Anda di halaman 1dari 80

LAPORAN MAGANG

TAHUN AJARAN 2019/2020


GENAP
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A
JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102

SURAT TUGAS
Nomor : 335/FH/A.3-II/V/2020

Assalamu‘alaikum Wr. Wb.

Yang bertanda tangan di bawah ini DekanFakultas Hukum Universitas Muhammadiyah


Surakarta menugaskan kepada:

Nama : Nunik Nurhayati, S.H., M.H.


NIK/NIDN : 110.1705/ 0604078702
Jabatan / Golongan : Asisten Ahli/ IIIb

Sebagai Dosen Pendamping Mahasiswa praktik magang online di kantor Advokat


Badruszaman, SH.M.H dimulai pada bulan Mei 2020 sampai dengan selesai.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 11 Mei 2020


Yang diberi tugas, Dekan

Nunik Nurhayati, S.H., M.H. Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati


NIK.110.1705/NIDN.0604078702 NIK.537 / NIDN.0727085803

Telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,

Mengetahui
Tanggal

Tanda Tangan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A
JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102

SURAT TUGAS
Nomor : 335/FH/A.3-II/V/2020

Assalamu‘alaikum Wr. Wb.

Yang bertanda tangan di bawah ini DekanFakultas Hukum Universitas Muhammadiyah


Surakarta menugaskan kepada:

Nama : Syaifuddin Zuhdi S.H., M.H.


NIK/NIDN : 110.1711
Jabatan / Golongan : Asisten Ahli / III b

Sebagai Dosen Pendamping Mahasiswa praktik magang online di kantor Advokat


Dr. Muhammad Taufiq,SH.M.H dimulai pada bulan Mei 2020 sampai dengan selesai.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 11 Mei 2020


Yang diberi tugas, Dekan

Syaifuddin Zuhdi, S.H., M.H. Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati


NIK.110.1711 NIK.537 / NIDN.0727085803

Telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,

Mengetahui
Tanggal

Tanda Tangan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A
JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102

SURAT TUGAS
Nomor : 335/FH/A.3-II/V/2020

Assalamu‘alaikum Wr. Wb.

Yang bertanda tangan di bawah ini DekanFakultas Hukum Universitas Muhammadiyah


Surakarta menugaskan kepada:

Nama : M. Junaidi S.H.SAg, M.H.


NIK/NIDN : 110.1663
Jabatan / Golongan : Asisten Ahli/ III b

Sebagai Dosen Pendamping Mahasiswa praktik magang online di kantor BKBH UMS
dimulai pada bulan Mei 2020 sampai dengan selesai.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 11 Mei 2020


Yang diberi tugas, Dekan

M. Junaidi, S.H., M.H. Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati


NIK.110.1663 NIK.537 / NIDN.0727085803

Telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,

Mengetahui
Tanggal

Tanda Tangan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A
JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102

SURAT TUGAS
Nomor : 335/FH/A.3-II/V/2020

Assalamu‘alaikum Wr. Wb.

Yang bertanda tangan di bawah ini DekanFakultas Hukum Universitas Muhammadiyah


Surakarta menugaskan kepada:

Nama : Dr. Natangsa Surbakti, SH.M.Hum


NIK/NIDN : 536/ 0625045901
Jabatan / Golongan : Lektor Kepala / IV b

Sebagai Dosen Pendamping Mahasiswa praktik magang online di kantor LBH AISIYAH
dimulai pada bulan Mei 2020 sampai dengan selesai.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 11 Mei 2020


Yang diberi tugas, Dekan

Dr. Natangsa Surbakti, S.H., M.H. Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati


NIK.536/NIDN 0625045901 NIK.537 / NIDN.0727085803

Telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,

Mengetahui
Tanggal

Tanda Tangan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A
JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102

SURAT TUGAS
Nomor : 335/FH/A.3-II/V/2020

Assalamu‘alaikum Wr. Wb.

Yang bertanda tangan di bawah ini DekanFakultas Hukum Universitas Muhammadiyah


Surakarta menugaskan kepada:

Nama : Iswanto, SH.M.H


NIK/NIDN : 195703211984111001/0021035701
Jabatan / Golongan : Lektor Kepala / IV a

Sebagai Dosen Pendamping Mahasiswa praktik magang online di kantor LBH PAHAM
dimulai pada bulan Mei 2020 sampai dengan selesai.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 11 Mei 2020


Yang diberi tugas, Dekan

Iswanto, S.H., M.H. Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati


NIK.195703211984111001 NIK.537 / NIDN.0727085803

Telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,

Mengetahui
Tanggal

Tanda Tangan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A
JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102

SURAT TUGAS
Nomor : 335/FH/A.3-II/V/2020

Assalamu‘alaikum Wr. Wb.

Yang bertanda tangan di bawah ini DekanFakultas Hukum Universitas Muhammadiyah


Surakarta menugaskan kepada:

Nama : Sudaryono, SH.M.H


NIK/NIDN : 195704151984111001/0015045701
Jabatan / Golongan : Lektor Kepala / IV C

Sebagai Dosen Pendamping Mahasiswa praktik magang online di kantor Ikhsan Prajawan
SH,M.Kn dimulai pada bulan Mei 2020 sampai dengan selesai.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 11 Mei 2020


Yang diberi tugas, Dekan

Sudaryono, S.H., M.H. Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati


NIK. 195704151984111001 NIK.537 / NIDN.0727085803

Telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,

Mengetahui
Tanggal

Tanda Tangan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A
JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102

SURAT TUGAS
Nomor : 335/FH/A.3-II/V/2020

Assalamu‘alaikum Wr. Wb.

Yang bertanda tangan di bawah ini Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Surakarta menugaskan kepada:

Nama : Hartanto, SH.M.H


NIK/NIDN : 390/ 0626115901
Jabatan / Golongan : Lektor Kepala / IV b

Sebagai Dosen Pendamping Mahasiswa praktik magang online di kantor Dwi Harto
Wibowo,SH.M.H dimulai pada bulan Mei 2020 sampai dengan selesai.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 11 Mei 2020


Yang diberi tugas, Dekan

Hartanto, S.H., M.H. Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati


NIK390/NIDN 0626115901 NIK.537 / NIDN.0727085803

Telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,

Mengetahui
Tanggal

Tanda Tangan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A
JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102

SURAT TUGAS
Nomor : 335/FH/A.3-II/V/2020

Assalamu‘alaikum Wr. Wb.

Yang bertanda tangan di bawah ini DekanFakultas Hukum Universitas Muhammadiyah


Surakarta menugaskan kepada:

Nama : Septarina Budiwati, SH.M.H.M.Kn


NIK/NIDN : 244 / 0621095801
Jabatan / Golongan : Lektor/ I11d

Sebagai Dosen Pendamping Mahasiswa praktik magang online di kantor Notaris Sri Wulan
Anita Dyah Kurnia, SH.M.Kn dimulai pada bulan Mei 2020 sampai dengan selesai.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 11 Mei 2020


Yang diberi tugas, Dekan

Septarina Budiwati, S.H.,M.H.M.Kn Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati


NIK. 244 / NIDN. 0621095801 NIK.537 / NIDN.0727085803

Telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,

Mengetahui
Tanggal

Tanda Tangan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A
JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102

SURAT TUGAS
Nomor : 335/FH/A.3-II/V/2020

Assalamu‘alaikum Wr. Wb.

Yang bertanda tangan di bawah ini DekanFakultas Hukum Universitas Muhammadiyah


Surakarta menugaskan kepada:

Nama : Dr. Rizka, SH.M.H


NIK/NIDN : 100.1810/0609057305
Jabatan / Golongan : Lektor/ IIIc

Sebagai Dosen Pendamping Mahasiswa praktik magang online di kantor Notaris Riana
Candrasari SH.M.Kn dimulai pada bulan Mei 2020 sampai dengan selesai.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 11 Mei 2020


Yang diberi tugas, Dekan

Dr. Rizka, S.H., M.H. Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati


NIK.100.1810/NIDN.0609057305 NIK.537 / NIDN.0727085803

Telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,

Mengetahui
Tanggal

Tanda Tangan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A
JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102

SURAT TUGAS
Nomor : 335/FH/A.3-II/V/2020

Assalamu‘alaikum Wr. Wb.

Yang bertanda tangan di bawah ini DekanFakultas Hukum Universitas Muhammadiyah


Surakarta menugaskan kepada:

Nama : Dr. Nuria Siswi Enggarani, SH.M.H


NIK/NIDN : 1590/0629128005
Jabatan / Golongan : Lektor Kepala / IV b

Sebagai Dosen Pendamping Mahasiswa praktik magang online di kantor Advokat Zainal
Abidinn SH.M.H dimulai pada bulan Mei 2020 sampai dengan selesai.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 11 Mei 2020


Yang diberi tugas, Dekan

Dr. Nuria Siswi Enggarani, S.H., M.H. Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati
NIK.1590 / NIDN.0629128005 NIK.537 / NIDN.0727085803

Telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,

Mengetahui
Tanggal

Tanda Tangan
Panduan e-Internship(magang online)
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta
Semester Genap 2019/2020

Panduan ini digunakan untuk melaksanakan program e-Internship (magang online) bagi
mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Semester Genap 2019/2020.
Magang dilaksanakan di kantor notaris dan advokat yang dilakukan secara online melalui
aplikasi schoology dan Zoom. Panduan ini berisi manual sebagai berikut:

A. Alur dan Jadwal e-Internship Semester Genap 2019/2020


B. Rencana Pembelajaran Magang
C. Manual e-Internship bagi Advokat dan Notaris
D. Manual e-Internship bagi Dosen Pendamping
E. Manual e-Internship bagi Mahasiswa
F. Daftar Peserta e-Internship
G. LAMPIRAN
- RPS Magang online (Lampiran 1)
- Form Penilaian (lampiran 2)
- Jurnal magang (lampiran 3)

1
1. Alur e-Internship Semester Genap 2019/2020

2
2. Rencana Pembelajaran Magang Mahasiswa (CPMM)
A. RPS Magang di Kantor Advokat (Terlampir)
B. RPS Magang di Kantor Notaris (Terlampir)

3. Manual e-Internship bagi Advokat dan Notaris

1) Pihak advokat dan notaris membimbing mahasiswa melaui platform schoology dan
zoom(atau media teleconference lainnya) sesuai dengan Rencana Pembelajaran dan
tercapai CPMK (Capaian Pembelajaran Mata Kuliah)
2) Pihak advokat dan notaris menyiapkan materi sesuai CPMK yang ada di RPS
(Rencana Pembelajaran Semester) (Terlampir)
3) Pihak notaris dan advokat memastikan agar peserta magang dapat mencapai semua
CPMK (bisa dilaksnakann maksimal 24 kali pertemuan)
4) Dalam pelaksanaan magang dilengkapi dengan jurnal magang dan form penilaian
( terlampir)
5) Isian Jurnal Magang berupa:
a. Presensi; absensi mahasiswa dilihat dari keaktifan diskusi di schoology dan
zoom.
b. Materi; Bukti pelaksanaan magang dengan pemberian materi, keaktifan diskusi,
dan pengumpulan tugas dalam schoology. Video pemberian materi dalam zoom
juga diupload dalam schoology.
6) Memberikan nilai akhir kepada mahasiswa magang sesuai form penilaian (terlampir)
yang diupload dalam schoology

A. Manual Operasional pelaksanaan e-Internship bagi Advokat dan Notaris


1) ZOOM
Aplikasi ZOOM digunakan untuk melaksanakan pertemuan awal dan penyampaian
materi.
2) Schoology
Aplikasi Schoology digunakan untuk pemberian berkas materi, penugasan, dan
penilaian

3
4. Manual e-Internship Bagi Dosen Pendamping
Tugas Dosen Pendamping Magang
1) Menyerahkan mahasiswa magang ke pihak advokat atau notaris melalui ZOOM
2) Menyiapkan platform schoology utuk pelaksanaan magang e-Internship
3) Mengkoordinir pelaksanaan magang agar berjalan dengan baik.

5. Manual e-Internship bagi Mahasiswa


A. Kewajiban
1) Mahasiswa berkewajiban mengikuti semua prosedur magang yaitu mengikuti arahan
tugas dan pemberian materi melalui zoom atau schooology dari advokat/notaris.
2) Mahasiswa mengikuti magang dengan target mencapai semua CPMK (bisa
dilakukan dengan maksimal 24 kali pertemuan)
3) Mahasiswa berkewajiban melakukan absensi yang didasarkan pada keaktifan diskusi
dan mengerjakan tugas melalui zoom atau schoology.
4) Mahasiswa berkewajiban membuat laporan akhir yang berupaartikel
publikasi(pembuatanartikelpublikasi, dibimbingoleh dosen pendamping.
5) Laporan akhir tersebut dikumpulkan dengan diupload melalui laman schoology
6) Mahasiswa berhak mendapat bimbingan magang sesuai dengan Rencana
Pembelajaran.
B. HAK
1) Mahasiswa berhak mendapat arahan dan bimbingan dari tempat magang dan dosen
pendamping.
2) Mahasiswa berhak mendapat nilai dan sertifikat magang setelah mengupload
laporan akhir dan mendapat nilai yang dikeluarkan dari tempat magang.

C. Manual Operasional pelaksanaan e-Internship bagi mahasiswa dengan menggunakan:


1) ZOOM
2) Schoology

4
LAMPIRAN 1 RPS MAGANG DI KANTOR ADVOKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
JURUSAN / PRODIILMU HUKUM

RENCANA PEMBELAJARAN
MATA KULIAH KODE Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER TglPenyusun
an
Praktek Magang Online HKM4122 Praktek Magang Advokat 0 4 April 2020
Pengembang RP Koordinator RMK Ka PRODI
Dr. Nuria Siswi Enggarani,SH.M.H
Capaian Pembelajaran CPL-PRODI
(CP) Capaian Pembelajaran Program Studi Fakultas Hukum yang terkait mata kuliah**:
a. CP-ST (Capaian Pembelajaran Sikap dan Tata Nilai )
1) [ST-1] Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menunjukkan sikap religius
2) [ST-2] Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika
3) [ST-3] Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban berdasarkan Pancasila
4) [ST-7] Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
5) [ST-10] Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang hukum secara mandiri

b. CP-KU (Capaian Pembelajaran Keterampilan Umum)


1) [KU-1] Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya.
2) [KU-3] Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan
menerapkan nilai humaniora dalam bidang ilmu hukum berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan
solusi , gagasan
3) (KU-4) Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian hukum dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya
dalam laman perguruan tinggi.
4) (KU-5) Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang hukum, berdasarkan hasil analisis
informasi dan data

c. CP-KK (Capaian Pembelajaran KeterampilanKhusus)


1) [KK-1] Mampu melakukan kemampuan menalar (reasoning) dalam kerangka tatanan hukum yang berlaku untuk mengidentifikasi
subyek hukum, obyek hukum, hak dan kewajiban, serta tanggung jawab berdasarkan maszab hukum positivistik.

5
2) [KK-2] Kemampuan untuk: (a) mengakses, menggunakan serta mengolah informasi secara tepat dan rasional; (b) berkomunikasi secara
efektif dan efisien (baik secara lisan maupun tertulis) dalam rangka mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah-masalah hukum dalam
rangka pengambilan keputusan hukum (legal decision making) yang tepat, berdasarkan madzhab filsafat hukum positivistik.
3) [KK-4] Memiliki sikap, kepekaan dan kesadaran etik profesional, khususnya berkenaan dengan pembebanan profesi hukum sebagai
profesi yang berorientasi pada upaya mewujudkan keadilan di dalam masyarakat serta profesi hukum sebagai profesi yang terhormat
(officium nobile)

d. CP-PP (Capaian Pembelajaran Penguasaaan Pengetahuan)


1) [PP-1] Menguasai secara sistematik, metodik dan rasional atas asas-asas, kaidah-kaidah, dan/atau aturan-aturan hukum, baik pada tingkat
lokal, nasional, internasional dan hukum Islam, sebagai dasar penguasaan ilmu hukum.
2) [PP-3] Menguasai secara sistematik, metodik dan rasional atas asas-asas, kaidah-kaidah, dan/atau aturan-aturan hokum, di bidang hukum
publik, yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam
3) [PP-6] Memahami aspek filosofis, yuridis maupun sosiologis dari peraturan perundang-undangan
CP-MK
1) Mampu menganalisa dan membuat legal opinion dalam perkara
2) Mampu menyusun dan membuat berkas-berkas persidangan.
3) Mampu menginventarisir berkas
4) Mampu melakukan pendaftaran perkara di Pengadilan
5) Mampu menerapkan hukum acara dipersidangan
6) Mampu menganalisa putusan pengadilan dan upaya hukum
Diskripsi Singkat MK Dengan mempelajari mata kuliah praktek magang yang baik ini diharapkan mahasiswa dapat memahami, menjelaskan dan menganalisa baik
secara normative maupun praktik materi-materi praktek magang yang berdasarkan hukum acara yang berlaku ataupun berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang terait dengan advokat . Strategi penyajian mata kuliah ini meliputi penyampaian materi melalui schoology dan zoom.
Pokok Bahasan / Bahan a. Seluk beluk Legal opini
Kajian b. Berkas-berkas persidangan.
c. Inventarisir berkas
d. Cara pendaftaran perkara di Pengadilan
e. Implementasi hukum acara dipersidangan
f. Analisa putusan pengadilan
Pustaka Utama :
Kitab Undang-undang Hukum Pidana
Kitan Undang-undang Hukum Acara Pidana
Peraturan perundang-undangan terkait

6
Media Pembelajaran Preangkat lunak : Perangkatkeras :
Audio/Video Teks
Web/OnlineMedia Handout
Soal-Tugas
Team Teaching (1) Nuria Siswi Enggarani

Penilaian
Matakuliahsyarat -

Mg Ke- Sub-CP-MK Indikator Kriteria&Bent Metode Materi Pembelajaran BobotPen


ukPenilaian Pembelajaran [Pustaka] ilaian (%)
(1) (2) (3) (4) [ Estimasi Waktu] (6) (7)
(5)
1. legal opini Mampu memahami dan Latihan Menggunakan 1. Pengertian Legal Opini Ekuivalen
Perteuan menjelaskan pengertian legal membuat LO schoolgy, dan / zoom 2. Materi perkara perkara dengan 4
ke 1 opini 3. Contoh rekomendasi penyelesaian kali tatap
Mampu Membuat LO perkara muka
Mampu membuat Analisis hukum
tentang perkara
Mampu membuat rekomendasi
penyelesaian perkara

1 Membuat Kuasa Mampu memahami dan membuat Latihan membut Menggunakan 1. Pengertian surat kuasa Ekuivalen
pertemuan Membuat gugatan / surat kuasa surat kuasa schoology / zoom 2. Pengertian Gugatan/ Permohonan dengan 4
ke 2 Permohonan Membuat 3. Pengertian jawaban,tanggapan kali tatap
Membuat Jawaban / Mampu memahami dan membuat gugatan dakwaan muka
Tanggapan Dakwaan gugatan permohonan permohonan 4. Materi pembelaan
-Membuat / Pembelaan
Mampu memahami dan membuat Membuat
jawaban/tanggapan dakwaan jawaban/tanggap
an dakwaan
Mampu memahami dan membuat Membuat
pembelaan pembelaan
1, Pendaftaran perkara Mampu memahami dan membuat Latihan Menggunakan 1. Pengertian pendaftaran perkara Ekuivalen
pertemuan manual konsep pendaftaran manual membuat schoology dan atau manual. dengan 4
ke 3 Pendaftaran perkara e- pendaftran zoom 2. Pengertian pendaftaran perkara e kali tatap

7
court Mampu memahami dan membuat perkara secara court muka
pendaftaran perkara e court manual

Latihan
membuat
pendaftran
perkara e court
1, Mengetahui dan Mampu memahami dan Latihan ) Menggunakan Ekuivalen
pertemuan menerapkan tata cara menerapkan tata cara beracara di membuat , schoology dan atau 1. Materi tentang tata cara dengan 4
ke 4 beracara dipersidangan persidangan memahami dan zoom persidangan kali tatap
menerapkan tata muka
cara beracara di
peradilan
1. -Membuat analisis Mampu memahami dan membuat Latihan Menggunakan Ekuivalen
Pertemuan putusan pengadilan analisis suatu putusan membuat schoology dan atau dengan 4
ke 5 untuk diajukan upaya Mampu memahami dan membuat analisis suatu zoom kali tatap
hukum permohonan upaya hukum putusan muka
Membuat permohonan
upaya hukum Latihan
membuat
permohonan
upaya hukum
1, Membuat memori/ Mampu memahami dan membuat Latihan Menggunakan Materi memori / kontra memori Ekuivalen
peretmuan kontra memori/ memori/kontra memori membuat schoology dana atau dengan 4
ke 6 memori / kontra zoom kali tatap
memori muka

8
LAMPIRAN RPS MAGANG DI KANTOR NOTARIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
JURUSAN / PRODIILMU HUKUM

RENCANA PEMBELAJARAN
MATA KULIAH KODE Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER TglPenyusunan
Praktek Magang Online HKM4122 Praktek Magang Notaris 0 4 April 2020
Pengembang RP Koordinator RMK Ka PRODI
Dr. Nuria Siswi Enggarani,SH.M.H
Capaian CPL-PRODI
Pembelajaran (CP) Capaian Pembelajaran Program Studi Fakultas Hukum yang terkait mata kuliah**:
a. CP-ST (Capaian Pembelajaran Sikap dan Tata Nilai )
1) [ST-1] Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menunjukkan sikap religius
2) [ST-2] Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika
3) [ST-3] Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban berdasarkan Pancasila
4) [ST-7] Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
5) [ST-10] Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang hukum secara mandiri

b. CP-KU (Capaian Pembelajaran Keterampilan Umum)


1) [KU-1] Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya.
2) [KU-3] Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan
menerapkan nilai humaniora dalam bidang ilmu hukum berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi
, gagasan
3) (KU-4) Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian hukum dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya
dalam laman perguruan tinggi.
4) (KU-5) Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang hukum, berdasarkan hasil analisis
informasi dan data

c. CP-KK (Capaian Pembelajaran KeterampilanKhusus)


1) [KK-1] Mampu melakukan kemampuan menalar (reasoning) dalam kerangka tatanan hukum yang berlaku untuk mengidentifikasi subyek
hukum, obyek hukum, hak dan kewajiban, serta tanggung jawab berdasarkan maszab hukum positivistik.
2) [KK-2] Kemampuan untuk: (a) mengakses, menggunakan serta mengolah informasi secara tepat dan rasional; (b) berkomunikasi secara

9
efektif dan efisien (baik secara lisan maupun tertulis) dalam rangka mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah-masalah hukum dalam
rangka pengambilan keputusan hukum (legal decision making) yang tepat, berdasarkan madzhab filsafat hukum positivistik.
3) [KK-4] Memiliki sikap, kepekaan dan kesadaran etik profesional, khususnya berkenaan dengan pembebanan profesi hukum sebagai
profesi yang berorientasi pada upaya mewujudkan keadilan di dalam masyarakat serta profesi hukum sebagai profesi yang terhormat
(officium nobile)

d. CP-PP (Capaian Pembelajaran Penguasaaan Pengetahuan)


1) [PP-1] Menguasai secara sistematik, metodik dan rasional atas asas-asas, kaidah-kaidah, dan/atau aturan-aturan hukum, baik pada tingkat
lokal, nasional, internasional dan hukum Islam, sebagai dasar penguasaan ilmu hukum.
2) [PP-3] Menguasai secara sistematik, metodik dan rasional atas asas-asas, kaidah-kaidah, dan/atau aturan-aturan hokum, di bidang hukum
publik, yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam
3) [PP-6] Memahami aspek filosofis, yuridis maupun sosiologis dari peraturan perundang-undangan

CP-MK
1) Mampu Mengetahui, menjelaskan, dan mengklasifikasikan tugas jabatan dan wewenang Notaris – PPAT
2) Mengetahui dan memahami kode etik profesi dan proses tahapan menjadi Notaris – PPAT
3) Mengetahui dan memahami kode etik profesi dan proses tahapan menjadi Notaris – PPAT
4) Mampu memahami, menjelaskan, mengklasifikasikan produk-produk hukum Notaris – PPAT
5) Mengetahui dan memahami proses pendaftaran online di Kemenkumham dan BPN.
Diskripsi Singkat Dengan mempelajari mata kuliah praktek magang yang baik ini diharapkan mahasiswa dapat memahami, menjelaskan dan menganalisa baik
MK secara normative maupun praktik materi-materi praktek magang yang berdasarkan hukum acara yang berlaku ataupun berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang terkait dengan notaris Strategi penyajian mata kuliah ini meliputi penyampaian materi melalui schoology dan zoom.
Pokok Bahasan / a. Mempelajari aturan jabatan Notaris - PPAT berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Bahan Kajian b. Mempelajari kode etik notaris-PPAT dan pelaksanaannya dalam menjalankan jabatan sehari-hari;
c. Mempelajari syarat-syarat dan tahapan untuk menjadi Notaris-PPAT.
d. Mempelajari tata kelola administrasi kantor dan alat kelengkapan kantor Notaris-PPAT.
e. Mempelajari dan menduplikasi produk-produk hukum Notaris.
f. Mempelajari dan menduplikasi produk-produk hukum PPAT.
g. Mempelajari proses pendaftaran online di Kemenkumham dan BPN
Pustaka Utama :
Kitab Undang-undang Hukum Perdata
Kitan Undang-undang Hukum Acara Perdata
Peraturan perundang-undangan terkait

10
Media Pembelajaran Preangkat lunak : Perangkatkeras :
Audio/Video Teks
Web/OnlineMedia Handout
Soal-Tugas
Team Teaching (1) Nuria Siswi Enggarani

Penilaian

Mingg Sub-CP-MK Indikator Kriteria & Metode Materi Pembelajaran Bobot


u Bentuk Penilaian Pembelajaran [Pustaka] Penilaian (%)
Ke- (2) (3) (4) [ Estimasi Waktu] (6) (7)
(5)
(1)
1 (MK-1) 1. Mampu menjelaskan dan membedakan Pretest, posttest, Ceramah dan diskusi - Peraturan perundang- Ekuivalen
Mempelajari aturan jabatan tugas jabatan dan wewenang antara dan/atau tugas melalui media online undangan dengan 4 kali
Notaris - PPAT berdasarkan Notaris dan PPAT. (Zoom,schoology dsb) - Buku pertemuan tatap
peraturan perundang-undangan. 2. Adanya kinerja mandiri berupa tabel muka.
perbandingan tugas jabatan dan
wewenang antara Notaris dan PPAT.
3. Memiliki referensi peraturan
perundangan terkait.
2 (MK-2) 1. Mampu menjelaskan kewajiban, Pretest, posttest, Ceramah dan diskusi - Peraturan perundang- Ekuivalen
- Mempelajari kode etik larangan sebagai Notaris-PPAT; dan/atau tugas melalui media online undangan dengan 4 kali
notaris-PPAT dan 2. Mengetahui cara penegakan berikut (Zoom,schoology ,dsb) - Kode Etik Profesi pertemuan tatap
pelaksanaannya dalam sanksi pelanggaran kode etik; - Buku muka.
menjalankan jabatan sehari- 3. Mengetahui tahapan untuk menjadi
hari; Notaris-PPAT.
- Mempelajari syarat-syarat dan
tahapan untuk menjadi Notaris-
PPAT

3 (MK-3) 1. Mengetahui contoh Inventaris ATK Pretest, posttest, Ceramah dan diskusi - Peraturan perundang- Ekuivalen
Mempelajari tata kelola kantor dan administrasinya, meliputi : dan/atau tugas melalui media online undangan; dengan 4 kali
administrasi kantor dan alat - Macam – macam ATK; (Zoom,schoology,dsb) - Contoh buku,stempel, pertemuan tatap
kelengkapan kantor Notaris- - Almari tempat penyimpanan minuta akta dokumen, dll. muka.

11
PPAT dan bagaimana cara menyimpannya;
- Bentuk stempel jabatan, papan nama,
stop map, sampul akta, kop surat, amplop
dll;
- Bentuk surat keluar masuk;
- Buku buku wajib Notaris-PPAT

4 (MK - 4) 1. Mempelajari dan mengetahui tentang Pretest, posttest, Ceramah, diskusi, - Peraturan perundang- Ekuivalen
Mempelajari dan menduplikasi akta notaris (bentuk/anatomi akta), dan/atau tugas melihat langsung undangan; dengan 4 kali
produk-produk hukum Notaris legalisasi, warmeking, dan covernote melalui media online - Contoh akta notaris, pertemuan tatap
Notaris (Zoom,Schoology,dsb) legalisasi, warmeking, muka.
dan covernote Notaris

5 (MK - 4) 1. Mempelajari dan mengetahui tentang Pretest, posttest, Ceramah, diskusi, - Peraturan perundang- Ekuivalen
Mempelajari dan menduplikasi akta-akta PPAT dan/atau tugas melihat langsung undangan; dengan 4 kali
produk-produk hukum PPAT melalui media onlie - Contoh akta PPAT pertemuan tatap
(Zoom,schoology,dsb) muka.

6 (MK-5) 1. Mempelajari dan mengetahui tentang Pretest, posttest, Ceramah, diskusi, - Peraturan perundang- Ekuivalen
Mempelajari proses pendaftaran Badan Hukum dan dan/atau tugas melihat langsung undangan; dengan 4 kali
pendaftaran online di Badan Usaha di Sistem Administrasi melalui media online - Video Tutorial pertemuan tatap
Kemenkumham dan BPN AHU-Kemenkumham (Zoom,S,dsb) muka.

2. Mempelajari dan mengetahui tentang


permohonan pendaftaran Hak Atas
Tanah melalui loket online BPN.

12
LAMPIRAN 2 FORM PENILAIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A – BAN PT – Nomor : 153/SK/BAN-PT/Akred/S/V/2014

JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102

KISI-KISI PENILAIAN UNTUK MAHASISWA MAGANG

NAMA : ................................................................
NIM : ................................................................

Nilai
No Subjek Penilaian Ket.
10-100
1. Keaktifan Diskusi dalam Schoology
Keikutsertaan Mengikuti Materi melalui
2.
ZOOM
3. Pengumpulan tugas melalui schoology

……………,.....................................

Mengetahui Advokat/Notaris *)
Dosen Pendamping

......................................... .........................................

Catatan Skor Penilaian:

A : ≥78
AB : ≥ 73 – 77
B : ≥ 66 – 72
BC : ≥ 61 – 65
C : ≤ 60

13
LAMPIRAN 3. JURNAL MAGANG

JURNAL KEGIATAN
PRAKTIK MAGANG

NAMA MAHASISWA : ..........................................................


NIM : ..........................................................
TEMPAT MAGANG : ..........................................................

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

14
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A – BAN PT – Nomor:153/SK/BAN-PT/Akred/S/V/2014
JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102

JURNAL MAGANG

TANDA TANGAN
NO HARI/TGL DESKRIPSI KEGIATAN ADVOKAT/NOTARIS

15
16
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI HUKUM
###
DAFTAR NILAI KULIAH SEMESTER GENAP 2019/2020
KODE MK HKM74822 NAMA MK PRAKTEK MAGANG
KELAS A PENGAMPU NURIA SIWI ENGGARANI, Dr., S.H., M.Hum.
JENIS MK PESERTA 60 JUMLAH PERTEMUAN 14
1 TRUE TRUE TRUE FALSE FALSE 20%

No NIM NAMA Presensi UTS UAS Tugas 1 Tugas 2 Tugas 3 Tugas 4 Tugas 5 Total
Huruf
5% 35% 45% 15% 0% 0% 0% 0% 100%
1 C100150164 DANANG KURNIAWAN 24 0,00 -
2 C100160001 ELLA EMILIA RAHMASARI 24 80 80 80 84,57 A
3 C100160008 CYNTHIA AYU MAHARANI 24 80 80 80 84,57 A
4 C100160011 SEPTARINA WIDYANINGRUM 24 80 80 80 84,57 A
5 C100160013 RASTRA DEWANGGA SAPUTRA 24 80 80 80 84,57 A
6 C100160014 YOFIDA FATIKA ISTIFARIN 24 80 80 80 84,57 A
7 C100160017 DWI WAHYU SETYORINI 24 0,00 -
8 C100160023 LANA FAUZIYAH 24 80 80 80 84,57 A
9 C100160025 IKA FITRIANINGSIH 24 0,00 -
10 C100160026 NADIA AMALIA HUSNA 24 70 70 70 75,07 AB
11 C100160028 RACHMAWATI PUTRI KUSUMA 24 80 80 80 84,57 A
12 C100160029 BRILLIANTO SURYO WICAKSONO 24 80 80 80 84,57 A
13 C100160032 PRIORITA DAMALIES AURORA 24 70 70 70 75,07 AB
14 C100160037 HARJIWO SETIAJI 24 0,00 -
15 C100160042 FADLI DWI PERMANA PUTRA 24 70 70 70 75,07 AB
16 C100160043 ANDINA ARITYAS ISLAMIANIATI 24 80 80 80 84,57 A
17 C100160044 ANINDYA PRAMESTI 24 70 70 70 75,07 AB
18 C100160045 RAHMADI 24 80 80 80 84,57 A
19 C100160047 GARNIS NUR MENTARI 24 0,00 -
20 C100160048 NUR ALI JUFRI 24 80 80 80 84,57 A
21 C100160051 FAYZA MIFTACH FAUZIA RISANTO 24 0,00 -
22 C100160053 MUHAMMAD LUTHFI SETYAJI NUGROHO 24 80 80 80 84,57 A
23 C100160059 NIHAYA TYAS FATRASARI 24 70 70 70 75,07 AB
24 C100160060 NADIA CHITRA SENTOSA 24 80 80 80 84,57 A
25 C100160062 IRSYAD QORI NUGROHO 24 0,00 -
26 C100160064 WIDHIA HARI NINGSIH 24 0,00 -
27 C100160066 YOGA AJI PRADANA 24 80 80 80 84,57 A
28 C100160069 HANANTO WIDAGDO 24 80 80 80 84,57 A
29 C100160072 BAYU JUNIANTORO 24 80 80 80 84,57 A
30 C100160076 JUAN SEBASTIAN KUSUMO PUTRO 24 80 80 80 84,57 A
31 C100160079 RISMA INDAH PERMATASARI 24 0,00 -
32 C100160083 SWASTIKA KAMESWARA 24 80 80 80 84,57 A
33 C100160085 DIVA AYU PUTRI SUJONO 24 80 80 80 84,57 A
34 C100160088 ARKA DIAN PUTRA 24 80 80 80 84,57 A
35 C100160092 SURYO SETO 24 80 80 80 84,57 A
36 C100160094 YOPI NUR DIANTORO 24 80 80 80 84,57 A
37 C100160100 AKBAR YUDHA MAHENDRA 24 80 80 80 84,57 A
38 C100160101 RYOFARREL ALVIN KUSUMA 24 70 70 70 75,07 AB

Halaman 1 dari 2 halaman Copy of Copy of Nuria Siwi Enggarani (DTT1096) Semester 20192-1 2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI HUKUM
###
DAFTAR NILAI KULIAH SEMESTER GENAP 2019/2020
KODE MK HKM74822 NAMA MK PRAKTEK MAGANG
KELAS A PENGAMPU NURIA SIWI ENGGARANI, Dr., S.H., M.Hum.
JENIS MK PESERTA 60 JUMLAH PERTEMUAN 14
1 TRUE TRUE TRUE FALSE FALSE 20%

No NIM NAMA Presensi UTS UAS Tugas 1 Tugas 2 Tugas 3 Tugas 4 Tugas 5 Total
Huruf
5% 35% 45% 15% 0% 0% 0% 0% 100%

39 C100160106 BREGAS CINDHE NUGROHO 24 0,00 -


40 C100160110 WIDYAWATI DWI LESTARI 24 80 80 80 84,57 A
41 C100160136 UNGGUL SATRIYO NUGROHO 24 80 80 80 84,57 A
42 C100160146 YANSILVIA MONICA NIRDIANA PUTRI 24 80 80 80 84,57 A
43 C100160148 FIKRI NURFAUZI FEBRIANTO 24 80 80 80 84,57 A
44 C100160163 AJI WICAKSONO HUTOMOPUTRO 24 80 80 80 84,57 A
45 C100160164 AYU LANDA AFISHA 24 0,00 -
46 C100160174 IFAN ISMAIL NURWIDIATAMA 24 80 80 80 84,57 A
47 C100160175 TAQRIZE EYGA PUTRA PRATAMA 24 70 70 70 75,07 AB
48 C100160202 PRIMA HARLAMBANG SETIAWAN P 24 80 80 80 84,57 A
49 C100160204 SHINDY ISTIAYU FADILLA 24 80 80 80 84,57 A
50 C100160209 NUR ROHIM 24 70 70 70 75,07 AB
51 C100160211 MUKHANET WAHYU NUGROHO 24 80 80 80 84,57 A
52 C100160216 NU'MAN ADABI 24 80 80 80 84,57 A
53 C100160242 BANGUN AFIK NUR SETIA YOGA 24 80 80 80 84,57 A
54 C100160245 LEVANA PUSPA WIJAYA 24 80 80 80 84,57 A
55 C100160267 PRATAMA FAJAR SUBECHI 24 80 80 80 84,57 A
56 C100160271 MELSYA AYU REGIANA SARI 24 80 80 80 84,57 A
57 C100160282 BELA ROSALINI 24 0,00 -
58 C100160295 MUHAMMAD RUSTARI SUKRESNA 24 80 80 80 84,57 A
59 C100160296 AIS KOESRASTYAVI 24 80 80 80 84,57 A
60 C100160299 DWI ARDI PRAMESTI 24 0,00 -

Surakarta, 01/10/2020 Rekapitulasi Penilaian


Dosen Pengampu Nilai A AB B BC C D E -
Batas 77 70 63 56 50 35 0 0
Jumlah 39 8 0 0 0 0 0 13
NURIA SIWI ENGGARANI, Dr., S.H., M.Hum. % 065% 013% 000% 000% 000% 000% 000% 022%

Halaman 2 dari 2 halaman Copy of Copy of Nuria Siwi Enggarani (DTT1096) Semester 20192-1 2020
PELAKSANAAN PENGATURAN HAK-HAK NARAPIDANA
DALAM RUMAH TAHANAN MENURUT PERSPEKTIF HAK
ASASI MANUSIA
Demi memenuhi tugas Magang
Dengan bimbingan ibu Dr. Nuria Siswi Enggarani, S.H., M.Hum.

Disusun Oleh :

Wahyu Fandy F C100150108

Nadia Amalia Husna C100160026

Brillianto Suryo Wicaksono C100160029

Priorita Damalies Aurora C100160032

Nadya Hartaning Tyas Tuti C100160033

Anindya Pramesti C100160044

Nihaya Tyas Fatrasari C100160059

Fauzi C100160080

Unggul Satriyo Nugroho C100160136

Yansilvia Monica Nirdiana P C100160146

Taqrize Eyga Putra P C100160175

Dean Farrel Daivangga C100160293

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengaturan hak-hak narapidana
sejalan dengan prinsip-pirinsip Hak Asasi Manusia (HAM), dan bagaimana implementasinya
di Rumah Tahanan. Rumusan masalah adalah : (1) Apakah pengaturan hak-hak Narapidana
sejalan dengan prinsip-prinsip HAM ; 2) Bagaimanakah praktek pelaksanaannya di Rumah
Tahanan. Penelitian ini merupakan penelitian hukum non doktrinal dengan jenis penelitian
sosio legal. Data-data penelitian melalui studi dokumen dan wawancara. Metode analisis
adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan hak-hak
narapidana sejalan dengan pengakuan, penghormatan dan perlindungan HAM, nampak pada
pengaturan hak-hak narapidana melalui peraturan perundang-undangan yang berlaku maupun
aturan internasional tentang HAM yang diadopsi dan digunakan di Indonesia, sejalan dengan
pengakuan, penghormatan dan perlindungan HAM. Pelaksanaan hak-hak narapidana di
Rumah-Rumah Tahanan yang ada di Indonesia sudah berjalan cukup baik. Hak narapidana
dalam pasal 14 UU No. 12 tahun 1995 maupun non derogable rights juga sudah dilaksanakan
oleh sebagian besar Rumah Tahanan di Indonesia, namun keterbatasan sarana dan pra sarana
berpengaruh pada pelaksanaan hak-hak tersebut. Pengetahuan dan kesadaran narapidana akan
hak-haknya cenderung kurang menyeluruh.1 Narapidana cenderung hanya memfokuskan pada
pemenuhan hak menerima kunjungan, hak mendapatkan remisi, pembebasan bersyarat, dan
cuti menjelang bebas.
Demi hak-hak tersebut narapidana berusaha berkelakuan baik, tidak mau mencari
masalah dengan sesama narapidana maupun dengan petugas, dan cenderung mau mengikuti
semua kegiatan pembinaan meskipun ada unsur keterpaksaan karena rutinitas dan adanya
evaluasi.2 Pengetahuan petugas tentang hak-hak narapidana cukup baik, tahu apa saja yang
menjadi hak-hak narapidana yang harus dipenuhi, meskipun tidak hafal secara detail.3 Penulis
menyarankan peraturan-peraturan tersebut perlu terus ditegakkan dan dilaksanakan di Rumah
Tahanan maupun Lembaga Pemasyarakatan, perlu peningkatan sarana dan pra sarana supaya
pemenuhan hak-hak narapidana dapat optimal, perlu memberikan pengetahuan dan
pemahaman kepada narapidana tentang hak-haknya secara menyeluruh, perlu dibangun
kesadaran narapidana dalam mengikuti kegiatan pembinaan bukan hanya demi mendapatkan

1
Gunawan Setiardja. 1993. Hak-Hak Asasi Manusia Berdasarkan Ideologi Pancasila. Yogyakarta : Kanisius, hal
15.
2
C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1986, hal 22.
3
Petrus Irwan Panjaitan & Wiwik Sri Widiarty, Pembaharuan Pikiran Sahardjo mengenai Pemasyarakatan
Narapidana, Jakarta : IHC, 2008, hal 38.
haknya, serta pemahaman petugas Rumah Tahanan akan hak-hak narapidana perlu
ditingkatkan melalui peningkatan pengetahuan akan hak-hak narapidana secara detail.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan kebijakan penal di Indonesia, para pelaku kejahatan yang
tertangkap diproses secara hukum dan apabila terbukti bersalah melakukan tindak
pidana, maka pengadilan menjatuhi hukuman. Salah satu hukuman atau pidana pokok
adalah pidana perampasan kemerdekaan atau pidana penjara, dimana Pengadilan
kemudian mengirim terpidana ke Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS), untuk menjalani
hukuman yang telah ditetapkan sampai ia bebas pada waktu yang telah ditentukan. Di
LAPAS, selain menjalani pidana hilang kemerdekaan, narapidana juga mendapatkan
pembinaandannantinya setelah bebas seorang narapidana diharapkan dapat kembali
kepada kehidupan bermasyarakat. Sebagaimana dikutip oleh Latifa4 menyatakan
LAPAS bertujuan untuk membina masyarakat seutuhnya yang meliputi fisik dan
mentalnya.5 Untuk mewujudkan tujuan pemasyarakatan ini, LAPAS di Indonesia telah
melaksanakan usaha-usaha seperti pemberian pekerjaan yang ada di masyarakat,
pemberian bimbingan dan penyuluhan, pendidikan agama dan bimbingan untuk
melaksanakan ibadahnya. Di dalam LAPAS tersebut juga diberikan penanaman rasa
persatuan dan kebangsaan Indonesia, penanaman jiwa musyawarah yang positif, serta
diikutkan dalam kegiatan-kegiatan untuk kepentingan bersama dan untuk kepentingan
umum.
Mengingat LAPAS adalah tempat pembinaan terhadap orang-orang
terpidanaagar mereka dapat kembali ke dalam masyarakat dan diterima sebagaimana
masyarakat lainnya maka proses, petugas pembinaan dan berbagai fasilitas penunjang
lainnya perlu dilihat relevansinya sesuai dengan pencapaian tujuan pembinaan itu
sendiri. Pada kenyataannya, terkadang karena pertimbangan praktis dan jarak, banyak
narapidana yang tidak berada dalam LAPAS tetapi dititipkan di Rumah Tahanan
(RUTAN), yang seharusnya merupakan tempat tahanan sementara untuk mereka yang
sedang dalam proses hukum atau untuk narapidana yang menjalani masa pidana kurang
dari 1 tahun. RUTAN maupun LAPAS melaksanakan program kegiatan yang bertujuan
untuk melakukan pembinaan seperti tersebut di atas, meskipun dalam hal fasilitas dan

4
S.Latifa, Perubahan Kepribadian Narapidana Sesudah Menerima Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan.
Skripsi. (Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, 1994), hal. 24.
5
Indiyah. Hubungan antara Religiusitas dan Kepercayaan Diri dengan Kecemasan Narapidana Menjelang Masa
Bebas. Tesis. Yogyakarya : Universitas Gadjah Mada, 1997, hal 24.
sarana prasarana berbeda. RUTAN cenderung lebih terbatas dalam hal fasilitas dan
sarana prasarana, mengingat tujuan awalnya hanya sebagai tempat menampung tahanan
sementara maupun terpidana yang masa pidananya kurang dari 1 tahun. Koentjoro 6
menyatakan bahwatujuanpemidanaan meliputi 4 hal, yaitu : 1)
Incapacitation,difokuskan untuk melindungi terpidana agar tidak melakukan sesuatu
yang berbahaya dimasyarakat. 2) Deterrence, hukuman beratdilakukan untuk
pencegahan agar di masa mendatang terpidana tidak melakukan pelanggaran lagi. Jenis
ini bisa juga dijadikan model bagi orang lain agar jera terhadap hukuman yang berat
sehingga mereka tidak melakukan hal yang sama. 3) Retribution,atau disebut juga
hukum karma, yaitu seorang narapidana berhak menerima hukuman sebagai hasil
kejahatan yang telah diperbuat.7 4) Rehabilitation, dengan adanya kurungan penjara,
terpidana diharapkan akan tobat kembali ke jalan yang lebih baik dan lebih produktif.
Sementara, tujuan pemidanaan itu menurut konsep RUU KUHP tahun 2010 dalam
pasal 54 adalah sebagai berikut :
1. Pemidanaan bertujuan untuk (1) mencegah dilakukannya tindak pidana
dengan menegakkan norma hukum demi pengayoman masyarakat, (2)
mengadakan koreksi terhadap terpidana dan dengan demikian
menjadikannya orang yang baik dan berguna, serta mampu hidup
bermasyarakat. (3) menyelesaikan konflik yang ditimbulkan oleh tindak
pidana, mengembalikan keseimbangan, dan mendatangkan rasa damai
dalam masyarakat, (4) serta membebaskan rasa bersalah pada terpidana.
2. Pemidanaan tidak dimaksudkan untuk membuat terpidana menderita, dan
tidak diperkenankan merendahkan martabat manusia.Dalam Sistem
Pemasyarakatan yang menggantikan Sistem Pemenjaraan pada tahun 1964,
penjatuhan pidana tidak lagi didasari oleh latar belakang pembalasan.
Tujuan itu telah berkembang menjadi perlindungan hukum kepada
masyarakat (pihak yang dirugikan) maupun kepada pelaku tindak pidana
(pihak yang merugikan), agar keduanya tidak melakukan tindakan hukum
sendiri-sendiri. Berangkat dari upaya perlindungan hukum tersebut, maka

6
Koentjoro, “Psikologi dan Perubahan Sosial”, Makalah, Disampaikan pada Perkuliahan Pasca Sarjana Fakultas
Psikologi UGM, Yogyakarta, April 2006.
7
Rani Purwanti Kemalasari, Instrumen-Instrumen Internasional Hak-Hak Asasi Manusia (The International Bill
Of Human Rights), (Jakarta : Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Hukum Dan HAM, 2012)
pelaku tindak pidana dalam menjalani pidananya juga mendapatkan
perlakuan manusiawi dan mendapat jaminan hukum yang memadai.8

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas, maka permasalahan
yang akan dieksplorasi dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah pengaturan hak-hak narapidana sejalan dengan prinsip-prinsip Hak Asasi
Manusia?
2. Bagaimanakah praktek pelaksanaannya di Rumah Tahanan yang ada di Indonesia?

C. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengaturan hak-hak
narapidana sejalan dengan prinsip-pirinsip Hak Asasi Manusia, dan bagaimanA
implementasinya secara khusus di Rumah Tahanan yang ada di Indonesia.

8
Thomas Sunaryo, Diktat/Materi Kuliah Sistem Pemasyarakatan Indonesia (Jakarta,2001), hal 58.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengaturan Hak-Hak Narapidana Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia.


1. Pengaturan Hak Ibadah Sesuai Agama Atau Kepercayaannya
Mengacu pada Pasal 28 I UUD Negara RI 1945, Pasal 37 TAP MPR Nomor
XVII/MPR/1998, Pasal 4 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia, dan Pasal 12 ayat (3) Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan
Politik (ICCPR) yang sudah diratifikasi melalui UU No 12 tahun 2005, hak ibadah
sesuai agama atau kepercayaannya ini merupakan salah satu hak yang bersifat
absolut yang tidak dapat dikurangi pemenuhannya walaupun dalam keadaan darurat
sekalipun atau dalam keadaan apapun dan oleh siapapun. Selain itu, hak beribadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya itu dijamin oleh negara, sesuai dengan
Bab XI pasal 29 ayat 2 UUD Negara RI 1945 yang menyebutkan bahwa negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.9
Hal tersebut diatur juga dalam Pasal 22 UU No 39 tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia : (1) “Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. (2) Negara menjamin
kemerdekaan setiap orang memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu. ”Hak ibadah sesuai agama atau
kepercayaannya tersebut juga diatur dalam pasal 2 sampai dengan pasal 4 PP No.
32 tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Pemasyarakatandan pasal 41 sampai dengan pasal 42 Peraturan-Peraturan Standar
Minimum Bagi Perlakuan Terhadap Orang Hukuman (Standart Minimum Rules
For the Treatment of Prisoners).10 Bagian I pasal 2 PP No. 32 tahun 1999 tentang
Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan
menyebutkan : “(1). Setiap Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan berhak
untuk melakukan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannnya. (2) Ibadah
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan di dalam LAPAS atau di luar
LAPAS, sesuai dengan program pembinaan.”Pasal 3 ayat 1 dan 3 PP No. 32 tahun

9
C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1986, hal 72.
10
John Charvet and Elisa Kaczynska-Nay, The Liberal Project and Human Rights (TheTheory and Practice of a
New World Order),New York: Cambridge University Press, 2008.
1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan
berbunyi : (1)“Pada setiap LAPAS wajib disediakan petugas untuk memberikan
pendidikan dan bimbingan keagamaan. (3) Dalam melaksanakan pendidikan dan
bimbingan keagamaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Kepala LAPAS
setempat dapat mengadakan kerja sama dengan instansi terkait, badan
kemasyarakatan, atau perorangan”.
Sementara, pasal 41 ayat 1 dan 2 Peraturan-Peraturan Standar Minimum Bagi
Perlakuan Terhadap Orang Hukuman (Standart Minimum Rules For the Treatment
of Prisoners) berbunyi :“(1) Jika lembaga penjara dihuni oleh tahanan beragama
sama dalam jumlah cukup besar, seorang wakil yang berkualifikasi dari agama
tersebut diangkat atau disetujui. Jika para tahanan tersebut menyetujuinya dan jika
keadaannya memungkinkan, penetapan tersebut perlu bersifat purna waktu. (2)
Wakil berkualifikasi yang telah diangkat atau disetujui sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) di atas diperbolehkan mengadakan pelayanan ibadah keagamaan
secara reguler dan melakukan kunjungan kerohanian secara pribadi untuk para
tahanan dari kelompok agamanya pada waktu-waktu yang semestinya”.
Melalui peraturan-peraturan tersebut di atas LAPAS maupun RUTAN wajib
memenuhi hak tahanan maupun narapidana untuk beribadah sesuai dengan agama
dan kepercayaan.11 Hal tersebut termasuk dalam hal memberikan pendidikan dan
bimbingan keagamaanyang bersifat regular, yang dapat dilakukan melalui kerja
sama dengan pihak lain.12 Adapun pelaksanaan hak untuk beribadah tersebut sesuai
dengan tahapan program pembinaan.Adanya peraturan-peraturan tersebut
menunjukkan bahwa peraturan tentang hak narapidana khususnya hak beribadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya itu sesuai dengan pemenuhan hak asasi
manusia.
2. Peraturan hak mendapat perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmani.
Pasal 6 PP No. 32 tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak
Warga Binaan Pemasyarakatan menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
perawatan rohani adalah pemberian bimbingan rohani dan budi pekerti, sedangkan
dalam pasal 7 PP No. 32 tahun 1999 disebutkan bahwa perawatan jasmani meliputi
: kesempatan melakukan olah raga dan rekreasi, pemberian perlengkapan pakaian,

11
D. Priyatno, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara di Indonesia, Bandung : PT. Refika Aditama, 2006, hal 66.
12
Indiyah. Hubungan antara Religiusitas dan Kepercayaan Diri dengan Kecemasan Narapidana Menjelang
Masa Bebas. Tesis. Yogyakarya : Universitas Gadjah Mada, 1997, hal 26.
serta perlengkapan mandi dan tidur. Lebih lanjut dijelaskan dalam penjelasan
Bagian II pasal 6 dan pasal 7 PP No.32 tahun 1999. Pada penjelasan pasal 6 ayat 1
PP No.32 tahun 1999 disebutkan : “yang dimaksud dengan “pendidikan budi
pekerti” adalah meliputi sopan santun atau tata krama dalam pergaulanhidup sehari-
hari”.Sementara, kesempatan melakukan olah raga di RUTAN maupun LAPAS
sebagaimana yang dimaksud dalam Penjelasan Pasal 7 Ayat (1) Huruf a PP No.32
tahun 1999, adalah : “Jenis olah raga yang diadakan antara lain sepak bola, tenis
meja, bola voley, bulu tangkis, catur, atau senam. Jenis rekreasi yang diadakan
antara lain berupa penayangan televisi, penyelenggaraan kesenian yang dilakukan
oleh narapidana, anak didik atau petugas Pemasyarakatan, atau pertunjukan
kesenian yang didatangkan dari luar LAPAS”.
Selain itu, dalam Bagian I pasal 21 Peraturan-Peraturan Standar Minimum
Bagi Perlakuan Terhadap Orang Hukuman (Standart Minimum Rules For the
Treatment of Prisoners) diatur tentang gerak badan dan olah raga, yaitu : ”(1) Setiap
tahanan yang tidak dilibatkan untuk melakukan pekerjaan di ruang terbuka
mendapatkan waktu sekurang-kurangnya satu jam untuk melakukan gerak badan
yang cocok di udara terbuka bilamana kondisi cuaca memungkinkan. (2) Tahanan
usia muda, dan tahanan lain yang usia dan kondisi fisiknya layak, menerima
pelatihan fisik dan rekreasi selama jam gerak badan tersebut.13 Untuk tujuan ini,
instalasi dan perlengkapan yang diperlukan disediakan.14”Kegiatan rekreasi bagi
narapidana dilakukan dalam bentuk gerak badan, penyediaan buku-buku bacaan,
maupun budaya, seperti tercantum dalam Peraturan-Peraturan Standar Minimum
Bagi Perlakuan Terhadap Orang Hukuman (Standart Minimum Rules For the
Treatment ofPrisoners)pasal 21 ayat (2) tersebut di atas, pasal 40, dan pasal 78.
Pasal 40 Peraturan-Peraturan Standar Minimum Bagi Perlakuan Terhadap Orang
Hukuman (Standart Minimum Rules For the Treatment of Prisoners) berbunyi :
“Setiap lembaga penjara mempunyai perpustakaan untuk dipergunakan oleh semua
kategori tahanan, dengan isi berupa buku-buku rekreasi dan pengajaran dalam
jumlah memadai, dan tahanan didorong untuk sepenuhnya memanfaatkan
perpustakaan tersebut.”

13
Gunawan Setiardja. 1993. Hak-Hak Asasi Manusia Berdasarkan Ideologi Pancasila. Yogyakarta : Kanisius,
hal 17.
14
C. Lawrence, & K. Andrew, The Influence of Percieved Prison Crowding on Male Inmates’ Perception of
Aggresive Events, Aggressive Behavior.Vol. 20, p. 273-283, 2004.
Peraturan tentang hak narapidana mendapat perawatan, baik perawatan
rohani maupun jasmaniseperti tersebut di atas menunjukkan bahwa narapidana
dipandang sebagai makhluk yang utuh secara rohani dan jasmani yang mempunyai
kebutuhan akan perawatan. Terlebih lagi peraturan-peraturan tersebut mengatur hal
yang detailterkait perawatan rohani dan jasmani. Hal ini selaras dengan upaya
pemenuhan hak asasi manusia.
3. Pengaturan hak mendapatkan pendidikan dan pengajaran.
Hak mendapat pendidikan dan pengajaran antara lain diatur pada Bagian III
Pasal 9 PP No.32 tahun 1999 yang menyebutkan : “Setiap LAPAS wajib
melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran bagi Narapidana dan Anak
Didik Pemasyarakatan.” Sementara, yang dimaksud pendidikan dan pengajaran
pada Bab 1 Ketentuan Umum pasal 1 PP No.32 tahun 1999adalah usaha sadar untuk
menyiapkan Warga Binaan Pemasyarakatan melalui kegiatan bimbingan atau
latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.15 Dalam rangka melakukan
usaha untuk menyiapkan Warga Binaan Pemasyarakatan bagi perannya di masa
yang akan datang tersebut, LAPAS maupun RUTAN dapat bekerja sama dengan
dengan instansi pemerintah yang lingkup tugasnya meliputi bidang Pendidikan dan
Kebudayaan, dan atau badan-badan kemasyarakatan yang bergerak dibidang
pendidikan dan pengajaran (sesuai pasal 10 ayat 2 PP No.32 tahun 1999).
Pendidikan dan pengajaran tersebut dapat dilakukan di dalam LAPAS
maupun di luar LAPAS (pasal 11 ayat 1 dan 2 PP No. 32 tahun 1999).Selain itu,
dalam pasal 77 ayat (1) dan (2) Peraturan-Peraturan Standar Minimum Bagi
Perlakuan Terhadap Orang Hukuman (Standart Minimum Rules For the Treatment
of Prisoners) juga diatur tentang pendidikan, dimana bunyinya sebagai berikut : “(1)
Tersedia pendidikan lebih lanjut bagi semua narapidana yang mampu memetik
manfaat dari pendidikan tersebut, termasuk pengajaran keagamaan di negara-
negara di mana hal ini mungkin dilakukan. Pendidikan bagi narapidana tunaaksara
dan narapidana usia muda bersifat wajib dan diperhatikan secara khusus oleh pihak
administrasi lembaga penjara. (2) Sedapat-dapatnya, pendidikan bagi narapidana
diintegrasikan dengan sistem pendidikan yang berlaku di negara yang bersangkutan

15
Miriam Budiarjo, Demokrasi di Indonesia (Demokrasi Parlementer dan Demokrasi Pancasila), Cetakan
Kedua, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1996, hal 35.
supaya, setelah pembebasan, narapidana bisa meneruskan pendidikan mereka tanpa
kesulitan”.
Bab XA tentang Hak Asasi Manusia Pasal 28 C UUD Negara RI 1945
menyebutkan bahwa :“Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan
kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.”Selain itu, dalam pasal 12
UU NO 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, disebutkan : “Setiap orang
berhak atas perlindungan bagi pengembangan pribadinya, untukmemperoleh
pendidikan, mencerdaskan dirinya, dan meningkatkan kualitas hidupnyaagar
menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, bertanggung jawab, berahlak mulia,
bahagia, dan sejahtera sesuai dengan hak asasi manusia.”
Hal tersebut pun berlaku pada narapidana.16 Dengan adanya peraturan-
peraturan tentang hak narapidana mendapatkan pendidikan dan pengajaran tersebut
menunjukkan bahwa narapidana diupayakan untuk dipenuhi kebutuhan untuk
mengembangkan dirinya.17
4. Pengaturan hak mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak.
Bagian IV Pasal 14 sampai 18 PP No. 32 tahun 1999 tentang Syarat dan Tata
Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan mengatur tentang hak pelayanan kesehatan.
Pasal 14 PP No.32 tahun 1999 menyebutkan :“(1) Setiap Narapidana dan Anak
Didik Pemasyarakatan berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang layak. (2)
Pada setiap LAPAS disediakan poliklinik beserta fasilitasnya dan disediakan
sekurang-kurangnya seorang dokter dan seorang tenaga kesehatan lainnya.” Pasal
16 PP No.32 tahun 1999 menyebutkan : “(1) Pemeriksaan kesehatan dilakukan
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan dan dicatat dalam kartu kesehatan.
(2), Dalam hal Narapidana atau Anak Didik Pemasyarakatan ada keluhan mengenai
kesehatannya, maka dokter atau tenaga kesehatan lainnya di LAPAS wajib
melakukan pemeriksaan”.
Selain itu, pengaturan pelayanan kesehatan juga terdapat dalam Bagian I
pasal 22 Peraturan-Peraturan Standar Minimum Bagi Perlakuan Terhadap Orang

16
Eko Prasetyo, HAM (Kejahatan Negara Dan Imperialisme Modal, Cetakan Pertama, Yogyakarta : Insist Press,
2001, hal 28.
17
Rhona K.M. Smith,et al., Hukum Hak Asasi Manusia, Cetakan Pertama, Yogyakarta : Pusat Studi Hak Asasi
Manusia Universitas Islam Indonesia, 2008, hal 47.
Hukuman (Standart Minimum Rules For the Treatment of Prisoners) yang berbunyi
: ”(1) Di setiap lembaga penjara tersedia pelayanan dari sekurang-kurangnya satu
petugas medis berkualifikasi yang juga mempunyai pengetahuan psikiatri.
Pelayanan medis perlu diselenggarakan melalui hubungan erat dengan dinas
kesehatan umum daerah atau negara yang bersangkutan. Pelayanan medis
mencakup pula pelayanan psikiatri untuk melakukan diagnosis dan, dalam kasus-
kasus yang semestinya, untuk memberikan perawatan atas kondisi kelainan mental.
(2) Tahanan sakit yang memerlukan penanganan spesialis dipindahkan ke lembaga
khusus atau ke rumah sakit sipil. Bilamana di lembaga penjara tersedia sarana
rumah sakit, maka perlengkapan, perabotan, dan pasokan farmasi rumah sakit ini
harus layak untuk memberikan perawatan dan penanganan medis bagi tahanan
sakit, dan harus tersedia staf yang terdiri dari sejumlah petugas yang telah terlatih
semestinya. (3) Pelayanan petugas kesehatan gigi yang berkualifikasi tersedia bagi
setiap tahanan”. 18
Pelayanan kesehatan juga diatur dalam Kumpulan Prinsip Perlindungan Bagi
Semua Orang yang Mengalami Penahanan atau Pemenjaraan dalam Bentuk Apapun
(Body of Principles for the Protection of All Persons under AnyForm of Detention
or Imprisonment) dalam prinsip 22, 24, 25, dan 26. Prinsip 22 berbunyi : ”Orang
yang ditahan atau dipenjarakan tidak diperbolehkan, bahkan dengan persetujuannya
sekali pun, untuk dilibatkan dalam eksperimen medis atau ilmiah yang akan
membahayakan kesehatannya”. Dalam prinsip 24 disebutkan : “Pemeriksaan medis
yang layak harus ditawarkan kepada orang yang ditahan atau dipenjarakan sesegera
mungkin setelah ia diterima di tempat penahanan atau pemenjaraan, dan setelah itu
pelayanan kesehatan dan perawatan harus diberikan jika diperlukan.19 Pelayanan
dan perawatan ini harus disediakan tanpa biaya”. Sementara, prinsip 25 berbunyi
:“Orang yang ditahan atau dipenjarakan atau pembela hukumnya harus mendapat
hak meminta atau mengajukan petisi kepada aparat hukum atau aparat lainnya yang
berwenang untuk memperoleh pemeriksaan kesehatanyang kedua atau pendapat
lain tentang kesehatannya. Hak ini dibatasi hanya oleh kondisi-kondisi tertentu
yang menyangkut keamanan dan ketertiban di tempat penahanan atau

18
Petrus Irwan Panjaitan & Wiwik Sri Widiarty, Pembaharuan Pikiran Sahardjo mengenai Pemasyarakatan
Narapidana, Jakarta : IHC, 2008, hal 33.
19
Majda El Muhtaj, Dimensi-dimensi HAM (Mengurai Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya), Edisi 2, Jakarta :
Rajawali Pers, 2009, hal 24.
pemenjaraan”. Prinsip 26 menyatakan:“Sehubungan dengan fakta bahwa orang
yang ditahan atau dipenjarakan melalui proses pemeriksaan kesehatan, nama dokter
dan hasil pemeriksaan tersebut harus dicatat sebaik-baiknya. Akses ke catatan ini
harus dipastikan ada. Modalitas yang bersangkutan dengan demikian harus sesuai
dengan aturan aturan yang relevan dalam hukum nasional”.20
5. Pengaturan hak mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media
massa lainnya yang tidak dilarang.
Pelaksanaan Hak mendapat bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa
lainnya yang tidak dilarang diatur dalam pasal 27 dan pasal 28 PP No.32. Tahun
1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Pemasyarakatan.Pasal 27 PP No. 32. Tahun 1999 berbunyi :“(1) Setiap LAPAS
menyediakan bahan bacaan, media massa yang berupa media cetak dan media
elektronik. (2) Bahan bacaan dan media massa sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) harus menunjang program pembinaan kepribadian dan kemandirian Narapidana
dan Anak Didik Pemasyarakatan dan tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Tata cara mengenai peminjaman
dan atau penggunaan bahan bacaan dan media massa diatur lebih lanjut oleh Kepala
LAPAS.”Pasal 28 No. 32. Tahun 1999 berbunyi : “(1) Setiap Narapidana dan Anak
Didik Pemasyarakatan yang berkeinginan membawa dan mendapat bahan bacaan
atau informasi dari media massa dari luar LAPAS, harus mendapat izin dari Kepala
LAPAS.21 (2) Setiap LAPAS menyediakan sekurang-kurangnya 1 (satu) buah
pesawat televisi, 1 (satu) buah radio penerima, dan media elektronik lain yang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Narapidana
dan Anak Didik Pemasyarakatan dilarang membawa pesawat televisi dan radio atau
media elektronik yang lain ke dalam LAPAS untuk kepentingan pribadi.”
Selain itu, hak mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa
lainnya yang tidak dilarang juga diaturdalam Pasal 39 dan Pasal 40 Peraturan-
Peraturan Standar Minimum Bagi Perlakuan Terhadap Orang Hukuman (Standart
Minimum Rules For the Treatment of Prisoners).Pasal 39 berbunyi :“Tahanan
diberi informasi secara reguler mengenai berita-berita penting, yaitu dengan
diperbolehkan membaca surat kabar, terbitan berkala, atau publikasi khusus terbitan

20
D. Priyatno, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara di Indonesia, Bandung : PT. Refika Aditama, 2006, hal 53.
21
Barda Nawawi, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Bandung : Citra Aditya Bakti, 2002, hal 13.
lembaga penjara, mendengarkan siaran radio, atau mengikuti ceramah atau dengan
sarana serupa lainnya sebagaimana diizinkan atau dikontrol oleh pihak administrasi
lembaga penjara.”Pasal 40 menyebutkan sebagai berikut :“Setiap lembaga penjara
mempunyai perpustakaan untuk dipergunakan oleh semua kategori tahanan, dengan
isi berupa buku-buku rekreasi dan pengajaran dalam jumlah memadai, dan tahanan
didorong untuk sepenuhnya memanfaatkan perpustakaan tersebut.”Pasal 14UU No.
39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, menyebutkan :”(I) Setiap orang berhak
untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi yang diperlukanuntuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.(2) Setiap orang berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan segala jenis sarana yang tersedia.”22
Mengacu pada pasal 14 UU No.39 tahun 1999 tersebut, maka hak
mendapatkan bacaan dan mengikuti siaran media massa yang tidak dilarang lainnya
termasuk dalam hak untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk
mengembangkan pribadi maupun lingkungan sosialnya. Peraturan-peratuan tentang
hak mendapatkan bacaan dan mengikuti siaran media massa yangtidak dilarang
selaras dengan upaya pemenuhan hak asasi manusia.23

B. Praktek Pelaksanaan Hak-Hak Narapidana di dalam Rumah Tahanan.


1. Pelaksanaan hak ibadah sesuai agama atau kepercayaannya
Di sebagian besar Rumah Tahanan yang ada di Indonesia, hak narapidana
untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya dipenuhi
selama para narapidana menjalani masa pidananya. Hal tersebut dibuktikan dari
hasil wawancara dengan narapidana dan petugas RUTAN. RUTAN memberikan
kesempatan kepada narapidana yang beragama Islam pada hari tertentu untuk
melaksanakan pengajian dan pada hari Jumat untuk Sholat Jumat bersama-sama.24
Mushola RUTAN yang biasanya dipakai untuk sholat harian secara bergantian,
mengingat tempat yang terbatas. Sementara, untuk narapidana yang beragama

22
Rhona K.M. Smith,et al., Hukum Hak Asasi Manusia, Cetakan Pertama, Yogyakarta : Pusat Studi Hak Asasi
Manusia Universitas Islam Indonesia, 2008, hal 44.
23
Miriam Budiarjo, Demokrasi di Indonesia (Demokrasi Parlementer dan Demokrasi Pancasila), Cetakan
Kedua, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1996, hal 32.
24
Rani Purwanti Kemalasari, Instrumen-Instrumen Internasional Hak-Hak Asasi Manusia (The International Bill
Of Human Rights), (Jakarta : Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Hukum Dan HAM, 2012).
Kristen dan Katholik juga diberi kesempatan untuk beribadah/persekutuan pada
hari tertentu di sebuah ruang yang disebut sebagai gereja, yang berada tepat di
sebelah Mushola. Jika terdapat narapidana yang beragama selain Islam, Kristen,
maupun Katholik, akan tetap dipenuhi hak untuk menjalankan agamanya sesuai
dengan agama dan kepercayaannya tersebut.
Pemenuhan hak untuk menjalankan agamanya sesuai dengan agama dan
kepercayaan tersebut dilakukan Rumah Tahanan melalui kerja sama dengan gereja-
gereja di wilayah kota sekitar Rumah Tahanan ataupun kelompok pengajian dan
memilih perwakilan yang berkualifikasi untuk melayani ibadah tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kenyataannya di RUTAN menunjukkan
bahwa tidak semua narapidana mengikuti kegiatan keagamaan tersebut. Kalaupun
mengikuti, terdapat sebagian narapidana mengikuti kegiatan tersebut sebagai
rutinitas dan kewajiban saja supaya mendapatkan evaluasi baik sehingga bisa untuk
mengurus remisi maupun Pembebasan Bersyarat. Petugas Rutan juga tidak bisa
memaksa jika ada narapidana yang tidak mengikuti kegiatan ibadah keagamaan.
Hanya saja hal tersebut dapat menjadi catatan dalam pengurusan remisi,
Pembebasan Bersyarat (PB), Cuti Menjelang Bebas (CMB), maupun yang lainnya.
2. Pelaksanaan Hak Mendapat Perawatan, baik Perawatan Rohani maupun
Jasmani
Di RUTAN, secara umum narapidana tidak merasa bahwa perawatan rohani
yang meliputi pemberian bimbingan rohani dan budi pekerti, serta perawatan
jasmani yang meliputi : kesempatan melakukan olah raga dan rekreasi, pemberian
perlengkapan pakaian, serta perlengkapan mandi dan tidursebagai hak narapidana
yang harus dipenuhi. Namun demikian, berdasarkan wawancara dengan narapidana
dan petugas maupun observasi, di RUTAN tersebut terdapat kegiatan bimbingan
rohani dan budi pekerti dilakukan bersamaan dengan kegiatan keagamaan.
Perawatan jasmani dilaksanakan melalui beberapa kegiatan olah raga, seperti
senam, tenis meja, catur, & bridge. Bentuk olah raga yang terbatas dikarenakan
lingkungan RUTAN yang tidak terlalu luas. Rekreasi dilaksanakan setiap hari
Selasa dalam bentuk menyanyi diiringi dengan keyboard oleh petugas RUTAN
maupun melalui menonton TV dan membaca buku-buku yang terdapat di
perpustakaan. Pakaian seragam tertentu yang diberikan RUTAN untuk dipakai oleh
para narapidana, sehingga narapidana menggunakan seragam yang membedakan
mereka dengan pengunjung.
3. Pelaksanaan hak mendapatkan pendidikan dan pengajaran.
Di RUTAN, secara umumnarapidana juga tidak merasa bahwa pendidikan
dan pengajaran merupakan hak-hak mereka. Namun, pihak RUTAN telah
mengupayakan untuk memenuhi dan melaksanakan hak pendidikan dan pengajaran
tersebut.25 Meskipun pendidikan yang bersifat formal bagi narapidana tidak ada,
namun pendidikan dan pengajaran bagi narapidana dilakukan melalui kegiatan
bimbingan keagamaan, penyediaan buku-buku perpustakaan, kegiatan pelatihan
ketrampilan bagi narapidana antara lain melalui kerjasama dengan Universitas atau
Sekolah di sekitar RUTAN, maupun kegiatan penyuluhan seperti penyuluhan
hukum yang dilakukan oleh petugas, penyuluhan HIV/AIDS bekerja sama dengan
Yayasan yang ada di sekitar RUTAN atau dilakukan sendiri oleh narapidana yang
sudah dilatih yang biasanya dilaksanakan pada hari tertentu.
4. Pelaksanaan hak mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang
layak.
Di RUTAN, pelayanan kesehatan bagi tahanan maupun narapidana
dilakukan setiap hari tertentu oleh dokter Rutan,26 biasanya hari Kamis. Selain itu,
RUTAN juga bekerja sama dengan dokter dari Puskesmas di sekitar RUTAN yang
melayani pemeriksaan kesehatan setiap hari Sabtu minggu kedua dan keempat.
Dengan kata lain, dalam sebulan pemeriksaan kesehatan di RUTAN dilakukan
sebanyak 6 kali, maka hal tersebut sudah memenuhi standar minimal pemeriksaan
1 kali dalam sebulan (Pasal 16 ayat 1 PP No 32 tahun 1999). Bagi tahanan maupun
narapidana yang baru akan dilakukan pemeriksaan penyakit Tuberculosis dan HIV
untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut di RUTAN. Apabila dalam
pemeriksaan kesehatan tersebut ditemukan penyakit yang menular atau
membahayakan, maka dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Bila memerlukan
pemeriksaan lebih lanjut, maka akan dirujuk ke Rumah Sakit pemerintah di luar
RUTAN
Di RUTAN, hak narapidana untuk mendapatkan makanan yang layak
sebenarnya sudah dipenuhi dan sesuai dengan peraturan yang ada.27 Namun,

25
Barda Nawawi, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Bandung : Citra Aditya Bakti, 2002, hal 19.
26
Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik Kumpulan pendapat dari Nurcholis Majid, Aisyah
Aminy, dan T Mulya Lubis, Lokakarya Nasional II tentang HAM, Departemen Luar Negeri RI dan Komisi
Nasional Hak-HAM bekerja sama dengan pusat HAM PBB, Jakarta 24-26 Oktober 1994
27
Majda El Muhtaj, Dimensi-dimensi HAM (Mengurai Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya), Edisi 2, Jakarta :
Rajawali Pers, 2009, hal 20.
sebagian besar narapidana cenderung lebih senang makan makanan yang dibawa
keluarga pada saat kunjungan, kecuali narapidana tersebut jarang atau tidak pernah
dikunjungi (dibesuk) oleh keluarga maupun kenalannya. Narapidana yang jarang
dikunjungi juga cenderung memilih membeli makanan di kantin RUTAN yang
menyediakan menu aneka minuman, mie instan, sayur, lauk berupa telur ceplok,
dadar, ataupun gorengan. Kecuali jika mereka sudah benar-benar tidak punya uang
untuk membeli di kantin, sehingga mereka mengandalkan pemberian dari teman
dan jatah makanan di RUTAN.28 Hal tersebut dilakukan dengan alasan : meskipun
bahan baku makanan RUTAN itu kualitasnya baik, seperti daging, telor, ikan, dan
tahu tempe, namun karena masak untuk banyak orang dan bumbunya
ditimbang/ditakar, maka rasanya terkadang menjadi kurang enak. Selain itu,
pemilihan menu yang kurang kreatif membuat mereka merasa bosan dengan menu
tersebut. Hal tersebut mungkin disebabkan petugas cenderung terpatok pada contoh
menu siklus 10 hari di pedoman penyelenggaraan menu karena takut melanggar,
sehingga mengurangi kreativitas pemilihan menu.
5. Pelaksanaan hak mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media
massa lainnya yang tidak dilarang.
Di Rutan, hak mendapatkan bahan bacaan danmengikuti siaran media massa
lainnya yang tidak dilarang dipenuhi, meskipun dengan fasilitas yang cukup
terbatas. Di RUTAN biasanya terdapat sebuah perpustakaan dengan ruangan yang
tidak terlalu luas kurang lebih sekitar 2 x 3 m dan koleksi buku yang tidak terlalu
banyak. Namun, perpustakaan tersebut memiliki variasi buku cukup untuk
memenuhi kebutuhan bacaan narapidana, antara lain : bacaan non fiksi seperti
buku-buku keagamaan, pendidikan, psikologi, maupun surat kabar, serta bacaan
fiksi seperti : majalah, novel, dan sebagainya. Selain itu, pada setiap blok (muka,
belakang, dan wanita) terdapat 1 pesawat TV, sehingga pada narapidana masih bisa
mengikuti informasi di luar RUTAN melalui siaran TV tersebut.

28
Eko Prasetyo, HAM (Kejahatan Negara Dan Imperialisme Modal, Cetakan Pertama, Yogyakarta : Insist Press,
2001, hal 19.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di
Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) maupun di Rumah Tahanan, yang sekarang ini
keduanya menjalankan fungsi pemasyarakatan. Meskipun terpidana kehilangan
kemerdekaannya, terdapathak-hak narapidana yang tetap diakui, dihormati, dan
dilindungi dalam sistem pemasyarakatan Indonesia. Hal tersebut seiring dengan
perkembangan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam hukum positif di
Indonesia.Pengakuan, penghormatan dan perlindungan terhadap hak-hak narapidanaini
sejalan dengan pengakuan, penghormatan dan perlindungan Hak Asasi Manusia
(HAM). Halini nampak pada pengaturan hak-hak narapidana melalui peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia maupun aturan-aturan internasional
tentang HAM yang diadopsi dan digunakan di Indonesia.Peraturan perundang-
undangan yang mengatur hak-hak narapidana sesuai atau sejalan denganpengakuan,
penghormatan dan perlindungan Hak Asasi Manusia.
Pelaksanaan hak-hak narapidana di RUTAN sudah berjalan cukup baik. Semua
haknarapidana yang terdapat dalam pasal 14 UU No. 12 tahun 1995 tentang
Pemasyarakatan maupun hak-hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi (non
derogable rights) meskipun saat sedang menjalani pidana penjara juga sudah
dilaksanakan oleh RUTAN, namun demikian keterbatasan sarana dan pra sarana di
RUTAN berpengaruh pada pelaksanaan hak-hak narapidana tersebut.29 Pengetahuan
dan kesadaran narapidana akan hak-haknya cenderung kurang menyeluruh. Narapidana
cenderung hanya memfokuskan pada pemenuhan hak menerima kunjungan, hak
mendapatkan pengurangan masa pidana (remisi), hak mendapatkan pembebasan
bersyarat, dan hak mendapatkan cuti menjelang bebas.
Sementara, demi mendapatkan hak-haknya tersebut narapidana berusaha
berkelakuan baik selama di RUTAN, tidak mau mencari masalah dengan sesama
narapidana maupun dengan petugas, dan cenderung mau mengikuti semua kegiatan
pembinaan di RUTAN meskipun sebenarnya ada unsur keterpaksaan karena rutinitas
dan adanya evaluasi. Hal tersebut dapat berdampak pada efektivitas kegiatan

29
Majda El Muhtaj, Dimensi-dimensi HAM (Mengurai Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya), Edisi 2, Jakarta :
Rajawali Pers, 2009, hal 29.
pembinaandi RUTAN. Di sisi lain, pengetahuan petugas RUTAN tentang hak-hak
narapidana cukup baik. Mereka tahu apa saja yang menjadi hak-hak narapidana selama
di RUTAN yang harus dipenuhi, meskipun mereka tidak hafal secara detail.

B. Saran
1. Pengaturan hak-hak narapidana sudah sesuai atau sejalan dengan pengakuan,
penghormatan dan perlindungan Hak Asasi Manusia, oleh karena itu peraturan
perundangan tersebut perlu terus ditegakkan dan dilaksanakandi Lapas maupun
Rutan.
2. Pelaksanaan sebagian hak-hak narapidana di Rutan terkendala dengan keterbatasan
sarana dan prasarana RUTAN, oleh karena itu perlu diupayakan peningkatan sarana
dan pra sarana RUTAN supaya pemenuhan hak-hak narapidana tersebut dapat
berjalan secara optimal.
3. RUTAN perlu memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang hak-haknya
secara menyeluruh kepada para narapidana, supaya mereka lebih memiliki
kesadaran akan hak-haknya sehingga mau untuk mengusahakan hak-hak
narapidana tersebut. Selain itu, perlu dibangun kesadaran narapidana dalam
mengikuti kegiatan pembinaan di RUTAN bukan hanya demi mendapatkan haknya,
supaya pembinaan berjalan efektif.
4. Pemahaman petugas Rutan akan hak-hak narapidana perlu ditingkatkan melalui
peningkatan pengetahuan akan hak-hak narapidana secara detail. Dengan dasar
pengetahuan akan hak-hak narapidana secara detail tersebut diharapkan petugas
dapat melaksanakan hak-hak narapidana tersebut secara lebih optimal dalam hal
perlakuan dan pembinaan pada narapidana selama di RUTAN.
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Perundang-undangan

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak
Warga Binaan Pemasyarakatan

Peraturan-Peraturan Standar Minimum Bagi Perlakuan Terhadap Orang Hukuman (Standart


Minimum Rules For the Treatment of Prisoners)

Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR)

Buku

Barda Nawawi, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Bandung : Citra Aditya Bakti, 2002.
C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka,
1986.
C.Priyatno, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara di Indonesia, Bandung : PT. Refika Aditama,
2006.
Eko Prasetyo, HAM (Kejahatan Negara Dan Imperialisme Modal, Cetakan Pertama,
Yogyakarta : Insist Press, 2001.
Gunawan Setiardja. 1993. Hak-Hak Asasi Manusia Berdasarkan Ideologi Pancasila.
Yogyakarta : Kanisius.
Indiyah. Hubungan antara Religiusitas dan Kepercayaan Diri dengan Kecemasan Narapidana
Menjelang Masa Bebas. Tesis. Yogyakarya : Universitas Gadjah Mada, 1997.
Majda El Muhtaj, Dimensi-dimensi HAM (Mengurai Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya), Edisi
2, Jakarta : Rajawali Pers, 2009.
Miriam Budiarjo, Demokrasi di Indonesia (Demokrasi Parlementer dan Demokrasi
Pancasila), Cetakan Kedua, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1996.
Petrus Irwan Panjaitan & Wiwik Sri Widiarty, Pembaharuan Pikiran Sahardjo mengenai
Pemasyarakatan Narapidana, Jakarta : IHC, 2008.
Rani Purwanti Kemalasari, Instrumen-Instrumen Internasional Hak-Hak Asasi Manusia (The
International Bill Of Human Rights), (Jakarta : Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia RI. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum Dan HAM, 2012).
Rhona K.M. Smith,et al., Hukum Hak Asasi Manusia, Cetakan Pertama, Yogyakarta : Pusat
Studi Hak Asasi Manusia Universitas Islam Indonesia, 2008.
S.Latifa, Perubahan Kepribadian Narapidana Sesudah Menerima Pembinaan di Lembaga
Pemasyarakatan. Skripsi. (Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada,
1994).
Thomas Sunaryo, Diktat/Materi Kuliah Sistem Pemasyarakatan Indonesia (Jakarta, 2001).

Jurnal
C.Lawrence, & K. Andrew, The Influence of Percieved Prison Crowding on Male Inmates’
Perception of Aggresive Events, Aggressive Behavior.Vol. 20, p. 273-283, 2004.
John Charvet and Elisa Kaczynska-Nay, The Liberal Project and Human Rights (TheTheory
and Practice of a New World Order),New York: Cambridge University Press, 2008.
Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik Kumpulan pendapat dari Nurcholis
Majid, Aisyah Aminy, dan T Mulya Lubis, Lokakarya Nasional II tentang HAM,
Departemen Luar Negeri RI dan Komisi Nasional Hak-HAM bekerja sama dengan pusat
HAM PBB, Jakarta 24-26 Oktober 1994
DAFTAR PESERTA MAGANG DAN DOSEN PENDAMPING
KANTOR ADVOKAT
Periode Genap 2019/2020
(UPDATED)

KELOMPOK MAGANG 1
DOSEN
KEL TEMPAT PENDAMPING FASILITATOR NO NIM NAMA
MAGANG
1 C100160023 LANA FAUZIYAH
2 C100160001 ELLA EMILIA RAHMASARI
3 C100160267 PRATAMA FAJAR SUBECHI
4 C100160300 GARY ANANTO
5 C100160083 SWASTIKA KAMESWARA
BKBH M. Juneidy, 6 C100160085 DIVA AYU PUTRI SUJONO
1 -
UMS S.H., S.Ag., 7 C100160060 NADIA CHITRA SENTOSA
M.Ag. 8 C100160006 ERNIA ANGGA PURWANTI
9 C100160265 DIMAS WAHYU NUGROHO AJI
10 C100160242 BANGUN AFIK NUR SETIA YOGA
11 C100160163 AJI WICAKSONO
HUTOMOPUTRO
KODE AKSES XMVR-MS3Q-HPJ38
BKBH UMS
KELOMPOK MAGANG 2
BKBH UMS

DOSEN
KEL TEMPAT PENDAMPING FASILITATOR NO. NIM NAMA
MAGANG
IAN TRISAKTIAJI PRATAMA
1 C100160002
PUTRA

2 C100160159 NURMA ARIF PRABOWO

3 C100160097 BASITH CHASANOVA FINANDA

4 C100160110 WIDYAWATI DWI LESTARI

5 C100160224 MUHAMMAD FAHMI HIBATULLAH


2 BKBH Nuswardhani, Labib Muttaqin,
UMS S.H., S.U. 6 C100160174 IFAN ISMAIL NURWIDIATAMA
S.H., M.H.
7 C100160072 BAYU JUNIANTORO

8 C100160182 LANA EKA TRISNA PRASDILA

HANDIANANTA PRATAMA
9 C100160073
NUGRAHA

10 C100160295 MUHAMMAD RUSTARI SUKRESNA

11 C100140307 MAULANA MUHAMMAD ALBAR

KODE AKSES 629G-W2QW-5JJ74


KELOMPOK MAGANG 3
M. BADRUS ZAMAN, S.H., M.H.

DOSEN
KEL TEMPAT PENDAMPING FASILITATOR NO. NIM NAMA
MAGANG

1 C100160049 DHANY SETYOWATI

2 C100160088 ARKA DIAN PUTRA

MUHAMMAD LUTHFI
3 C100160053
SETYAJI NUGROHO
JUAN SEBASTIAN KUSUMO
4 C100160076
PUTRO
M.
3 BADRUS Nunik
5 C100160048 NUR ALI JUFRI
ZAMAN, Nurhayati,
S.H., S.H., M.H.
M.H. 6 C100160204 SHINDY ISTIAYU FADILLA

7 C100160045 RAHMADI

8 C100160014 YOFIDA FATIKA ISTIFARIN

RASTRA DEWANGGA
9 C100160013
SAPUTRA

10 C100160117 MUHAMMAD SEKTI ADJI

KODE AKSES NSNH-XBPG-GZN4H


KELOMPOK MAGANG 4
Dr. MUHAMMAD TAUFIQ, S.H., M.H.

DOSEN
KEL TEMPAT PENDAMPING FASILITATOR NO. NIM NAMA
MAGANG
WIYOSAN WIRAYOGA
1 C100160052
LEMBAYAN
FIKRI NURFAUZI
2 C100160148
FEBRIANTO
DANANG
3 C100150164
KURNIAWAN
4 C100160187 AZIS KARIM SANTOSO

Dr. PRIMA HARLAMBANG


5 C100160202
SETIAWAN PUTRA
4 MUHAMMAD Syaifuddin
DODY YUDHA
TAUFIQ, S.H., Zuhdi, S.HI., 6 C100160248
LISTYANA
M.H. M.HI.
7 C100160216 NU'MAN ADABI
ROBUSTSANAFIST
8 C100160307
NUR ADHA HIDAY
WAHYU ADHI
9 C100160226
PRIHATMOKO
MUKHANET BAYU
10 C100160211
NUGROHO
RAHMAT FAJAR
11 C100160041 MAULANA
WIJANARKO
KODE AKSES S39T-P37N-C9KJ9
KELOMPOK MAGANG 5
ZAENAL ABIDIN, S.H., M.H.

DOSEN
KEL TEMPAT PENDAMPING FASILITATOR NO. NIM NAMA
MAGANG

1 C100160136 UNGGUL SATRIYO NUGROHO

2 C100160293 DEAN FARREL DAIVANGGA

3 C100160175 TAQRIZE EYGA PUTRA PRATAMA

YANSILVIA MONICA NIRDIANA


4 C100160146
PUTRI

5 C100160029 BRILLIANTO SURYO WICAKSONO


5 ZAENAL Dr. Nuria Siswi
ABIDIN, Enggarani,
6 C100160026 NADIA AMALIA HUSNA
S.H., S.H., M.Hum.
M.H.

7 C100160032 PRIORITA DAMALIES AURORA

8 C100160033 NADYA HARTANING TYAS TUTI

9 C100160044 ANINDYA PRAMESTI

10 C100160059 NIHAYA TYAS FATRASARI

11 C100160080 FAUZI

KODE AKSES D554-897N-JRNHX


KELOMPOK MAGANG 6
LBH AISYIYAH

DOSEN
KEL TEMPAT PENDAMPING FASILITATOR NO. NIM NAMA
MAGANG

1 C100160118 MIFTAH SYARIFUDDIN MUFID

2 C100160062 IRSYAD QORI NUGROHO

LIYUDZA KHOIRUNNISA
3 C100160290
ROSYDA

4 C100160186 MUSTAGHFIRINA SETYOWATI


6 LBH Dr. Natangsa Andria Luhur
AISYIYAH Surbakti, S.H., Prakosa, S.H., 5 C100160037 HARJIWO SETIAJI
M.Hum. M.Kn.

6 C100160017 DWI WAHYU SETYORINI

7 C100160047 GARNIS NUR MENTARI


FAYZA MIFTACH FAUZIA
8 C100160051
RISANTO
FARADILA LUPITA PERMATA
9 C100160015
SARI
10 C100160282 BELA ROSALINI

11 C100160299 DWI ARDI PRAMESTI

KODE AKSES RGZT-TSXJ-F5FQX


KELOMPOK MAGANG 7
LBH PAHAM

DOSEN
KEL TEMPAT PENDAMPING FASILITATOR NO. NIM NAMA
MAGANG

1 C100162001 UMI NURJANAH

2 C100160106 BREGAS CINDHE NUGROHO

3 C100160074 LIANA DITAKUSUMA DEWI

4 C100160201 YUSUF ALI BACHTIAR

7 LBH Andria Luhur Marisa


5 C100160071 AYU WIDYA RACHMA
PAHAM
Prakosa, S.H., Kurnianingsih,
M.Kn. S.H., M.H.
6 C100140101 HIMAWAN NUGROHO
M.Kn.
7 C100160213 ANFASA AZWAN IZZA PERDANA

8 C100160025 IKA FITRIANINGSIH

9 C100160079 RISMA INDAH PERMATASARI

10 C100160217 HAPPY APRILIA SARI

11 C100160274 LUCKY FAJAR GUMILANG

KODE AKSES RGZT-TSXJ-F5FQX


DAFTAR PESERTA MAGANG DAN DOSEN PENDAMPING
KANTOR NOTARIS
Periode Genap 2019/2020
(UPDATED)

KEL TEMPAT DOSEN FASILITATOR


PENDAMPING NO. NIM NAMA
MAGANG

1 C100160008 CYNTHIA AYU MAHARANI

RACHMAWATI PUTRI
2 C100160028
KUSUMA
SEPTARINA
3 C100160011
WIDYANINGRUM

4 C100160227 GALIH PRASETYO SUBAGIO


1 IKHSAN Syaifuddin -
PRAJAW Zuhdi, S.HI.,
5 C100150024 YAULANDA YOKY IRYANTO
AN, S.H., M.HI.
M.Kn.
YUDHISTIRA BAGUS
6 C100150064
WARDHANA

7 C100170195 WAHIDAH

8 C100170162 ENDANG KARTIKA SARI

9 C100160066 YOGA AJI PRADANA

10 C100160222 JEFRI BAGUS JUANDHONO

KODE AKSES XMZX-KZ9S-FF573

KELOMPOK MAGANG NOTARIS 1


IKHSAN PRAJAWAN, S.H., M.Kn.
KELOMPOK MAGANG NOTARIS 2
HELAN HANITIA HERLAMBANG, S.H., M.Kn.

DOSEN
PENDAMP FASILITATOR
KEL TEMPAT
NO. NIM NAMA
ING
MAGANG

1 C100160064 WIDHIA HARI NINGSIH

2 C100160069 HANANTO WIDAGDO

3 C100160034 YUNI RATNASARI

4 C100160092 SURYO SETO


2 HELAN Septarina Marisa
HANITIA Budiwati, ANDINA ARITYAS
5 C100160043
HERLAMBANG, S.H., M.H. Kurnianingsih, ISLAMIANIATI
S.H., M.Kn.
S.H., M.H. M.Kn.
TEDDY SATRIO
6 C100140369
WICAKSONO

7 C100160273 TASHIA AYU DHIANITA

MUHAMMAD FURQON
8 C100160038
NUR ALAM

9 C100160205 ANAS MAULAN

10 C100160241 MISBAHKHUL QOLBI

KODE AKSES S6C4-7MXH-2PBDM


KELOMPOK MAGANG NOTARIS 3
DWI HARTO WIBOWO, S.H., M.Kn.

DOSEN
PENDAMPING FASILITATOR NO. NIM NAMA
KEL TEMPAT
MAGANG

1 C100160209 NUR ROHIM

FADLI DWI PERMANA


2 C100160042
PUTRA
RYOFARREL ALVIN
3 C100160101
KUSUMA

4 C100160140 ARIESTA NUR PATRIANA

3 DWI Aristya Windiana


HARTO Hartanto, S.H.,
Pamuncak, S.H.,
WIBOWO, M.Hum. 5 C100160075 ARIF PANDOYO PUTRO
S.H., LLM., M.H.
M.Kn.

6 C100150051 ANJAR DEWI

7 C100160271 MELSYA AYU REGINA

8 C100160245 LEVANA PUSPA WIJAYA

ROKHANA EMA
9 C100160275
PRAMUWARDANI

10 C100160296 AIS KOESRASTYAVI

KODE AKSES S9WS-PT6P-JNFQP


KELOMPOK MAGANG NOTARIS 4
RIANA CANDRASARI, S.H., M.Kn.

DOSEN
PENDAMPING FASILITATOR NO. NIM NAMA
KEL TEMPAT
MAGANG

1 C100160183 AULIA LESTARI RAUF

MUHAMAD YUSUF AGUNG


2 C100160250
PERMANA

3 C100160196 MOCHAMAD RIZAL

4 RIANA Dr. Rizka -


CANDRASARI, 4 C100160262 ISTIQOMAH WULANDARI
S.H., M.Kn.
AKBAR YUDHA
5 C100160100
MAHENDRA

6 C100160094 YOPI NUR DIANTORO

7 C100160135 NANANG KUNCORO

8 C100160230 ADITYA BAYU IRAWAN

KODE AKSES RKKN-2XFC-QFGVK

Anda mungkin juga menyukai