Anda di halaman 1dari 5

Nama : Widiawati Kholifa

Kelas : PMTK B 2019

NIM : 3420190060

No Present : 03

Matkul : Matematika Diskrit

Soal

1. Apa Perbedaan dari algoritma:


a. Dijkstra
b. Warshall
c. Bellman

Beri contohnya.

Jawab

a. Algoritma Djikstra
Algoritma Djikstra merupakan salah satu varian dari algoritma greedy, yaitu salah
satu bentuk algoritma popular dalam pemecahan persoala yang terkait dengan
masalah optimasi. Sifatnya sederhana dan lepang (straight forward). Isesuai dengan
artinya yang secara harfiah berarti tamak atau rakus. Namun, tidak dalam konteks
negative. Algoritma greedy ini hanya memikirkan solusi terbaik yang akan diambil
pada setiap langkah tanpa memikirkan konsekuensi ke depan. Prinsipnya, ambillah
apa yang bisa Anda dapatkan saat ini (take what you can get now!) dan keputusan
yang telah diambil pada setiap langkah tidak akan bisa diubah kembali. Intinya,
Algoritma gready ini berupaya membuat pilihan nilai optimum local pada setiap
langkah dan berharap agar nilai optimum local ini mengarah kepada nilai optimum
global.
Elemen-elemen penyusun algoritma greedy adalah:
1. Himpunan kandidat, C
Himpunan ini berisi elemen-elemen yang memiliki peluang untuk membentuk
solusi . pada persoalan peluang untuk membentuk solusi. Pada persoalan lintasan
terpendek dalam graf, himpunan kandidat adalah himpunan simpul pada graf
tersebut.
2. Himpunan solusi S
Himpunan ini berisi solusi dari permasalahan yang diselesaikan dan elemennya
terdiri dari elemen daam himpunan kandidat namun tidak semuanya atau dengan
kata lain himpunan solusi ini adalah bagian dari himpunan kandidat.
3. Fungsi Seleksi
Fungsi seleksi adalah fungsi yang akan memilih setiap kandidat yang
memungkinkan untuk menghasilkan solusi optimal pada setiap langkahnya.
4. Fungsi Kelayakan
Fungsi kelayakan akan memeriksa apakah suatu kandidat yang telah terpilih
(terseleksi) melanggar constraint atau tidak. Apabila kandidat melanggar
constraint maka kandidat tidak akan dimasukkan ke dalam himpunan solusi.
5. Fungsi Objektif
Fungsi objektif akan memaksimalkan atau meminimalkan nilai solusi. Tujuannya
adalah memilih satu solusi. Tujuannya adalah memilih satu saja solusi terbaik dari
masing-masing anggota himpunan solusi.
Ada beberapa kasus pencarian lintasan terpendek yang diselesaikan
menggunakan algoritma Djikstra, yaitu: pencarian lintasan terpendek antara dua
buah simpul tertentu (a pair shortest path) pencarian lintasan terpendek antara
semua pasangan simpul (single-source shortest path) serta pencarian lintasan
terpendek antara dua buah simpul yang melalui beberapa simpul tertentu
(intermediate shortest path).
Penggunaan strategi greedy pada algoritma Djikstra adalah: pada setiap
langkah, ambil sisi berbobot minimum yang menghubungkan sebuah simpul yang
sudah terpilih dengan sebuah simpul yang belum terpilih. Lintasan dari simpul
asal ke simpul yang baru haruslah merupakan lintasan yang terpendek di antara
semua lintasannya ke simpul-simpul yang belum dipilih.
(Aprian, 2007)
Gambar dari Research Gate

b. Algoritma Warshall
Perancangan algoritme Floyd-Warshall akan menjelaskan mekanisme pencarian
rute terpendek pada algoritme Floyd-Warshall. Algoritme Floyd-Warshall
menghitung rute terpendek setiap pasangan node pada graf berarah. Pada sisi (edge)
diperbolehkan memiliki bobot negative atau perulangan pada jalur yang diambil
(Kamayudi, 2006).
Algoritma yang ditemukan oleh Warshall untuk mencari rute terpendek
merupakan algoritma yang sederhana dan mudah implementasinya (Liwang: 2013).
Algoritma Floys-Warshall memiliki input graf berarah dan berbobot (V.E), yang
berupa daftar titik (node/titik V) dan daftar sisi (sisi E). bobot garis e dapat diberi
symbol w(e). jumlah bobot sisi-sisi pada E diperbolehkan memiliki bobot negative,
akan tetapi tidak diperbolehkan bagi graf W ij untuk memiliki siklus dengan bobot
negative. Algoritma ini menghitung bobot terkecil dari semua jalur yang
menghubungkan sebuah pasangan titik, dan melakukannya sekaligus untuk semua
pasangan titik demi titik hingga mencapai tujuan dengan jumlah bobot yang paling
minimum. (Friska : 2016)
c. Algoritma Bellman
Allgoritme Bellman-Ford menghitung jarak terpendek (dari satu sumber) pada
sebuah diagraf berbobot. Maksudnya dari satu sumber ialah bahwa ia menghitung
semua jarak terpendek yang berawal dari satu titik node. Algoritme Djikstra dapat
lebih cepat mencari hal yang sama dengan syarat tidak ada sisi (edge) yang berbobot
negative. Maka algoritme Bellman-Ford hanya digunakan jika ada sisi berbobot
negative. Algoritme Bellman-Ford menggunakan waktu sebesar O(V.E), di mana V
dan E adalah banyaknya sisi dan titik. (Wikipedia). Dalam konteks ini bobot ekivalen
dengan jarak dalam sebuah sisi (Bayu : 2006)

Gambar dari Wikipedia


Secara ringkasnya,

1. Algoritma Djiktra hanya digunakan ketika Anda memiliki satu sumber dan Anda ingin
tahu jalur terkecil dari satu node ke yang lain, tetapi gagal dalam kasus-kasus seperti ini.
2. Algoritma Floyd-Warshall digunakan ketika salah satu dari semua node dapat menjadi
sumber, sehingga Anda ingin jarak terpendek untuk mencapai titik tujuan dari titik
sumber mana pun. Ini hanya gagal ketika ada siklus negative
3. Bellman-Ford digunakan seperti Djikstra, ketika hanya ada satu sumber. Ini dapat
menangani bobot negative dan kerjanya sama dengan Floyd-Warshall kecuali untuk satu
sumber.

DAFTAR PUSTAKA

Aprian, Raden D. Perbandingan Algoritma Djikstra dan Algoritma Flyd-Warshall dalam


Penentuan Lintasan Terpendek (Single Pair Shortest Path). 1-2

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Algoritme_Bellman%E2%80%93Ford. Diakses pada 27 Juni


2021 pukul 21.33

Kamayudi, A. (2006). Studi dan Implementasi Algoritma Djikstra, Bellman-Ford dan Floyd-
Warshall dalam Menangani Masalah Lintasan Terpendek dalam Graf. 6

Liwang, R., Santoso, A. J., & Rahayu, F. S.. 2013. Rancangan Bangun Aplikasi dan Multimedia
(pp. 18-21). Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta.

Pradana, Aditya Bayu, 2006, Studi dan Implementasi Persoalan Lintasan Terpendek Suatu Graf
dengan Algoritma Djikstra dan Bellam-Ford.

Widya, F. N, Tatyantiro A. 2016. Penerapan Algoritma Floyd-Warshall dalam Menentukan Rute


Terpendek pada Pemodelan Jaringan Pariwisata di Kota Semarang.

Anda mungkin juga menyukai