Anda di halaman 1dari 5

1.

Kontroversi vonis hukuman Jaksa Pinangki

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memangkas lebih dari separuh hukuman Jaksa
Pinangki Sirna Malasari dari 10 tahun menjadi 4 tahun penjara pada tingkat banding.
Keputusan itu tercantum di situs Mahkamah Agung tertanggal 14 Juni 2021 yang
menyebutkan Pinangki dijatuhi hukuman empat tahun penjara dan denda sebesar
600 juta rupiah atau diganti pidana kurungan 6 bulan.
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi DKI memberi diskon hukuman kepada Pinangki
dengan alasan hukuman sebelumnya terlalu berat dan Pinangki sudah mengakui
kesalahannya hingga dipecat dari Kejaksaan.
Pertimbangan lainnya karena statusnya sebagai ibu yang mempunyai anak berusia
empat tahun.
LSM anti korupsi ICW menilai Pinangki seharusnya dapat hukuman lebih berat
karena jabatannya sebagai jaksa seharusnya membantu penegakan hukum kasus
korupsi Djoko Tjandra.

Sumber : https://www.kompas.id/baca/polhuk/2021/06/16/diskon-vonis-jaksa-
pinangki-yang-tak-mengejutkan

2. Faktor terjadinya Isu yang terpilih (Korupsi bansos covid)


- Kurangnya pengawasan karena semua pihak sangat sibuk untuk
menuntaskan covid
- Kurangnya kesadaran pelaksana pembagian bansos
- Kurangnya rasa nasionalisme dalam diri pelaku sehingga tidak ada lagi
dalam benaknya untuk sama-sama bersatu mengatasi covid ini
- Tidak adanya transparansi data bansos
3. Dampak yanhg terjadi jika dibiarkan
- Negara akan melarat
- Rakyat akan sengsara
- Akan memicu terjadinya kasus-kasus korupsi lainnya, karena korupsi di
Negara ini ibarat listrik yang mengalir di kabel tembaga alias bisa menjalar
dengan cepat kesana sini.
- Tidak menutup kemungkinan akan terjadi demo besar-besaran karena
tidak adanya keadilan dalam penyaluran bansos covid
4. Solusi untuk mengatasinya
- Tim KPK segera diterjunkan ke daerah guna melakukan pemeriksaan atau
audit data penyaluran bansos covid
- Menghukum pejabat terkait sesuai Undang-undang yang berlaku tanpa
pandang bulu, dengan demikian para pejabat lain akan takut korupsi dan
rakyat akan senang jika hokum ditegakkan.
- Mensinkronkan NIK penerima bantuan dengan rekening tabungan,
sehingga penyalur tidak bisa menggunakan data bodong semisal
menyalahgunakan NIK orang yang sudah meninggal. Dengan dana
bansos itu disalurkan melalui rekening buku tabungan yg sudah sinkron
dengan NIK maka akan semakin mempersempit ruang untuk
menyeleweng.

2.

https://www.youtube.com/watch?v=-bilWrRqU-4&t=37s

Jakarta, https://www.tvOnenews.com - Kepala Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat


Ajun Komisaris Besar Ronaldo Maradona Siregar mengatakan bahwa musisi Anji positif THC.
THC atau tetrahidrokanabinol merupakan kandungan yang biasa terdapat pada biji tumbuhan
ganja. Selain itu, pemilik nama lengkap Erdian Aji Prihartanto ini menjalani tes swab dan
serangkaian pemeriksaan kesehatan lainnya.

10 DERETAN ARTIS YANG TERJERAT KASUS NARKOBA 2021 | SELAIN ANJI YANG TERJERAT NARKOBA
MASIH ADA LAGI
https://www.youtube.com/watch?v=cb4TKrqHQMw

1. Tio Pakusadewo

Aktor Tio Pakusadewo ditangkap di kediamannya di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada 14
April 2020. Polisi juga mengamankan barang bukti seperti satu bungkus ganja seberat 18 grap dan
alat isap sabu. Tio kemudian divonis pidana selama 2 tahun penjara. Sebelumnya, Tio juga
tertangkap karena kepemilikan sabu seberat 1,06 gram pada Desember 2017. Ketika itu, Majelis
Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menjatuhkan vonis 9 bulan rehabilitasi.

2. Reza Artamevia Penyanyi Reza Artamevia ditangkap polisi di restoran di bilangan Jatinegara,
Jakarta Timur, . Kala itu, pelantun 'Satu yang Tak Bisa Lepas' itu terciduk dengan barang bukti berupa
satu klip sabu seberat 0,78 gram. Enam hari kemudian, polisi mengabulkan permohonan Reza untuk
direhabilitasi di BNN Lido. Sebelumnya, pada 28 Agustus 2016, Reza ditangkap di Lombok, Nusa
Tenggara Barat, dan dinyatakan positif menggunakan sabu. Reza ditangkap bersama guru
spiritualnya, Gatot Brajamusti, dan istri Gatot, Dewi Aminah.

3. Revaldo Aktor Revaldo ditangkap polisi di rumahnya di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan,
pada 10 April 2006 karena kepemilikan sabu seberat 1 gram, satu linting ganja, dan 5 pil ekstasi. PN
Jaksel lantas memvonisnya dengan hukuman penjara selama 2 tahun. Bebas pada September 2007,
Revaldo kembali diamankan polisi pada 20 Juli 2010. Dia tertangkap tangan membawa sabu seberat
50 gram saat berada di sekitar Jakarta Barat. Dinyatakan sebagai pengedar, Revaldo divonis
kurungan penjara selama 7 tahun dan denda sebesar Rp 1 miliar oleh PN Jakarta Barat.

4. Roy Marten Aktor senior Roy Marten juga pernah dua kali tersandung narkoba. Roy tertangkap
pada 2006 dengan barang bukti berupa sabu. Ia divonis 9 bulan penjara. Setahun kemudian, Roy
kembali berurusan dengan pihak berwajib. Ia ditangkap sedang mengonsumsi sabu di sebuah hotel
di Surabaya, Jawa Timur, pada November 2007. Padahal, kala itu, Roy baru menghadiri kampanye
penanggulangan penggunaan narkoba bersama BKN.

5. Iyut Bing Slamet Mantan penyanyi cilik Iyut Bing Slamet ditangkap polisi di kawasan Mangga
Besar, Jakarta Barat, pada Maret 2011 karena kedapatan memiliki sabu seberat 0,4 gram. Ketika itu,
Iyut divonis kurungan penjara selama 1 tahun. Sembilan tahun kemudian, Iyut kembali terbukti
memiliki sabu dan ditangkap di rumahnya di Kramat Sentiong, Jakarta Pusat.

6.Polo Pelawak anggota Srimulat , Polo, terjerat kasus narkoba sebanyak dua kali. Pada 2000, ia
divonis selama 7 bulan penjara setelah terbukti memiliki sabu seberat 0,5 gram. Empat tahun
kemudian, komedian bernama asli Bharata Nugraha itu kembali ditahan pada Juni 2004 karena
memiliki sabu seberat 0,6 gram. Dia lantas divonis kurungan penjara selama 1,5 tahun, walau pada
Mei 2005 Polo telah dibebaskan.

7. Ridho Rhoma Pedangdut Ridho Rhoma ditangkap polisi pada Minggu (7/2/2021) dan dinyatakan
positif amphetamin. Padahal, Ridho baru satu tahun keluar dari penjara karena kasus narkoba.
Sebelumnya, anak dari Raja Dangdut Rhoma Irama itu terbukti bersalah atas kepemilikan sabu
seberat 0,7 gram. Ridho lantas divonis 1,5 tahun penjara dan 10 bulan rehabilitasi. Dia bebas pada 8
Januari 2020.
8. Jennifer Dunn Pelakon Jennifer Dunn telah tiga kali berurusan dengan polisi akibat
penyalahgunaan narkoba. Jennifer pertama kali terciduk memiliki ganja pada 2005 ketika masih
berusia 15 tahun.

9. Fariz RM Musisi Fariz Rustam Munaf tercatat tiga kali diciduk polisi karena narkoba. Harian
Kompas memberitakan, Fariz pertama kali ditangkap pada 28 Oktober 2007 oleh Kepolisian Sektor
Metro Kebayoran Baru.

10. Rio Reifan Pemain sinetron Rio Reifan menjadi artis yang paling sering ditangkap polisi karena
kasus narkoba, yakni empat kali. Bahkan, sejak 2015-2021, Rio setiap dua tahun sekali diciduk oleh
polisi akibat kasus serupa. Sebelum ini, Rio ditangkap pada 8 Januari 2015 di halaman parkir Jalan
Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, saat sendang bertransaksi dengan bandar
narkoba.

Factor penyebab :

1. Waktu Bekerja berkurang


2. Depressi kekurangan uang dan banyak cicilan
3. Banyak tekanan
4. Banyak teman yg memakai
5. Narkoba mudah di temukan
6. Jika tertangkap bisa mengajukan rehabilitasi
7. Hukuman terlalu ringan

Solusi

1. Hukuman diberatkan
2. Melarang apotik menjual obat psikotropika tanpa resep dokter
3. Menolak rehabilitasi tanpa hukuman penjara / kurungan
4. Memberi penyuluhan sikap anti narkoba
5. Memberantas pengedar narkoba

Korupsi: Juliari Batubara Disebut Minta 35M dari Vendor Bansos Covid-19

(https://www.youtube.com/watch?v=V2QL-GV7RSk)

Berdasarkan link video youtube dari channel Kompas TV pada tanggal 8 Juni 2021 diatas,
senin kemarin, sidang kasus korupsi dana bantuan social covid-19 dengan terdakwa Mantan
Mentri Sosial Juliari Batubara menghadirkan terdakwa lainnya dalam kasus ini, yakni
Matheus Joko Santoso untuk memberikan kesaksian.
Dalam keterangannya, Matheus mengaku Juliari memberikan target pengumpulan uang
pada putaran pertama proyek bansos sebesar 35 miliar rupiah.

Matheus yang berperan sebagai pejabat pembuat komitmen atau PPK dalam proyek bansos
mengungkapkan bahwa ia dan terdakwa lainnya, Adi Wahyono yang juga sebagai PPK
diminta mengumpulkan biaya komitmen dan operasional dari para vendor dengan target 35
miliar rupiah atas instruksi Juliari.

Namun ia menyebut target ini tidak tercapai, karena hanya berhasil mengumpulkan sekitar
11 miliar rupiah pada putaran pertama. Matheus juga mengakui sempat mendapatkan
perintah untuk menyerahkan uang senilai 1,5 miliar rupiah untuk Juliari melalui ajudannya
di Kantor Kementrian Sosial pada Agustus 2020 lalu.

Factor penyebab :

Biaya atau mahar politik untuk menduduki jabatan sangatlah besar, apalagi sekelas Menteri.

Setoran wajib ke partai pengusung Menteri bukan hal rahasia lagi

Rendahnya moralitas para terdakwa yang notabene beberapa terdakwaa memiliki


Pendidikan tinggi

Hukuman koruptor di negeri ini tidak pernah berat dan tegas

Menjamurnya etos kerja yang rendah, ABS, asal bapak senang

System mekanisme penyaluran bansos tidak transparan

…….

Solusi

Pejabat sekelas Menteri dipilih berdasarkan keahlian, bukan jabatan politis

Menanamkan moral anti korupsi pada anak-anak usia dini di lingkungan sekitar

Hukuman mati bagi para pelaku koruptor

Memperkuat system mekanisme penyaluran bansos

Anda mungkin juga menyukai