jangka Waktu Kegiatan : 2 (dua) minggu


2. Bentuk kegiatan : Webinar.
3. Sifat Kegiatan : Pengembangan SDM
4. Biaya yang diperlukan atas sumber dana: Rp 2.850.000,-
(dua juta delapan seratus lima puluh ribu rupiah)

Pontianak, 27 Juli 2020

Mengetahui : Ketua Unit Pembelajaran,


Dekan FKIP Untan,

Dr. Martono, M.Pd Dr. Bistari, M.Pd


NIP. 196803161994031014 NIP. 196613031991021001

Menyetujui,
etua LPKM Untan,

KEPANITIAN KEGIATAN
SOSIALISASI PLP II DAN KKN 2020 BAGI GURU PAMONG FKIP UNTAN

Ketua Pelaksana : Dr. H. Martono, M.Pd


Anggota :
Devi Ratna Melinda, S.Pd
Zuhri, S.T.
Eny, S.Sos
Muhammad Rafif Wafi
Agus Widayanto
DOKUMENTASI KEGIATAN
SOSIALISASI PLP II DAN KKN 2020 BAGI GURU PAMONG FKIP UNTAN
TANYA JAWAB KEGIATAN
SOSIALISASI PLP II DAN KKN 2020 BAGI DOSEN FKIP UNTAN

Pertanyaan:

1. Bapak Tatang Saputra SMAN 4 Pontianak


1) Apakah 3 RPP yang dibuat mahasiswa PLP2 itu sudah dibuat sebelumnya kemudian
dikonsultasikan ke guru pamong atau pembuatan 3 RPP itu menyesuaikan dengan kelas
berapa mhs tsb mengajar kemudian berkonsultasi dengan guru pamong ?
2) Dalam hal pembuatan video pembelajaran yang dilakukan mahasiswa, apakah
videonya adalah video mahasiswa saat mengajar saja atau video tata urutan ketika
mahasiswa itu akan mengajar ?

Jawaban :
Tiga RPP tersebut secara draf sudah dibuat oleh Mahasiswa. Materi-materi sudah
dibuat, dengan catatan mahasiswa sudah konsultasi. Namun baiknya materi apa yang
dibuat , mahasiswa berkonsultasi terlebih dahulu dengan guru pamong. Karena Guru
Pamong lebih mengetahui materi apa yang akan dibuat dan disesuaikan dengan siswa.
Setelah penetapan materi dari guru pamong, mahasiswa kemudian buat RPP tersebut.
Saya mengarahkan kepada mahasiswa tidak RPP 1 lembar. RPP yang dibuat adalah
RPP lengkap untuk satu pertemuan. Dalam RPP ada 5 instrumen yaitu RPP, Bahan Ajar,
Media, LKPD, dan Evaluasi. Mahasiswa wajib konsultasi kepada pamong
Terkait Video, mahasiswa saat mengajar bagaimana? Bagus video itu
mendokumentasikan sebelum-saat-sesudah pelajaran. Sehingga ketika dia
pertanggungjawabkan kepada dosen, kelihatan bukti dokumentasinya.

2. Bu Entin Khodijah – SMP 7 Sungai Raya & Ely Leovara


1) Apakah mahasiswa diperkenankan hadir ke sekolah mitra, krn kami guru jg hadir dan
daring di sekolah
Jawaban : Ketika sudah serah terima, maka berlaku pepatah “dimana bumi dipijak,
disitu langit di junjung. Silahkan aturan-aturan yang ada di sekolah untuk guru pada
bagian2 tertentu. Sesuai dengan protocol Kesehatan. Mahasiswa hadir sesuai dengan
keadaan guru di sana.
3. Zaki Kurniansyah – SMA Islam Bawari
1) Tugas penilaian laporan dillakukan oleh guru pamong atau dosen pembimbing?
Jawaban : Tugas individual , tanggung jawab mahasiswa sepenuhnya. Namun
dikoordinasikan dengan guru pamong. Ada bagian2 tertentu yg harus didapatkan
informasinya dari guru pamong. Dalam laporan tersebut misalnya ada piket, jadwal.
Dan lain-lain. Mahasiswa harus mencari informasi yang benar. Dalam laporan tersebut,
tidak hanya laporan kelas, namun juga laporan sekolah. Contoh : ada kegiatan untuk
membimbing siswa olimpiade secara daring, diperbolehkan.
4. Jacky Gunawan
1) Mengenai belajar online, ada RPP Daring, Luring dan Kombinasi. Apakah mereka
mahasiswa PLP hanya menggunakan RPP daring saja pak?
Jawaban : PLP 2 , intinya mahasiswa ke sekolah, menyesuaikan dengan sekolah. RPP
apa yang dijalankan.
5. Nurol Muhson – SMP N 3 Pontianak
1) Informasi sosialisasi dan semua yang berkaitan dengan PLP tahun ini termasuk jadwal
yang telah dibuat oleh penitia PLP sebaiknya di bawa oleh mahasiswa / Dosen ketika
serah terima di sekolah masing-masing dan sekolah juga harus mempunyainya. Kalau
ada Buku Panduannya PLP yang lengkap di berikan ke sekolah?
Jawaban : Buku Panduan sudah di muat dalam grup wa Guru Pamong. Buku Panduan
PLP II 2020. Surat ini kami tujukan ke kepada sekolah mitra, namun melalui coordinator
guru pamong.
Untuk rubrik dan instrumen2 yang diperlukan, sudah diberikan kepada mahasiswa dan
sudah diberikan ke mahasiswa dalam wadah BEM.
6. Pak Hardi – SMA N 5 PTK
1) Berdasarkan komentar bapak dari pertanyaan pak tatang berati utk video yg dibuat
mahasiswa apakah harus membuat video pembelajaran aja ataukah video jalanya
pembelajaran dari persiapan sampai evaluasi?
Jawaban : Standar yang kami inginkan, Video pelaksanaan selama pembelajaran.
Persiapan – Pelaksanaan divideokan. Itu lebih baik.
7. Bu Yusy
1) Dalam pembagian tugas ini di jenjang SD, di tetapkan kelas nya, atau kami yang
mengatur?
Jawbaan : Untuk urusan pemberian tugas kepada Mahasiswa, itu interen di wilayah
sekolahh, silahkan. Sekolah yang mengatur.
8. Pak Mainila
1) Apakah Jenjang kelas 9 , apakah mahasiswa boleh diajarkan disitu pak?
Jawaban : Sekolah lah yang lebih tahu, silahkan . Sekolah mengoptimalkan mahasiswa
kami dalam pembelajaran.
9. Bu Lenny Mediantari – SMK 5
1) Guru kami saat ini membutuhkan mahasiwa untuk membimbing. Sampai saat ini kami
belum menerima calon guru/mahasiswa . dan sebelum hari H kami saat ini koordinasi
Kepada pihak unit untuk kebutuhan bidang guru.
Jawaban : Sekolah yang ada hampir 105 sekolah menjadi sekolah mitra. 1 Sekolah bisa
lebih dari 5 orang guru pamong, Hampir 900 an. Terkait dengan informasi , mahasiswa
senin kemarin baru diberikan surat pengantar untuk menuju ke sekolah. Paling tidak
mahasiswa datang ke sekolah untuk menyampaikan ke sekolah tersebut. Dan kami
akan memeriksa kelompok Mahasiswa ke SMK tersebut.
10. Bu Neneng – SMA N 4 Pontianak
1) Mahasiswa sudah sempat hadir, kami kebetulan tidak berada di tempat ada kegiatan di
luar. Anggap saja belum ada laporan. Apakah kami dapat informasi sebelum menerima
yaitu data mahasiswa PLP yang akan dikirim ke Sekolah?
Jawaban : Tukar-menukar, jelas saya tidak dapat menjamin, namun ada peluang,
apakah nanti bisa disambut oleh sekolah yang lain. Kita punya wadah, grup coordinator
guru pamong. Andaikan ada satu sekolah yang munkin tidak ada guru ini namun
mahasiswanya ada . Mellaui grup wa kita sharingkan, dan semoga dalam grup itu dapat
berfungsi secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai