Anda di halaman 1dari 11

SOAL UJIAN OBSTETRI ANGKATAN 19 MAHASISWA KEBIDANAN SARJANA

TERAPAN KEBIDANAN

NAMA : HARISA SEPTIANA


NIM : 2015302225
KELAS : KELAS C
HARI/TGL : MINGGU / 04 JULI 2021
DOSEN PENGAMPU : HJ. INDRESWATI, S. ST, M. Keb

Bacalah soal dengan cermat teliti . Jangan lupa ngisi nama dan nim

1. Jelas kan tentang sirkulasi peredaran darah plasenta


Jawab :
a. Darah venosa (tanpa oksigen) meninggalkan janin melalui a umbilikalis dan
masuk ke dalam plasenta.
b. Darah arteri (teroksigenasi) masuk ke dalam janin melalui v umbilikalis.
c. Tidak terdapat percampuran darah antara darah ibu dan janin.
d. Terdapat barrier plasenta yang terdiri dari 4 lapis
 Sinsitiotrofoblas
 Sitotrofoblas
 Jaringan Ikat Dalam Core
 Endothelium Kapiler Janin.

2. Jelaskan adaptasi fisiologis pada ibu hamil (perobahan fisiologis ibu hamil)
Jawab :
a. Perubahan metabolisme
Sebagai respon terhadap pertumbuhan janin dan plasenta yang pesat. kenaikan berat
badan rata-rata berkisar 12,5 kg, berasal dari pertambahan ukuran uterus dan isinya,
payudara, volume darah, cairan ekstravaskuler ekstraseluler.
 Air
Menjelang aterm akumulasi air dalam darah, uterus dan payudara sekitar 3 L.
Janin, plasenta dan air ketuban mengandung ± 3,5 L air. Tekanan venosa yang
meningkat menyebabkan terjadi pitting edema di kaki/tungkai bawah.
 Protein
Penambahan protein sekitar 500 g dideposisikan di uterus sebagai
miometrium, ke kelenjar susu, dan di dalam darah sebagai hemoglobin dan
protein plasma. Janin dan plasenta aterm mengandung ±500 g protein. Dalam
darah ibu, albumin dan fibrinogen mengalami kenaikan tetapi IgG, IgA, IgM
sedikit menurun.
 Karbohidrat
Kehamilan bersifat diabetogenik  diabetes yang tadinya belum muncul
menjadi manifes selama kehamilan. HPL melawan kerja insulin sehingga
dibutuhkan lebih banyak insulin. Glukosuria dijumpai karena naiknya
kecepatan filtrasi glomerulus dan menurunnya reabsorbsi oleh tubulus.
 Lemak
Semua fraksi lemak mengalami kenaikan, yaitu lipid total, kolesterol,
fosfolipid, lemak netral, lipoprotein, dan asam lemak bebas.
 Mineral
kebutuhan besi meningkat banyak. Kebutuhan total selama kehamilan 1 g, dan
paling banyak pada separoh akhir kehamilan, yakni 6-17 mg/hari.

b. Perubahan hematologi
 Peningkatan volume darah maternal mulai terjadi pada trimester I, meningkat
dengan cepat pada trimester II, dan mendatar pada akhir kehamilan.
 Manfaatnya:
– Memenuhi kebutuhan pembesaran uterus dengan adanya hipertrofi
sistem vaskuler
– Melindungi ibu dan janin dari penurunan venous return pada posisi
supine
– Melindungi ibu terhadap adanya kehilangan darah pada persalinan.
 Terjadi penurunan Hb dan hematokrit selama kehamilan. Angka lekosit
berkisar 5000-12000/µL, meningkat selama persalinan dan masa purpuralis
awal hingga rata-rata mencapai 14000-16000/µL.
 Terjadi peningkatan konsentrasi pada hampir seluruh faktor pembekuan.

c. Sistem kardiovaskuler
 Perubahan dasar: kenaikan sirkulasi volume darah hingga 50% dan cardiac
output 30-40%.
 Detak jantung meningkat 10 detak/menit.Tekanan darah arterial dan resistensi
vaskuler menurun saat volume darah, berat ibu, basal metabolisme
meningkat.

d. Traktus respiratorius
 Frekuensi pernafasan meningkat.
 Dyspneu terjadi oleh karena peningkatan tidal volume yang menurunkan Pco 2
secara ringan.
 Peningkatan volume tidal dan hiperventilasi terjadi karena pengaruh
progesteron atau kebutuhan metabolisme yang meningkat.

e. Sistem urinaria
 Peningkatan filtrasi glomerular dan aliran darah renal hingga 50% sebagai
akibat kenaikan cardiac output.
 Secara normal bisa terjadi glukosuria.
 Hidronefrosis/hidroureter ringan karena menurunnya tonus otot atau karena
penekanan uterus.
 Stress inkontinensia karena perubahan posisi angulus vesikouretralis sebagai
akibat naiknya kandung kencing.

f. Gastrointestinal
 Pengosongan lambung dan peristaltik usus melambat karena faktor hormonal
maupun mekanik.
 Perasaan tidak enak di uluhati disebabkan karena perubahan posisi lambung
dan aliran balik asam lambung ke esofagus bagian bawah.
 Nausea dan muntah pada trimester I karena pengaruh HCG.
 Kadang ditemukan adanya hemoroid. Konstipasi karena pengaruh
progesteron.

g. Sistem endokrin
 Perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan terutama akibat produksi
estrogen dan progesteron plasenta, dan hormon yang dikeluarkan oleh janin.
 Produksi estrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan pada akhir
kehamilan kadarnya kira-kira 100x sebelum hamil.
 Progesteron : tonus otot polos menurun dan diuresis.
 HCG : dapat dideteksi beberapa hari pasca pembuahan dan merupakan dasar
tes kehamilan. Puncak sekresinya terjadi ±60 hari setelah konsepsi. Fungsi
utamanya mempertahankan korpus luteum.
 Human Placental Lactogen (HPL) : efeknya mirip hormon pertumbuhan, dan
bersifat diabetogenik sehingga kebutuhan insulin wanita hamil meningkat.
 FSH dan LH : sangat rendah selama kehamilan karena ditekan estrogen dan
progesteron plasenta.
 Prolaktin : produksinya terus meningkat sampai aterm.

h. Sistem muskuloskeletal
 Sebagai kompensasi pembesaran uterus di antaranya, terjadi lordosis.
 Terdapat peningkatan mobilitas pada sakroiliaka, sakrokoksigeal, dan simfisis
pubis selama kehamilan sebagai respon perubahan hormonal.

3. Jelaskan perobahan2 fisiologis pada kala 1 dan kala 2


Jawab :
a. Perubahan Uterus
b. Serviks
c. Vagina dan dasar panggul
d. Kardiovaskular
e. Sistem urinary
f. Metabolisme Kehamilan dan basal rate
g. Sistem Pernafasan
h. Gastriontestinal
i. Hematologi
j. Endokrin
k. Muskuloskeltetal
l. Meurologi

4. Jelaskan perobahan fisiologis pada masa nifas


Jawab :
a. Perubahan Sistem Reproduksi
 Involusi Uterus (Proses involusi uterus karena adanya retraksi dan kontraksi pd
otot uterus setelah plasenta lahir, masing-masing sel mjd kecil dan proses
autolysis)
b. Perubahan Sistem Pencernaan
 Ibu menjadi lapar dan siap untuk makan pada 1-2 jam setelah bersalin.
 Konstipasi dapat menjadi masalah pada awal puerperium akibat dari kurangnya
makanan padat dan pengendalian diri terhadap BAB
 Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama dua sampai tiga hari setelah
ibu melahirkan
 Nyeri saat defekasi karena nyeri yang dirasakannya di perineum akibat
episiotomi, laserasi, atau hemoroid
c. Perubahan Sistem Perkemihan
 Terjadi diuresis yang sangat banyak dalam hari-hari pertama puerperium.
 Dinding saluran kencing memperlihatkan oedema dan hyperaemia
d. Perubahan Sistem Muskuloskeletal / diastasis rectie abdominis
 Adaptasi sistem muskuluskeletal ibu yang terjadi mencakup hal-hal yang dapat
membantu relaksasi dan hipermobilitas sendi dan perubahan pusat berat ibu
akibat pembesaran uterus.
 Dinding abdominal lembek setelah proses persalinan karena peregangan selama
kehamilan.
e. Perubahan Sistem Endokrin
 Oksitosin
Oksitosin dikeluarkan oleh glandula pituitary posterior dan bekerja terhadap
otot uterus dan jaringan payudara. Oksitosin di dalam sirkulasi darah
menyebabkan kontraksi otot uterus dan pada waktu yang sama membantu
proses involusi uterus.
 Prolaktin
Penurunan estrogen menjadikan prolaktin yang dikeluarkan oleh glandula
pituitary anterior bereaksi terhadap alveoli dari payudara sehingga menstimulasi
produksi ASI. Pada ibu yang menyusui kadar prolaktin tetap tinggi dan
merupakan permulaan stimulasi folikel di dalam ovarium ditekan.
 HCG, HPL, Estrogen, dan progesterone
Ketika plasenta lepas dari dinding uterus dan lahir, tingkat hormone HCG, HPL,
estrogen, dan progesterone di dalam darah ibu menurun dengan cepat,
normalnya setelah 7 hari.
f. Perubahan Tanda-tanda Vital
g. Perubahan Sistem Hematologi dan Kardiovaskuler
 Pada bumil terdapat hubungan pendek " shunt " antara sirkulasi ibu dan
plasenta.Setelah partus, " shunt " akan hilang dg tiba-tiba.
 Volume darah pd ibu relatif akan ber (+), keadaan ini akan menimbulkan beban
pd jantung, shg timbul dekompensasi kordis pd penderita vitium kordis.

5. Jelaskan tentang perobahan utreus pada masa Persalinan dan Nifas


Jawab :
1. Perubahan fisiologi uterus persalinan
Perubahan pada uterus Uterus terdiri dari dua komponen fungsional utama
myometrium dan serviks. Berikut ini akan dibahas tentang kedua komponen
fungsional dengan perubahan yang terjadi pada kedua komponen tersebut. Kontraksi
uterus bertanggung jawab terhadap penipisan dan pembukaan servik dan pengeluaran
bayi dalam persalinan. Kontraksi uterus saat persalinan sangat unik karena kontraksi
ini merupakan kontraksi otot yang sangat sakit. Kontraksi ini bersifat involunter yang
beketrja dibawah control saraf dan bersifat intermitten yang memberikan keuntungan
berupa adanya periode istirahat/reaksi diantara dua kontraksi. Terdapat 4 perubahan
fisiologi pada kontraksi uterus yaitu :
 Fundal dominan atau dominasi Kontraksi berawal dari fundus pada salah kornu.
Kemudian menyebar ke samping dan kebawah. Kontraksi tersebar dan terlama
adalah dibagian fundus. Namun pada puncak kontraksi dapat mencapai seluruh
bagian uterus.
 Kontraksi dan retraksi Pada awal persalinan kontraksi uterus berlangsung setiap 15
– 20 menit selama 30 detik dan diakhir kala 1 setiap 2 – 3 menit selama 50 – 60
detik dengan intensitas yang sangat kuat. Pada segmen atas Rahim tidak
berelaksasi sampai kembali ke panjang aslinya setelah kontraksi namun relative
menetap pada panjang yang lebih pendek. Hal ini disebut dengan retraksi.
 Polaritas Polaritas adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
keselarasan saraf-saraf otot yang berada pada dua kutub atau segmen uterus ketika
berkontraksi. Ketika segmen atas uterus berkontraksi dengan kuat dan berertraksi
maka segmen bawah uterus hanya berkontraksi sedikit dan membuka.
 Differensisiasi atau perbedaan kontraksi uterus Selama persalinan aktif uterus
berubah menjadi dua bagian yang berbeda segmen atas uterus yang berkontraksi
secara aktif menjadi lebih tebal ketika persalinan maju. Segmen bawah uterus dan
servik relative pasif dibanding dengan dengan segmen atas dan bagian ini
berkembang menjadi jalan yang berdinding jauh lebih tipis untuk janin. Cincin
retraksi terbentuk pada persambungan segmen bawah dan atas uterus. Segmen
bawah Rahim terbentuk secara bertahap ketika kehamilan bertambah tua dan
kemudian menipis sekali pada saat persalinan.
2. Perubahan uterus masa nifas
 Proses involusi uterus karena adanya retraksi dan kontraksi pd otot uterus
setelah plasenta lahir, masing-masing sel mjd kecil dan proses autolisis.
 Pelepasan plasenta dan selaput janin dari dinding rahim terjadi pd lapisan
stratum spongiosum bagian atas.
 Setelah 2 – 3 hr tampak lapisan ini nekrotis, sedangkan lapisan bawahnya yang
berhubungan dengan lapisan otot terpelihara dg baik.
 Segera setelah by lahir TFU 2 cm di atas pusat. Setelah plasenta lahir TFU
sepusat, kecuali ibu yang sudah berkali-kali partus a/ by-nya kembar TFU di
atas pusat.
Pd hr 1 – 2 PP TFU 1 cm di bwh pusat
Pd hr 3 – 4 PP TFU 2 jr di bwh pusat
Pd hr 5 – 7 PP TFU 1/2 pusat - symfisis
Pd mg 1 – 2 PP TFU tdk teraba.
6. Jelaskan tentang Ruang lingkup komplikasi kebidanan
Jawab :
b. Komplikasi kehamilan
 Hiperemesis Gravidarum
 Preeklamsi dan eklamsi
 Kelainan dalam lamanya kehamilan
 Perdarahan Kehamilan ektopik
 Penyakit dan kelainan plasenta dan selaput janin
 Perdarahan ante partum
 Kehamilan ganda
 Ketuban Pecah Dini
c. Komplikasi persalinan
 Distosia kelainan tenaga
 Distosia letak dan bentuk janin
 Distosia kelainan panggul
 Distosia kelainan traktus genitalis
 Komplikasi persalinan kala III dan IV
 Perlukaan dan peristiwa lain pada persalinan
 Syok dalam kebidanan
d. Komplikasi Nifas
 Gangguan kenyamanan
 Infeksi puerperalis
 Kelainan pada mammae
Mastitis
Kelainan pada puting susu
Galaktokel
Kelainan sekresi ASI
Penghentian laktasi
 Gangguan jalan lahir
 Gangguan traktus urinaria
 Kelainan pada uterus
Sub involusi
Perdarahan nifas sekunder
Erosi serviks post partum
Relaksasi saluran keluar
Vagina dan prolapsus
e. Kedaruratan Kebidanan
 Perdarahan dalam kehamilan pada trimester III
 Eklamsia
 Partus lama/macet
 Retensio Plasenta
 Perdaranan Post Partum
 Sepsis Puerperalis
 Asfiksia Neonatorum
 Syok Obstetri
 Distosia bahu
 Prolapse tali Pusat
 Cepalo Pelvic Disproportion
 Persalinan macet
 Ruptura Uterus
 Komplikasi Kala III
f. Tindakan Operatif Kebidanan
 Indikasi untuk tindakan bedah
Indikasi Fetus
Indikasi ibu
 Persiapan Pra Bedah dan Anestesia
 Survei tindakan obstetri (pemakaian klinis)
 Tindakan operatif kebidanan
Vakum ekstraksi
Forcep ekstraksi
SC
Induksi Persalinan
Kuretase
Pertolongan Sungsang
Embriotomi
Tindakan Dilatasi jalan lahir
7. Apa2 saja penyebeb kematian Materna
Jawab :
a. Pendarahan
b. Eklamsi
c. Infeksi
d. Partus Macet
e. Anemia
f. Kurang Energi Kronis
g. Keadaan 4 ‘Terlalu’
 Terlalu muda
 Terlalu tua
 Terlalu sering
 Terlalu banyak

8. Jelas kan tentang penyebab lansung kematian Maternal


Jawab :
Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia didominasi oleh pendarahan pasca
persalinan, hipertensi/eklamsia, dan infeksi.

9. Bagamana prinsip umum dalam merujuk kasus KGD Obstetri


Jawab :
a. Sebelum Membawa Pasien:
 Periksa TD, nadi, pernafasan dan BJA
 Nilai kontraksi uterus
 Berikan obat-obatan yang dianjurkan oleh dokter (jika dilakukan
konsultasi)
 Cairan intravena: RL, NaCl fisiologis
 Posisi miring ke kiri & tinggikan kaki: menghindarkan supine hypotensive
syndrome
 Periksa status janin, konsul pada perinatologis jika perlu
b. Selama perjalanan:
 Periksa vital sign & BJA setiap 15 menit
 Berikan obat-obatan yang telah dikonsulkan
 Catat semua data
 Terangkan semua prosedur yang dilakukan untuk menenangkan pasien

10. Apa penyebab Sock pada kasus obstetri yg anada ketahui.


Jawab :
 Syok kardiogenik. Disebabkan oleh gangguan pada jantung, seperti serangan jantung
atau gagal jantung.
 Syok neurogeni. Disebabkan oleh cedera saraf tulang belakang, akibat kecelakan atau
cedera saat beraktivitas.
 Syok anafilaktik. Disebabkan oleh alergi akibat gigitan serangga, penggunaan obat-
obatan, atau makanan maupun minuman.
 Syok sepsis. Disebabkan oleh infeksi yang masuk ke aliran darah, sehingga tubuh
mengalami peradangan atau inflamasi.
 Syok hipovolemik. Disebabkan oleh hilangnya cairan atau darah dalam jumlah
banyak, misalnya akibat diare, perdarahan pada kecelakaan, atau muntah darah.

Anda mungkin juga menyukai